KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Berkualitas

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

KEBIJAKAN NASIONAL DAN DAERAH DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

KETAHANAN PANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM ENDAH MURNNINGTYAS DEPUTI SDA DAN LH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

INTEGRASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GRK KE DALAM PEMBANGUNAN

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL, GREEN ECONOMY DAN RAN GRK. Makalah disampaikan pada Rapat Kerja Internal DNPI Jakarta, 13 Mei 2011

PELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

Knowledge Management Forum April

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam

KEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK

RENCANA AKSI DAERAH (RAD) UNTUK PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

Versi 27 Februari 2017

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK)

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

IKLIM. Dr. Armi Susandi, MT. Pokja Adaptasi, DNPI

Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

PENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

National Planning Workshop

RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Konferensi pers persiapan penyelenggaraan Tropical Landscape Summit Jakarta, 31 Maret 2015

RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN

Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

Workshop Low Carbon City

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017

Emisi global per sektornya

BAB IV PENUTUP. 1. Ketercapaian target dari masing-masing sasaran adalah sebagai berikut : - Meningkatnya indeks kualitas lingkungungan hidup

Kebijakan perubahan iklim dan aksi mitigasi di Indonesia. JCM Indonesia Secretariat

KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

KONSULTASI DAERAH PENYUSUNAN RENCANA AKSI NASIONAL ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM (RAN-API)

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pedoman Umum Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

Sosialisasi Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) Tahun 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

Potensi implementasi mekanisme berbasis pasar untuk mitigasi dampak perubahan iklim. Rini Setiawati Sekretariat JCM Indonesia

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA

GREEN BUSINESS: Konsep dan Arah Kebijakan. Endah Murniningtyas DeputiBidanng SDA-LH Kementerian PPN/Bappenas

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND)

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

B. ISU BENCANA DAN KEBAKARAN

ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012

Jambi, Desember 2013 Penulis

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Slide 1. Paparan Menteri Perindustrian pada acara TROPICAL LANDSCAPES SUMMIT: A GLOBAL INVESTMENT OPPORTUNITY 28 APRIL 2015, Shangri la Hotel Jakarta

Muhammad Zahrul Muttaqin Badan Litbang Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

RENCANA KERJA 2015 DAN PENELITIAN INTEGRATIF

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Republik Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BUKU PANDUAN

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN JANGKA PANJANG

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Workshop Perumusan Mekanisme Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan RAN/RAD - GRK

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RAN-RAD GRK

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

Transkripsi:

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA ENDAH MURNININGTYAS Deputi Bidang SDA dan LH Disampaikan dalam acara FGD Pembentukan Komite Pembangunan Kota Berketahanan. Bappeda DKI Jakarta Jakarta, 17 November 2011 1

I. PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN NASIONAL 1. Indonesia dan masyarakatnya terkena dampak. 2. Indonesia dan masyarakatnya berperan besar dalam melakukan: (i) Mitigasi pencegahan; dan sekaligus (ii) Adaptasi penyesuaian atas perubahan iklim. Indonesia menyadari dan bertanggungjawab untuk membantu masyarakatnya merespon terhadap perubahan iklim serta berkomitmen terhadap partisipasi masyarakat global untuk respon terhadap perubahan iklim.

Mengapa menurut Indonesia Penting? 1. Di dalam UU No. 17/2007 tentang RPJP 2005-2025, Indonesia memiliki visi Mewujudkan Indonesia Asri dan Lestari. 2. Tantangan terbesar dalam mewujudkan hal itu adalah: adanya perubahan iklim dan pemanasan global.

VISI RPJPN 2005-2025 1. Terwujudnya masyarakat Indonesia berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab. 2. Terwujudnya bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera. 3. Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan. 4. Terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat serta terjaganya keutuhan wilayah NKRI dan kedaulatan dari ancaman baik dari DN maupun LN. 5. Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan. 6. Terwujudnya Indonesia yang asri dan lestari. 7. Terwujudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. 8. Terwujudnya peranan Indonesia yang meningkat dalam pergaulan dunia internasional.

VISI MISI Mewujudkan Indonesia Asri dan Lestari 1. Menggunakan SDA yang Terbarukan 2. Mengelola SDA yang tidak terbarukan 3. Menjaga Keamanan Ketersediaan Energi 4. Menjaga dan melstarikan SD Air 5. Mengembangkan potensi SD Kelautan 6. Meningkatkan nilai tambah atas pemanfaatan SDA Tropis yang Unik dan Khas 7. Memperhatikan dan mengelola Keragaman Jenis SDA yang ada di setiap wilayah 8. Mitigasi Bencana Alam sesuai dengan Kondisi Geologis Indonesia 9. Mengendalikan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 10. Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan SDA dam LH 11. Meningkatkan Kesadaran masyarakat untuk Mencintai LH.

Terjemahan MISI Respon terhadap perubahan Iklim 1. Menjadikan RAN-GRK sebagai panduan untuk penurunan emisi GRK, baik yang BAU maupun yang dengan kerjasama internasional. 2. Mewujudkan keberhasilan implementasi mitigasi dan adaptasi untuk mencapai tujuan pembangunan 2025. 3. Mempertajam inventarisasi emisi CO2 dan target pengurangan emisi akan disesuaikan tahun 2015. 4. Memperkuat kapasitas kelembagaan untuk antisipasi dampak dan mencapai tujuan dari climate-proofing national policies. 5. Mengurangi resiko nyata atas dampak negatif PI terhadap pembangunan tahun 2030 dengan melakukan: (i) awareness; (ii) penguatan kapasitas masyarakat lokal; (iii) peningkatan manajemen pengetahuan; (iv) pemanfaatan teknologi yang adaptif. 6. Memastikan semua sektor menyumbangkan emisi GRK akan mengadopsi strategi pembangunan rendah emisi karbon dan menerapkannya dengan cara-cara sesuai pembangunan berkelanjutan.

BAPPENAS Mitigasi: Mengurangi peningkatan emisi GRK II. KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM INDONESIA Mitigasi Perubahan dan Variabilitas Iklim Dampak Adaptasi Respon Adaptasi: Penyesuaian diri terhadap kondisi perubahan iklim menyesuaikan kegiatan ekonomi pada sektorsektor rentan Tujuan adaptasi: Perencanaan yang lebih baik mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) pengelolaan sumber daya air, pertanian Mengurangi kemungkinan bencana karena iklim contoh: banjir, kebakaran hutan, longsor. www.bappenas.go.id 7

BAPPENAS KOMITMEN DAN ACTIONS 8 Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15 Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020 26% 26+15=41% Upaya sendiri Upaya Sendiri dan Dukungan internasional KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT PERTANIAN ENERGI DAN TRANSPORTASI INDUSTRI PERPRES 61/2011 ttg RAN GRK dan PERPRES 71/2011 ttg Inventory RAN GRK LIMBAH Note: Rapat Menko Perekonomian 29 Des 2009 Bappenas ditugaskan sbg koordinator penyusunan RAN -GRK 8

BAPPENAS ISI RAN GRK Alokasi Penurunan Emisi di 5 Sektor Utama di Tahun 2020 Identifikasi Program Sektoral SEKTOR Kehutanan dan Lahan Gambut TARGET PENURUNAN (Gton CO 2 e) 26% 41% 0.672 1.039 Pertanian 0.008 0.011 Energi dan Transportasi 0.036 0.056 Industri 0.001 0.005 Limbah 0.048 0.078 Total 0.767 1.189 1. Target Emisi dan alokasinya dapat disesuaikan dengan perkembangan metodologi. Koord revisi Bappenas 2. Pedoman RAD GRK selesai dalam 3 bulan. 3. RAD GRK selesai disusun dalam 1 tahun. www.bappenas.go.id 9

RENCANA PELAKSANAAN 1. TINGKAT PUSAT: a. Koordinasi pelaksanaan di Pusat b. Pengembangan pola insentif untuk pelaku penurunan emisi. c. Pengembangan sistem pengukuran (MRV) dan monitoring capaian (inventory) nasional (PERPRES 71/2011). d. Pengembangan kapasitas SDM. 2. TINGKAT DAERAH: a. RAD GRK b. Pengembangan kegiatan publik, pelaku usaha dan masyarakat dlm penurunan emisi GRK di daerah. c. Penerapan sistem monitoring dan MRV. d. Peningkatan kapasitas SDM. 10

BAPPENAS HUBUNGAN SINERGIS RAN-RAD GRK RAN GRK Target: 26-41% Hutan dan Lahan Gambut Pertanian Energi dan Transportasi Industri Limbah RAD GRK Provinsi 1 RAD GRK Provinsi 2 RAD GRK Provinsi 3 RAD GRK adalah bagian dari RAN GRK www.bappenas.go.id 11

RAD - GRK BAPPENAS PANDUAN PENYUSUNAN GIZ RAD-GRK RAN-GRK www.bappenas.go.id RAD-GRK 12

III. PENURUNAN EMISI GRK: NASIONAL DAN LOKAL 1. DKI adalah kota metropolitan perkotaan 2. MITIGASI sektor penting: a. Pengurangan emisi pada: Energi dan Transporasi, Industri. b. Kenyamanan kota: clean, green and comfortable-friendly. Space dan resapan air. 3. ADAPTASI: membantu masyarakat menyesuaikan dengan perubahan iklim. 13

RAN GRK DAN PEMBANGUNAN KOTA ENERGI DAN TRANSPORTASI HUTAN (cleansing, sumber dan penahan air) INDUSTRI PENGELOLAAN LIMBAH KOTA: BERSIH, ASRI DAN NYAMAN 14

Kebijakan: ENERGI DAN TRANSPORTASI Penghematan penggunaan energi final baik melalui penggunaan teknologi yang lebih efisien maupun pengurangan konsumsi energi. Penggunaan bahan bakar yang lebih bersih (fuel switching). peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). pemanfaatan teknologi bersih baik untuk pembangkit listrik, dan sarana transportasi. pengembangan transportasi massal nasional yang rendah emisi, berkelanjutan dan ramah lingkungan. Strategi : (Avoid) -pengurangan kebutuhan akan perjalanan terutama daerah perkotaan (trip demand management) melalui penata-gunaan lahan mengurangi perjalanan dan jarak perjalanan yang tidak perlu; (Shift) - pergeseran pola penggunaan kendaran pribadi (sarana transportasi dengan konsumsi energi yang tinggi) ke pola transportasi rendah karbon seperti, sarana transportasi tidak bermotor, transportasi publik, transportasi air, dan sebagainya; dan (Improve) - peningkatan efisiensi energi dan pengurangan pengeluaran karbon pada kendaraan bermotor pada sarana transportasi. 15

INDUSTRI PENGELOLAAN LIMBAH Kebijakan: Meningkatkan pertumbuhan industri dengan mengoptimalkan pemakaian energi Strategi : Melaksanakan audit energi khususnya pada industriindustri yang boros energi Pemberian insentif pada program efisiensi energi Kebijakan: Meningkatkan pengelolaan sampah dan air limbah domestik Strategi : Peningkatan kapasitas kelembagaan dan peraturan di daerah (Perda) Peningkatan pengelolaan air limbah di perkotaan Pengurangan timbulan sampah melalui 3R (reduce, reuse, recycle) Perbaikan proses pengelolaan sampah di TPA Peningkatan/pembangunan/rehabilitasi TPA Pemanfaatan limbah/ sampah menjadi produksi energi yang ramah lingkungan 16

BAPPENAS Rancangan Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan Strategi Program Aktivitas (Contoh) Peningkatan kewaspadaan dini terhadap bencana di masyarakat Memperkuat kajian kerentanan bencana dan penilaia resiko akibat adanya perubahan iklim Mengembangkan kerangka kebijakan Meningkatkan kerjasama sektor dan juga partisipasi masyarakat Manajemen Data, Informasi dan Pengetahuan Perencanaan dan Kebijakan, Peraturan dan Pengembangan Institusi Perencanaan dan Implementasi, Monitoring dan Evaluasi Program Kajian dan analisis kerentanan perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat Kajian dan analisis hubungan perubahan iklim terhadap perkembangan penyakit bawaan Membuat UU yang mendukung percepatan peningkatan sanitasi lingkungan Membuat UU yang mendukung usaha adaptasi kesehatan terhadap perubahan iklim Pengembangan teknologi adaptasi Penguatan sistem pelayanan kesehatan masyarakat www.bappenas.go.id 17

Mengurangi resiko bencana dengan cara mengurangi hazard dan vulnerability Meningkatkan capacity yang ada baik di lembaga terkait maupun masyarakat. Rancangan Strategi Adaptasi Bidang Kebencanaan Strategi Program Aktivitas (Contoh) Menyusun peraturan yang memuat mekanisme pengurangan resiko bencana Penguatan peraturan perundangan dan kapasitas kelembagaan Perencanaan penanggulangan bencana yang terpadu Penelitian, pendidikan dan pelatihan Peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya dalam pengurangan resiko bencana www.bappenas.go.id Membentuk dan menguatkan BPDB Menyusun rencana penanggulangan bencana baik di pusat dan di daerah Memasukan komponen rencana penanggulangan bencana dalam rencana pembangunan Pengembangan IPTEK penanggulangan bencana Penerapan IPTEK untuk penanggulangan bencana Memanfaatkan media untuk peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana Mengembangkan forum pengurangan resiko bencana di daerah 18

INTERNALISASI KE DALAM PEMBANGUNAN KOTA MASA DEPAN 1. Keseimbangan kebutuhan hidup nyaman >< supply SD alam dan lingkungan KLHS 2. Melakukan kegiatan konkrit yang berkaitan dengan pelaksanaan strategi dan kegiatan mitigasi dan adaptasi di tingkat lokal. 3. Peran aktif dan kapasitas masyarakat 4. Kesempatan untuk penciptaan kegiatan baru (naker) dan peluang untuk memenuhi kebutuhan baru. 19

CONTOH 1. Tata kota dan keseimbangan ruang publik dan privat. 2. Mobilitas masyarakat dan arus transportasi. 3. Pembenahan transportasi publik. 4. Lampu jalanan: efisiensi dan sumber energi baru 5. Pengelolaan sampah: sanitasi dan kesehatan serta sumber energi baru. 6. Gedung publik: efisien energi dan ramah lingkungan. 20

PENUTUP 1. Perubahan iklim intinya adalah perubahan perilaku. 2. Pemerintah: fasilitasi dan membentuk proses perubahan perilaku di masyarakat swasta dan rumah tangga dan individu masyarakat. 3. LANGKAH: a. Pengenalan medan dan lokus. b. Tentukan arah dan kebijakan lokal. c. Identifikasi langkah dan fasilitasi Pemda job division. d. Upaya kolaborasi (collaborated efforts) pemerintah, swasta dan masyarakat. 21

TERIMA KASIH bappenas.go.id dan icctf.or.id 22