BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. Six Sigma memiliki kesesuaian dengan sentralisasi back office yang dilakukan saat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 Latar Belakang.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peningkatan kebutuhan manusia akan peralatan pendukung maupun

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan diri. Peningkatan ini dapat berbentuk perbaikan desain produk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap perusahaan harus dapat bersaing secara global baik di pasaran nasional

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo General Electric Company. (Sumber :

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Memasuki era pasar bebas dan kondisi persaingan yang semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk ataupun jasa yang dihasilkan

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

3.1 Persiapan Penelitian

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penilaian Kualitas Bangunan Berdasarkan Kerusakan/Kecacatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sigma bukan merupakan program kualitas yang berpegang pada zero defect (tanpa

LAMPIRAN A Kuisioner Validasi Awal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Persaingan dunia industri yang semakin ketat khususnya di industri

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB V KESIMPULAN. Efisiensi dan produktivitas merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan di Indonesia saat ini sangat tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality

BAB I PENDAHULUAN. penting, tidak sedikit industri yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan pendirian bank-bank baru dan pembukaan kantor-kantor. kebijakan deregulasi menunjukkan perkembangan jumlah yang pesat.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf...

MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BANK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN VALUE (STUDI KASUS : BNI CABANG KOTA MALANG)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Pada masa sekarang inisudah banyak sekali industri manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang

PT. Surya Usaha Mandiri adalah perusahaan tekstil yang bergerak dibidang pencelupan penyempurnaan kain mentah (raw material) menjadi kain siap pakai

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

MENURUNKAN CACAT PADA PRODUKSI TV DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi.

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan

MANAJEMEN STRATEGIK BANK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan Dalam penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa pendekatan Metode Lean Six Sigma memiliki kesesuaian dengan sentralisasi back office yang dilakukan saat ini dan dapat diterapkan dalam optimalisasi proses penerbitan GB di BNI. Dengan pendekatan metode Lean Six Sigma dapat di identifikasi akar permasalahan dari belum optimalnya pelaksanaan proses penerbitan Garansi Bank sebelum dan sesudah sentraliasi. 5.1.1. Relevansi sistem sentralisasi back office cabang di BNI Dari hasil analisis pada BAB IV dapat diketahui bahwa sistem otomasi sentralisasi back office masih relevan dengan kondisi BNI saat ini tetapi harus dilakukan perbaikan dan peningkatan kinerja sistem secara keseluruhan termasuk pelaku proses secara terus-menerus sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia a. Memberikan pelatihan secara berkala terhadap pegawai Cabang mengenai pemahaman terhadap proses penerbitan GB. b. Memberikan pengarahan dan pemahaman terhadap petugas customer service bahwa penyampaian informasi terkait GB dengan jelas kepada nasabah akan membantu mereka dalam pengajuan GB termasuk 81

pemenuhan persyaratan dokumen untuk mempercepat proses penerbitan GB. c. Memberikan pemahaman bahwa GB merupakan produk yang sangat potensial dalam meningkatkan pendapatan bank dasi sisi fee based income, sehingga seluruh pegawai bersama-sama memahami bahwa memberikan informasi yang tepat kepada nasabah juga merupakan bentuk pemasaran. d. Mempersiapkan SDM yang cakap dalam proses penerbitan GB guna menghadapi lonjakan permintaan GB setiap tahunnya. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian pada Desember 2014 dan 2015 yang mana permintaan GB yang masuk tidak dapat dipenuhi oleh petugas Cabang. 2. Sistem Otomasi a. Dari pengamatan sistem otomasi pada sentralisasi back office, peneliti memberikan masukan untuk menambah fitur monitoring, warning, dan kemudahan kontrol yang dapat diakses secara online oleh pejabat yang berwenang, guna mencegah terjadinya defect. b. Dilakukan upgrade server dan bandwitdh untuk memperbesar daya tampung digital dokumen dan kecepatan proses data secara online. c. Melakukan stress test secara berkala terhadap kapasitas produksi harian GB dan secara rutin melakukan monitoring dan kontrol terhadap proses penerbitan GB. d. Dari data produksi GB, dapat diketahui pola peningkatan GB terjadi 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Juli dan Desember, sehingga 82

dapat dilakukan antisipasi dalam memenuhi lonjakan permintaan GB pada periode tersebut. 5.1.2. Peluang optimalisasi penerbitan GB sebagai basis pengambilan keputusan bisnis di BNI Peluang optimalisasi penerbitan GB ke depan masih sangat besar, hal ini salah satunya berdasarkan pada terbukanya kerja sama BNI dengan lembaga keuangan non bank Korea, Construction Guarantee Cooperative Korea (CG), yang fokus melayani kebutuhan likuiditas perusahaan konstruksi Korea di Indonesia. Berdasarkan data internal BNI (November, 2015) terdapat sekitar 55 perusahaan konstruksi asal Korea yang bergerak di Indonesia dengan nilai proyek total sekitar US$1,5 milyar. Sehingga peneliti dapat memberikan pendapat bahwa mempertahankan sistem sentralisasi back office yang sudah dijalankan saat ini dan melakukan perbaikan pada sistem dan pelaku proses akan mampu meningkatkan optimalisasi penerbitan GB di BNI. Kegagalan pelayanan penerbitan GB pada bulan Desember 2014 dan 2015 menjadi pelajaran berharga bagi BNI untuk terus meningkatkan kinerja GB pada tahun-tahun mendatang. Kunci dari keberhasilan dalam optimalisasi penerbitan GB adalah peningkatan kinerja yang berkelanjutan (continous improvement). Peningkatan kinerja GB selama tahun 2010-2015 seiring dengan peningkatan kinerja BNI secara keseluruhan memberikan pertanda positif bahwa bisnis ini sangat menjanjikan dan peluang BNI terbuka lebar untuk menjadi yang terbaik. Fokus area yang ditetapkan yaitu : 83

1. Quality (kualitas), yaitu peningkatan kualitas pelayanan secara keseluruhan, mencakup karyawan, fasilitas, dan infrastruktur: tercapai. 2. Time (waktu), waktu proses yang mendekati pesaing, yaitu 4 (empat) jam per GB: tercapai. 3. Cost (biaya), sama dengan pesaing, yaitu Rp 100.000,- : tercapai. 4. Growth (pertumbuhan), produktivitas GB tahun 2010-2015 mengalami peningkatan yang baik: tercapai. 5.2 Keterbatasan Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa keterbatasan, antara lain: 5.2.1 Keterbatasan data sebelum sentralilasi yang dimiliki oleh masing-masing Cabang, sehingga peneliti mengambil satu sampel dari Kantor Cabang BNI Harmoni Jakarta yang memiliki data histori paling lengkap. 5.2.2 Adanya keterbatasan waktu dalam mengakses secara berkala proses penerbitan Garansi Bank sesudah sentraliasi. Peneliti melakukan pengamatan selama 10 (sepuluh) hari kerja untuk melihat secara langsung proses penerbitan GB pada Sentralisasi Back Office BNI atau saat ini disebut Operations Jakarta (OJK). 5.3 Implikasi Dalam penelitian ini ada beberapa temuan penelitian yang dapat memberikan implikasi teoritis dan praktis, antara lain: 84

5.3.1 Implikasi Teoritis dalam penelitian ini bermuara pada kesesuaian penerapan metode Lean Six Sigma dalam industri jasa khususnya jasa keuangan, mengingat awal mula penerapan metode Lean Sx Sigma adalah pada industri manufaktur. Tahapan proses dalam metode ini, yaitu Define, Measure, Analyse, Improve, dan Control secara menyeluruh dapat diterapkan dalam perbaikan proses dalam industri jasa keuangan. Penggunaan berbagai tools dalam masing-masing fase sangat membantu dalam menemukan akar permasalahan serta mencari solusi yang tepat. 5.3.2 Implikasi Praktis dalam penelitian ini adalah untuk menambah wawasan bagi para pembuat keputusan dan manajer bahwa penggabungan metode Lean dan Six Sigma adalah saling melengkapi untuk optimalisasi proses yang menitikberatkan pada kecepatan dan biaya murah (speed & low cost) serta pelayanan tanpa cacat (defect-free service). 85