BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

dokumen-dokumen yang mirip
H.M.Umar Djani Martasuta

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

Ketahanan Nasional A. LATAR BELAKANG

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)

I. PENDAHULUAN. membentuk dan mempersiapkan generasi-generasi yang akan memimpin bangsa

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

atau sesuatu hal berupa objek yang mempunyai kedudukan, fungsi di masyarakat ( departemen pendidikan dan kebudayaan : 1999:955)

PEDOMAN PRAKTIKUM.

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Konsep Pemahaman siswa tentang Sejarah Pergerakan nasional

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Identitas Nasional

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE

Gagasan Indonesia. Pembukaan UUD 45. Kuliah Umum Kerjasama Institut Leimena dan Universitas Ciputra Surabaya, y, 28 April 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

Daftar Isi PENDIRIAN MUSEUM MUHAMMADIYAH PROPOSAL 5 ASAS-ASAS 13 RENCANA 24 TAHAPAN PENDIRIAN 1 LATAR BELAKANG SEJARAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

PIDATO HARI KEBANGKITAN NASIONAL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

POLITIK DAN STRATEGI KEAMANAN NASIONAL

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan. menjenguk, memeriksa dan meneliti un.

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERILAKU POLITIK SOEKARNO : STUDI PADA KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI SOEKARNO DALAM KONFRONTASI INDONESIA DENGAN MALAYSIA

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

PANCASILA UNTUK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

C. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

BAB I PENGANTAR. tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu

Pendekatan Historis Struktural

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

SILABUS PEMBELAJARAN

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

ACARA 100 TAHUN PERINGATAN KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA JAKARTA, 20 MEI 2008 Rabu, 21 Mei 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FPIPS

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang Cahyo Budi Utomo.1995:30). Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai. Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Jauh sebelum bangsa ini merdeka, pada 1905 gerakan nasionalis yang pertama,

2 Serikat Dagang Islam dibentuk dan kemudian diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, Budi Utomo. Mulai tumbuhnya organisasi yang bersifat kebangsaan seperti Budi Utomo ini lah yang kemudian menjadi tonggak awal tumbuhnya masa pergerakan nasional. Pergerakan kebangsaan Indonesia sebagai fenomena historis merupakan hasil dari berbagai faktor seperti politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan dengan semua interelasinya (Sartono Kartodirdjo.1967:78). Nasionalisme Indonesia lahir sebagai reaksi terhadap kolonialisme Eropa. Karena di dalam Kolonialisme tersebut terkandung dimensi-dimensi dominasi politik, eksploitasi ekonomi, dan penetrasi kultural. Nasionalisme Indonesia memiliki tiga dimensi dalam rangka menumbangkan dominasi politik colonial. Tiga dimensi itu dimaksudkan untuk membangun suatu masyarakat yang berkeadilan sosial dan menghentikan penetrasi cultural untuk menghidupkan kembali kepribadian bangsa ini. (Ruslan Abdulgani, dalam Cahyo Budi Utomo.1995:29) Dengan demikian maka nasionalisme Indonesia berhubungan dengan nasionalisme yang ada di Asia. Timbulnya nasionalisme ini dikarenakan adanya faktor kemenangan Jepang melawan Rusia ditahun 1905, Suhartono dalam bukunya memperkuat alasan tersebut sebagai berikut. sementara itu lahirnya BU (Budi Ut omo) banyak dihubungkan dengan tahun 1904-1905, dan akibat perkembangan politik etis. Dari alasanalasan di atas tidak satupun yang dapat dikatakan tepat. Akan tetapi lebih penting yang telah diperhatikan ialah kombinasi munculnya elite baru sebagai produk politik etis dan ilham dari luar negeri bahwa kekuatan asing (penjajah) dapat dilawan dan supermasi bangsa barat dapat dilkalahkan. Selai itu, yang berhubungan dengan kehidupan penduduk da (Suhartono dalam http//blog sejarah pergerakan nasional.html//20.09.2011)

3 Pergerakan kebangsaan indonesia bergerak dalam tiga bidang, yakni di lapangan politik, (ingin menumbangkan do minasi politik), di lapangan sosial ekonomi (ingin menghentikan eksploitasi ekonomi) dan di lapangan kultural (ingin menumbuhkan, memperkuat, dan mengembangkan budaya sendiri). Lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia merupakan reaksi logis dan realistis sebagai antitesis terhadap eksistensi kolonialisme dengan segala manifestasinya. Sebagai bentuk antitesis (reaktif), maka konsep-konsep dan aktivitas perjuangannya akan pararel dengan praktek-praktek kolonialisme dalam berbagai dimensinya. Artinya, jika kolonialisme dalam praktenya itu bergerak dalam tiga lapangan, yakni di lapangan politik (dominasi politik), di lapangan sosial ekonomi (eksploitasi ekonomi) dan di lapangan kultural (penetrasi kultural). (Mochammad Zikky. Memahami sejarah dalam blog http//memahami sejarah Indonesia.html.2006:57) Jadi jelaslah sudah disini bahwa dalam pertumbuhan dan perkembangannya, pergerakan nasional indonesia dan praktek-praktek kolonialisme Belanda kait mengkait dan antara keduanya saling mempengaruhi secara timbal balik. Dengan konsep semacam itu, segi-segi utama perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia dapat dipelajari, seperti kekuasaan kolonial yang menindas pergerakan kebangsaan dan pergerakan kebangsaan yang menentang kolonialisme. Di dalam tiga lapangan utama seperti tersebut diatas keperibadian bangsa Indonesia hendak dihancurkan oleh penjajah. Akibat praktek-praktek kolonialisme itu bangsa Indonesia tidak hanya kehilangan kemerdekaan politiknya karena adanya dominasi politik asing dan tidak hanya menderita dalam lapangan sosial ekonominya berupa timbulnya pengkotakan-pengkotakan masyarakat, kemelaratan dan kesengsaraan karena adanya stratifikasi berdasarkan garis warna, dan adanya berbagai bentuk eksploitasi bahkan drainege ekonomi kolonial tetapi terbongkarnya juga beberapa akar kebudayaan akibat penetrasi budaya.

4 Belanda mulai merasakan perlawanan yang nyata dari bangsa ini ketika masa pergerakan nasional telah tiba. Tumbuhnya sejumlah organisasi pemuda yang terlah bersifat nasional juga menjadi hambatan tersendiri bagi Bangsa Belanda. Di sejumlah daerah pemuda menciptakan organisasi-organisasi yang tujuannya adalah untuk melawan setiap bentuk penjajahan yang ada. Dimulai dengan Budi Utomo, sejumlah organisasi pemuda juga didirikan. Organisasi-organisasi ini memang tidak bergerak secara nyata di bidang politik dan melakukan perlawanan secara terang-terangan. Perlawanan dilakukan secara semnbunyi-sembunyi untuk menghindari penjajah Belanda. Sebagian besar organisasi pemuda ini dalam kenyataanya sering menyebutkan bidang sosial dan pendidikan sebagai tujuan dari dibentuknya organisasi, namun sebenarnya mereka melakukan gerakan dibidang politik dalam upaya mewujutkan kemerdekaan yang telah lama menjadi impian para pemuda. Di bidang ekonomi sejumlah hal dan kebijakan tidak terlalu banyak dilakukan oleh para pemuda seperti yang dilakukan mereka di bidang politik. Dibidang ekonomi sebagian kegiatan muncul sebagai akibat dari didirikannya sejumlah organisasi ekonomi dan perdagangan seperti Serekat Dagang Islam yang banyak membantu rakyat yang kelaparan dan hidup dalam kesengsaraan. Bidang ekonomi juga masih banyak di kendalikan oleh Belanda sebagai pengatur kebijakan Secara garis besar kondisi politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Pergerakan Nasional cukup berpengaruh bagi langkah perjuangan bagi para pemuda di masa itu. Dengan semakin kondusifnya bidang politik dan ekonomi maka gerak perjuangan para pemuda semakin mudah dalam menyusun rencana-

5 rencan yang nantinya sangat bermanfaat bagi usaha mewujutkan kemerdekaan. Semua penjelasan tersebut tentu saja menggambarkan bagaimana pengaruh yang sangat kuat dari berbagai bidang terhadap Pergerakan Nasional Indonesia. Ada semacam pengaruh dan akibat terhadap setiap sendi kehidupan bangsa, mulai dari bidang politik sebagai bidang yang bersentuhan erat dengan massa ini sampai pada bidang ekonomi sebagai faktor pendorong munculnya pergerakan ini. Melihat cukup pentingnya untuk mengkaji tentang pengaruh dari bidang politik dan ekonomi terhadap pergerakan nasional dalam usaha menumbuhkan ketahanan nasional tahun 1920-1942 maka penulis merasa perlu melakukan kajian lebih dalam terhadap permasalahan ini. B. Analisis Masalah B.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah yang dapat di ambil yaitu : 1) Kehidupan Bangsa Indonesia pada awal penjajahan Belanda sangat memprihantinkan 2) Pergerakan Nasional Indonesia tahun 1908 membakar semangat perjuangan Bangsa Indonesia yang ditandai dengan terbentuknya sejumlah organisasi kebangsaan 3) Terjadi perubahan pada beberapa bidang seperti ekonomi, politik dan sosial budaya pada masa Pergerakan Nasional.

6 4) Kondisi Politik Bangsa Indonesia tahun 1920-1942 berpengaruh pada Pergerakan Nasional dalam usaha menumbuhkan Ketahananan Nasional 5) Kondisi Ekonomi Bangsa Indonesia tahun 1920-1942 berpengaruh pada Pergerakan Nasional dalam usaha menumbuhkan Ketahananan Nasional B.2. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini memiliki obyek yang jelas maka di perlukan adanya pembatasan masalah. Dalam penelitian ini pembahasan penulis terbatas pada Kondisi politik Bangsa Indonesia tahun 1920-1942 berpengaruh pada pergerakan nasional dalam usaha menumbuhkan ketahananan nasional dan kondisi Ekonomi Bangsa Indonesia tahun 1920-1942 berpengaruh pada pergerakan nasional dalam usaha menumbuhkan ketahananan nasional B.3. Rumusan Masalah Untuk memperjelas kembali inti permasalahan yang akan diteliti maka diperlukan suatu rumusan masalah. Melalui rumusan masalah ini diharapkan akan lebih mudah dalam memahami dan menyusun penelitian kepada tahap-tahap selanjutnya. Berangkat dari deskripsi latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kondisi politik Bangsa Indonesia dan kondisi ekonomi Bangsa Indonesia terhadap Pergerakan Nasional dalam usaha menumbuhkan Ketahanan Nasional tahun 1920-1942? C. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian

7 C.1. Tujuan Penelitian Agar penelitian memiliki arah yang jelas, maka setiap penelitian tentunya harus memiliki tujuan, yakni hasil akhir yang hendak dicapai dari suatu penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui tentang pengaruh kondisi politik dan ekonomi terhadap Pergerakan Nasional Indonesia dalam upaya meningkatkan Ketahanan Nasional tahun 1920-1942 2) Mencari informasi, mengkaji dan menelaah lebih lanjut tentang pengaruh kondisi politik dan ekonomi terhadap Pergerakan Nasional Indonesia dalam upaya meningkatkan Ketahanan Nasional tahun 1920-1942 C.2. Kegunaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Dapat memberikan pengetahuan serta wawasan khususnya dalam bidang kesejarahan yakni mengenai masa pergerakan nasional indonesia 2. Dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana pengaruh dari kondisi politik dan ekonomi terhadap Pergerakan Nasional Indonesia. 3. Sebagai suplemen materi pada mata kuliah Sejarah Nasional Indonesia sampai Abad 19, yaitu pembahasan masa pergerakan nasional 4. Sumbangan pemikiran dalam mencari solusi terhadap masalah-masalah yang sama (misalnya: kebijakan ekonomi Indonesia pada masa demokrasi terpimpin)

8 C.3. Ruang Lingkup Penelitian 1) Subjek Penelitian : Pergerakan Nasional Indonesia 2) Objek Penelitian : Pengaruh kondisi politik dan ekonomi 3) Tempat Penelitian : 1. Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah 2. Perpustakaan Universitas Lampung 3. Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung 4) Waktu Penelitian : Oktober 2011-Oktober 2012 5) Bidang Ilmu : Sejarah