Lingkungan Rumah Ideal

dokumen-dokumen yang mirip
Kebutuhan Area Transisi bagi Pejalan Kakidi Kawasan Pusat Kota Bandung

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi

Rumah Impian Mahasiswa

Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

Kafe Ideal. Devi J. Tania. Abstrak

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi

Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat

Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi :

Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building

Prospek Analisis Kualitas Lingkungan Faktual untuk Meninjau Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh

Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan Perumahan bagi Penduduk Jakarta

Potret Kualitas Wajah Kota Bandung

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

korespondensi antara kerusakan ekologi dan penyebabnya.

Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik

Preferensi Hunian yang Ideal Bagi Pekerja dan Mahasiswa pada Kelompok Umur Dewasa Awal / Early Adulthood

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi

Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia

Preferensi Ruang Hobi

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi

Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

PEMILIHAN LOKASI RUMAH TINGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH DI SURABAYA TIMUR

Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca

Pertimbangan Pemilihan Titik-Titik Temu Transportasi Publik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat

Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Borang Kota Palembang

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor

Preferensi Masyarakat dalam Menikmati Streetscape Perkotaan yang Ideal

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

Ruang Favorit dalam Rumah

Kecenderungan Penggunaan Software Pemodelan dalam Proses Desain Terkait Alasan dan Usia Pengguna

Teritorialitas Masyarakat Perumahan Menengah ke Bawah

Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung

Sustainable Waterfront Develepmont sebagai Strategi Penataan Kembali Kawasan Bantaran Sungai

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tempat dengan Desain Menarik di Bandung

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II METODA DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Mushola di dalam Rumah

Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

Kriteria Kota Ideal berdasarkan Persepsi Masyarakat

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

Transkripsi:

TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Lingkungan Rumah Ideal Aria Adrian Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),ITB. Abstrak Rumah membuat penghuninya merasa aman, nyaman dan tenang. Setiap penghuni yang tinggal di suatu rumah, tentunya memiliki keinginan yang dirasakan ketika berada di rumah tersebut. Untuk mendapatkan rasa aman, nyaman dan tenang diperlukan kondisi lingkungan hunian yang ideal. Penulisan artikel ini mencoba memahami bagaimana penghuni rumah di berbagai macam lokasi menginterpretasikan perasaannya terhadap kepekaan di lingkungan rumahnya saat ini dengan menilai bagaimana lingkungan rumahnya saat ini dan memberikan alasan dari memilih tingkat kenyamanan tersebut, setelah itu akan memberikan harapan bagaimana lingkungan rumah yang ideal seperti apa. Dengan demikian, diperlukan penelitian dengan mengumpulkan data dengan cara survey online dan menganalisis data teks. Dari hasil analisis dapat diketahui berbagai kategori kata kunci yaitu kebutuhan mendasar, fasilitas pendukung, aksesibilitas, prasarana pendukung, kriteria lingkungan sekitar, kriteria pembentuk ruang dan diketahaui bahwa lingkungan rumah yang ideal adalah lingkungan yang sudah didukung dengan kebutuhan mendasar. Kata-kunci : rumah, lingkungan rumah, ideal, tingkat kenyamanan Pengantar Dalam kehidupan sehari-hari, tinggal di suatu bangunan yang berfungsi sebagai rumah adalah hal yang semestinya terjadi. Rumah bagi sebagian orang digunakan untuk beristirahat, bekerja, berlindung, dsb. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah juga memiliki aspek fisik dan lingkungan. Rumah yang ideal bukan hanya dilihat dari segi kemewahan, keindahan arsitektural atau segi kemegahan dari bangunannya, melainkan ditentukan dari seberapa besar pengaruhnya bagi kehidupan penghuninya. Pada dasarnya, rumah membuat penghuninya merasa aman, nyaman dan tenang tinggal di dalamnya. Terlepas seberapa besar atau kecil rumah tersebut. Rumah yang sehat tidak hanya memberikan dampak positif bagi penghuninya, namun juga menyebarkan aura positif disekitarnya. Saat ini, banyak persebaran rumah yang berkembang di suatu kota. Mulai dari perumahan di pusat kota, maupun di pinggir kota. Lingkungan rumah memiliki kesan yang berbeda-beda untuk masing-masing rumah. Tentunya semua tergantung dari kondisi di sekitar rumah penghuninya. Setiap penghuni yang tinggal di suatu rumah, tentunya memiliki keinginan yang dirasakan ketika berada di suatu rumah tersebut. Kondisi ini disebut lingkungan rumah yang ideal. Untuk mengatahui lingkungan rumah ideal, diperlukan tindak lanjut berupa survey online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keinginan yang ideal bagi penghuni terhadap lingkungan rumahnya. Metode Meode Pengumpulan Data Pada penulisan artikel ini metode yang gunakan yaitu pendekatan Grounded Therory (Creswell, 2007), data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner secara online yang berisi pertanyaan open-ended/ terbuka dan disusun sesuai dengan tujuan memperoleh informasi Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 C 057

Lingkungan Rumah Ideal lebih mengenai lingkungan rumah yang diinginkan. Setelah melakukan pemilihan sampel dengan mengguunakan metode non probabilistic sampling yaitu dengan teknik accidential sampling (Lin, 1976). Pengumpulan data diambil dengan cara menggunakan kuesioner yang disebar secara online yang ditujukan kepada 61 responden. Adapun pengumpulan data dilakukan secara online atas dasar pertimbangan bahwa yang akan menjadi responden adalah yang tinggal di mana pun, sehingga diharapkan jawaban yang diberikan dapat memberikan kejelasan mengenai apa yang menjadi tujuan penulisan ini. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data teks (content analysis). Analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui semua hasil jawaban yang diberikan oleh responden mengenai kondisi lingkungan rumah yang ideal bagi penghuninya. Tahapan analisis ini dilakukan dengan tahap, tahap pertama yaitu open coding, tahap kedua axial coding, dan tahap ketiga yaitu selective coding (Creswell, 2007). Mengenai tahapan tersebut, dapat dijelaskan lebih lanjut, yakni sebagai berikut. 1. Tahap Open Coding, merupakan mensegmentasikan informasi yang diperoleh dengan merangkum menjadi kata kunci yang mewakili informasi yang disampaikan oleh responden mengenai lingkungan rumah yang ideal. 2. Tahap Axial Coding, tahapan lanjutan dari open coding dimana mengklasifikasikan/ membuat kategori dari kata kunci yang sudah diperoleh pada tahap awal. 3. Tahap Selective Coding, merupakan tahapan inti dimana menyimpulkan hasil dari responden yang didapat dari axial coding yaitu membuat hubungan antar kategori dengan distribusi frekuensi dan analisis koresponden. Karakteristik Responden Secara keseluruhan responden berjumlah 61 responden, yang memberikan jawaban tingkat kenyamanan di lingkungan rumah saat ini, tidak nyaman berjumlah 5, nyaman berjumlah 47, sangat nyaman berjumlah 11 responden. Tidak Sangat Diagram 1 Histogram Tingkat Kenyamanan Analisis dan Interpretasi 5 Berdasarkan hasil analisis open coding, terdapat 41 kata kunci dengan total frekuensi 202, kata kunci yang paling banyak muncul adalah bersih (17 kata kunci), nyaman (10 kata kunci), keamanan (26 kata kunci), taman (22 kata kunci), dekat fasilitas umum (10 kata kunci), dan tetangga ramah (18 kata kunci). Masing-masing kata kunci tersebut digambarkan dalam sebuah diagram batang guna melihat kata kunci yang memiliki frekuensi tertinggi dan kata kunci apa yang memiliki frekuensi terendah. Selengkapnya dapat dilihat dalam diagram Diagram 2 Frekuensi Kata Kunci yang Mempengaruhi Tingkat Kenyamanan di Lingkungan Rumah 11 0 10 20 30 40 50 47 C 058 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015

TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Tabel 1 Representasi dari Kata Kunci Kebutuhan Area Transisi dengan Jumlah Terbanyak Tabel 2 Kategori Kata Kunci Lingkungan Rumah Ideal Kata Kunci Bersih Keamanan Tetangga Ramah Kalimat yang Diwakili - Bersih, tertata, wifi, tv kabel, dingin - Lingkungan lumayan aman dan cukup bersih - Lingkungan bersih, aman, namun kurang sosialisasi antar penghuni - Kompleks perumahannya tidak terlalu ramai, tidak terlalu sering dilewati org umum, ada satpam, ada tamannya, dekat masjid - Lingkungan komplek perumahan yang tidak terlalu besar dan tetangga pada dekat dan aman - Tidak dilalui banyak kendaraan, hubungan sosial dengan lingkungan sekitar masih terjaga dg baik. - Have a good neighbours, near work area, near shopping area, no flood - Rasa Kekeluargaan dan gotong royong yang timbul di komplek saya tinggal membuat nyaman, sehingga apabila terjadi keadaan diluar kemampuan saya mereka membantu dengan tangan terbuka, contohnya apabila ada orang rumah yang sakit dan tidak ada yang membantu orang pertama yang membantu adalah tetangga deket rumah kita. Kategori Kebutuhan Mendasar Fasilitas Pendukung Kata Kunci - Bersih (17) - (10) - Keamanan (26) - Sehat (3) - Taman (22) - Camping (1) - Bersepeda (2) - Jalur Pedestrian (2) - Wifi (2) - TV Kabel (2) Aksesibilitas - Kendaraan (3) - Angkutan Umum (2) - Dekat Pasar (5) - Dekat Tempat Ibadah (1) - Dekat Sekolah (2) - Akses Mudah (9) - Dekat Fasilitas Umum (10) - Dekat Pantai (1) - Dekat Tempat Belanja (1) - Dekat Tempat Rekreasi (1) - Dekat Tempat Kerja (1) - Dekat Jalan Raya (1) - Tidak Macet (3) - Jauh Dari Keramaian (1) - Dekat Tempat Makan (1) Prasarana Pendukung - Air Bersih (4) - Sampah (2) - Sanitasi (4) - Listrik (1) Selanjutnya, berdasarkan hasil identifikasi kata kunci yang dilakukan sebelumnya, maka tahap berikutnya yang diakukan yaitu pengkategorian kata kunci dengan tahapan axial coding. Pangkategorian yang dilakukan dengan cara melakukan filterisasi pengelompokan kata kunci yang memiliki kedekatan makna atau sifat, kemudian diberikan penamaan kategori sesuai kata-kata kunci yang memiliki kedekatan makna tersebut. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan 6 kategori kata kunci tersebut adalah kebutuhan mendasar, fasilitas pendukung, aksesibilitas, prasarana pendukung, kriteria lingkungan sekitar, kriteria pembentuk ruang. Karakter Lingkungan Sekitar Kriteria Pembentuk Ruang - Tetangga Ramah (18) - Sejuk (7) - Asri (7) - Kepadatan Bangunan (7) - Tingkat Kebisingan (3) - Tidak Rawan Banjir (3) - Pencahayaan (3) - Tempat Aktivitas (3) - Ada Pohon (8) - Suasana Desa (1) - Unsur Buatan (1) - Unsur Alami (1) Berdasarkan hasil distribusi frekuensi, diketahui bahwa kategori kata kunci paling banyak muncul adalah terdapat dari kategori, Fasilitas Mendasar Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 C 059

Kategori Lingkungan Rumah Ideal (56 responden) dan Karakter Lingkungan Sekitar (45 responden) (lihat diagram 4). Kriteria Pembentuk Ruang Karakter Lingkungan Sekitar Prasarana Pendukung Aksesibilitas Fasilitas Pendukung Kebutuhan Mendasar Diagram 3 Frekuensi Kategori Kata Kunci Lingkungan Rumah Ideal Dengan mengacu pada data diatas, lingkungan rumah yang ideal yang diharapkan oleh responden sebagai penghuni rumah adalah kebutuhan mendasar, dimana kebersihan, keamanan, kenyamanan dan kesehatan merupakan hal yang paling banyak diharapkan untuk menjadikan lingkungan rumah yang ideal. Berikutnya yaitu karakter lingkungan sekitar, dimana hubungan dan kondisi tetangga terjaga dengan baik, memiliki udara sejuk, memiliki lingkungan yang asri, kepadatan bangunan tidak padat (tidak kumuh), tingkat kebisingan rendah dan terhindar dari banjir. Berikutnya yaitu aksesibilitas, dimana akses kendaraan mudah, mudahnya mengakses angkutan umum, dekat dengan segala kebutuhan (pasar, kantor, sekolah, dll). Berikutnya yaitu lingkungan rumah yang ideal dalam kategori fasilitas pendukung memiliki taman, wifi, tv kabel, dapat digunakan untuk berkemah dan memiliki jalur sepeda. Berikutnya yaitu kriteria pembentuk ruang berupa adanya tempat untuk aktivitas seperti taman bermain, memiliki banyak pohon, memiliki suasana seperti di desa, tipe rumah memiliki pencayahayaan yang baik, terdapat unsur-unsur yang alami dan buatan. Kategori 11 17 31 42 45 0 20 40 60 Jumlah Responden 56 terakhir yang diinginkan responden untuk membentuk lingkungan rumah yang ideal yaitu prasarana mendukung, berupa tersedianya air bersih, sistem persampahan, sistem sanitasi dan kondisi listrik dalam keadaan baik (lihat diagram 3). Tahap selanjutnya adalah tahap selective coding. Pada tahap ini menjelaskan bagaimana hubungan-hubungan antar kategori kata kunci Aksesibilitas Karakteristik Lingkungan Sekitar Fasilitas Pendukung Kriteria Pembentuk Ruang Kebutuhan Mendasar Sangat Prasarana Pendukukung Tidak yang telah dianalisis sebelumnya. Diagram 4 Dendogram Hubungan Kategori dengan Tingkat Kenyamanan Pada hasil dendogram diatas, dapat dijelaskan bahwa adanya keterkaitan atau hubungan antara kriteria dengan tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh responden, meskipun terdapat kategori yang tidak berkaitan langsung/ berdekatan, namun kategori tersebut tetap saling mempengaruhi. Pada tingkat kenyamanan tidak nyaman, penghuni rumah memilih prasarana pendukung untuk menjadikan lingkungan rumah yang ideal, berupa kondisi air bersih, kondisi sanitasi, sampah dan listrik. Kondisi ini yang dikeluhkan oleh responden terkait kondisi lingkungan rumahnya yang tidak nyaman. Selanjutnya untuk tingkat kenyamanan nyaman, penghuni rumah menginginkan lingkungan rumah ideal itu tidak hanya memiliki kebutuhan mendasar dan prasarana pendukung, tetapi memiliki kebutuhan karakter lingkungan sekitar, fasilitas pendukung, kriteria pembentuk ruang dan terutama aksesibilitas yang baik yang berupa dapat dilalui kendaraan, mudah mendapatkan angkutan umum, dekat pasar, C 060 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015

TEMU ILMIAH IPLBI 2015 dekat tempat ibadah, dekat sekolah, akses mudah, dekat fasilitas umum, dekat pantai, dekat tempat belanja, dekat tempat rekreasi, dekat tempat kerja, dekat jalan raya, tidak macet, jauh dari keramaian, dekat tempat makan dan karakteristik lingkungan sekitar dibandingkan dengan memiliki fasilitas pendukung, kriteria pembentuk ruang. Berikutnya, untuk tingkat kenyamanan sangat nyaman, maka lingkungan rumah yang nyaman memiliki kategori kebutuhan mendasar dimana rasa nyaman, bersih, aman dan sehat sudah menjadi bagian dari lingkungan rumah yang ideal, serta kebutuhan mendasar yang sudah disebutkan diatas menjadi suatu hal yang selalu terjaga kondisinya, hal tersebut yang membuat kondisi lingkungan rumah menjadi ideal. Kesimpulan Lingkungan rumah yang ideal ini hanya berupa perasaan yang ingin dirasakan oleh responden, kondisi yang diperoleh dari pengalaman. Pengalaman disini dimaksud adalah pengalaman tinggal di suatu tempat sehingga dapat memberikan kesan dan pesan berupa respon terhadap kondisi rumah yang dihuni saat ini. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan rumah ideal merupakan kondisi yang diinginkan oleh responden. Lingkungan rumah ideal pada dasarnya membutuhkan kondisi lingkungan yang mendasar berupa kebersihan, keamanan, kenyamanan dan sehat, namun lingkungan rumah ideal akan lebih baik jika didukung oleh karakter lingkungan yang baik, Tidak Sangat Kondisi Prasana Pendukung (air bersih, sampah, sanitasi dan listrik) dikeluhkan oleh penghuni di lingkungan rumah yang tidak nyaman dan perlu ditingkatkan kualitasnya. Memiliki aksesibilitas yang tinggi Karakteristik lingkungan sekitar Fasilitas pendukung Kriteria pembentuk ruang Sudah didukung oleh kebutuhan mendasar (aman, nyaman, bersih dan sehat) Diagram 5 Skema Tingkat Kenyamanan dengan Kategori Pendukung Lingkungan Rumah Ideal Pemahaman terhadap hubungan tingkat kenyamanan dengan kategori yang mendukung tingkat kenyamanan untuk lingkungan rumah yang ideal dapat dilihat pada diagram 5. dimana kondisi tetangga ramah, udara sejuk, dan terhindar dari banjir. Penelitian ini bersifat terbatas, penyebaran kuesioner online yang dilakukan hanya di lingkungan yang menggunakan internet dengan jumlah responden 61 orang. Dengan ini, penulis mengharapkan adanya penelitian lebih lanjut dan tidak terbatas pada pengguna internet saja. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 C 061

Lingkungan Rumah Ideal Daftar Pustaka Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design:Choosing Among Five Approaches. Thousand Oaks, California: Sage Publications, Inc. Lin, N. (1976). Foundation of Social Research. Albany, New York: Deparment of Sociology. C 062 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015