BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap investasi memiliki risiko dan keuntungan yang berjalan searah. Bila investor menginginkan keuntungan yang besar maka mereka sudah harus siap menerima risiko yang besar juga. Investasi terdiri dari berbagai tingkatan risiko, pilihan tersebut tergantung dari tipe investor yang akan melakukan investasi. Investasi dalam jangka pendek biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan investasi jangka panjang karena fluktuasi atas nilai investasi sangat tinggi. Investor biasanya takut untuk melakukan spekulasi jangka pendek karena kurangnya informasi dan ketidakpastian yang tinggi. Kondisi ekonomi saat ini tidak menentu, banyak terjadi hal-hal yang tidak bisa dilihat secara fundamental. Beberapa fenomena yang telah mempengaruhi kondisi perekonomian dunia, yaitu: kasus subprime mortage, penurunan suku bunga The Fed, kenaikan harga minyak dunia. Fenomena-fenomena tersebut memunculkan kebingungan dan keraguan dalam benak investor. Ketidakstabilan perekonomian dunia membuat investor takut untuk berinvestasi pada instrumen-instrumen pasar uang dan pasar modal yang memiliki risiko tinggi. Investasi yang bisa memberikan keuntungan di atas bunga deposito adalah instrumen investasi berupa saham. Keuntungan yang bisa diberikan dari saham adalah dividen dan capital gain. Dividen merupakan hasil yang diperoleh investor atas investasi jangka panjang yang dilakukannya, yang perlu dilakukan hanya memegang saham yang bersangkutan dalam waktu yang lama ( 1 tahun). 1
Investor yang mengharapkan keuntungan berupa dividen memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan mengharapkan keuntungan dari capital gain. Namun, hasil yang diperoleh dari dividen lebih kecil daripada capital gain selain itu jangka waktu untuk memperoleh keuntungan tersebut lebih singkat bila investor mengharapkan capital gain. Untuk memperoleh capital gain waktu yang dibutuhkan relatif singkat (bisa 1 bulan, 1 minggu, 1 hari, bahkan dalam 1 jam seteleh membeli saham tersebut), namun untuk mencapainya dibutuhkan analisis yang mendalam serta penelitian dari informasi yang lalu (historical) atas saham yang bersangkutan. Elliott Wave merupakan bentuk analisis teknikal yang dikembangkan sejak tahun 1930 oleh Ralph Nelson Elliott. Bentuk analisis ini dapat memberikan gambaran kepada investor mengenai peramalan market timing. Penggunaan Elliott Wave cukup sederhana dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Analisis ini membutuhkan grafik Candlestick untuk memaksimalkan pola yang akan dibuat. Elliott Wave memiliki pola grafik sederhana berbentuk gelombang yang berbentuk fraktal, yaitu geometri teratur dimana setiap bagian terkecil geometri tersebut bentuknya adalah sama dengan unit besar geometri gabungan yang ada. Candlestick merupakan salah satu analisis teknikal berupa grafik berbentuk batang yang cukup akurat untuk memprediksi harga saham dalam jangka pendek. Data yang dibutuhkan Candlestick adalah harga pembukaan (open), harga terendah (low), harga tertinggi (high), dan harga penutupan (close) dari saham yang akan dianalisis. Melalui grafik yang ditampilkan dari Candlestick tidak dapat langsung diprediksi harga saham di masa mendatang, diperlukan analisis yang mendalam untuk mendapatkan jawaban atas grafik yang telah di sajikan oleh Candlestick. 2
Sampai saat ini sudah banyak literatur yang memberikan petunjuk mengenai penggunaan Candlestick dan penjelasan mengenai grafik yang disajikan Candlestick, namun tidak pernah diberitahukan kapan waktu yang tepat untuk medapatkan capital gain yang pasti dan masksimal. Periode 1 Desember sampai 31 Januari merupakan dampak terjadinya koreksi harga-harga saham yang disebut January Effect. January Effect merupakan kenaikan harga saham di bulan Januari akibat dari para investor melakukan profit taking untuk keluar dari pasar sementara waktu di bulan Desember, dan pada bulan Januari investor kembali bertransaksi untuk menyusun portofolionya kembali. Pada saat ini akan terlihat bahwa di akhir Desember banyak harga saham turun terutama saham-saham yang tergolong LQ 45, kemudian di bulan Januari harga saham-saham tersebut naik secara signifikan. Seharusnya para investor dapat memanfaatkan momen ini untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dalam jangka pendek. Kendalanya adalah para investor bingung kapan mereka harus melepas saham dan kapan harus membeli saham tersebut. Dengan adanya Elliott Wave seharusnya para investor dapat menggunakannya untuk menentukan waktu yang tepat. Bila dianalisis secara mendalam maka January Effect merupakan potensi keuntungan dalam jangka pendek dan risiko yang lebih kecil dibandingkan spekulasi pada waktu yang berbeda, dan untuk mengurangi risiko dapat digunakan Elliott Wave yang difokuskan pada saham-saham yang tergolong LQ45. Saham BUMI (PT Bumi Resources Tbk.) merupakan salah satu saham yang menduduki peringkat 10 besar dalam indeks LQ45 untuk 3 tahun terakhir (2005 2007). Saham BUMI memiliki rata-rata volume transaksi 21.286.232.000 / tahun, berarti saham ini cukup banyak diperdagangkan (liquid) di Bursa Efek 3
Indonesia setiap tahunnya. Dengan penerapan Elliott Wave terhadap saham BUMI akan dapat dijelaskan mengenai pola-pola yang dapat terbentuk dari analisis Elliott Wave tersebut. Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang diangkat, penulis membuat skripsi dengan judul ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN 2005 2008. I.2 Ruang Lingkup Penelitian Saham yang diteliti adalah saham BUMI (PT Bumi Resources Tbk.). Data yang digunakan adalah harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close). Analisis terbatas pada pola Elliott Wave yang terbentuk dari grafik Candlestick. Hasil penelitian sebatas pada rentang waktu yang mungkin dalam melakukan aksi beli dan jual bagi saham BUMI. Periode analisis adalah tanggal 1 Desember 31 Januari tahun 2005 2008. I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penulisan ini antara lain: 1. Analisis pergerakan harga dengan grafik Candlestick pada saham BUMI dalam periode 1 Desember 31 Januari tahun 2005 2008. 2. Meramalkan market timing dengan menggunakan analisis pola Elliott Wave pada saham BUMI dalam periode 1 Desember 31 Januari tahun 2005 2008. 4
Manfaat dari penulisan ini antara lain: 1. Mempelajari pola reversal dalam aplikasi Elliott Wave 2. Mempelajari pola umum pergerakan saham BUMI di bulan Desember dan Januari 3. Memberikan rambu-rambu kepada pengguna aplikasi Elliott Wave. I.4 Sistematika Pembahasan Untuk memberikan gambaran yang jelas dan logis maka skripsi ini disusun menjadi beberapa bab secara sistematis. Bab I Pendahuluan Bab ini dibagi menjadi lima sub bab yang masing-masing terdiri dari latar belakang, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika pembahasan, dan kerangka penelitian yang menguraikan urutan penulisan skripsi ini. Bab II Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendasari pembahasan, yang terdiri dari teori mengenai pasar modal secara umum dan teori-teori yang berhubungan dengan analisis teknikal dan Elliott Wave. Bab III Objek dan Metodologi Penelitian Dalam bab ini membahas tentang sejarah singkat mengenai perusahaan yang diteliti, jenis bidang usaha, dan aktivitas perusahaan serta struktur organisasi. Mengambarkan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data, metode penyajian data, dan operasionalisasi variabel. 5
Bab IV Pembahasan Bab ini merupakan analisis dan pembahasan terhadap data-data. Memberikan analisis trend melalui grafik Candlestick dan pola Elliott Wave pada grafik Candlestick untuk menunjukkan analisis market timing dalam melakukan aksi buy dan sell. Bab V Simpulan dan Saran Pada bab terakhir disampaikan simpulan mengenai hasil analisis Elliott Wave dengan Candlestick dan saran untuk para investor mengenai waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham BUMI. I.5 Kerangka Penelitian Dalam membuat penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: Mengumpulkan data harga saham BUMI berupa: harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), harga penutupan (close). Dari data harga yang dikumpulkan dibuat grafik Candlestick Menempatkan Fibonacci Retracement pada grafik Candlestick Melakukan Analisis Trend pada grafik Candlestick Melakukan Analisis Market Timing melalui pola Elliot Wave Gambar 1.1 Kerangka Penelitian 6