BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis


BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Kebon Jeruk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Berikut sebuah penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. dijalan Jendral Sudirman Air Molek.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel adalah konstruk yang dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena. 3.1.1 Variabel Dependen Variabel terikat ( dependent variable), yaitu variabel yang memberikan reaksi / respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y). Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Widayati dalam Yuniwati (2012). Kepetuhan Wajib Pajak orang Pribadi yang dikemukakan oleh Norman D. Nowak sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi (Devano, 2006 :110 ) sebagai berikut : 1. Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua peraturan perundang undangan perpajakan. 2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas. 3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar. 4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya. 3.1.2 Variabel Independen Variabel Bebas (independent variable) yaitu variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Adapun variabel independen dalam penelitian ini yaitu : 29

30 a. Mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak. Dapat diukur dengan melihat dari pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari pajak yang dibayar yang berguna untuk kelangsungan pembanguan bangsa dan negara, hak dan kewajibannya, manfaat NPWP, dan mengetahiu sanksi dalam perpajakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Widayati dalam Yuniwati (2012). b. Menghitung sendiri Pajak Terutang. Menghitung besarnya pajak terutang yang dilakukan pada setiap akhir tahun pajak, dengan cara mengalikan tarif pajak dengan pengenaan pajaknya. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Widayati dalam Yuniwati (2012). c. Membayar Pajak Terutang. Pembayaran pajak dapat dilakukan di bank bank pemerintah maupun swasta dan kantor pos dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) yang dapat diambil di KPP atau KP4 terdekat, atau dengan cara lain melalui pembayaran pajak secara elektronik ( e- payment). Kesadaran Wajib Pajak orang pribadi dalam membayar pajak terutangnya dicerminkan dari ketepatan waktu pembayaran, kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Widayati dalam Yuniwati (2012).

31 d. Melaporkan SPT. Surat Pemberitahuan (SPT) memiliki fungsi sebagai suatu sarana bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam melaporkan dan mempertanggunggjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. Selain itu, surat pemberitahuan berfungsi untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak, baik yang dilakukan Wajib Pajak sendiri maupun melalui mekanisme pemotongan dan pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga, melaporkan harta dan kewajiban, dan pembayaran dari pemotongan atau pemungut tentang pemotongan dan pemotongan pajak yang telah dilakukan. Kesadaran Wajib Pajak orang pribadi dalam melaporkan SPT dicerminkan dari ketepatan waktu pelaporan, pengetahuan tentang kelengkapan dokumen SPT sesuai dengan jenis pekerjaan dan jumlah penghasilannya, mengetahui sanksi apabila terlambat melaporkan SPT. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Widayati dalam Yuniwati (2012). e. Pendidikan. Pendidikandapatdiartikansebagaisbuah proses denganmetode metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Variabel pendidikan ini merupakan variabel dummy atau bebas kualitatif sehingga penelitian dibatasi hanya pada pendidikan formal wajib pajakyaitu : 1. SD SMA (Non PerguruanTinggi) skala 0. 2. PerguruanTinggiskala 1.

32 3.1.3 Pengukuran Variabel Variabel ini diukur dengan metode pengukuran skala likert ataupun interval, dan dibuat dlam bentuk checklist. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persesi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Adapun nilai kuantitatif yang dikomposisikan digunakan dengan menggunakan skala likert dan untuk suatu pilihan nilai (skor) dengan jarak interval. Skor dari pilihan tersebut antara lain, sangat setuju (SS) dengan 5 poin, setuju (S) dengan 4 poin, Ragu - ragu (RR) dengan 3 poin, tidak setuju (TS) dengan 2 poin, sangat tidak sejutu (STS) dengan 1 poin. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Bangkinang. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karaakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009 : 90). Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bangkinang. 3.3 Metode Pengambilan Sampel Sampel penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bangkinang dan statusnya masih aktif. Adapun

33 jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Bangkinang adalah 88.178. Wajib Pajakdaritahun 2012-2013. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling (acak) yaitu : teknik penentuan sampel diambil dari sebagian jumlah populasi yang dinilai dapat mewakili keseluruhan responden penelitian. Jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus Slovin dalam (Husein Umar, 2008) sebagai berikut : n = n =... ( ) n =.. n = 99,85 / 100 orang. Keterangan : n N e : Jumlah Sampel : Jumlah Populasi : Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang dapat ditoleransi 10%. Dalam hal ini peneliti mengambil sampel dengan nilai e = 10%. Maka sampel yang diperlukan adalah 100 Wajib Pajak Orang pribadi. Alasan pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin adalah untuk memperkecil jumlah responden yang terlalu banyak, sehingga mempersulit dalam penyebaran kuisioner. Teknik pengambilan sampel ini juga perna dilakukan oleh Resti neri

34 (2012) dengan menggunakan standar eror 10% sehingga mendapatkan sampel 100 orang. 3.4 Jenis Data, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang harus di olah kembali. Data ini diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Dimana data utama yang dipakai untuk menjawab masalah yang diteliti yaitu data mengenai Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Bangkinang. Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data ini adalah : a. Kuisioner Merupakan suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepadapon responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut. b. Observasi Meliputi penelitian dan pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk kemudian diperbandingkan dengan toeri yang dikemukakan agar dapat dibuat kesimpulan dan saran. 3.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Uji Validitas Uji validitas adalah prosedur pengujian untuk melihat apakah alat ukur yang berupa kuesioner yang dipakai dapat mengukur dengan cermat atau tidak, dengan kata lain sejauh mana alat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

35 melakukan fungsinya ukurnya. Pengujian Validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item item pertanyaan dengan total nilai setiap variabel. Korelasi setiap item pertanyaan dengan nilai total setiap variabel dilakukan dengan teknik korelasi yaitu korelasi produk momen person (bivariate pearson) untuk mengetahui apahak variabel yang diuji valid atau tidak, hasil korelasi dibandingkan dengan angka kriteria r table korelasi dan tarif singnifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan diambil jika nilai hasil uji valilitas lebih besar dari angka kriteria r table korelasi, maka item pertanyaan dikatakan valid. 3.5.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode one shot atau diukur sekali saja. Pengukuran yang dimaksud adalah pengukuran yang hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain. Untuk pengukuran reliabilitas, SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach alpa ( ) > 60%. Hal ini diungkapkan oleh Nunally (1967) dalam Priyatno (2008). 3.6 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka uji statistik parametik yang

36 akan digunakan dan jika tidak normal maka uji non parametik yang akan digunakan. Pengujian normalitas ini dapat digunakan dengan one sample kolmogorov smirnov test dengan signifikansi 5%. Untuk dasar penambilan keputusan dari uji normalitas ini adalah melihat probability asymp. Sig (2 tailed) > 0,05 maka data mempunyai distribusi normal dan sebaliknya jika < 0, 05 maka data mempunyai distribusi yang tidak normal. 3.7 Uji Asumsi Klasik 3.7.1 Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya ketidak samaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Duwi Priyatno, 2008: 41). Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dengan melihat sctterplots. Jika membentuk pola tertentu, maka terdapat heterokedastisitas (Ghozali, 2006). 3.7.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikoloniaritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Menurut Santoso dalam Duwi Priyatno (2008: 39) pada um umnya jika variansinflation factor (VIF) dan Tolerance. Jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

37 3.7.3 Uji Autokorelasi Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dengan mendeteksi besaran Durbin Watson. Menurut Ghozali (2006) prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah Uji Durbin Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel III.1 Uji Durbin Watson (Uji DW) Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < di Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 di < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 du d 4 dl Tidak ada autokorelasi negatif atau positif Tidak ditolak du < d < 4 du 3.8 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.8.1 Analisi Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui ada tidakya Pengaruh Penerapan Self Assessment System terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Bangkinag digunakan model regresi linier berganda ( multiple regression linear) yaitu hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,... X dengan variabel dependen (Y). Adapun rumus regresi linier berganda dengan bentuk interaksi keseluruhan sabagai berikut : Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + b 4 X 4 +b 5 D+ e Keterangan : Y = Kepatuhan Wajib Pajak a = konstanta b = Koefisien Regresi

38 X = Mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak X = Menghitung Pajak Terutang X = Membayar Pajak Terutang X = Melaporkan SPT D = Pendidikan D = 0 = Jika non perguruantinggi D = 1 = Jikaperguruantinggi 3.8.2 Uji Hipotesis Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji F dan uji t dalam pengujian Hipotesis yaitu : 1. Secara Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F sering disebut uji koefisien regresi secara serentak. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali : 2006) 2. Secara Parsial (Uji T) Uji parsial dilakukan untuk mengetahui secara signifikan pengaruh masing masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, uji parsial dilakukan dengan bantuan uji statistik (Gujarati, 2005). Pengujian tersebut dilakukan dengan dua arah (2 tailed) dengan tingkat keyakinan 95% dan dilakukan uji tingkat signifikan pengaruh

39 hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Tingkat signifikannya ditentukan sebesar 5% dan degree of fredom(df) = n k 1. Apabila t hitung >t tabel maka Ha ditolak, dengan kata lain bahwa variabel independen secara individual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Demikian juga sebaliknya, jika t hitung <t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. 3.9 Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi ( R 2 ) adalah koefisien yang menunjukkan persentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen (Gujarati, 2005). Persentase itu menunjukkan seberapa besarnya variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Semakin besar koefisien determinasinya, maka semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan demikian regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen. Koefisien determinasi (R 2 ) dapat dicari dengan formulasi : R 2 = Sum of Square Regression Sum of Square Total Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol, semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen (X) terhadap nilai variabel dependen (dengan kata lain semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen). Sedangkan jika koefisien mendekati satu, maka sebaliknya. Pengolahan data penelitian ini menggunakan multiple regression dengan bantuan program SPSS (Statistik Product and Service Solution ) versi 17.0.