Pengembangan. peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

Standar Nasional Pendidikan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

KATA PENGANTAR. menengah.

RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

RENCANA KERJA ANGGARAN AS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANDU Tahun Anggaran 2015

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP TAHUN 2013

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

Djuharis Rasul Peneliti di Pusat Kurikulum Diknas Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

LAPORAN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) KB AISYIYAH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Hasil Sidang Komisi 5 REMBUK NASIONAL Pendidikan dan Kebudayaan 2012

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

ANGGARAN 2015 URUT PROGRAM KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI AIBEP. Australia Indonesia Basic Education Program

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

Lampiran 5 MODEL PENGEMBANGAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI KABUPATEN NATUNA

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

PERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

Pelaksanaan SI dan SKL

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

ANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI. Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi

RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

PENERAPAN IPTEKS PENGEMBANGAN MUTU SEKOLAH DI KABUPATEN DELI SERDANG. Oleh Mukti Hamjah Harahap, M.Si

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 101 B. TUJUAN 101 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 101 D. UNSUR YANG TERLIBAT 102 E. REFERENSI 102 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 102

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 KM. Jumlah kelompok permukiman permanen di kab/kota

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

PENERAPAN MUTU PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

2. JELASKAN DENGAN SINGKAT GAMBARAN SESUNGGUHNYA DI KABUPATEN/KOTA ANDA TERKAIT FORMULA DI ATAS.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

CAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

Perihal Keunggulan Dan Kelemahan Kurikulum 2013

PERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini mengenai implementasi KTSP dalam pemanfaatan laboratorium

Transkripsi:

MATRIK BAHASAN SIDANG KOMISI I PADA REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 2009 TOPIK BAHASAN : PENDIDIKAN GRATIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) No Keadaan Saat Ini Permasalahan 1 Standar Kompetensi Lulusan a. Dimensi-dimensi SKL yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan belum sepenuhnya digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan 7 SNP lainnya b. Disparitas pencapaian SKL masih lebar antar sekolah, antar kabupaten/kota, karena pada sekolahsekolah dan daerah-daerah tertentu terdapat kendala yang terlalu besar untuk dapat mencapai SKL dalam waktu yang sama a. Sebagian guru mengalami kesulitan untuk memahami SKL. b. Belum semua guru memiliki kemampuan menggunakan SKL sebagai sumber bagi 7 SNP lainnya. Selain itu, arahan dan bimbingan dari dinas provinsi dan kabupaten/kota belum optimal c. Rendahnya kemampuan sumberdaya (sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya) terutama pada sekolah dan kabupaten/kota tertinggal serta belum meratanya sosialisasi tentang posisi SKL sebagai sumber bagi 7 SNP lainnya Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal a. Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan sumberdaya lainnya untuk mendukung berbasis kompetensi b. Intervensi terhadap sekolah dan kabupaten/kota terutama yang tertinggal melalui pelatihan, kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan bantuan langsung ke sekolah dan a. Pemerintah dan Provinsi memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan dan lokakarya tentang berbasis kompetensi dan kedudukan SKL sebagai sumber 7 SNP lainnya b. Tim SPM menyusun SPM yang mengatur pencapaian SKL c. Pemerintah dan provinsi memberi bantuan langsung terhadap sekolah dan daerah untuk peningkatan sumberdayanya terutama di daerah tertinggal

2 Standar Isi/Kurikulum a. Kualitas KTSP, silabus, RPP, dan bahan ajar masih beragam kualitasnya b. Text books yang digunakan umumnya kurang memasukkan referensi buku-buku baru c. Kurikulum berbasis kearifan lokal sebagian besar belum dirumuskan oleh daerah a. Sosialisasi dan pelatihan penyusunan KTSP, silabus RPP, dan bahan ajar belum dilaksanakan secara utuh dan benar b. Sosialisasi tentang adanya buku-buku pelajaran dan referensi baru belum merata c. Provinsi dan kabupaten/kota belum menyusun ketentuanketentuan tentang kurikulum berbasis kearifan lokal a. Pemberdayaan tim pengembang kurikulum di provinsi dan kab./kota b. Penerbitan Pergub kurikulum berbasis kearifan lokal kabupaten/kota. c. Penyusunan SPM tentang pencapaian SKL a. Bimbingan teknis Tim Pengembang Kurikulum dan asistensi ke sekolah-sekolah b. Sosialisasi, pelatihan dan lokakarya KTSP, silabus, RPP dan bahan ajar berbasis kearifan lokal a. Secara kolaboratif, Direktorat, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten melaksanakan sosialisasi dan bimtek penyusunan KTSP, silabus, RPP dan bahan ajar b. Dinas Pendidikan Provinsi bersama Kabupaten/Kota menyusun Pergub kurikulum berbasis kearifan lokal 3 Standar Proses a. Proses belajar mengajar belum sepenuhnya mendukung perkembangan daya pikir kreatif, kritis, dan demokratis, karena prinsip kontekstual belum a. Pemahaman tentang prinsipprinsip kontekstual dan penerapannya belum merata pada semua guru a. Penentuan indikator kontekstual untuk masing-masing rumpun mata pelajaran a. Penyusunan instrumen monev kontekstual b. Pelatihan berjenjang untuk a. Bimbingan teknis kontekstual dengan mengacu pada perangkat indikator dan dipantau dengan

diterapkan secara konsisten b. Proses IPA dan IPS terpadu belum berjalan sebagaimana mestinya c. Pembelajaran remidial dan pengayaan secara umum belum dilaksanakan 4 Standar Pendidik dan Tenaga Ke a. Sebagian besar guru SD belum memiliki D4/S1 b. Secara umum, kompetensi guru masih rendah. c. Belum adanya rumusan operasional tentang kompetensi guru d. Guru yang telah memperoleh sertifikasi belum menunjukkan b. Pemahaman tentang prinsipprinsip IPA dan IPS terpadu belum merata pada semua guru c. Rendahnya pemahaman tentang hakikat berbasis kompetensi dalam diri guru dan kepala sekolah a. Kualifikasi guru belum memenuhi persyaratan sesuai dengan PP 19/2005 b. Kompetensi guru yang ada belum mendukung yang berkualitas. c. Belum adanya sistem penjaminan mutu bagi guru yang telah memperoleh sertifikasi c. Peningkatan IPA kapasitas dan IPS terpadu IPA c. Menyusun dan IPS terpadu kompetensi, bahan d. Peningkatan pelatihan dan pemahaman implementasi tentang hakikat IPA dan IPS terpadu berbasis d. Sosialisasi kompetensi dalam diri guru dan remidial dan kepala sekolah pengayaan dalam berbasis kompetensi a. Peningkatan kualifikasi, dan kompetensi guru b. Pengembangan profesi guru secara berkelanjutan diiringi dengan sistem penjaminan mutu a. Pemberian beasiswa untuk program kelanjutan studi guru-guru yang belum S1/D4 b. Pengembangan sistem penjaminan mutu guru instrumen b. Sosialisasi dan bintek IPA dan IPS terpadu c. Bimtek dan pendampingan remidial dan pengayaan dalam berbasis kompetensi a. Pemerintah pusat, provinsi dan kab./kota menyediakan beasiswa bagi guru b. Pelaksanaan uji kompetensi guru secara berkala, terutama aspek praktis

kinerja yang berkualitas tinggi 5 Standar Sarana dan Prasarana a. Secara umum, belum seluruhnya sekolahsekolah memiliki laboratorium (matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa, komputer), dan peralatan kesenian, olahraga, IPS dan ketinggalan buku-buku referensi. b. Secara umum sekolahsekolah belum memiliki sarana dan prasarana olah raga, kesenian, sanitasi dan lingkungan fisik yang memadai 6 Standar Pengelolaan a. MBS belum secara merata dilaksanakan di semua sekolah b. Belum semua sekolah memiliki RPS/RKAS yang sesuai dengan kriteria kualitas RPS/RKAS c. Belum semua komite sekolah berperan aktif a. Kurang pemahaman tentang pentingnya sarana dan prasarana dalam proses b. Ada kendala finansial dalam pengadaan peralatan. a. Pengelolaan sekolah belum optimal berdasarkan MBS b. Pengembangan sekolah belum sepenuhnya berdasarkan pada RPS/ RKAS c. Belum semua komite sekolah melaksanakan tugas dan fungsinya a. Melengkapi sarana dan prasrana di sekolah b. Mendorong sekolah-sekolah untuk memenuhi standar kesehatan lingkungan Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi pemerintah pusat, provinsi, dan kab./kota dalam pengelolaan a. Pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana b. Penghargaan bagi sekolah yang memenuhi standar kesehatan lingkungan a. Peningkatan pemahaman tentang MBS bagi komunitas sekolah b. Peningkatan daya saing MBS c. Identifikasi best practices MBS a. Pemberian hibah/bantuan untuk pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana di sekolah b. Lomba lingkungan sekolah sehat a. Sosialisasi dan bimtek MBS b. Pendampingan MBS c. Lomba praktek MBS d. Rakor penyusunan renstra tingkat

d. Kesinambungan dan keberlanjutan pengelolaan di tingkat kabupaten/kota dan provinsi belum optimal e. Renstra belum mencerminkan kepentingan bersama f. Akurasi dan validitas data serta sistem penyimpanan masih rendah g. Informasi kualitatif serta program masih belum optimal d. Koordinasi dan sinkronisasi antara provinsi dan kabupaten/kota belum optimal e. Koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota belum optimal dalam menyusun Renstra f. Keterpaduan dalam pendataan masih lemah g. Monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara ekstensif dan intentif d. Penguatan fungsi komite dalam MBS e. Peningkatan koordinasi pusat, provinsi dan kab./kota dalam rangka penyusunan renstra provinsi e. Penggunaan aplikasi yang sama dalam pengelolaan data 7 Standar Pembiayaan a. Belum semua unsur memahami PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan b. Pemanfaatan dana untuk mendukung program belum optimal c. Optimalisasi pemanfaatan dana untuk peningkatan kualitas masih rendah d. Kesadaran akan tanggung jawab finansial provinsi dan kab./kota masih a. Belum ada sosialisasi tentang struktur menurut PP 48/2008 b. Keterkaitan antara rencana, rencana biaya, dan sumber dana masih lemah c. Kesadaran atas pentingnya untuk kegiatan peningkatan mutu masih rendah d. Belum ada satuan harga yang sesuai dengan kebutuhan a. Sosialisasi tentang struktur menurut PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan b. Penyusunan rencana dan program berdasarkan prioritas yang a. Pembuatan regulasi b. Penetapan rencana dan program prioritas c. Penetapan indeks satuan biaya berdasarkan wilayah d. Advokasi a. Penyusunan permen tentang tindak lanjut PP 48/2008 b. Penyusunan program berdasarkan urutan prioritas c. Penghitungan indeks satuan biaya berdasarkan wilayah d. Road show dalam rangka

rendah. e. Ketimpangan antar wilayah sesuai dengan kapasitas finansial c. penentuan memperhatikan disparitas kewilayahan bersama terhadap pemerintah provinsi dan kab./kota 8 Standar Penilaian Pendidikan a. Penilaian hasil belum komprehensif. b. Penentuan kelulusan belum sepenuhnya mengacu pada peraturan a. Masih rendahnya kesadaran atas pentingnya penilaian kualitatif dan formatif b. Penetapan kelulusan belum secara optimal didasarkan pada hasil belajar semua mata pelajaran a. Peningkatan kesadaran atas pentingnya penilaian kualitatif dan formatif b. Optimalisasi pemanfaatan hasil evaluasi dalam penentuan kelulusan a. Penyusunan SOP penilaian hasil belajar b. Pengendalian dalam penerapan SOP penentuan kelulusan a. Bimtek penilaian otentik dan pemanfaatan hasilnya untk peningkatan b. Pemberdayaan pengawas dalam penentuan kelulusan