BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peramalan (Forecasting)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PRODUKSI

Universitas Gunadarma PERAMALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Membuat keputusan yang baik

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Pembahasan Materi #7

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PERAMALAN (FORECASTING)

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Febriyanto, S.E., M.M.

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

BAB 2 LANDASAN TEORI

Deret Berkala dan Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

BAB III METODE PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. Metode peramalan yang biasanya dilakukan didasarkan atas konsep

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

PERSPEKTIF PERAMALAN 2 Titien S. Sukamto

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

PERAMALAN (FORECASTING)

Manajemen Operasional. PERAMALAN (Forecasting)

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

PERAMALAN (FORECASTING)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

EMA302 Manajemen Operasional

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

MATERI 3 PER E AM A AL A AN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. pelanggan rumah tangga, bisnis, sosial, dan industri pada tahun-tahun yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

PERAMALAN (Forecast) (ii)

BAB IV METODE PERAMALAN

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Produksi 1.1.1 Fungsi Produksi Aktivitas produksi sebagai suatu bagian dari fungsi organisasi perusahaan bertanggung jawab terhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi yang dapat dijual. Untuk melaksanakan fungsi produksi tersebut, diperlukan rangkaian yang akan membentuk suatu sistem prouksi. Ada 3 (tiga) fungsi utama dari kegiatan kegiatan produksi yang dapat kita identifikasi, yaitu : Proses Produksi, yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk Perencanaan Produksi, yaitu merupakan tindakan antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan

7 Pengendalian Produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 1.1.2 Sistem Produksi Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya seperti limbah, informasi dan sebagainya. Sub sistem sub sistem dari sistem dar sistem produksi tersebut antara lain adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas, penentuan Standar standar Operasi, Penentuan Fasilitas Produksi, Perawatan Fasilitas Produksi, dan Penentuan Harga Produksi. 1.2 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi harus mempunyai sifat sifat sebagai berikut : Berjangka waktu Proses produksi merupakan proses yang sangat kompleks. Proses tersebut memerlukan keterlibatan macam macam tingkat keterampilan tenaga kerja, peralatan, modal, dan

8 informasi yang biasanya dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang sangat lama. Pendekatan yang biasa dilakukan adalah dengan membuat rencana produksi yang mencakup periode waktu tertentu dan akan diperbaharui bila periode waktu tersebut sudah dicapai. Dalam perencanaan produksi, biasanya kita jumpai tiga jenis perencanaan berdasarkan periode waktu yang dicakup oleh perencanaan tersebut, yaitu : a. Perencanaan Produksi Jangka Panjang b. Perencanaan Produksi Jangka Menengah c. Perencanaan Produksi Jangka Pendek Berjenjang Pemilihan jenis perencanaan produksi yang tepat bagi suatu perusahaan adalah tergantung beberapa faktor, yaitu factor eksternal (pangsa pasar yang diraih, struktur ekonomi, dan lainnya) dan faktor internal (ide manajemen dalam menghadapi tantangan kedepan, ketersediaan tenaga ahli dan pelaksanaannya, dan lainnya). Yang juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis perencanaan produksi tersebut adalah untuk berapa lama perencanaan produksi tersebut disiapkan. a. Perencanaan Produksi Jangka Panjang

9 Perencanaan produksi jangka panjang biasanya melihat 5 tahun atau lebih kedepan. Jangka waktu terpendeknya adalah ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah kapasitas yang tersedia. Secara singkat, perencanaan produksi jangka panjang adalah berhubungan dengan efek apa yang muncul dimasa mendatang terhadap tujuan system dan tindakan apa yang diperlukan dalam pengembangan produk baru, pelayanan yang lebih baik, teknologi proses yang baru dan lokasi baru. b. Perencanaan Produksi Jangka Menengah (Perencanaan Agregat) Perencanaan Agrega tmempunyai horizon perencanaan antara 1 sampai 12 bulan, dan dikembangkan berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan pada perencanaan produksi jangka panjang. Perencanaan Agregat didasarkan pada peramalan permintaan tahunan dari bulan dan sumber daya produktif yang ada (jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya produksi, jumlah supplier dan subkontraktor), dengan asumsi kapasitas produksi relative tetap. c. Perencanaan Produksi Jangka Pendek Perencanaan produksi jangka pendek mempunyai horizon kurang dari 1 bulan, dan bentuk perencanaannya adalah

10 berupa jadwal produksi. Tujuan dari jadwal produksi adalah penyeimbangkan permintaan aktual Terpadu Perencanaan produksi akan melibatkan banyak faktor, seperti bahan baku, mesin / peralatan, tenaga kerja, dan waktu, dimana kesemua factor tersebut harus sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan dalam mencapai target produksi tertentu yang didasarkan atas perkiraan. Berkelanjutan Perencanaan produksi disusun untuk satu periode tertentu yang merupakan masa berlakunya rencana tersebut. Setelah habis masa berlakunya, maka harus dibuat rencana baru untuk periode waktu berikutnya lagi. Terukur Selama pelaksanaan produksi, realisasi dari rencana produksi akan selalu dimonitor untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan. Realistis Rencana produksi yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi yang ada diperusahaan, sehingga target yang ditetapkan merupakan nilai yang realistic untuk dapat dicapai dengan kondisi yang dimiliki perusahaan pada saat rencana tersebut dibuat.

11 Akurat Perencanaan produksi harus dibuat berdasarkan informasi informasi yang akurat tentang kondisi internal dan eksternal sehingga angka angka yang dimunculkan dalam target produksi dapat dipertanggung jawabkan. Menantang Meskipun rencana produksi harus dibuat harus serelistis mungkin, hal ini bukan berarti rencana produksi harus menetapkan target yang dengan mudah dapat dicapai. Rencana produksi yang baik harus menetapkan target produksi yang hanya dapat dicapai dengan usaha yang sungguh sungguh. 1.3 Konsep Dasar Peramalan Untuk semua perusahaan sebelum melakukan kegiatan yang akan dilakukan tentu saja tidak luput dari pertimbangan pertimbangan tentang apa yang akan dilakukan apabila suatu pertimbangan tentang apa yang akan dilakukan apabila suatu pertimbangan yang akan datang, maka pihak perusahaan tidak bisa menentukan secara pasti. Oleh karena itu perlu adanya apa yang disebut dengan peramalan, definisi permalan adalah sebagai berikut : Peramalan adalah suatu yang diharapkan tentang terjadinya sesuatu dimasa yang akan datang. Menurut Hantoro, Sirod (1993).

12 Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Menurut Sofan (1985). Peramalan adalah suatu usaha usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian keadaan dimasa lalu. Menurut Handoko, T. Hani (1984). Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan sebagai berikut : Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalakan keadaan dimasa mendatang melalui keadaan waktu waktu dimasa lalu. Peramalan produksi adalah suatu perkiraan atas kuantitas produk yang akan diproduk dalam industri yang akan datang dalam suatu waktu ataupun dalam bentuk periode. Oleh sebab itu, hendaknya sebelum memproduksi diterjunkan terlebih dahulu berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Penentuan jumlah produksi tersebut berdasarkan kemampuan penjualan produk oleh perusahaan dimasa depan tanpa adanya ramalan produksi yang dibuat tidak menguntungkan perusahaan. Jadi jelas bahwa peranan peramalan didalam perusahaan adalah sangat penting, karena bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan. 1.4 Hal hal yang Tidak Bisa Diramal Hal yang dapat mempengaruhi suatu kehidupan perusahaan dan yang tidak bisa diramal adalah pengaruh lingkungan, dan pengaruh lingkungan ini dapat ditangani menjadi :

13 1. Pengaruh Sosial Yaitu pengaruh sosial yang berupa keadaan sosial yang berupa keadaan sosial atau masyarakat disekitar perusahaan. 2. Pengaruh Lingkungan Teknis Pengaruh lingkungan ini terutama cara cara atau tingkat teknologi yang ada. Keadaan teknis dan kemajuan teknologi ini tidak bisa diramal. 3. Lingkungan EkonomiMakro Lingkungan ini meliputi keadaan perekonomian ditempat perusahaan berada atau memasarkan hasil produksinya. 1.5 Kegunaan Ramalan Ramalan produlsi dalam suatu perusahaan ini digunakan untuk membandingkan kegiatan perusahaan perusahaan yang didasarkan adanya pesanan pesanan yang terdapat pada waktu itu dengan yang teramalkan. Kegunaan ramalan dibagi menjadi 7 bagian yaitu : 1. Dapat menentukan bagi perusahaan adalah anggaran bagi segala aktifitas, misalnya : biaya pembelian bahan produksi dan sebagainya

14 2. Sebagai pengawasan dalam pengendalian agar supaya persediaan tidak berlebihan, sangat kekurangan dan sangat terlalu sedikit, maka ramalan produksi dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk memproduksi 3. Dapat membantu dalam perencanaan dan pengawasan produksi 4. Membuat semangat kerja para karyawan karena adanya perencanaan yang baik 5. Untuk menyusun kebijakasanaan dalam kepegawaian yang lebih selektif 6. Untuk pengawasan pembelian bahan 1.6 Langkah langkah Peramalan Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah langkah sebagai berikut : 1. Penentuan Tujuan Langkah Pertama Terdiri atas penentuan macam estimasi yang diinginkan. Sebaiknya tujuan tergantung pada kebutuhan kebutuhan informasi para manager. Analisis membicarakan dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui agar kebutuhan kebutuhan merekan dan menentukan : a. Variabel variabel apa yang diestimasi

15 b. Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan c. Untuk tujuan apa hasil peramalan akan digunakan d. Derajat ketepatan estimasi yang diinginkan e. Kapan estimasi dibutuhkan f. Bagian bagian peramalan yang diinginkan seperti : Peramalan untul kelompok pembelian, kelompok produk atau daerah geografis. 2. Pengembangan Model Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengembangkan suatu model yang merupakan penyajian secara lebih sederhana, sistem yang dipelajari dalam peramalan model adalah suatu kerangka auditik yang bila dimasukkan data masukan, menghasilkan estimasi penjualan diwaktu mendatang (atau variabel apa saja yang diramal). Analisis hendaknya memiliki suatu kerangka auditik yang bila dimasukan data masukan, menghasilkan estimasi penjualan diwaktu mendatang (atau variabel apa saja yang diramal). Analisis hendaknya memiliki suatu model yang menggambarkan secara realistik perilaku variabel variabel yang dipertimbangan, sebagai contoh bila perusahaan ingin meramal

16 penjualan yang perilakunya berbentuk linier, model yang dipilih mungkin penjualan = A + BX, dimana Y menunjukan unit waktu A dan B adalah parameter parameter yang menggambarkan posisi dan kemiringan garis pada grafik. Pemilihan suatu model yang tepat adalah krusial, setiap model mempunyai asumsi asumsi yang harus dipenuhi sebagai persyaratan penggunaannya. Validitas dan rehabilitas estimasi sangat tergantung pada model yang dipakai. 3. Pengujian Model Sebelum ditetapkan model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan rehabilitas yang diharapkan. Misalnya sering mencakup penerapannya pada data historik dan penyiapan estimasi untuk tahun tahun sekarang deng data nyata yang tersedia. 4. Penerapan Model Setelah pengujian, menerapkan model pada tahap ini. Data historik dimasukkan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan. Dalam kamus model penjualan = A + BX, menerapkan teknik teknik matematik dengan diperoleh A dan B.

17 5. Revisi dan Evaluasi Ramalan ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali, perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan perubahan delam perusahaan atau lingkungannya seperti tingkat harga produk perusahaan, karakteristik produksi pengeluaran pengeluaran pengiklanan, tingkat pengeluaran pemerintah, kebijaksanaan moneter dan kemajuan teknologi. 1.7 Sistem Informasi Hasil hasil perusahaan tentu saja akan salah bila data data historik yang dimasukkan dalam model adalah tidak tepat, tidak benar atau tidak dalam bentuk yang sesuai. Jadi harus mengenal sumber sumber dan penggunaan penggunaan berbagai dalam macam data. Banyak data telah tersedia didalam perusahaan dan biasanya dalam bentuk catatan catatan dan laporan laporan, seperti laporan tahunan, dokumen pengiriman laporan produksi atau catatan karyawan. Disamping ini, masukkan masukkan data lainnya harus diperoleh dari sumber sumber diluar perusahaan ini meliputi berbagai publikasi unit unit pemerintah, universitas universitas, assosiasi perdagangan, perusahaan perusaahan profesional dan lembaga lembaga lain. Sumber sumber pemerintah memberikan data dalam

18 volume dan macam yang besar, disamping mudah diperoleh dan tidak mahal. 1.8 Teknik Teknik Peramalan 1. Teknik teknik Kualitatif Teknik teknik kualitatif adalah subyektif atau judgmental atau berdasarkan pada estimasi. Estimasi dan pendapat pendapat berbagai sumber pendapat bagi peramal kondisi bisnis adalah sebagai berikut : a. Para Eksekutif Para eksekutif sering mempunyai kemampuan untuk memberikan masukkan masukkan forecasting yang berguna terutama dari para manager yang mempunyai pengalaman cukup lama dalam industri atau dalam perusahaan bisnis. b. Orang orang Penjualan Sumber baik lainnya adalah tenaga tenaga penjualan (sales force), para anggota ini secara tetap berhubungan dengan para langganan, sehingga akan mampu untuk memperkirakan rencana rencana pembelian, sikap dan kebutuhan mereka. Hambatan untuk mendapatkan informasi yang tidak bisa adalah bahwa orang orang penjualan sering cenderung bersikap pesismis, sehingga membuat estimasi terlalu rendah yang

19 berakibat tingkat kuota penjualannya rendah dan mungkin mendapatkan kompensasi tinggi semakin besar. c. Para Langganan Langganan yang membeli keluaran (produk atau jasa) perusahaan kadang kadang bersedia dan berkeinginan untuk mengungkapkan rencana rencana pembelian mereka. Hal ini sering dijumpai terutama bagi perusahaan perusahaan yang menjual produk produknya ke pasar industri dan informasi yang diberikan para langganan merupakn umpan balik bagi perusahaan. d. Lain lain Dalam banyak contoh para Spesialis (ahli) dalam berbagai bidang memberikan pendapat pendapat yang sangat bernilai. 2. Teknik teknik Kuantitatif a. Analisis Runtun Waktu (Time Series) Model model peramalan runtun waktu mencoba untuk meramalkan kejadian kejadian diwaktu yang akan datang atas dasar serangkaian data masa lalu. Beberapa pendekatan untuk menganalisa runtun waktu telah tersedia, yang semuanya bermaksud merinci runtun waktu menjadi komponen komponen yang terpisah. Setiap komponen kemudian

20 digunakan untuk membuat ramalan. Dengan merinci serangkaian data menjadi komponen komponen, maka akan dapat dicapai tingkat ketepatan yang lebih besar karena pengaruh pengaruh yang terpisah pada nilai ramalan terakhir dipertimbangkan. Komponen komponen runtun waktu pada umumnya diklasifikasikan sebagi Trend (T), musiman atau seasional (S), Siklikal atau Cylical (C), dan residu atau erractic (E). Dalam model klasik analisis runtun waktu, nilai ramalan (Y) merupakan fungsi perkalian dari komponen komponen tersebut. Y = T x S x C x E Komponen pertama adalah Trend yang menunjukkan pola gerakan penurunan atau pertumbuhan (kenaikan) jangka panjang serangkai data historik.

21 Contoh Grafik Trend Penjualan Produk Gambar 2.1 Contoh Grafik Trend Penjualan Produk Garis trend mempunyai sifat yaitu : 1). Penjumlahan seluruh deviasi vertikal titik titik data terhadap garis adalah nol. 2). Penjumlahan seluruh kuadrat deviasi vertikal data historik dan garis adalah minimum. 3). Garis melalui rata rata X dan Y Untuk persamaan linier garis trend dicari dengan penyelesaian simultan nilai a dan b pada 2 (dua) persamaan normal berikut : y = na + b x xy = a x + b x 2

22 Bila titk tengah data sebagai tahun dasar maka x dan dapat dihilangkan dari kedua persamaan diatas dan menjadi : y = na a = xy = b x 2 b = Bila ada sejumlah periode waktu ganjil, tiitik tengah periode waktu ditentukan sebagai X = 0, sehingga jumlah plus dan minus akan sama dengan nol. Produsen pemberian kode tersebut adalah sebagai berikut : Nomor Data Kode (X) 1-2 2-1 3 0 4 1 5 2 0

23 Tetapi bila jumlah data adalah genap, prosedur pemberian kode menjadi : Nomor Data Kode (X) 1-5 2-3 3-1 4 1 5 3 6 5 0 Komponen kedua adalah variasi musiman, komponen ini mencerminkan pengaruh pola pola pembelian musiman : Gambar 2.2 Contoh Grafik Pluktuasi Musiman

24 Komponen ketiga adalah pengaruh siklikal atau senang disebut gelombang kongjungtur, adalah komponen dasar runtun waktu, ini mungkin merupakan komponen yang paling sulit ditentukan bila rentangan waktu tidak diketahui atau akibat siklus tidak dapat ditentukan pengaruh siklikal pada permintaan mungkin diakibatkan kejadian kejadian seperti : pemilihan politik, perang, kondisi kondisi ekonomi, siklus bisnis atau tekanan sosialogik. Contoh grafik fluktuasi musiman : Gambar 2.3 Contoh Grafik Pluktuasi Musiman Komponen terakhir adalah residu atau erractic unsur ini menunjukan fluktuasi data yang tidak sistematik atau acak (random), prosedur peramalan yang menggunakan data runtun waktu memisahkan faktor faktor trend dan musiman, komponen acak pada dasarnya tidak dapat diramalkan, sehingga prosedur yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut :

25 a) Mendapat data historik b) Mencari persamaan trend c) Mencari indeks musim (bila data mencerminkan adanya pengaruh komponen hasil) d) Memproyeksikan trend ke waktu yang akan datang e) Mengalikan nilai nilai trend bulanan dengan indeks musim f) Menitifikasikan nilai nilai yang diramalkan dengan pengetahuan tentang : (a) Kondisi kondisi bisnis siklikal (C) (b) Antisipasi pengaruh pengaruh yang tidak biasa (F) Contoh Grafik Residu dan Erratic Gambar 2.4 Contoh Grafik Residu dan Erratic 3. Kuadrat terkecil (Least Squares) Kuadrat terkecil adalah salah satu metoda yang paling luas digunakan untuk menentukan persamaan trend data karena metode ini menghasilkan apa yang secara matematik digambarkan sebagai

26 Line Of Best Fit. Dengan menggunakan persamaan kuadrat terkecil, dapat menghitung : a = b = Jadi persamaan peramalan dalam bentuk Y = a + bx 4. Rata rata Bergerak (Moving Average) Peramalan menggunakan model rata rata bergerak (moong average) didasarkan pada nilai rata rata dari data masalah. Jika diketahui ada n data waktu dan kita memutuskan menggunakan t buah data pengamatan (t n) untuk setiap rata rata maka model dari rata rata bergerak itu disebut sebagi rata rata bergerak ordo t yang bisa dinotasikan sebagai MA (t). Dengan demikian jika kiata menggunakan data X, untuk setiap rata rata maka peramalan berdasarkan model rata rata maka peramalan berdasarkan model rata rata bergerak ordo t, MA (t), ditentukan sebagai berikut : Ft + 1 = X = t i=1 Xi/t Ft + 2 = X = t+1 Xi/t i=1.... Ft + k = X = t+k 1 i=1 Xi/t

27 Permasalahan dalam menggunakan model rata rata bergerak adalah bagaimana memilih ordo yang tepat dan model rata rata bergerak ini. Dalam hal ini kita dapat memilih beberapa ordo tertentu yang diperkirakan tepat, kemudian mengujinya berdasarkan nilai nilai penyimpangan terhadap keadaan aktual, lalu memilih rata rata bergerak ordo tertentu yang memiliki rata rata penyimpangan terkecil. 5. Metode Regresi Sederhana Analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menentukan hubungan antar paling tidak dua variabel atau lebih, variabel bebas dan sah bergantung. Tujuannya adalah untuk meramalkan atau memperkiraan nilai variabel bergantung dalam hubungannya dengan nilai variabel bebas tertentu. Baris prediksi ini secara umum adalah data hidrostatik. Korelasi pada dasarnnya adalah hubungan yang terdiri dari dua variabel atau lebih agar supaya dapat diketahui besarnya hubungan, maka kejadian tersebut harus dapat dinyatakan dalam nilai variabel. Bila kedua veriabel atau lebih terkorelasi maka kejadian yang satu dapat mempengaruhi kejadian yang lain, jadi variabel X berhubungan dangan variabel Y, maka variabel X yang

28 sudah diketahui besarnya dapat untuk memperkirakan besarnya nilai variabel Y. Jadi garis regresi adalah suatu garis yang menunjukan perkiraan atau ramalan Y apabila nilai X telah diketahui. Syarat syarat peramalan ini adalah harus mengetahui data lampiran sebagai data kuantitatif. 1.9 Macam macam Ramalan Sesuatu yang akan direncanakan tentunya didasarkan atas ramalan, ramalan juga didasarkan atas pembagian jenis ramalan yaitu : 1. Ramalan Jangka Pendek Ramalan jangka pendek adalah ramalan yang dilakukan untuk meramalkan dalam waktu yang dekat. Ramalan ini digunakan untuk merencanakan suatu produk yang dibuat dalam waktu kurang dari satu tahun. 2. Ramalan Jangka Menengah Ramalan jangka menengah digunakan untuk merencanakan suatu produk yang dibuat dalam waktu kurang dai dua tahun.

29 3. Ramalan Jangka Panjang Ramalan jangka panjang akan mencakup tentang produksi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan selama lima tahun yang akan datang. 1.10 Langkah langkah dalam Pengadaan Peramalan Ada beberapa langkah langkah dalam pengadaan yaitu : 1. Susunan data tersebut dalam bentuk periode waktu 2. Buat sumbu x dan y 3. Data di plot dalam kuadran dan sumbu X Y 4. Hubungkan titik titik data tersebut 5. Tentukan model yang cocok untuk meramalkan nilai variabel yang belum diketahui 1.11 Uji Keseragaman Data Kegunaan uji keseragaman data adalah untuk menyelidiki apakah sekumpulan data sesuai atau tidak 1. Rumus regresi linier dengan persamaan garis : Y = a + b x Dimana, Y = Besarnya penjualan yang dinyatakan dalam sumbu vertikal pada grafik.

30 X = Waktu I periode perencanaan penjualan yang dinyatakan dalam sumbu horizontal. a = Komponen yang tetap dari penjualan pada setiap periode waktu. b = Tingkat perkembangan penjualan pada setiap periode / waktu dan juga merupakan garis atau slope dari garis penjualan tersebut. 2. Rumus Korelasi r = 1 1 Dimana : X = waktu / periode penjualan Y = besarnya penjualan 3. Rumus Moving Average Peramalan dengan teknik moving average (model rata rata bergerak) melakukan perhitungan terhadap nilai data yang paling baru Man =

31 Dimana, i = banyaknya data (1,2,3...) n = angka periode rata rata bergerak Ai = nilai aktual tahun ke I Dua ukuran penyimpangan yang digunakan : a. MAPE ; Mean Absolute Percentage Error MAPE = [ ] Dimana : [Pej] = Dimana : Pej = Persentase galat (dalam nilai absolut) Xj = nilai aktual periode ke-j Fj = nilai ramalan periode ke-j n = banyaknya data penyimpangan b. RMSE ; Root Mean Square Error RMSE = 4. Rumus Exponential Digunakan apa bila persamaan a dan b tidak bias dipecahkan dengan cara konvensional. Digunakan transformasi logaritma ke dalam situasi regresi.

32 Persamaan metode eksponensial : d (t)=ae bt Dimana : d (t)= Forecast untuk saat t a = intercept b = kemiringan garis t = time (independent variable) e= eksponential (konstanta) 5. Rumus Eksponential Smoothing Kesalahan peramalan masa lalu digunakan untuk koreksi peramalan berikutnya. Dihitung berdasarkanhasil peramalan + kesalahan peramalan sebelumnya. Persamaan metode eksponential smoothing : F ) F t 1 Dt (1 t Dimana: F t+1 = Ramalanuntukperiodeberikutnya D t = Demand aktualpadaperiode t F t = Peramalanygditentukansebelumnyauntukperiode t a = Faktorbobot