IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

IV. METODE PENELITIAN

PENGUKURAN LOYALITAS MEREK

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah makan yang dimaksud yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi

V. GAMBARAN UMUM. Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o sampai

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN DAN SENSITIVITAS HARGA BEBERAPA MEREK KECAP MANIS DI KOTA DEPOK (Kasus Kecap Merek Bango, ABC, dan Nasional)

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN DAN SENSITIVITAS HARGA BEBERAPA MEREK KECAP MANIS DI KOTA DEPOK (Kasus Kecap Merek Bango, ABC, dan Nasional)

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Brand Usage

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

VI. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu :

3.1 Kerangka Pemikiran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan

Lampiran 1 Kuesioner Loyalitas Merek Processor Komputer Intel dan AMD. Petunjuk : Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang anda pilih.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi, membuat masyarakat menyadari pentingnya informasi dan komunikasi.

IV METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

METODE PENELITIAN. membeli saus sambal botol di Bandar Lampung meliputi kajian mengenai

Moech Nasir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

4. Brand harus korisisten dalam-menyampaikan kepuasan dan membuat konsumennya senang dan bangga.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Industri. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

ANALISIS KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI DARI UPT BALAI BENIH PERTANIAN BARONGAN KABUPATEN BANTUL

PENDAHULUAN. bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A.

L1.1-1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

NASKAH PUBLIKASI JURNAL ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK BENIH JAGUNG HIBRIDA MEREK DK979 DI DESA TRAYANG, KECAMATAN NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy di Kota Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP DI KOTA TERNATE

BAB I PENDAHULUAN. produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

BAB 3 ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM APLIKASI. Selama lebih dari tiga dekade Intel Corporation telah melakukan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN

JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR

Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman yang makin berkembang seperti saat ini, banyak perusahaan

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian mengenai analisis sensitivitas harga dan loyalitas konsumen kecap ini dilakukan di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian di Kota Depok didasarkan dengan alasan beragamnya kondisi sosioekonomi di dalamnya. Penelitian ini dilakukan di enam Kecamatan di Kota Depok, antara lain: Kecamatan Sukmajaya, Pancoran Mas, Sawangan, Cimanggis, Beji dan Limo. Pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan Mei 2008 sampai bulan Juni 2008. 4.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden. Data primer berupa data preferensi konsumen, data loyalitas dan data sensitivitas. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini, antara lain: BPS Kota Depok, BPS Jakarta, Departemen perindustrian Jakarta, Departemen Pertanian, perpustakaan, dan internet. Data sekunder berupa data tentang perkembangan dan informasi industri kecap di Indonesia. 4.3 Metode Penarikan Sampel Dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah ibu rumah tangga. Pemilihan responden didasarkan pada pertimbangan bahwa pembelian bahan

makanan untuk konsumsi keluarga umumnya diputuskan dan dilakukan oleh ibu rumah tangga (Widyanggari, 2005). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang. Pengambilan jumlah responden ditentukan sebanyak 100 agar memenuhi syarat responden minimal sebanyak 100 orang dalam menentukan sensitivitas harga (metode Huisman/ sensitivity meter). Jika jumlah responden yang diambil kurang dari 100 maka hasilnya akan bias. Sedangkan untuk metode loyalitasnya dikelompokkan ke dalam 3 merek yaitu Bango, ABC dan Nasional. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling. Dari total populasi rumah tangga yang ada di Kota Depok sejumlah 367.563 rumah tangga (data BPS Kota Depok 2007), dihitung proporsi sampel yang didapatkan dari tiap kecamatan sampai mendapatkan 100 responden, didapatkan: - Kecamatan Sukmajaya sejumlah 11 rumah tangga - Kecamatan Pancoran Mas sejumlah 18 rumah tangga - Kecamatan Sukmajaya sejumlah 23 rumah tangga - Kecamatan Cimanggis sejumlah 28 rumah tangga - Kecamatan Beji sejumlah 10 rumah tangga - Kecamatan Limo sejumlah 10 rumah tangga Adapun perhitungan penentuan jumlah sampel masing-masing kecamatan dilakukan berdasarkan perhitungan dan data sebagai berikut: jumlah total rumah tangga/kecamatan Jumlah responden/kecamatan= x100 jumlah total rumah tangga di Kota Dapok

Tabel 7. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kota Depok 2006 Kecamatan Luas wilayah (km 2 ) Penduduk (jiwa) Rumah Tangga Sukmajaya 45,69 166.311 41.578 Pancoran Mas 29,83 268.204 67.051 Sawangan 34,13 341.438 85.360 Cimanggis 53,54 404.693 101.173 Beji 14,30 139.992 34.998 Limo 22,80 149.612 37.403 Total 200,29 1.470.250 367.563 Sumber : BPS Kota Depok 2007 Pengisian kuesioner dilakukan kepada setiap responden. Responden yang diteliti adalah current user dari ketiga merek kecap (Bango, ABC dan Nasional). Konsumen yang menjadi responden mendapatkan screening question, yaitu yang pernah mengkonsumsi tiga merek tersebut dalam satu tahun terakhir. Jika ada salah satu merek yang belum mereka konsumsi maka pertanyaan tidak akan dilanjutkan. 4.4 Metode Analisis Data 4.4.1 Sensitivitas Harga Metode Huisman (sensitivity meter) digunakan untuk menganalisis sensitivitas harga. Metode ini mengajukan pilihan responden atas merek dan harga serta pertanyaan-pertanyaan bersifat deskriptif untuk memberikan gambaran tentang persepsi konsumen terhadap produk kecap yang dipih dan disajikan dalam tabulasi. Merek kecap yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Bango, ABC dan Nasional. Pemilihan ketiga merek ini didasarkan kepada tingkatan pangsa pasar kecap di Indonesia.

Analisis yang dikemukakan Huisman pada prinsipnya adalah metode analisis Konjoin dengan menggunakan utilitas, atau dapat dikatakan bahwa metode Huisman merupakan pengembangan dari analisis Konjoin. Fungsi utilitas inilah yang dijasikan dasar untuk memprediksi reaksi konsumen terhadap produk atau individu atribut produk yang bersangkutan. Atribut yang digunakan pada pendugaan sensitivitas harga ini adalah merek dan harga. Setiap kombinasi atribut yang diajukan kepada responden diberi skor, kombinasi yang paling tidak disukai oleh responden diberi skor paling rendah, sedangkan atribut yang paling disukai oleh responden diberi skor paling tinggi (Huisman dalam Wijayanto, 1994). Tahapan metode Huisman yaitu: 1. Membuat matriks rancangan M dan Vektor respon dengan ketentuan sebagai berikut: M = j;x;y dan R = ri dengan j : vektor satuan berukuran n x : matriks n x (b-1) dengan aturan: x = [ xij ] Xij = 1, jika skor 1 digunakan merek ke-(j+1) Xij = 0, selainnya. Y : matriks n x (p-1) dengan aturan : Y = [ Yik ] Yik = 1, jika skor ke 1 digunakan harga ke-k Yik = 0, selainnya. ri : skor pada kategori ke-i i = 1,2,., n

j = 1,2,., b k = 0,1,., p-1 b = banyaknya merek p = banyaknya tingkat harga n = banyaknya kategori = b x p 2. Melakukan regresi monotonik R terhadap M sehingga diperoleh vektor penduga koefisien regresi β β = b ; p b = (b j ) p = (p k ) j = 0,1,2,.,b-1 k = 0,1,2,,p-1 3. Menghitung nilai utilitas U k (utilitas merek ke-j pada harga ke-k), yaitu nilai dugaan berdasarkan persamaan regresi yang telah diperoleh dengan aturan: bo, j = 1 ; k = 0 U jk = bo + b j 1, j = 2, 3,., b ; k = 0 bo + p k, j = 1; k = 1, 2,,p bo + b j -1 + p k, j = 2, 3,., b; k = 1, 2,.,p 4. Membuat skenario pasar, yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat harga merek yang dianalisa 5. Menduga kurva sensitivitas harga. Besar pangsa preferensi harus diperoleh lebih dahulu dengan transformasi logit: m jk = i wi rs u jki e e ursi dengan: m jk = pangsa preferensi merek ke-j tingkat harga ke-k

w j = pembobot bagi responden ke-i u jki = utilitas merek ke-j harga ke-k dari responden ke-i r s = 1, 2,., b = tingkat harga yang sesuai dengan skenario pasar Metode Huisman (sensitivity meter) tersebut diimplikasikan pada evaluasi yang dilakukan terhadap responden seperti keterangan berikut: Tahap-tahap evaluasi yang dilakukan terhadap responden adalah sebagai berikut: 1. Kepada setiap responden diperlihatkan 3 merek kecap yang akan diuji, dengan masing-masing berada pada tingkat harga ke-1 (normal), kemudian responden diminta untuk memilih kembali merek yang paling disukai. 2. Merek yang dipilih responden dinaikkan harganya pada tingkat harga ke-2 dengan merek lain tetap. Pada kondisi ini kepada responden ditanyakan kembali merek yang akan dipilih. 3. Proses tersebut diulang sampai responden sudah tidak bersedia membeli lagi, atau pada suatu merek sudah melampaui harga tertinggi. Skenario kenaikan tingkat harga yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebesar 5 persen dari harga dasar rata-rata ketiga merek kecap untuk setiap ukuran produk. Hal ini didasarkan pada pertimbangan adanya perbedaan perubahan utilitas jika terjadi kenaikan harga yang sama pada kemasan produk yang berbeda. Sebagai contoh, konsumen akan merasa lebih kecewa jika terjadi kenaikan harga sebesar Rp. 500 pada kemasan 50 ml daripada kenaikan harga sebesar Rp. 500 pada kemasan 500 ml.

Adapun harga dasar ketiga merek kecap diperoleh dengan merata-ratakan harga kecap yang tersedia di swalayan besar, swalayan kecil dan pasar tradisional. Sumber harga dasar ketiga merek kecap tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Rata-rata Harga Dasar Kecap Merek ABC, Bango dan Nasional (rupiah) Merek Kemasan Botol Harga di swalayan kecil Harga di Pasar tradisional Harga di swalayan besar Rata-rata Harga dasar (P1) Bango 140ml 3.100 3.500 3.200 3.270 275ml 5.340 7.000 6.275 6.205 620ml 13.875 14.000 14.825 14.230 ABC 135ml 3.250 3.500 3.450 3.400 300ml 6.580 7.500 7.250 7.110 620ml 13.400 14.500 15.750 14.550 Nasional 140ml 2.875 3.200 3.295 3.120 275ml 5.500 5.500 5.895 5.630 625ml 12.300 12.500 13.000 12.600 Sumber : Pengamatan Lapangan Kategori (kombinasi merek dan harga) yang pertama kali dipilih oleh responden diberi peringkat satu, pilihan yang berikutnya diberi peringkat dua, dan seterusnya. Kategori-kategori yang tidak dipilih oleh responden diberi nilai nol. Selanjutnya tiap peringkat diberi skor. Contoh tahapan evaluasi terhadap responden dan pemberian peringkat terhadap pilihan responden diperlihatkan pada Tabel 9. Tabel 9. Contoh Data Sensitivitas Responden Tingkat Harga/ P1 P2 P3 P4 P5 P6 Merek Bango 1 2 0 0 0 0 Nasional 3 4 5 6 0 0 ABC 7 8 9 0 0 0 Pada Tabel 9 diatas dapat dilihat contoh peringkat pilihan responden terhadap merek dan tingkat harga yang diajukan pada responden, yaitu peringkat

satu sampai sembilan, karena pilihan yang diberikan responden sebanyak sembilan kali. Tahapan selanjutnya adalah pen-skoran. Pen-skoran dalam penelitian ini menggunakan pen-skoran ((6+5+ +1)/6) pada kategori yang tidak dipilih, sehingga pada contoh kategori tersebut diberikan skor 3,5 seperti dapat dilihat di Tabel 10. Tabel 10. Pemberian Skor Pada Pilihan Responden Tingkat Harga/ P1 P2 P3 P4 P5 P6 Merek Bango 15 14 3,5 3,5 3,5 3,5 Nasional 13 12 11 10 3,5 3,5 ABC 9 8 7 3,5 3,5 3,5 Pada tahap ini diperoleh nilai amatan untuk setiap responden yang selanjutnya dilakukan regresi monotonik, dengan nilai amatan ini sebagai peubah tak bebasnya, sedangkan peubah bebasnya adalah tingkat harga dan merek. Regresi monotonik ini menggunakan program SAS/STAT Proc. Transreg. Nilai-nilai dugaan yang dihasilkan dari persamaan regresi tersebut, yang merupakan nilai utilitas responden terhadap setiap kategori, ditransformasi untuk menghasilkan pangsa preferensi masing-masing kategori secara agregat. Skenario pasar dibuat untuk mendapatkan gambaran sensitivitas konsumen terhadap perubahan harga suatu merek pada suatu kondisi pasar tertentu. Skenario pasar pada penelitian ini adalah dengan menaikkan tingkat harga secara bertahap yaitu untuk setiap tingkat harga, sedangkan harga merek yang lain tetap berada pada tingkat yang sebenarnya. Skenario ini digunakan untuk melihat gambaran sensitivitas harga dan pangsa preferensi setiap merek serta untuk melihat pengaruh perubahan harga suatu produk terhadap produk tersebut.

4.4.2 Pemetaan Loyalitas Konsumen Kecap Loyalitas merek adalah gagasan sentral dalam pemasaran, merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Ini mencerminkan bagaimana seorang pelanggan mungkin akan beralih ke merek lain, terutama jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga maupun unsur-unsur produknya. Pengukuran loyalitas dilakukan pada responden yang pernah mengkonsumsi salah satu merek kecap yang akan dibandingkan. Merek tersebut antara lain: Bango, ABC dan Nasional. Analisis pemetaan loyalitas konsumen dilakukan untuk melihat bagaimana struktur loyalitas konsumen terhadap beberapa merek kecap yang mereka konsumsi dan akan tertuang dalam bentuk piramida brand loyalty. Analisis ini merupakan analisis yang akan dihadapkan pada hasil analisis sensitivitas harga pada akhirnya. Dengan mengetahui struktur piramida brand loyalty suatu produk, perusahaan dapat menentukan strategi apa yang tepat untuk dilakukan pada masa mendatang, apakah strategi mempertahankan konsumen yang telah ada, atau mencari konsumen baru, karena sering terjadi kasus dimana perusahaan melupakan konsumen yang ada demi mencari konsumen yang baru. Pemetaan brand loyalty dilakukan dengan cara menggali informasi mengenai konsumen. Konsumen akan diberi lima pertanyaan yang disesuaikan dengan tingkat brand loyalty (price buyer, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand, serta commited buyer) dengan lima alternatif jawaban. Langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan jumlah serta persentase konsumen yang termasuk ke dalam tiap kategori, hasilnya dipetakan ke dalam piramida brand loyalty. Setelah dipetakan, akan dilakukan interpretasi dan penarikan kesimpulan.

a. Price Buyer Untuk mengetahui price buyer dapat diajukan pertanyaan pada pengguna merek kecap yang digunakan dalam penelitian ini. Apakah Anda setuju bahwa alasan membeli merek kecap yang terakhir Anda konsumsi adalah karena faktor harga?, dengan pilihan jawaban: a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Ragu-ragu d. Setuju e. Sangat Setuju Responden yang sensitif terhadap harga akan menjawab pertanyaan ini dengan jawaban setuju atau sangat setuju, artinya faktor harga merupakan hal yang penting dalam pengambilan keputusan pembelian kecap. Responden jenis ini mungkin saja akan berpindah merek jika ada produk yang lebih murah. Langkah berikutnya adalah menghitung responden yang menjadi price buyer dan rataratanya seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Contoh Perhitungan Price Buyer Merek Bango Price Buyer Merek Jawaban X f f.x X 2 f.x 2 % Sangat tidak setuju 1 Tidak setuju 2 Ragu-ragu 3 Setuju 4 Sangat setuju 5 Total Rata-rata = Standar Deviasi = Price Buyer =

b. Habitual Buyer Habitual Buyer pada ketiga merek kecap tersebut diketahui melalui pertanyaan dan alternatif jawaban sebagai berikut: Apakah Anda setuju bahwa alasan membeli merek kecap yang terakhir anda konsumsi adalah karena kebiasaan?, dengan pilihan jawaban: a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Ragu-ragu d. Setuju e. Sangat Setuju Langkah berikutnya adalah menghitung responden yang menjadi habitual buyer dan rata-ratanya seperti pada Tabel 12. Responden yang menjawab setuju atau sangat setuju termasuk ke dalam habitual buyer. Langkah demikian dilakukan hingga diperoleh data untuk ketiga merek kecap tersebut pada 100 responden. Tabel 12. Contoh Perhitungan Habitual Buyer Merek Bango Habitual Buyer Merek Jawaban X f f.x X 2 f.x 2 % Sangat tidak setuju 1 Tidak setuju 2 Ragu-ragu 3 Setuju 4 Sangat setuju 5 Total Rata-rata = Standar Deviasi = Habitual Buyer =

d. Satisfied Buyer Kelompok satisfied buyer merek kecap tersebut dapat diketahui melalui pertanyaan dan alternatif jawaban sebagai berikut: Apakah Anda setuju bahwa Anda menemukan kepuasan dalam mengkonsumsi kecap tersebut? a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Ragu-ragu d. Setuju e. Sangat Setuju Langkah berikutnya adalah menghitung responden yang menjadi satisfied buyer dan rata-ratanya seperti pada Tabel 13. Tabel 13 Contoh Perhitungan Satisfied Buyer Merek Bango Satisfied Buyer Merek Jawaban X f f.x X 2 f.x 2 % Sangat setuju 1 Tidak setuju 2 Ragu-ragu 3 Setuju 4 Sangat setuju 5 Total Rata-rata = Standar Deviasi = Satisfied Buyer = Responden yang menjawab setuju atau sangat setuju termasuk ke dalam satisfied buyer. Langkah demikian dilakukan hingga diperoleh data untuk ketiga merek kecap tersebut pada 100 responden.

e. Brand Switching Matrix Untuk mengetahui perindahan merek dari merek kecap Bango ke merek kecap yang lain, diajukan pertanyaan Selain merek kecap yang anda konsumsi saat ini, merek kecap apa yang sering/dapat menggantikan kecap yang anda konsumsi saat ini? dengan pilihan jawaban: a. Tidak ada b. ABC c. Nasional d. Lain-lain, sebutkan.. Langkah selanjutnya adalah menghitung responden yang berganti merek atau tetap pada pilihan mereknya seperti pada Tabel 14. Tabel 14. Perhitungan Brand Switching Matrix Ke/ Dari Bango ABC Nasional Merek Lain Bango ABC Nasional Total Total % Selanjutnya menghitung matriks probabilitas transisi, percentage of unloyal dan switcher seperti pada Tabel 15. Tabel 15. Matrix Probabilitas Transisi Ke/ Dari Bango ABC Nasional Merek Lain Bango ABC Nasional Total Percentage of Unloyal Switcher

Percentage of Unloyal merupakan nilai ProT (Possibility Rate of Transition) dari berbagai merek produk sejenis yang beredar di pasar. Nilai ProT ini dihitung dari rumus: ProT = 1 AL Ln t At X X x100% xt Keterangan : ProT = kemungkinan tingkat perpindahan suatu merek AL x = konsumen yang tetap setia atau loyal terhadap merek X At x = total konsumen yang diteliti dari merek X t = banyaknya penelitian Semakin besar nilai ProT yang diperoleh, diperkirakan tingkat loyalitas konsumen semakin mengecil. e. Liking the brand Liking the brand untuk ketiga merek kecap tersebut diketahui melalui pertanyaan Apakah Anda setuju bahwa Anda benar-benar menyukai merek kecap tersebut?, dengan pilihan jawaban: a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Ragu-ragu c. Setuju d. Sangat setuju Responden yang menjawab setuju atau sangat setuju merupakan liking the brand, yaitu membeli sebuah merek karena merasa benar-benar suka dengan

merek tersebut. Langkah selanjutnya adalah menghitung responden yang benarbenar menyukai merek yang dipilih dan rata-ratanya seperti pada Tabel 16. Tabel 16. Contoh Perhitungan Liking the Brand Merek Bango Liking the Brand Merek Jawaban X f f.x X 2 f.x 2 % Sangat tidak suka 1 Tidak suka 2 Biasa saja 3 Suka 4 Sangat suka 5 Total Rata-rata = Standar Deviasi = Liking the Brand = f. Commited Buyer Commited buyer dari ketiga merek kecap tersebut dapat diketahui melalui pertanyaan Apakah Anda pernah menyarankan/mempromosikan kepada orang lain untuk membeli merek kecap yang sama? dengan pilihan jawaban: a. Tidak pernah b. Pernah c. Kadang-kadang d. Sering e. Selalu Responden yang menjawab sering atau selalu termasuk ke dalam commited buyer. Langkah selanjutnya adalah menghitung responden yang menjadi commited buyer dan rata-ratanya seperti pada Tabel 17.

Tabel 17. Contoh Perhitungan Commited Buyer Merek Bango Commited Buyer Merek Jawaban X f f.x X 2 f.x 2 % Tidak pernah 1 Pernah 2 Kadang-kadang 3 Sering 4 Selalu 5 Total Rata-rata = Standar Deviasi = Commited Buyer = Hasil dari nilai rata-rata dan standar deviasi pada tiap perhitungan tingkat loyalitas tersebut memiliki arti yang berbeda-beda sesuai dengan rentang skalanya (Durianto, 2004). Untuk dapat menginterpretasikannya, nilai rata-rata dan standar deviasi dipetakan ke rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval pada rumus: Interval = nilai _ tertinggi nilai _ terendah = banyaknya _ kelas 5 1 = 0,8 5 Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Rentang skala tersebut adalah: 1,00-1,80 = sangat jelek 1,80-2,60 = jelek 2,60-3,40 = cukup 3,40-4,20 = baik 4,20-5,00 = sangat baik.

4.5 Definisi Operasional a. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. b. Kecap manis adalah cairan kental yang mengandung protein yang diperoleh dari perebusan kedelai yang telah diragikan, ditambahkan gula, garam, dan rempah-rempah. c. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bango, ABC dan Nasional. d. Loyalitas merek adalah sikap menyenangi terhadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu. e. Harga adalah jumlah uang yang ditukarkan pembeli untuk suatu pilihan produk dan jasa yang disediakan oleh penjual f. Sensitivitas harga adalah tingkat kepekaan konsumen terhadap perubahan harga suatu produk. g. Rumah tangga adalah semua orang, berkerabat atau tidak berkerabat yang menempati satu unit rumah.