Keywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production

dokumen-dokumen yang mirip
Key words: upland rice, paddy field, adaptive varieties, production

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 13 PADA BERBAGAI AGROEKOLOGI LAHAN SAWAH IRIGASI

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

Key words: upland rice local varieties, fertilization N, upland

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH MELALUI UMUR BIBIT. Acceleration of Lowland Rice Yield through Seedling Age

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

KERAGAAN PRODUKSI DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SL PTT DI KABUPATEN KUANSING

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

Varietas Padi Unggulan. Badan Litbang Pertanian. Gambar 1. Varietas Inpari 19 di areal persawahan KP. Sukamandi, Jawa Barat.

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT ADOPSI PETANI DENGAN PENDEKATAN PTT PADI DI DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK ABSTRAK

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS UNGGUL BARU MENUNJANG PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

KAJIAN KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN ABSTRAK PENDAHULUAN

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah

Abstrak

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

PENGARUH SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH VARIETAS IR-66 DI SUMATERA BARAT

DAYA HASIL TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KEBON AGUNG BANTUL THE POTENTIAL YIELD OF THREE NEW PADDY VARIETIES AT KEBON AGUNG BANTUL

Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: ISSN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS PADI SAWAH PADA SISTEM JAJAR LEGOWO. Growth and Yield of Two Varieties of Wetland Rice with Jajar Legowo System

Keragaan Varietas Unggul Baru Inpari dan Inpara di Kabupaten Kutai Kartanegara

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Efisiensi Penggunaan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

ADAPTASI TIGA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DENGAN INOVASI PTT DI LAHAN KERING BUMI NABUNG, LAMPUNG TENGAH

TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Jurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013

KERAGAAN 12 VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) DAN VARIETAS UNGGUL HIBRIDA (VUH) DALAM USAHA PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KEC

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

RESPON VARIETAS INPARI 15 PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK ANORGANIK DI KELURAHAN SEMARANG, KOTA BENGKULU

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI

DAYA HASIL DAN POTENSI LIMBAH UNTUK PAKAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SISTEM TANAM LEGOWO 2:1. I NYOMAN ADIJAYA dan I MADE RAI YASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KABUPATEN MADIUN

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:

TEKNIK PEMUPUKAN N DENGAN MENGGUNAKAN BWD PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DAN JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA, PROVINSI SUMATERA BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN SELUMA ABSTRAK PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

KERAGAAN TANAMAN PADI BERDASARKAN POSISI TANAMAN TERHADAP KOMPONEN HASIL PADA SISTEM TANAM LEGOWO 4:1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INDEK PERTANAMAN (IP-400) DALAM RANGKA KEMANDIRAN PANGAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH PENDAHULUAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

UJI PERBEDAAN SISTEM JAJAR LEGOWO TERHADAP BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA SAWAH TADAH HUJAN SKRIPSI SARLYONES KAFISA

Syafri Edi dan Defira Suci Gusfarina Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi ABSTRACT

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : Vol.2, No.3. Desember (28) :

Kata kunci: Varietas Unggul Baru (VUB), Inpari, produksi dan adopsi petani

DISPLAY VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI KAWASAN SENTRA PERBENIHAN FORMAL (SPF) DAN INFORMAL (SPI), KABUPATEN ROKAN HULU, RIAU

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

PENGKAJIAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI MOROKAI

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

Kajian Adaptasi Enam Varietas Unggul Baru Padi Sawah Irigasi Semi Teknis di Daerah Perbatasan Kalimantan Barat

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.4, Desember (618) :

Pengkajian Beberapa Varietas Unggul Baru (Vub) Padi Di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan

Marthen P. Sirappa. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Jl. Chr. Soplanit, Rumah Tiga, Ambon 97234

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

Transkripsi:

Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 PENINGKATAN PRODUKSI BERAS MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT PADI INPARI DI KABUPATEN BOJONEGORO Nurul Istiqomah dan Handoko Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Jl. Raya Karangploso KM 4 PO BOX 188 Malang Telp. (0341) 494052, Fax (0341)471255 E-mail: istiqomah98rid@yahoo.com ABSTRACT Increased rice production can be increased with the intensification of land with the implementation of paddy PTT technology. The purpose of this study to obtain of Inpari paddy variety that capable of producing high production in the local agroecology by assistance of paddy SLPTT. Research conducted in the village of Kapas Kumpulrejo Bojonegoro district with three varieties of rice: Inpari 1, Inpari 4, and Inpari 8 with two commonly grown paddy varieties that farmers as a comparison: Situbagendit and Ciherang. SL PTT paddy by applying: legowo spacing 40x(20x10) cm, 2-3 seedlings / clump, 15-21 days seedlings, organic fertilizers 2 tons / ha. Observations made on the five plots, then performed F test followed by LSD at 5% level. Observed variables were plant height, total number of tillers, number of productive tillers, panicle length and production. The results showed that Ciherang plant height (107 cm) higher than the other varieties as well as the total number of tillers Ciherang (25.8) is higher than Inpari 1 (21), Inpari 4 (18.4), Inpari 8 (21, 2) and Situbagendit (16.8) but the number of productive tillers was not significantly different with Inpari. Amount of pithy grain Inpari 1 (113) and Inpari 8 (128) higher than Ciherang (106). The highest rice production Inpari 1 (8.4 ton / ha), followed by Inpari 8 (8.0 ton / ha), Inpari 4 (7.2 ton / ha), Ciherang (6.1 ton / ha), and Situbagendit (4.9 tons / ha). Although Inpari 1 more higher than 8, but farmers prefer Inpari 8 because of more fluffier rice. Keywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production PENDAHULUAN Beras merupakan komoditas nasional yang memegang peranan sangat strategis tetapi berdasarkan data produksi padi tahun 1994 hingga 2007 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produksi padi masih berada di bawah laju pertumbuhan penduduk (BPS 2007). Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi adalah melalui program benih bersertifikat. Departemen Pertanian pada tahun 2007 telah menghasilkan teknologi atau inovasi baru melalui pendekatan Peningkatan Produksi Nasional (P2BN) untuk memacu peningkatan produktivitas usahatani padi. Produktivitas padi di Jawa Timur selama tahun 2002-2006 peningkatannya relatif melandai. Produktivitas padi pada tahun 2002 sebesar 5,22 t/ha menjadi 5,34 t/ha pada tahun 2006. Selain itu enam tahun terakhir (2000-2005) terjadi penyusutan areal lahan sawah sebesar 5,06 % (BPS, 2002 dan 2007). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi padi di Jawa Timur tampaknya sulit dilakukan melalui perluasan areal tanam padi sawah, sehingga peningkatan produksi dapat dilakukan dengan

Juni, 2012 Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi intensifikasi lahan melalui terobosan teknologi inovasi baru dengan pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT). PTT padi merupakan pendekatan teknologi untuk menghasilkan rakitan teknologi spesifik lokasi dalam pengelolaan lahan, air, tanaman, dan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu dan menjamin keberlanjutan kelestarian lingkungan. Gerakan SL-PTT di Jawa Timur mulai dilaksanakan tahun 2009, yaitu merupakan sekolah lapang bagi petani dalam menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui penggunaan input produksi yang efisien dan spesifik lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi dalam menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan (Kasijadi et. al., 2010). Untuk mendukung peningkatan produktivitas dalam menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah banyak menghasilkan VUB padi sawah dengan potensi produksi tinggi akan tetapi tidak semua informasi tentang VUB tersebut diketahui oleh petani. Olah karena itu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melaksanakan pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (SL-PTT) melalui penerapan PTT Padi diantaranya pengenalan VUB padi sawah. Melalui pendampingan SLPTT padi akan diperoleh VUB yang adaptif spesifik lokasi yang mampu berproduksi optimal dibandingkan dengan varietas yang ditanam petani sehingga terjadi percepatan penyebaran dan adopsi VUB padi sawah. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan varietas Inpari dengan produksi tinggi menunjang peningkatan produksi padi melalui pendampingan SLPTT dengan menerapkan komponen PTT padi di Kabupaten Bojonegoro. METODE Penelitian dilaksanakan pada MK 1 di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro dengan tiga VUB Padi sawah yaitu Inpari 1, Inpari 4, dan Inpari 8 dengan dua varietas padi yang biasa ditanam petani sebagai pembanding yaitu Ciherang dan Situbagendit. Pelaksanaan penelitian melalui pendampingan SL PTT padi dengan menerapkan PTT padi menerapkan beberapa komponen PT yaitu: 1). Penggunaan VUB, 2). Penggunaan benih muda (>21 hari setelah semai), 3). Cara tanam jajar legowo {40 x (20 x 10)} cm, 4). Penggunaan pupuk organik 2 t.ha -1, 5). Penambahan pupuk N susulan berdasarkan pengamatan dengan BWD, 6). Penggunaan pupuk P dan K berdasarkan hasil analisa menggunakan PUTS. Dosis pupuk N yang diberikan pada umur 10-15 HST adalah Urea 100 kg.ha -1, pupuk N susulan berdasarkan BWD pada umur 25-28 HST sebanyak 150 kg ha -1, SP-36 100 kg.ha -1 dan KCl 100 kg.ha -1 Pengamatan dilakukan pada lima petak ubinan, kemudian dilakukan analisis sidik ragam Uji F yang dilanjutkan dengan BNT pada taraf 5%. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, Jumlah gabah bernas, jumlah gabah hampa, panjang malai dan produksi yang diamati dari ubinan 6,25m 2. 2

Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Agroekologi Kabupaten Bojonegoro dilewati oleh Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang intensif. Sebanyak 40,15 % wilayah Bojonegoro masih merupakan hutan Negara yang sebagian besar berada di wilayah Selatan Bojonegoro, lahan sawah berpengairan teknis mencakup 21.38 persen, sedangkan lahan sawah yang dialiri irigasi semi teknis meliputi 6,12 persen. Sementara itu sawah yang tadah hujan mencapai 48,05 %, serta 22,42 % merupakan tanah kering dan sisanya 4,85 % adalah lahan uyang dipergunakan untuk perkebunan dan lain-lain (BPS, 2009) (Gambar 1). Hutan Negara 22,42 4,85 40,15 48,06 6,12 21,38 Lahan sawah dengan pengairan teknis Lahan sawah dengan irigasi semi teknis Gambar. 1. Pemanfaatan Penggunaan Lahan di Kabupaten Bojonegoro Pola Tanam Dalam Setahun Pengaturan pola tanam terkait dengan kebutuhan air, khususnya di daerah non irigasi yang sangat bergantung pada curah hujan dan faktor-faktor iklim lainnya, seperti suhu udara dan penyinaran matahari sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman untuk berproduksi optimal. Disamping ketergantungan terhadap faktor iklim, penerapan teknologi budidaya, penyediaan sarana produksi, dan penyediaan varietas unggul juga memegang peranan penting. Di daerah sepanjang aliran sungi Bengawan Solo pada umumnya petani dapat menanam padi tiga kali dalam setahun dengan pola tanam padi-padi-padi. Sebagian daerah sentra tanaman tembakau dengan pola tanam padi-padi-tembakau sedangkan di sawah tadah hujan dengan pola tanam padi-palawija/padi-gogo. Pertumbuhan dan Hasil Padi Inpari Keragaan komponen pertumbuhan padi Inpari (tinggi tanaman, jumlah anakan total, dan jumlah anakan produktif) dua varietas pembanding Situbagendit dan Ciherang (Tabel 1).

Juni, 2012 Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Tabel 1. Komponen Pertumbuhan VUB Padi Inpari pada MK 1 di Kecamatan Kapas Kab. Bojonegoro, 2009. Komponen Pertumbuhan VUB Padi Inpari dan Varietas Pembanding Tinggi Tanaman (cm) Jumlah anakan total (batang) Jumlah anakan produktif (batang) Inpari 1 94,0 bc 21,0 b 18,4 a Inpari 4 92,0 c 18,4 bc 17,6 a Inpari 8 98,0 b 21,2 b 20,4 a Situbagendit 107,0 a 25,8 a 17,4 a Ciherang 93,2 bc 16,8 c 13,2 b KK (%) 3,93 11,5 14,3 Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada Uji BNT (α=5%) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada peubah tinggi tanaman varietas pembanding Ciherang (107 cm) lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya begitu juga dengan jumlah anakan total Ciherang (25,8 cm) lebih tinggi daripada Inpari 1 (21 cm), Inpari 4 (18,4 cm), Inpari 8 (21,2 cm) dan Situbagendit (16,8 cm) tetapi jumlah anakan produktif tidak berbeda nyata dengan padi Inpari. Jumlah gabah isi Inpari 1 (113 batang ) dan Inpari 8 (128 batang ) lebih tinggi daripada Ciherang (106 batang). Dibandingkan dengan deskripsinya (Tabel 3), Inpari 8 dengan tinggi 105-121 cm tetapi di lokasi penelitian tinggi tanaman 98 cm. Varietas Situbagendit yang merupakan varietas eksisting menunjukkan performance tinggi tanaman yang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan varietas pembanding Ciherang dan varietas Inpari. Demikian pula dengan jumlah anakan total ternyata varietas eksisting Situbagendit menghasilkan jumlah anakan yang lebih banyak dan berbeda nyata dengan pembanding Ciherang dan Inpari. Tetapi pada penelitian ini, banyaknya jumlah anakan total tidak berkorelasi dengan jumlah anakan produktif. Hal ini karena tidak semua anakan yang terbentuk mampu menghasilkan malai. Inpari 8 menghasilkan jumlah anakan produktif yang lebih banyak meskipun tidak berbeda nyata dengan Situbagendit, Inpari 1 dan Inpari 4 serta varietas pembanding, Ciherang. Akan tetapi menurut Kim et al. (1988) jumlah malai atau jumlah anakan produktif mempunyai pengaruh terhadap hasil. Tabel 2. Komponen Hasil 3 VUB Padi Inpari dengan Ciherang dan Situbagendit pada MK 1 di Kecamatan Kapas Kab. Bojonegoro, 2009. VUB Padi Inpari dan Varietas Pembanding Panjang Malai (cm) Jumlah Gabah Bernas (butir) Komponen Hasil Jumlah Gabah Hampa (butir) Hasil GKP (ton ha -1 ) Inpari 1 24,6 c 113,0 ab 16,4 c 8,4 a Inpari 4 25,8 bc 100,8 bc 14,8 c 7,2 c Inpari 8 28,6 a 128,0 a 21,0 bc 8,0 b Situbagendit 27,0 ab 107,0 bc 33,6 ab 6,1 d Ciherang 26,0 bc 96,0 c 37,6 a 4,9 e KK (%) 5,6 11,49 14,31 4,0 Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada Uji BNT (α=5%). 4

Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 Malai Inpari 8 (28,6 cm) paling panjang dan berbeda nyata dengan Inpari 1 (24,6 cm). Sementara itu jumlah gabah bernas Inpari 8 ( 128 butir) paling tinggi dan berbeda nyata dengan varietas pembanding Situbagendit (107 butir) dan Ciherang (96 butir). Jumlah gabah hampa Ciherang (37,6 butir) paling banyak dan berbeda nyata dengan ketiga VUB Inpari lainnya. Secara umum VUB padi Inpari menghasilkan GKP yang lebih tinggi daripada varietas eksisting/pembanding (Ciherang dan Situbagendit). Produksi padi tertinggi Inpari 1 (8,4 ton/ha), diikuti oleh Inpari 8 (8,0 ton/ha), Inpari 4 (7,2 ton/ha), Ciherang (6,1 ton/ha), dan Situbagendit (4,9 ton/ha). Meskipun hasil penen Inpari 1 lebih tinggi daripada Inpari 8, tetapi petani lebih menyukai Inpari 8 karena rasa nasinya lebih pulen. Begitu pula terhadap Inpari 4, petani juga suka tetapi produktivitasnya masih lebih rendah daripada Inpari 8, Inpari 1 mampu berproduksi hingga 8,4 ton ha -1 sedangkan Inpari 8 sebesar 8 ton ha -1. Tabel 3. Deskripsi VUB Padi Inpari VUB Padi/tahun pelepasan Tinggi tanaman (cn) Jumlah anakan produktif (batang) Kriteria Umur Panen (hari) Kisaran hasil (ton ha -1 ) Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit Inpari 1/ 93,0 16 108 7,30-10,0 HDB, Wck2,3 Inpari 4/ 95-105 16 115 6,04-8,80 HDB Inpari 8/ 105-121 15-21 125 6,41-9,30 HDB Situbagendit/2003 99-105 12-13 110-120 4,00-6,00 HDB, B Ciherang/2000 107-115 14-17 116-125 6,00-8,50 HDB, Wck2,3 Sumber: Suprihatno, et.al (2010). Keterangan: B=blas; Wck =Wereng Coklat Biotype 1,2,3; HDB=Hawar Daun Bakteri. Sesuai dengan deskripsinya (Tabel 3), Situbagendit yang merupakan varietas eksisting mempunyai potensi produksi hingga 6 ton ha -1, lebih rendah daripada VUB padi sawah Inpari. KESIMPULAN Hasil panen VUB padi sawah tertinggi pada Inpari 1 mencapai 8,4 ton ha -1, tetapi terkait dengan rasa nasinya, petani lebih memilih Inpari 8 karena teksturnya yang lebih pulen meskipun hasil ton ha -1 lebih rendah yaitu 8,0 ton ha - 1. Hasil GKP pada VUB padi Inpari 8 lebih tinggi daripada varietas ciherang (38,75%) dan Situbagendit (23,75%). VUB padi sawah Inpari 8 dapat disarankan untuk dikembangkan lebih luas mengingat kemampuannya berproduksi tinggi dan rasa nasinya yang disukai. DAFTAR PUSTAKA BPS. 2002. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta. -----, 2007. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta. Badan Litbang Pertanian. 2007. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Petunjuk Teknis Lapang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta

Juni, 2012 Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Endrisal dan J. Bobihoe. 2004. Efesiensi Penggunaan Pupuk Nitrogen dengan Penggunaan Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol 7, No.2: 118-124. Kasijadi. F, Suwono, Arifin. Z., dan Purnomo,S. 2007. PTT Padi (Prinsip PTT, Teknologi Dasar dan Pilihan/Spesifik Lokasi, Teknologi Alternatif, Manajemen Kawasan, dan Usahatani). Kementerian Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. BPTP Jawa Timur. Kim, C.H dan J.N Rutger. 1988. Heterosis in Rice. In Hybrid Rice. IRRI. P 39-54. Suprihatno, B. Aan. A.D, Satoto, Baehaki S.E., Suprihantono, A. Setyono, S.D. Indrasari, I.P. Waedana, H. Sembiring. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Badan Litbangtan. Balitpa. Sukamandi. 6