MATRIK BAHASAN SIDANG KOMISI I PADA REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 2009 TOPIK BAHASAN : PENDIDIKAN GRATIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) No Keadaan Saat Ini Permasalahan 1 Standar Kompetensi Lulusan a. Dimensi-dimensi SKL yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan belum sepenuhnya digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan 7 SNP lainnya b. Disparitas pencapaian SKL masih lebar antar sekolah, antar kabupaten/kota, karena pada sekolahsekolah dan daerah-daerah tertentu terdapat kendala yang terlalu besar untuk dapat mencapai SKL dalam waktu yang sama a. Sebagian guru mengalami kesulitan untuk memahami SKL. b. Belum semua guru memiliki kemampuan menggunakan SKL sebagai sumber bagi 7 SNP lainnya. Selain itu, arahan dan bimbingan dari dinas provinsi dan kabupaten/kota belum optimal c. Rendahnya kemampuan sumberdaya (sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya) terutama pada sekolah dan kabupaten/kota tertinggal serta belum meratanya sosialisasi tentang posisi SKL sebagai sumber bagi 7 SNP lainnya Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal a. Pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan sumberdaya lainnya untuk mendukung berbasis kompetensi b. Intervensi terhadap sekolah dan kabupaten/kota terutama yang tertinggal melalui pelatihan, kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan bantuan langsung ke sekolah dan a. Pemerintah dan Provinsi memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan dan lokakarya tentang berbasis kompetensi dan kedudukan SKL sebagai sumber 7 SNP lainnya b. Tim SPM menyusun SPM yang mengatur pencapaian SKL c. Pemerintah dan provinsi memberi bantuan langsung terhadap sekolah dan daerah untuk peningkatan sumberdayanya terutama di daerah tertinggal
2 Standar Isi/Kurikulum a. Kualitas KTSP, silabus, RPP, dan bahan ajar masih beragam kualitasnya b. Text books yang digunakan umumnya kurang memasukkan referensi buku-buku baru c. Kurikulum berbasis kearifan lokal sebagian besar belum dirumuskan oleh daerah a. Sosialisasi dan pelatihan penyusunan KTSP, silabus RPP, dan bahan ajar belum dilaksanakan secara utuh dan benar b. Sosialisasi tentang adanya buku-buku pelajaran dan referensi baru belum merata c. Provinsi dan kabupaten/kota belum menyusun ketentuanketentuan tentang kurikulum berbasis kearifan lokal a. Pemberdayaan tim pengembang kurikulum di provinsi dan kab./kota b. Penerbitan Pergub kurikulum berbasis kearifan lokal kabupaten/kota. c. Penyusunan SPM tentang pencapaian SKL a. Bimbingan teknis Tim Pengembang Kurikulum dan asistensi ke sekolah-sekolah b. Sosialisasi, pelatihan dan lokakarya KTSP, silabus, RPP dan bahan ajar berbasis kearifan lokal a. Secara kolaboratif, Direktorat, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten melaksanakan sosialisasi dan bimtek penyusunan KTSP, silabus, RPP dan bahan ajar b. Dinas Pendidikan Provinsi bersama Kabupaten/Kota menyusun Pergub kurikulum berbasis kearifan lokal 3 Standar Proses a. Proses belajar mengajar belum sepenuhnya mendukung perkembangan daya pikir kreatif, kritis, dan demokratis, karena prinsip kontekstual belum a. Pemahaman tentang prinsipprinsip kontekstual dan penerapannya belum merata pada semua guru a. Penentuan indikator kontekstual untuk masing-masing rumpun mata pelajaran a. Penyusunan instrumen monev kontekstual b. Pelatihan berjenjang untuk a. Bimbingan teknis kontekstual dengan mengacu pada perangkat indikator dan dipantau dengan
diterapkan secara konsisten b. Proses IPA dan IPS terpadu belum berjalan sebagaimana mestinya c. Pembelajaran remidial dan pengayaan secara umum belum dilaksanakan 4 Standar Pendidik dan Tenaga Ke a. Sebagian besar guru SD belum memiliki D4/S1 b. Secara umum, kompetensi guru masih rendah. c. Belum adanya rumusan operasional tentang kompetensi guru d. Guru yang telah memperoleh sertifikasi belum menunjukkan b. Pemahaman tentang prinsipprinsip IPA dan IPS terpadu belum merata pada semua guru c. Rendahnya pemahaman tentang hakikat berbasis kompetensi dalam diri guru dan kepala sekolah a. Kualifikasi guru belum memenuhi persyaratan sesuai dengan PP 19/2005 b. Kompetensi guru yang ada belum mendukung yang berkualitas. c. Belum adanya sistem penjaminan mutu bagi guru yang telah memperoleh sertifikasi c. Peningkatan IPA kapasitas dan IPS terpadu IPA c. Menyusun dan IPS terpadu kompetensi, bahan d. Peningkatan pelatihan dan pemahaman implementasi tentang hakikat IPA dan IPS terpadu berbasis d. Sosialisasi kompetensi dalam diri guru dan remidial dan kepala sekolah pengayaan dalam berbasis kompetensi a. Peningkatan kualifikasi, dan kompetensi guru b. Pengembangan profesi guru secara berkelanjutan diiringi dengan sistem penjaminan mutu a. Pemberian beasiswa untuk program kelanjutan studi guru-guru yang belum S1/D4 b. Pengembangan sistem penjaminan mutu guru instrumen b. Sosialisasi dan bintek IPA dan IPS terpadu c. Bimtek dan pendampingan remidial dan pengayaan dalam berbasis kompetensi a. Pemerintah pusat, provinsi dan kab./kota menyediakan beasiswa bagi guru b. Pelaksanaan uji kompetensi guru secara berkala, terutama aspek praktis
kinerja yang berkualitas tinggi 5 Standar Sarana dan Prasarana a. Secara umum, belum seluruhnya sekolahsekolah memiliki laboratorium (matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa, komputer), dan peralatan kesenian, olahraga, IPS dan ketinggalan buku-buku referensi. b. Secara umum sekolahsekolah belum memiliki sarana dan prasarana olah raga, kesenian, sanitasi dan lingkungan fisik yang memadai 6 Standar Pengelolaan a. MBS belum secara merata dilaksanakan di semua sekolah b. Belum semua sekolah memiliki RPS/RKAS yang sesuai dengan kriteria kualitas RPS/RKAS c. Belum semua komite sekolah berperan aktif a. Kurang pemahaman tentang pentingnya sarana dan prasarana dalam proses b. Ada kendala finansial dalam pengadaan peralatan. a. Pengelolaan sekolah belum optimal berdasarkan MBS b. Pengembangan sekolah belum sepenuhnya berdasarkan pada RPS/ RKAS c. Belum semua komite sekolah melaksanakan tugas dan fungsinya a. Melengkapi sarana dan prasrana di sekolah b. Mendorong sekolah-sekolah untuk memenuhi standar kesehatan lingkungan Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi pemerintah pusat, provinsi, dan kab./kota dalam pengelolaan a. Pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana b. Penghargaan bagi sekolah yang memenuhi standar kesehatan lingkungan a. Peningkatan pemahaman tentang MBS bagi komunitas sekolah b. Peningkatan daya saing MBS c. Identifikasi best practices MBS a. Pemberian hibah/bantuan untuk pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana di sekolah b. Lomba lingkungan sekolah sehat a. Sosialisasi dan bimtek MBS b. Pendampingan MBS c. Lomba praktek MBS d. Rakor penyusunan renstra tingkat
d. Kesinambungan dan keberlanjutan pengelolaan di tingkat kabupaten/kota dan provinsi belum optimal e. Renstra belum mencerminkan kepentingan bersama f. Akurasi dan validitas data serta sistem penyimpanan masih rendah g. Informasi kualitatif serta program masih belum optimal d. Koordinasi dan sinkronisasi antara provinsi dan kabupaten/kota belum optimal e. Koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota belum optimal dalam menyusun Renstra f. Keterpaduan dalam pendataan masih lemah g. Monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara ekstensif dan intentif d. Penguatan fungsi komite dalam MBS e. Peningkatan koordinasi pusat, provinsi dan kab./kota dalam rangka penyusunan renstra provinsi e. Penggunaan aplikasi yang sama dalam pengelolaan data 7 Standar Pembiayaan a. Belum semua unsur memahami PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan b. Pemanfaatan dana untuk mendukung program belum optimal c. Optimalisasi pemanfaatan dana untuk peningkatan kualitas masih rendah d. Kesadaran akan tanggung jawab finansial provinsi dan kab./kota masih a. Belum ada sosialisasi tentang struktur menurut PP 48/2008 b. Keterkaitan antara rencana, rencana biaya, dan sumber dana masih lemah c. Kesadaran atas pentingnya untuk kegiatan peningkatan mutu masih rendah d. Belum ada satuan harga yang sesuai dengan kebutuhan a. Sosialisasi tentang struktur menurut PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan b. Penyusunan rencana dan program berdasarkan prioritas yang a. Pembuatan regulasi b. Penetapan rencana dan program prioritas c. Penetapan indeks satuan biaya berdasarkan wilayah d. Advokasi a. Penyusunan permen tentang tindak lanjut PP 48/2008 b. Penyusunan program berdasarkan urutan prioritas c. Penghitungan indeks satuan biaya berdasarkan wilayah d. Road show dalam rangka
rendah. e. Ketimpangan antar wilayah sesuai dengan kapasitas finansial c. penentuan memperhatikan disparitas kewilayahan bersama terhadap pemerintah provinsi dan kab./kota 8 Standar Penilaian Pendidikan a. Penilaian hasil belum komprehensif. b. Penentuan kelulusan belum sepenuhnya mengacu pada peraturan a. Masih rendahnya kesadaran atas pentingnya penilaian kualitatif dan formatif b. Penetapan kelulusan belum secara optimal didasarkan pada hasil belajar semua mata pelajaran a. Peningkatan kesadaran atas pentingnya penilaian kualitatif dan formatif b. Optimalisasi pemanfaatan hasil evaluasi dalam penentuan kelulusan a. Penyusunan SOP penilaian hasil belajar b. Pengendalian dalam penerapan SOP penentuan kelulusan a. Bimtek penilaian otentik dan pemanfaatan hasilnya untk peningkatan b. Pemberdayaan pengawas dalam penentuan kelulusan