Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

dokumen-dokumen yang mirip
Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

SATU. Plak Srek.. Srek

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Butterfly in the Winter

2. Gadis yang Dijodohkan

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Jangan berteriak, bila ingin selamat! Dan ikuti segala apa yang kami perintahkan! Selamat malam Non! ucap satpam.

Tak Ada Malaikat di Jakarta

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Belajar Memahami Drama

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Sayangnya, bukan karena faktor-faktor positifnya. Gang Eyeri-Headburry terkenal sebagai gang terkumuh di kota Headburry. Terkotor, terbobrok, dan

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Sang Pangeran. Kinanti 1

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Teguh masih mengintip

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Chapter 01: What will you do to protect me?

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

2 Our Precious School


SINOPSIS. Love Twins

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile.

SATU ada yang tertinggal

Angin senja terasa kencang berembus di antara

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

BAB I LARI KE ALASKA

PRAJURIT YANG HILANG. Bulan Merkurius, dalam sistem kalender Teffloo

Sampel novel 7 Days Waiting for Reincarnation oleh Erin Dharma Damayanti

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

Dulu di lapangan hitam, kalo kakak PSB teriak, Kekuataaannn kita akan jawab,

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Ataupun rumah baginya adalah seseorang memeluk tubuh perindu dengan erat.

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Cermin. Luklukul Maknun

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

TILL DEATH DO US PART

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Aku benci saat angin berhembus.. Karena saat itulah mereka akan sadar bahwa aku berbeda...

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang)

RINDU 01 Gadis Itu Kupanggil Nanda

1. Aku Ingin ke Bandung

Penerbit PT Elex Media Komputindo

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Transkripsi:

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, 11.30 am. Pesawat dari Singapura baru saja mendarat. Kau tahu siapa yang kita tunggu? Namanya Juan Alexander, entahlah hanya foto ini yang kita punya. Kita hanya perlu mengawasi setiap penumpang yang turun dan berusaha mengenalinya. Kukira itu mudah. Sam memperhatikan foto yang diberikan kepala polisi padanya. Lelaki 25 tahun, rambutnya hitam lurus, agak panjang menutup hingga kerah bajunya. Punya kumis tipis dan matanya agak sipit. Kulitnya tidak terlalu putih, tapi juga tidak terlalu cokelat. Tampak elegan dengan setelan jas yang ia kenakan. Sam menghela napas sambil memandangi foto itu. Entah kapan foto itu diambil, yang pasti ia tak pernah melihat orang itu sebelumnya. Perempuan Perancis cantik-cantik, ya? ucap Adam saat satu perempuan dengan warna kulit agak berbeda dengan gadis-gadis Perancis umumnya tersenyum pada mereka. Kukira dia blasteran, sahut Sam. Senyumnya manis apa mungkin dia blasteran Perancis-Cina? Kupikir dia masih berdarah Indonesia, atau mungkin Vietnam. Dan mungkin juga Filipina.

Lima belas menit kemudian, Kamu yakin pesawat ini yang bos maksud? bisik Adam. Ini sudah lima menit sejak tidak ada lagi yang lewat, sambungnya. Sam tak yakin, mungkin saja ada sesuatu yang terlewat olehnya. Tentang kebanyakan lelaki yang lewat, rata-rata orang berperawakan tinggi, atau orang tua yang ke Indonesia untuk menemui cucunya. Tidak ada yang seperti di foto. Pak, ini benar penerbangan dari Perancis, kan? tanya Sam pada petugas yang berada tidak jauh dari mereka. Iya. Apa penumpangnya sudah turun semua? Iya, totalnya ada 181 penumpang dan semua sudah turun. Apa mungkin dia batal ikut penerbangan ini? tanya Adam tanpa sedikit pun kekhawatiran di benaknya. Dia pasti suka banget main-main, Pak Kepala sudah memperingatkan kita. Kita akan kerepotan untuk mencarinya. Main-main? Sam tiba-tiba saja terpikir tentang sesuatu. Astaga! Perempuan itu! Perempuan yang mana? Yang matanya agak sipit dan kulitnya tidak terlalu putih. Yang senyum sama kita tadi! Kenapa? kamu jatuh cinta sama dia? Aku nggak nyangka kamu bisa memperhatikan dia sedetail itu. Cinta pandangan pertama, ya? 2

Bukan itu maksudku. Sam memperhatikan sekelilingnya. Cepat cari dia! teriaknya sambil berlari menuju gerbang bandara. Kenapa kita harus nyari dia? Memang dia ada hubungannya dengan orang yang kita cari? tanya Adam terengah-engah. Kamu sendiri kan yang bilang orang itu suka main-main. Aku yakin dialah orangnya! Maksudmu? Dia itu Juan! Apa? Nggak mungkin! Juan itu laki-laki... Sam dan Adam bertatapan. Akhhh! jerit Adam kemudian. Apa mungkin dia menyamar? Itulah maksudku! Kalau begitu cepat cari dia. Kita bisa kena masalah kalau tidak menemukannya! <<<>>> Baru saja keluar dari bandara, decitan rem mobil terdengar keras dan begitu dekat. Seperti hendak menabraknya, tapi tidak. Taxi itu berhenti di depan Juan. Anda mau kemana? Biar saya antar, tawar supir taxi itu. Juan diam saja. Tidak juga mengiyakan. Supir taxi keluar dari mobil, mengangkat tas Juan, lalu memasukkannya ke bagasi. Pada akhirnya Juan harus ikut dengannya. Ada yang mengganggu benaknya, entah apakah persaingan kerja di ibukota begitu berat hingga 3

segalanya harus terburu-buru. Tidakkah orang itu sempat membuat Juan terkejut tapi belum minta maaf padanya. Soal jika saja ia benar-benar celaka. Biar begitu Juan tidak berpikir akan menghajar orang setengah baya itu ataupun melaporkannya ke polisi. Juan melepas rambut palsunya. Rambut yang panjang menutupi punggung membuatnya merasa gerah dan gatal. Tiba-tiba terpikir tentang dua orang yang menunggunya di bandara. Bagaimana kabar mereka setelah kehilangan satu buruan lagi? Pasti Kepala Polisi akan sangat marah, Juan tersenyum. Anda percaya kalau saya ini salah satu Miss Tiffany yang baru saja pulang dari Bangkok, katanya dengan suara berat khas laki-laki. Tanggapan yang keluar dari mulutnya karena sadar sedari tadi supir itu memperhatikannya. Polesan Paris memang luar biasa, Juan merasa cantik dengan itu. Juan membebaskan rambutnya dan mulai menghapus sebagian make up-nya. Sang supir diam, sambil sesekali memperhatikan Juan dari kaca spion. Itu tidak membuat Juan risih, biasanya dialah yang melakukan hal itu. Mengintai orang adalah pekerjaannya, dan perasaan yang membuatnya tertawa saat ia tahu dia juga diintai. Perasaan yang bisa dianggapnya remeh hanya karena yang mengintainya seorang supir taxi, bukanlah siapa-siapa. Dibanding mata-mata mafia atau seorang pembunuh bayaran. Dan, taxi itu tiba-tiba saja berhenti. Keributan berlangsung di depan mereka. Juan tidak berhenti menghapus make up-nya, memperhatikan wajahnya dari kaca seukuran 9 4

x 5 sentimeter. Padahal ada wanita yang berteriak begitu keras ketika melihat seorang laki-laki dihajar beberapa orang. Mungkin pacarnya. Bukan urusanku! lirih Juan dalam hati ketika tahu laki-laki itu masih bisa bertahan. Tapi, ketika satu cahaya terbersit cepat memantul ke matanya, Juan segera mendorong pintu taxi dan melayangkan satu pukulan. Cahaya itu dipantulkan oleh sebilah belati yang dikeluarkan oleh satu dari pengeroyok tersebut. Juan menghajar mereka kemudian. Jumlah mereka kira-kira 5 orang. Itu akan mudah ditangani jika saja tidak ada yang tiba-tiba menodongkan pistol ke kepalanya. Siapa kalian? tanya Juan sambil mengangkat dua tangannya. Orang itu menodong Juan dari belakang. Juan berusaha melirik ke belakang, sekadar ingin tahu siapa yang merencanakan acara penyambutan yang begitu luar biasa. Padahal ia baru saja tiba di Jakarta. Siapa yang benar-benar merindukan dirinya hingga ingin membunuhnya? Dan kejadian wanita histeris karena melihat laki-lakinya dipukuli, itu hanyalah skenario dan sia-sia jika ingin jadi pahlawan di bagian cerita itu. Tidak ingin terlalu lama bermain-main, Juan berbalik, menarik tangan yang menodongnya dengan pistol. Memutarnya dan mematahkan tangan itu. Kecepatan tangan Juan rupanya lebih besar dibanding kecepatan tangan penjahat itu menekan pelatuk. Pelurunya sempat nyasar ke sisi kaki Juan. Juan menghajar orang-orang itu hingga pingsan. Sampai- 5

sampai tidak ada yang mampu bersuara saat ditanya siapa yang telah menyuruh kalian?. Dengan pistol yang ada di tangannya, Juan kembali ke taxi dan menarik sang supir ke luar. Sejak awal aku sudah curiga padamu, kata Juan seraya menodongkan pistol ke laki-laki tua itu. Maafkan saya, Tuan,! Saya hanya disuruh, saya diancam! katanya mengiba. Siapa yang menyuruhmu? Saya disuruh olehnya, Tuan! katanya sambil menunjuk salah seorang yang terkapar karena pukulan Juan. Pemuda yang tangannya patah. Juan memperhatikan tubuh yang terkapar, bersimbah darah. Seharusnya dia masih sangat muda, sekitar 18 tahunan. Tolong saya Tuan. Anak dan istri saya disandera oleh mereka, saya tidak tahu harus mencari kemana. Tolong saya, Tuan! ucap supir taxi itu lagi. Apa kau yakin? Tolonglah percaya pada saya! Lelaki tua dengan tinggi hanya sebahu Juan saja. Sejak awal Juan melihat pandangan ragu-ragu dari wajah lelaki tua itu. Seperti sangat ketakutan, tapi terus mencari kesempatan untuk melihat ke belakang. Dia gelisah dan tidak banyak bicara. Sekalinya bersuara, suaranya bergetar sekedar mengatakan, baik, Tuan! Juan kemudian menghampiri anak muda yang sudah berani menodongkan pistol padanya. 6

Katakan siapa yang menyuruhmu? tanya Juan. Pemuda itu tidak menjawab. Hanya memandangi Juan dengan matanya yang merah. Apa ada yang menyuruhmu atau kau ingin membunuhku atas keinginanmu sendiri? ulang Juan. Pemuda itu tetap tidak menjawab. Dia tersenyum sinis dan kemudian tertawa. Katakan! Dimana kau menyembunyikan istri dan anak-anak supir taxi itu? Juan menarik kerah baju pemuda itu. Pemuda itu masih tertawa. Juan mulai jengkel, apa kau ingin aku mematahkan tanganmu yang satunya? tawarnya. Tidak, jangan lakukan itu! Aku akan mengatakannya padamu. Keluarganya baik-baik saja sekarang! suara itu terdengar berat. Dimana? Mereka ada di rumah kami! Juan mendapatkan tanda pengenal orang itu. Pria 35 tahun yang juga dihajar oleh Juan. Percayalah! Aku pamannya anak itu dan aku tinggal bersamanya, katanya meyakinkan. Angin yang berhembus lembut, menyapu barisan ilalang yang menguning. Hari itu sangat terik, panas yang mengeringkan tetesan darah di tubuh mereka. Ingin sekali dia mengerti apa yang sedang terjadi. Tapi, sedikit pun tak terlintas dibenaknya tentang anak 18 tahun itu. Ia pikir mereka tak pernah 7

bertemu sebelumnya. Lalu, apa masalahnya? Kenapa dia repot-repot mau membunuhku? Apa kau takut? tanya pemuda itu ketika Juan beranjak kembali ke taxi. Sesuatu yang sempat membuat langkahnya tertahan dan kembali menoleh ke belakang. Sekilas Juan tahu anak muda itu sangat membencinya. Namun, jika harus mengingat ke belakang tentang apa yang telah ia lakukan, ia sendiri merasa ngeri. Aku bukan pembunuh, tapi aku harus membunuh, lalu semua orang tetap akan menyebutku seorang pembunuh, pikirnya. Itulah harga mati yang harus dibayar, berupa image sebagai seorang pembunuh. Ada apa? seseorang turun dari mobil yang baru saja berhenti. Dia segera menghampiri Juan. Seorangnya lagi menyusul kemudian. Kau kau Juan, kan? Kami disuruh menjemputmu! Tapi, apa yang terjadi? tanya Adam heran. Urus mereka semua! perintah Juan pada dua polisi itu. Sebenarnya apa yang terjadi? heran Adam sambil memperhatikan taxi biru itu melintas begitu saja. <<<>>> 8