BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar merek produk kategori Consumer goods semakin meningkat. Kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha

BAB I PENDAHULUAN. yang harus terpenuhi seperti sandang, pangan dan papan. Sama halnya akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

I.PENDAHULUAN. dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui persaingan merek,

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuat strategi pemasaran. Orientasi dari strategi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB perkapita Indonesia atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

PENGARUH BRAND PERFORMANCE DAN BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND SWITCHING SABUN NUVO DI SIDOARJO SKRIPSI. Oleh : Yanuar satria /FE/EM

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin pasar untuk suatu produk tertentu. Hal yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin hari semakin tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikan strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut adalah wajar

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi demikian kompleks dan kompetitif. Perkembangan yang serta merta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan bersaing agar produknya menjadi unggulan. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya industri yang bermunculan dengan produk dan kualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, di mana pertumbuhan ekonomi yang terjadi dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share).

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

I. PENDAHULUAN. Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI SUMBER IKLAN TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH SIKAP KONSUMEN PADA IKLAN DAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan produk yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada selama ini, yang semua

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. industri sepatu membuat para pengusaha saling membuat strategi dan inovasi, selain

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Loyalitas pelanggan menunjukan pada kesetiaan pelanggan pada

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuannya dalam menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Sehingga tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha di dunia termasuk Indonesia. Persaingan-persaingan yang terjadi terutama berupa

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan konsumen akan semakin selektif dan bersifat kritis terhadap suatu produk yang ditawarkan. Mereka akan mencari informasi, melihat dan menilai berbagai hal yang menguntungkan dan dapat memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan seminimal mungkin. Untuk menghadapi keadaan yang demikian, perusahaan perlu menetapkan strategi pemasaran yang tepat, salah satunya dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa, serta berusaha untuk memenuhinya. Dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, secara tidak langsung perusahaan berusaha untuk menancapkan merek produknya di benak konsumen karena dalam situasi persaingan yang ketat ini, yang pertama kali diingat oleh konsumen adalah merek produk bukan perusahaan mana yang membuat produk tersebut. Kotler dan Keller (2009:268), merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah memilih produk kembali. Loyalitas merek memberikan tingkat permintaan yang aman dan dapat diperkirakan bagi perusahaan, dan dapat menciptakan penghalang yang mempersulit perusahaan lain untuk memasuki pasar. Loyalitas juga dapat diterjemahkan menjadi kesediaan pelanggan untuk membayar harga yang lebih tinggi, seringkali 20% sampai 25% lebih tinggi daripada merek pesaing. 1

2 Menurut American Marketing Association (Kotler 1997:63) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang/jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan Akler dalam Alma (2002:148) mendefinisikan merek sebagai sebuah nama pembeda atau simbol seperti logo, cap, atau desain kemasan yang diperuntukkan sebagai identitas barang/jasa yang ditawarkan atau sebagai pembeda dari produk pesaing. Menurut Marconi (2005:281) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen loyal terhadap merek meliputi nilai, citra, kenyamanan dan kemudahan, kepuasan, pelayanan, dan garansi/jaminan. Konsumen yang loyal terhadap merek merupakan aset berharga bagi perusahaan, untuk itu perusahaan harus mempertahankan konsumen yang loyal tersebut dan terus menciptakan konsumen loyal lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dalam artikel yang ditulis Sudarmadi 2005, bahwa ratarata perusahaan akan kehilangan setengah pelanggannya dalam waktu kurang dari lima tahun. Namun, perusahaan dengan tingkat loyalitas merek tinggi akan kehilangan kurang dari 20% pelanggannya dalam waktu lima tahun. Jika perusahaan berhasil mengelola merek dan bisa menciptakan loyalitas konsumen terhadap merek suatu produk dengan baik, maka akan terjadi ikatan emosional antara konsumen dengan merek produk yang biasa digunakan. Selain itu, konsumen yang loyal terhadap merek dapat mempengaruhi dan menganjurkan pemakaian merek pada orang lain disekitarnya. Dengan terciptanya konsumen

3 yang loyal, maka akan mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan karena konsumen yang loyal akan mengurangi biaya promosi untuk menarik konsumen yang baru. Loyalitas konsumen terhadap merek juga akan menjadi tujuan utama bagi perusahaan bagi perencanaan strategi pemasaran dan dijadikan dasar untuk mengembangkan keunggulan merek pada persaingan saat ini. Konsumen yang loyal merupakan hal yang terbaik yang dimiliki perusahaan. Konsumen yang loyal juga sebagai mitra dalam mengembangkan produk baru dan pendukung layanan istemewa yang berikutnya. Seperti halnya industri sabun mandi di Indonesia yang saat ini menghadapi persaingan yang ketat terutama sabun mandi sebagaimana dapat dilihat dari kenyataan bahwa produsen sabun mandi telah meluncurkan promosi agresif melalui media cetak maupun elektronik. Produsen mengetahui bahwa setiap konsumen memiliki banyak kebutuhan yang harus terpenuhi seperti sandang, pangan dan papan. Sama halnya akan kebersihan tubuh, tubuh ini perlu di bersihkan dengan menggunakan sabun. Produsen mengetahui bahwa konsumen menggunakan sabun mandi itu setiap harinya. Dimana produk yang sudah kita kenal yaitu produk yang berasal dari Unilever. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever adalah sabun mandi Lifebuoy yang tujuannya adalah memberikan solusi kebersihan dan kesehatan yang terjangkau dan mudah diperoleh sehingga orang dapat menjalani hidup tanpa rasa khawatir dengan kebersihan dan akibatnya terhadap kesehatan. PT Unilever Indonesia Tbk adalah pemimpin pasar di Industri Consumer Goods di Indonesia. Komitmennya adalah mengembangkan The Leading Power

4 Brand sebagai kekuatan sekaligus daya saing Unilever. Agar tetap unggul dalam persaingan dan dapat mempertahankan loyalitas pelanggan, PT. Unilever Indonesia Tbk juga senantiasa mempelajari kebutuhan pelanggan, melakukan inovasi, serta membangun citra produk. (www.unilever.co.id,) Merujuk pada data yang dikeluarkan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk, sejak tahun 1894, Lifebuoy selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Sabun batang Lifebuoy merah klasik dengan wangi karbol yang khas menimbulkan persepsi bersih dan higienis sampai zaman ini. Saat ini, kategori produk Lifebuoy semakin lengkap dengan adanya Lifebuoy Bodywash dan Lifebuoy Handwash memberikan perlindungan higienis untuk seluruh keluarga. Selain itu, Lifebuoy juga menciptakan produk yang khusus untuk mengatasi penyakit kulit seperti jerawat sehingga kulit lebih bersih dan sehat. Semenjak tahun 2000, telah terjadi perubahan besar pada sabun batangan klasik Lifebuoy untuk menjamin agar sabun tersebut memberikan perlindungan kebersihan yang lebih jauh lagi dan pengalaman mencuci yang menyehatkan dan semakin menyenangkan bagi miliaran konsumennya. Bentuk batu bata merah keras klasik sabun Lifebuoy telah digantikan dengan bentuk Lifebuoy signature yang baru. Bentuk yang baru membuat sabun itu mudah digenggam dan digunakan. Tim Lifebuoy telah mengembangkan suatu formula baru yang memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kuman dan menimbulkan busa yang kaya pada kulit. Aroma Lifebuoy yang khas seperti obat dan karbol telah digantikan dengan wewangian kesehatan yang lebih menyenangkan dan modern. Lifebuoy telah menjadi lebih dari sekedar sabun

5 batangan berwarna merah. Saat ini merek ini memberikan solusi kebersihan dan kesehatan bagi keluarga, termasuk rangkaian sabun batangan, sabun badan cair, cairan pencuci tangan dan gel pencuci cair. Inovasi Lifebuoy yang paling baru diarahkan kepada keprihatinan utama pada kebersihan dan kesehatan kulit di kalangan remaja ABG dan para pemuda: kulit berminyak dan berjerawat. Lifebuoy Clear Skin adalah sabun batangan yang diformulasikan dengan menggunakan teknologi baru radikal yang sudah terbukti secara klinis mengurangi jerawat yang parah hingga 70% dalam waktu 6 minggu. Ternyata sabun Lifebuoy ini banyak perannya yang antara lain : pertama, pemeriksaan laboratorium membuktikan sabun Lifebuoy memberikan perlindungan 100% yang paling efektif terhadap kuman dibandingkan dengan sabun biasa. Kedua, hingga saat ini, 70 juta orang di daerah pedalaman India sudah mengikuti program Pendidikan Kesehatan Lifebuoy. suatu program pendidikan kesehatan pribadi terbesar yang pernah ada di dunia. Ketiga, pada tahun 2005, Lifebuoy dianugerahi Citizen Brand Indonesia sebagai pengakuan atas upaya yang telah dilakukan dalam hal pendidikan pencucian tangan. Keempat, Hampir separuh pemakai produk Lifebuoy adalah di daerah pedalaman Asia, tempat sebagian besar penduduk tinggal dengan penghasilan kurang dari US$ 1 sehari. Dan kelima, saat ini Lifebuoy dijual di Asia dan sebagian wilayah Afrika. Lifebuoy merupakan pemimpin pasar di setiap pasar Asia yang menjual produk ini. Bukti nyata bahwa sabun ini sudah mengambil peranan penting dalam hal kesehatan di dunia. (www.unilever.co.id)

6 Dalam kondisi persaingan pasar produk sabun mandi, pasar sabun Lifebuoy masih berada di atas sabun mandi Nuvo. Sabun Lifebuoy diasosiasikan sebagai sabun kesehatan keluarga dan sangat ampuh membunuh kuman ketimbang sabun mandi kesehatan lainnya. Desain dan kemasan produk sabun mandi Lifebuoy juga senantiasa dibuat lebih menarik dan inovatif jika dibandingkan dengan kemasan produk sejenis dari pesaingnya, agar kemasan produk ini cukup memenuhi syarat untuk bersaing di pasaran. Berikut ini merupakan beberapa produk kesehatan yang dapat saya sajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Top Brand Index sabun kesehatan Merek Tahun 2009 2010 2011 Lifebuoy 43.3% 38% 38.8% Nuvo 8.2% 6.7% 3.3% Dettol 2.6% 3% 3% Sumber : Artikel Yanuar Satria. 2011 Dari data diatas Total Brand Index sabun mandi Lifebuoy selalu mengalami penurunan akan tetapi sabun Lifebouy masih menempati urutan teratas dibangdingkan dengan sabun kesehatan lainnya seperti Nuvo dan Dettol. Alasan mengapa peneliti ingin meneliti tentang loyalitas merek dikarenakan loyalitas merek merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan produk-produknya serta mendapatkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan, dan mengapa sabun Lifebuoy yang dipilih, karena peneliti berfokus pada sabun kesehatan yang mana brand index Lifebuoy masih tergolong sabun yang menempati urutan teratas dibandingkan sabun

7 kesehatan lainnya, belum lagi Lifebuoy mempunyai persepsi sebagai sabun kesehatan yang peduli terhadap lingkungan (kesehatan masyarakat). Berdasarkan uraian di atas, loyalitas merek merupakan hal yang terpenting bagi perusahaan dan untuk mempertahankan sikap loyal perlu mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi loyalitas terhadap suatu merek dan peneliti tertarik untuk menelitinya sehingga penelitian ini diberi judul Faktor- Faktor Loyalitas Merek Yang Dipertimbangkan Dalam Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy. 1.2 Rumusan Masalah 1. Faktor-faktor loyalitas merek apa yang dipertimbangkan dalam pembelian sabun mandi Lifebuoy? 2. Mengapa faktor tersebut (sebagaimana hasil poin 1) menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian sabun mandi Lifebuoy? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui faktor-faktor loyalitas merek yang dipertimbangkan dalam pemmbelian sabun mandi Lifebuoy. 2. Untuk menganalisis faktor-faktor loyalitas merek yang dipetimbangkan dalam pembelian sabun mandi Lifebuoy. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

8 Dapat menambah wawasan dan kajian ilmu serta bisa membandingkan teori yang telah didapatkan di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perusahaan dalam usahanya membina dan mempertahankan pelanggan yang loyal pada merek produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan, refrensi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian maupun pengembangannya pada bidang kajian yang sama. 1.5 Batasan Penelitian Agar penelitian ini tidak melebar, maka peneliti membatasi penelitian ini hanya membahas tentang variabel faktor-faktor loyalitas merek yang dipertimbangkan dalam memilih sabun mandi Lifebuoy dengan memfokuskan pada variabel yang dikemukakan oleh Marconi (2005:281) bahwa faktor yang mempengaruhi loyalitas merek adalah nilai, citra, kenyaman dan kemudahan, kepuasan, pelayanan dan komitmen. Penelitian ini hanya ditujukan pada konsumen pengguna sabun mandi Lifebuoy yang ada di Malang khususnya mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan tahun 2011 saja.