PGV-1 menurunkan ekspresi faktor angiogenesis (VEGF dan COX-2) pada sel T47D terinduksi estrogen

dokumen-dokumen yang mirip
Efek Antiproliferatif Pentagamavunon-0 terhadap Sel Kanker Payudara T47D *)

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN EKSPRESI PROTEIN DENGAN METODE IMUNOSITOKIMIA

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

PENEKANAN EKSPRESI ENZIM COX-2 PADA KULTUR SEL RAJI OLEH EKSTRAK KLOROFORM DAUN CANGKRING (Erythrina fusca Lour.)

PROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

Uji Sitotoksik Analisis Statistik HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Sitotoksik Analisis Siklus Sel dengan Flow Cytometry

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH

PROSEDUR TETAP UJI PENGAMATAN PROLIFERASI SEL (DOUBLING TIME)

UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POTENSI SITOTOKSIK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata L) TERHADAP SEL HeLa. CYTOTOXIC EFFECTS OF Physallis angulata PLANT On HeLa CELL LINE

BAB IV METODE PENELITIAN

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: Vol.3 No.1-2, Hal

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI

SITOTOKSISITAS FRAKSI PROTEIN DAUN MIMBA

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Fraksi-fraksi ekstrak Buah Merah, sel T47D

Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 2013

EFEK SITOTOKSIK DAN PENGHAMBATAN KINETIKA PROLIFERASI FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOLIK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL HeLa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 METODE PENELITIAN

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2-3 kali lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK PETROLEUM ETER BIJI JALI ( Coix lacryma jobi, L. ) DAN HERBA BANDOTAN ( Ageratum conyzoides ) PADA SEL HELA SECARA IN VITRO

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI BUAH MERAH (Pandanus Conoideus Lam) TERHADAP KARSINOMA SKUAMOSA EPITEL RONGGA MULUT PADA KULTUR SEL KB

dan tiga juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang. Di Indonesia diperkirakan

Hubungan struktur dan aktivitas sitotoksik turunan kurkumin terhadap sel Myeloma

BAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi pada wanita dan menjadi penyebab kematian utama. Kanker

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro

BAB I PENDAHULUAN. Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia. kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah

EKSTRAK ETANOL AKAR DAN DAUN DARI TANAMAN Calotropis gigantea AKTIF MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEL KANKER KOLON WiDr SECARA IN VITRO.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG TANJUNG (Mimusopsi cortex) TERHADAP SEL T47D

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Uji Sitotoksisitas Senyawa Golongan Poliketida terhadap Sel HeLa

ABSTRAK. Nurudin, 2007, Pembimbing I : Freddy Tumewu A. dr. MS. Pembimbing II : Suryadi Kurniwan. dr., M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak. pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP KANKER PAYUDARA PADA KULTUR SEL T47D

SATUUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR, KULIT BATANG, DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI

Uji Proliverasi dan Uji Apotoksis Ganoderma lucidum (Curtis) P. Karst sebagai Antikanker Serviks

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL UMBI BIT (Beta vulgaris L. var. rubra L.) TERHADAP CELL LINE T47D

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FARMASI UGM

(Cytotoxicity and Proliferation Studies of 1-(4-nitrobenzoyloxymethyl)-5-fluorouracil)

ABSTRAK DAN EXCECUTIVE SUMMARY KAJIAN PEMANFAATAN PHYTOESTROGEN DARI BIJI KEDELAI UNTUK PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA PADA MENCIT STRAIN C3H

Wijayanti, et al, Uji Sitotoksisitas dan Proliferasi Senyawa 1-(4-Trifluorometilbenzoiloksimetil)...

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides terhadap Sel Kanker Kolon Widr secara In Vitro

Susunan Penelitian. Peneliti 1. Nama lengkap : Melvin Pascamotan Togatorop 2. Fakultas : Kedokteran 3. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI n-heksana : KLOROFORM DARI EKSTRAK METANOL KULIT BATANG MANGROVE (Rhizopora mucronata) PADA SEL KANKER MYELOMA

TIPE KEMATIAN SEL HeLa SETELAH PAPARAN EKSTRAK ETANOLIK CURCUMA LONGA

APLIKASI KO-KEMOTERAPI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAMBUNG NYAWA (GYNURA PROCUMBENS (LOUR.) MERR.) PADA SEL KANKER PAYUDARA MCF-7

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 56 juta. orang yang meninggal dunia dan sebanyak 68% kematian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium

EFEK SITOTOKSIK DAN PENGHAMBATAN KINETIKA PROLIFERASI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL HeLa

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penanaman sel ke 96-wells plate. Uji Viabilitas Sel

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

Mekanisme Molekuler Sitotoksisitas Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Sel Kanker

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

ABSTRAK. EFEK SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP EKPRESI SIKLOOKSIGENASE-2 (COX-2) PADA MENCIT MODEL KANKER KOLOREKTAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan perbandingan kondisi fibroblas yang didapat dari dua produsen

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DOCKING KURKUMIN DAN SENYAWA ANALOGNYA PADA RESEPTOR PROGESTERON: STUDI INTERAKSINYA SEBAGAI Selective Progesterone Receptor Modulators (SPRMs)

Efek sitotoksik dan antiproliferasi dari gamavuton-0 pada kultur sel Leukemia basofilik tikus

Pentagamavunon-1 (PGV-1) merupakan senyawa hasil sintesis yang

Lampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik

BAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. ginekologi utama di Amerika Serikat, sekitar 1 dari 70 wanita di Amerika

POTENSI EKSTRAK MISELIUM Ganoderma sp. ISOLAT BANYUMAS 1 TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (MCF-7) PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Majalah Edy Meiyanto Farmasi Indonesia, 17 (1), 1 6, 2006 PGV-1 menurunkan ekspresi faktor angiogenesis (VEGF dan COX-2) pada sel T47D terinduksi estrogen PGV-1 decreases angiogenic factor (VEGF and COX-2) expression on T47D cell induced by estrogen Edy Meiyanto 1), Rosita Melannisa 2) dan Muhammad Da i 2) 1) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada Jogjakarta 2) Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstrak Kanker payudara banyak diderita kaum wanita di Indonesia setelah kanker leher rahim. Metastasis tumor merupakan penyebab kematian utama pada penderitanya. Angiogenesis diperlukan oleh sel tumor untuk dapat bermetastasis secara efektif. Senyawa 17 β-estradiol diketahui dapat menstimulasi proliferasi dan angiogenesis pada sel kanker payudara yang mengekspresikan reseptor estrogen (ER), T47D (sel kanker payudara). Pentagamavunon-1 atau PGV-1 [2,5-bis(4 -hidroksi-3,5 -dimetilbenzilidin) siklopentanon] merupakan analog kurkumin [1,7-bis-(4 -hidroksi-3 -metoksifenil)-1,6-heptadiena-3,5-dion]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dan antiangiogenik PGV-1 dibandingkan dengan kurkumin pada sel T47D yang diinduksi 17 β-estradiol 10-8 M. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC 50 PGV-1 adalah 3,16 µm lebih bersifat sitotoksik dibanding kurkumin (IC 50 = 19,05 µm). Ekspresi protein diamati menggunakan metode imunositokimia. PGV-1 5 µm dan kurkumin 20 µm menurunkan ekspresi VEGF dan COX-2. Hasil tersebut membuktikan bahwa PGV-1 memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai senyawa antiangiogenesis. Kata kunci : PGV-1, kurkumin, 17 β-estradiol, angiogenesis Abstract Breast cancer is the most common cancer occurring in women after cervix cancer in Indonesia. Tumor metastasis is the major cause of mortality in breast cancer. For a tumor cell to metastasize effectively, it must induce angiogenesis. 17 β-estradiol has been shown to stimulate the proliferation and angiogenesis of breast cancer cells which express estrogen receptor (ER), T47D (human breast cancer cell line). In the present study Pentagamavunon-1 or PGV-1 [2,5-bis-(4 -hydroxy-3,5 -dimethylbenzylidene)-cyclopentanone], an analogue of curcumin [1,7-bis-(4 -hydroxy-3 - methoxyphenyl)-1,6-heptadiena-3,5-dion], were tested on their cytotoxicity and suppression effect on angiogenic factors (i.e. VEGF and COX-2) on the breast cancer cell lines (T47D) induced by 17 β-estradiol 10-8 M. The results showed that PGV-1 performed cytotoxicity effect againts T47D cells with IC50 values 3,16 µm. This was more potent than curcumin (IC50 = 19,05 µm). PGV-1 5 µm and curcumin 20 µm decrease VEGF and COX-2 expression. These results suggest both compounds possessed antiangio-genic potensial. Key words : PGV-1, curcumin, 17 β-estradiol, angiogenesis Majalah Farmasi Indonesia, 17 (1), 2006 1

PGV-1 menurunkan ekspresi faktor... Pendahuluan Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita di berbagai belahan dunia. Kebanyakan penderita kanker payudara (60-70%) terlambat mendapat pengobatan sehingga mengakibatkan kematian. Penyebab utama kematian tersebut adalah metastasis tumor. Angiogenesis merupakan salah satu tahap penting pada proses metastasis (Klauber-DeMore et al., 2001). Angiogenesis memerlukan stimulasi sel-sel endotelial pembuluh darah oleh faktor angiogenik di antaranya vascular endothelial growth factor (VEGF) yang paling poten (Sledge and Miller, 2003). Terdapat hubungan antara resiko kanker payudara dengan paparan estrogen. Beberapa bukti menunjukkan adanya implikasi estrogen endogen dan eksogen terhadap patogenesis kanker payudara. Estrogen yang paling poten dan paling banyak jumlahnya dalam tubuh adalah 17β-estradiol (E2). Estrogen adalah stimulator poten pada proliferasi sel-sel epitel payudara. Estrogen berikatan dengan reseptor estrogen dan mengaktivasi gen-gen yang responsif terhadap estrogen. Kira-kira dua per tiga kanker payudara mengekspresi reseptor estrogen (ER) pada level yang cukup tinggi dan setengahnya responsif terhadap manipulasi hormonal. (Clemons and Goss, 2001). Estrogen dapat memacu terjadinya angiogenesis pada payudara. Buteau-Lozano et al. (2002) meneliti E2 meningkatkan ekspresi VEGF pada sel MCF-7. Kurkumin (1,7-bis(4 -hidroksi-3 -metoksifenil)-1,6-heptadiena-3,5-dion) yang merupakan komponen aktif dari rhizoma Curcuma longa L. menunjukkan berbagai aktivitas farmakologis di antaranya sebagai antiinflamasi, antikarsinogenik, dan antiinfeksi. Bukti lain menunjukkan kurkumin dapat menghambat inisiasi, promosi, dan metastasis tumor. Kurkumin memberikan efek antiproliferasi pada berbagai sel kanker termasuk sel kanker payudara sehingga potensial dikembangkan sebagai antikanker. Kurkumin aman untuk digunakan. Berdasarkan uji klinis pada manusia, kurkumin memperlihatkan keamanan hingga dosis 10 g/hari (Mehta et al., 1997). Kurkumin telah diteliti dan berpotensi sebagai antiangiogenesis (Gururaj et al., 2002). Kemampuan kurkumin sebagai antikanker kemungkinan dikaitkan dengan sifat antistrogenik kurkumin (Shao et al., 2002) Pengembangan studi hubungan struktur dan aktivitas kurkumin yang dilakukan oleh Tim Molnas Fakultas Farmasi UGM memperoleh senyawa analog kurkumin antara lain PGV-1 (pentagamavunon-1) atau 2,5-bis(4 - hidroksi-3,5 -dimetilbenzilidin)siklopentanon (No. Paten: US 6,777,477 B2) (Gambar 1B). Gambar 1. Struktur pentagamavunon-1 (PGV-1) 2,5-bis(4 -hidroksi-3,5 -dimetilbenzilidin)siklopentanon PGV-1 telah diteliti memiliki aktivitas antioksidan. Penghambatan siklooksigenase (COX) mendukung aktivitas antiinflamasinya (Tim Molnas Fak. Farmasi UGM, 2001). PGV- 1 mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D dengan mekanisme kematian kemungkinan melalui apoptosis (Data Belum dipublikasi). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan PGV-1 memiliki aktivitas yang mirip bahkan beberapa lebih baik dibanding kurkumin dan analog kurkumin lainnya. Berdasarkan informasi-informasi di atas, aktivitas PGV-1 sebagai antikanker perlu dibuktikan pada sel kanker payudara T47D yang diinduksi E2 secara in vitro sebagai upaya untuk menemukan obat baru untuk kanker payudara. Metode Penelitian Bahan Senyawa uji Senyawa uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah PGV-1 (No. Paten: US 6,777,477 B2) dan kurkumin yang diperoleh dari Dr. Supardjan A.M., M.S., Apt. (Tim Molnas Fakultas Farmasi UGM). Untuk induksi estrogen digunakan 17β-estradiol- (Sigma). Uji Sitotoksitas Cell line T47D (diperoleh dari Prof. Tatsuo Takea, Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang), medium RPMI 1640, medium PRF (phenol red free) RPMI 1640 (GIBCO), medium 2 Majalah Farmasi Indonesia, 17 (1), 2006

Edy Meiyanto penumbuh mengandung growth factor 10 % FBS (Fetal Bovine Serum) - 0,5 % fungison - 2 % antibiotik penisilin dan streptromisin (GIBCO). Cara penelitian Uji sitotoksisitas Suspensi sel dalam medium PRF RPMI 1640 sebanyak 100 µl (kepadatan 1,5 X 10 4 sel/sumuran) dimasukkan ke dalam plate 96 sumuran (Nunclon) berbeda dan plate diinkubasi selama 24 jam dalam inkubator CO 2 5% (Nuaire IR autoflow). Medium diganti dengan medium yang telah ditambah E2 sehingga konsentrasi akhir E2 pada sumuran adalah 10-8 M kecuali pada kontrol sel. Kemudian ditambahkan sampel 100 µl dalam medium pada tiap sumuran yang berbeda sehingga diperoleh kadar akhir sampel dengan variasi kadar tertentu (PGV-1: 10; 5; 2,5; 1; 0,5; 0,25 µm dan kurkumin: 50; 25; 15; 10; 5; 2,5 µm), seri kadar dibuat dari stock larutan dengan pelarut DMSO kadar 50 mm (Sigma). Selanjutnya plate diinkubasi dalam inkubator CO 2 5% selama 48 jam pada suhu 37 o C. Pada akhir inkubasi, medium pada masing-masing sumuran dibuang dan dicuci dengan PBS, kemudian ditambahkan 100 µl medium baru dan 15 µl MTT 0,5 % dalam PBS. Plate diinkubasi lagi selama 6 jam pada suhu 37 C. Sel hidup akan bereaksi dengan MTT (Sigma) membentuk formazan yang berwarna ungu. Formazan dilarutkan dalam larutan SDS 10% dalam HCl 0,1 N (E.Merck), lalu diinkubasi selama 12 jam pada suhu kamar. Serapan dibaca dengan ELISA reader (SLT 240 ATC) pada panjang gelombang 550 nm. Persentase sel hidup dihitung dengan persamaan: menit dan dicuci dengan PBS sebanyak 2 kali selama 5 menit. Kemudian preparat diinkubasi dalam streptavidin-peroksidase (Lab Vision) selama 10 menit dan dicuci dengan PBS sebanyak 2 kali selama 5 menit. Selanjutnya, preparat diinkubasi dalam kromogen 3,3-diaminobenzidin/ DAB (Lab Vision) selama 3-8 menit dan dicuci dengan akuades. Preparat direndam dalam hematoksilin (Dako) selama 3-4 menit untuk counterstain dan dicuci dengan akuades. Ekspresi protein diamati menggunakan mikroskop cahaya. Sel yang mengekspresikan protein tertentu akan memberikan warna coklat/gelap, sedangkan yang tidak memberikan warna ungu. Kuantifikasi dilakukan dengan mengamati sel yang mengekspresi protein (+) setiap 100 sel yang diamati. Hasil Dan Pembahasan Sel T47D mengekspresikan reseptor estrogen dan proliferasinya ditingkatkan oleh estrogen eksogen (Schafer et al., 2000). Hasil pengamatan AgNOR menunjukkan sel yang diinduksi E2 10-8 memiliki tingkat proliferasi lebih tinggi dibanding sel kontrol yang tidak diinduksi estrogen (Melannisa, 2004). Hal ini menunjukkan bahwa E2 dibutuhkan dalam proliferasi sel T47D tetapi hanya dalam jumlah kecil (trace E2 dalam serum). Induksi E2 pada sel kanker payudara ZR-75 meningkatkan proliferasinya dan memberikan efek maksimal pada konsentrasi 10-10 sampai 10-8 M tetapi efek Keterangan : abs : absorban, p : perlakuan sampel, m : media k : kontrol, Uji Imunositokimia Sel (kepadatan 1,5 X 10 4 sel/sumuran) ditanam pada plate 24 sampai 80 % konfluen. Sehari sebelum perlakuan medium diganti dengan medium PRF RPMI 1640. Setelah itu diinkubasi dengan senyawa uji (PGV-1 5 µm dan kurkumin 20 µm) selama 24 jam. Sel yang telah diinkubasi dipanen dan dibuat apusan pada gelas obyek (poly-l-lysine slide). Preparat difiksasi dengan aseton (E.Merck). Preparat diletakkan dalam normal mouse serum (1:50) selama 15 menit. Dibuang (tanpa cuci), lalu ditetesi dengan Primer Antibodi Monoklonal anti COX-2 (Nova Castra) dan VEGF (Santa Cruz) (pengenceran 1:50) selama 60 menit dan dicuci dalam PBS sebanyak 3 kali. Preparat diinkubasi dalam biotin selama 10 Gambar 2. Uji Sitotoksisitas PGV-1 dan kurkumin pada sel T47D (n=3) Perhitungan dengan menggunakan analisis probit diperoleh nilai IC 50 PGV-1 adalah 3,16 µm dan nilai IC 50 kurkumin adalah 19,05 µm Majalah Farmasi Indonesia, 17 (1), 2006 3

PGV-1 menurunkan ekspresi faktor... Gambar 3. Fotomikroskopis hasil immunositokimia ER (A.1) dan VEEGF pada sel T47D (A.2). (B) VEGF pada sel T47D (1) induksi estrogen (2) induksi PGV-1 5 µm (3) induksi kurkumin 10 µm. (C) COX-2 pada sel T47D (1) kontrol tanpa perlakuan (2) induksi PGV-1 5 µm (3) induksi kurkumin 10 µm Tabel I. Ekspresi VEGF pada sel T47D dengan berbagai perlakuan, diamati dengan metode immunositokimia dengan menggunakan kromogen DAB Ekspresi VEGF (%) Kontrol 49 E2 88 PGV-1 5 µm 26 Kurkumin 20 µm 51 ini dapat diamati secara reprodusibel jika sebelumnya serum telah diperlakukan dengan dextran-charcoal (Dabre et al., 1983). Untuk itu pada uji ini dilakukan induksi estrogen terhadap sel kanker payudara yang diberi perlakuan dengan PGV-1 dan kurkumin. Pemberian PGV-1 konsentrasi tertinggi (10 µm) diperoleh nilai rata-rata viability cells sebesar 36,02 %. Pada konsentrasi kurkumin tertinggi (75 µm) diperoleh nilai rata-rata viability cells sebesar 8,21 %. Perhitungan dengan menggunakan analisis probit diperoleh nilai IC 50 PGV-1 adalah 3,16 µm dan nilai IC 50 kurkumin adalah 19,05 µm. Hasil uji tersebut membuktikan bahwa PGV-1 memiliki potensi lebih besar untuk menghambat proliferasi sel dan menghambat ekspresi-ekspresi protein yang duregulasi oleh estrogen reseptor. Paparan estrogen pada kanker payudara selain meningkatkan aktivitas proliferasi juga meningkatkan angiogenesis dengan meningkatkan ekspresi VEGF sehingga terapi dengan antiestrogen dapat menghambat angiogenesis dengan menghambat ekspresi VEGF (Buteau-Lozano et al., 2002). Kurkumin diduga memiliki aktivitas antiestrogen (Shao et al., 2002) sehingga dilakukan uji antiangiogenesis pada sel T47D yang diinduksi estrogen 10-8 M akibat perlakuan PGV-1 5 µm dan kurkumin 20 µm dengan 4 Majalah Farmasi Indonesia, 17 (1), 2006

Edy Meiyanto pengamatan ekspresi VEGF menggunakan metode imunositokimia (Gambar 3; Tabel I). Konfirmasi ekspresi estrogen reseptor (ER) pada sel T47D dengan imunositokimia menunjukkan ekspresi ER +. Induksi estrogen 10-8 M pada sel T47D menunjukkan peningkatan ekspresi VEGF dibandingkan kontrol (Gambar 2 dan Tabel I). Peningkatan ekspresi VEGF kemungkinan disebabkan induksi estrogen melalui jalur ER. Efek ini dihambat akibat perlakuan PGV-1 5 µm dan kurkumin 20 µm, sehingga kemungkinan PGV-1 dan kurkumin memiliki aktivitas antiestrogen. Shao et al., 2002 membuktikan kurkumin dapat menghambat estrogen pada interaksinya dengan ER (Gambar 3; Tabel I). Jalur lain yang memacu terjadinya angiogenesis adalah jalur siklooksigenase (COX-2) (Gately, 2000). Inhibitor COX-2 dapat menghambat angiogenesis (Vainio, 2003). Aktivitas penghambatan COX-2 oleh PGV-1 dan kurkumin dengan imunositokimia. Hasil pengamatan ekspresi COX-2 (Gambar 2) menunjukkan ekspresi COX-2 akibat perlakuan PGV-1 dan kurkumin menurun dibanding kontrol walaupun tidak terlihat secara nyata. Penurunan ini lebih kuat pada perlakuan PGV- 1 dibanding kurkumin sehingga dapat dikatakan PGV-1 lebih kuat menghambat ekspresi COX- 2 dibanding kurkumin. Aktivitas penghambatan ekspresi COX-2 oleh PGV-1 sebagaimana kurkumin kemungkinan disebabkan penghambatan NFκB. Kurkumin dapat menghambat NF-κB dan IκBα. Hal ini berakibat pada penurunan ekspresi COX-2 (Shishodia et al., 2003). Kesimpulan PGV-1 menurunkan ekspresi VEGF dan COX-2 pada sel T47D yang diinduksi E2 10-8 M lebih kuat dibanding kurkumin sehingga berpotensi sebagai senyawa anti angiogenesis. Daftar Pustaka Buteau-Lozano, H., Ancelin, M., Lardeux, B., Milanini, J., and Perrot-Applanat, M., 2002, Transcriptional regulation of vascular endothelial growth factor by estradiol and tamoxifen in breast cancer cells: A complex interplay between estrogen receptors α and β, Cancer Res., 62, 4977 4984. Clemons, M. and Goss, P., 2001, Estrogen and the risk of breast cancer, N. Engl. J. Med., 344(4), 276-285. Dabre, P., Yates, J., Curtis, S., and King, R.J., 1983, Effect of estradiol on human breast cancer cells in culture, Cancer Res., 43, 349-354. Gately, S., 2000, The contributions of cyclooxygenase-2 to tumor angiogenesis, Cancer & Metastatic Res., 19, 19-27. Gururaj, A. E., Belakavadi M., Venkatesh, D. A., Marm, D., and Salimatha, B. P., 2002, Molecular mechanisms of anti-angiogenic efect of curcumin, Biochem. Biophys. Res. Commun., 297, 934 942. Klauber-DeMore, N., Zee, K.J.V., Linkov, I., Borgen, P.I., and Gerald, W.L., 2001, Biological behavior of human breast cancer micrometastases, Clin. Cancer Res., 7, 2434-2439 Mehta, K., Pantazis, P., McQueen, T., and Aggarwal, B.B., 1997, Antiproliferative effect of curcumin (diferuloylmethane) against human breast tumor cell lines, Anticancer Drugs, 5, 470-81. Melannisa, R., 2004, Pengaruh PGV-1 Pada Sel Kanker Payudara Yang Diinduksi 17β-Estradiol: Kajian Antiproliferasi, Pemacuan Apoptosis dan Antiangiogenesis, Tesis, Sekolah Pascasarjana, UGM, Yogyakarta Schafer, J.M., Lee, E.S., O Regan, R.M., Yao, K., and Jordan, V.C., 2000, Rapid development of tamoxifen-stimulated mutant p53 breast tumors (T47D) in athymic mice, Clin. Cancer Res., 6, 4373-4380. Majalah Farmasi Indonesia, 17 (1), 2006 5

PGV-1 menurunkan ekspresi faktor... Shao, Z., Shen, Z., Liu, C., Sarttippour, M.R.., Go, V.L., Heber, D., and Nguyen, M., 2002, Curcumin exerts multiple suppressive effects on human breast carcinoma cells, Int. J. Cancer, 98, 234-240. Shishodia, S., Potdar, P., Gairola, C.G., and Aggarwal, B.B., 2003, Curcumin (diferuloylmethane) down-regulates cigarette smoke-induced NF-κB activation through inhibition of IκBα kinase in human lung epithelial cells: correlation with suppression of COX-2, MMP-9 and cyclin D1, Carcinogenesis, 24(7), 1269-1279. Sledge Jr., G.W. and Miller, K.D., 2003, Review exploiting the hallmarks of cancer: the future conquest of breast cancer, Eur. J. Cancer, 39, 1668 1675. Tim Molnas Fak. Farmasi UGM, 2001, Uji Anti-Inflamasi Senyawa PGV-0, PGV-1 dan HGV-1 Pada Tikus Jantan dan Betina dan Elusidasi Mekanisme Anti-Inflamasi (Uji Inhibisi Siklooksigenase dan Uji Antioksidasi) Senyawa PGV-0, PGV-1 dan HGV-1, Laporan Penelitian Tim Molnas, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Vainio, H., 2003, Targeting angiogenesis a novel mode in cancer chemoprevention, Asian Pacific J. Cancer Prev., 4, 83-86. 6 Majalah Farmasi Indonesia, 17 (1), 2006