Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma. Disusun Oleh : Fazri Akbar ( )

dokumen-dokumen yang mirip
NOTULENSI Penentuan Penyebab Terjadinya Kecacatan Pakan Ternak. Apa penyebab terjadinya kecacatan pakan ternak pada masing-masing kategori berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang (Assauri, 2004:1) Assauri (2004:95) Tampubolon (2004:251)

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau. memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.

Mempelajari Manejemen Pemeliharaan Mesin Heading Pada PT. Adhimix Precast Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari penurunan nilai pertumbuhan industry pada setiap tahunnya. Pada 2004

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).

PREVENTIVE MAINTENANCE

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perawatan terbagi atas dua yaitu preventive maintenance dan corrective

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur saat ini sebagian besar proses produksi

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus melakukan perbaikan secara continuous untuk menjaga

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

MENGENAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME SYSTEM)

Kebijakan Perawatan. Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

CORRECTIVE MAINTENANCE

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan

PERANCANGAN IMPLEMENTASI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA PT INDONEPTUNE NET MANUFACTURING

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Trainer Agri Group Tier-2

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ANALISIS KEBIJAKAN PEMELIHARAAN MESIN DALAM RANGKA MEMINIMUMKAN BIAYA PEMELIHARAAN PADA PT PARAMOUNT BED INDONESIA

Analisis Kebijakan Maintenance dengan Mempertimbangkan Biaya Maintenance Teroptimal pada Sub Bagian Forklift PT Pura Barutama PM 5/6/9 Kudus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Manajemen Persediaan. Manajemen Pembelian. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB. I. PENDAHULUAN. mengalirkan aliran listrik karena terputusnya isi kabel di dalamnya sehingga

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kecanggihan teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

RR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bentuk perubahannya didasarkan dari salah satu kegiatan produksi perusahaan

LAMPIRAN 1 DENAH PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyediakan dan menghasilkanya. Peningkatan kemampuan. Dalam mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. Produktifitas suatu perusahaan sangat ditekankan kususnya pada. kelancaran proses produksi. Karena kelancaran proses produksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara kontinu karena mesin memiliki batas umur dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Cindy Puspita Sari / 4ID01

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERAWATAN PREVENTIF UNTUK MEMPERTAHANKAN UTILITAS PERFORMANCE PADA MESIN COOLING TOWER DI CV.ARHU TAPSELINDO BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ada, menganalisis sistem dan membuat laporan hasil analisa.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang terjadi di pasar menjadi semakin ketat, terlebih lagi pada

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

BAB III JENIS JENIS PERAWATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MANAJEMEN PERAWATAN MESIN KAPAL PENGERTIAN MANAJEMEN

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

Corrective Action, Preventive Action and Continuous Improvement

Transkripsi:

Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma Disusun Oleh : Fazri Akbar (32411755)

Latar Belakang Kelancaran Proses Produksi Mesin Manajemen Pemeliharaan Perumusan Masalah Perumusan masalah yang terdapat dalam penulisan ilmiah ini adalah bagaimana proses produksi betadine yang dilakukan serta bagaimana manajemen pemeliharaan yang dijalankan oleh PT Mahakam Beta Farma pada mesin filling betadine. Pembatasan Masalah Pembatasan masalahnya adalah penelitian mengenai manajemen pemeliharaan yang dijalankan oleh PT Mahakam Beta Farma pada salah satu mesin produksinya yakni mesin filling betadine. Tujuan Penelitian 1.Mempelajari proses produksi secara umum pada PT Mahakam Beta Farma. 2.Mempelajari manajemen pemeliharaan yang dijalankan oleh PT Mahakam Beta Farma pada mesin filling betadine.

Gambaran Umum Perusahaan - Dirintis oleh seorang dokter bernama Dr. Kahar Tjandra - Memulai kegiatan produksi Betadine antiseptik sejak 1980 - PT Mahakam Beta Farma berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung Kegiatan Produksi

Pembahasan Penimbangan Pencampuran (Mixing) Proses Produksi Penyaringan (Filtrasi) Pengisian dan Penutupan Botol Pelabelan (Labeling) Pengemasan Sekunder Gudang Produk Jadi

Manajemen Pemeliharaan Pembahasan Manajemen pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencenaan kegiatan pemeliharaan (method), dan eksekutor pemeliharaan (man). Elemen-elemen tersebut saling terkait dan berinteraksi dalam kegiatan pemeliharaan di industri (Ansori, 2013). Kegiatan Manajemen Pemeliharaan 1. Kegiatan Inspeksi : Pengecekan, Pemeriksaan fasilitas pabrik 2. Kegiatan Teknik : Penyelidikan sebab-sebab terjadinya kerusakan serta usaha untuk memperbaikinya 3. Kegiatan Produksi : Memperbaiki dan mereparasi mesin atau peralatan 4. Pekerjaan Administrasi : Membuat Jadwal, Membuat laporan mengenai pemeliharaan yang dilakukan 5. Pemeliharaan Bangunan : Pembersihan bangunan, pengecatan, perbaikan bangunan

Pembahasan Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) Serangkaian kegiatan yang meliputi pengaturan, penggantian rutin, pelumasan, serta perbaikan komponenkomponen mesin sehingga siap untuk dioperasikan. Pemeliharaan pencegahan ini dilakukan bukan hanya mencegah terjadinya kerusakan mesin, akan tetapi juga bermaksud untuk menaikan kapasitas produksi serta mengurangi ongkos operasi mesin (Suharto, 1991). Pemeliharaan Perbaikan (Corrective Maintenance) Pemeliharaan perbaikan atau breakdown maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Maksud tindakan perbaikan ini adalah agar fasilitas atau peralatan tersebut dapat berfungsi (Assauri, 2008)

Membuat Jadwal Pemeliharaan Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) Teknisi Melaksanakan Kegiatan Pemeliharaan Lembar Ceklis Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Pencegahan terhadap Mesin Filling Betadine dilakukan secara berkala yakni setiap 3 bulan sekali dalam 1 tahun Lembar Ceklis berisi kegiatan pemeliharaan pencegahan standar yakni kegiatan pengecekan, pembersihan, dan pelumasan Apabila ditemukan komponen (spare part) yang rusak terdapat 2 pertimbangan. 1. Komponen tidak tersedia di gudang diberikan waktu maksimal 3 hari untuk perbaikan 2. Komponen tersedia di gudang diberikan waktu maksimal 4 jam untuk perbaikan

Lembar Ceklis Pemeliharaan Pencegahan

Pemeliharaan Perbaikan (Corrective Maintenance) Pemeliharaan Perbaikan terhadap Mesin Filling Betadine dilakukan apabila mesin mengalami kerusakan (breakdown) secara tiba-tiba. Evaluasi Strategi Pemeliharaan Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah melakukan analisa terhadap lembar ceklis pemeliharaan pencegahan dan lembar riwayat mesin. Kedua lembar ini membantu departemen pemeliharaan dan teknik dalam melakukan strategi pemeliharaan perbaikan (overhaul).

Kesimpulan 1. Proses produksi Betadine obat luka dimulai pada proses penimbangan bahan baku, kemudian pencampuran (mixing), penyaringan (filtrasi), pengisian dan penutupan botol, pelabelan (labeling) dan diakhiri dengan proses pengemasan. 2. Pemeliharaan pencegahan terhadap mesin filling dilakukan secara berkala yakni setiap 3 bulan sekali sehingga frekuensi pemeliharaan selama satu tahun sebanyak 4 kali. Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan langsung oleh teknisi yang membawa lembar ceklis pemeliharaan pencegahan. Lembar ceklis ini berisi standar kegiatan pemeliharaan pencegahan pada mesin filling. Pemeliharaan perbaikan merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan ketika mesin mengalami gangguan atau kerusakan secara tiba-tiba sehingga mesin tidak dapat beroperasi dengan baik. Pemeliharaan perbaikan ini dilakukan dengan tujuan mengembalikan kondisi mesin yang rusak sehingga dapat beroperasi kembali. Saran 1. Menyelenggarakan pelatihan secara berkala terhadap operator agar dapat mengoperasikan mesin maupun peralatan dengan baik. 2. Membentuk kelompok kecil yakni beberapa teknisi untuk melakukan pencatatan dan pemeriksaan rutin. 3. Terus melakukan perbaikan dengan melakukan diskusi secara terbuka seluruh karyawan dalam departemen pemeliharaan dan teknik mengenai manajemen pemeliharaan yang telah berjalan saat ini.