BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dari bulan Juni Juli 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel air diambil di Kost Kuning Jalan Pangeran Hidayat Kelurahan. Heledulaa Utara Kecamatan Kota Timur.

3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TAWAS DAN FeCl 3 SEBAGAI KOAGULAN DALAM MENURUNKAN KADAR FOSFAT LIMBAH CAIR INDUSTRI LAUNDRY SKRIPSI

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Konsentrasi (μg/m 3 )*** Perubahan konsentrasi (μg/m 3 )****

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

TINGKAT PENCEMARAN FOSFAT PADA SALURAN SEKUNDER SUNGAI SAWOJAJAR DI KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

II. METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya senyawa ini didapati

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Teluk Ratai Kabupaten Pesawaran,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Pupuk super fosfat tunggal

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

Bab III Metodologi Penelitian

Universitas Sumatera Utara

SNI Standar Nasional Indonesia

MODUL PRAKTIKUM OSEANOGRAFI KIMIA. Disusun oleh : Anna I. S. Purwiyanto, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

II. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptifkuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu. Dengan kata lain bahwa peneliti hendak menggambarkan suatu gejala (fenomena) atau sifat tertentu. 1 Selanjutnya, penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, memenuhi kaidah-kaidah ilmiah seperti empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis serta data penelitian berupa angka-angka. 2 Penelitian ini memiliki karakteristik yaitu menggunakan literatur yang terkait dengan tema yang diajukan sebagai pendukung, memiliki prosedur dan terinci jelas, hipotesis telah dirumuskan dan ditulis lengkap sebelum melaksanakan penelitian lapangan. 3 1 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan; Jenis, Metode, Prosedur. (Jakarta: Kencana. 2013) hlm. 59 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) hlm. 13. 3 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 29. 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di saluran sekunder sungai Sawojajar Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Daerah aliran sungai yang terletak di antara hamparan lahan pertanian luas di Desa Larangan. Lokasi tempat penelitian dipilih karena tempat tersebut merupakan salah satu daerah yang memiliki luas lahan pertanian cukup luas. Bawang merah dan padi merupakan tanaman yang menjadi andalan didaerah tersebut. Dalam pengelolaan lahan pertanian tentunya banyak kendala yang harus diatasi oleh petani. Diantaranya masalah hama dan kesuburan tanah, sehingga penggunaan pestisida dan pupuk sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Beberapa pupuk dengan kandungan fosfor yang sering digunakan oleh pertanian setempat ialah TSP (triplesuperfosfat), SP-36, Diamonium-fosfat (DAP), dan NPK. Pupuk fosfat memiliki karakteristik yaitu bau agak menyengat, berbentuk butiran, jika dilarutkan dalam air maka air akan menjadi keruh, dapat mempercepat pertumbuhan tanaman, serta konsentrasi yang tinggi dalam perairan akan mengakibatkan pertumbuhan algae yang melimpah. 4 Penggunaan pupuk oleh petani di lahan pertanian, maka sebagian sisa dari penggunaan pupuk akan mengalir ke sungai. Sebagian besar pupuk yang digunakan 4 Pinus Lingga, Petunjuk Penggunaan Pupuk, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2003), hlm. 13 29

merupakan pupuk yang mengandung fosfat. Sehingga lingkungan sungai akan terkena dampaknya yakni pencemaran air sungai. Waktu penelitian dilaksanakan selama empat hari pada tanggal 9-12 November 2014 pukul 08.00 WIB dan pukul 17.00 WIB dengan rincian penelitian seperti pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian No Hari/Tanggal Kegiatan Tempat 1. 9 November 2014 2. 10-12 November 2014 a. Pengambilan sampel b. Pengukuran parameter fisika dan kimia c. Wawancara Perhitungan fosfat Uji Kualitatif Uji Kuantitatif C. Populasi dan Sampel Penelitian kadar Saluran Sekunder Sungai Sawojajar Desa Larangan Brebes Laboratorium Kimia FITK IAIN Walisongo Semarang Balai Pengujian Dan Laboratorium Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan 30

kemudian ditarik kesimpulannya. 5 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang diteliti. 6 Populasi dalam penelitian ini adalah saluran sekunder sungai Sawojajar, sedangkan sampelnya berupa air yang terkandung pada daerah aliran sungai desa Larangan kecamatan Larangan kabupaten Brebes. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun yaitu hulu, tengah dan hilir, dengan satu stasiun yang dibagi dalam dua titik pengambilan sampel masing-masing pada masing-masing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada kedalaman 0,5 meter sungai. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. 7 Pada metode ini memfokuskan pada informasi yang banyak mengandung kasus studi dan bersifat mendalam pada objek yang diteliti. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 08.00 WIB dan pukul 17.00 WIB. Pertimbangan frekuensi pengambilan sampel berdasarkan waktu yang intensif petani melakukan pemupukan. Pengambilan sampel fosfat dilakukan dengan membagi aliran sungai menjadi tiga stasiun yakni hulu, tengah dan hilir. Pada 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 117. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm.118 7 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakaya, 2012), hlm. 254. 31

tiap-tiap stasiun terdapat dua titik dengan kedalaman masingmasing 0,5 meter. Pengambilan dengan menggunakan water sampler volume 250 ml. Botol sampel yang digunakan merupakan botol kaca yang berwarna gelap, supaya meminimalisir cahaya yang masuk. Kemudian botol ditutup dan diberi label. Pada label dituliskan nomor titik, posisi stasiun, tanggal dan waktu pengambilan, kedalaman air, dan data pendukung lainnya. D. Variabel dan Indikator Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 8 Dalam penelitian ini variabel penelitiannya bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk hubungan dua variabel atau lebih. 9 Variabel mandiri pada penelitian ini ialah kadar fosfat pada sampel air. E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian menggunakan metode purposive sampling pada saluran sekunder sungai Sawojajar. Sampel yang diambil dengan metode tersebut dapat 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 60. 9 Sugiyono, Statistika untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2007), hlm. 94. 32

mewakili keakuratan perhitungan kualitas air dan kadar fosfat yang terkandung pada saluran sekunder sungai Sawojajar Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Pada penelitian ini, pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Observasi Observasi dilakukan dengan identifikasi suhu, ph dan warna. Dengan menggunakan ph meter untuk mengetahui nilai ph, dan termometer untuk mengetahui suhu pada sampel. 2. Uji Laboratorium Uji laboratorium bertujuan untuk mengetahui kadar fosfat yang terkandung dalam sampel. Sebelumnya sampel di uji secara kualitatif untuk mengetahui keberadaan fosfat dalam sampel. Kemudian pada teknik perhitungan kadar fosfat menggunakan alat spektrofotometri UV Vis dengan panjang gelombang 880 nm. Dengan metode asam askorbat. 3. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. 10 Pada penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur yaitu mengumpulkan data dengan menyiapkan 10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, hlm. 317 33

instrumen berupa pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan untuk melengkapi data. Wawancara akan dilakukan kepada UPTD Perairan kecamatan Larangan dan perwakilan dari petani. F. Uji Keabsahan Data Uji Keabsahan data digunakan untuk memastikan kevalidan data yang terkumpul. Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan pengecekan di laboratorium. Dengan menggunakan metode spekrofotometri UV Vis panjang gelombang 880 nm yang kemudian membuat kurva larutan standar. G. Teknik Analisis Data 1. Penelitian pencemaran fosfat ini menggunakan teknik analisis sebagai berikut : a. Alat-alat Dalam penelitian uji organoleptik dan uji sampel fosfat alat-alat yang dibutuhkan meliputi: Tabel 3.2. Alat Pengukuran secara Organoleptik No Parameter Satuan Nama Alat 1 Temperatur Air ºC Termometer celcius 2. ph - ph meter 3. Warna - - 34

Tabel 3.3 Alat Uji Sampel Fosfat No. Nama Alat Jumlah 1 Spektrometri UV Vis 1 buah 2 Botol sampler 12 buah 3 Pipet 5 buah 4 Tabung reaksi 1 buah 5 Neraca analitik 1 buah 6 Labu ukur 25 ml 4 buah 7 Gelas ukur 12 buah 8 Erlenmayer 1 buah 9 Corong 4 buah 10 Pipet volumetric 2; 5; 10; 20; 25 ml 1 buah 12 Label 1 lembar 13 Selotip 1 buah 14 Tisu 1 buah 15 Cutter 1 buah 16 Gunting 1 buah 17 Meteran 1 buah b. Bahan Pada penelitian kadar fosfat, dalam uji sampel dibutuhkan bahan : Tabel 3.4 Bahan Pengujian Sampel Fosfat No. Nama Bahan Jumlah 1 Asam sulfat 5N 70 ml 2 Kalium antimonil tartrat 1 gram 3 Ammonium molibdat 1 gram 4 Asam askorbat 1 gram 5 Reagen ammonium molibdat 5 ml 6 Asam nitrat 5 ml 7 Aquades 1 liter 35

c. Cara Kerja 1) Pengukuran kondisi fisik dan kimia air Sampel air di identifikasi warna, suhu, serta derajat keasaman (ph). Cara pengukurannya adalah sebagai berikut: a) Suhu Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer, dengan cara mencelupkan termometer secara perlahan ke dalam air dan sambil melihat gerakan air raksa pada termometer, apabila sudah tidak mengalami pergerakan lagi maka angka tersebut menunjukkan suhu perairan yang diamati. b) Derajat keasaman (ph) Pengukuran ph dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan alat ph meter atau dengan menggunakan indikator ph. Cara yang mudah dan sering digunakan untuk mengukur derajat keasaman sampel air dengan ketelitian yang tinggi maka menggunakan ph meter. Pengukurannya dengan cara sebagai berikut: (1) Memasukkan ph meter pada sampel air yang akan diukur ph-nya (2) Baca dan catat hasil yang tertera.. Pada air yang tercemar fosfat memiliki ph yang lebih dari 7. 36

c) Warna Warna pada air dapat dilihat melalui kasat mata atau dilihat secara langsung. Dalam mendeskripsikan, terdapat dua penggolongan warna yaitu warna tampak dan warna sebenarnya. Kedua tipe warna tersebut dapat diketahui dengan melihatnya secara seksama. Warna tampak disebabkan oleh bahan kimia terlarut, sedangkan warna sebenarnya merupakan warna asli dari air tersebut. 11 Pada air yang mengandung fosfat memiliki ciri-ciri warna air menjadi kehijauan. 2) Uji Kualitatif Fosfat Untuk mengetahui keberadaan fosfat pada sampel air, maka perlu dilakukan uji kualitatif fosfat. Uji kualitatif fosfat dapat dilakukan dengan tiga tetes larutan sampel dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dua tetes HNO 3 6 M setelah itu ditambahkan tiga tetes pereaksi ammonium molibdat dipanaskan positif jika terbentuk endapan kuning. 3) Pengukuran Kadar Fosfat a) Pengambilan Sampel (1) Jenis sampel air Dalam penelitian ini menggunakan jenis sampel sesaat (grab sample), yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air yang sedang 11 Effendi, Telaah Kualitas Air, hlm. 41. 37

dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air pada saat pengambilan sampel. 12 (2) Titik pengambilan sampel air permukaan Penentuan pengambilan sampel pada air sungai bertujuan agar pada saat pengambilan sampel, benda yang terapung di permukaan air dan endapan yang mungkin tergerus dari dasar sungai tidak ikut terambil. Titik pengambilan sampel air sungai ditetapkan pada sungai dengan debit antara 5-150 m 3 /detik, sampel air diambil pada dua titik, masingmasing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada kedalaman 0,5 meter sungai. 13 (3) Pengambilan sampel air Sampel berupa air dari saluran sekunder sungai Sawojajar Kecamatan Larangan kabupaten Brebes yang diambil 3 zona sampling. 3 zona sampling ditandai dengan zona A (hulu), zona B (tengah), dan zona B (hilir). Pada masing-masing zona ditetapkan 2 titik pengambilan sampel dan di masingmasing titik diambil sampel pada kedalaman tertentu. Sehingga terdapat 6 titik untuk keseluruhan zona sampling. 12 Effendi, Telaah Kualitas Air, hlm. 16. 13 Effendi, Telaah Kualitas Air, hlm. 19. 38

C B A Gambar 3.1. Titik Pengambilan Sampel Air Sampel air diambil menggunakan botol gelap agar meminimalisir sinar cahaya langsung di 2 titik di setiap zona sampling, dilakukan sebagai berikut : (a) Botol sampel telah dipersiapkan di laboratorium dibilas dengan petroleum eter. (b) Saat pengambilan sampel air, botol tidak perlu dibilas dengan sampel yang akan diambil. (c) Botol diisi sampel air tidak sampai penuh. (d) Tetapi botol setelah diisi sampel air segera ditutup rapat dan diisolasi. (e) Ditempatkan pada box dengan suhu stabil, kemudian dibawa ke laboratorium. 39

(4) Analisis penentuan kadar fosfat pada sampel air 1. Bahan a. Larutan Asam Sulfat (H 2 SO 4 ) 5 N Masukan dengan hati-hati 26 ml asam sulfat 5 N ke dalam gelas ukur. b. Larutan kalium antimoniltartrat (K(SbO)C 4 H 4 O 6. ½ H 2 O) 0.008 M. Larutkan 0.0685 g kalium antimoniltartrat dengan 25 ml air suling dalam labu ukur 25 ml. kemudian tambahkan air suling hingga tepat tanda tera dan dihomogenkan. c. Larutan ammonium molibdat ((NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O) 0.032 M Larutkan 1 g ammonium molibdat dalam 25 ml air suling dan dihomogenkan. d. Larutan asam askorbat C 6 H 8 O 6 0,1 M Larutkan 0.44 g asam askorbat dalam 25 ml air suling. e. Larutan campuran Campurkan secara berturut-turut 26 ml H 2 SO 4 5N, 2.6 ml larutan kalium antimoniltartrat, 7.8 ml larutan ammonium molibdat, dan 15.6 ml larutan asam askorbat. 2. Persiapan pengujian a) Pembuatan Larutan induk fosfat 500 ppm. 40

1) Larutkan 2, 195 g kalium dihidrogen fosfat anhidrat, KH 2 PO 4 dengan 100 ml air suling labu ukur 1000 ml. 2) Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera dan dihomogenkan. b) Pembuatan larutan standar fosfat 1) Pipet 0 ml; 0.5 ml; 1 ml; 2 ml; 2.5 ml larutan baku fosfat yang mengandung 10 ppm dan masukan masing-masing kedalam labu ukur 25 ml 2) Tambahkan air suling sampai tepat pada tanda tera kemudian dihomogenkan sehingga diperoleh kadar fosfat 0.0 ppm; 0.2 ppm ;0.4 ppm; 0.8 ppm dan 1.0 ppm. c) Pembuatan kurva kalibrasi 1) Optimalkan alat spetrofotometer sesuai dengan petunjuk alat untuk pengujian kadar fosfat. 2) Pipet 5 ml larutan kerja dan masukan masingmasing kedalam Erlenmeyer 3) Tambahkan 1 tetes indikator fenilftalin. Jika terbentuk warna merah muda, tambahkan tetes demi tetes H 2 SO 4 5N sampai warna hilang. 4) Tambahkan 0.8 ml larutan campuran dan dihomogenkan. 41

5) Masukan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer, baca dan catat serapannya pada panjang gelombang 880 nm dalam kisaran waktu antara 10 menit sampai dengan 30 menit. 6) Buat kurva kalibrasi dari data 5) di atas atau tentukan persamaan garis lurusnya. 3. Perhitungan kadar fosfat a. Pipet 25 ml contoh sampel uji dan larutan blanko kemudian masukan masing-masing ke dalam Erlenmeyer b. Tambahkan 4 ml larutan campuran dan dihomogenkan. c. Masing-masing diinjeksi ke dalam spektrofotometer UV Vis panjang gelombang 880nm. d. Kemudian baca dan catat hasilnya. 14 H. Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada kajian tingkat pencemaran fosfat digunakan perhitungan sebagai berikut : 1. Pengukuran kondisi fisik dan kimia air Pengukuran kondisi fisik dan kimia air meliputi pengukuran suhu, warna, dan ph. Pengukuran ini dilakukan di tempat 14 Badan Standar Nasional, SNI; Air dan Air Limbah Bagian 31: Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat. 42

pengambilan sampel dan selanjutnya dibawa untuk uji di Laboratorium Kimia. 2. Perhitungan kadar fosfat Penentuan kadar fosfat diketahui berdasarkan kurva baku yaitu dengan cara memplot nilai absorbans sampel terhadap konsentrasi kerja atau dengan menggunakan persamaan garis lurus yaitu : Y = a + bx Dimana : Y = Absorbans. a = Konstanta b = Koefisien regresi X = Konsentrasi 15 Konsentrasi dari suatu larutan dapat di tentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Hukum Lambert-beer ditulis dengan: A = ɛ. b. c A : Absorban (serapan) ɛ : Koefisien Molar (M -1 cm -1 ) b : Tebal Kuvet (cm) c :Konsentrasi (M) 16 15 Sudjana,Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi, (Bandung: Tarsito, 1992), hlm. 56 16 Feri Hadiyanto, Optimasi Pereaksi Amonium Molibdat pada Penetapan Kadar Fosfor Secara Spektrofotometer Sinar Tampak dengan Metode Respon Permukaan, (Fak. Farmasi USU, Medan: 2009), hlm. 22 43