BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI KABUPATEN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KAPASITAS KEGIATAN SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN (BUKU I)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN ATAU PENGGABUNGAN DESA

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

MODUL. Peningkatan Layanan Pendidikan Melalui Pelibatan Masyarakat

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

PENDAHULUAN. Manjilala

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

RINGKASAN HASIL STUDI/KAJIAN PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNITAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Lembaran Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2014 Seri E BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

MERANCANG BULETIN DAN PAPAN INFORMASI

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

LPF 8. LANGKAH 8 KONSULTASI PUBLIK 120 menit

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT MODUL KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA LANJUTAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Pedoman Teknis Fasilitasi Maklumat Pelayanan untuk Fasilitas Pelayanan Emergensi Ibu dan Bayi Baru Lahir

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

BAB IV KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

MEKANISME PENGENDALIAN PROGRAM MARGINAL FISHING COMMUNITY DEVELOPMENT PILOT (MFCDP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENDAMPINGAN DALAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan

PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

Tahapan Pemetaan Swadaya

BAB I PENDAHULUAN. Desa merupakan organisasi komunitas lokal yang mempunyai batas-batas

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN/ATAU PENGGABUNGAN KELURAHAN

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 44 TAHUN 2017 T E N T A N G

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Transkripsi:

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI KABUPATEN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

[DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR... 3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI... 4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT... 7 MATRIK KURIKULUM... 8 POKOK BAHASAN 1: UPAYA PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DALAM PROGRAM...10 POKOK BAHASAN 2: PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM PARADIGMA PEMBANGUNAN...14 POKOK BAHASAN 3: PENGELOLAAN MEDIA KOMUNIKASI...18 POKOK BAHASAN 4:HASIL CAPAIAN...20 2

KATA PENGANTAR Kegiatan pengembangan media informasi merupakan bagian dari pengembangan ruang belajar masyarakat (RBM) yang akan dikembangkan guna peningkatan kapasitas pelaku PNPM Mandiri Perdesaan dan penyampaian pesan, kondisi masyarakat d berpengaruh terhadap keberhasilan sosialisasi dasyarakat yang peduli terhadap pemberdayaan, kegiatan pengembangan media ini dilakukan ditingkat kabupaten dengan pendanaan dana operasional kegiatan RBM. Kegiatan ini meliputi upaya pengembangan media komunikasi dalam program PNPM, mengkomunikasi hasil hasil kegiatan program dan juga mensosialisasikan program itu sendiri, bagian keberhasilan program juga ditentukan dengan kemampuan media komunikasi Pemililihan media yang tepat juga sangat mempengaruhi keberhasilan penyampaian pesan dan sosialisasi program, kondisi masyarakat dan tingkat pendidikan juga mempengaruhi pemilihan medianya, masyarakat yang berada diperdesaan masih paling cocok menggunakan media tradisional, begitu juga untuk kondisi daerah dan tingkat pendidikan, masyarakat harus jeli dalam memilih yang sesuai Dasar pengembangan media serta tujan yang akan dicapai juga sangat menentukan jenis yang akan dipakai dalam pengembangan. Jakarta, Oktober 2010 PNPM Perdesaan. 3

CARA MENGGUNAKAN BUKU INI Siapa yang dapat menggunakan buku ini? Buku ini dipakai pokja kabupaten untuk memfasilitasi pelatihan dalam pengembangan media yang ada di tingkat masyarakat dari desa, kecamatan dan kabupaten, pengembangan media bisa dilakukan dalam rangka pengembangan Ruang Belajar Masyarakat maupun diluar semua itu Siapa sasaran dari modul pelatihan ini? Sasaran modul ini adalah pelaku yang ada ditingkat masyarakat desa, kecamatan ataupun kabupaten, pelaku pelaku yang berkewajiban mensosialisasikan program ke masyarakat, menginformasikan hasil hasil kegiatan kepada masyarakat. Pokja di tingkat kabupaten TPM TPKK Pelaku lain yang berhubungan dengan pengembangan media Bagaimana cara menggunakan buku ini? Modul ini disusun untuk pegangan pengembangan media yang ada di kabupaten bagian dari pemanfaatan DOK rubelmas, buku ini bisa digunakan sendiri tanpa digabung dengan modul modul yang lain, atau digunakan bersamaa dengan modul yang lain, tergantung sasaran pelatihan dan kebutuhan pokok bahasan d. Isesuaikan dri tujuan peningkatan kapasitas pelaku Modul yang disediakan dalam buku ini meliputi: POKOK BAHASAN 1: UPAYA PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM PROGRAM POKOK BAHASAN 2: PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM PARADIGMA PEMBANGUNAN POKOK BAHASAN 3: PENGELOLAAN MEDIA KOMUNIKASI POKOK BAHASAN 4: HASIL CAPAIAN MEDIA KOMUNIKASI POKOK BAHASAN 5: MASALAH SURVEY DAN PELELANGAN 4

Pokok Bahasan 1: Upaya Pengembangan Media Komunikasi dalam Program Pengembangan komunikasi pembangunan didasarkan pada pendekatan manajemen sumberdaya lokal, yaitu suatu paradigma pembangunan yang menempatkan peranan individu bukan sebagai obyek, tetapi sebagai pelaku yang turut menentukan tujuan yang hendak dicapai. Serta menekankan pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mampu mengorganisasikan dirinya sendiri. Keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan atau pemegang peran pembangunan (stakeholders) dalam suatu komunitas, dan perhatian terhadap keberadaan kelembagaan lokal, kelompok lokal, inisiatif lokal, kearifan lokal dan nilai nilai tradisi setempat menjadi faktor kunci dari pendekatan manajemen sumberdaya lokal. Pokok Bahasan 2: Pengembangan Media Kmunikasi berbasis masyarakat dalam Paradigma Pembangunan Terkait pengelolaan Ruang Belajar Masyarakat (Rubelmas), salah satu jenis kegiatan yang tercakup di dalamnya adalah pengembangan dan penggerakan Rubelmas yang antara lain meliputi Pengembangan Media di level Kabupaten. Inisiatif kegiatan pengembangan media yang akan dilakukan tentunya merujuk pada paradigma pengembangan komunikasi pembangunan tersebut di atas. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan media komunikasi berbasis masyarakat, dengan lebih menggali dan memaksimalkan penggunaan berbagai media komunikasi yang menjadi sarana interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat perdesaan. Modul ini digunakan jika kelompok diskusi, pertemuan musyawarah, atau pelaku yang memfasilitasi masyarakat tidak memahami beberapa hal: Belum bisa mengembangkan media komunikasi dimasyarakat Pokok Bahasan 3: Pengelolaan Media Komunikasi Media informasi yang ada sekarang saat ini banyak yang tidak bertahan lama keberadaannya, penyebab utama adalah masalah dana rutin untuk operasional, sebab lain adalah masalah penyediaan bahan yang penjadi materi untuk media Belum mampu mengelola media komunikasi yang sudah ada Belum mampu menyediakan materi secara rutin Pokok Bahasan 4: Hasil Capaian Media Komunikasi Pokok bahasan ini membahas tentang hasil yang akan dicapai dalam pengembangan media komunikasi dimasyarakat, capaian yang diharapkan masyarakat memiliki media yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah masing masing Modul ini tepat digunakan pada kondisi sebagai berikut Masyarakat belum memiliki media komunikasi Masyarakat belum mampu memilih media yang tepat engan karakteristi masyarakat setempat. 5

Langkah Penyusunan Proses Pelatihan Sebelum menggunakan modul ini perlu dilakukan identifikasi kebutuhan pelatihan. Cara termudah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Apa saja yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya? Tugas apa yang tidak dapat dikerjakan dengan baik atau kualitasnya tidak memuaskan? Setelah teridentifikasi kebutuhan pelatihan, lakukan pemilihan pokok bahasan yang sesuai dengan kebutuhan. Lihat pada matrik kurikulum sebagai lembar ringkasan modul. Dari matrik ini dapat dengan mudah memilih pokok bahasan yang tepat. Cermati tujuan yang ada dalam setiap pokok bahasan. Sandingkan dengan kebutuhan pelatihan untuk memastikan bahwa tujuan pada pokok bahasan tersebut dapat menjawab kebutuhan pelatihan. Ketika tujuan tersebut menjawab kebutuhan pelatihan, masukkan pokok bahasan tersebut dalam daftar materi pelatihan. Setelah daftar materi pelatihan tersusun, lakukan penyusunan urutan proses pelatihan. Berdasarkan urutan proses pelatihan tersebut buatlah daftar acara pelatihan. 6

PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT Modul pengembangan media informasi ini merupakan pegangan tenaga pelatih pelatihan masyarakat, sasaran utama adalah para pelaku ditingkat kabupaten, kecamatan dan desa untuk mengembangkan media, diharapkan mampu mengembangkan media untuk peningkatan transparansi dan akuntabilitas di masyarakat. Pelatihan di tingkat masyarakat perlu dilakukan dalam beberapa model penyelenggaraan. Penyediaan beberapa pilihan pelaksanaan agar dapat menyesuaikan dengan kondisi peserta pelatihan. Pelaksanaan pelatihan tidak harus dalam bentuk klasikal. Sebaiknya bentuk klasikal menjadi pilihan alternatif terakhir. Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan ketika merancang penyelenggaraan pelatihan adalah ketersediaan pelatih. Jika pelatih tersedia pada setiap kabupaten, kecamatan dan desa maka pelaksanaan pelatihan secara bertahap menjadi pilihan terbaik. Jika tim pelatih hanya tersedia di kecamatan maka pilihan penyelenggaraan dalam beberapa hari sekaligus menjadi pilihan terbaik. Demikian juga dengan jarak tempuh antara rumah tinggal peserta dengan pusat kegiatan penyelenggaraan pelatihan. Jika waktu tempuhnya singkat penyelenggaraan bertahap dapat dilakukan. Jika waktu tempuhnya lama terpaksa dilakukan sekaligus. 7

MATRIK KURIKULUM No Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Metode Bahan dan Media Durasi 1 Upaya Pengembangan Media Komunikasi 2 Pengembangan Media Kmunikasi berbasis masyarakat dalam Paradigma Pembangunan Peserta latih mengetahui apa itu media, mengapa harus menggunakan media Peserta latih mengetahui langkah pengembangan media Manfaat dari media bagi program dan pembangunan Upaya mengkomunikasian informasi pembangunan dalam program Effektifitas kegiatan komunikasi Dasar Pengembangan media komunikasi di kabupaten Tujuan pengembangan media komunikasi kabupaten Bentuk pengembangan media komunikasi kabupaten Strategi pengembangan media komunikasi Penjelasan singkat Curah pendapat Penugasan kelompok Penjelasan singkat Curah pendapat Penugasan kelompok Bahan Pengembangan Media Kabupaten Dalam Program Pengembangan Ruang Belajar Masyarakat Bahan Pengembangan Media Kabupaten Dalam Program Pengembangan Ruang Belajar Masyarakat 3 Pengelolaan Media Komunikasi Melakukan perbaikan dan memperbanyak media Mennyebarkan dan menggunakan media dalam program Melakukan evaluasi penggunaan Penjelasan singkat Curah pendapat Penugasan Bahan Pengembangan Media Kabupaten Dalam Program Pengembangan Ruang Belajar Masyarakat

media kelompok 4 Hasil Capaian Media Komunikasi Capaian/Kegunaan pengembangan media komunikasi Penjelasan singkat Curah pendapat Penugasan kelompok Bahan Pengembangan Media Kabupaten Dalam Program Pengembangan Ruang Belajar Masyarakat 9

POKOK BAHASAN I UPAYA PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI POKOK BAHASAN : UPAYA PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI TUJUAN : DURASI : 120 menit Peserta latih mengetahui apa itu media, mengapa harus menggunakan media Peserta latih mengetahui langkah pengembangan media Manfaat dari media bagi program dan pembangunan Upaya mengkomunikasian informasi pembangunan dalam program Effektifitas kegiatan komunikasi ALAT/BAHAN/MEDIA : Bahan Pengembangan Media Kabupaten Dalam Program Pengembangan Ruang Belajar Masyarakat PENGANTAR: Upaya pengembangan media komunikasi didalam program, dalam materi ini dijabarkan apa itu media, mengapa harus menggunakan media, bagaimana langkah langkah pengembangan media dan manfaat media dalam programdan bagaimana mengkomunikasikan informasi dalam program PANDUAN FASILITASI: Penjelasan : Fasilitator menjelaskan apa itu media, mengapa harus menggunakan media, cara cara mengembangkan media yang ada. Brainstorming : Lakukan curah pendapat dengan menyampaikan pengalaman peserta yang pernah melakukan sosialisasi atau bentuk apapun yang menggunakan media, sampaikan pertanyaan pancingan apa manfaat media yang telah dikembangkan dimasyarakat saat ini? Jawaban peserta ditulis dan fasilitator menegaskan tentang manfaat media yang ada. Penjelasan : Fasilitator menjelaskan menjelaskan upaya upaya yang dilakukan dalam mengkomunikasikan informasi pembangunan dalam program, dan seberapa efektif kegiatan ini. Tanya Jawab : Berikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang atau belum dipahami tentang konsep upaya pengembangan media komunikasi. Penegasan : Berikan penegaan-penegasan tentang pokok bahasan dan dihubungkan beberapa pertanyaan yang diajukan peserta tadi.

PENJELASAN MATERI: A. Apakah media itu Adalah alat (Sarana) komunikasi yang bisa dipakai untuk bahan bahan pelatihan, penyuluhan, pendampingan dan pemberian informasi secara luas B. Mengapa harus menggunakan media Penggunaam media untuk mempermudah dan mengeffektifkan proses belajar mengajar pelatihan ataupun penyuluhan serta menyampaikan informasi secara luas C. Paradigma Pengembangan Komunikasi dan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Pengembangan komunikasi pembangunan didasarkan pada pendekatan manajemen sumberdaya lokal, yaitu suatu paradigma pembangunan yang menempatkan peranan individu bukan sebagai obyek, tetapi sebagai pelaku yang turut menentukan tujuan yang hendak dicapai, menguasai sumber sumber dan mengarahkan proses yang menentukan hidup mereka sendiri (Korten, 1984). Paradigma ini memberi tempat yang sangat penting bagi prakarsa dan keanekaragaman lokal, serta menekankan pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mampu mengorganisasikan dirinya sendiri. Keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan atau pemegang peran pembangunan (stakeholders) dalam suatu komunitas, dan perhatian terhadap keberadaan kelembagaan lokal, kelompok lokal, inisiatif lokal, kearifan lokal dan nilai nilai tradisi setempat menjadi faktor kunci dari pendekatan manajemen sumberdaya lokal. Terkait pengelolaan Ruang Belajar Masyarakat (Rubelmas), salah satu jenis kegiatan yang tercakup di dalamnya adalah pengembangan dan penggerakan Rubelmas yang antara lain meliputi Pengembangan Media di level Kabupaten. Inisiatif kegiatan pengembangan media yang akan dilakukan tentunya merujuk pada paradigma pengembangan komunikasi pembangunan tersebut di atas. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan media komunikasi berbasis masyarakat, dengan lebih menggali dan memaksimalkan penggunaan berbagai media komunikasi yang menjadi sarana interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat perdesaan. D. Tujuan Pengembangan Media Kabupaten Sejalan dengan pendekatan berbasis masyarakat tersebut, Pengembangan Media Kabupaten dalam program Rubelmas bertujuan untuk: 11

1. Mengkampanyekan arti, tujuan, manfaat dan hasil hasil kegiatan Rubelmas kepada masyarakat secara berkesinambungan. 2. Membangun opini publik tentang Rubelmas sehingga mampu menggugah kesadaran produktif masyarakat dari tingkat kabupaten hingga desa. 3. Memperoleh dukungan yang lebih luas terhadap program pengembangan Rubelmas selanjutnya. E. Bentuk Pengembangan Media Dalam konteks program Rubelmas ini, pengembangan media lebih bertumpu pada Media Komunitas yang prinsipnya adalah menggunakan media komunikasi yang sudah dikenal atau cukup akrab dengan masyarakat, dan secara aktif mengajak/melibatkan masyarakat dalam memilih, merancang, dan membuat dan memanfaatkannya secara bersama sama. Bentukbentuk media yang dapat dikembangkan, antara lain: 1. Radio Komunitas, atau radio lokal yang bersifat independen, kepemilikan dan kontrol ada pada komunitas, non profit, lebih melayani kepentingan komunitas, dan mengandalkan partisipasi komunitasnya. 2. Penerbitan berkala seperti koran kampung, buletin komunitas, atau warta desa. 3. Forum komunikasi warga, baik melalui forum forum pertemuan yang sudah ada maupun menggagas forum/kelompok pertemuan yang baru. Selain itu terbuka kemungkinan untuk mengembangkan bentuk bentuk lain yang diserahkan pada tiap kabupaten dalam rapat Pokja Kabupaten. Masih terdapat bahan lainnya yang sesuai karakteristik masyarakat & lokasi pelatihan, silakan identifikasi / ditambahkan: 12

13

POKOK BAHASA II PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM PARADIGMA PEMBANGUNANA POKOK BAHASAN : PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM PARADIGMA PEMBANGUNAN TUJUAN : DURASI : 120 menit ALAT/BAHAN/MEDIA : Dasar Pengembangan media komunikasi di kabupaten Tujuan pengembangan media komunikasi kabupaten Bentuk pengembangan media komunikasi kabupaten Strategi pengembangan media komunikasi PENGANTAR: Pengembangan media program bagian dari kebijakan ruang belajar masyarakat dengan beberapa tujuan didalamnya, bentuk bentuk pengembangan di kabupaten dan strategi yang tepat sehingga tujuan dari pengembangan media ini di kabupaten berhasil. PANDUAN FASILITASI: Penjelasan : Fasilitator menjelaskan tujuan dai pokok bahsan ini, kemudian menjelaskan dasar munculnya kebijakan dalam rubelmas yang antara lain menembangkan media komunikasi ditingkat kabupaten, menjelaskan juga tujuan pengembangan media kabupaten. Brainstorming : Lakukan curah pendapat dengan menyampaikan pengalaman peserta yang pernah melakukan kegiatan pengembangan media komunikasi yang pernah dilakukan, dalam bentuk bentuk apa saja yang pernah dilakukan dilapangan, hasil curah pendapat ditulis dan di simpulkan menjadi bentuk bentuk media yang udah dikembangkan di masyarakat, fasilitator menegaskan bentuk bentuk lain yang ada dan tutup dengan penegasan bentuk bentuk media yang bisa dikembangkan Penjelasan : Penjelasan oleh fasilitator tentang strategi pengembangan media komunikasi ditingkat kabupaten. Tanya Jawab : Berikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang atau belum dipahami tentang konsep strategi pengembangan media di kabupaten. Penegasan : 14

Berikan penegaan-penegasan tentang pokok bahasan dan dihubungkan beberapa pertanyaan yang diajukan peserta tadi. PENJELASAN MATERI: A. Tujuan Pengembangan Media Kabupaten Sejalan dengan pendekatan berbasis masyarakat tersebut, Pengembangan Media Kabupaten dalam program Rubelmas bertujuan untuk: 1. Mengkampanyekan arti, tujuan, manfaat dan hasil-hasil kegiatan Rubelmas kepada masyarakat secara berkesinambungan. 2. Membangun opini publik tentang Rubelmas sehingga mampu menggugah kesadaran produktif masyarakat dari tingkat kabupaten hingga desa. 3. Memperoleh dukungan yang lebih luas terhadap program pengembangan Rubelmas selanjutnya. B. Bentuk Pengembangan Media Dalam konteks program Rubelmas ini, pengembangan media lebih bertumpu pada Media Komunitas yang prinsipnya adalah menggunakan media komunikasi yang sudah dikenal atau cukup akrab dengan masyarakat, dan secara aktif mengajak/melibatkan masyarakat dalam memilih, merancang, dan membuat dan memanfaatkannya secara bersama-sama. Bentuk-bentuk media yang dapat dikembangkan, antara lain: 1. Radio Komunitas, atau radio lokal yang bersifat independen, kepemilikan dan kontrol ada pada komunitas, non-profit, lebih melayani kepentingan komunitas, dan mengandalkan partisipasi komunitasnya. 2. Penerbitan berkala seperti koran kampung, buletin komunitas, atau warta desa. 3. Forum komunikasi warga, baik melalui forum-forum pertemuan yang sudah ada maupun menggagas forum/kelompok pertemuan yang baru. 15

Selain itu terbuka kemungkinan untuk mengembangkan bentuk-bentuk lain yang diserahkan pada tiap kabupaten dalam rapat Pokja Kabupaten. C. Strategi Pengembangan Media Strategi pengembangan yang mencakup ketiga bentuk media tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pendekatan kerjasama dengan pihak-pihak atau lembaga yang berpengalaman mengelola Radio Komunitas; Penjajakan kebutuhan dan minat warga terhadap Radio Komunitas; Pelatihan ketrampilan untuk mendirikan dan mengelola Radio Komunitas. 2. Penjajakan kebutuhan warga atas informasi terkini di wilayah komunitasnya, dan kebutuhan untuk mengekspos kegiatan-kegiatan komunitas yang telah dilakukan; Pelatihan dasar penulisan berita dan dasar-dasar pengorganisasian/pengelolaan sebuah penerbitan berkala. 3. Mengidentifikasi forum komunikasi warga yang sudah eksis dan pendekatan personal pada para pengurusnya berkaitan dengan kegiatan Rubelmas; Menjajaki kemungkinan dibutuhkannya forum komunikasi yang baru, khusus untuk Rubelmas; Pendekatan persuasif kepada para tokoh masyarakat (formal/informal) dari tingkat kabupaten hingga desa, agar ikut mendorong partisipasi warga dalam kegiatan-kegiatan Rubelmas. Masih terdapat bahan lainnya yang sesuai karakteristik masyarakat & lokasi pelatihan, silakan identifikasi / ditambahkan: 16

17

POKOK BAHASAN : PENGELOLAAN MEDIA KOMUNIKASI POKOK BAHASAN : PENGELOLAAN MEDIA KOMUNIKASI TUJUAN : Melakukan ujicoba dan evaluasi Melakukan perbaikan dan memperbanyak media Mennyebarkan dan menggunakan media dalam program Melakukan evaluasi penggunaan media DURASI : 120 ALAT/BAHAN/MEDIA : PENGANTAR: Pokok bahasan ini membahas bagaimana mengelola kegiatan media yang sudah ada di kabupaten, meliputi perbaikan dan memperbanyak media, bagaimana menyebarkan dan memperbanyak media dalam program serta mengevaluasi penggunaan media PANDUAN FASILITASI: Penjelasan : Fasilitator menjelaskan bagaimana melakukan Evaluasi terhadap ujicoba yang telah dilakukan di kabupaten kemudian bagaimana perbaikan dan memperbanyak media yang sudah ada ditingkat kabupaten, lakukan tanya jawab terhadap peserta tentang materi ini. Penugasan : Fasilitator meminta peserta untuk menulis di kertas meta plant bagaimana cara menyebarluaskan dan menggunakan media yang sudah ada, beri contoh media media yang sudah ada dimasyarakat, hasil dari peserta ditempel dan ditulis, yang sama ditulis satu kali dikertas plano, hasil menjadi kesepakatan bagaimana menyebarluaskan dan menggunakan media dalam program. Penjelasan : Fasilitator menjelaskan bagaimana mengevaluasi penggunaan media yang sudah ada, bagaimana memantau penggunaan media, bagaimana melakukan evaluaasi terhadap dampak. Tanya Jawab : Berikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang atau belum dipahami tentang bagaimana mengevaluasi penggunaan media. Penegasan : Berikan penegaan-penegasan tentang pokok bahasan dan dihubungkan beberapa pertanyaan yang diajukan peserta tadi. PENJELASAN MATERI: A. Melakukan uji coba dan evaluasi Apakah isi pesan sudah jelas benar dan dimengerti Apakah bentuk media sudah sederhana, masuk akal dan memikat 18

- Apakah penggunaan media sudah tepat? sesuai waktu, tempat dan sasaran yang telah direncanakan B. Meelakukan perbaikan dan memperbanyak media Apakah ada usulan dari hasil uji coba dan evaluasi media? Bila ada usulan perbaikan lakukan perbaikan segara Jika perubahan sangat mendasar maka lakukan uji coba lagi Sesuaikan dana dengan kebutuhan uji coba C. Menyebarkan dan menggunakan media dalam program Sebarkan media sesuai tatacara dan ketentuan yang sudah ditetapkan Berikan media kepada pada pihak lain yang berkopeten sehingga bisa memberikan umpan balik terhadap effektifitas media yang ada Melakukan pelatihan menggunakan media jika diperlukan D. Melakukan evaluasi penggunaan media Usahakan untuk mementau penggunaan media program Lakukan evaluasi tentang dampak adanya media tersebut bagi program Ikut sertakan para penerima pesan untuk menyampaikan saran dan pendapatnya Masih terdapat bahan lainnya yang sesuai karakteristik masyarakat & lokasi pelatihan, silakan identifikasi / ditambahkan: 19

POKOK BAHASAN : CAPAIAN MEDIA KOMUNIKASI POKOK BAHASAN : CAPAIAN MEDIA KOMUNIKASI TUJUAN : Peserta latih memahami capaian/kegunaan pengembangan media komunikasi DURASI : 120 ALAT/BAHAN/MEDIA : Bahan pengembangan media kabupaten dalam pengembangan ruang belajar masyarakat PENGANTAR: Pokok bahasan ini merupakan penjelasan tentang capaian dari modul, capaian yang diharapkan dari adanya media yang ada dikabupaten PANDUAN FASILITASI: Penugasan : Bagikan pada peserta kertas metaplan, penugasan untuk peserta menuliskan kegunaan dari media yang akan dikembangkan dikabupatennya, hasil dari peserta ditempelkan pada dinding kemudia direkap dikertas plano, jawaban yang sama tidak ditulis ulang, hasil ini merupakan kegunaan dari media, kemudian fasilitator memberikan penegasan tentang kegunaan media. Penegasan : Berikan penegaan-penegasan tentang pokok bahasan dan dihubungkan beberapa jawaban peserta tadi. PENJELASAN MATERI:. Kegunaan Media bagi masyarakat : Mempersentasikan dan mendukung budaya dan identitas lokal Merangsang demokrasi dan dialog Mendukung pembangunan dan perubahan sosial Mempromosikan masyarakat yang madani Mendorong berdirinya pemerintahan yang baik Merangsang partisipasi melalui penyebaran informasi dan inovasi 20

Penghubung komunikasi di masyarakat Masih terdapat bahan lainnya yang sesuai karakteristik masyarakat & lokasi pelatihan, silakan identifikasi / ditambahkan: 21