BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENGALIHAN UTANG KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Analisis Pemberian Kredit Dengan Metode Sliding Rate Dan Flat Rate Pada Bank Rakyat Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB I PENDAHULUAN. sebuah alternatif lembaga jasa keuangan disamping perbankan konvensional

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau seluruh lapisan masyarakat dikarenakan harganya yang tinggi. Kondisi

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI TAKE OVER PADA PEMBIAYAAN HUNIAN SYARIAH DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman, agar

BAB III PEMBAHASAN. Penerapan Aspek 5C dan 1S pada Pembiayaan Murabahah di KJKS. Baituttamwil Tamzis Cabang Pasar Induk Wonosobo (PIW)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN HUNIAN SYARIAH ANTARA AKAD MURA>BAH}AH DENGAN AKAD MUSHA>RAKAH MUTANA>QIS}AH DI BANK MUAMALAT CABANG DARMO SURABAYA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perkembangan ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

V. MODEL PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN USAHA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB I PENDAHULUAN. bertambah pula kebutuhan akan perumahan. Menurut teori Maslow yang

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

BAB I PENDAHULUAN. atau kelebihan dana (surplus spending unit-ssu) dan menyalurkan kredit kepada

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH BTN SUBSIDI (RUMAH SEJAHTERA TAPAK FLPP) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis penyebab dan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah. Analisis pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh setiap

BAB IV ANALISIS PROSEDUR MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA JAMINAN PADA GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Foto foto penelitian. Wawancara di Bank Muamalat. Wawancara di Bank Muamalat. Cabang Malang tanggal 08 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, hlm.93.

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

ANALISIS KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BERDASARKAN AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MUTANAQISAH (MMQ) PADA BANK BII UNIT USAHA SYARIAH CABANG BINTARO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB V PENETAPAN MARGIN AKAD MURA<BAH>>}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA. A. Presentase Margin Pada Akad Mura<bah{ah di Perbankan Syari ah

BAB IX MANAJEMEN PIUTANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

ANALISIS PERHITUNGAN ANGSURAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH DENGAN AKAD IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK (IMBT) PADA BANK DKI SYARIAH, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

NAMA : KAMMILAH KELAS : 3EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Minat Nasabah Terhadap Akad Mudharabah untuk Usaha di BPRS Gala

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENGALIHAN UTANG KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Analisis Mekanisme Pengalihan Hutang Kredit Kepemilikan (KPR) di Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan Pengalihan hutang di Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan di perlakukan sebagai mana pembiayaan baru. Di mana BNI Syariah memberikan talangan dana kepada nasabah untuk menutup hutangnya di bank konvensional. Selanjutnyanasabahharus melunasisisa hutang/pembiayaannya yang telah ditutup oleh BNI Syariah,namun jika nasabah menginginkan pengalihan hutangnya sekaligus mengajukan tambahan dana untuk menambah pembiayaannya ataupun untuk mengajukan pembiayaan baru, maka nasabah harus melunasi sebesar total jumlah pembiayaannya yang diberikan oleh Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan. Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan dalam kasus pembiayaan take over, biasanya nasabah/masyarakat yang ingin melakukan pembiayaan take over di BNI Syariah sekitar 10 atau 20 orang, tetapi dari pihak BNI Syariah umumnya yang tidak menyetujui sekitar 10 orang. Di karenakan tidak sesuai prosedur dalam Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan, berarti dalam presentasi satu tahun yang melakukan pembiayaan take over di BNI Syariah sekitar 120 orang. Nasabah yang menggunakan pembiayaan take over 74

75 kebanyakan berprofesi pegawai negeri dan wiraswasta perbandingan 60:40 persen. Adapun contoh sebagai berikut, nasabah bank konvensional ingin melakukan pembiayaan take overkepada bank BNI Syariah Cabang Pekalongan. Nasabah datang ke BNI Syariah, nasabah tersebut sudah membawa berkas-berkas pengajuan surat permohonan pembiayaan guna melengakapi syarat-syarat. Setelah syarat-syarat dilengkapi nasabah harus melengkapi prosedur, selanjutnya nasabah melakukan mekanisme yang diterapkan di BNI Syariah, kemudian bank BNI Syariah Cabang Pekalongan melakukan analisis mekanisme pembiayaan take over(pengalihan hutang) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), 1 adapun tahapan-tahapan analisis tersebut yaitu sebagai berikut: 1. BI Checking SID yang dimiliki oleh bank sentral dari nasabah yang sudah melakukan kredit di bank/lembaga keuangan non bank. Account officer akan memintaberkas-berkas nasabah seperti, foto kopi ktp, foto kartu keluarga dll, guna mengecek BI checking nasabah yang ingin melakukan pembiayaan take over, bank harus melihat repotasi di perbankan, bahwa nasabah itu memang baik dalam dunia perbankan, dalam segi kelancaran pembayaran pinjaman. Apabila nasabah itu memang BI Checking SID nya bagus tidak tergolong daftar hitam, pembayaran pinjaman 1 Data-data dari hasil wawancara dengan Bapak Zainal Abidin bagian marketing pembiayaan take over kredit kepemilikan rumah (KPR), tanggal 10 november 2014

76 (kolektibilitasnya dalam kategori kredit lancar), maka account officer menyetujui proses dalam nasabah yang ingin melakukan pembiayaan take over. 2. Repayment Kemampuan untuk membayar kembali, hutang berupa bunga atau pokok pinjaman.penilian ini di lihat dari gaji perbulan nasabah, sisa outstanding bank sebelumnya berapa, kemudian account officer menilai nasabah mampu membayar kembali pinjaman sesuai dengan nasabah tersebut dengan wawancara kepada nasabah. 3. Jaminan Nilai dari benda/barang jaminan yang akan di jaminkan. Mungkin account officerakan menilai nasabah yang melakukan pembiayaan take overdilihat dari nilai dari benda/barang jaminan yang akan di jaminkan atau asset-aset nasabah tersebut, sesuai kreteria atau tidak (marketable). 4. Character Nasabah Nasabah yang melakukan pembiayaan take overdi Bank Syariah ini, account officer sudah menyeleksi nasabah di lihat dari kelancaran pembayaran hutang oleh bank sebelumnya dan nasabah benar-benar aman dari daftar hitam atau mengalami kredit macet, yang di lakukan account officer yang berupa wawancara terhadap nasabah. Dari ke empat analisis tersebut nasabah sudah mencakup kreteria analisis mekanisme di BNI Syariah, selanjutnya account officer menyuruh nasabah melengkapi berkas selangkap-lengkap apabila ada berkas yang

77 kurang dari nasabah, guna di serahkan kepada unit processing, setelah unit processing menganalisis berkas-berkas nasabah data tersebut di serahkan kepada pemimpin guna di setujui atau tidak pembiayaan take overtersebut. Dari prosedur, mekanisme, analisis mekanisme yang dilakukan nasabah, maka pembiayaan take over (pengalihan hutang) KPR di Bank Syariah Cabang Pekalongan, dikatakan masuk kedalam kreteria dalam Fatwa DSN nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 alternatif satu yang berisi : 1) Lembaga Keuangan Syariah (LKS) memberikan qardh (pinjaman hutang)kepada nasabah. Dengan qardh tersebut nasabah melunasi hutangnya, dan dengan demikian, asset yang dibeli dengan kredit tersebut menjadi milik nasabah secara penuh. 2) Nasabah menjual asset dimaksud angka 1 kepada LKS dan dengan hasil penjualan itu nasabah melunasi qardh-nya kepada LKS. 3) LKS menjual secara murabahah asset yang telah menjadi miliknya tersebut kepada nasabah dengan pembayaran secara cicilan. 4) Fatwa DSN nomor: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-qardh dan fatwa DSN nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahahberlakupuladalam pelaksanaan pembiayaan pengalihan hutang sebagaimana dimaksud alternatif I ini. Jika kredit atau pembiayaan yang akan dialihkan ke BNI Syariah Cabang Pekalongan berasal dari lembaga keuangan konvensional, maka BNI Syariah Cabang Pekalongan akan menggunakan akad qardh untuk memberikan talangan kepada nasabah untuk menutup hutangnya di lembaga

78 keuangan konvensional yang terkait. BNI Syariah Cabang Pekalongan menggunakan akad qardh,karena alokasi penggunaan qardh tidak terbatas, termasuk untuk menalangi hutang yang berbasis bunga yang biasanya digunakan dalam kredit di lembaga keuangan konvensional. Setelah ditentukan akad untuk melunasi kredit atau pembiayaan di bank sebelumnya, maka langkah selanjutnya BNI Syariah melakukan akad perjanjian baru dengan nasabah sama seperti pengajuan pembiayaan baru dengan menggunakan akad-akad tertentu sesuai dengan jenis pembiayaan yang dialihkan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil contoh KPR dari bank konvensional yang dialihkan ke BNI Syariah Cabang Pekalongan, jadi setelah ditutup hutangnya di bank konvensional, BNI Syariah Cabang Pekalongan mengadakan perjanjian akad baru dengan nasabah dengan menggunakan akad murabahah karena pembiayaan pemilikan rumah di BNI Syariah Cabang Pekalongan menggunakan akad murabahah. Jadi perlakuannya tetap sama dengan pengajuan pembiayaan pemilikan rumah yang baru.

79 B. Faktor-Faktor Apa Yang Mempengaruhi Dalam Penerapan Pengalihan Hutang Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan Bahwa masyarakat dahulu sebelum adanya perbankan syariah bermunculan,sebagian besar masyarakat Indonesia menempatkan dananya ataupun mengajukan pinjaman/kredit di perbankan konvensional. Namun sekarang seiring adanya kesadaran dan ketertarikan masyarakat terhadap perbankan syariah, banyak masyarakat yang ingin mengalihkan dananya ataupun mengalihkan pembiayaan/kreditnya ke bank syariah. Dalam rangka menyambut baik respon masyarakat yang ingin mengalihkan dananya ataupun mengalihkan pembiayaan/kreditnya ke bank syariah, demikian munculah istilah Pengalihan hutangatau dalam perbankan syariah mengeluarkan produk baru yaitu pembiayaan take over (pengalihan hutang). Tujuan pembiayaan take overkhususnya KPR secara umum yaitu membantu masyarakat untuk mengalihkan transaksi nonsyariah yang telah berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan syariah. Sedangkan tujuan pembiayaan take over adalah untuk mengalihkan hutang atau pembiayaan nasabah yang berasal dari lembaga keuangan yang satu ke lembaga keuangan yang lainnya. Sehingga salah satu alesan nasabah Bank konvensioanal ingin mengalihkan hutangnya khususnya pembiayaan take over KPR banyak diminati masyarakat dianggapan cicilannya tidak tergantung suka bunga dalam bank konvensioanal, cicilan pembiayaan

80 take over KPR lebih tetap, meskipun suka bunga naik akan berpengaruh pada cicilan rumah. Pembiayaan yang diberikan oleh Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan didasarkan atas kepercayaan, sehingga dengan demikian pengalihan utang/pembiayaan take over merupakan pemberian kepercayaan kepada nasabah. Oleh karena pembiayaan take over oleh bank dimaksudkan sebagai salah satu bentuk usaha BNI syariah Cabang Pekalongan untuk mendapatkan keuntungan, maka BNI Syariah hanya boleh meneruskan simpanan masyarakat kepada nasabahnya dalam bentuk pembiayaan, jika BNI Syariah benar-benar yakin bahwa nasabah akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Sebelum memberikan persetujuan pembiayaan terhadap nasabah, BNI Syariah harus mengetahui terlebih dahulu keadaan seorang nasabah mempunyai masalah atau tidak dengan bank lain. Sehingga Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan mempunyai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penerapan pengalihan hutang kredit kepemilikan rumah (KPR), 2 adapuntahapan-tahapan analisis tersebut yaitu sebagai berikut: 2 Data-data dari hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Zuaim Ruzdy bagian Konsumen Sales Heat, Pada hari jum at, 11 april 2014

81 a) Di lihat dari nasabah: 1) Bank sebelumnya mengalami kenaikan angsuran (Bunga) Nasabah bank konvensional dalam angsuran tiap bulan mengalami kenaikan suku bunga sesudah berjalannya angsuran selama 2 tahun.ketika angsuran mengalami kenaikan, lama kelamaan nasabah tidak kuat mengangsur, angsuran tiap bulannya.jadi nasabah tertarik ingin mengalihkan hutangnya ke BNI Syariah dengan tujuan angsurannya murah. 2) Sesuai dengan Syariah Mungkin nasabah tau bahwa bank Syariah itu sesuai dengan prinsipprinsip syariah yang terhindar dari praktek riba. 3) Mencari angsuran yang tetap Nasabah bank konvensional dalam angsuran tiap bulannya mengalami kenaikan suka bunga, sehingga nasabah bank konvensional ingin mencari angsuran tetap. Di Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan itu sendiri dalam pembiayaan take overangsuran tiap bulannya itu tetap (Flat) tidak mengikuti suka bunga, sehingga nasabah bank konvensional tertarik untuk mengalihkan hutangnya (pembiayaan take over) di BNI Syariah Cabang Pekalongan. a) Dilihat dari perbankan syariah 1. Prinsip Pemberian Kredit (5C Principle) a. Character (kepribadian atau watak) Account officerharus menilai nasabah bank konvensional, mungkin dalam segi wawancara terhadap nasabah, marketing

82 sedikit mengetahui karekter nasabah tersebut, dalam segi cara berbicara, sikap, hubungan dengan bank sebelumnya. Bahwa nasabah itu layak atau tidak dalam mengajukan pembiayaan take over b. Capacity (kemampuan atau kesanggupan) Account officer akan menilai nasabah dalam segi kesanggupan nasabah dalam angsuran tiap bulannya, dilihat dari angsuran bank sebelumnya. c. Capital (modal atau kekayaan) Mungkin account officerakan melihat gaji pokok nasabah tiap bulan, pekerjaan nasabah itu apa, dan kesanggupan dalam mengangsur tiap bulannya. d. Condition (persyaratan) Nasabah yang akan dianalis oleh account officerdalam segi kondisi pekerjaan nasabah, dalam persaingan usaha nasabah apabila nasabah itu memiki usaha (wiraswasta), peraturan pemerintah dan keamanan perekonomian Negara apabila nasabah itu pegawai negeri sipil. e. Collateral (jaminan) Account officer akan menilai barang yang dijaminkan oleh nasabah atau nilai barang yang akan dijaminkan dari nasabah bank sebelumnya.

83 2. Sisa Outstanding Pinjaman yang tersisa dari Bank sebelumya, Jadi BNI Syariah Cabang Pekalongan sebelum melakukan take over. Harus melihat sisa pembiayaan nasabah dari bank sebelumnya, simisal nasabah bank lain akad awal pembiayaan/pinjamannya 70 juta di angsur selama 15 tahun, selama 2 tahun sudah di angsur 20 juta masih sisa 50 juta, jadi yang tidak boleh di take over di BNI Syariah itu bukan yang 70 juta tapi sisa pembiayaan 50 juta tersebut. 3. Akad dari Bank sebelumya Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan sebelum melakukan pembiayaan take over KPR harus melihat akad dari bank sebelumya, Karena kalau semisal akadnya sama pada BNI Syariah, tidak bisa di take over di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Sedangkan BNI Syariah itu sendiri mengunakan akad murabahah. Karena murabahah Landasan hukumnya adalah jual beli jadi sudah menjadi hak milik nasabah, tetapi kalau akadnya selain murabahah Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan bisa melakukan pembiayaan take over KPR tersebut. 4. Jangka Waktu Tersisa BNI Syariah Cabang Pekalongan harus mengetahui jangka waktu tersisa dari Bank sebelumnya, untuk melanjutkan pembiayaan take over KPR di BNI Syariah Cabang Pekalongan.