PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (Contoh Pengendalian pada usaha Grenda Bakery Lianli, Manado) Eyverson Ruauw ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MIDSOLE PADA INDUSTRI SEPATU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS PADA PT.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAKU EMPING JAGUNG MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS UKM JAYA BAROKAH SENTOSA, MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

BAB 5 HASIL DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan

Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Metode Heuristik Silver Meal dan Part Period Balacing (Studi Kasus: PT. Mega Andalan Kalasan)

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali. Sebagai salah satu asset penting dalam sebuah perusahaan,

DENIA FADILA RUSMAN

ABSTRAK. Kata kunci : Economic Order Quantity (EOQ), Persediaan, Total Biaya Persediaan. ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORI

4.10 Minimum Order Struktur Produk BAB 5 ANALISA 5.1 Pengolahan Data Perhitungan Coefficient of Variance

BAB IV PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Pandega Marta, Ring Road utara, Kentungan, Sleman, Kafe Zarazara didirikan pada tanggal 7 Juni tahun 2014, oleh

USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN KEMEJA POLOSHIRT MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT BINA BUSANA INTERNUSA

(Yoptmmm), jumlah cadangan penyangga (Buffer stock), titik pemesanan kembali

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

9.Peramalan (Forecasting) A. Teori Peramalan B. Metode Peramalan C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan Profil PT.

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DUMPTRUCK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT. ASRICO PUTRA PERDANA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos I Pabelan, Surakarta. * Email: mfsisonline@gmail.com, Mila.Faila.Sufa@ums.ac.id Abstrak PT. XYZ merupakan industri penghasil minuman berkarbonasi yang memproduksiberbagai minuman berkarbonasi dengan variasi rasa dan dikemas dalam beberapabentuk kemasan yang unik. Untuk penelitian ini dilakukan pada departemen perencanaan atau Demand Operational Planning (DOP). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghitung EOQ, safety stock, biaya pemesanan, frekuensi pemesanan, serta reorder point bahan baku untuk kemudian melakukan perencanaan persediaan bahan baku. Data data yang ada pada perusahaan memiliki karakteristik tingkat permintaan yang bervariasi sehingga data data tersebut diolah dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Dari hasil penelitian dan analisa diketahui bahwa EOQ bahan baku top end sebanyak 3.039.117 pcs. Sedangkan frekuensi pemesanan untuk pembelian bahan baku top end 23 kali pemesanan serta waktu pemesanan kembali bahan baku (reorder point) sebanyak 479.212 pcs dan safety stock sebesar 85.521,7 pcs. Untuk EOQ bahan baku can sebanyak 3.510.356 pcs. Sedangkan frekuensi pemesanan untuk pembelian bahan baku top end 18 kali pemesanan serta waktu pemesanan kembali bahan baku(reorder point) sebanyak 3.504.664 pcs dan safety stock sebesar 72.903,8 pcs Kata kunci: Top End, Can, Economic Order Quantity,Persediaan,safety stock 1. PENDAHULUAN Tujuan utama sebuah perusahaan mengadakan perencanaan dan pengendalian bahan baku adalah untuk meminimumkan biaya dan memaksimumkan laba dalam. Masalah utama yang terjadi dalam perencanaan dan pengendalian bahan baku adalah menyelenggarakan persediaan bahan baku yang paling tepat agar kegiatan produksi tidak terganggu dan dana yang ditanam dalam persediaan bahan tidak berlebihan. Masalah tersebut berpengaruh terhadap penentuan berapa kuantitas yang akan dibeli dalam satu periode, jumlah atau kuantitas yang akan dibeli dalam setiap kali dilakukan pembelian, kapan pemesanan bahan harus dilakukan serta berapa jumlah minimum kuantitas bahan yang harus selalu ada dalam persediaan pengaman (safety stock). Untuk meminimumkan biaya persediaan bahan baku tersebut dapat digunakan analisis Economic Order Quantity (EOQ), yang berusaha mencapai tingkat persediaan bahan baku yang seminimum mungkin, biaya rendah dengan kualitas yang lebih baik. Perencanaan metode EOQ dalam suatu perusahaaan akan mampu meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan mampu menghemat biaya persediaan. Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang produsen minuman ringan berkarbonasi. Perusahaan menggunakan bahan baku pengemasan minuman ringan berupa kaleng dan top end (tutup kaleng).untuk perencanaan ketersediaan bahan baku tersebut perusahaan hanya menggunakan perkiraan saja berdasar data masa lalu, sehingga perusahaan perlu menerapkan metode EOQ untuk perencanaan dan pengendalian kaleng dan top end yang efisien 1.1. Peramalan Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Ada beberapa pola permintaan, yaitu : a. Pola kecenderungan Pola ini menunjukkan kecenderungan gerak menurun atau naik sesuai data permintaan. b. Pola Siklus Pola yang memiliki siklus berulang secara periodik sesuai permintaan suatu produk. c. Pola Musiman Pola yang menunjukkan naik turunnya fluktuasi permintaan dan berulang setiap tahunnya. d. Pola Random I-27

Pola yang terbentuk mengikuti permintaan suatu produk yang bervariasi secara acak, dikarenakan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan, seperti bencana alam, promosi spanduk, dan lain lain. Sedangkan untuk jenis jenis peramalan adalah sebagai berikut : 1) Metode Moving Average 2) Metoode Weighted Moving Average 3) Metode Single Exponential Smoothing 4) Metode Double Exponential Smoothing 5) Metode Exponential Smoothing With Linear Trend 1.2. Metode EOQ Merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan persediaan. Tujuan model ini adalah untuk menentukan jumlah ekonomis pada setiap kali pemesanan sehingga meminimasi biaya total persediaan. Beberapa perhitungan yang dilakukan adalah jumlah optimal pemesanan, frekuensi pemesanan, persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, persediaan maksimum serta biaya total persediaan. 1. METODOLOGI 2.1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Km. 30, Bawen, Kabupaten Semarang 2.2. Studi Pustaka Studi ini diperoleh dari literatur literatur berupa buku yang membahas perencanaan dan pengendalian produksi, jurnal dan referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2.3. Studi Lapangan Studi ini dilakukan dilapangan untuk mengadakan pengamatan dan pengambilan data primer yang diperlukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, yaitu cara pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan pihak pihak yang terkait dan pengamatan yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap data data yang diperlukan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengumpulan Data Langkah pengumpulan data yang dilakukan adalah menentukan data kebutuhan top end dan can yang diperoleh tahun sebelumnya ke dalam bentuk grafik menggunakan program Excel serta data harga item top end dan can per serta biaya simpan. Hasil plot data kebutuhan tersebut dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2. Data data yang digunakan dalam penyusunan merupakan data kebutuhan perusahaan pada bulan September 2011 Agustus 2012. Untuk menentukan besarnya order yang ekonomis, data yang diperlukan selain data kebutuhan top end dan can adalah harga rata-rata per pieces dari top end dan can juga diperlukan data biaya pemesanan, biaya simpan sebesar 7% harga item yang didapatkan dari kumulatif biaya penanganan dan perawatan, biaya kerusakan serta biaya administrasi dan pemindahan. Tabel 1. Data biaya serta harga top end dan can Uraian Top end Can jumlah rata-rata kebutuhan harga (Rp/unit) biaya total biaya simpan (Rp/unit) biaya pemesanan (Rp/pesan) 5.990.152 600 3.594.091.200 42 6.000.000 5.476.036 1000 5.476.036.000 70 6.000.000 I-28

Gambar 1. Kebutuhan bahan baku Top End Gambar 2. Kebutuhan bahan baku Can 3.2. Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan adalah analisa kebutuhan bahan baku beberapa periode kedepan yang didapat dari data kebutuhan bahan baku periode satu tahun terakhir. Kemudian dilakukan peramalan sesuai dengan pola data yang ada dan dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pola data berbentuk pola data musiman / seasonal. Untuk analisisnya minimal digunakan dua metode sebagai pembanding. Pada pengolahan data ini menggunakan 4 metode lalu menentukan metode peramalan yang terbaik dengan melihat Mean Absolut Deviation (MAD) yang terkecil dengan menggunakan program Win QSB, dari perbandingan keempat metode di atas dapat dilihat pada tabel 1 bahwa metode Linear Regression with Time memiliki nilai MAD terkecil 1182049 sebesar sehingga peramalan permintaan menggunakan metode ini dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 1. Hasil Pengolahan Peramalan dengan Win QSB Metode Moving Average Linear Regression with Time Single Exponential Smoothing Double Exponential Smoothing MAD 1.540.423 1.182.049 1.503.169 1.547.756 Tabel 2. Hasil Peramalan Kebutuhan Top End dan Can dengan Linear Regression with Time Bulan Kebutuhan Top End Kebutuhan Can September 2011 Oktober 2011 November 2011 Desember 2011 Januari 2012 Februari 2012 Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 4.501.761 4.772.378 5.042.995 5.313.611 5.584.228 5.854.844 6.125.461 6.396.077 6.666.694 6.937.311 7.207.927 4.200.892 4.432.736 4.664.581 4.896.425 5.128.270 5.360.115 5.591.959 5.823.804 6.055.648 6.287.493 6.519.338 I-29

Agustus 2012 Total Rata rata 7.478.544 71.881.831 5.990.152 6.751.182 65.712.443 5.476.036 Kemudian dilakukan proses verifikasi serta out of control dengan melakukan perhitungan Moving Range (MR) untuk mendapatkan data peramalan yang masuk dalam batas kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4 untuk bahan top end dan can yang dilanjutkan dengan penentuan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah untuk mendapatkan data yang relevan. MR = Et Et-1 (1) Tabel 3. MovingRange Top End Bulan Kebutuhan Hasil Peramalan Error Moving Range Sept 2011 1.546.469 1.254.362 292.107 Okt 2011 2.562.136 1.524.979 1.037.157 745.050 Nov 2011 372.265 1.795.595-1.423.330 2.460.487 Des 2011 1.172.443 2.066.212-893.769 529.561 Jan 2012 3.258.700 2.336.828 921.872 1.815.641 Feb 2012 2.375.380 2.607.445-232.065 1.153.937 Mar 2012 4.078.637 2.878.062 1.200.575 1.432.640 April 2012 3.033.983 3.148.678-114.695 1.315.270 Mei 2012 4.330.848 3.419.295 911.553 1.026.248 Juni 2012 1.154.245 3.689.911-2.535.666 3.447.219 Juli 2012 2.067.763 3.960.528-1.892.765 642.901 Agust 2012 6.960.171 4.231.145 2.729.026 4.621.791 Total 32.913.040 32.913.040 0 19.190.745 Tabel 4. Moving Range Can Bulan Kebutuhan Can Hasil Peramalan Error Moving Range Sept 2011 582.559 1.418.757-836.198 Okt 2011 1.366.611 1.650.601-283.990 552.208 Nov 2011 1.439.257 1.882.446-443.189 159.199 Des 2011 1.562.164 2.114.290-552.126 108.937 Jan 2012 3.164.298 2.346.135 818.163 1.370.289 Feb 2012 2.822.550 2.577.980 244.570 573.593 Mar 2012 5.979.075 2.809.824 3.169.251 2.924.681 April 2012 3.704.130 3.041.669 662.461 2.506.790 Mei 2012 3.228.527 3.273.513-44.986 707.447 Juni 2012 1.447.839 3.505.358-2.057.519 2.012.533 Juli 2012 2.740.280 3.737.202-996.922 1.060.597 Agust 2012 4.289.528 3.969.047 320.481 1.317.403 Total 32.326.818 32.326.822-4,00 13.293.677 Perhitungan selanjutnya adalah menentukan jumlah pembelian optimal setiap kali pemesanan atau Economic Order Quantity (EOQ) dengan menggunakan persamaan (2) sebagai berikut : Dimana S = biaya pemesanan setiap kali pesan D = penggunaan bahan baku per tahun H = biaya penyimpanan per unit (2) I-30

Setelah didapatkan jumlah pemesanan optimal tahap selanjutnya adalah menentukan frekuensi pemesanan serta nilai safety stock pada tabel 5 dan tabel 6 serta Reorder Point (ROP) yang merupakan titik pemesanan kembali sebagai dasar penentuan nilai persediaan maksimal. Hasil perhitungan dengan metode EOQ dapat dilihat pada tabel 7. Penentuan nilai safety stock menggunakan persamaan (3), dimana safety stock adalah Z x q dengan tingkat pelayanan 95%. Dimana q = kuadrat error X = penggunaan bahan baku sebenarnya Y = perkiraan penggunaan bahan baku (3) Tabel 5. Hasil Perhitungan Safety Stock Top End Bulan Kebutuhan (X ) (Xi ) 2 Sept 2011 1.546.469-1.196.284,3 1.431.096.206.178,8 Okt 2011 2.562.136-180.617,3 32.622.621.100,4 Nov 2011 372.265-2.370.488,3 5.619.214.938.469,5 Des 2011 1.172.443-1.570.310,3 2.465.874.542.973,4 Jan 2012 3.258.700 515.946,7 266.200.962.844,4 Feb 2012 2.375.380-367.373,3 134.963.166.044,5 Mar 2012 4.078.637 1.335.883,7 1.784.585.170.866,8 Apr 2012 3.033.983 291.229,7 84.814.718.746,8 Mei 2012 4.330.848 1.588.094,7 2.522.044.670.295,1 Juni 2012 1.154.245-1.588.508,3 2.523.358.725.069,4 Juli 2012 2.067.763-674.990,3 455.611.950.093,5 Agust 2012 6.960.171 4.217.417,7 17.786.611.775.112,1 Total 32.913.040 0 35.106.999.447.794,7 Rata rata 2.742.753,33 Tabel 6. Hasil Perhitungan Safety Stock Can Bulan Kebutuhan (Xi ) (Xi ) 2 Sept 2011 582.559-2.111.342,5 4.457.767.152.306,3 Okt 2011 1.366.611-1.327.290,5 1.761.700.071.390,3 Nov 2011 1.439.257-1.254.644,5 1.574.132.821.380,3 Des 2011 1.562.164-1.131.737,5 1.280.829.768.906,3 Jan 2012 3.164.298 470.396,5 221.272.867.212,3 Feb 2012 2.822.550 128.648,5 16.550.436.552,3 Mar 2012 5.979.075 3.285.173,5 10.792.364.925.102,2 Apr 2012 3.704.130 1.010.228,5 1.020.561.622.212,3 Mei 2012 3.228.527 534.625,5 285.824.425.250,3 Juni 2012 1.447.839-1.246.062,5 1.552.671.753.906,3 Juli 2012 2.740.280 46.378,5 2.150.965.262,3 Agust 2012 4.289.528 1.595.626,5 2.546.023.927.502,3 Total 32.326.818 0 25.511.850.736.983 Rata rata 2.693.901,5 Reorder Point (ROP) adalah saat waktu tertentu ketika perusahaan harus memesan kembali sehingga produksi bisa berjalan tepat waktu. Untuk besarnya ROP ditentukan dari safety stock dan waktu tunggu atau lead time dan penggunaan rata-rata bahan baku per hari (Q). I-31

ROP = Safety stock + (Lead Time x Q) (4) Sedangkan persediaan maksimum merupakan kebijakan agar persediaan barang di gudang tidak berlebihan sehingga menyebabkan pemborosan. Persediaan ini dipengaruhi oleh besarnya safety stock dan nilai EOQ. Maximum Inventory = Safety Stock + EOQ (5) Untuk mengetahui besarnya total biaya persediaan (TIC) bahan baku minimal yang diperlukan perusahaan digunakan persamaan (6) dimana S adalah biaya pemesanan. Keseluruhan nilai yang berkaitan dengan jumlah pemesanan optimal dengan metode EOQ terangkum dalam tabel 7. Tabel 7. Rekapitulasi Perhitungan dengan metode EOQ Uraian Top End Can Harga bahan baku Biaya simpan EOQ Frekuensi pemesanan Safety stock ROP Maximum Inventory TIC Rp 3.594.091.200 Rp 42 3.039.117 pcs 23 kali 85.521,7 pcs 479.212 3.124.638 Rp 190.337.707 Rp 5.476.036.000 Rp 70 3.510.356 pcs 18 kali 72.903,8 pcs 3.504.664 3.583.259 Rp 234.943.508 (6) 4. KESIMPULAN Berdasarkan pengolahan data peramalan dan hasil analisisnya dapat disimpulkan bahwa hasil peramalan terbaik dengan metode Linear Regression with Time karena memiliki nilai MAD terkecil. Dari hasil peramalan dapat diketahui bahwa kebutuhan top end per hari sebesar 239.606,1 pcs dan kebutuhan rata ratanya per bulan mencapai 5.990.152,58 pcs. Sedangkan kebutuhan can per hari sebesar 3.285.622,5 pcs dan kebutuhan rata ratanya per bulan mencapai 5.476.036,917 pcs. Dari perhitungan EOQ dapat diketahui besarnya EOQ produk top end adalah 3.039.117 pcs dengan Re Order Point 479.212,2 pcs, maka pada saat persediaan di gudang mencapai 479.212,2 pcs termasuk dengan safety stock sebanyak 85.521,7 pcs. Sedangkan EOQ produk can adalah 3.510.356 pcs dengan Re Order Point 3.504.664 pcs, maka pada saat persediaan di gudang mencapai 3.504.664 pcs termasuk dengan safety stock sebanyak 72.903,8 pcs perusahaan harus melakukan pemesanan. DAFTAR PUSTAKA Baroto, Teguh., (2002), Pengendalian dan Perencanaan Produksi. Ghalia Indonesia, Jakarta Handoko, H.T., (1987), Dasar dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta Nasution, Arman Hakim., (1999), Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Guna Widya, Jakarta Ruauw, Eyverson,. (2011), Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada usaha Grenda Bakery, ASE Vol 7 No. 1, pp.1-11 I-32