BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karesidenan Semarang di sebelah Barat berbatasan dengan Karesidenan

SEJARAH TRANSPORTASI KERETA API DI KARESIDENAN SEMARANG TAHUN SKRIPSI

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Kajian Pustaka F. Historiografi yang Relevan...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu wilayah tidak dapat dilepaskan dari perkembangan

BAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandung yang terjadi setelah selesainya pembangunan jalur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan adalah ibukota Kecamatan Bandar 1. di Selat Malaka, tepatnya di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

BAB I PENDAHULUAN. unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI KOPI DI DESA SIDIANGKAT KABUPATEN DAIRI ( )

Alat Transportasi Masa Lalu dan Masa Kini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah sarana untuk mempercepat waktu. dalam mencapai suatu tujuan. Di Indonesia, transportasi terbagi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota tidak terlepas dari mobilitas barang dan orang.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan I-1

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

: Arkeologi Transportasi dan Industri

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sutisna, 2015 TENGKULAK DAN PETANI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana

BAB VI KESIMPULAN. Jalan Raya Pantura Jawa Tengah merupakan bagian dari sub sistem. Jalan Raya Pantai Utara Jawa yang menjadi tempat lintasan

Rangkuman Ekonomi (Sosiologi)

BAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretasi, dan historiografi. Heuristik atau dalam bahasa Jerman

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

SEJARAH LOKAL DI INDONESIA OLEH: MURDIYAH WINARTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Polisi pamong praja sebenarnya sudah ada ketika VOC menduduki Batavia

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema

BAB V PENUTUP. di Cilacap untuk mempertahankan pengaruhnya di kota tersebut. Pembangunan

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

1.1 Sejarah Penemuan dan Perkembangan Kereta Api Sejarah Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia.1

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sebagai salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Elfa Michellia Karima, 2013 Kehidupan Nyai Di Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN TRANSPORTASI PENERBANGAN KOMERSIAL

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sesuatu yang penting bagi manusia dalam kehidupannya sehari-hari.

Judul : Beikoku kouri kumiai pada masa pendudukan Jepang di Surakarta Kochi tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. BAB V Kesimpulan dan Saran 126

BAB I PENDAHULUAN PATRON DAN KLIEN PETANI PADI DI RENGASDENGKLOK PADA TAHUN

BAB I PENGANTAR. Politik Etis membuka era baru dalam perpolitikan kolonial di. Hindia Belanda sejak tahun Pada masa ini diterapkan suatu

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4. Bentuk publikasi secara tertulis tentang peristiwa pada masa lampau

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rencana Jaringan Kereta Api di Pulau Sumatera Tahun 2030 (sumber: RIPNAS, Kemenhub, 2011)

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

I. PENDAHULUAN. zaman penjajahan) yang sebenarnya merupakan sistem perkebunan Eropa.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka bentuk penelitian ini adalah deskriptif naratif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara rinci dan mendalam tentang perkembangan dan fungsi Transportasi Kereta Api di Karesidenan Semarang tahun 1870-1900. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber pustaka, yang berhubungan dengan bahasan penelitian. B. Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan sumber data, yaitu sumber pustaka. Sumber data adalah data yang di dapat berasal dari buku-buku, sumber ini ditemukan di perpustakaan UKSW, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Daerah Yogyakarta, Museum Mandala Bakti Semarang, perpustakaan UGM, buku-buku yang relevan, dan internet. C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sejarah (historical method). Langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah: 20

1. Heuristik Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti. Dalam usaha ini peneliti mencari sumber yang berhubungan dengan judul penelitian. Peneliti mencari sumber data di beberapa perpustakaan, yaitu perpustakaan UKSW, perpustakaan Semarang, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Daerah Yogyakarta, Museum Mandala Bakti Semarang, perpustakaan UGM, buku-buku yang relevan, dan internet. 2. Kritik Sumber Langkah ini peneliti lakukan untuk menilai sumber-sumber yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti melakukan kritik sumber dengan dua cara, yaitu: a. Kritik Intern Yaitu usaha untuk menelaah isi dari sumber untuk menemukan kebenaran untuk menjelaskan masalah yang diteliti oleh peneliti. Selain menelaah isi, peneliti juga memperhatikan penulisan yang ada dalam sumber. Peneliti melakukan perbandingan beberapa buku untuk mendapatkan suatu kebenaran sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. b. Kritik Ektern Yaitu peneliti menilai hal-hal yang nampak dari luar, dimana peneliti meneliti dan menguji secara cermat sumber-sumber yang didapatkan. 21

Peneliti mencermati sumber-sumber tersebut dalam hal pengarang apakah pengarang seorang sejarawan atau bukan, tahun pembuatan, maupun judul buku sehingga peneliti mendapatkan fakta. 3. Interpretasi Peneliti berusaha menafsirkan data-data dalam sumber-sumber kepustakaan yang telah peneliti dapatkan. Penafsiran yang peneliti lakukan adalah dalam bidang transportasi darat, khususnya kereta api. 4. Historiografi Langkah ini merupakan penulisan hasil penelitian sejarah dimana hasil interpretasi atas fakta-fakta sejarah tersebut peneliti susun ke dalam cerita sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. D. Validasi Data Penelitian ini menggunakan Teknik Trianggulasi sumber untuk menguji tingkat kepercayaan dan kebenaran data, maka data sejenis yang diperoleh diuji dengan berbagai sumber. Siklus Trianggulasi data yang digunakan sebagai berikut: Kepustakaan Surat Kabar Internet 22

E. Kerangka Pikir Penelitian dengan judul Sejarah Transportasi Kereta Api di Karesidenan Semarang tahun 1870-1900, memiliki skema kerangka pikir sebagai berikut : Transportasi Transportasi Tradisional Transportasi Modern Kereta Api Kondisi Karesidenan Semarang tahun 1870-1900 : Pembukaan wilayah-wilayah perkebunan dan pertanian. Pengadaan sarana transportasi kereta api. Wilayah-wilayah perkebunan dan pertanian mengalami surplus. Perkembangan Kereta Api Fungsi Kereta Api NISM sebagai Pelopor Perusahaan Kereta api. Perusahaan Kereta Api di Jawa Tengah. Pembangunan jalan rel di Pulau Jawa. Dampak pembangunan Kereta Api terhadap kehidupan Pribumi. Alat transportasi yang tergeser oleh Kereta Api. Barang Penumpang 23

Keterangan : Transportasi merupakan suatu usaha jasa yang diberikan guna kegiatan mengangkut barang dan penumpang dari satu tempat ke tempat lain sampai kepada konsumen tepat waktu dan barang dalam kondisi baik. Transportasi memiliki hubungan dengan komunikasi, karena komunikasi merupakan suatu proses seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi sosial, masyarakat yang menciptakan dan menggunakan informasi baik pesan, ide, gagasan agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain secara lisan yang dapat di mengerti kedua belah pihak. Transportasi Tradisional merupakan alat transportasi di Indonesia yang digunakan manusia untuk mengangkut barang atau penumpang seperti sepeda, delman, becak, bemo, perahu. Dan salah satu yang termasuk transportasi modern yaitu kereta api. Kereta Api merupakan sarana berupa kendaraan dengan tenaga gerak yang akan ataupun sedang bergerak di rel yang bersifat massal dengan tugas pokok dan fungsi mobilisasi arus penumpang dan barang di atas rel. Periode 1870-1900 Negeri Belanda menjadi Negara surplus perdagangan internasional Eropa. Undang-undang Agaria membuka Jawa bagi perusahaan swasta dan melindungi modal asing Eropa mengalir ke Jawa secara intensif serta pemilik modal swasta asing Belanda atau non Belanda di Indonesia boleh menyewa atau menjual tanahnya ke pemilik modal asing swasta Belanda dan non 24

Belanda. Politik Pintu Terbuka di Hindia Belanda, mengakibatkan hasil-hasil tanah jajahan lebih banyak mencari pasaran di negeri-negeri asing daripada di Negeri Belanda sendiri. Ekspor modal berupa modal uang, terdiri dari modal pinjaman dipusatkan di bank-bank dan penanaman modal dijamin pemerintah kolonial. Penetrasi ekonomi uang kepada masyarakat Indonesia disebabkan oleh penyewaan tanah penduduk di Jawa kepada swasta Belanda untuk dijadikan perkebunan-perkebunan besar dan mendorong lebih banyak penduduk Jawa ke ekonomi uang serta terjadinya surplus pada wilayahwilayah perkebunan dan pertanian di Karesidenan Semarang. F. Batasan Operasional Variabel Penelitian Penelitian dengan judul Sejarah Transportasi Kereta Api di Karesidenan Semarang tahun 1870-1900, perlu diberi batasan operasional sebagai berikut : 1. Sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan atau uraian tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, hanya sekali terjadi dalam kehidupan umat manusia. 2. Transportasi adalah dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa, yang memiliki peranan penting bagi industri baik secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpang dari satu tempat ke tempat lain. 3. Kereta Api merupakan sarana transportasi darat berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya yang akan atau sedang bergerak di rel. Kereta api sebagai alat 25

transportasi massal efektif dan memiliki fungsi mobilisasi arus penumpang dan barang di atas rel. 4. Karesidenan Semarang adalah sebuah pembagian daerah di Jawa Tengah yang memiliki posisi strategis sebagai wilayah pengembangan agribisnis. Wilayah Karesidenan Semarang mencakup: Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Grobogan. Kota Semarang sebagai ibukota merupakan pintu gerbang utama bagi lalu lintas ekspor-impor dari dan ke wilayah Jawa Tengah. 26