Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Dan Pengendalian Intern Pengeluaran Kas : Studi Deskriptif Pada UKM di Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EGGY NUGRAHA NPM Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

JURNAL EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN PADA PT ANUGRAH AGUNG PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Mengenal dan Menaksir Resiko

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB V PENUTUP. koperasi mahasiswa UIN Maliki malang yang memiliki aktivitas bisnis (dalam

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV PENUTUP. dan menganalisis perhitungan HPP pada CV Danmas Cushion dapat diberikan

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

Topik ini akan mengulas tentang:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. PERTANI (PERSERO)

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TECOM TECHNOLOGY PASIR PENGARAIAN. Nurhamidah Fakulatas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

JURNAL ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS UNTUK MENILAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DINAR MAS NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PIUTANG PERUSAHAAN METRO PADANGSIDIMPUAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pariwisata dan bisnis internasional. penerbangan dari penjualan tiket yang dilakukan.

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9).

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

pengertian sistem pengendalian intern ada

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

Transkripsi:

Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Dan Pengendalian Intern Pengeluaran Kas : Studi Deskriptif Pada UKM di Kota Bandung O. Feriyanto Dosen STIE STEMBI Bandung Business School Encep Hadian Peneliti Junior STIE STEMBI Bandung Business School Abstrak Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas merupakan sistem yang harus dirancang dan diterapkan dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. Sistem tidak akan lepas dari suatu pengendalian dimana pengendalian internal merupakan alat pengawasan berjalannya sistem informasi akuntansi supaya tidak terjadi penyelewengan yang mungkin akan terjadi di perusahaan. Berdasarkan hal diatas penulis mengidentifikasi permasalahan pelaksanaan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dan pengendalian internal pengeluaran kas dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dan pengendalian internal pengeluaran kas pada UKM Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah data kualitatif. Pengambilan sampel pada bagian keuangan di salah satu UKM produsen makanan di Kota Bandung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara. Peneliti menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dan pengendalian internal pengeluaran kas pada UKM di Kota Bandung secara umum dapat dikatakan telah memadai. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas, Pengendalian Intern. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi moderen ini, kita dihadapkan pada persaingan antar negara yang berdampak besar pada tujuan nasional. Untuk menjaga persaingan antar negara yang semakin pesat, maka banyak perusahaan harus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari sistem dan prosedur sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan peningkatan daya saing ini yang nantinya akan meningkatkan devisa negara, dapat mendorong tercapainya tujuan pembangunan nasional yaitu mensejahterakan masyarakat indonesia. Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah untuk dapat memperoleh laba periodik yang maksimum, sedangkan jangka panjangnya adalah untuk dapat mempertahankan kesinambungan dari usaha. Untuk tujuan tersebut maka manajemen harus mengelola perusahaan dengan baik. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, manajemen memiliki STAR Study & Accounting Research Vol XI, No. 1-2014 68

empat fungsi pokok, yaitu perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controling). Pelaksanaan anggaran pada UKM, umumnya dilakukan dengan menggunakan sistem anggaran bulan berjalan. Anggaran yang telah disusun oleh manajer selanjutnya akan di evaluasi oleh manajer tingkat atas. Anggaran yang disusun harus dapat memberikan suatu kejelasan mengenai sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan. dengan sasaran yang jelas dan penyusunan secara spesifik maka diharapkan akan memberikan arah yang jelas bagi para manajer pelaksana anggaran sebagai upaya untuk dapat menjalankan anggaran secara efektif dan efisien sebagai skala ukur berhasil tidaknya manajer melaksanakan anggaran. Menurut Purwanto (2003: 60-61) proses tujuan yang jelas bagi suatu organisasi dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup beberapa hal, diantaranya adalah: a). Keputusan untuk meneruskan pesan bisnis; b). Keputusan untuk menanggapi audien; c). Keputusan untuk memusatkan pesan, dan d). Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan. Untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan dana anggaran, dalam menunjang proses pembiayaan operasional perusahaan maka pelaksanaan anggaran perlu dilakukan dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. Sistem yang disusun dengan baik dan benar dan didukung dengan prosedur perusahaan yang sistematik akan menghasilkan informasi yang akurat yang dapat digunakan dalam melaksanakan anggaran tersebut. Seperti halnya di perusahaan lainnya, UKM juga membutuhkan informasi yang akurat dalam hal pengeluaran dana anggaran, dan sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran amanda telah melaksanakannya dengan baik yaitu dengan menggunakan anggaran bulan berjalan. Sistem pengeluaran anggaran yang digunakan di UKM di Kota Bandung, umumnya berasal dari dua sumber yaitu dari kas kecil dan kas besar. Pengeluaran yang berasal dari kas kecil merupakan pengeluaran yang sifatnya kecil jumlahnya dan rutin, seperti misalnya pengeluaran untuk alat tulis kantor, kebutuhan outlet/pabrik, dan lainlain. Sedangkan pengeluaran yang berasal dari kas besar adalah pengeluaran yang besar jumlahnya dan sifatnya tidak rutin misalnya pengeluaran untuk perbaikan gedung outlet/pabrik, pembelian mesin produksi, dan lain lain. Selain adanya sistem yang baik dan dan prosedur yang sistematik, perusahaan juga harus didukung dengan adanya pengendalian internal dalam mengelola pengeluaran baik yang sifatnya kecil atau besar, rutin atau tidak rutin, bahkan mendadak atau yang sudah terencanakan. Dengan adanya pengendalian tersebut maka akan menghindarkan perusahaan dari adanya penyelewengan anggaran atau penyalahgunaan anggaran. Selain itu pengendalian internal dalam hal pengeluaran anggaran atau kas juga dapat membantu dalam menjaga kualitas informasi yang dihasilkan yang nantinya dapat menjadi pertimbangan bagi pihak manajer dalam mengambil keputusan. Atas dasar uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dan pengendalian intern pada UKM di Kota Bandung. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas UKM di Kota Bandung. 2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian internal pengeluaran kas pada UKM di Kota Bandung. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi pengeluaran kas serta pengendalian intern UKM di Kota Bandung. Dan tujuannya untuk menjelaskan secara deskriptif bagaimana pelaksanaan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dan bagaimana pelaksanaan pengendalian intern pengeluaran kas UKM di Kota Bandung. STAR Study & Accounting Research Vol XI, No. 1-2014 69

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Dunia ini terdiri dari berbagai elemen yang terorganisir dan saling bekerjasama serta berinteraksi satu sama lain untuk memperoleh suatu tujuan. Tanpa kita sadari kita merupakan bagian dari suatu sistem, baik itu sistem dalam ruang lingkup kecil maupun besar. Tubuh kita pun terdiri dari beberapa subsistem yang tersusun dengan kompleks dan saling bekerjasama dengan harmonis dalam pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan. James A. Hall (2001:5) mengemukakan bahwa : Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem ysng bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). Dalam sistem ada yang dinamakan Subsistem dan Supersistem. Subsistem adalah sebuah sistem yang terdiri atas beberapa bagian yang memiliki karakteristik yang sama dengan sistem induknya (sistem). Sedangkan supersistem adalah kumpulan dari beberapa subsistem atau subsistem yang levelnya tertinggi (sistemnya sistem). Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Sistem informasi adalah cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukan, mengolah, dan menyimpan data serta mengendalikan data tersebut. Akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyediaan informasi keuangan suatu organisasi atau perusahaan. Pengertian sistem akuntansi menurut J.W Neureur yang dikutip oleh H. La Midjan dan Azhar Susanto (2000:16) menyatakan bahwa : Sistem akuntansi adalah suatu organisasi dari formulir-formulir, catatancatatan dan laporan yang terkoordinir untuk menciptakan dasar informasi tertentu yang diperlukan untuk membantu manajemen perusahaan. Sistem informasi Akuntansi adalah serangkaian komponen yang telah dikoordinasikan dan memiliki kegunaan dan manfaat dalam mengumpulkan, memasukan, mengolah dan menyimpan serta mengendalikan data yang berhubungan dalam penyajian suatu laporan keuangan. Mulyadi (2001:19) mengemukakan bahwa sistem akuntansi yang telah dibuat oleh pihak manajemen untuk kebutuhan pengelolaan perusahaan harus memuat tujuan tujuan lain, diantaranya : (1). Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru; (2). Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada; (3). Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern; (4). Untuk mengurangi biaya klerikal. Kas adalah adalah suatu aset yang dimiliki oleh perusahaan, kas juga merupakan aktiva yang cenderung diselewengkan atau disalahgunakan oleh karyawan. Pengeluaran kas merupakan transaksi keuangan yang menyebabkan asset perusahaan berupa kas atau setara kas berkurang akibat adanya aktivitas perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti. Carl S. Warren dan James M. Reeve (2005:235) James A. Hall (2001:150) menyatakan bahwa : Sistem kontrol internal merangkum kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai empat tujuan utama yaitu : (1). Untuk menjaga aktiva perusahaan; (2). Untuk menentukan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi; (3). Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan; (4). Untuk mengukur kesesuaian antara kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh manajemen. Pengendalian internal pengeluaran kas dapat dikatakan efektif jika tujuan dari sistem pengendalian internal pengeluaran kas STAR Study & Accounting Research Vol XI, No. 1-2014 70

tercapai. Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan. Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan mengidentifikasi dimana letak kelemahannya dan memperbaiki efektifitas pengendalian tersebut. Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui evaluasi. Dalam pengendalian internal pengeluaran kas, informasi dan komunikasi merupakan unsur-unsur yang sangat penting. Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku. Dokumen formal yang biasa digunakan secara umum dalam pengeluaran kas adalah kwitansi, namun kwitansi hanya digunakan untuk pengeluaran kas yang sifatnya tunai. Sedangkan dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas yang sifatnya tidak tunai atau pembayaran dalam rentang waktu tertentu menggunakan form khusus yang dapat menampung semua bentuk transaksi yang bertujuan agar data tersebut dapat diolah oleh bagian akuntansi dengan mudah menjadi informasi akurat yang diperlukan oleh manajer. Adanya sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang tidak didukung dengan pengendalian internalnya yang kurang baik akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Carl S. Warren dan James M. Reeve (2005:237) berpendapat bahwa pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar bahwa : (1). Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha; (2). Informasi bisnis akurat; (3). Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan. Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran paling serius terhadap pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan. Penggelapan oleh karyawan adalah tindakan yang sengaja untuk menipu majikan demi keuntungan pribadi. Penipuan tersebut bisa dari pelaporan beban yang berlebihan, untuk ongkos perjalanan agar mendapat penggantian yang lebih besar dari kantor hingga penyelewengan dana melalui tipuan yang rumit. Informasi yang akurat juga diperlukan demi keberhasilan usaha dan mencegah terjadinya penyelewengan atau penyalahgunaan aktiva. Romney (2004:229) menyatakan bahwa pengendalian intern memiliki tiga fungsi penting, yaitu: Pengendalian untuk pencegahan (mencegah timbulnya suatu masalah sebelum mereka muncul), mempekerjakan personel akuntansi yang berkualitas tinggi (pemisahan tugas pegawai yang memadai) dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas aset. Carl S. Warren dan James M. Reeve (2005:237) mengemukakan bahwa terdapat lima unsur dalam pengendalian intern, yaitu : 1. Lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya suatu pengendalian. Salah satufaktor yang mempengaruhi lingkungan falsafah dan gaya operasi manajemen. Manajemen yang terlalu mengutamakan sasaran operasi dan menyimpang dari kebijakan bisa secara tidak langsung mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian. 2. Penilaian resiko. Semua organisasi menghadapi risiko. Contoh contoh risiko meliputi perubahan perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan perubahan faktor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan atas kebijakan dan prosedur perusahaan. Manajemen harus memperhitungkan risiko ini dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan dari pengendalian internal dapat tercapai. 3. Prosedur pengendalian. Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai. Termasuk pencegahan penggelapan. STAR Study & Accounting Research Vol XI, No. 1-2014 71

4. Pemantauan, Pemantauan atas pengendalian internal akan mengidentifikasi dimana letak kelemahannya dan memperbaiki efektivitas pengendalian tersebut. Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin dapat dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda tanda peringatan dari sistem akuntansi. 5. Informasi dan komunikasi Kerangka Pemikiran Menurut J.W Neureur yang dikutip oleh H. La Midjan dan Azhar Susanto (2000:16) menyatakan bahwa : Sistem akuntansi adalah suatu organisasi dari formulir formulir, catatan catatan dan laporan laporan yang terkoordinir untuk menciptakan dasar informasi tertentu yang diperlukan untuk membantu manajemen perusahaan. Sistem informasi Akuntansi adalah serangkaian komponen yang telah dikoordinasikan dan memiliki kegunaan dan manfaat dalam mengumpulkan, memasukan, mengolah dan menyinpan serta mengendalikan data yang berhubungan dalam penyajian suatu laporan keuangan. Kas adalah adalah suatu aset yang dimiliki oleh perusahaan, kas juga merupakan merupakan aktiva yang cenderung diselewengkan atau di salah gunakan oleh karyawan. Pengeluaran kas merupakan transaksi keuangan yang menyebabkan asset perusahaan berupa kas atau setara kas berkurang akibat adanya aktivitas perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti. Pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar bahwa: (1). Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha; (2). Informasi bisnis akurat; (3). Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan. Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran paling serius terhadap pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan. Penggelapan oleh karyawan adalah tindakan yang sengaja untuk menipu majikan demi keuntungan pribadi. Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang disusun dengan baik dan benar dan didukung dengan prosedur perusahaan yang sistematik akan menghasilkan informasi yang akurat yang dapat digunakan dalam melaksanakan anggaran tersebut. Sistem pegeluaran anggaran yang digunakan di UKM berasal dari dua sumber yaitu dari kas kecil dan kas besar. Anggaran yang berasal dari kas kecil merupakan angaran yang sifatnya kecil jumlahnya dan rutin, seperti misalnya pengeluaran untuk alat tulis kantor, kebutuhan outlet/pabrik, dan lain lain. Sedangkan anggaran yang berasal dari kas besar adalah anggaran yang besar jumlahnya dan sifatnya tidak rutin misalnya pengeluaran anggaran untuk perbaikan gedung outlet/pabrik, pembelian mesin produksi, dan lain lain. Selain adanya sistem yang baik dan dan prosedur yang sistematik, perusahaan juga harus didukung dengan adanya pengendalian internal dalam mengelola pengeluaran anggaran baik anggaran yang sifatnya kecil atau besar, rutin atau tidak rutin, bahkan mendadak atau yang sudah terencanakan. Dengan adanya pengendalian tersebut maka akan menghindarkan perusahaan dari adanya penyelewengan anggaran atau penyalahgunaan anggaran. Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya suatu pengendalian. Salah satufaktor yang mempengaruhi lingkungan falsafah dan gaya operasi manajemen. Manajemen yang terlalu mengutamakan sasaran operasi dan menyimpang dari kebijakan bisa secara tidak langsung STAR Study & Accounting Research Vol XI, No. 1-2014 72

mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian. METODE PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah UKM di Kota Bandung. Sebagai sampel penelitian dipilih sebuah UKM yang bergerak dibidang produsen makanan, yakni CV Amanda yang beralamat di Jalan Rancabolang No.29 Margahayu Raya Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik suatu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Sugiyono (2002:11). Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah bagian pengeluaran kas. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Sugiyono (2002:14). Data kualitatif ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif, berupa skoring untuk masing masing pertanyaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Hasil analisis terhadap data responden yang diperoleh dari karyawan akunting mengenai sistem informasi akuntansi pengeluaran kas tersajikan dengan jelas bahwa rata-rata karyawan sangat setuju mengenai ketersediaan dan pelaksanaan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang ada diperusahaan dengan besar nominal 68,57. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi pengeluaran kas sudah memadai. Pelaksanaan Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Dari hasil analisis terhadap data responden yang diperoleh dari karyawan bagian akunting mengenai pengendalian internal pengeluaran kas, tersajikan dengan jelas bahwa rata-rata penilaian pengendalian internal yang dilaksanakan di perusahaan adalah sangat setuju dengan besar nominal 69,2. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Hal tersebut berarti bahwa pengendalian internal pengeluaran kas sudah memadai. Dengan kata lain bahwa pengendalian internal pengeluaran kas sudah terlaksana dan terkontrol dengan baik sehingga perusahaan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menghasilkan laporan pengeluaran kas. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang positif antara pelaksanaan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang berjalan dengan baik dengan pengendalian internal pengeluaran kas yang baik pula. Artinya jika sistem informasi akuntansi pengeluaran kas semakin efektif, maka semakin tinggi kualitas pengendalian internal pengeluaran kas CV. Amanda Brownies Kukus Jawa Barat. DAFTAR PUSTAKA Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi: Struktur Pengendalian Resiko Pengembangan. UNPAD Bandung. Linggar Jaya. Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2010. Accounting Information systems.9 th edition. Prentice Hall, New Jersey. James A. Hall. 2011. Accounting Information System. 7 th. South Western Cencage Learning. USA. Keiso, Donald E., Weiygandt, Jerry J., & Warfield, Terry D.. 2007. Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas Jilid I. Jakarta: Erlangga. Kenneth C. Laudon and Jane P. Laudon. 2005. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan Digital. Andi Yogyakarta. STAR Study & Accounting Research Vol XI, No. 1-2014 73

Krismiadji. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. UPP SKIM YKPN. Yogyakarta. McLeod, R., Alih bahasa oleh Teguh, H. (2007). Sistem Informasi Manajemen jilid 1 edisi 10. (Alih bahasa Teguh, H.). Pronhallindo. Jakarta. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta. Romney, Marshall J.,Steinbart, Faul John. 2006, Accounting Information System. Edisi Sembilan. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta..2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Lampiran 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Ukuran Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Formulir Terurut Sesuai kebutuhan Catatan Kesesuaian Kelengkapan Alat alat Alat bantu Prosedur Dirancang dengan mudah Laporan Evaluasi Pengendalian internal Lingkungan Pelaksanaan pengendalian internal pengeluaran kas pengendalian Penilaian risiko Adanya otorisasi Prosedur Adanya pemeriksaan pengendalian Pemantauan Adanya pembagian tugas Informasi dan Laporan dilakukan secara berkala Komunikasi Lampiran 2 Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Item Total Bobot Presentase (%) Keterangan Formulir untuk mencatat transaksi pengeluaran kas diberi nomor urut secara tercetak 74 15,4% Sangat Setuju Formulir yang ada sesuai dengan kebutuhan masing masing bagian 72 15% Sangat Setuju Pencatatan transaksi pengeluaran kas berdasarkan formulir pengeluaran kas 71 14,8% Sangat Setuju Perusahaan menggunakan catatan secara lengkap 71 14,8% Sangat Setuju Dalam pelaksanaan transaksi pengeluaran kas menggunakan alat bantu computer 66 13,8% Sangat Setuju Prosedur sistem informasi informasi akuntansi pengeluaran kas dirancang dengan mudah agar dapat dimengerti 60 12,5% Setuju Penggunaan alat bantu tersebut dapat memberikan informasi yang akurat dalam pelaksanaan transaksi pengeluaran kas 66 13,8% Sangat Setuju Jumlah 480 100.0% Rata-rata 68,57 14.3% Sangat Setuju STAR Study & Accounting Research Vol XI, No. 1-2014 74

Lampiran 3 Hasil Kuesioner Pengendalian Internal pengeluaran Kas Item Total Bobot (%) Keterangan Perusahaan memiliki pengendalian internal dalam pengeluaran kas 67 19,4% Sangat Setuju Transaksi pengeluaran kas yang terjadi mendapat otorisasi dari pejabat yang diberi wewenang untuk itu 70 20,2% Sangat Setuju Dilakukan pemeriksaan ulang atas catatan yang telah dibuat untuk memastikan tidak ada transaksi yang tidak 72 20,8% Sangat Setuju tercatat Adanya pembagian tugas yang jelas sesuai bagiannya dalam perusahaan 68 19,7% Sangat Setuju Laporan yang dihasilkan pada bagian pengeluaran kas dilaporkan secara berkala 69 19,9% Sangat Setuju Jumlah 346 100.0% Rata-rata 69,2 20 % Sangat Setuju STAR Study & Accounting Research Vol XI, No. 1-2014 75