BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Yani, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan. Letak Geografis Pasar

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Jenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR

BAB III UANG TAMBAHAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI GROSIR DI PASAR DARMO TRADE CENTRE (DTC) WONOKROMO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

I. PENDAHULUAN. Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pasar Selasa Panam berada di Kelurahan Tuah Karya merupakan salah satu kelurahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

I. PENDAHULUAN. kecil, serta melalui sistem penjualan grosir maupun retail merupakan perwujudan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PASAR SELASA PANAM PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Pasar Selasa Panam Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

b. Proses dan Saluran Distribusi Proses penyaluran produk akan memberikan dampak yang besar pada jumlah pembelian produk dan membawa keuntungan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pemasangan iklan merupakan hal yang utama untuk memasarkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bisnis Eceran 2. Usaha Eceran Berdasarkan Kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan di daerah tersebut. Tinggi-rendahnya aktivitas perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini sedang menghadapi persaingan yang semakin tajam dan keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berhati-hati dalam memilih produk pakaian yang akan mereka gunakan.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH Bujur Timur dan Lintang Utara, dengan batas. Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal itu, Ghanimata (2012) mengatakan para pemasar harus menerapkan. ujung tombak keberhasilan pemasaran.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan melayani kebutuhan konsumen secara memuaskan.

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

Mengidentifikasi Segmen & Target Pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan penting dalam rangkaian pemasaran dan merupakan penghubung atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

Pelaksanaan Bisnis Ritel

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

memiliki potensi yang sekaligus menjadi identitas kota, salah satunya yang dirintis oleh beberapa warga setempat. Produk Cibaduyut tak

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. sekunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dipenuhi melalui aktivitas

BAB V GAMBARAN UMUM UPTD PASAR BARU BOGOR

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang efektif dan efisien.hal tersebut tentunya bisa dicapai dengan

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada tahun 2012 lalu pendapatan industri ritel mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

BAB I PENDAHULUAN. atas usaha pemenuhan akan kebutuhan tersebut. Usaha untuk menjual barang

PENDAHULUAN. budaya masyarakat sudah mulai bergeser dan beralih ke pasar modern ritel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

JENIS & STRUKTUR PASAR. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA SELISIH ANGGARAN PENJUALAN PADA KOPERASI KARYAWAN CV. ANANDA PUTRI PALEMBANG. Oktariansyah *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB V PENUTUP. mempertahankan eksistensi dan lebih baik lagi jika dapat menarik konsumen

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipungkiri. Selama ini masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN David W. Cravens, Pemasaran Strategi, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 1996, hlm.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Geografis dan Demografis Kota Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota

I. PENDAHULUAN. permintaan atas penyedia makanan siap saji meningkat, disamping itu faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Pasar Senapelan Pasar Senapelan atau disebut juga Pasar Kodim terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan. Letak Geografis Pasar Senapelan adalah pada Koordinat 0 o 31 50 N 101 0 26 30 E. 20 Kecamatan Senapelan merupakan salah satu dari 12 kecamatan di wilayah Kota Pekanbaru, terdiri atas 50 RW dan 204 RT. Luas wilayah Kecamatan Senapelan adalah 6,65 km 2, yang terdiri atas 6 kelurahan dengan luas masing-masing kelurahan sebagai berikut: a. Kelurahan Padang Bulan dengan luas wilayah 1,17 km persegi b. Kelurahan Padang Terubuk dengan luas wilayah 1,12 km persegi c. Kelurahan Sago dengan luas wilayah 0,7 km persegi d. Kelurahan Kampung Dalam dengan luas wilyayah 0,9 km persegi e. Kelurahan Kampung Bandar dengan luas wilayah 1,11 km persegi f. Kelurahan Kampung Baru dengan luas wilayah 1,25 km persegi. Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 20 tahun 1987 tentang pembentukan wilayah kecamatan di kota Pekanbaru, maka batas-batas wilayah Kecamatan Senapelan adalah: 1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekanbaru Kota 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Payung Sekaki 20 Dokumen Pasar Senapelan, (2 November 2007), Pekanbaru, 26 Juli 2015. 13

14 3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rumbai 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sukajadi. 21 B. Sejarah Pasar Senapelan Pasar Senapelan yang dikenal juga Pasar Kodim memiliki Luas Tanah +_18.000 m 2 milik pemerintah kota Pekanbaru. Dibangun pada tahun 1970 dengan dana Inpres kemudian sesuai dengan perkembangan kota dan kebutuhan masyarakat maka pada tahun 2004 pemerintah kota Pekanbaru mengadakan kerjasama dengan Investor yaitu PT. Peputra Maha Jaya (PMJ) untuk membangun Pasar Senapelan menjadi Pasar Modern berlantai 4 (empat) terdiri dari Blok A, pedagang tradisional menempati bangunan Blok B dan Blok C yang diperkirakan dapat menampung sekitar 1.800 orang pedagang dimana pada saat ini masih dalam proses pembangunan. 22 Pasar Kodim yang dengan konsep dasar Pasar Tradisional diupayakan berubah menjadi Three in One Concept, yang terdiri dari Pasar Tradisional, Pasar Grosir dan Eceran serta Pasar Modern. Dan pada tanggal 15 Februari 2006 Pasar Senapelan diresmikan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Seiring dengan waktu, satu persatu konsep yang ditawarkan dapat terlaksana. 23 Pasar ini letaknya sangat strategis dan setiap hari banyak dikunjungi masyarakat yang ingin berbelanja seperti halnya pasar lain. Pasar Senapelan juga menjual barang kebutuhan harian, pakaian, perhiasan, barang-barang elektronik, daging, ikan, ayam dan lain-lainnya. The Central terdiri dari empat 21 Ibid. 22 Ibid. 23 Ibid.

15 lantai yaitu lantai dasar, lantai satu, lantai dua, dan lantai tiga yang mana luas masing-masing lantai adalah 4.400 m 2. 24 C. Peranan Pasar Senapelan Peranan Pasar Senapelan sama halnya dengan fungsi pasar pada umumnya. Bagi konsumen, adanya pasar akan mempermudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk penyaluran barang hasil produksi. 25 Secara umum pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi. 1. Pasar sebagai sarana distribusi Pasar berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang atau jasa dari produsen ke konsumen berjalan dengan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi seringkali macet. 2. Pasar sebagai pembentuk harga Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar dari harga barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar menawar antara 24 Ibid. 25 Ibid.

16 kedua belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Harga yang telah menjadi kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan oleh penjual dan pembeli. Penjual tentu telah memperhitungkan laba yang diinginkan, sedangkan pembeli telah memperlihatkan manfaat barang atau jasa serta keadaan uangnya. 3. Pasar sebagai sarana promosi Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang atau jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang dan jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran, dan sebagainya. Banyak cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus akan menjadi pilihan konsumen. 26 D. Berbagai Usaha Dagang Di Pasar Senapelan 1. Gedung A disebut juga dengan Pasar Modern Pusat belanja modern di gedung A dengan menggandeng brand ternama sepertisuzuya Supermarket dan Depertemen Store, Texas Chicken, Fun Station lalu akan disusul brand-brand besar lainnya. Di gedung ini 26 Ibid.

17 menjual berbagai macam-macam barang dan jasa misalnya seperti Anchor tenant, toko sepatu, fashion, restoran, games, karaoke keluarga. 2. Gedung B disebut jugadengan Pasar Grosir dan Eceran Gedung B ini akan dilengkapi 150 toko yang akan memasarkan berbagai produk asesoris, pakaian anak dan orang tua, perhiasan, fashion, hp, elektronik, butik, restoran, baju muslim serta perlengkapan lainnya. 3. Gedung C disebut jugadengan Pasar Tradisional Gedung C yang dapat diisi 259 orang pedagang, the central melengkapi pusat perbelanjaannya dengan pasar tradisional modern yang tentunya berbeda dengan pasar tradisional yang pernah ada. Di gedung ini menyediakan berbagai macam barang dagangan, misalnya tahu, tempe, daging, ikan basah, ayam, akan kering, kelapa, sayuran, buah-buahan, barang harian, pecah belah, sepatu dan tas seken. 27 E. Pedagang Pakaian Bekas Pedagang pakaian bekas di pasar Senapelan Pekanbaru menempati gedung C disebut juga Pasar Tradisional. Gedung ini dapat diisi 259 orang pedagang, The Central melengkapi pusat perbelanjaannya dengan pasar tradisional modern yang tentunya berbeda dengan pasar tradisional yang pernah ada. 28 Pedagang pakaian bekas di The Central pasar Senapelan Pekanbaru berjumlah 209 orang pedagang. Di gedung ini juga menyediakan berbagai macam barang dagangan selain pakaian bekas, misalnya tahu, tempe, daging, 27 Ibid. 28 Ibid.

18 ikan basah, ayam, akan kering, kelapa, sayuran, buah-buahan, barang harian, pecah belah, sepatu dan tas seken. Dan pedagang selain pedagang pakaian bekas berjumlah 50 orang pedagang untuk yang berada di gedung C. 29 29 Ibid.