MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI LOG-LOGISTIK ABSTRAK

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S

ANALISIS DATA UJI HIDUP

BAB IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 64

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

UJI LIKELIHOOD RASIO UNTUK PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II

Sarimah. ABSTRACT

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENAKSIR RATA-RATA DISTRIBUSI EKSPONENSIAL TERPOTONG. Agustinus Simanjuntak ABSTRACT

terdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman. viii

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) DENGAN METODE FISHER SCORING

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Distribusi Weibull Power Series

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL REGRESI COX PROPORSIONAL HAZARD PADA DATA KETAHANAN HIDUP. Abstract

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RANK BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TERBOBOTI

PENAKSIR MAKSIMUM LIKELIHOOD DENGAN METODE ITERASI NEWTON - RAPHSON

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ANALISIS DATA UJI HIDUP KODE MATA KULIAH : MAA SKS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 2 SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK ORDINAL

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ESTIMATOR BAYES UNTUK RATA-RATA TAHAN HIDUP DARI DISTRIBUSI RAYLEIGH PADA DATA DISENSOR TIPE II

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL. Universitas Hasanuddin

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI)

REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulisan skripsi. Teori penunjang tersebut adalah: Regresi logistik, analisis survival,

Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinjauan pustaka dan sistematika penulisan Tesis yaitu sebagai berikut.

MODEL ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN DISTRIBUSI MIXED POISSON ABSTRACT

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus

BAB I PENDAHULUAN. Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan

Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM PARALEL

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama

ESTIMASI CONFIDENCE INTERVAL BOOTSTRAP UNTUK ANALISIS DATA SAMPEL TERBATAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

KAJIAN FUNGSI nls( ) DAN fsrr( ) TERHADAP MODEL MICHEALIS-MENTEN PADA REGRESI NONLINIER. Sudarno 1. Abstrak

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL. Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB II LANDASAN TEORI

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

Keywords: Stratified Cox, Cox Proportional Hazard, MPLE, Haemorrhagic Stroke, Recurrent Events

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 17/12/2014

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU SEMBUH ALERGI DENGAN ANALISIS SURVIVAL

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. , untuk x 0, 0, 0 { 0, untuk x yang lain. 1 maka fungsi densitas di atas akan menjadi fungsi densitas distribusi

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL Winda Faati Kartika 1, Triastuti Wuryandari 2 1, 2) Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Abstrak Pada bidang medis data tahan hidup digunakan untuk menganalisis waktu ketahanan hidup pasien terhadap suatu penyakit. Data tentang lamanya waktu dari awal hingga akhir pengamatan disebut dengan data tahan hidup. Penyensoran merupakan metode untuk mempersingkat pengamatan waktu tahan hidup. Pengaruh faktor lain terhadap variabel respon yang berupa waktu tahan hidup patut dipertimbangkan hubungannya. Salah satu cara untuk mengetahui hubungannya adalah melalui model regresi. Data tersensor tipe III merupakan data waktu kematian atau kegagalan yang diperoleh karena individu masuk ke dalam percobaan pada waktu yang berlainan selama periode tertentu. Model regresi data tahan hidup tersensor tipe III berdistribusi eksponensial dibuat mengikuti bentuk distribusi variabel responnya. Estimasi parameter yang digunakan adalah metode maksimum likelihood. Kata Kunci: Regresi, Data tahan hidup, Maksimum Likelihood, Tersensor Tipe III. 1. Pendahuluan Analisis data tahan hidup pada bidang medis dapat diterapkan untuk menganalisis waktu tahan hidup pasien terhadap suatu penyakit. Pengaruh faktor lain terhadap variabel respon yang berupa waktu tahan hidup patut dipertimbangkan hubungannya. Salah satu cara untuk mengetahui hubungannya adalah melalui model regresi (Lawless, 1982). Menurut Lee, E.T (2003), terdapat dua cara yang dapat dilakukan dalam pengambilan sampel pada analisis data tahan hidup yaitu pengamatan tersensor dan pengamatan tidak tersensor (pengamatan lengkap). Pengamatan tersensor dilakukan jika

waktu tahan hidup dari individu yang diamati tidak diketahui secara pasti. Pengamatan tersensor diindikasi adanya individu yang tetap hidup sampai jangka waktu yang ditentukan. Pengamatan tidak tersensor merupakan pengamatan yang diambil jika semua individu atau unit data yang diteliti mati atau gagal. Penyensoran tipe III merupakan pengamatan yang dilakukan jika individu diamati pada waktu yang berlainan, hal itu dikarenakan pasien mulai terdeteksi menderita suatu penyakit pada waktu yang berbeda dan pengamatan diakhiri pada waktu tertentu. Data tahan hidup dihitung dari awal pengamatan hingga individu tersebut dinyatakan gagal atau tetap hidup (Lawless, 1982).

Menurut Kalbfleisch (1980), pada data tahan hidup (lifetime) muncul beberapa pembahasan mengenai konsep dasar seperti fungsi tahan hidup, fungsi padat peluang dan fungsi kegagalan. Data tahan hidup dari suatu individu atau suatu unit yang teramati dapat dikembangkan dengan menganalisis faktor faktor yang dapat mempengaruhi data tahan hidupnya. Contohnya adalah pengamatan yang dilakukan pada penderita HIV positif yang ingin diketahui pengaruh usia dan riwayat penggunaan narkoba terhadap ketahanan hidupnya. Untuk memprediksi dan memperkecil terjadinya suatu kegagalan maka harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tahan hidup. Oleh karena itu, peran analisis regresi diperlukan untuk memprediksi waktu tahan hidup. Salah satu model regresi parametrik yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah model regresi dengan menggunakan data tahan hidup tersensor tipe III yang berdistribusi eksponensial. 2. Metode Maksimum Likelihood Metode untuk mengestimasi harga parameter distribusi dari data dalam fungsi tahan hidup (Survival) adalah metode maksimum likelihood. Misalkan adalah sampel random dari populasi dengan fungsi padat peluang, fungsi likelihood didefinisikan dengan L n 1, 2,, k / X f x i / 1, 2,, k ~ i 1 Bila fungsi likelihood terdeferensialkan dalam likelihood yang mungkin adalah harga-harga, maka calon estimator maksimum sedemikian sehingga Untuk membuktikan bahwa benar benar memaksimumkan fungsi likelihood. Dalam banyak kasus dimana diferensi digunakan pada logaritma dari, yaitu. 219

Untuk lebih jelasnya, menentukan estimator maksimum likelihood dari dengan langkah : a. Tentukan fungsi likelihood b. Bentuk log likelihood c. Tentukan turunan dari terhadap, d. Bentuk persamaan likelihood dan selesaikan (Widiharih dan Suparti, 2003). 3. Distribusi Eksponensial Distribusi eksponensial merupakan bentuk khusus dari distribusi weibull dan distribusi gamma yang digunakan untuk objek dengan tingkat kegagalan yang konstan. Definisi (Lawless,1982:14) T adalah variabel random kontinu berdistribusi eksponensial. fungsi padat peluangnya adalah, dengan adalah rata rata waktu kegagalan dan t adalah waktu percobaan. Fungsi distribusi kumulatif dari distribusi eksponensial adalah fungsi tahan hidup adalah fungsi kegagalan sebagai berikut 220

Rata- rata waktu kegagalan (MTTF distribusi eksponensial (t, ) adalah. Untuk varian distribusi eksponensial (t, dapat diperoleh melalui dengan Maka = 4. Model Regresi Data Tahan Hidup Pembentukan model regresi waktu tahan hidup adalah penentuan suatu model untuk distribusi T diberikan oleh x tertentu, dengan T menyatakan waktu tahan hidup dan x sebagai variabel bebas. Model regresi waktu tahan hidup dapat dibentuk dalam model skala. Dalam model ini, waktu tahan hidup T ditransformasikan logaritma sehingga menjadi Y=log T dan diperoleh persamaan regresi, untuk dan memiliki distribusi yang independen terhadap x. (Lawless, 1982) Dengan : Y = transformasi logaritma tahan hidup T 221

= parameter lokasi = parameter skala berurutan = error berdistribus standar nilai ekstrim 5. Model Regresi Data Tahan Hidup Tersensor Tipe III Berdistribusi Eksponensial Distribusi Eksponensial dapat dipandang sebagai bentuk khusus dari distribusi weibull dengan sehingga model ini pada dasarnya mirip dengan model weibull. Menurut Lawless, 1982, jika T variabel random dari waktu tahan hidup berdistribusi eksponensial. Fungsi padat peluang dari T yang diberikan oleh x tertentu maka didefinisikan sebagai dengan x adalah vektor variabel regresi dan. Fungsi distribusi kumulatif peluang dari T yang diberikan oleh x tertentu dinyatakan dalam bentuk Sementara itu fungsi tahan hidup dari T yang diberikan oleh x adalah Sedangkan fungsi kegagalan untuk yang diberikan oleh x, yaitu 222

Bentuk fungsional untuk yang sering digunakan adalah dengan suatu vektor variabel prediktor dan regresi. Keuntungan dari bentuk ini adalah bahwa syarat suatu vektor koefisien secara otomatis terpenuhi untuk semua x. Model regresi data tahan hidup tersensor tipe III berdistribusi eksponensial ditunjukkan dalam bentuk atau dapat ditulis 6. Model Skala Lokasi Untuk Log T Model skala lokasi diperoleh dengan mentransformasikan waktu tahan hidup T dengan transformasi logaritma dan fungsi tahan hidup Y yang diberikan oleh x tertentu sesuai dengan teorema berikut. Fungsi padat peluang Y yang diberikan oleh x tertentu adalah dengan Bukti : 223

Dengan transformasi logaritma atau maka diperoleh dengan maka fungsi padat peluang Y yang diberikan oleh X tertentu adalah Fungsi distribusi kumulatif peluang dari Y yang diberikan oleh x tertentu dinyatakan Misalkan diambil subtitusi, du, untuk batas bawah integralnya berubah menjadi dan batas atasnya menjadi, sehingga persamaanya menjadi 224

fungsi tahan hidup Y yang diberikan oleh x tertentu adalah dan fungsi kegagalan Y yang diberikan oleh x yaitu 7. Estimasi Parameter 7.1. Estimasi untuk Selanjutnya akan dilakukan estimasi parameter dengan metode Maksimum Likelihood. Data yang digunakan adalah data tersensor tipe III. Pada penyensoran tipe III, waktu tahan hidup independen dan berdistribusi eksponensial. Fungsi likelihoodnya adalah Log Likelihood 225

Turunan pertama log likelihood adalah Dengan merupakan banyaknya observasi tersensor, dengan catatan dengan = T, dan maka estimator adalah Akan dibuktikan bahwa adalah estimator tak bias untuk, sebagai berikut: Jadi terbukti bahwa adalah estimator tak bias untuk, 7.2. Estimasi untuk 226

Untuk mendapatkan estimasi koefisien regresi dapat digunakan beberapa metode salah satunya adalah metode maksimum likelihood. Misalkan tiap individu memiliki waktu tahan hidup dan vektor regresi Log waktu tahan hidup Y yang mempunyai fungsi padat peluang dan fungsi tahan hidup. Fungsi likelihood untuk sampel tersensor yang didasarkan pada n individu adalah dengan menunjukkan apakah waktu tahan hidup tersensor atau tidak tersensor, kemudian ditulis dalam bentuk log menjadi Turunan pertama dan kedua log L Sehingga elemen dari matriksnya berukuran px1 adalah Dengan turunan pertaman fungsi likelihood adalah 227

Jadi vektor penaksir maksimum likelihood adalah dan misalkan merupakan vektor berukuran px1 dari turunan pertama yang dikenal dengan vektor skor efisien. Misalkan matriks adalah dengan, maka disebut matrik Hessian. Matriks informasi yang diamati dinyatakan oleh. Turunan kedua fungsi log likelihood nilai nilai elemennya <0 yaitu, Elemen (j,k) dari matriks informasi yang diharapkan adalah Matriks varian kovarian p penaksir maksimum likelihood diperoleh dari invers matriks informasi yang diamati yaitu. Karena matriks adalah matriks simetris dan merupakan tipe matriks bujur sangkar berukuran, dengan maka. Sehingga dapat dibuktikan bahwa adalah matriks simetris dan memiliki nilai invers. Dalam mengestimasi koefisien dapat diselesaikan dengan metode newton-raphson. Oleh karena itu, hanya perlu dilakukan iterasi ke m+1 untuk mendapatkan 228

Metode Newton Raphson meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan estimasi awal dari 2. Menghitung U dan 3. Menghitung pendekatan selanjutnya dengan menggunakan persamaan Dengan : m = 0,1,2 vektor skor efisien berukuran px1 = invers matriks informasi yang diamati berukuran pxp Proses iterasi berhenti jika sampai konvergen yaitu selisih antara, dengan adalah bilangan yang sangat kecil. Perhitungan nilai nilai estimasi parameter tersebut akan sangan sulit jika dilakukan secara manual, oleh karena itu digunakan software statistik minitab 14. 229

8. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tugas akhir ini adalah 1. Model regresi data tahan hidup tersensor tipe III berdistribusi eksponensial adalah dengan eror berdistribusi eksponensial atau dengan error berdistribusi nilai ekstrim standar dengan fungsi padat peluang untuk. 2. Estimator tak bias untuk parameter adalah, dan estimator untuk koefisien regresi diselesaikan dengan metode newton raphson dengan bantuan matriks informasi. Daftar Pustaka Hosmer, D.W. and Lemeshow, S., 1999, Applied Survival Analysis: Regression Modeling of Time to Event Data, John Wiley & Sons, New York. James, H. S., 2008, Models For probability and Statistical Inference: Theory and Application, John Willey & Sons, Inc., Canada. Kalbfleisch and Prentice, 2002, The Statistical Analysis of Failure Time Data. 2nd ed. Wiley & Sons. Lawless, J.F., 1982, Statistical Models and Methods for Lifetime Data, John Wiley & Sons, Inc., Canada. Lee, E.T., 2003, Statistical Methods for Survival Data Analysis, John Wiley & Sons, Inc., Canada. Mustafid, 2003, Statistika Elementer : Metode dan Aplikasi dengan SPSS, Jurusan Matematika FMIPA UNDIP, Semarang. N. Chernov and R. Markarian, C.B., 2006, Mathematical Surveys and Monographs, 127, AMS, Providence, RI. 230

Walpole, R.E. and R. Myers, 2007, Probability and Statistic for Engineers and Scientist, Prentice Hall International: New Jersey. Widiharih, T. dan Suparti, 2003, Buku Ajar Statistika Matematika II, Laboratorium Statistika Jurusan Matematika FMIPA UNDIP, Semarang. 231

232