SURVEI KREDIT PERBANKAN

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

KONDISI TRIWULAN II-2007

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN II I II III IV I II III IV I II III IV I II

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN SUMSEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

(%, SBT) (%, qtq)

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

(%, SBT) (%, qtq)

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

SURVEI PERSEPSI PASAR

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

1. Tinjauan Umum

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

meningkat % (yoy) Feb'15

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING

HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan IV

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2017, No Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (L

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

SURVEI TENDENSI BISNIS

% yoy. Jan*

BAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan II 2006

Boks 2 SURVEI INDIKATOR PERBANKAN RIAU TAHUN I. Latar Belakang

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun triliun menjadi Rp triliun hingga akhir tahun.

SURVEI TENDENSI BISNIS

SURVEI PERSEPSI PASAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURVEI PERSEPSI PASAR

Transkripsi:

SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan mengalami peningkatan Kondisi tersebut diprakirakan akan berlanjut pada Triwulan III-2003 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru diindikasikan meningkat Ekspansi permintaan kredit diprakirakan terus membaik Hasil survei yang dilakukan terhadap 40 bank umum pada triwulan II- 2003 mengindikasikan adanya peningkatan pada permintaan kredit baru. Hal ini tercermin dari angka neto positif pada triwulan II-2003 yang mencapai 53,33% (artinya responden yang menyatakan meningkat masih lebih banyak dibandingkan yang menjawab sebaliknya). Kondisi tersebut sedikit lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya (47,37%). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru terjadi hampir pada semua kelompok bank. Peningkatan permintaan tertinggi terjadi pada kelompok bank kecil yang tercermin pada angka neto 64,29% diikuti oleh kelompok bank besar dengan angka neto 63,64%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2003, sedangkan dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan III-2003, indikasi peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan masih akan berlanjut. Hal ini tercermin dari angka neto 73,33%, atau lebih tinggi dibandingkan realisasi permintaan kredit baru triwulan II-2003 (53,33%). Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan terjadi pada semua kelompok bank. Kelompok bank kecil dan bank besar merupakan kelompok bank yang lebih optimis dalam memprakirakan akan terjadinya peningkatan permintaan kredit baru seperti tercermin pada angka neto 91,67% dan 72,73%, kemudian kelompok bank menengah sedikit dibawahnya sebesar 60,00%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru diprakirakan masih akan didominasi dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK diprakirakan lebih rendah dibandingkan proporsi pada triwulan sebelumnya, sedangkan proporsi dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi diprakirakan akan sedikit lebih tinggi. Metodologi Survei Kredit Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat dan faksimili. Metode pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun (dalam laporan ini menggunakan istilah angka neto ). Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 1

Grafik 1 Permintaan Kredit (% Angka Neto) 100 80 60 40 73,33 66,67 53,33 27,03 47,37 63,50 66,67 63,64 72,73 75,00 40,00 66,67 60,00 91,67 85,71 76,92 42,86 64,29 20 40,00 0 Seluruh Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil 0,00 Tw III-2002 Tw IV-2002 Tw I-2003 Tw II-2003 Prakiraan Tw III-2003 Pemberian Persetujuan Kredit Baru Pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan meningkat cukup besar Pemberian persetujuan kredit baru bank umum pada triwulan II-2003 mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dan tercermin dari angka neto sebesar 67,86%. Kondisi tersebut jauh lebih baik dibanding kondisi triwulan sebelumnya (39,39%). Peningkatan tersebut disebabkan karena membaiknya kondisi ekonomi. Sementara itu, alasan peningkatan pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah cukup kuatnya permodalan bank, sedangkan dari sisi eksternal bank adalah meningkatnya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan pemberian persetujuan kredit tertinggi terjadi pada Grafik 2 Pemberian Persetujuan Kredit Baru (% Angka 100 86,21 100,00 85,71 92,31 83,33 80 69,44 68,75 67,86 72,73 75,00 80,00 76,92 60 40 39,39 56,2 54,55 50,00 50,00 69,23 42,86 20 0 8,33 Seluruh Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Tw III-2002 Tw IV-2002 Tw I-2003 Tw II-2003 Prakiraan Tw III-2003 Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 2

kelompok bank besar yang tercermin pada angka neto sebesar 72,73%, diikuti oleh kelompok bank kecil (69,23%) dan bank menengah (50,00%). Berdasarkan jenis pengunaannya, pemberian persetujuan kredit baru dalam bentuk kredit modal kerja (KMK) masih menjadi prioritas utama pada triwulan II- 2003, diikuti pemberian persetujuan kredit dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi bentuk pemberian persetujuan kredit baru tersebut relatif sama dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi, persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran, diikuti pada sektor industri pengolahan. Peningkatan pemberian persetujuan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan sektor industri pengolahan lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. diprakirakan masih membaik pada triwulan III-2003 Pemberian persetujuan kredit baru bank umum diprakirakan akan mengalami peningkatan pada triwulan III-2003. Hal ini tercermin dari angka neto sebesar 86,21%, atau lebih tinggi dibandingkan angka neto realisasi pemberian persetujuan kredit baru triwulan II-2003 (67,86%). Alasan utama meningkatnya pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah masih cukup kuatnya permodalan bank dan berlebihnya likuiditas bank, sedangkan alasan dari sisi eksternal bank adalah membaiknya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, indikasi peningkatan dalam pemberian persetujuan kredit diprakirakan pada kelompok bank besar lebih baik yang tercermin pada angka neto sebesar 100,00%, dibandingkan kondisi pada kelompok bank menengah (80,00%) dan kelompok bank kecil (76,92%). Berdasarkan jenis pengunaannya, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Pemberian persetujuan kredit dalam bentuk KMK dan kerdit konsumsi diprakirakan akan sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan II-2003, sedangkan untuk kredit investasi mengalami peningkatan. Berdasarkan sektor ekonomi, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan diikuti oleh sektor industri pengolahan. Proporsi pemberian persetujuan kredit pada kedua sektor tersebut diprakirakan akan sama dengan proporsi pada triwulan II-2003. Prakiraan Posisi Kredit Posisi kredit diprakirakan akan meningkat Secara neto, sebanyak 85,71% responden memprakirakan posisi kredit pada triwulan III-2003 akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Prakiraan peningkatan posisi kredit tersebut terutama akan dialami oleh kelompok bank besar (100,00%), diikuti bank menengah (80,00%), dan bank kecil (76,92%). Prakiraan Dana Pihak Ketiga... diprakirakan akan mengalami kenaikan terutama berupa deposito Secara neto, sebanyak 41,38% responden memprakirakan akan terjadi peningkatan dana pihak ketiga pada triwulan III-2003. Peningkatan fasilitas & pelayanan jasa perbankan diprakirakan menjadi faktor pendorong peningkatan dana pihak ketiga tersebut. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan dana pihak ketiga tertinggi diprakirakan akan terjadi pada kelompok bank besar (46,15%), diikuti oleh bank kecil (40,00%) dan bank menengah (20,00%). Adapun sumber peningkatan dana pihak ketiga tersebut terutama dalam bentuk deposito. Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 3

Prakiraan Penempatan Dana Pemberian kredit masih menjadi alternatif utama penempatan dana Pilihan utama sebagian besar responden dalam menempatkan dananya pada triwulan III-2003 adalah dalam bentuk pemberian kredit, dan diikuti dalam bentuk pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi. Alasan utama penempatan dana dalam bentuk pemberian kredit adalah karena pendapatan bunga yang lebih baik, meningkatkan profitabiltas dan meningkatnya prospek usaha nasabah. Sementara itu, alasan utama penempatan dana dalam bentuk SBI adalah karena SBI merupakan alternatif penempatan dana yang aman dan liquid. Tingkat keuntungan yang cukup baik dengan risiko yang relatif rendah menjadi pendorong responden untuk menempatkan dananya dalam bentuk obligasi. Suku Bunga Dana Cost of funds mengalami penurunan demikian juga cost of loanable funds Tingkat suku bunga dana (cost of funds) secara rata-rata sederhana (simple average) baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan II-2003 mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 5,39% - 13,52% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,00% - 5,50%. Penurunan tingkat suku bunga tersebut diprakirakan akan berlanjut pada triwulan III-2003 yaitu tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 4,60% - 13,50%, sedangkan dalam valas diprakirakan relatif sama berada dalam kisaran 1,00% - 5,00%. Cost of loanable funds baik dalam rupiah maupun valas secara ratarata sederhana mengalami sedikit penurunan pada triwulan II-2003. Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 10,50% - 18,00% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,50% - 7,75%. Pada triwulan III-2003, cost of loanable funds baik dalam rupiah maupun dalam valas diprakirakan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2003. Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 10,50% - 17,50%, dan dalam valas berada dalam kisaran 1,40% - 7,75%. Tabel 1 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) SUKU BUNGA DANA Tw I-2003 Tw II-2003 Prakiraan Tw III-2003 A. Dalam Rupiah : Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD 1. Cost of funds 11,49% 9,55% - 13,44% 10,76% 5,39% - 13,52% 10,38% 4,60% - 13,50% 2. Cost of Loanable funds 14,46% 11,55% - 17,36% 14,50% 10,50% - 18,00% 13,07% 10,50% - 17,50% B. Dalam Valas : 1. Cost of funds 2,24% 1,15% - 3,34% 2,29% 1,00% - 5,50% 2,02% 1,00% - 5,00% 2. Cost of Loanable funds 4,09% 1,59% - 6,58% 3,48% 1,50% - 7,75% 3,39% 1,40% - 7,75% Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 4

Suku Bunga Kredit Suku bunga kredit mengalami sedikit penurunan Tingkat suku bunga kredit baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan II-2003 mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, pada triwulan III-2003 diprakirakan penurunan suku bunga kredit masih terus berlanjut baik dalam rupiah maupun valas, kecuali suku bunga kredit investasi dalam valas mengalami sedikit peningkatan. Tabel 2 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) JENIS KREDIT Tw I-2003 Tw II-2003 Prakiraan Tw III-2003 Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD A. Dalam Rupiah : 1. Kredit Modal Kerja 18,68% 16,56% - 20,80% 18,16% 11,00% - 23,00% 17,87% 12,75% - 23,00% 2. Kredit Investasi 18,89% 17,03% - 20,75% 18,35% 13,50% - 22,00% 17,89% 13,00% - 22,00% 3. Kredit Konsumsi 18,73% 14,75% - 22,72% 18,81% 15,00% - 24,00% 18,33% 14,00% - 24,00% B. Dalam Valas : 1. Kredit Modal Kerja 8,51% 5,96% - 11,06% 8,29% 2,30% - 11,00% 8,27% 2,94% - 11,00% 2. Kredit Investasi 8,71% 6,37% - 11,05% 8,14% 5,12% - 11,00% 8,62% 5,00% - 11,00% 3. Kredit Konsumsi 9,19% 6,21% - 12,18% 9,17% 7,50% - 11,00% 9,13% 7,50% - 11,00% Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 5