HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA- SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB I PENDAHULUAN. melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Selain

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya serta menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Seorang anak

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN PANTAN KABUPATEN TANA TORAJA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

: RIZKA RATNA NURVITASARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola

PENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK SENAPUTRA KOTA MALANG ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki potensi yang harus dikembangkan. Anak memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I LATAR BELAKANG A. Latar belakang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PERSONAL ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan.kualitas sumber. daya manusia (SDM) memainkan peran penting dalam pembangunan

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

Pola Asuh Orang Tua Sebagai Faktor Penentu Kualitas Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Anak Usia 6-12 Tahun

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI REMAJA DI BANJAR PENGENDERAN KEDONGANAN-KUTA Itayanti *, Pandeirot **

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Dalam Undang-Undang

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada anak-anak sedini mungkin agar tidak menghambat tugas-tugas perkembangan anak

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

Sartika Tolingguhu NIM :

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

Gede Arioka Dwipayana 1, Atik Badi ah 2, Endang Lestiawati 3 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian dijumpai 35 anak yang dirawat di bangsal

BAB I PENDAHULUAN. dengan keluarga utuh serta mendapatkan kasih sayang serta bimbingan dari orang tua.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan. Bahkan hubungan seksual yang sewajarnya dilakukan oleh

Menumbuhkan Kemandirian Anak

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial. membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DESA PANDUMAN KECAMATAN JILBUK JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. (Activity Daily Living/ADL) (Effendi,2008). tidak lepas dari bimbingan dan perhatian yang diberikan oleh keluarga,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH ( 4-6 ) TAHUN DI TK RHODHATUL BANAT CIMAHI

Fitriah Hayati dan Lindawati, Peran Orangtua Dalam...

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbudaya. Kegiatan belajar dilaksanakan hari Senin sampai dengan Sabtu.

prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Pola Asuh Ibu Berhubungan dengan Tingkat Perkembangan Bahasa pada Anak Prasekolah di TK Al Farabi Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

POLA ASUH DAN JENIS APE DENGAN AGRESIFITAS PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

NURJANNAH NIM

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DESKRIPSI PERILAKU KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B DI TK ASYIYAH BUSTANUL ATFAL HUIDU UTARA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO JURNAL

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari hal hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA- SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO Danang Danu Suseno Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med ABSTRAK Membentuk sikap mandiri pada anak sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang sangat mendasar adalah pola asuh orang tua.tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua dengan kemandirian anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel dalam penelitian ini di ambil dengan menggunakan tehnik sampling total population dan sebagai responden sebanyak 20 orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo, dan 20 anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis Rank Spearman. Dari hasil analisa univariat diperoleh data sebanyak 70% orangtua menerapkan pola asuh demokratis dan sebanyak 75% anak sudah dapat mandiri. Hasil perhitungan korelasi Spearman Rho diperoleh p value (0,000) < α (0,05), maka ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan kemandirian anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Pola asuh pada orang tua sebagian besar adalah pola asuh demokratis, (2) Sebagian besar siswa di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo mandiri, (3) Terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak usia pra sekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut, dengan memperhatikan variabel-variabel lain yang mempengaruhi pembentukan kemandirian pada anak dan juga faktor lain yang mempengaruhi pola asuh orangtua. Kata Kunci : Pola Asuh Orangtua, Kemandirian, Anak Usia Prasekolah. PENDAHULUAN Kemandirian adalah suatu sikap individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi lingkungan, sehingga individu pada akhirnya akan mampu berfikir dan bertindak sendiri dengan kemandiriannya (Tjandraningtyas, 2004). Pada anak, istilah kemandirian umumnya dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Apakah itu memakai baju sendiri, menalikan sepatunya sendiri tanpa harus tergantung pada bantuan orang lain (Hogg & Blau, 2004). Kemandirian anak harus dibina sejak usia dini, seandainya kemandirian anak diusahakan setelah anak besar, kemandirian itu akan menjadi tidak utuh. Secara alamiah anak sudah mempunyai dorongan untuk mandiri atas dirinya sendiri. Mereka terkadang lebih senang untuk bisa mengurus dirinya sendiri daripada dilayani. Sayangnya orang tua sering menghambat keinginannya dan dorongan untuk mandiri. Kemandirian yang diajarkan pada anak sejak dini akan membuatnya dapat mengatur waktu kegiatannya sendiri dan membuat anak terbiasa menolong orang lain serta lebih bisa menghargai orang lain (Sidharto & Izzaty, 2004). Menjadi mandiri bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh dengan tiba-tiba. Hal ini memerlukan proses panjang yang harus dimulai sejak usia dini. Kunci kesuksesan seorang anak menjadi individu yang mandiri sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah pola asuh orang tua. Oleh sebab itu orang tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing, membantu dan 1

mengarahkan anak untuk menjadi mandiri (Wahyuni, 2001). Tugas yang harus diselesaikan pada masa balita usia 1,5-3 tahun menurut Erikson adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu. Apabila dalam menjalin suatu relasi antara anak dan orang tuanya terdapat suatu sikap/tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian. Namun, sebaliknya jika orang tua dalam mengasuh anaknya bersikap salah, maka anak dalam perkembangannya akan mengalami sikap malu dan ragu-ragu. Oleh karena itu kemandirian pada anak sangat diperlukan karena dengan kemandirian, anak bisa menjadi lebih bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemandirian secara normal akan cenderung lebih positif di masa depannya. Anak yang mandiri cenderung berprestasi karena dalam menyelesaikan tugas tugasnya anak tidak lagi tergantung pada orang lain. Sehingga anak bisa lebih percaya diri. Anak yang mandiri yakin, jika ada resiko, ia mampu untuk menyelesaikannya tanpa bantuan dari orang lain. Dengan begitu anak akan tumbuh menjadi orang yang mampu untuk berfikir serius dan berusaha untuk menyelesaikan sesuatu yang menjadi targetnya. Demikian juga di lingkungan keluarga dan sosial, anak yang mandiri akan mudah menyesuaikan diri. Ia akan mudah untuk diterima oleh anak-anak dan teman-teman di sekitarnya (Zimmer & Collins, 2003). Sebaliknya menurut Sidharto (2004) anakanak yang tidak mandiri akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan kepribadiannya sendiri. Jika hal ini tidak segera teratasi, anak akan mengalami kesulitan pada perkembangan selanjutnya. Anak akan susah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak yang tidak mandiri juga akan menyusahkan orang lain. Anak-anak yang tidak mandiri cenderung tidak percaya diri dan tidak mampu menyelesaikan tugas hidupnya dengan baik. Akibatnya, prestasi belajarnya bisa mengkhawatirkan. Anak-anak seperti ini senantiasa bergantung pada orang lain; misalnya mulai dari persiapan berangkat sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, sampai dalam pola belajarnya. Dalam persiapan berangkat sekolah, misalnya, anak selalu ingin dimandikan orang lain, dibantu berpakaiannya, minta disuapi, buku dan peralatan sekolah harus disiapkan orang lain, termasuk harus selalu diantar ke sekolah. Ketika belajar di rumah, mereka mungkin mau, asalkan semua dilayani; misalnya anak akan menyuruh orang lain untuk mengambilkan pensil, buku, dan sebagainya. Baumrind dalam Ubaedy (2009) membagi pola asuh orang tua menjadi tiga yakni Otoriter, Permisif, dan Demokratis. Dampak gaya pengasuhan orang tua akan berbeda terhadap kemandirian anak. Melalui pengasuhan orang tua, terutama orang tua yang demokratis, anak diharapkan dapat mengembangkan kemandiriannya dengan baik. Dalam penelitian Baumrind menunjukkan bahwa pola pengasuhan demokratis sangat mendukung perkembangan kemandirian (healthy autonomy) pada anak, sedangkan dua gaya pengasuhan lainnya yaitu pola pengasuhan otoriter dan permisif bersifat negatif terhadap kemandirian anak. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo, didapatkan hasil observasi terhadap 10 orang anak, bahwa 6 orang anak terlihat aktif dan lebih mandiri. Misalnya ketika waktu makan, mereka mempersiapkan alat makan sendiri dan mengambil makanan sendiri sementara 4 orang anak terlihat kurang aktif dan ketika makan lebih senang disuap oleh orang tuanya. Setelah dilakukan wawancara dengan 10 orang tua anak tersebut, 6 dari orang tua yang anaknya tampak aktif dan lebih mandiri mengatakan bahwa mereka membiasakan anak untuk melakukan atau memilih sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh anak misalnya berpakaian sendiri, pakai sepatu sendiri atau belajar makan sendiri dan kadang-kadang mereka mengajak anak untuk melakukan hal-hal kecil dalam membantu pekerjaan rumah. Sementara 4 orang tua dari anak yang tampak kurang aktif dan kurang mandiri, mereka mengatakan bahwa mereka jarang melibatkan anak dalam memilih atau melakukan sesuatu, hal yang berkaitan dengan anak lebih banyak ditentukan oleh orang tua dan ketika anak-anak merengek-rengek 2

meminta sesuatu, dari pada anak rewel, orang tua cenderung menuruti apa yang diinginkan oleh anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia prasekolah Di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan menggunakan tehnik penelitian cross sectional yaitu untuk mengukur variabel dependen (kemandirian anak prasekolah) dan variabel independen (pola asuh Orang tua) secara bersamaan (Chandra, 2008). Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa nol kecil di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo yang berjumlah 20 siswa. Pada penelitian ini tehnik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebanyak 20 anak. Metode pengambilan data yang dipergunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu metode kuesioner dan metode observasi. Metode kuesioner dalam penelitian ini untuk mengungkap pola asuh orang tua anak, sedangkan metode observasi dalam penelitian ini untuk mengungkap kemandirian anak. Analisa data pada penelitian ini adalah univariat. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak usia prasekolah, digunakan metode analisa korelasi Spearman Rho (ρ).hasil PENELITIAN Usia Orang Tua Tabel 1.Distribusi frekuensi berdasarkan usia orang tua No Usia Frekuensi % 1 20-30 tahun 8 40,0 2 31-40 tahun 10 50,0 3. 41-50 tahun 2 10,0 Jenis Kelamin Orang Tua Tabel 2. Distribusi Frekuensi Orang Tua Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Frekuensi % Kelamin 1 Laki-laki 4 20,0 2 Perempuan 16 80,0 Total 20 100 Pendidikan Orang Tua Tabel 3. Distribusi Frekuensi Orang Tua Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi % 1 SD 2 10,0 2 SMP 5 25,0 3. SMA 6 30,0 4. DIPLOMA 1 5,0 5. SARJANA 6 30,0 Pekerjaan Orang Tua Tabel 4. Distribusi Frekuensi Orang Tua Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi % 1 PNS 2 10,0 2 SWASTA 7 35,0 3. Wiraswasta 3 15,0 4. Lain-lain 8 40,0 Jumlah Anak Tabel 5. Distribusi Frekuensi Orang Tua Berdasarkan Jumlah Anak No Jumlah Anak Frekuensi % 1 Satu 6 30,0 2 Dua 8 40,0 3. Tiga 3 15,0 4. Lebih dari Tiga 3 15,0 Analisa Univariat Pola Asuh Orang Tua Tabel 6. Distribusi Frekuensi Orang Tua Berdasarkan Pola Asuh No Pola Asuh Frekuensi % 1 Demokrasi 14 70,0 2 Otoriter 4 20,0 3. Permisif 2 10,0 3

Kemandirian Pada Anak Usia Prasekolah Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kemandirian Pada Anak Usia Prasekolah No Kemandirian Frekuensi % 1 Mandiri 16 80,0 2 Kurang Mandiri 3 15,0 3. Tergantung 1 5,0 Total 20 100, 0 Tabel Silang Tabel 8. Tabulasi Silang Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Pada Anak Usia Pra Sekolah Kemandirian Pola Asuh Tergantun g Kurang Mandiri Mandiri Juml % Jum % Jum % ah lah lah Permisif 0 0 1 50 1 50 Otoriter 1 25 2 50 1 25 Demokra si 0 0 0 0 14 10 0 Total 1 5 3 15 16 80 Jumlah 2 4 14 20 % 100 10 0 100 100 Analisis Korelasi Spearman Rho (ρ) Tabel 9. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Usia Prasekolah. Spearm an Rho p-value Sig. Krngan Hubung an Pola Asuh Orang Tua Dengan Keman dirian Anak (ρ) 0,719 P < 0,05 0,000 Signifik -an PEMBAHASAN Orang tua responden di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo sebagian besar berada pada rentang usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 10 orang (50%). Pada periode dewasa tengah ini biasanya individu telah mencapai kematangan dalam berfikir dan bersikap sehingga dapat mempengaruhi orang tua dalam mendidik dan mengasuh putra putri mereka sehingga jika anak mendapatkan pola pengasuhan yang benar dari orang tua maka anak akan mampu mencapai tahap pekembangan sesuai dengan masanya. Misalnya mampu bergaul dan mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Wong (2001) dalam Supartini (2004) bahwa usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi orang tua untuk dapat menjalankan peran pengasuhan, karena usia yang terlalu muda atau terlalu tua akan menyebabkan peran pengasuhan yang diberikan orang tua menjadi kurang optimal, hal ini disebabkan karena untuk dapat menjalankan peran pengasuhan secara optimal diperlukan kekuatan fisik dan psikososial untuk melakukannya. Selain faktor usia, faktor jenis kelamin juga mempengaruhi pola pengasuhan pada anak. data yang didapatkan sebagian besar orang tua yang menjadi responden yaitu sebanyak 16 orang (80%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa ibu cukup berperan dalam proses pengasuhan anak. Sesuai dengan pendapat Syafei (2002) bahwa ibu memiliki peran yang besar dalam proses pengasuhan, pendidikan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Ibu adalah sosok yang pertama kali berinteraksi dengan anaknya dari ibu mulai mengandung, melahirkan menyusui. Ibu juga merupakan sosok pertama pula yang memberikan rasa aman dan nyaman dan ibu juga merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya. Kasih sayang ibu merupakan jaminan awal untuk tumbuh kembang anak dengan baik. Oleh karena itu diharapkan peran dari ibu untuk bisa memberikan pola pengasuhan yang benar kepada anak-anaknya agar bisa menjadi pribadi-pribadi mandiri sehingga dapat diterima di lingkungan masyarakat luas. 4

Selain itu, pendidikan orang tua juga berpengaruh terhadap gaya pengasuhan yang diterapkan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa orang tua di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo berpendidikan cukup tinggi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Wong dalam Supartini (2004) menunjukkan bahwa dengan pendidikan yang semakin tinggi, pengalaman orang tua mengenai pengasuhan anak juga akan bertambah sehingga mempengaruhi kesiapan orang tua untuk menjalankan peran pengasuhan. Dengan adanya kesiapan dari orangtua sehingga nantinya dapat memberikan pengasuhan yang sesuai agar anak dapat menjadi individu-individu yang memiliki moral yang baik serta dapat mengembangkan sikap sosialnya dengan lebih baik. Faktor lain yang berperan dalam pengasuhan orang tua adalah pekerjaan orang tua. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa orang tua siswa di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo memiliki pekerjaan yang beragam. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Supartinii (2004), mengatakan bahwa pekerjaan orang tua merupakan sumber penghasilan bagi keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis dan spiritual. Jika orang tua memiliki pekerjaan yang mapan maka kesejahteraan keluarga juga meningkat dan peran pengasuhan pun dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, faktor terakhir yang berperan dalam pengasuhan orang tua adalah jumlah anak. Didapatkan data bahwa sebagaian besar responden memilki jumlah anak 2 orang. Seperti yang diungkapkan oleh Supartini (2004), bahwa orang tua yang telah mempunyai pengalaman sebelumya dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan. Selain itu, mereka akan lebih mampu mengamati tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan anak dengan baik. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar orangtua anak pra sekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo menerapkan pola asuh demokratis yaitu sebanyak 14 orang (70%). Dimana dalam pola asuh ini orang tua lebih memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi juga tidak ragu-ragu untuk mendisiplinkan anak. Selain itu orang tua dalam hal memerintah anak, untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tingkat kemampuannya. Hal ini karena kemampuan anak usia pra sekolah masih terbatas, sehingga orang tua juga tidak mau memaksakan kehendaknya kepada anak. Hal ini didukung oleh pendapat Baumrind (1967) dalam Petranto (2006) bahwa orang tua bersikap realistis terhadap kemampuan anak yang artinya tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Sementara orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter sebanyak 4 orang (20%) dan hanya 2 orang yang menerapkan pola asuh permisif (10%). Berdasarkan hasil analisis, tentang kemandirian pada anak usia pra sekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo menunjukkan bahwa dari 20 orang anak, 16 anak (75%) sudah bisa mandiri. Berdasarkan perhitungan secara stastistik menunjukkan adanya hubungan yang siknifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak usia pra sekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. Hal ini dijelaskan dalam tabel uji statistik korelasi spearman rho (ρ) dimana p value sebesar 0,000< α (0,05). SIMPULAN 1. Pola asuh pada orang tua siswa sebagian besar adalah pola asuh demokratis. 2. Sebagian besar siswa di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo mandiri 3. Ada hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak usia pra sekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. SARAN 1. Bagi Orang Tua Untuk dapat membentuk kemandirian pada anak, diharapkan agar lebih meningkatkan sikap positif dalam rangka mendidik dan menerapkan pola asuh yang tepat kepada anakanaknya dan juga memberikan semangat dan dorongan kepada putra-putrinya agar menggali potensi dan kemampuan diri dengan memberikan banyak kegiatan yang positif agar belajar mandiri yang pada akhirnya dapat hidup bermasyarakat dengan baik. 5

2. Bagi Guru TK Di sekolah, guru adalah pengganti orang tua yang ikut terlibat dalam pengasuhan anak, sehingga penulis menyarankan kepada pengelolah sekolah baik kepala sekolah maupun guru diharapkan mampu memberikan contoh dan perilaku mandiri kepada siswa untuk bisa diterapkan oleh siswa, baik di lingkungan rumah maupun di sekolah seperti dapat memelihara barang milik sendiri, memakai sepatu sendiri, mencuci tangan sendiri, membuang sampah pada tempatnya, dll. Selain itu memberi kesempatan kepada anak didiknya untuk belajar mandiri. Karena salah satu tugas pendidikan adalah menjadikan manusia yang dapat mandiri dan dapat memenuhi kebutuhannya khususnya anak didik di taman kanak-kanak. 3. Bagi Perawat Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik. Oleh karena itu, perawat perlu memaksimalkan perannya sebagai pendidik dengan memberikan pendidikan kepada para orang tua tentang pentingnya penerapan pola asuh yang tepat untuk membangun kemandirian pada anak sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut, dengan memperhatikan variabel-variabel lain yang mempengaruhi pembentukan kemandirian pada anak dan juga faktor lain yang mempengaruhi pola asuh orangtua. Penelitian juga dapat dilakukan dengan metode kualitatif (wawancara) untuk melihat pengaruh pengasuhan secara lebih pasti. Selain itu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sebaiknya juga dilaksanakan penelitian selanjutnya tentang hubungan antara pola asuh demokratis dengan perkembangan social pada anak usia prasekolah. DAFTAR PUSTAKA Baumrind, D., 1995 (2010, Maret 26). Developmental Psychology: Original Descriptions of The Styles, Available from URL: http.//www.personal.psu.edu/user/parentingstyles.html. Bornstein, M. H. (2002). Handbook of Parenting: Practical Issues in Parenting (2 nd ed., Vol. 5). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Chandra, Budiman. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hidayah, Rifa. (2009). Psikologi Pengasuhan Anak. Yogyakarta: PT. UIN Malang Press. Patmonodewo, Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Petranto. 2006 (2010, Mei 27). Rasa Percaya Diri Anak adalah Pantulan Pola Asuh Orang Tuanya. Available from URL: http://dwpptrijenewa.isuisse.com/buletin/?p=3273&webora/. Rochmah, Elfi Yuliani. (2005). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: PT. Teras. Sidharto, Suryati., Izzaty, Rita Eka. (2007). Pengembangan Kebiasaan Positif. Yogyakarta: Pusat Penelitian Anak Usia Dini. Supartini, Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Syafei, Sahlan. (2006). Mendidik Anak. Bogor: PT. Ghalia Indonesia. 6

Ubaedy, An. (2009). Cerdas Mengasuh Anak. Jakarta: Kinza Books. Wahyuni. (2001). Cara Praktis Mengasuh Dan Membimbing Anak. Yogyakarta: PT. Pioner Jaya. Yusuf, Syamsu. (2009). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Zimmer-Gembeck, M.J & Collins, W.A. 2003. Autonomy Development During Adolescence. Dalam Adams, Gerald. R & Berzonsky, Michael. Blackwell Handbook of Adolescence. Oxford: Blackwell Publishing. 7

8