Violate Cooperative Principle in Bukan Empat Mata Television Program. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM PERCAKAPAN PEMBAWA ACARA MUSIK INBOX EDISI DESEMBER 2015 DI STASIUN TELEVISI SCTV

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW INDONESIA LAWAK KLUB DI TRANS 7 (SUATU KAJIAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI

PENYIMPANGAN MAKSIM-MAKSIM CARA-TUJUAN SEBAGAI PEMBENTUK WACANA HUMOR PADA INI TALK SHOW ON NETT TV DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA/SMK

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU DI KALANGAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MODERN (PTM) KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA DALAM ACARA TALKSHOW RUMPI NO SECRET DI YOUTUBE UNGGAHAN MARET 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

PENGGUNAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KEGIATAN BERBICARA SISWA KELAS VIII DI MTs. AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

PRINSIP KERJA SAMA DAN KESANTUNAN TUTURAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PERCAKAPAN GURU DAN SISWA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMAN I KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA GRICE DALAM INTERAKSI TAWAR MENAWAR (ANALISIS ETNOGRAFI KOMUNIKASI DI PASAR SIMPANG TIGO, PASAMAN BARAT)

ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI

Analisis Percakapan Dokter dengan Pasien di RSUD Abdoer Rahem Kebupaten Situbondo

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TUTURAN IRONITALKSHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7: TINJAUAN PRAGMATIK

KETIDAKPATUHAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR DALAM TALK SHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV (Sebuah Pendekatan Pragmatik)

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PROGRAM ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

ANALISIS TUTURAN HUMOR DALAM ACARA KOMEDI TELEVISI SKETSA TAWA. (Sebuah Tinjauan Pragmatik)

KAJIAN PELANGGARAN PRINSIP KONVERSASI DALAM RUBRIK MBLAKETAKET PADA SURAT KABAR RADAR BANYUMAS EDISI BULAN OKTOBER - NOVEMBER 2013

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

INTENSITAS APLIKASI PRINSIP KERJASAMA DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA DI MTs. SAIFUL ULUM TANJUNGBUMI TAHUN AKADEMIK 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA SEBAGAI SARANA PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM WACANA LISAN KOMIKA DODIT MUYANTO

PENGGUNAAN DAN PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA HUMOR LENONG REMPONG DI TRANS 7

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TUTURAN TOKOH-TOKOH PADA NOVEL IBUK KARYA IWAN SETYAWAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

PRINSIP KERJA SAMA DAN KESANTUNAN TUTURAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA SKRIPSI

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM TALK SHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TV ONE

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

IMPLIKATUR PASAMBAHAN DALAM BATAGAK GALA DI KANAGARIAN PAUH V SKRIPSI

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

ANALISIS KESOPANAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 6-10 TAHUN DI DESA LUMBIR KECAMATAN LUMBIR KABUPATEN BANYUMAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raydinda Nacita Ramadhani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

III. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV EPISODE SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. partisipan. Dalam percakapan, proses komunikasi terjadi apabila ada dua

FLORENSIA MARSELLI KIDI

PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM NASKAH DRAMA BANGJO KARYA HARJITO DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM

Transkripsi:

Violate Cooperative Principle in Bukan Empat Mata Television Program Ninik Anita 1, Iman Laili 2, Eriza Nelfi 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail : NinikAnita21@gmail.com 2 Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract This research is purposed to describe violate cooperative principle in Bukan Empat Mata television program, either from TV hosts, guests star, or audience in the studio. The problem in this research is what form of violate cooperative principle in Bukan Empat television program. Method that used in this research is referential method and PUP data analysis technique with pragmatic classification effort. Theories that applied in violate analysis of cooperative principle base on four maxims that are: (1) the maxim of quantity, (2) the maxim of quality, (3) the maxim of relevance, (4) the maxim of manner. Results violate cooperative principle that are: (1) the maxim of quantity that aimed to clarify, explain, indicating pride, appearing happiness, appearing sadness, and appearing disappointment,( 2) the maxim of quality that aimed to tease, flirting, joking, (3) the maxim of relevance that aimed to explain, bullying, appearing fear, joking, entertaining, throwing attention, showing happiness, and showing disappointment, and (4) the maxim of manner that aimed to teasing and showing anger. The conclusion of this research is violate cooperative principle emerge because of certain purposes, either intentional or unintentional. Key word: principle cooperative, bukan empat mata, violation, speech Pendahuluan Dalam kehidupan bermasyarakat komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting. Dengan berkomunikasi kita dapat saling berinteraksi, menyampaikan pendapat, gagasan, pikiran, dan mengungkapkan segala perasaan. Komunikasi yang baik adalah penutur dan petutur sama-sama memahami maksud yang sedang dipertuturkan. Wijana (2009:44) mengatakan bahwa dalam komunikasi yang wajar agaknya dapat diasumsikan bahwa seorang penutur mengartikulasikan ujaran dengan maksud untuk mengomunikasikan sesuatu kepada Page 1

lawan bicaranya, dan berharap lawan bicaranya dapat memahami apa yang hendak dikomunikasikan itu. Untuk itu, penutur selalu berusaha agar tuturannya selalu relevan dengan konteks, jelas, dan mudah dipahami, padat dan ringkas (concise), dan selalu pada persoalan (straight forward), sehingga tidak menghabiskan waktu lawan bicaranya. Dengan demikian, penutur dan petutur harus sama-sama menyadari bahwa dalam berkomunikasi ada kaidahkaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interprestasi-interprestasinya terhadap tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Seperti yang diungkapkan oleh Allan (dalam Rahardi, 2005:52) bertutur adalah kegiatan yang berdimensi sosial. Seperti lazimnya kegiatan-kegiatan sosial lain, kegiatan bertutur dapat berlangsung dengan baik apabila para peserta pertuturan itu semuanya terlibat aktif di dalam proses bertutur tersebut. Apabila terdapat satu atau lebih pihak yang tidak terlibat aktif di dalam kegiatan bertutur, dapat dipastikan pertuturan itu tidak dapat berjalan lancar. Berhubungan dengan hal tersebut ada istilah prinsip kerja sama yang mengatur penutur dan petutur dalam berkomunikasi, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima peserta tutur dengan baik diperlukan adanya prinsip kerja sama antara penutur dengan petutur. Prinsip- prinsip kerja sama itu menurut Grice (dalam Wijana, 2009:44) meliputi empat maksim, yaitu (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (3) maksim relevansi, dan (4) maksim pelaksanaan. Keempat maksim itu dapat dijelaskan bahwa di dalam maksim kuantitas seorang penutur diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup, relatif, memadai, dan seinformatif mungkin. Informasi tersebut tidak boleh melebihi informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh mitra tutur. Apabila informasi yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tuturnya berlebihan, penutur tersebut dapat dikatakan melanggar maksim kuantitas. Pada maksim kualitas seorang penutur diharapkan dapat menyampaikan fakta yang sebenarnya. Fakta-fakta tersebut harus didukung dan didasarkan pada bukti-bukti yang jelas. Di dalam maksim relevansi, agar terjalin kerja sama yang baik antara penutur dan mitra tutur, masing-masing hendaknya dapat Page 2

memberikan kontribusi yang relevan tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan. Apabila dalam suatu pertuturan antara penutur dan mitra tutur tidak memberikan kontribusi yang dimaksud, dapat dikatakan bahwa tuturan itu melanggar prinsip kerja sama. Pada maksim pelaksanaan juga diharuskan peserta tutur bertutur secara langsung, jelas, dan tidak kabur. Dengan adanya keempat maksim prinsip kerja sama tersebut kegitan bertutur dapat berjalan dengan baik, karena pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh penutur dan petutur. Namun, dalam kenyataannya banyak orang yang tidak memahami prinsip kerja sama dalam berkomunikasi, sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara penutur dan petutur dalam memahami maksud yang ingin disampaikan. Penutur dan petutur yang dalam berkomunikasi tidak memenuhi ketentuan prinsip kerja sama dapat dikatakan melakukan pelanggaran terhadap prinsip kerja sama tersebut. Adanya pelanggaran terhadap prinsip kerja sama kadang dipengaruhi oleh keadaan tertentu yang mendorong penutur dan petutur untuk tidak memenuhi ketentuan prinsip kerja sama tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian terhadap salah satu acara televisi yang banyak diminati oleh masyarakat, yaitu acara Bukan Empat Mata yang dibawakan oleh Tukul Arwana. Acara ini disiarkan di stasiun televisi Trans 7 setiap hari Senin sampai Jumat. Dalam percakapan antara Tukul dengan bintang tamunya sering terdapat pelanggaran terhadap prinsip kerja sama yang dilakukan oleh para bintang tamu serta pembawa acara itu sendiri. Hal itu terjadi karena tuturan-tuturan yang terjadi di dalamnya terjadi secara alami, tidak dibuat-buat. Bintang tamu yang ingin bercerita banyak tentang dirinya dan pembawa acara yang merupakan seorang yang humoris dengan gaya dan cara yang khas terkadang sengaja melakukan pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dengan tujuan untuk melucu dan menghibur penonton. Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pelanggaran terhadap prinsip kerja sama yang terdapat dalam acara Bukan Empat Mata. Bentuk pelanggaran tersebut dilihat dari keempat kategori maksim Page 3

prinsip kerja sama yang telah diuraikan, baik itu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, maupun maksim pelaksanaan. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:4), mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1986:62), metode deskriptif adalah bahwa penelitian yang dilakukan itu semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya potret, paparan seperti apa adanya. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode simak. Menurut Sudaryanto (1993:133) metode simak merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Dalam penelitian ini penulis menyimak peristiwa tutur yang terjadi dalam acara Bukan Empat Mata yang dibawakan oleh Tukul Arwana. Dalam peristiwa tutur tersebut penulis melihat adanya penyimpangan atau pelanggaran terhadap prinsip kerja sama yang dilakukan oleh para bintang tamu dan pembawa acara itu sendiri. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik lanjutan berupa teknik catat. Teknik catat adalah pencatatan yang dilakukan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi (Sudaryanto, 1993:135). Pengklasifikasian data-data tersebut disesuaikan dengan maksim- maksim prinsip kerja sama yang dijabarkan oleh Grice, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagianbagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Dalam hal ini, objek sasaran penelitian itu kejatian identitasnya ditentukan berdasarkan tingginya kadar kesepadanannya, Page 4

keselarasannya, kesesuaiannya, kecocokannya, atau kesamaannya dengan alat penentu yang bersangkutan sekaligus menjadi standar atau pembakunya (Sudaryanto, 1993:13) Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu atau PUP. Adapun alatnya ialah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya. Sesuai dengan jenis penentu yang akan dipisah-pisahkan atau dibagi menjadi berbagai unsur itu, penulis menggunakan daya pilah pragmatis. Adapun dasar pembagiannya atau dasar pemisahannya sudah barang tentu disesuaikan dengan sifat atau watak unsur penentu itu masing-masing (Sudaryanto, 1993:21). Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini berupa deskripsi bentuk-bentuk pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam acara Bukan Empat Mata. Berdasarkan datadata yang diperoleh dalam penelitian ini, ditemukan adanya pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam percakapan yang terjadi pada acara Bukan Empat Mata. Jumlah keseluruhan pelanggaran yang terjadi terhadap prinsip kerja sama dalam acara Bukan Empat Mata yang didasarkan pada kartu data, yaitu berjumlah 81 kali pelanggaran yang terdiri dari (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (3) maksim relevansi, dan (4) maksim pelaksanaan. Bentuk pelanggaran terhadap prinsip kerja sama yang terjadi dalam acara Bukan Empat Mata disebabkan oleh adanya tujuan penutur dan petutur untuk (1) menegaskan, (2) menjelaskan, (3) menunjukkan rasa bangga, (4) menunjukkan rasa senang, (5) menunjukkan rasa sedih, (6) menunjukkan rasa kecewa, (7) menunjukkan rasa marah, (8) melucu, (9) meledek, (10) menghibur penonton dan bintang tamu, dan (11) bertujuan untuk mengalihkan pembicaraan. 1. Maksim Kuantitas Di dalam maksim kuantitas, seorang penutur diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup, relatif, memadai, dan seinformatif mungkin. Informasi tersebut tidak boleh melebihi informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh mitra tutur. Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama yang ditemukan dalam acara Bukan Empat didasarkan atas tujuan peserta tutur untuk (1) menegaskan, (2) menjelaskan, Page 5

(3) menunjukkan rasa bangga, (4) menunjukkan rasa senang, (5) menunjukkan rasa sedih, dan (6) menunjukkan rasa kecewa. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh data berikut. 1. Pelanggaran dengan Tujuan untuk Menegaskan Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama maksim kuantitas dengan tujuan untuk menegaskan dapat dilihat pada data berikut: Konteks tuturan : Percakapan ini terjadi antara Tukul dengan dengan bintang tamunya yang merupakan personil dari dua racun, yaitu sebuah grub band yang memiliki dua orang personil yang bernama Gina dan Deva. Tukul : Yang kita tahu semua sekarang personil dua racun yang lama, Janetha Janet berubah penampilannya untuk membentuk mitz baru, dan dijuluki sebagai Catty Perry Indonesia. Nah, gimana ni melihat perubahan Janetha Janet? Monggo, silahkan. Gina : Perubahannya, ya Alhamdulillah dong Mas. Jadi istilahnya metamorfosanya semakin bagus, dan memang harus mengalami proses. Jadi, proses itu penting. Kalau misalnya semakin bagus, ya Alhamdulillah. Berarti kan dari sesudah dua racun bisa menjadi solo. Tapi background dan basisnya kan di dua racun. (Dalam judul Pantang Menyerah). Data di atas merupakan percakapan yang terjadi antara Tukul dengan salah satu bintang tamunya dari Dua Racun (kelompok penyanyi dangdut yang terdiri dari dua orang) yang bernama Gina. Jawaban yang diberikan Gina atas pertanyaan yang diajukan oleh Tukul melebihi apa yang diminta oleh Tukul. Hal ini dapat dilihat pada jawaban Gina Jadi istilahnya metamorfosanya semakin bagus, dan memang harus mengalami proses. Jadi proses itu penting. Kalau misalnya semakin bagus ya, Alhamdulillah. Berartikan dari sesudah dua racun bisa menjadi solo... dst Sebenarnya jawaban Gina Perubahannya, ya Alhamdulillah dong mas itu sudah cukup untuk menjawab pertanyaan Tukul. Gina yang ingin menegaskan bahwa bagaimana pun juga background dan basic Janetha Janet berasal dari dua racun. Dengan demikian, Gina tidak bersifat kooperatif Page 6

karena melanggar prinsip kerja sama maksim kuantitas dengan tujuan untuk memberikan jawaba penegasan pertanyaan Tukul. 2. Maksim Kualitas Di dalam maksim kualitas, seorang penutur diharapkan dapat menyampaikan fakta yang sebenarnya. Fakta-fakta tersebut harus didukung dan didasarkan pada bukti-bukti yang jelas. Wijana (2009:47) mengatakan bahwa maksim percakapan ini mewajibkan setiap peserta percakapan hendaknya didasarkan pada bukti-bukti yang memadai. Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama maksim kualitas didasarkan adanya tujuan untuk (1) melucu, dan (2) menggoda. Perhatikan contoh analisis data berikut. 1. Pelanggaran dengan Tujuan untuk Melucu Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama maksim kualitas yang ditemukan dalam acara Bukan Empat Mata dengan tujuan untuk melucu menghibur penonton dapat dilihat pada data berikut: Konteks tuturan : Percakapan ini terjadi antara Tukul dengan bintang tamunya yang bernama Ibu Tineke yang merupakan seorang atlet perempuan. Tukul : Pemirsa, bicara soal jangan menyerah, di sini saya mendatangkan seorang atlet wanita. Di umur 83 tahun beliau masih terus berlatih dan berlomba. Baru-baru ini beliau mendapatkan penghargaan sebagai pemecah rekor Asia lompat jangkit Taipeh. Ibu Tineke : Selamat malam semuanya. Tukul : Ini sebagai contoh inspairing others untuk anak-anak muda. Kamu (menunjuk salah satu penonton) badan masih sehat, dudak-duduk terus. Orang titel tu S.H, Ir, ini D3, dari dulu duduk-duduk aja. Ambil S1, S2, S3, ini D3. Ini lho (menunjuk dirinya sendiri) SDM lho. Sudah dongok monyong lagi. O, iya, ini Pepi S3. Penonton : Apa? Tukul : Sangat-sangat stupid! Tuturan Tukul pada data di atas terlihat melanggar prinsip kerja sama maksim kualitas. Hal itu terlihat dari tuturannya Orang title tu SH, IR, ini D3,dari dulu duduk-duduk aja dan ini lho (menunjuk dirinya sendiri) SDM lho. Sudah dongok monyong lagi. O, iya, ini Pepi S3. Sangat-sangat stupid! Tuturan Tukul yang demikian dikatakan melanggar prinsip kerja sama karena apa yang dituturkan maksudnya tidak sesuai dengan kenyataan atau fakta yang sebenarnya. Tuturan Tukul yang demikian bertujuan untuk melucu menghibur penonton dan binatang tamu yang hadir. Page 7

3. Maksim Relevansi Di dalam maksim relevansi, setiap peserta tutur diharuskan memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah pembicaraan. Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama maksim relevansi terjadi karena adanya tujuan untuk (1) menjelaskan, (2) meledek, (3) untuk menunjukkan rasa takut, (4) melucu, (5) menghibur, (6) mengalihkan pembicaraan, (7) senang, dan (8) menunjukkan rasa kecewa. 1. Pelanggaran dengan Tujuan untuk Menjelaskan Dalam acara Bukan Empat Mata ditemukan adanya pelanggaran terhadap prinsip kerja sama maksim relevansi dengan tujuan untuk menjelaskan. Untuk lebih jelasnya perhatikan data berikut. Konteks tuturan : Percakapan ini terjadi antara Tukul dengan bintang tamunya yang bernama Wulandari yang merupakan seorang model sekaligus Putri Indonesia 2013. Tukul : Masih ngomongin untuk sebuah penantian atau sebuah pencapaian. Untuk mencapai sesuatu yang diharapkan bukanlah suatu hal yang mudah. Pernah nggak sih kalian putus asa ketika berusaha sedang mencapai sesuatu? Dan apa yang kalian lakukan untuk bangkit ni? monggo mbak Wulan! Wulan : Karena saya dari Padang mas Tukul, kita ada pantun yang bilang karatau bujang dahulu babuah babungo balun, marantau bujang dahulu di rumah baguno balun. Jadi, memang ada istilah anak muda di kampung memang merantau ke Jakarta untuk mencapai kesuksesan. (Dalam judul Untuk Sebuah penantian). Kutipan data di atas dapat dikatakan telah melanggar prinsip kerja sama maksim relevansi. Hal itu terlihat dari jawaban yang diberikan oleh Wulan Karena saya dari Padang mas Tukul, kita ada pantun yang bilang karatau bujang dahulu babuah babungo balun, marantau bujang dahulu di rumah baguno balun. Jadi, memang ada istilah anak muda di kampung memang merantau ke Jakarta untuk mencapai kesuksesan. Jawaban Wulan yang demikian tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh Tukul Pernah nggak sih kalian putus asa ketika berusaha sedang mencapai sesuatu? dan apa yang kalian lakukan untuk bangkit ni? Jawaban wulan yang demikian bertujuan untuk menjelaskan bahwa anak muda di Page 8

Padang pada umumnya pergi merantau untuk mencapai kesuksesan mereka. Walaupun demikian, Wulan dapat dikatakan telah melanggar prinsip kerja sama maksim relevansi. 4. Maksim Pelaksanaan Dalam maksim pelaksanaan setiap peserta tutur diharuskan berbicara secara langsung, tidak kabur, tidak taksa, dan tidak berlebih-lebihan, serta runtut. Apa yang dibicarakan harus jelas maksud dan tujuan, sehingga tidak membuat bingung lawan bicara. Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama maksim pelaksanaan yang ditemukan dalam penelitian adanya tujuan untuk (1) menyindir dan (2) mengungkapkan rasa marah atau jengkel. 1. Pelanggaran dengan Tujuan untuk Menyindir Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama maksim pelaksanaan dengan tujuan untuk menggoda dapat dilihat pada data di bawah ini: Konteks tuturan : Percakapan ini terjadi antara Tukul dengan host bantunya yang bernama Olla dengan tujuan untuk menggoda salah satu bintang tamunya. Tukul : Luar biasa ya. Saya dulu juga pernah merasakannya. Olla : Merasakan apa mas? Tukul : Ya, orang kan lagi berbunga-bunga kan potnya dimana, bunganya dimana. Bunganya selalu ngikutin potnya (melirik kepada Wanda Hamidah) Dari kutipan percakapan di atas terlihat ujaran Tukul melanggar prinsip kerja sama maksim pelaksanaan, karena ujaran Tukul tidak jelas. Tukul menyampaikan maksud dari tuturannya secara tidak langsung. Hal ini dilakukan Tukul untuk menyindir bintang tamunya yang bernama Wanda Hamidah yang selalu datang menjenguk Rafi di BNN. ujaran Tukul orang kan lagi berbunga-bunga kan potnya dimana, bunganya dimana. Bunganya selalu ngikutin potnya jelas sekali melanggar prinsip kerja sama maksim pelaksanaan karena berbicara tidak langsung. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam acara Bukan Empat Mata yang berjudul Pantang Menyerah, Sebuah Penantian, Page 9

Eksperience Is The Best Teacher (Pengalaman adalah Guru Terbaik) dan For You, I Will (Segalanya Untukmu) maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam acara Bukan Empat Mata yang berjudul Pantang Menyerah, Sebuah Penantian, Eksperience Is The Best Teacher (Pengalaman adalah Guru Terbaik) dan For You, I Will (Segalanya Untukmu) maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan adanya pelanggaran terhadap prinsip kerja sama yang terdiri dari empat maksim, yaitu (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (3) maksim relevansi, dan (4) maksim pelaksanaan. Adanya pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam percakapan acara Bukan Empat Mata ini dilatarbelakangi oleh keinginan pembawa acara untuk melucu dengan tujuan untuk menghibur bintang tamu yang hadir dan para penonton acara Bukan Empat Mata. Selain itu, terjadinya pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam percakapan acara Bukan Empat Mata disebabkan oleh keinginan para bintang tamu untuk lebih banyak bercerita tentang masalah yang tengah mereka hadapi. Ada tiga pola dalam interaksi dalam pelanggaran terhadap prinsip kerja sama yang ada dalam percakapan acara Bukan Empat Mata, yaitu pola dari bintang tamu ke pembawa acara, dari pembawa acara, dan dari pembawa acara ke host bantunya. Akan tetapi, pelanggaran terhadap prinsip kerja sama yang banyak terjadi dilakukan oleh bintang tamu ke pembawa acara. Bentuk pelanggaran yang terjadi disebabkan karena adanya tujuan penutur dan petutur untuk (1) menegaskan, (2) menjelaskan, (3) menunjukkan rasa bangga, (4) menunjukkan rasa senang, (5) menunjukkan rasa sedih, (6) menunjukkan rasa kecewa, (7) menunjukkan rasa marah, (8) melucu, (9) meledek, (10) menghibur penonton dan bintang tamu, dan (11) bertujuan untuk mengalihkan pembicaraan. Ucapan Terima Kasih Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah S.w.t Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan ridho-nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Page 10

Skripsi ini berjudul Pelanggaran Terhadap Prinsip Kerja Sama dalam Acara Bukan Empat Mata untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Humaniora, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan umat islam yang mulia Nabi Muhammad Saw yang telah memberikan penerangan bagi umatnya dalam menjalankan kehidupan ini. Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan, bimbingan, arahan, dan kritikan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih secara tulus kepada Ibu Dra. Hj. Puspawati, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta dan Ibu Tienn Immery, S.S., M.Hum. selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, Ibu Dra. Elvina A. Saibi, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta dan Ibu Dra. Aimifrina, M.Hum. selaku Sekretaris Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, Ibu Dra. Iman Laili, M. Hum. selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Eriza Nelfi, M. Hum. selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan, motivasi, bimbingan, saran, ide-ide, dan kritikan kepada penulis, serta dengan sabar meluangkan waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga tersayang dan tercinta yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, serta memberikan dukungan moril dan materil. Terima kasih atas semua pengorbanan, kepercayaan, dan semangat serta kasih sayang yang diberikan. Teman-teman angkatan 2009 dan teman terdekat saya yang selalu memberikan bantuan, pengorbanan, dorongan, saran, dan masukan, serta mengajarkan saya untuk bersifat mandiri dalam menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2001. Pengantar Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Leech, Geoffrey. 1983. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Page 11

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Sudaryanto. 1986. Metode Linguistik. Yogyakarta: University Press.. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: University Press. Sari, Putri Wulan. 2011. Penggunaan Prinsip Kerja Sama Pada Talk Show Kick Andy. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. Wijana, I Dewa Putu. 1996: Dasardasar Pragmatik. Yogyakarta: ANDI. 2009: Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Yule, George. 1996. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Page 12