KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI 2012

dokumen-dokumen yang mirip
[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Y_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP

[I.75. [Rekayasa rantai Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas Biota Perairan pada. Sistem Aliran Tertutup]

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB.

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

U. 22. Peneliti: Siti Maimunah, S.Si., M.SE., M.A. Fredrikson Hamonangan, ST. Romi Sujatmiko, ST. Buni Lukito Hadi F, SH. Lidya Chotimah, SH.

Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

logo lembaga F3.47 Rancang Bangun keramba Submerged Floating Budidaya Ikan Kerapu untuk Meningkatkan Produktifitas, Efektifitas dan Keamanan Fasilitas

SIDa F 24. Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KAJIAN TEKNOLOGI UNGGULAN KELAPA SAWIT BERBASIS OUTCOME BASED EVALUATION DI KALIMANTAN

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH PROVINSI Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

KETUA PENELITI : LETKOL LAUT (KH) IR. INDRA USMANSYAH

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

[ Kementerian Kelautan dan Perikanan] 2012

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

STRATEGI PENGELOLAAN POTENSI MARITIM UNTUK MENINGKATKAN USAHA PERIKANAN DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DALAM RANGKA PERTAHANAN NEGARA

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

PENDAHULUAN. dan km2 Lautan. NTT sebagai salah satu provinsi kepulauan, memiliki potensi yang cukup besar dalam

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN SEBAGAI SARANA MENGATASI KERAWANAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBERDAYAAN JASA MARITIM BERBASIS PERKAPALAN DI SELAT MALAKA

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

Kode Kegiatan SIDa F17

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIDa.I.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

POTENSI IKAN LIAR DAN PEMANFAATANNYA UNTUK

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]

HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat :

MATRIK CAPAIAN PROGRAM LEGISLASI KKP TAHUN 2017 (Caturwulan Pertama 2017) RENCANA PENYAMPAIAN. Januari. Mei. Januari

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

Kode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Dr. Ir. Sri Yanti JS. MPM

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB)

Draft rekomendasi: Pengembangan sistem informasi manajemen pasar dan pemasaran garam di Indonesia. (P2HP dan KP3K)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/KEPMEN-KP/2017

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12 /MEN/2008 TENTANG BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

SOSIALISASI TRL (TECHNOLOGY READINESS LEVEL) UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN INOVATIF LEMBAGA LITBANG DAERAH DALAM PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

[ nama lembaga ] 2012

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Secara fisik Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia

PEGAWAI TIDAK TETAP (S1) DAN PEGAWAI TIDAK TETAP LAINYA (SLTA/SMK) BIDANG KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN

Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat

SIDa.F.48. Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012

Kementerian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

MODEL PENCEGAHAN TRAFFICKING MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI DAERAH ASAL TENAGA KERJA WANITA (TKW) BERBASIS POTENSI LOKAL

KEBIJAKAN KEMENTAN YANG TERKAIT TERWUJUDNYA SWASEMBADA PANGAN ADALAH:

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

logo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH

KODE JUDUL : X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011

DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK BERBASIS PANGAN LOKAL (ENBAL)

BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SUBSIDI KEPADA NELAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)

LAPORAN KEMAJUAN BAB I PENDAHULUAN

[ Badan Litbang HAM Kementerian Hukum dan HAM ] 2012

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

logo lembaga Kode JudUl : M.7. ] EFEKTIVITAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERIKANAN BUDIDAYA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI WILAYAH PESISIR INDONESIA ] 1. Henry Donald Lbn. Toruan, SH,MH 2. Suherman Toha, SH, MH 3. Yul Ernis, SH,MH 4. Sujatmiko, SH, M.Si 5. Yuliyanto, SH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI 2012

LATAR BELAKANG Luas wilayah Indonesia dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2 (0,3 juta km 2 perairan teritorial; dan 2,8 juta km 2 perairan nusantara) menyimpan potensi sumber daya ikan dan biota laut lainnya. Nelayan di Indonesia belum memanfaatkan secara optimal sumberdaya ikan terutama di perairan dalam atau laut lepas hanya mempunyai kemampuan menangkap ikan di perairan dangkal, hal ini disebabkan keterbatasan kapal penangkapan ikan. Menyadari keterbatasan tersebut, perlu dikembangkan perikanan budidaya termasuk rumput laut dan garam peningkatan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pembukaan kesempatan kerja. Disamping urgensi diatas saat ini ada kebutuhan permintaan terhadap produk akua kultur untuk memenuhi kebutuhan pangan, obat dan bahan baku industri Memperhatikan hal-hal di atas pemerintah saat ini melakukan percepatan pembangunan di NTT berkaitan dengan pengembangan rumput laut dan garam serta budidaya ikan. Namun rencana percepatan tersebut memerlukan kajian secara komprehensif dalam merumuskan kebijakan pengembangan perikanan budidaya di provinsi NTT Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN 1. Bagaimana efektivitas Peraturan Perundang-undangan Perikanan Nomor 31 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, dalam mendukung pengembangan perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, di wilayah pesisir Propinsi NTT. 2. Apakah perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, di wilayah pesisir Propinsi NTT telah dapat membuka kesempatan kerja pada masyarakat nelayan? 3. Apakah produktivitas perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, di Propinsi NTT telah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan? 4. Apakah perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, di Propinsi NTT telah dapat meningkatkan kontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)?. 5. Bagaimana peluang, tantangan dan hambatan pengembangan perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam di wilayah pesisir Propinsi NTT?. 6. Apakah rencana percepatan pengembangan perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, sudah diadopsi dalam regulasi daerah di wilayah pesisir Propinsi NTT?. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI Ruang ligkup kegiatan adalah mencakup fungsi dan manfaat serta asas-asas pengaturan pengelolaan perikanan yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional khususnya di provinsi NTT, sebagai upaya peningkatan taraf hidup nelayan pembudidaya ikan dan pelaku usaha di bidang perikanan dengan tetap memelihara lingkungan dan ketersediaan sumber daya ikan di wilayah pesisir NTT sesuai dengan UU Nomor 45 Tahun 2009 sebagaimana diubah dengan UU No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Fokus Kegiatan, Telahaan Kebijakan di bidang Perikanan Budidaya dalam upaya pemberdayaan masyarakat Lokasi Penelitian di lakukan di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang NTT dengan didasari mengingat NTT menjadi salah satu target program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan Jenis Penelitian, penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif. Tipe penelitian sosio legal Alat pengumpulan data Studi Kepustakaan,pengamatan lapangan dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan metode penelitian kualitatif Kegiatan penelitian ini terdiri dari 2 tahapan kegiatan, pertama tim peneliti melakukan pengumpulan data lapangan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas perikanan provinsi, kabupaten dan kota kupang, Biro Hukum, BKPM dan Biro Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lokasi Pembudidayaan Rumput Laut dan UPT pembenihan Ikan Laut dan Ikan Tawar dan UPT Garam.Tahap Kedua dengan melakukan Workshop Hasil Penelitian yang dihadiri para stake holder terkait. Perkembangan penelitian saat ini sudah berbentuk laporan akhir. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

SINERGI KOORDINASI Koordinasi yang dilakukan dengan melibatkan peneliti dari Balitbangda Provinsi untuk melaukan penelitian lapangan serta melakukan pendekatan kepada calon narasumber terkait dengan topik penelitian. Lembaga yang diajak koordinasi, BALITBANGDA PROVINSI NTT, DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA KUPANG, UPT GARAM, UPT PERBENIHAN IKAN LAUT DAN TAWAR, BIRO HUKUM PROVINSI, BAGIAN HUKUMKABUPATEN/KOTA, BAPEDA PROVINSI, KABUPATEN/KOTA KUPANG,BKPM PROVINSI. Strategi Pelaksanaan Koordinasi dilakukan dengan komunikasi dan surat menyurat serta berkunjung ke lokasi. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan adalah mendapatkan informasi dari narasumber. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka Pemanfaatan Hasil : Hasil penelitian ini dapat ditujukan kepada instansi terkait rekomendasi pada instansi terkait di pusat bagi perbaikan dan penyempurnaan kebijakan perikanan (peraturan perundang-undangan) dan tersusunnya rekomendasi bagi penyusunan atau penyempurnaan kebijakan perikanan (Peraturan daerah) Wujud Bentuk Pemanfaatan Hasil Kegiatan rekomendasi kebijakan pada instansi terkait di pusat dan daerah bagi perbaikan dan penyempurnaan kebijakan perikanan (peraturan perundang-undangan dan penyusunan atau penyempurnaan kebijakan perikanan di provinsi NTT, kabupaten dan Kota Kupang. Pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah Provinsi NTT, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Kupang. Signifikasi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima adalah terdapatnya kebijakan budidaya perikanan, rumput laut dan garam sehingga mempercepat pembangunan perikanan budidaya, rumput laut dan garam. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan, kedepan rencananya adalah melakukan penelitian tentang perikanan budidaya di wilayah pesisir di provinsi yang memiliki potensi sumberdata alam ke lautan sehingga di daerah tersebut dapat dibuat regulasi berupa peraturan daerah yang mengatur tentang perikanan budidaya Stategi pengembangan kedepan, mengajukan proposal kepada Kemnterian Ristek dan Teknologi untuk melakukan penelitian tentang perikanan budidaya di provinsi lain Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

FOTO KEGIATAN Suasana Koordinasi dengan Kepala Dinas Perikanan Provinsi NTT Suasana Koordinasi dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang Wawancara dengan Kabag Perikanan Budidaya Kabupaten Kupang Suasana Workshop Hasil Penelitian di NTT Suasana Workshop Hasil Penelitian di NTT Wawancara dengan kepala UPT Perbenihan /Garam Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

logo lembaga TERIMA KASIH 1. Henry Donald Lbn. Toruan, SH,MH 2. Suherman Toha, SH, MH 3. Yul Ernis, SH,MH 4. Sujatmiko, SH, M.Si 5. Yuliyanto, SH