BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan Dalam penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa pendekatan Metode Lean Six Sigma memiliki kesesuaian dengan sentralisasi back office yang dilakukan saat ini dan dapat diterapkan dalam optimalisasi proses penerbitan GB di BNI. Dengan pendekatan metode Lean Six Sigma dapat di identifikasi akar permasalahan dari belum optimalnya pelaksanaan proses penerbitan Garansi Bank sebelum dan sesudah sentraliasi. 5.1.1. Relevansi sistem sentralisasi back office cabang di BNI Dari hasil analisis pada BAB IV dapat diketahui bahwa sistem otomasi sentralisasi back office masih relevan dengan kondisi BNI saat ini tetapi harus dilakukan perbaikan dan peningkatan kinerja sistem secara keseluruhan termasuk pelaku proses secara terus-menerus sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia a. Memberikan pelatihan secara berkala terhadap pegawai Cabang mengenai pemahaman terhadap proses penerbitan GB. b. Memberikan pengarahan dan pemahaman terhadap petugas customer service bahwa penyampaian informasi terkait GB dengan jelas kepada nasabah akan membantu mereka dalam pengajuan GB termasuk 81
pemenuhan persyaratan dokumen untuk mempercepat proses penerbitan GB. c. Memberikan pemahaman bahwa GB merupakan produk yang sangat potensial dalam meningkatkan pendapatan bank dasi sisi fee based income, sehingga seluruh pegawai bersama-sama memahami bahwa memberikan informasi yang tepat kepada nasabah juga merupakan bentuk pemasaran. d. Mempersiapkan SDM yang cakap dalam proses penerbitan GB guna menghadapi lonjakan permintaan GB setiap tahunnya. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian pada Desember 2014 dan 2015 yang mana permintaan GB yang masuk tidak dapat dipenuhi oleh petugas Cabang. 2. Sistem Otomasi a. Dari pengamatan sistem otomasi pada sentralisasi back office, peneliti memberikan masukan untuk menambah fitur monitoring, warning, dan kemudahan kontrol yang dapat diakses secara online oleh pejabat yang berwenang, guna mencegah terjadinya defect. b. Dilakukan upgrade server dan bandwitdh untuk memperbesar daya tampung digital dokumen dan kecepatan proses data secara online. c. Melakukan stress test secara berkala terhadap kapasitas produksi harian GB dan secara rutin melakukan monitoring dan kontrol terhadap proses penerbitan GB. d. Dari data produksi GB, dapat diketahui pola peningkatan GB terjadi 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Juli dan Desember, sehingga 82
dapat dilakukan antisipasi dalam memenuhi lonjakan permintaan GB pada periode tersebut. 5.1.2. Peluang optimalisasi penerbitan GB sebagai basis pengambilan keputusan bisnis di BNI Peluang optimalisasi penerbitan GB ke depan masih sangat besar, hal ini salah satunya berdasarkan pada terbukanya kerja sama BNI dengan lembaga keuangan non bank Korea, Construction Guarantee Cooperative Korea (CG), yang fokus melayani kebutuhan likuiditas perusahaan konstruksi Korea di Indonesia. Berdasarkan data internal BNI (November, 2015) terdapat sekitar 55 perusahaan konstruksi asal Korea yang bergerak di Indonesia dengan nilai proyek total sekitar US$1,5 milyar. Sehingga peneliti dapat memberikan pendapat bahwa mempertahankan sistem sentralisasi back office yang sudah dijalankan saat ini dan melakukan perbaikan pada sistem dan pelaku proses akan mampu meningkatkan optimalisasi penerbitan GB di BNI. Kegagalan pelayanan penerbitan GB pada bulan Desember 2014 dan 2015 menjadi pelajaran berharga bagi BNI untuk terus meningkatkan kinerja GB pada tahun-tahun mendatang. Kunci dari keberhasilan dalam optimalisasi penerbitan GB adalah peningkatan kinerja yang berkelanjutan (continous improvement). Peningkatan kinerja GB selama tahun 2010-2015 seiring dengan peningkatan kinerja BNI secara keseluruhan memberikan pertanda positif bahwa bisnis ini sangat menjanjikan dan peluang BNI terbuka lebar untuk menjadi yang terbaik. Fokus area yang ditetapkan yaitu : 83
1. Quality (kualitas), yaitu peningkatan kualitas pelayanan secara keseluruhan, mencakup karyawan, fasilitas, dan infrastruktur: tercapai. 2. Time (waktu), waktu proses yang mendekati pesaing, yaitu 4 (empat) jam per GB: tercapai. 3. Cost (biaya), sama dengan pesaing, yaitu Rp 100.000,- : tercapai. 4. Growth (pertumbuhan), produktivitas GB tahun 2010-2015 mengalami peningkatan yang baik: tercapai. 5.2 Keterbatasan Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa keterbatasan, antara lain: 5.2.1 Keterbatasan data sebelum sentralilasi yang dimiliki oleh masing-masing Cabang, sehingga peneliti mengambil satu sampel dari Kantor Cabang BNI Harmoni Jakarta yang memiliki data histori paling lengkap. 5.2.2 Adanya keterbatasan waktu dalam mengakses secara berkala proses penerbitan Garansi Bank sesudah sentraliasi. Peneliti melakukan pengamatan selama 10 (sepuluh) hari kerja untuk melihat secara langsung proses penerbitan GB pada Sentralisasi Back Office BNI atau saat ini disebut Operations Jakarta (OJK). 5.3 Implikasi Dalam penelitian ini ada beberapa temuan penelitian yang dapat memberikan implikasi teoritis dan praktis, antara lain: 84
5.3.1 Implikasi Teoritis dalam penelitian ini bermuara pada kesesuaian penerapan metode Lean Six Sigma dalam industri jasa khususnya jasa keuangan, mengingat awal mula penerapan metode Lean Sx Sigma adalah pada industri manufaktur. Tahapan proses dalam metode ini, yaitu Define, Measure, Analyse, Improve, dan Control secara menyeluruh dapat diterapkan dalam perbaikan proses dalam industri jasa keuangan. Penggunaan berbagai tools dalam masing-masing fase sangat membantu dalam menemukan akar permasalahan serta mencari solusi yang tepat. 5.3.2 Implikasi Praktis dalam penelitian ini adalah untuk menambah wawasan bagi para pembuat keputusan dan manajer bahwa penggabungan metode Lean dan Six Sigma adalah saling melengkapi untuk optimalisasi proses yang menitikberatkan pada kecepatan dan biaya murah (speed & low cost) serta pelayanan tanpa cacat (defect-free service). 85