LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LAKIP)

dokumen-dokumen yang mirip
B A B P E N D A H U L U A N

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

Sebagaimana diuraikan dalam DIPA Tahun 2013, Pengadilan Negeri Majalengka menerima 3 (tiga) macam Program Anggaran yaitu:

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

RENCANA KINERJA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENASAR TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA 0

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI TUBEI PENGADILAN NEGERI TUBEI

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

PENGADILAN NEGERI BINTUHAN

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI WONOSARI JALAN TAMAN BHAKTI NO.01 WONOSARI, GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

PENGADILAN NEGERI WONOSARI

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PEN NGADILAN NEGE ERI MANNA

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Dokumen penetapan kinerja 0

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

REVIU RENSTRA

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

PENGADILAN NEGERI TUBEI

LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO

L A K I P TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

PENGADILAN NEGERI BANGLI LkjIP TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I - PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013

A. Latar Belakang Organisasi

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI WONOSARI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

KOMPONEN SAKIP PENGADILAN NEGERI SALATIGA TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. IKHTIAR EKSEKUTF...ii. DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN...1

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas merupakan landasan yang ideal dalam mewujudkan cita-cita kehidupan

PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar i. BAB I Pendahuluan Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan... 1 BAB II Visi, Misi dan Tujuan...

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PENGADILAN AGAMA DEMAK

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

PENGADILAN NEGERI MANNA

Pengadilan Agama Lebong Kelas II 1

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LAKIP) TAHUN : 2012 PENGADILAN NEGERI WONOSARI Jalan Taman Bhakti 01 Wonosari, Gunungkidul YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmad dan HidayahNya kepada kita sekalian, sehingga dapat terselesaikannya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Wonosari Tahun 2012, yang intinya memuat laporan pencapaian kinerja Kepaniteraan/ Kesekretariatn Pengadilan Negeri Wonosari selama kurun waktu 1(satu) tahun 2012 dari Pengadilan Negeri Wonosari. Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi surat dari Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Yogyakarta Nomor: W13.U/02361/HK.01/I/2013 tanggal 16 Januari 2013 perihal Penyampaian LAKIP Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013. LAKIP Pengadilan Negeri Wonosari Tahun 2012 ini merupakan hasil dari pelaksanaan penetapan kinerja tahun 2012, yang dilaksanakan semaksimal mungkin namun kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan, meskipun demikian kami berharap masukan dan usulan yang positif demi sempurnanya Laporan ini. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Wonosari Tahun 2012 ini kami susun, semoga dengan tersusunnya LAKIP ini akan dapat bermanfaat dan dapat memacu kinerja Pengadilan Negeri Wonosari. Wonosari, Februari 2013 Pengadilan Negeri Wonosari Panitera/Sekretaris Subroto Slamet Riyadi, SH NIP. 19590612 198103 1 007 ii

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Untuk dapat melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan apa yang direncanakan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Pengadilan Negeri Wonosari pada tahun 2012 ini telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP Tahun 2012 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap berbagai program kerja pada tahun 2012. Namun demikian harus diakui bahwa belum seluruh tugas dan fungsi dari Pengadilan Negeri Wonosari dapat diselenggarakan secara optimal. Masalah dan tantangan penyelenggaraan organisasi akan menjadi motivasi Pengadilan Negeri Wonosari untuk terus berupaya melakukan segala kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran untuk tahun mendatang. Demikian yang dapat kami sampaikan, terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan LAKIP Tahun 2012 ini. Mudahmudahan dengan LAKIP ini menjadikan Pengadilan Negeri Wonosari adalah instansi yang transparan dan berakuntabilitas. iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... ii iii iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tugas dan Fungsi... 2 C. Sistematika Penyajian... 5 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 6 A. Rencana Strategis 2010 2014... 6 1. Visi dan Misi... 6 2. Tujuan dan Sasaran Strategis... 7 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok... 7 B. Indikator Kinerja Utama... 9 C. Rencana Kinerja Tahun 2012... 10 D. Penetapan Kinerja Tahun 2012... 11 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 13 A. Pengukuran Kinerja... 13 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja... 15 C. Akuntabilitas Keuangan... 27 BAB IV PENUTUP... 30 A. Kesimpulan... 30 B. SaranSaran... 30 LAMPIRANLAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2012 4. Matriks Rencana Strategis 2010 2014 5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah iv

B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Amamdemen Ketiga UndangUndang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945 dan dalam UndangUndang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menegaskan sifat dan karakter kekuasaan kehakiman, bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sebagai pengadilan Tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding dan berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai peradilan Negara tertinggi. Pengadilan Negeri Wonosari sebagai pengadilan tingkat pertama yang berkedudukan di Wonosari, ibukota Kabupaten Gunungkidul Propinsi D.I. Yogyakarta, merupakan salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya yang daerah hukumnya meliputi wilayah Kabupaten Gunungkidul. Untuk menghadapi permasalahan yang kompleks dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka lembaga peradilan sebagai lembaga yang berfungsi menegakkan hukum harus mempergunakan peran yang sedemikian sentral untuk menyelesaikannya, karenanya lembaga peradilan harus mempunyai kemampuan yang memadai. Kemampuan lembaga peradilan untuk menyelenggarakan fungsinya sangat dipengaruhi oleh kemampuan elemenelemen dalam sistem peradilan, karena lemahnya salah satu elemen dalam sistem peradilan sangat menentukan keberhasilan menyelenggarakan fungsinya untuk mengadili perkara sesuai dengan hukum dan keadilan. Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Wonosari dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan peradilan umum, baik yang bersifat administratif, keuangan, dan organisasi

mengacu pada Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. KMA/004/SK/II/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Pengadilan Negeri Wonosari sebagai pengadilan tingkat pertama dibawah Mahkamah Agung sebagai salah satu institusi Negara/kepemerintahan, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Negeri Wonosari membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012. B. Tugas dan Fungsi Pengadilan Negeri Wonosari sebagai ujung tombak dari lingkungan Peradilan Umum, berfungsi sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan, dan mempunyai peranan strategis didalam menjalankan tugas pokoknya, yaitu: Menerima, Memeriksa, Memutus, dan menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya. Apabila tugas pokok itu dilaksanakan dengan baik, dalam arti selalu menjaga integritas pribadi pejabatpejabatnya, persidangan diselenggarakan dengan adil dan berpedoman kepada Hukum Formil dan Hukum Materiil yang berlaku, maka Institusi Pengadilan itu akan memperoleh kepercayaan dari para Pencari Keadilan pada khususnya dan masyarakat setempat pada umumnya. Pada Pengadilan Negeri Wonosari terdapat Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang Panitera dan Kesekretariatan yang dipimpin oleh Sekretaris, yang mana Panitera merangkap sebagai Sekretaris atau dikenal dengan sebutan Panitera/Sekretaris, dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: 2

1. Kepaniteraan Sesuai ketentuan dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. KMA/004/SK/II/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi dan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI, tugas pokok Kepaniteraan adalah memberikan pelayanan tehnis di bidang administrasi perkara dan administrasi peradilan lainnya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Fungsi Kepaniteraan mencakup 5 (lima) hal, yaitu: 1. Menyusun kegiatan administrasi perkara serta melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi yang berkaitan dengan persidangan. 2. Mengurus daftar perkara, administrasi perkara, administrasi keuangan perkara dan administrasi pelaksanaan putusan perkara perdata. 3. Mengurus daftar perkara, administrasi perkara dan administrasi keuangan perkara pidana. 4. Penyusunan statistik perkara, dokumentasi perkara, laporan perkara dan yurisprudensi. 5. Lainlain berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bidang Kepaniteraan dibagi dalam 3 sub/urusan yaitu: 1. Kepaniteraan Perdata, yang bertugas melakukan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan lainlain yang berhubungan dengan perkara perdata. 2. Kepaniteraan Pidana, yang bertugas melakukan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan lainlain yang berhubungan dengan perkara pidana dan barang bukti. 3

3. Kepaniteraan Hukum, bertugas mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistic perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, melakukan administrasi badan hukum dan tugas lain berdasarkan peraturan perundangundangan. 2. Kesekretariatan Tugas pokok kesekretariatan adalah memberikan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Negeri. Dalam hal ini fungsi kesekretariatan mencakup 3 (tiga) hal yaitu: a) Melakukan urusan kepegawaian b) Melakukan urusan keuangan kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara/uang titipan pihak ketiga. c) Melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan, dan rumah tangga. Bidang Kesekretariatan ini dibagi dalam 3 (tiga) urusan, yaitu: 1) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. 2) Urusan Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara/titipan pihak ketiga. 3) Urusan Umum, mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga, dan perpustakaan. Masingmasing urusan ini dipimpin oleh seorang Kepala Urusan (Kaur) dibawah koordinasi seorang Wakil Sekretaris sekaligus sebagai Pengawas tingkat menengah untuk selanjutnya melaporkan hasil kerja dan pengawasannya kepada Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Wonosari, sehingga diharapkan dapat tercapai hasil kerja yang maksimal dibidang pelayanan ke dalam terutama dalam mendukung tugastugas pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dan juga pelayanan hukum yang ada di Pengadilan Negeri Wonosari, dengan demikian target sasaran dalam pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Wonosari dapat tercapai secara optimal sesuai dengan renstra yang telah dibuat oleh Pengadilan Negeri Wonosari. 4

C. Sistematika Penyajian Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini kami susun dengan sistematika sebagai berikut: KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tugas dan Fungsi C. Sistematika Penyajian BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis 2010 2014 1. Visi dan Misi 2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok B. Indikator Kinerja Utama ( IKU ) C. Rencana Kinerja Tahunan 2012 D. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2012 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja B. Analisis Akuntabilitas Kinerja BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. SaranSaran LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Matriks Rencana Strategis 2010 2014 4. SK Tim Penyusunan LAKIP 5. Lampiranlampiran lainnya. 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 2010 2014 Rencana Strategis Pengadilan Negeri Wonosari Tahun 20102014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapantahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundangundangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Wonosari diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang (20052025) dan Pembangunan Jangka menengah (PJM) tahun 2010 2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 20102014. Adapun visi dari Pengadilan Negeri Wonosari, adalah: Terwujudnya Pengadilan Negeri Wonosari yang Agung Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Wonosari menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Mewujudkan supremasi hukum yang mandiri, efektif, dan efisien; 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Wonosari; 4. Meningkatkan kualitas hakim dan pegawai; 5. Meningkatkan sarana dan prasarana teknologi informasi; 6. Meningkatkan pengawasan intern. 6

2. Tujuan dan Sasaran Strategis Untuk mewujudkan visi dan misi maka ditetapkan tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun, yang telah ditetapkan Mahkamah Agung. Tujuan yang ditetapkan ini adalah : 1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja pengadilan agar lebih efektif dan efisien. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pengadilan. 3. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan Sasaran : Lebih lanjut, tujuan tersebut dijabarkan melalui penetapan sasaran yang ingin dicapai yaitu: 1. Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi 2. Peningkatan Penyelesaian Perkara 3. Penyelesaian Tertib Administrasi Perkara 4. Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum. 5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. 6. Peningkatan Kualitas Pengawasan. 7. Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice). 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok Program Utama: Sebagaimana telah terurai dalam DIPA Tahun 2012 Pengadilan Negeri Wonosari menerima 3 (tiga) program utama yaitu: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 7

3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Kegiatan Pokok Dari 3 (tiga) program utama tersebut, dijabarkan dalam kegiatan pokok yaitu: 1. Menyajikan Kualitas Laporan Keuangan yang Sesuai Dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Tanggapan atas Temuan Pemeriksa Internal dan Eksternal, Rencana Tindak Lanjut Temuan Pemeriksa Melakukan Bimbingan dan supervisi, evaluasi, dan Laporan Kegiatan 2. Persentasi Penyerapan Anggaran Meningkat, Tersusunnya Standart Pelaksanaan Anggaran, Standart Penyusunan Laporan Pelaksanaan Anggaran, Standart Pembinaan Pengelolaan Anggaran, Monitoring, Pembinaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan 3. Menyelesaikan Kerugian Negara, Tersusunnya Pedoman dan Laporan TGR, Terlaksananya Bimbingan dan Supervisi 4. Meningkatkan PNBP Mahkamah Agung, Menyusun Perencanaan, Pemantauan dan Penelaahan Perkembangan dan Penggunaan Kembali PNBP Yang Tepat Sasaran 5. Menyelenggarakan Pembayaran Gaji, Remunerasi Tepat Waktu, Tersajinya Petunjuk Perbendaharaan, Penilaian, Tertib Administrasi Persuratan dan Kearsipan, Pembinaan dan Pengembangan Administrasi 6. Tersedianya Operasional/Pemeliharaan Perkantoran 7. Pelayanan Perkantoran yang mendukung Penegakan Hukum 8. Menyelesaikan Administrasi Perkara (yang sederhana dan tepat waktu) di tingkat pertama 9. Penyelesaian Perkara Yang Kurang dari 6 (enam) Bulan 10. Penyampaian Berkas Perkara Kasasi, PK dan Grasi yang Lengkap dan Tepat Waktu 11. Penyediaan Dana Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan 8

B. Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Wonosari telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Panitera/Sekretaris Nomor: W13 U4/292/OT.01.2/SK/II/2012 tanggal 1 Februari 2012, dapat dilihat sebagai berikut: Kinerja Utama Indikator Kinerja Penjelasan Penanggung Sumber Data Utama Jawab Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi Prosentase Perkara Perdata Yang diselesaikan Melalui Mediasi Perbandingan antara mediasi yang disepa kati dengan jumlah mediasi yang tidak disepakati dan menjadi perkara Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan Peningkatan Penyelesaian Perkara a. Prosentase Perkara Pidana Yang diselesaikan Perbandingan antara perkara pidana yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan b. Prosentase Perkara Perdata Yang diselesaikan Perbandingan antara perkara perdata yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah perkara yang deregister Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan c. Prosentase Sisa Perkara Pidana Yang diselesaikan Perbandingan antara sisa perkara pidana yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara yang diregister Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan d. Prosentase Sisa Perkara Perdata Yangdiselesaikan Perbandingan antara sisa perkara perdata yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah sisa perkara yang deregister (Kriteria sisa perkara dan perkara yang selesai mengacu pada pola bindalmin tentang jangka waktu penanganan perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama) Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan Peningkatan Tertib Administrasi Perkara a. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Negeri Wonosari dengan berkas perkara yang disidangkan Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan b. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Perbandingan antara berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK lengkap (terdiri dari Bundel A dan bundel B) dengan jumlah berkas yang dikembalikan oleh Pengadilan Tingkat Banding dan Mahkamah Agung Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan c. Prosentase penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang tepat Waktu Perbandingan antara berkas perkara perdata yang diterima Pengadilan Negeri Wonosari dengan berkas perkara yang disidangkan Juru Sita Lap. Bulanan d. Prosentase Penyampaian Pemberitahuan relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Juru Sita Lap. Bulanan e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat Juru Sita Lap. Bulanan 9

Peningkatan Pelayanan & Bantuan Hukum Prosentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu yang mendapat bantuan hukum di lingkungan peradilan umum Perbandingan antara perkara yang mendapat bantuan hukum dengan perkara yang diterima Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan Peningkatan Kuallitas SDM a. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat teknis yudisial Perbandingan antara SDM yang telah mengikuti diklat teknis dengan jumlah SDM di Pengadilan Negeri Wonosari Ketua dan Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan b. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial Perbandingan antara SDM yang telah mengikuti diklat non teknis dengan jumlah SDM di Pengadilan Negeri Wonosari Ketua dan Pan/Sek Laporan Bulanan Peningkatan Kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Ketua dan Pan/Sek Register Pengaduan b. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pengawasan internal (Tim Pengawas Pengadilan Negeri dan Badan Pengawas) dan eksternal (BPK) dengan temuan yang dilaporkan Ketua dan Pan/Sek Register Pengaduan Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Perbandingan jumlah perkara yang masuk dengan perkara yang dipublikasikan melalui Website, TV Media, SMS Gateway, Kios Touchscreen. (Jadwal Persidangan, Data Perkara, Statistik dan Keuangan Perkara) Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan Website PN Wonosari Prosentase proses penyelesaian perkara yang menarik perhatian atau yang melakukan upaya hukum yang dapat dipublikasikan Perbandingan Prosentase putusan perkara yang sudah diminutasi dan dapat didownload di website Pengadilan Negeri Wonosari (sesuai SK KMA no. 144 th. 2007 tentang Keterbukaan Informasi Peradilan) dengan perkara yang diputus Pan/Sek Lap. Bulanan Lap. Tahunan WebSite PN Wonosari C. Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Wonosari Tahun 2012 Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Negeri Wonosari, sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Peningkatan penyelesaian Upaya Mediasi Prosentase Perkara Perdata yang diselesaikan melalui Mediasi 30 Peningkatan Penyelesaian Perkara 1. Prosentase perkara pidana yang diselesaikan. 2. Prosentase perkara perdata yang diselesaikan. 10

Peningkatan tertib administrasi perkara Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum Peningkatan kualitas SDM Peningkatan Kualitas pengawasan 3. Prosentase sisa perkara pidana yang diselesaikan 4. Prosentase sisa perkara perdata yang diselesaikan 1. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis 2. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 3. Prosentase penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang tepat Waktu 4. Prosentase Penyampaian Pemberitahuan relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 5. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat Prosentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu yang mendapat bantuan hukum di lingkungan peradilan umum 1. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat teknis yudisial 2. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial 1. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 2. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti 90 75 50 50 90 90 Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 1. Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan 2. Prosentase proses penyelesaian perkara yang menarik perhatian atau yang melakukan upaya hukum yang dapat dipublikasikan 50 90 D. Penetapan Kinerja Tahun 2012 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata 11

komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Wonosari, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2012 Pengadilan Negeri Wonosari, sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Peningkatan penyelesaian Upaya Mediasi Peningkatan Penyelesaian Perkara Peningkatan tertib administrasi perkara Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum Peningkatan kualitas SDM Peningkatan Kualitas pengawasan Prosentase Perkara Perdata yang diselesaikan melalui Mediasi 1. Prosentase perkara pidana yang diselesaikan. 2. Prosentase perkara perdata yang diselesaikan. 3. Prosentase sisa perkara pidana yang diselesaikan 4. Prosentase sisa perkara perdata yang diselesaikan 1. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis 2. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 3. Prosentase penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang tepat Waktu 4. Prosentase Penyampaian Pemberitahuan relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 5. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat Prosentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu yang mendapat bantuan hukum di lingkungan peradilan umum 1. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat teknis yudisial 2. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial 1. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 2. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti 30 90 75 50 50 90 90 Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 1. Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan 2. Prosentase proses penyelesaian perkara yang menarik perhatian atau yang melakukan upaya hukum yang dapat dipublikasikan 50 90 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Wonosari tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masingmasing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masingmasing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2012 ini. Dari 7(tujuh) sasaran strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja dan 17(tujuh belas) indikator kinerja yang belum berhasil diwujudkan tersebut Pengadilan Negeri Wonosari telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di masa yang akan datang. A. PENGUKURAN KINERJA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN % Peningkatan penyelesaian Upaya Mediasi Peningkatan Penyelesaian Perkara Prosentase Perkara Perdata yang diselesaikan melalui Mediasi 1. Prosentase perkara pidana yang diselesaikan. 2. Prosentase perkara perdata yang diselesaikan. 3. Prosentase sisa perkara pidana yang diselesaikan 4. Prosentase sisa perkara perdata yang diselesaikan 30 9,1 99,9 96,6 30 99,9 96,6 Peningkatan tertib administrasi perkara 1. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis 2. Prosentase berkas yang diajukan 90 90 13

banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 3. Prosentase penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang tepat Waktu 4. Prosentase Penyampaian Pemberitahuan relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 5. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 75 44,4 59,2 Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum Prosentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu yang mendapat bantuan hukum di lingkungan peradilan umum 76 76 Peningkatan kualitas SDM 1. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat teknis yudisial 2. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial 50 50 31 23,6 62 47 Peningkatan Kualitas pengawasan 1. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 2. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti 90 90 0 0 111 Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 1. Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan 2. Prosentase proses penyelesaian perkara yang menarik perhatian atau yang melakukan upaya hukum yang dapat dipublikasikan 50 90 6,9 13,8 111 14

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pada akhir tahun 2012, Pengadilan Negeri Wonosari telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat, sebagai berikut : 1. Sasaran Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN (%) Peningkatan penyelesaian Upaya Mediasi Prosentase Perkara Perdata yang diselesaikan melalui Mediasi 30 Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu Prosentase perkara perdata yang diselesaikan melalui Mediasi. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Prosentase perkara perdata yang diselesaikan melalui Mediasi 30 % 9,1 % 30 1. Indikator Kinerja Prosentase perkara perdata yang diselesaikan melalui Mediasi yang ditargetkan 30% telah tercapai 30% artinya dari jumlah perkara perdata gugatan yang masuk pada tahun 2012 berjumlah 34 perkara, yang melakukan upaya mediasi sebesar 11 perkara dan perkara yang berhasil diselesaikan melalui mediasi berjumlah 1 perkara, jadi pencapaiannya: : 9,1 X % = 30%. 30 Perkara perdata gugatan yang masuk sebanyak 34 perkara, karena 23 perkara tergugatnya tidak hadir maka perkara dilanjutkan pemeriksaan biasa, sisanya 11 perkara telah diupayakan penyelesaiannya melalui mediasi, tetapi hanya 1 perkara berhasil melalui mediasi, lainnya sejumlah 10 perkara tidak berhasil dan dilanjutkan pemeriksaan. Sehingga pencapaian target telah terpenuhi, sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 2. Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN (%) Peningkatan penyelesaian Perkara 1. Prosentase perkara pidana yang diselesaikan 2. Prosentase perkara perdata yang diselesaikan 99,9 96,6 15

3. Prosentase sisa perkara pidana yang diselesaikan 4. Prosentase sisa perkara perdata yang diselesaikan Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 4 (EMPAT) indikator kinerja yaitu Prosentase perkara pidana yang diselesaikan, Prosentase perkara perdata yang diselesaikan, Prosentase sisa perkara pidana yang diselesaikan, dan Prosentase sisa perkara perdata yang diselesaikan. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. 2. 3. 4. Prosentase perkara pidana yang diselesaikan Prosentase perkara perdata yang diselesaikan Prosentase sisa perkara pidana yang diselesaikan Prosentase sisa perkara perdata yang diselesaikan % 99,9 % 99,9 % 96,6 % 96,6 % % % % 1) Indikator Kinerja Prosentase perkara pidana yang diselesaikan ditargetkan % dari jumlah perkara yang masuk pada tahun 2012 berjumlah 7.306 perkara pidana dan perkara yang diputus selama tahun 2012 sebanyak 7.298 perkara pidana jadi pencapaiannya: 99,9 X % = 99,9 %. Perkara pidana yang masuk sebanyak 7.306 perkara terdiri dari perkara pidana biasa sejumlah 169 perkara, 33 perkara pidana cepat, dan 7.104 perkara lalu lintas/tilang, diputus dan diselesaikan sejumlah 161 perkara pidana biasa, 33 perkara pidana cepat, dan 7.104 perkara lalu lintas/tilang sehingga sisanya 8 perkara pidana biasa. Sehingga indikator kinerja prosentase perkara pidana yang diselesaikan yang ditargetkan % tidak tercapai/ terpenuhi. Hal ini disebabkan karena sisa perkara tersebut masuk pada akhir tahun 2012 dan masih proses persidangan. No. Perkara 2010 2011 2012 masuk putus masuk putus masuk putus 1. Pidana: Biasa Singkat Cepat Lalu Lintas / Tilang 188 1 41 5.298 169 1 41 5.298 186 2 39 12.704 173 2 39 12.704 169 33 7.104 161 33 7.104 Jumlah 5.528 5.509 12.931 12.918 7.306 7.298 16

2) Indikator Kinerja Prosentase perkara perdata yang diselesaikan ditargetkan % dari jumlah perkara yang masuk pada tahun 2012 berjumlah 1.191 perkara dan perkara yang diputus selama tahun 2012 sebanyak 1.150 perkara jadi pencapaiannya: 96,6 X % = 96,6 %. Perkara perdata yang masuk sebanyak 1.191 perkara terdiri dari perkara perdata gugatan sejumlah 34 perkara dan 1.157 perkara perdata permohonan, diputus dan diselesaikan sejumlah 27 perkara perdata gugatan dan 1.123 perkara perdata permohonan, jadi sisanya ada 8 perkara perdata gugatan dan 34 perkara perdata permohonan. Sehingga indikator kinerja prosentase perkara pidana yang diselesaikan yang ditargetkan % tidak tercapai/ terpenuhi. Hal ini disebabkan karena sisa perkara tersebut masuk pada akhir tahun 2012 dan masih proses persidangan. No. Perkara 2010 2011 2012 masuk putus masuk putus masuk putus 1. Perdata: Gugatan Permohonan 34 62 28 55 43 249 34 244 34 1.157 27 1.123 Jumlah 96 83 292 278 1.191 1.150 3) Indikator Kinerja Prosentase sisa perkara pidana yang diselesaikan ditargetkan % telah tercapai % artinya perkara yang tersisa pada tahun 2011 telah diselesaikan pada tahun 2012. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: No. Perkara 2010 2011 2012 Sisa 2009 Putus 2010 Sisa 2010 Putus 2011 Sisa 2011 Putus 2012 1. Pidana: Biasa Singkat Cepat Lalu Lintas / Tilang 16 16 19 Jumlah 16 16 19 19 13 13 19 13 13 Sisa Perkara dari tahun ke tahun sudah ditargetkan % selesai pada tahun berikutnya karena berdasar standar operasional prosedur penyelesaian perkara tidak boleh lebih dari 6 bulan. Jadi Prosentase penyelesaian sisa perkara mencapai target % didukung oleh sdm hakim berjumlah 10 dan PP berjumlah 16 orang. 17

4) Indikator Kinerja Prosentase sisa perkara perdata yang diselesaikan ditargetkan % telah tercapai % artinya perkara yang tersisa pada tahun 2011 telah diselesaikan pada tahun 2012. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: No. Perkara 2010 2011 2012 Sisa 2009 Putus 2010 Sisa 2010 Putus 2011 Sisa 2011 Putus 2012 1. Perdata: Gugatan 6 6 6 6 9 9 Permohonan 2 2 7 7 5 5 Jumlah 8 8 13 13 14 14 Sisa Perkara dari tahun ke tahun sudah ditargetkan % selesai pada tahun berikutnya karena berdasar standar operasional prosedur penyelesaian perkara tidak boleh lebih dari 6 bulan. Jadi Prosentase penyelesaian sisa perkara mencapai target % didukung oleh sdm hakim berjumlah 10 dan PP berjumlah 16 orang. 3. Sasaran Peningkatan Tertib Administrasi Perkara SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN (%) Peningkatan Tertib Administrasi Perkara 1. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis 2. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 3. Prosentase penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang tepat Waktu 4. Prosentase Penyampaian Pemberitahuan relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 5. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 59,2 Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 5 (LIMA) indikator kinerja yaitu Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis, Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap, Prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan siding tepat waktu, dan Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : 18

No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. 2. 3. 4. 5. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Prosentase penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang tepat Waktu Prosentase Penyampaian Pemberitahuan relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat % % % % % % % % 75 % 44,4 % 59,2 1) Indikator Kinerja Prosentase berkas perkara yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis ditargetkan % telah tercapai % artinya perkara yang masuk baik perkara pidana maupun perdata yang masuk pada tahun 2012 telah diregister dan siap disidangkan oleh Majelis pada tahun 2012. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: No. Berkas Perkara 1. Pidana 2010 2011 2012 Masuk Diregister masuk Diregister masuk Diregister dan siap dan siap dan siap disidangk an disidang kan disidang kan 5.528 5.528 12.931 12.931 7.306 7.306 2. Perdata 96 96 292 292 1.191 1.191 Jumlah 5.624 5.624 13.223 12.223 8.497 8.497 Perkara yang masuk baik perkara pidana maupun perdata yang masuk telah diregister dan siap disidangkan oleh majelis dari perkara pidana sejumlah 200 terdiri dari perkara pidana biasa, singkat dan lalulintas/tilang dan dari perkara perdata sejumlah 2000 perkara terdiri dari perkara perdata gugatan dan permohonan, yang semuanya telah ditargetkan % tercapai target %. Jadi Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis mencapai target % didukung oleh sdm hakim berjumlah 10 dan PP berjumlah 16 orang serta tenaga kepaniteraan 8 orang. 2) Indikator Kinerja Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap ditargetkan % telah tercapai % artinya perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK pada tahun 2012, telah disampaikan/dikirim ke Pengadilan Tingkat Banding maupun Mahkamah Agung secara lengkap pada tahun 2012. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: 19

No. 1. 2. Berkas Perkara Perdata: Banding Kasasi PK Pidana: Banding Kasasi PK Masuk Dikirim secara lengkap 4 2 4 4 2010 2011 2012 Masuk Dikirim secara lengkap 4 2 4 4 Masuk Dikirim secara lengkap Jumlah 14 14 23 23 13 13 5 1 12 5 5 1 12 5 2 4 1 4 2 2 4 1 4 2 Perkara banding, Kasasi dan PK yang masuk tahun 2012, pemberkasan baik perkara pidana dan perdata yang mengajukan upaya hukum berkasnya telah disampaikan ke Pengadilan Tingkat Banding maupun Mahkamah Agung secara lengkap yang terdiri dari banding sejumlah 4 perkara, kasasi sejumlah 5 perkara dan PK sejumlah 6 perkara. Jadi Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap mencapai target % didukung oleh sdm hakim berjumlah 10 dan PP berjumlah 16 orang serta tenaga kepaniteraan 8 orang. 3) Indikator Kinerja Prosentase penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang tepat Waktu ditargetkan % telah tercapai % artinya perkara perdata baik gugatan dan permohonan yang masuk pada tahun 2012 telah disampaikan pemberitahuan sidang kepada para pihak tepat waktu pada tahun 2012. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: No. Perkara 2010 2011 2012 Masuk Pemberitahuan Sidang Masuk Pemberitahuan Sidang Masuk Pemberitahuan Sidang 1. Perdata: Gugatan 34 34 43 43 34 34 Permohonan 62 62 249 249 1.157 1.157 Jumlah 96 96 292 292 1.191 1.191 Perkara perdata yang masuk pada tahun 2012 sejumlah 1.191 yang terdiri dari perkara perdata gugatan 34 perkara dan perkara perdata permohonan 1.157 perkara telah disampaikan pemberitahuan pemanggilan sidang sejumlah 1.191 perkara secara tepat waktu. Jadi Prosentase penyampaian pemberitahuan 20

Pemanggilan Sidang tepat Waktu mencapai target % didukung oleh tenaga jurusita 1 orang dan jurusita pengganti 16 orang. 4) Indikator Kinerja Prosentase Penyampaian Pemberitahuan relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak ditargetkan % telah tercapai % artinya Perkara perdata yang putus pada tahun 2012, Penyampaian pemberitahuan relaas putusan perkara perdata yang telah putus telah disampaikan kepada para pihak yang berkaitan pada tahun 2012. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: No. Perkara 2010 2011 2012 Putus Pemberitahuan relas putusan Putus Pemberitahuan relas putusan Putus Pemberitahuan relas putusan 1. Perdata: Gugatan 34 34 43 43 34 34 Permohonan 62 62 249 249 1.157 1.157 Jumlah 96 96 292 292 1.191 1.191 Perkara perdata yang masuk pada tahun 2012 sejumlah 1.191 yang terdiri dari perkara perdata gugatan 34 perkara dan perkara perdata permohonan 1.157 perkara telah disampaikan pemberitahuan relas putusan sejumlah 1.191 perkara secara tepat waktu. Jadi Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat Waktu mencapai target % didukung oleh tenaga jurusita 1 orang dan jurusita pengganti 16 orang. 5) Indikator Kinerja Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat ditargetkan 75% dari jumlah perkara perdata Penyitaan/eksekusi pada tahun 2012 berjumlah 9 perkara dan telah dilaksanakan Penyitaan/eksekusi selama tahun 2012 sebanyak 3 perkara jadi pencapaiannya: 44,4 X % = 59,2 %. 75 No. Perkara 2010 2011 2012 Sisa+ Masuk Dilaksanakan Sisa+ Masuk Dilaksanakan Sisa+ Masuk Dilaksanakan 1. Eksekusi 6 4 3 9 4 Jumlah 6 4 3 9 4 21

Jumlah Perkara perdata penyitaan/eksekusi pada tahun 2012 adalah 9 perkara yang terdiri dari perkara sisa tahun 2011 sejumlah 3 perkara dan masuk tahun 2012 sejumlah 6 perkara. Dapat dilaksanakan penyitaan/eksekusi pada tahun 2012 sejumlah 3 perkara, Capaian target indikator ini mencapai 44,4 %. Jadi indikator ini tidak mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 75% dikarenakan setelah dilakukan anmaning para pihak mohon untuk bermusyawarah sendiri untuk mencapai mufakat diluar pengadilan, namun ternyata lama tidak memberitahukan hasil dari musyawarah tersebut. 4. Sasaran Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN (%) Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum Prosentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu yang mendapat bantuan hukum di lingkungan peradilan umum 76 Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu Prosentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu yang mendapat bantuan hukum di lingkungan peradilan umum. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Prosentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu yang mendapat bantuan hukum di lingkungan peradilan umum % 76 % 76 1. Indikator Kinerja Prosentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu yang mendapat bantuan hukum di lingkungan peradilan umum yang ditargetkan % telah tercapai 76% artinya dari target perkara sejumlah 17 perkara yang mendapat bantuan hukum pada tahun 2012, yang telah mendapatkan bantuan hukum pada tahun 2012 sebesar 13 perkara, jadi pencapaiannya: : 76 X % = 76%. 22

Dari 169 perkara pidana yang masuk pada tahun 2012 yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan hukum ada 13 perkara. Jika dibandingkan dengan target perkara sebesar 17 perkara maka capaian targetnya sebesar 76 %. Indikator ini tidak mencapai target % yang telah ditetapkan dikarenakan adanya peraturan/uu baru tentang Bantuan Hukum, sehingga berpengaruh pada pelaksanaan di Pengadilan Negeri Wonosari, Perkara Pidana yang mendapat bantuan hukum juga masih terbatas pada biaya untuk penasehat hukum/advokad, yang lainnya untuk saksi ahli, penterjemah tidak ada. Perkara perdata juga belum bisa dilaksanakan untuk bantuan hukumnya karena masih beranggapan pada biaya yang digunakan pada DIPA terfokus pada biaya pengacara, saksi ahli, dan penterjemah. 5. Sasaran Peningkatan Kualitas SDM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN (%) Peningkatan Kualitas SDM 1. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat teknis yudisial 2. Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial 62 47 Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (DUA) indikator kinerja yaitu Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat teknis yudisial dan pegawai yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial. Prosentase Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : 1. 2. No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat teknis yudisial Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial 50 % 31 % 62 50 % 23,6 % 47 1) Indikator Kinerja pegawai yang telah mengikuti diklat teknis yudisial ditargetkan 50% dari jumlah pegawai pada tahun 2012 berjumlah 55 pegawai dan yang mengikuti diklat teknis selama tahun 2012 sebanyak 17 pegawai jadi pencapaiannya: : 31 X % = 62 %. 50 Dari jumlah pegawai sejumlah 55 orang pada tahun 2012, yang telah mengikuti diklat teknis yudisial sebanyak 17 orang, sehingga tercapai realisasi 31%, sehingga pencapaiannya sebesar 62%. Jika dibandingkan target yang telah ditentukan sebesar 50%, maka capaian target telah 23

terpenuhi, karena adanya panggilan diklat yang diselenggarakan oleh Badan Peradilan Umum maupun Mahkamah Agung. 2) Indikator Kinerja Prosentase pegawai yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial ditargetkan 50% dari jumlah pegawai pada tahun 2012 berjumlah 55 pegawai dan yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial selama tahun 2012 sebanyak 13 pegawai, jadi pencapaiannya: 23,6 X % = 47 %. 50 Dari jumlah pegawai sejumlah 55 orang pada tahun 2012, yang telah mengikuti diklat non teknis yudisial sebanyak 13 orang, sehingga tercapai realisasi 23,6%, sehingga pencapaiannya sebesar 47%. Jika dibandingkan target yang telah ditentukan sebesar 50%, maka capaian target tidak terpenuhi, karena jumlah panggilan diklat yang diselenggarakan oleh Badan Peradilan Umum maupun Mahkamah Agung hanya sebesar itu. 6. Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN (%) Peningkatan Kualitas SDM 1. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 2. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti 0 111 Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (DUA) indikator kinerja yaitu Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti dan Prosentase temuan yang ditindaklanjuti. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. 2. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti Prosentase temuan yang ditindaklanjuti 90 % 0 % 0 90 % % 111 1) Indikator Kinerja prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti ditargetkan 90% dari jumlah pengaduan yang masuk pada tahun 2012 berjumlah 0 pengaduan dan pengaduan yang ditindaklanjuti selama tahun 2012 sebanyak 0 pengaduan jadi pencapaiannya: 0 X % = 0 %. 90 Pada tahun 2012 pengaduan yang masuk pada Pengadilan Negeri Wonosari nihil atau tidak ada pengaduan sehingga tidak ada pengaduan yang 24

ditindaklanjuti, sehingga target tidak terpenuhi, karena memang tidak ada pengaduan. 2) Indikator Kinerja prosentase temuan yang ditindaklanjuti ditargetkan 90% dari jumlah temuan yang masuk pada tahun 2012 berjumlah 3 temuan dan temuan telah ditindaklanjuti selama tahun 2012 sebanyak 3 temuan, jadi pencapaiannya: X % = 111 %. 90 Dari temuan yang masuk pada tahun 2012 sebanyak 3 temuan yaitu tentang pencatatan barang milik negara, laporan keuangan dan tentang area perubahan, telah ditindaklanjuti dengan pembetulan pencatatan barang milik negara, pembetulan laporan keuangan dan menerbitkan surat keputusan tentang tim reformasi birokrasi, role model, dsb dan sosialisasi 8 area perubahan. Sehingga target yang telah ditetapkan telah terpenuhi, karena didukung oleh semua pejabat dan pegawai. 7. Sasaran Peningkatan Aksebilitas Masayarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice) SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN (%) Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (acces to justice) 1. Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan 2. Prosentase proses penyelesaian perkara yang menarik perhatian atau yang melakukan upaya hukum yang dapat dipublikasikan 0 111 Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (DUA) indikator kinerja yaitu Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan dan Prosentase proses penyelesaian perkara yang menarik perhatian atau yang melakukan upaya hokum yang dapat dipublikasikan. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. 2. Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Prosentase proses penyelesaian perkara yang menarik perhatian atau yang melakukan upaya hukum yang dapat dipublikasikan 50 % 6,9 % 13,8 90 % % 111 25

1) Indikator Kinerja proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan ditargetkan 50% dari jumlah perkara yang masuk pada tahun 2012 berjumlah 8.497 perkara dan telah dipublikasikan selama tahun 2012 sebanyak 586 perkara jadi pencapaiannya: 6,9 X % = 13,8 %. 50 Pada tahun 2012 perkara yang masuk baik perkara pidana maupun perkara perdata sejumlah 8.497 perkara, terdiri dari Perkara pidana yang masuk sebanyak 7.306 perkara terdiri dari perkara pidana biasa sejumlah 169 perkara, 33 perkara pidana cepat, dan 7.104 perkara lalu lintas/tilang, telah dipublikasikan sejumlah 169 perkara pidana biasa, 33 perkara pidana cepat, dan untuk 7.104 perkara lalu lintas/tilang belum bisa dipublikasikan. Perkara perdata yang masuk sebanyak 1.191 perkara terdiri dari perkara perdata gugatan sejumlah 34 perkara dan 1.157 perkara perdata permohonan, telah dipublikasikan sejumlah 34 perkara perdata gugatan dan 350 perkara perdata permohonan, jadi untuk perkara perdata permohonan sejumlah 807 perkara belum bisa dipublikasikan. Sehingga indikator kinerja prosentase perkara yang dapat dipublikasikan yang ditargetkan 50% tidak tercapai/ terpenuhi. Hal ini disebabkan karena Pengadilan Negeri Wonosari pada akhir tahun 2012 beralih aplikasi dari SIAP PN ke Aplikasi CTS, dan untuk perkara lalu lintas/tilang belum tersedia aplikasi khusus sehingga masih kesulitan dalam pemasukan data. 2) Indikator Kinerja prosentase proses penyelesaian perkara yang menarik perhatian atau yang melakukan upaya hukum yang dapat dipublikasikan ditargetkan 90% dari jumlah perkara yang melakukan upaya hukum yang masuk pada tahun 2012 berjumlah 13 perkara dan telah dipublikasikan selama tahun 2012 sebanyak 13 perkara, jadi pencapaiannya: X % = 111 %. 90 Dari perkara pidana maupun perdata yang melakukan upaya hukum yang masuk pada tahun 2012 sebanyak 13 perkara baik berupa upaya hukum banding, kasasi, dan PK telah dipublikasikan sejumlah 13 perkara, sehingga target yang telah ditetapkan telah terpenuhi, karena didukung oleh aplikasi web site dan tenaga it yang ada di Pengadilan Negeri Wonosari. 26

Akuntabilitas Keuangan Sebagaimana telah terurai dalam DIPA Tahun 2012 Pengadilan Negeri Wonosari menerima 3 (tiga) program utama yaitu: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Capaian Program berkaitan dengan capaian kinerja adalah sebagai berikut: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. Sebagai bentuk dari pelayanan perkantoran sebagai unsur pembantu dalam penegakan hukum, peningkatan sumber daya manusia telah terlaksana dan sesuai dengan kebutuhan antara lain mengenai pembayaran gaji dan tunjangan, honor, biaya operasional dan pemeliharaan perkantoran baik gedung, peralatan kantor, kendaraan dinas, sarana dan prasarana kantor, Pembinaan/koordinasi dan konsultasi pengawasan berserta Laporan baik Laporan Keuangan, Laporan Inventarisasi telah terlaksana dengan baik. Secara keseluruhan capaian kinerja yang berkaitan dengan program ini adalah sebagai berikut: NO. Program Capaian program Sasaran Capaian kinerja 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah 97,4 % 1. Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi 2. Peningkatan Penyelesaian Perkara 3. Penyelesaian Tertib Administrasi Perkara 4. Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum. 5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. 6. Peningkatan Kualitas Pengawasan. 30 % 99,1 % 91,8 % 76 % 54,5 % 55,5 % 27