BAB I PENDAHULUAN. Sistem Dan Prosedur Pembayaran Retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pelaksanaan praktek kerja lapangan mandiri ( PKLM ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN. Demi mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. oleh pemerintah pusat merupakan sumber penerimaan Negara Anggaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah

BAHAN MATERI MATA PELAJARAN EKONOMI DAN BISNIS KOMPETENSI DASAR KETENTUAN PERPAJAKAN KELAS XI AP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam menghadapi era-globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada sensus penduduk yang dilakukan pada 1 Mei 15 Juni 2010 tercatat paling

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan perekonomiannya, Indonesia harus meningkatkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. berbagai faktor pendukung terutama stabilitas ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sama seperti pajak, namun terdapat imbalan (kontra-prestasi) secara langsung yang dapat dirasakan oleh pembayar retribusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Untuk menyukseskan

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang. menyelenggarakannya adalah pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan (daya pikul) masing-masing yang dapat dipaksakan untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Supriyanto, 2011). (Supadmi, 2009).

BAB II LANDASAN TEORI. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) (APBN) terbesar. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional diperlukan dana guna pemenuhan tersebut. Pemerintah Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan

Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh. untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian pajak, jenisjenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, kita tidak bisa bebas dari yang namanya pajak. Bahkan

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. suatu usaha yang telah disusun dengan kurikulum dengan syarat-syarat untuk

BAB III TINJAUAN TEORI. senantiasa berpacu untuk meningkatkan pendapatan daerah, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. disederhanakan dengan memerhatikan asas keadilan, pemerataan, manfaat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu tumpuan penting dalam penerimaan negara,

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui

BAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2000

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengertian pajak menurut Marihot P. Siahaan (2010:7) adalah: 1. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau-pulau atau dikenal dengan sebutan Negara Maritim. Yang mana dengan letak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

Dasar-dasar Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

PENGGOLONGAN PAJAK, JENIS PAJAK, TARIF PAJAK, DAN SANKSI DALAM PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Suksesnya pembangunan negara Indonesia tidak terlepas dari dana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tujuan pembangunan tersebut. Untuk mencapai pembangunan itu maka pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah. (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor P3 dan Bea Meterai.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. warga negaranya yang memenuhi syarat secara hukum berhak wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan dan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Utara, oleh sebab itu mahasiswa/i diwajibkan untuk melakukan riset dan

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan tanpa imbalan jasa secara langsung untuk. membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Sistem Dan Prosedur Pembayaran Retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan A. Latar Belakang Masalah Retribusi merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang bertujuan agar dapat melaksanakan otonominya yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, di samping penerimaan yang berasal dari pemerintah berupa subsidi atau bantuan bagi hasil pajak atau bukan pajak. Sumber penerimaan daerah tersebut diharapkan menjadi sumber pembiayaan penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik orang pribadi atau badan. Retribusi daerah atau yang sering disebut dengan retribusi adalah pengutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.. Menurut Panca Kurniawan (2005:5) Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Dasar retribusi daerah adalah UU No 6 tahun 1983, UU No 16 tahun 2000 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 kemudian pada tanggal 18 Agustus 2009 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia diubah dengan Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2009. Menurut Undang-undang No.34 tahun 2000 Pajak Daerah merupakan iuran wajib pajak yang dilakukan oleh orang pribadi atau Kepala daerah tanpa mendapat imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dapat digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber dana potensial bagi daerah, agar dapat menyelenggarakan otonomi yang mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri Seiring dengan perkembangan zaman, maka jenis-jenis retribusi diklasifikasikan dengan kriteria tertentu agar memudahkan penerapan prinsip dasar retribusi sehingga mencerminkan hubungan yang jelas antar tarif retribusi dengan pelayanan jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah dan untuk meningkatkan atau menambah penerimaan daerah. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 983/Menkes/SK/XI/1992 tugas Rumah Sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan. Penerimaan daerah tingkat II masih relatif kecil, keadaan ini kurang mendukung perkembangan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya agar terjadi peningkatan penerimaan daerah sumber retribusi yang potensial. Salah satu upaya dalam

peningkatan penerimaan daerah adalah dengan adanya jenis retribusi pelayanan kesehatan yang dianggap baik dari segi potensialnya karena semua lapisan masyarakat membutukan pelayanan kesehatan. Rumah Sakit adalah suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan baik rawat jalan, rawat inap, dan rawat khusus. Rumah sakit juga dituntut untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan pembayaran pelayanan kesehatan. Mengingat bahwa jasa pelayanan kesehatan sangat luas maka penulis membatasi yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini khusus pelayanan kesehatan rawat inap. Untuk meningkatkan retribusi rawat inap pada rumah sakit maka diperlukan suatu upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Atas dasar ini penulis mengangkat judul penelitian Sistem Dan Prosedur Pembayaran Retribusi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui prosedur administrasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan b. Untuk mengetahui penerimaan retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan. c. Mengetahui Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan retribusi rawat inap

2. Manfaat Penelitian 2.1 Bagi Mahasiswa a. agar dapat mengetahui dan memahami prosedur pembayaran Retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan. b. Menambah pengetahuan serta wawasan dibidang retribusi rawat inap c. Supaya dapat memahami sistem prosedur kerja lapangan mandiri d. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari ke dalam permasalahan yang timbul selama PKLM. 2.2 Bagi Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan a. Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi bahan pertimbangan. b. Agar dapat memahami permasalahan yang sedang dihadapi oleh instansi yang bersangkutan. c. Menciptakan kerja sama yang baik dengan Universitas Sumatera Utara. d. Untuk menambah ide dan gagasan untuk perbaikan sistem kerja yang ada di RSU Dr.Pirngadi. 2.3 Bagi Universitas a. Untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan instansi-instansi pemerintah b. Agar dapat memperkenalkan sumber daya Universitas Sumatera Utara Khusunya Program Studi Diploma III Perpajakan. c. Untuk mendapatkan ide,saran,masukan, gagasan untuk evaluasi kurikulum guna penyempurnaan dan revisi kurikulum

C. Uraian Teoritis Pengertian pajak secara umum menurut Rochmat Sumitro adalah : peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public investment. Pengertian Retribusi secara umum menurut Rochmat Soemitro adalah : pembayaran-pembayaran kepada negara yang dilakukan oleh mereka yang telah mengunakan jasa-jasa negara. Sejalan dengan pendapat di atas bahwa pajak adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma tanpa mendapat balas secara langsung. Pengertian retribusi daerah secara umum menurut Hadi Setia Tunggul adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Rumah Sakit adalah suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan baik rawat jalan,rawat inap, dan rawat khusus. Rumah sakit juga dituntut untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan pembayaran pelayanan kesehatan. 1. Pengertian Pembayaran Menurut Kamus Bahasa Indonesia (M.Bali,1999) Pembayaran adalah suatu proses pemberian atau menyalurkan uang atas barang yang dibeli atau jasa yang diterima. 2. Pengertian Retribusi

Menurut Hadi Setia Tunggul,SH. (Hadi Setia Tunggul,1999,Hal:4) yang dimaksud dengan retribusi adalah iuran wajib kepada pemerintah yang dapat dipaksakan (secara ekonomis) dengan suatu jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjuk. Menurut Azhari A.Samudra (Azhari,1995,Hal: 273) Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran pemakaian atau karena jasa yang diberikan daerah. dalam hal ini ada pengecualian tertentu yaitu pembayaran yang dipungut oleh daerah sebagai penyelenggaraan perusahaan atau usaha yang dianggap sebagai perusahaan tidak dimaksudkan sebagai retribusi. Menurut Undang-undang No 8 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 3. Pengertian Rawat Inap Menurut Peraturan Daerah No.7 tahun 2003 tentang retribusi pelayanan kesehatan. Rawat Inap adalah pelayanan terhadap orang yang masuk ke Rumah Sakit dan menempati tempt tidur untuk keperluan Diagnosa,Pengobatan,Rehabilitasi atau pelayanan kesehatan lainnya termasuk Puskesmas dengan tempat tidur dan instalasi kesehatan lainnya. 4. Pengertian Rumah Sakit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 edisi ke-3, Rumah sakit adalah gedung tempat merawat orang sakit atau gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah

kesehatan atau tempat bertemunya pasien dengan dokter, tempat pasien mengadukan dan menemui dokter sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Pendapatan Asli Daerah terdiri dari: a. Hasil Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Peraturan daerah retribusi mengatur ketentuan mengenai: a. Objek dan subjek retribusi b. Golongan retribusi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat 2 c. Tata cara pemungutan retribusi d. Berapa besarnya sanksi administrasi e. Besarnya tarif retribusi f. Mengukur tingkat jasa yang bersangkutan. Jenis Retribusi Umum Yang Ditetapkan Oleh Pemerintah Daerah a. Retribusi Pelayanan Kesehatan b. Retribusi Pelayanan Kebersihan c. Retribusi Pelayanan Pasar d. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum e. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan f. Retribusi Pengujian Kenderaan Bermotor

Jenis-jenis Pajak Pusat: a. Pajak Penghasilan (PPh) adalah dikenakan terhadap orang pribadi atau badan berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak. Jenis pajak ini diatur dalam UU No.7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.36 tahun 2008 b. Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) adalah pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean masuk kedalam daerah pabean diatur dalam UU No.8 tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan UU No.18 tahun 2000 c. Pajak Bumi Dan Bangunan(PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi dan Bangunan yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terhutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi dan bangunan diatur dalam UU No.12 tahun 1985 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 12 tahun 1994 d. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan bangunan yang diatur dalam UU No.21 tahun 1997 sebagaimana telah dibah terakhir dengan UU No.20 tahun 2000. e. Bea Materai Adalah Pajak yang dikenakan terhadap dokumen yang menurut undang-undang bea materai menjadi objek bea materai harus sudah dibubuhi benda materai atau pelunasan bea materai dengan menggunakan cara lain sebelum dokumen itu digunakan.

f. Pajak Daerah adalah Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelengaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah yag diatur dalam pasal 1 angka 6 UU No. 34 tahun 2000. Menurut HS.Munawir (1995:7) Pajak daerah adalah Pungutan dari masyarakat oleh negara (pemerintah) berdasarkan uang-uang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutan oleh yang wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali (kontra prestasi/balas jasa) secara langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dalam penyelenggaraan pemerinthan dan pembangunan. Adapun pembagian Pajak Daerah sesuai pasal 2 UU No.34 tahun 2000 sebagai berikut: 1. Pajak Propinsi Terdiri dari: a. Pajak Kenderaan Bermotor dan Kenderaan di Atas Air b. Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor dan Kenderaan di Atas Air c. Pajak Bahan Bakar Kenderaan Bermotor d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah tanah dan air permukaan 2. Pajak Kabupaten terdiri dari: a. Pajak Hotel b. Pajak Restoran c. Pajak Hiburan d. Pajak Reklame

e. Pajak Penerangan Jalan f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C g. Pajak Parkir Sedangkan Rumah Sakit adalah suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan baik rawat jalan,rawat inap, dan rawat khusus. Rumah sakit juga dituntut untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan pembayaran pelayanan kesehatan. D. Ruang Lingkup Penelitian Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, serta agar tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis membatasi ruang lingkup menjadi: 1. Prosedur administrasi rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan 2. Penerimaan retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan. 3. Mengidentifikasikan permasalahan yang ada mengenai retribusi rawat inap. E. Metode Penelitian Adapun jenis penelitian yang dipakai oleh penulis adalah: 1. Tahap Persiapan Dalam tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan yang menyangkut PKLM ini, mulai dari penentuan judul,tempat praktik kerja lapangan mandiri, mencari bahan untuk membuat proposal,konsultasi dengan dosen pembimbing.

2. Studi Literature Penulis mengumpulkan data-data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui sumber bacaan seperti: Buku perpajakan, Undangundang,arrtikel ilmiah maupun literature yang berhubungan dengan objek PKLM. 3. Observasi Lapangan dalam tahap ini penulis melakukan peninjauan/pengamatan secara langsung pada objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung kondisi serta kedaan objke tempat pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku. 4. Pengumpulan data Penulis melakukan pengumpulan data mengenai upaya meningkatkan pembayaran retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan melalui: Data primer dan data sekunder. 5. Analisis dan Evaluasi Setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap maka penulis melakukan analisa dan evaluasi terhadap data atau keterangan mengenai pembayaran retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan. F. Metode Pengumpulan Data 1. Daftar Interview (Interview Guide) Dalam metode ini penulis mengajukan pertanyaan secara langsung kepada para pegawai yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 2. Daftar Observasi

Dalam metode ini penulis langsung turun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan cara mengamati, mendengar serta mencatat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. 3. Daftar Dokumentasi Dalam tahap ini penulis meminta dokumen atau data-data pendukung yang berhubungan dengan objek penelitian.