BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. KESIMPULAN Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling terkait mendukung perlunya integrasi ke hulu agar perusahaan mendapatkan pasokan yang handal baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Gambar 5..1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Integrasi ke Hulu Dua belas faktor diantaranya adaalah visi ambisius perusahaan, daya Tarik pasar pelumas di Indonesia, dukungan regulasi, kendala kualitas pabrik pelumas lokal, evolusi stagnan pabrik pelumas, kompleksitas pasokan pelumas termasuk untuk impor bahan baku dan pelumas jadi, urgensi investasi 59
pabrik pelumas, peningkatan tuntutan layanan pasar, pasar kaptif pasar kaptif genuine oil yang hanya bisa dilayani pabrik domestik, keterbatasan pabrik pelumas pihak ke tiga perusahaan dan pandangan pelaku bisnis pelumas yang menyatakan bahwa pasokan yang handal baik dari segi kuantitas dan kualitas merupakan syarat utama untuk perkembangan bisnisnya mendorong pelaku bisnis pelumas di Indonesia untuk melakukan integrasi ke hulu. V.2. SARAN Perusahaan yang mempunyai bisnis pelumas di Indonesia direkomendasikan agar dapat menjaga kehandalan pasokan pelumasnya baik dari segi kuantitas maupun kualitas agar dapat bersaing dan tumbuh dengan baik. Untuk menjaga kehandalan pasokan para pelaku bisnis pelumas yang belum mempunyai tempat produksi pelumas perlu mempertimbangkan untuk mempunyai pabrik pelumas sendiri. Hal ini dikarenakan pasokan pelumas impor dan pasokan pabrik pelumas pihak ke tiga tidak bisa diandalkan untuk menjadi metode pasokan jangka panjang. Perusahaan yang melakukan integrasi ke hulu akan berubah rantai nilai perusahaannya yaitu dengan masuknya aktifitas produksi ke dalam rantai nilai perusahaan. Faktor produksi ini sebelumnya berada pada rantai nilai pemasok. Oleh karena itu biaya produksi bisa dikendalikan di dalam perusahaan sendiri sehingga akan lebih efisien. Hal ini dikarenakan tidak diperlukannya tempat penyimpanan barang yang terpisah, tidak diperlukannya fee produksi, mengurangi 60
duplikasi tenaga kerja dan lainnya. Gambar 5.2 menjelaskan pemindahan aktifitas produksi dari pemasok ke dalam aktivitas pengadaan pelumas dalam perusahaan. Gambar 5.2 Pemindahan Aktivitas Produksi Aktifitas, biaya dan keuntungan pemasok Pengadaan Bahan Baku Rantai Nilai Pemasok Penyimpanan Bahan Baku Proses Produksi Penyimpanan dan pengiriman Fee Produksi Rantai Nilai Perusahaan Pengadaan Pelumas Distribusi Pelumas Penjualan dan Pemasaran Pelayanan Keuntungan Integrasi ke hulu akan mengubah model bisnis perusahaan yaitu akan menciptakan mitra bisnis baru seperti mitra pemasok bahan baku, peralatan produksi, penyimpanan barang, angkutan dan lainnya. Selain itu juga menambah aktifitas kunci perusahaan berupa aktifitas produksi, pengadaan dan impor bahan baku, aktifitas kontrol kualitas, perijinan dan lainnya, dari yang sebelumnya hanya berupa aktiftas penjualan menjadi terintegrasi dengan aktifitas produksi. Gambar 5.3 menunjukan model bisnis perusahaan sebelum integrasi dan gambar 5.4 menunjukkan model bisnis perusahaan setelah melakukan integrasi ke hulu. Dapat dilihat bahwa ada perbedaan (huruf dengan arsiran kuning) di setiap blok dengan berbagai tambahan aktivitas setelah perusahaan melakukan integrasi ke hulu. 61
Gambar 5.3 Model Bisnis Perusahaan Sebelum Integrasi Patner Aktivitas Nilai Preposisi Hubungan Segmen Pemasok pelumas jadi dan pabrik pelumas lokal dan regulator atau Impor produk jadi, pemasaran dan penjualan Sumber Sumber pelumas jadi Struktur Biaya Biaya penjualan, pemasaran, distribusi, penyimpanan produk jadi, biaya layanan purna jual Keunggulan product dan layanan purna jual Kontrak pembelian, diskon kuantitas Saluran Distributor, agen Aliran Omset Keuntungan penjualan Industry dan otomotif dalam negeri Patner Pemasok bahan pelumas, kemasan dll dan OEM peralatan pabrik, regulator atau Gambar 5.4 Model Bisnis Perusahaan Setelah Integrasi ke Hulu Aktivitas Impor bahan baku, pembelian bahan lainnya, produksi, kontrol kualitas, manajemen logistik, pemasaran & penjualan Sumber Sumber bahan baku dan kemasan Struktur Biaya Biaya produksi, biaya penjualan, pemasaran, distribusi, penyimpanan bahan baku dan produk jadi, biaya layanan purna jual Nilai Preposisi Kehandalan produksi dan pasokan, keunggulan kualitas product & layanan produksi purna jual Hubungan Kontrak pembelian, kontrak produksi, ekspor, diskon kuantitas Saluran Eksportir, distributor, agen Segmen Perusahaan pelumas lain, ekspor, industry dan otomotif dalam negeri Aliran Omset Keuntungan Produksi & keuntungan layanan (misal gudang& manajemen/orang)& keuntungan penjualan Integrasi ke hulu juga mengubah sumber-sumber utama perusahaan dari hanya membeli atau mendatangkan produk jadi menjadi membeli bahan baku, kemasan, desain label, menjadikan produk jadi yang bervariasi. Perusahaan mempunyai kemampuan untuk memperkaya penawaran produk yang lebih bervariasi baik dari jenis produk dan kemasan yang diperlukan dan menambah pelayan pelayanan produksi pelumas dan penyediaan bahan baku pelumas. 62
Perubahan ini juga akan mengakibatkan semakin kompleksnya hubungan dengan konsumen dan produsen yang sebelumnya hanya melakukan kegiatan penjualan produk jadi menjadi ditambah dengan jual beli bahan dasar pelumas dan pemberian jasa pelayanan produksi. Perubahan ini juga akan mengakibatkan terciptanya segmen pasar baru seperti genuine oil dan merek-merek pelumas lain (prívate label), disamping juga akan menciptakan hubungan baru dengan para pemasok bahan baku. Tabel 5.1 di bawah merupakan matrik yang merangkum perubahan aktivitas perusahaan sebelum dan sesudah melakukan intregasi. Tabel 5.1 Matrik Perubahan Aktivitas Sebelum dan Sesudah Integrasi ke Hulu Komponen Model Bisnis Sebelum Integrasi Setelah Integrasi Patner Aktivitas Pemasok pelumas jadi & pabrik pelumas lokal dan regulator atau Impor produk jadi, pemasaran & penjualan Pemasok bahan pelumas, kemasan dll dan OEM peralatan pabrik, regulator atau Impor bahan baku, pembelian bahan lainnya, produksi, control kualitas, manajemen logistik, pemasaran dan penjualan Sumber Sumber pelumas jadi Sumber bahan baku dan kemasan Nilai Preposisi Keunggulan product & layanan purna jual Hubungan Kontrak pembelian, diskon kuantitas Kehandalan produksi dan pasokan, keunggulan kualitas product & layanan produksi purna jual Kontrak pembelian, kontrak produksi, ekspor, diskon kuantitas Saluran Distributor, agen Eksportir, distributor, agen Segmen Industry dan otomotif dalam negeri Struktur Biaya Biaya penjualan, pemasaran, distribusi, penyimpanan produk jadi, biaya layanan purna jual Perusahaan pelumas lain, ekspor, industry dan otomotif dalam negeri Biaya produksi, penjualan, pemasaran, distribusi, penyimpanan bahan baku dan produk jadi, biaya layanan purna jual Aliran Omset Keuntungan penjualan Keuntungan produksi dan keuntungan layanan (misal gudang dan manajemen/orang) dan keuntungan penjualan 63
Perusahaan yang melakukan integrasi ke hulu struktur biaya dalam perusahaannya akan berubah karena ada perubahan dalam aktivitas kunci perusahaan dari hanya aktivitas penjualan ditambah dengan adanya aktivitas produksi dimana memerlukan berbagai pasokan bahan baku, penyimpanan berbagai bahan baku, pemeliharaan alat produksi dan lainnya. Biaya produksi dapat dikendalikan oleh perusahaan sendiri sehingga akan lebih efisien akan tetapi dengan panjangnya rantai nilai perusahaan dimulai dari penyediaan bahan baku untuk proses produksi akan menambah beban biaya terutama biaya penyimpanan baik untuk penyimpanan bahan baku dan produk jadi dan meningkatnya biaya bunga bank. Keuntungan lain dari memiliki pabrik pelumas selain untuk menjaga kehandalan pasokan adalah dapat menambah portfolio bisnis, mendapat akses pasokan ke OEM, dapat menjadi tempat produksi perusahaan lain dan perusahaan juga bisa menggunakan kelebihan kapasitas produksi untuk keperluan ekspor. 64