Pengertian Penjadwalan

dokumen-dokumen yang mirip
Materi #13. TKT306 Perancangan Tata Letak Fasilitas T a u f i q u r R a c h m a n

Pembahasan Materi #14

Area Pasar. Gambar 1. Alokasi Masalah/Metode Penugasan

Perencanaan Produksi SAP ERP

Gambar 1. Grafik Waktu Biaya

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

TRANSPORTASI & PENUGASAN

Gambar 1. Grafik Waktu Biaya

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

PENGANTAR. EMA302 Manajemen Operasional. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

Metode Penugasan. Penugasan & Pengurutan Job. Metode Penugasan. Supl 15. Langkah-langkah Metode Penugasan 31/10/2015

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #1 Ganjil 2015/2016. EMA302 Manajemen Operasional

#12 SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

PERAMALAN (FORECASTING) #2

BAB II BAHAN RUJUKAN

EMA302 Manajemen Operasional

Operations Management

PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM

#12 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI. informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

MANAJEMEN PROYEK (CPM)

P E N J A D W A L A N. Pertemuan 10

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun industri yang belum siap dan bangkit dari

EMA302 Manajemen Operasional

hari sehingga menempatkan metode LPT sebagai metode paling tidak efektif untuk diterapkan di PT. XYZ.

BAB II LANDASAN TEORI


BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA DAN HASIL

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #3 Ganjil 2015/2016. EMA302 Manajemen Operasional

PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI WAKTU PROSES PRODUKSI (Studi Pada PD. Point Pride Of Mine)

BAB 3 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

BAB II LANDASAN TEORI

KEPENTINGAN STRATEGIS PENJADWALAN JANGKA PENDEK

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #5 Ganjil 2015/2016 STRATEGI OPERASI. EMA302 Manajemen Operasional

#8 Operation Research : Assignment

JOB SHOP PANDUAN BIG PROJECT

Rahmat Hidayat SE., MM

Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model

BAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam

BAB 4 PENGUJUAN MODEL DAN ANALISIS. Untuk keperluan pengujian model dan program komputer yang telah

BAB 2 LANDASAN TEORI

EMA302 Manajemen Operasional

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Perang Dunia II, dunia mengalami ledakan populasi, yang dikenal

BAB 2 LANDASAN TEORI

bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut adalah hasil sampingannya sep

ANALISIS PENJADWALAN KEGIATAN PRODUKSI PADA PT.MULIAGLASS FLOAT DIVISION DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD SCHEDULING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah maju dengan sangat pesat,

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Sistem Penjadwalan di PT. XYZ

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan industri saat ini. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. penumpukan pekerjaan sehingga dapat mengurangi waktu menganggur (idle time) atau waktu menunggu untuk proses pengerjaan berikutnya.

PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO

TEKNIK Vol. V, No. 1 Januari 2011 Hal 1-12

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB III LANDASAN TEORI. Maintenance Menurut Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (Mainteance) ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004).

BAB 2 LANDASAN TEORI

Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (1) Job Shop Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (2) 13/05/2014

Production Planning and Control

Jurnal Sketsa Bisnis Vol. 2 No. 1 Agustus 2015 Page 54

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal

ASSIGNMENT MODEL. Pertemuan Ke-10. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibidang perindustrian yang memproduksi produk-produk persediaan hotel

ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12

PENERAPAN METODE ASAS PRIORITAS PADA PROSES PRODUKSI STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

Masalah Penugasan (Assignment Problem) Bentuk khusus metode transportasi

PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersaing dalam memenuhi keinginan customer. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi pada saat ini, pertumbuhan perdagangan secara

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi

BAB II LANDASAN TEORI. dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu (Noviansyah, dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Operasional PENJADWALAN PRODUKSI

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

Production Activity Control (PAC)

Transkripsi:

1 EMA302 Manajemen Operasional Pengertian Penjadwalan 2 Atau scheduling merupakan salah satu kegiatan penting dalam perusahaan yang diperlukan dalam mengalokasikan tenaga operator, mesin dan peralatan produksi, urutan proses, jenis produk dsb. Adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, mencakup kegiatan mengalokasi fasilitas, peralatan dan tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi serta menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Umumnya disusun dengan mempertimbangkan berbagai batasan misal meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, tingkat persediaaan serta penggunaaan yang efisien dari fasilitas, personel dan peralatan. 6623 - Taufiqur Rachman 1

Teknik Penjadwalan 3 Penjadwalan Maju ( Forward Scheduling ) dimulai seawal mungkin sehingga pekerjaaan selesai sebelum batas waktu yang dijanjikan (due date). Konsekkuensinya: terjadinya akumulasi persediaaan sampai pekerjaan tersebut diperlukan pada pusat kerja berikutnya. Penjadawalan Mundur (Backward Scheduling) Kegiatan operasi yang terakhir dijadwalkan lebih dulu, yang selanjutnya secara berturut-turut ditentukan jadwal untuk kegiatan sebelumnya satu persatu secara mundur. Konsekuensi dapat meminimalkan persediaaan karena karena baru selesai pada saat pekerjaan tersebut diperlukan pada stasiun kerja berikutnya. (Catatan: harus disertai dengan perencanaan dan estimasi waktui tenggang yang akurat, tidak terjadi break down selama proses maupun perubahan due date yang lebih cepat). Implikasi Strategi Penjadwalan 4 Dengan penjadwalan yang baik, penggunaan aset perusahan menjadi lebih efektif sehingga biaya menjadi rendah Penggunaan kapasitas menjadi bertambah karena perputaran aktiva menjadi lebih besar. Pelayanan pelanggan (customer service) menjadi lebih baik Mendapatkan keunggulan kompetitif 6623 - Taufiqur Rachman 2

Implikasi Strategi 5 Penjadwalan yang efektif Penggunaan asset perusahaan lebih efektif Membuat kapasitas menjadi lebih baik Biaya menjadi rendah Pengiriman lebih cepat Kepuasan pelanggan meningkat Keunggulan kompetitif Penjadwalan Jangka Pendek 6 Kegiatan dilakukan sesuai jadwal operasi Fokus perjam, perhari, perminggu Tipe Forward Scheduling dan Backward Scheduling 6623 - Taufiqur Rachman 3

Contoh Penjadwalan Jangka Pendek 7 Rumah sakit Perawatan pasien Kamar operasi Universitas Instruktur Kelas Pabrik Produksi Pembelian Kriteria Penjadwalan 8 Minimasi waktu penyelesaian Maksimum utilisasi Minimasi persediaan barang setengah jadi Minimasi waktu tunggu pelanggan 6623 - Taufiqur Rachman 4

Keputusan Penjadwalan 9 Organisasi Rumah Sakit Universitas Pabrik Cafe Bandara Udara Keputusan Dalam Penjadwalan Ruang operasi, Perawat, Security, Pasien Rawat Jalan Ruang kelas, Alat audiovisual, Penjadwalan dosen dan mahasiswa, jadwal kursus, dll Produksi, pembelian bahan, gaji Chefs, Bartender, Pelayan, Entertainer Jadwal Penerbangan Metode Penjadwalan 10 Faktor Kualitatif Jumlah dan variasi pekerjaan Kompleksitas pekerjaan Operasi yang alami Faktor Kuantitatif Waktu penyelesaian rata-rata Tingkat utilitas WIP inventory/rata-rata jumlah pekerja dalam sistem Rata-rata keterlambatan pekerjaan 6623 - Taufiqur Rachman 5

Membuat Urutan (Sequencing) 11 Tujuan: untuk penentuan priotitas pekerjaan. Aturan umum: First come, first served (FCFS) Shortest processing time (SPT) Earliest due date (EDD) Longest processing time (LPT) Aturan Prioritas Penyelesaian 12 FCFS EDD SPT LPT CR First come, first served Tugas pertama tiba di sebuah pusat kerja diproses terlebihdahulu Earliest due date dengan tanggal jatuh tempo paling awal yang diproses pertama Shortest processing time dengan waktu pemrosesan terpendek diproses terlebih dahulu Longest processing time dengan waktu pemrosesan terpanjang diproses terlebih dahulu Critical ratio Rasio waktu yang tersisa dengan waktu pekerjaan yang tersisa yang dibutuhkan, dan pekerjaan yang dijadwalkan dalam rangka meningkatkan rasio. 6623 - Taufiqur Rachman 6

Contoh Sequencing 13 Jika terdapat 5 buah pekerjaan yang diproses dengan menggunakan suatu pusat kerja yang sama. Diasumsikan kedatangan pekerjaan secara berturut-turut adalah A,B,C,D dan E. Waktu proses serta kapan pekerjaan yang harus selesai ditunjukan dalam tabel dibawah ini. Lama Proses Jadwal Selesai A 10 15 B 6 10 C 11 21 D 12 18 E 9 16 FCFS Sequencing 14 Urutan Lama Proses Waktu Selesai Jadwal Selesai Keterlambatan A 10 10 15 0 B 6 16 10 6 C 11 27 21 6 D 12 39 18 21 E 9 48 16 32 Jumlah 48 140 65 Rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan = 140 : 5 = 28 hari Rata-rata waktu keterlambatan = 65 : 5 = 13 hari Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem = 140 : 48 = 2,91 6623 - Taufiqur Rachman 7

SPT Sequencing 15 Urutan Lama Proses Waktu Selesai Jadwal Selesai Keterlambatan B 6 6 10 0 E 9 15 16 0 A 10 25 15 10 C 11 36 21 15 D 12 48 18 30 Jumlah 48 130 55 Rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan = 130 : 5 = 26 hari Rata-rata waktu keterlambatan = 55 : 5 = 11 hari Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem = 130 : 48 = 2,71 EDD Sequencing 16 Urutan Lama Proses Waktu Selesai Jadwal Selesai Keterlambatan B 6 6 10 0 A 10 16 15 1 E 9 25 16 9 D 12 37 18 19 C 11 48 21 27 Jumlah 48 132 56 Rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan = 132 : 5 = 26,4 hari Rata-rata waktu keterlambatan = 56 : 5 = 11,2 hari Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem = 132 : 48 = 2,75 6623 - Taufiqur Rachman 8

CR Sequencing (1) 17 Lama Proses Jadwal Selesai CR Urutan A 10 15 0.67 A B 6 10 0.60 D C 11 21 0.52 B D 12 18 0.67 E E 9 16 0.56 C CR Sequencing (2) 18 Lama Proses Waktu Selesai Jadwal Selesai Keterlambatan A 10 10 15 0 D 12 22 18 4 B 6 28 10 18 E 9 37 16 21 C 11 48 21 27 Jumlah 48 145 70 Rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan = 145 : 5 = 29 hari Rata-rata waktu keterlambatan = 70 : 5 = 14 hari Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem = 145 : 48 = 3,02 6623 - Taufiqur Rachman 9

Contoh Critical Ratio (CR) 19 Job Job Work Processing time in days Job Due Date (day) Critical Ratio Sequence A A 6 8 0.75 B 2 6 0.33 C 8 18 0.44 D 3 15 0.20 E 9 23 0.39 C E B D Kriteria Mengevaluasi Aturan Prioritas 20 Average completion time Σ Flow times # Jobs Utilization Σ Process times Σ Flow times Avg. # of jobs in the system Σ Flow times Σ Process times Average Σ Late times job lateness # of jobs 6623 - Taufiqur Rachman 10

Standar Waktu Yang Ditentukan 21 Sampel karyawan random Penentuan waktu rata-rata Penentuan waktu normal Penentuan waktu standar Penjadwalan Pada Bidang Jasa 22 Sistem Perjanjian (Appointment systems) Sistem Pesanan (Reservations systems) First come, first served Contoh: periksa kesehatan (dokter). Contoh: restoran, sewa mobil. Contoh: jasa pengiriman. Most critical first Contoh: UGD 6623 - Taufiqur Rachman 11

Gantt Chart 23 Menampilkan beban kerja relatif dalam sistem Kelemahan Tidak bisa diandalkan untuk variabilitas produksi seperti kerusakan yang tidak diharapkan atau akbiat kesalahan manusia. Harus diperbaharui secara berkala, jika untuk melakukan pekerjaan baru dan perkiraan waktu. Work Center M T W Th F Metal Works Job 349 Job 350 Mechanical Job D Job G Electronics Job B Job H Painting Job C Job E Job I Tipe Proses Focus Work Centers 24 Variasi tinggi, volume rendah. Produk dibuat berdasarkan pesanan. Produk membutuhkan material dan proses yang berbeda-beda. Perencanaan dan kontrol produk yang kompleks. 6623 - Taufiqur Rachman 12

Tipe File Perencanaan 25 Item Master File Berisi semua informasi tentang semua komponen yang diproduksi/dibeli perusahaan. Routing File Mengindikasikan aliran masingmasing komponen yang melalui perusahaan. Work Center Master File Atau file induk, berisikan informasi mengenai pusat pekerjaan seperti kapasitas dan efisiensi. Aturan Johnson (Johnson s Rule) 26 Digunakan untuk membuat urutan n pekerjaan dengan menggunakan (melalui) 2 mesin pada order yang sama. Jobs (N = 3) Saw Drill Job A Job B Job C 6623 - Taufiqur Rachman 13

Aturan Johnson (Johnson s Rule) 27 1 2 3 4 Semua pekerjaan harus terdaftar, dan setiap waktu yang dibutuhkan pada mesin harus ditampilkan. Pilih pekerjaan dengan waktu aktivitas terpendek. Jika waktu terpendek terletak pada mesin pertama, maka pekerjaan tersebut dijadwalkan pertama, jika dengan mesin kedua, pekerjaan dijadwalkan terakhir. Hilangkan pekerjaan setelah dijadwalkan. Terapkan langkah 2-3 untuk pekerjaan yang tersisa, bekerja sesuai urutan. Model Penugasan 28 Model untuk memecahkan masalah optimasi penugasan dari sejumlah n karyawan untuk n tugas. Jumlah tugas yang akan diselesaikan harus sama dengan jumlah karyawan yang melaksanakannya. 6623 - Taufiqur Rachman 14

Data Yang Diperlukan 29 Jumlah tugas yang harus diselesaikan Jumlah karyawan yang akan menyelesaikan tugas Ukuran yang ada dalam penyelesaian setiap tugas (biaya, waktu, marjin, dll) untuk setiap karyawan Tujuan penyelesaian, minimisasi atau maksimisasi Metode Penugasan 30 Motode penugasan adalah suatu model yang berhubungan dengan jaringan. Metode ini merupakan model khusus dari suatu program linear. 6623 - Taufiqur Rachman 15

Masalah Penugasan 31 Tenaga Penjual Asep Chepy Ruhyana Bageur Area Pasar I II III IV Garis tipis berhubungan dengan masalah alokasi Garis tebal solusi dari permasalahan alokasi Langkah Solusi (Metode Hungarian) 32 1. Mengubah matriks awal menjadi matriks opportunity cost (reduced cost matrix/rcm). Caranya: Pilih elemen terkecil dari setiap baris, kurangkan pada seluruh elemen baris tersebut. 2. RCM terus dikurangi untuk mendapatkan totalopportunity-cost matrix/tocm. Caranya: Pilih elemen terkecil dari setiap kolom pada RCM yang tidak mempunyai nilai nol, kurangkan pada seluruh elemen dalam kolom tersebut. 6623 - Taufiqur Rachman 16

Langkah Solusi (Metode Hungarian) 33 3. Melakukan test optimality (TOP) dengan menarik sejumlah minimum garis horisontal dan/atau vertikal untuk meliput seluruh elemen bernilai nol. Penugasan optimal adalah feasible jika: Jumlah garis = Jumlah baris atau kolom. 4. Jika belum optimal, lakukan revisi TOCM dengan memilih elemen terkecil yang belum terliput garis untuk mengurangi seluruh elemen yang belum terliput. Kemudian tambahkan jumlah yang sama pada seluruh elemen yang mempunyai dua garis yang saling bersilangan. Setelah itu lakukan kembali langkah 3, sampai solusi optimal. Contoh #6 3 : Meminimumkan 34 Berikut ini adalah data lamanya waktu yang dibutuhkan (menit) oleh seorang operator menghasilkan satu unit barang dari setiap mesin dengan tipe berbeda di perusahaan tersebut : Operator I II III IV A 10 12 9 11 B 5 10 7 8 C 12 14 13 11 D 8 15 11 9 Dengan melihat data diatas, tentukanlah operator mana yang cocok untuk setiap mesin agar waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu barang adalah minimal! 6623 - Taufiqur Rachman 17

Jawaban Contoh #6 3... (1) 35 Matrix awal RCM Opr. I II III IV Opr. I II III IV A 10 12 9 11 B 5 10 7 8 C 12 14 13 11 D 8 15 11 9 A 1 3 0 2 B 0 5 2 3 C 1 3 2 0 D 0 7 3 1 Jawaban Contoh #6 3... (2) 36 RCM TOCM Opr. I II III IV Opr. I II III IV A 1 3 0 2 B 0 5 2 3 C 1 3 2 0 D 0 7 3 1 A 1 0 0 2 B 0 2 2 3 C 1 0 2 0 D 0 4 3 1 6623 - Taufiqur Rachman 18

Jawaban Contoh #6 3... (3) 37 TOCM TOP Revisi TOCM Opr. I II III IV Opr. I II III IV A 1 0 0 2 B 0 2 2 3 C 1 0 2 0 D 0 4 3 1 A 2 0 0 2 B 0 1 1 2 C 2 0 2 0 D 0 3 2 0 Jawaban Contoh #6 3... (4) 38 Revisi TOCM Opr. I II III IV A 2 0 0 2 B 0 1 1 2 C 2 0 2 0 D 0 3 2 0 Solusi Optimal Solusi Penugasan Operator Waktu (menit) A III 9 B I 5 C II 14 D IV 9 Total 37 6623 - Taufiqur Rachman 19

Contoh #6 4 : Memaksimumkan 39 Berikut ini adalah data banyaknya unit yang terjual oleh setiap salesman di setiap area pasar yang berbeda. Perusahaan ingin menempatkan salesman yang tepat di area pasar yang tepat agar keuntungan yang didapat perusahaan maksimal. Salesman Area Pasar I II III IV A 205 95 185 165 B 105 75 135 205 C 180 110 145 175 D 85 70 110 125 Jawaban Contoh #6 4... (1) 40-205 -95-185 -165-105 -75-135 -205-180 -110-145 -175-85 -70-110 -125 Untuk fungsi tujuan memaksimumkan maka matrix awal dibuat dengan mengalikannya dengan minus ( ) Memilih nilai terkecil pada setiap baris -205-95 -185-165 -105-75 -135-205 -180-110 -145-175 -85-70 -110-125 6623 - Taufiqur Rachman 20

Jawaban Contoh #6 4... (2) 41 0 110 20 40 100 130 70 0 0 70 35 5 40 55 15 0 Mengurangkan nilai pada baris dengan nilai terkecil yang sudah dipilih sebelumnya Memilih nilai terkecil pada setiap kolom yang tidak mempunyai nilai 0 (nol) 0 110 20 40 100 130 70 0 0 70 35 5 40 55 15 0 Jawaban Contoh #6 4... (3) 42 0 55 5 40 100 75 55 0 0 15 20 5 40 0 0 0 Mengurangkan nilai pada kolom yang tidak mempunyai nilai 0 dengan nilai terkecil yang sudah dipilih sebelumnya Menarik garis horisontal dan/atau vertikal untuk meliput seluruh elemen bernilai nol 0 55 5 40 100 75 55 0 0 15 20 5 40 0 0 0 6623 - Taufiqur Rachman 21

Jawaban Contoh #6 4... (4) 43 0 55 5 40 100 75 55 0 0 15 20 5 40 0 0 0 Karena jumlah garis tidak sama dengan jumlah baris/kolom, maka pilih nilai terkecil yang tidak terliputi garis Mengurangkan nilai yang tidak terliputi garis dengan nilai terpilih, dan tambahkan nilai yang terliputi garis dua kali dengan nilai terpilih 0 50 0 40 100 70 50 0 0 10 15 5 45 0 0 5 Jawaban Contoh #6 4... (5) 44 0 50 0 40 100 70 50 0 0 10 15 5 45 0 0 5 Lakukan kembali penarikan garis horisontal dan/atau vertikal untuk meliput seluruh elemen bernilai nol Karena jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom maka solusi sudah optimal 0 50 0 40 100 70 50 0 0 10 15 5 45 0 0 5 6623 - Taufiqur Rachman 22

Solusi Contoh #6 4 45 Salesman Area Pasar Jumlah Unit A III 185 B IV 205 C I 180 D II 70 Total 640 Referensi 46 Jay Heizer and Barry Render, Operation Management, 10th Ed., Pearson Prentice Hall, 2011 Roger G. Schroeder and Susan Meyer Goldstein, Operations Management: Contemporary Concepts and Cases, McGraw Hill, 2011 Taylor III, Bernard W. Intorduction to Management Science (Sains Manajemen). Edisi Delapan. Salemba Empat. 2008 Sobarsa Kosasih, ManajemenOperasi, Mitra Wacana Media, 2009 Pangestu Subagyo, Manajemen Operasi, BPFE Yogyakarta, 2000 Lena Ellitan dan Lina Anatan, Manajemen Operasi: Konsep dan Aplikasi, Refika Aditama, 2008 6623 - Taufiqur Rachman 23