Kata Kunci: kebutuhan akan rasa aman, persepsi, serikat pekerja, psikologi ketenagakerjaan.

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEPUASAN SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakna angka mulai dari pengumpulan, penafsiran dan penyajian hasil.(suharsini, 2006).

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. khususnya bagi masyarakat Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia saat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian diartikan sebuah cara untuk menyelesaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan buat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini. penggunaan tenaga manusia dalam perusahaan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODELOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

5.3.4 Persepsi Responden terhadap Pengembangan Karir di PTBA Analisis Hubungan Sistem Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

Transkripsi:

ABSTRAK GINA FITRIANI, 2014, Studi Korelasi mengenai Kebutuhan Akan Rasa Aman yang terdapat pada Pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak Bergabung dalam Serikat Pekerja dan Persepsi terhadap Serikat Pekerja PT Chevron Pacific Indonesia merupakan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia dengan sebagian besar kegiatan operasional berada di Pekanbaru, Riau. Sebagai perusahaan yang berbasis di luar negeri dirasa perlu adanya serikat pekerja sebagai jembatan antara kepentingan perusahaan dan pegawainya. Data menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai tidak bergabung dalam serikat pekerja. Salah satu fungsi serikat pekerja ialah untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman pegawai, tetapi data awal menunjukkan sebagian besar responden memiliki kebutuhan akan rasa aman yang cenderung tinggi. Tampaknya ada aspek lain yang perlu diteliti yaitu persepsi pegawai terhadap serikat pekerja. Selanjutnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kebutuhan akan rasa aman pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan persepsi terhadap serikat pekerja. Responden penelitian berjumlah 53 orang yang ditentukan melalui simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner motivasi oleh Abraham H. Maslow untuk mengukur kebutuhan akan rasa aman responden penelitian dan kuesioner persepsi terhadap serikat pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara kebutuhan akan rasa aman pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan persepsi terhadap serikat pekerja. Sebagian besar responden memiliki kebutuhan akan rasa aman yang tinggi dan persepsi ragu-ragu terhadap serikat pekerja. Kata Kunci: kebutuhan akan rasa aman, persepsi, serikat pekerja, psikologi ketenagakerjaan.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Serikat pekerja sebagai wadah bagi pegawai perusahaan untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan mereka sebagai pekerja, dirasa memiliki peranan yang penting dalam suatu organisasi. Terkait dengan jenjang kebutuhan manusia yang disampaikan oleh Abraham H. Maslow, keikutsertaan individu dalam suatu serikat pekerja dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan akan rasa amannya. Di dalam suatu organisasi, apabila serikat pekerja berjalan secara aktif, maka akan dapat menjadi jembatan antara perusahaan dan para pegawainya. Terutama bagi perusahaan multinasional yang mana memiliki kemungkinan lebih besar akan adanya kesenjangan dalam hal budaya organisasi, peranan serikat pekerja dirasa akan lebih dibutuhkan oleh para pegawainya. Namun dalam hal ini, ditemukan fenomena pada salah satu perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia, yaitu PT Chevron Pacific Indonesia, dimana jumlah pegawai yang bergabung dalam serikat pekerja tidak mencapai separuh dari keseluruhan jumlah pegawai. Muncul pertanyaan apakah alasan bagi pegawai untuk tidak bergabung di dalam serikat pekerja memang dikarenakan kebutuhan akan rasa aman pegawai telah terpenuhi atau ada alasan lain yang mendorong pegawai untuk tidak bergabung dalam serikat pekerja. Salah satu proses mental yang mempengaruhi tingkah laku individu adalah persepsi, sehingga persepsi pegawai terhadap serikat pekerja dapat menjadi salah satu penentu apakah pegawai akan bergabung dengan serikat pekerja atau tidak. Peneliti kemudian merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai hubungan antara kebutuhan akan rasa aman dari para pegawai yang tidak terlibat dalam kegiatan serikat pekerja dengan persepsinya terhadap serikat pekerja. 1.2. Identifikasi Masalah Apakah terdapat hubungan antara kebutuhan akan rasa aman yang terdapat pada pegawai PT Chevron Pacific

Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan persepsi terhadap serikat pekerja? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Maksud penelitian ini ialah untuk melihat hubungan antara kebutuhan akan rasa aman yang terdapat pada pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan persepsi terhadap serikat pekerja. 1.3.2. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh data empirik melalui penghitungan statistik korelasi antara kebutuhan akan rasa aman yang terdapat pada pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan persepsi terhadap serikat pekerja. 1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis 1. Diharapkan dapat memberi sumbangan bagi Ilmu Psikologi, terutama yang berkaitan dengan pengembangan perhatian pada fenomena-fenomena terkait ketenagakerjaan yang kurang mendapat perhatian namun memiliki nilai manfaat yang tinggi; 2. Diharapkan dapat berguna bagi pengaplikasian Ilmu Psikologi dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi, serta khususnya dalam bidang Occupational Psychology, dan yang menyangkut masalah-masalah perburuhan; 3. Diharapkan dapat menjadi suatu stimulan bagi perkembangan kajian-kajian mengenai kondisi psikologi organisasi perburuhan beserta interaksinya dengan organisasi di Indonesia.

1.4.2. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Para pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang menjadi responden dalam penelitian ini, yaitu untuk memahami kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya dalam beraktivitas, terutama kebutuhan akan rasa aman dan kaitannya dengan persepsi terhadap serikat pekerja. 2. PT Chevron Pacific Indonesia, yaitu membantu perusahaan dalam usaha memahami kebutuhankebutuhan dasar yang dimiliki pegawai, khususnya mengenai kebutuhan akan rasa aman, sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki pegawai perusahaan; 3. Serikat pekerja yang ada di PT Chevron Pacific Indonesia, yaitu untuk membantu memahami pandangan para pegawai yang bukan anggota terhadap serikat pekerja, sehingga diharapkan dapat menjadi dasar untuk menyusun strategi-strategi memperbanyak anggota serikat pekerja; 4. Kementerian Tenaga Kerja Indonesia dan instansiinstansi pemerintah lainnya yang terkait. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi instansi-instansi pemerintah dalam memandang kepentingan pekerja/buruh dari sudut pandang psikologi; 5. Masyarakat pada umumnya, yaitu untuk memperluas wawasan mengenai persepsi, tingkat kebutuhan manusia serta mengenai perburuhan di Indonesia. II. TINJAUAN TEORI 2.1. Motivasi 2.2. Motivasi Kerja 2.3. Persepsi 2.4. Organisasi 2.5. Serikat Pekerja 2.6. PT Chevron Pacific Indonesia

2.7. Serikat Pekerja di Lingkungan PT Chevron Pacific Indonesia III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang berusaha memecahkan masalah dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya (Suharsimi, 2002). 3.2. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian noneksperimental dengan menggunakan metode penelitian korelasional. Rancangan penelitian non-eksperimental adalah suatu telaah empirik sistematik dimana peneliti tidak dapat mengontrol secara langsung variabel bebasnya karena sifat hakekat variabel tersebut menutup kemungkinan adanya manipulasi (Kerlinger, 2000). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah correlational design, yaitu metode yang menggambarkan dan memprediksi hubungan yang terjadi antara variabel pertama dan variabel kedua, yang mengamati sejauh mana perubahan nilai suatu variabel berkaitan dengan perubahan nilai pada variabel lainnya, dan setiap perubahan yang terjadi bukan disebabkan oleh adanya perlakuan yang diberikan oleh peneliti (Sugiyono, 2003 : 88). 3.3. Variabel Penelitian 3.3.1. Kebutuhan akan Rasa Aman Definisi Konseptual: Kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional, seperti keselamatan jiwa atau perasaan aman atas masa depan (Maslow dalam Handoko, 1996).

Definisi Operasional: Tinggi rendahnya kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional yang terdapat pada pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja yang diperoleh dari total skor dimensi kebutuhan akan rasa aman. 3.3.2. Persepsi terhadap Serikat Pekerja Definisi Konseptual: Persepsi merupakan suatu proses pemilihan, pengorganiasisan, dan penafsiran stimulus yang muncul dari lingkungan (Charles R. Milton, 1981:22). Serikat pekerja merupakan suatu organisasi para pekerja yang dibentuk untuk memajukan, melindungi, dan memperbaiki kepentingan-kepentingan sosial, ekonomi, dan politik dari para pekerja anggotanya melalui tindakan kolektif (Edwin B. Flippo, 1976:469). Menurut Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, definisi dari serikat pekerja adalah suatu organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan pekerja dan buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya. Maka, persepsi terhadap serikat pekerja adalah suatu proses pemilihan, pengorganisasian, dan penafsiran individu terhadap serikat pekerja sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan pegawai serta meningkatkan kesejahteraan pegawai dan keluarganya. Definisi Operasional: Persepsi terhadap serikat pekerja adalah nilai skor total yang diperoleh individu dari hasil pemilihan, pengorganisasian, dan penafsiran terhadap serikat pekerja sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk

memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan pegawai serta meningkatkan kesejahteraan pegawai dan keluarganya. 3.4. Sampel Penelitian 3.4.1. Teknik Penentuan Sampel Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh pegawai PT Chevron Pacific Indonesia Distrik Rumbai, Pekanbaru, yang tidak bergabung dalam serikat pekerja yang berjumlah 487 pegawai. Penentuan sampel menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling). Sugiyono dan Hair (1998:123) berpendapat bahwa pada teknik sampel random sederhana, apabila subjek penelitian jumlahnya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dengan demikian, dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan sebanyak 10% dari jumlah populasi yakni sebanyak 49 orang. Pada pelaksanaannya didapatkan sejumlah 53 responden yang menjadi subjek penelitian. 3.4.2. Karakteristik Sampel Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah pegawai PT Chevron Pacific Indonesia berlokasi kerja di Distrik Rumbai, Pekanbaru yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan status karyawan tetap dan telah bekerja minimal satu tahun. Hal ini dimaksudkan agar sampel memiliki kesamaan status di dalam perusahaan yaitu sebagai pegawai tetap dan dianggap sudah mengenal lingkungan perusahaan. 3.5. Alat Ukur 3.5.1. Alat Ukur Kebutuhan akan Rasa Aman Kuesioner mengenai kebutuhan akan rasa aman yang digunakan dalam penelitian ini berangkat dari kuesioner motivasi oleh Abraham H. Maslow. Alat ukur ini terdiri dari 20 item yang akan menggambarkan level kebutuhan dalam diri

pegawai dalam penerapannya pada dunia kerja. Terdapat 4 item yang berkaitan dengan masing-masing level kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Penilaian terhadap level-level kebutuhan ini diberikan berdasarkan jawaban setiap subjek penelitian pada masing-masing item. Nilai keseluruhan (total) setiap aspek merupakan jumlah skor hasil jawaban subjek dari item-item dalam aspek motivasi. Dalam hal ini kelima aspek motivasi dapat diukur oleh kuesioner ini, namun penelitian ini hanya akan memperhitungkan total skor kebutuhan akan rasa aman subjek penelitian. kepentingan-kepentingan sosial, ekonomi, dan politik dari para pekerja anggotanya melalui tindakan kolektif. 3.6. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dari penelitian ini dilakukan dengan pengujian statistik menggunakan program Statistical for Social Science (SPSS) 20.00 for Windows, dengan menggunakan uji korelasi spearman (rs) untuk melihat hubungan antara dua variabel yang memiliki skala ordinal. 3.5.2. Alat Ukur Persepsi terhadap Serikat Pekerja Untuk mengukur variabel persepsi terhadap serikat pekerja, digunakan kuesioner yang disusun berdasarkan teori serikat pekerja oleh Edwin B. Flippo (1976:469) yang mendefinisikan serikat pekerja sebagai suatu organisasi para pekerja yang dibentuk untuk memajukan, melindungi, dan memperbaiki

IV. HASIL PENELITIAN 4.1. Kebutuhan akan Rasa Aman Responden Penelitian Tabel 4.1.1. Persentase Kategorisasi Kebutuhan akan Rasa Aman Responden Skor Total Responden No Kategori F % 1 Tinggi 52 98,1 2 Sedang 1 1,9 3 Rendah 0 0,0 Jumlah 53 100,0 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden (98,1%) memiliki tingkat kebutuhan akan rasa aman yang tinggi. 1 responden memiliki kebutuhan akan rasa aman dalam kategori sedang, dan tidak terdapat responden yang memiliki skor dengan kategori rendah. 4.2. Persepsi Responden terhadap Serikat Pekerja Tabel 4.2.1. Persentase Persepsi Responden terhadap Serikat Pekerja Skor Total Responden No Kategori F % 1 Positif 5 9,4 2 Ragu-ragu 47 88,7 3 Negatif 1 1,9 Jumlah 53 100 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar responden (88,7%) memiliki persepsi ragu-ragu terhadap serikat pekerja. Kemudian dari 53 responden, hanya 9,4% yang memiliki persepsi positif terhadap serikat pekerja dan sisanya yaitu sebesar 1,9% memiliki persepsi negatif.

4.3. Uji Korelasi Kebutuhan akan Rasa Aman dengan Persepsi terhadap Serikat Pekerja dari Responden Penelitian Tabel 4.3.1. Hasil Uji Korelasi Kebutuhan akan Rasa Aman dengan Persepsi terhadap Serikat Pekerja dari Responden Penelitian Nilai Koefisien Korelasi Rank Spearman (r s ) Nilai Probabilitas (Pvalue) Taraf Signifikansi α 0,036 0,797 0,05 Berdasarkan tabel di atas, koefisien korelasi r s yang diperoleh adalah sebesar 0,036. Besar korelasi tersebut berada pada interval 0-0,20 yang menunjukkan hubungan yang sangat rendah. Pengujian korelasi akan signifikan jika p-value < α. Dengan probabilitas hubungan antarvariabel sebesar 0,797 yang mana angka tersebut lebih besar dibanding taraf signifikansi α = 0,05, maka hubungan kedua variabel tersebut tidak signifikan. Artinya, tidak terdapat hubungan antara kebutuhan akan rasa aman yang terdapat pada pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan persepsi terhadap serikat pekerja. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai hubungan antara kebutuhan akan rasa aman pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan persepsi terhadap serikat pekerja, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak terdapat hubungan antara kebutuhan akan rasa aman responden dengan persepsi terhadap serikat pekerja. Dari hasil pengolahan data didapat bahwa probabilitas hubungan antarvariabel sebesar 0,797 yang mana angka tersebut lebih besar dibanding taraf signifikansi α = 0,05.

2. Secara umum responden memiliki kebutuhan akan rasa aman yang tinggi. Hal ini terbentuk dalam kepribadian responden pada hirarki kebutuhan menurut teori kebutuhan Abraham H. Maslow. Jadi tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis kelamin, lama bekerja, dan besar penghasilan. 3. Sebagian besar responden memiliki persepsi tergolong ragu-ragu terhadap serikat pekerja. Terutama oleh karena sebagian besar responden memiliki persepsi negatif terhadap citra yang ditampilkan serikat pekerja, hal ini tampaknya mempengaruhi munculnya persepsi ragu-ragu pada struktur organisasi, fungsi, dan aktivitas-aktivitas serikat pekerja dalam memperjuangkan hak dan kepentingan pegawai beserta keluarganya. 4. Berdasarkan uji korelasi yang dilakukan, persepsi terhadap serikat pekerja tidak dipengaruhi oleh faktor demografik yaitu jenis kelamin, besar pendapatan, dan masa kerja. 5.2 Saran Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai hubungan antara kebutuhan akan rasa aman pegawai PT Chevron Pacific Indonesia yang tidak bergabung dalam serikat pekerja dengan persepsi terhadap serikat pekerja, maka saran teoritis dan saran aplikatif akan diuraikan sebagai berikut: 5.2.1. Saran Teoritis: 1. Masih terbatasnya literatur yang menjadi sumber acuan mengenai Psikologi Ketenagakerjaan dirasa peneliti menjadi kendala dalam melakukan penelitian ini sehingga dirasa perlu adanya pengembangan konsepkonsep yang selama ini dikenal dalam Psikologi Industri Organisasi ke dalam bentuk-bentuk terapan Psikologi Ketenagakerjaan, yaitu yang dikenal dengan istilah Occupational Psychology.

5.2.2 Saran Aplikatif Saran aplikatif dari penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ditujukan kepada responden, serikat pekerja, perusahaan tempat penelitian ini berlangsung yaitu PT Chevron Pacific Indonesia, beserta instansi pemerintah yang terkait. 5.2.2.1 Saran Aplikatif bagi Responden Penelitian 1. Dirasa perlu adanya dorongan dalam diri responden untuk bergerak mencari tahu mengenai manfaat serikat pekerja dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga mampu memenuhi kebutuhan akan rasa aman mereka yang cenderung tinggi. Sebab bagaimanapun juga di lingkungan perusahaan tempat responden bekerja sangat diperlukan adanya interaksi antarindividu yang dapat menopang optimalisasi kerja dan kondisi psikologis mereka. 5.2.2.2 Saran Aplikatif bagi Serikat Pekerja di Lingkungan PT Chevron Pacific Indonesia 1. Serikat pekerja dirasa perlu memahami kebutuhan psikologis dari para pegawai di lingkungan organisasi perusahaan sehingga tidak dinilai negatif tetapi justru mendatangkan manfaat bagi kepentingan ini. Serikat pekerja seharusnya terdorong untuk melayani kebutuhan pegawai dan bukan sebaliknya yaitu memaksakan kebutuhan organisasi melalui para pegawai. 2. Dikarenakan kebutuhan akan rasa aman yang cenderung tinggi pada responden penelitian dan sebagian besar memiliki persepsi negatif terhadap citra yang ditampilkan serikat pekerja, maka demi kepentingan menarik anggota serikat pekerja tampaknya pegawai yang menjadi responden dalam penelitian ini sebaiknya tidak dijadikan target untuk diajak menjadi anggota serikat pekerja.

5.2.2.2 Saran Aplikatif bagi PT Chevron Pacific Indonesia 1. Sebagai pihak perusahaan dirasa perlu untuk dapat menempatkan serikat pekerja sebagai mitra yang mampu mendorong terjadinya maksimalisasi dan optimalisasi kondisi kerja yang memenuhi kebutuhan psikologis para pekerja. Dengan kata lain pihak perusahaan tidak melihat serikat pekerja sebagai musuh dan justru memanfaatkan citra serikat pekerja yang dipersepsi negatif oleh responden sebagai alat untuk menyerang serikat pekerja. 2. Kebutuhan akan rasa aman responden yang cenderung tinggi semestinya mendapat perhatian dari pihak perusahaan terutama untuk merancang usaha-usaha yang dapat dilakukan agar pemenuhan terhadap kebutuhan ini dapat berjalan lancar bagi pegawai, sehingga nantinya tidak menjadi hambatan bagi optimalisasi kinerja pegawai. 5.2.2.3 Saran Aplikatif bagi Instansi Pemerintah Terkait Bagi instansi pemerintah yang khususnya mengurus kepentingan ketenagakerjaan semestinya memberikan kebijakan-kebijakan demi terjadinya kondisi kerja yang kondusif di dalam perusahaan-perusahaan sehingga terjadi situasi saling menguntungkan antara perusahaan dengan pegawainya. Dan sebaiknya bukan hanya sekedar mengadakan kebijakan-kebijakan mengenai hal ini, namun juga ada usaha memfasilitasi terbentuknya kerjasama yang baik antara perusahaan dan para pegawainya.

DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji. 2005. Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta. Anwar, Saifuddin. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Barling, J., Fullagar, C., & Kelloway, K. 1992. The Union and Its Members: A Psychological Approach. New York: Oxford University Press. Goble, Frank G. 1971. The Third Force, The Psychology of Abraham Maslow (Diterjemahkan oleh Supratinya, A). Kanisius: Yogyakarta. Huszczo, Gregory E., Wiggins, Jack G., & Currie, John S. 1984. The Relationship Between Psychology and Organized Labor: Past, Present, and Future. American Psychology Association, Vol. 39, No. 4, 432-440. IKAPI. 2010. Undang-undang Ketenagakerjaan. Bandung: Fokusmedia. Kuswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco. Leon C. Megginson, Donald C. Masley & Paul H. Pietri, Jr., 1983. Management Concepts and Applications. Harper & Row, Publishers, New York, halaman 356. Maslow, Abraham H. 1987. Motivation and Personality, Third Edition. Harper & Row, Publishers, New York. Nurdianti, D. 1997. Studi tentang Hubungan Persepsi Karyawan terhadap Serikat Pekerja dengan Kepuasan Kerja di PT Pintex (Plumbor International Textile) Cirebon, Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, Bandung. Pio, R.J. 2005. Faktor-faktor Pendorong Karyawan Bergabung dengan Serikat Pekerja: Studi pada Anggota Serikat Pekerja di Kota Manado, dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Pramodawhardani, Fina. 2004. Hubungan antara Budaya Organisasi Perusahaan Multinasional dengan Tampilan Kerja Karyawan Total E&P Indonesie Jakarta, Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Jatinangor.

Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Wijono, Sutarto. 2010. Psikologi Industri dan Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.