STUDI PENGARUH AUDIO FARMING FREQUENCY TERHADAP PEMBUKAAN STOMATA DAN PERTUMBUHAN SAWI SENDOK (Brassica Juncea)

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

PENGARUH GELOMBANG BUNYI PADA RANGE FREKUENSI 6000 Hz 9600 Hz TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI PUTIH (Brassica chinensis L.)

GELOMBANG BUNYI FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI BAKSO (Brassica rapa var. parachinensis L.)

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )

Perhitungan Luas Citra Stomata Daun Selada Merah (Lactuca sativa) Dalam Paparan Tehnologi Audio Farming Frequency (AFF)

Oleh, Tesar Aditya NIM: TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea)

STUDI PENGARUH MUSIK GAMELAN JAWA FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SELADA HIJAU (LACTUCA SATIVA L)

Yeni Widyawati, Nur Kadarisman, dan Agus Purwanto Prodi Fisika, Jurusan Pend. Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. adalah pangan, sandang dan papan. Pangan dianggap sebagai kebutuhan yang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L) family Lilyceae yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan

Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian Frekuensi Gelombang Bunyi

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata kunci :Audio Bio Harmonic (ABH), WT5001, Horn speaker, Garengpung, taraf intensitas bunyi,

Kajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

BAB III METODE. 1. Waktu Penelitian : 3 bulan ( Januari-Maret) 2. Tempat Penelitian : Padukuhan Mutihan, Desa Gunungpring,

Pengaruh variasi kadar pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produktivitas beberapa jenis sayuran buah dengan pemaparan suara belalang termanipulasi

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gayatri Anggi, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Sumber Bunyi Titik

L102. Staf Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

GANYONG DAN SPIRULINA SEBAGAI PRODUK PANGAN ALTERNATIF

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

KAJIAN PEMBUATAN MIE KERING DENGAN FORTIFIKASI TEPUNG KACANG HIJAU UNTUK PEMENUHAN ASAM FOLAT PENULISAN DAN SEMINAR ILMIAH

PENGARUH PEMAPARAN SUARA ANJING TANAH (ORONG-ORONG) TERMANIPULASI PADA PEAK FREQUENCY

Cara Menanam Cabe di Polybag

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

HASIL DAN PEMBAHASAN

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

LAMPIRAN. Arang Sekam (C)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

JUPE, Volume 1 ISSN Desember PENGARUH PARANET PADA SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

PENERAPAN BIONUTRIEN KPD PADA TANAMAN SELADA KERITING (Lactuca sativa var. crispa)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Cara pandang masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Selada digunakan sebagai sayuran pelengkap yang dimakan

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

PENGARUH KOMBINASI PEMBERIAN LUMPUR MANGROVE DAN TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea)

Transkripsi:

STUDI PENGARUH AUDIO FARMING FREQUENCY TERHADAP PEMBUKAAN STOMATA DAN PERTUMBUHAN SAWI SENDOK (Brassica Juncea) Novi Triyono 1, Made Rai Suci Shanti 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program studi PendidikanFisika, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW 2 Program studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Jln. Diponegoro no. 52-60 salatiga * Email : adita@staff.uksw.edu ABSTRAK Untuk meningkatkan produksi sawi sendok ( brassica juncea) yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan perlu adanya teknologi baru untuk meningkatkan jumlah produksi. Salah satunya dengan memanfaatkan paparan gelombang (audio farming frequency). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada frekuensi 2000-10000 hz mempunyai pengaruh terhadap pembukaan stomata dan pertumbuhan pada tumbuhan sawi sendok (brassica juncea). Frekuensi yang dipakai dalam perlakuan didasarkan pada spektrum suara garengpung (criptotymphana acuta) dari frekuensi tersebut dipilih berdasarkan peak frekuensi yaitu 5000-6000 hz, 7000-8000 hz dan 9000-10000 hz sebagai suara yang dipakai pada perlakuan sawi sendok (brassica juncea). Variabel yang diukur meliputi massa, panjang, lebar daun, jumlah stomata, jumlah pembukaan stomata dan lebar pembukaan stomata pada setiap frekuensi. Perlakuan yang diberikan terhadap tanaman dengan memberi paparan selama 1 jam pagi hari dan 1 jam sore hari dengan intensitas bunyi dalam setiap perlakuan sebesar 70-74 db dan variabel kontrol meliputi ph, suhu dan kelembaban. Hasil yang di dapatkan frekuensi 9000 10000 hz mempunyai kontribusi pada pelebaran daun sebesar 9.7 ± 0.05 cm bila dibandingkan dengan variable kontrol sebesar 11,4 ± 0,05 cm dan frekuensi 5000-6000 hz memberikan kontribusi pada panjang daun sebesar 9,7 ± 0,05 cm dibandingkan dengan variable kontrol sebesar 7,4 ± 0,5 cm, Untuk pembukaan stomata secara keseluruhan frekuensi 9000-10000 hz mempunyai pelebaran stomata paling besar yaitu 2.88 mm. Kata kunci : Sawi sendok, suara garengpung, pembukaan stomata, audio farming frequency, PENDAHULUAN Sawi merupakan tanaman yang dimanfaatkan daun dan bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), ada yang dimanfaatkan secara diolah maupun tanpa diolah. Sayuran sawi memiliki berbagai jenis varietas yaitu sawi sendok, sawi bakso, sawi pahit, sawi putih dan banyak lagi lainya. Dari berbagai jenis sayuran sawi yang termasuk banyak peminat untuk dikonsumsi adalah sawi sendok (brassica juncea) yang dimanfaatkan sebagai pelengkap makanan. Sawi sendok dapat tumbuh baik di suhu panas maupun suhu dingin sehingga baik ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah, tanaman sawipun tahan terhadap air hujan sehingga baik ditanam sepanjang tahun yang perlu diperhatikan disaat musim kemarau adalah 53 penyiraman secara teratur. Sawi sendok banyak mengandung vitamin dan mineral, kadar vitamin K,A,C,E dan folat pada sawi tergolong dalam kategori bagus yang berguna untuk kesehatan tubuh dan juga berkhasiat untuk menangkal macam-macam kanker, mencegah kolesterol dan penyakit jantung. [2][3] Permintaan akan sawi sendokpun meningkat karena manfaatnya bagi kesehatan, sehingga perlu adanya peningkatan mutu sawi sendok baik kualitas maupun kuantitas. Dewasa ini kita mengenal adanya paparan gelombang, teknologi ini banyak dipakai oleh petani untuk meningkatkan produksi tanaman, gelombang suara tersebut mempunyai range frekuensi antara 20 10000 hz yang mampu

mempercepat proses metabolisme tanaman, peningkatan proses metabolisme tanaman tersebut dapat merangsang pembukaan stomata menjadi lebih besar. Manfaat dari penelitian ini, petani dapat meningkatkan produksi hasil pertanian dan dapat sebagai sumber referensi bagi petani tentang audio farming frequency teknologi yang memanfaatkan efek audio pada pertanian. Adapun Pengaruh gelombang suara pada tanaman seperti respon tanaman kacang dieng terhadap pemberian suara memberikan efek positif pada tanaman. terlihat pada hasil panen yang meningkat dalam artian aplikasi pemberian suara pada tanaman dapat meningkatkan penyerapan unsur hara yang efektif bagi tanaman [3]. Jumlah daun yang disertai penampakan daun yang berwarna hijau menandakan adanya kandungan klorofil yang dapat menghasilkan fotosintat untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang pada akhirnya memepengaruhi berat basah hasil panen [3][4]. Pengaruh lainya adalah pemberian suara pada pembukaan stomata. Frekuensi akustik dapat memperpanjang waktu pembukaan stomata dan dapat mengakibatkan proses transpirasi terus berlangsung sehingga memperpanjang proses pembukaan stomata. pembukaan stomata karena pengaruh akustik mampu meningkatkan tekanan osmotik pada protoplasma sel penjaga dimana sel penjaga merupakan bagian dari stomata yang akan menggembung bila menyerap banyak air, akibat dari tekanan osmotic pada sel penjaga maka stomata akan membuka lebih lebar [1]. Gambar 1. Gambar membuka dan menutup stomata yang dipengaruhi oleh sel penjaga Proses membuka dan menutupnya stomata yang dipengaruhi oleh sel penjaga yang menyebabkan gas oksigen O2 keluar dan gas karbondioksida CO2 masuk ke dalam sel dengan bantuan matahari untuk melakukan fotosistesis [2]. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan maret sampai april 2014, Penelitian yang meliputi : 1. Pembibitan sawi. 2. Pembuatan polybag sebagai media tanam. Dalam pembuatan media tanam yang digunakan berupa tanah dan pupuk kandang atau kompos, perbandingan 3:1. Dengan menggunakan media tanam polibag pengontrolan dan pengawasan tanaman per individu tanaman lebih jelas untuk pemeliharaan seperti serangan hama / penyakit, kekurangan unsur hara. Penelitian dilakukan dengan membagi tanaman sawi menjadi 4 bagian setiap bagian mempunyai 10 tanaman sawi. Dimana bagian tersebut diberi perlakuan dengan frekuensi 5000-6000 hz, 7000-8000 hz dan 9000-10000 hz dan 10 sawi tanpa perlakuan. Ketiga bagian tersebut diberi perlakuan setiap pagi hari dan sore hari selama 1 54

jam kecuali sawi kontrol. Variabel yang dikontrol setiap hari berupa ph (normal ph 7) dan kelembaban yang sama untuk setiap tanaman. Perlakuan dimulai sejak umur sawi 14 hari sampai panen. Gambaran sebaran suara yang dihasilkan oleh sumber suara. Gambar 4: pemotongan frekuensi 5000-6000 hz. Gambar 5: pemotongan frekuensi 7000-8000 hz. Gambar 2 : Denah tanaman yang mengalami perlakuan Frekuensi menggunakan karakteristik suara garengpung (criptotymphana acuta) yang dimanipulasi dengan software adobe audition 1.5 Gambar 6 : pemtongan frekuensi 9000-10000 hz. Pengamatan hasil penelitian dilakukan setelah panen, variabel yang diamati berupa : bobot tanaman,panjang dan lebar daun tanaman dan pembukaan stomata. Gambar 3 : Contoh frekuensi 2000-10000 hz. Dari frekuensi 2000-10000 hz dipotong menjadi beberapa peak frekuensi yaitu 5000-6000 hz, 7000-8000 hz, 9000-10000 hz seperti : 55 Pada pengambilan stomata dilakukan pada saat diberi perlukuan dengan mengoleskan kutek pada daun yang akan diambil dan diberi isolatip diatas kutek, ditunggu sampai kutek tersebut kering. Setelah kutek kering maka daun dapat dikupas dengan menggunakan silet/cutter dan setelah dikupas maka selaput tipis akan kelihatan, selaput tipis tersebut akan digunakan untuk dilihat stomatanya dan di potong 2 cm x 2cm lalu ditempel pada dekkerglass dan diberi label. Setelah dekkerglass diberi label maka dilakukan pengamatan dengan menggunakan

mikroskop binukular dan optical web atau metode pemotretan microskopis. Dalam pengambilan stomata digunakan lensa dengan pembesaran 400 x. b. Dilihat dari lebar daun sawi HASIL DAN PEMBAHASAN Sawi yang diberikan perlakuan berupa pemberian paparan gelombang sawi mempunyai efek lebih baik dibandingkan dengan yang tidak di beri perlakuan dilihat dari hasil berat, panjang, lebar daun serta pembukaan stomata dan lebar pembukaan stomata [2]. a. Dilihat dari panjang daun sawi. Grafik 2 : Menunjukkan perbandingan lebar daun sawi dengan frekuensi yang berbeda. Dilihat dari grafik 2 lebar daun frekuensi 9000-10000 hz mempunyai daun yang paling lebar yaitu 9,7 ± 0.05 cm dan berbanding terbalik jika mengamati panjang daun pada frekuensi yang sama dibandingkan dengan frekuensi 5000-6000 hz yaitu 9,6 ± 0.05 cm dan fekuensi 7000-8000 hz memilikipanjang daun 7,7 ± 0.15 cm dan sawi tanpa perlakuan 7,4 0.05 cm ataupun frekuensi 9000-10000 hz berkontribusi pada lebar daun. Grafik 1 : Menunjukkan perbandingan panjang daun sawi dengan frekuensi yang berbeda. c. Dilihat dari berat sawi Dilihat dari grafik 1 perlakuan pada frekuensi 5000-6000 hz memberi kontribusi pada panjang daun yaitu 15,6 cm sejak pengukuran pertama dilakukan, dibandingkan dengan perlakuan pada sawi sendok frekuensi 9000-10000 hz yaitu 14,3 ±0.05 cm dan frekuensi 7000-8000 hz mempunyai panjang daun 11,8 ±0.05 cm dan sawi tanpa perlakuan yang mempunyai panjang paling kecil dibandingkan dengan frekuensi lainnya yaitu 11,4 ± 0.05 cm. 56

Grafik 3 : Menunjukkan perbandingan berat daun sawi dengan frekuensi yang berbeda. Dilihat dari grafik 3 berat daun pada frekuensi 9000-10000 hz paling besar yaitu 79,8 gram dibandingkan dengan frekuensi 5000-6000 hz yaitu 56,6 dan frekuensi 7000-8000 hz yaitu 53,7 gram, sawi sendok tanpa perlakuan memiliki berat paling kecil yaitu 43,3 gram. d. Pembukaan stomata. Pada frekuensi 5000-6000 hz Gambar 8 : Pembesaran 400 kali pada daun. Gambar 8 menunjukkan pembesaran daun sebesar 400 kali dan menunjukkan bahwa pada frekuensi 7000-8000 hz memiliki : Jumlah stomata 16 buah dan jumlah stomata yang terbuka 15 buah ataupun jumlah pembukaan stomata sebesar 93.75 %. Dari jumlah stomata yang terbuka dikali dengan luas rata-rata pembukaan stomata : 15 x 0.4 = 0.6 mm. Gambar 7 : Pembesaran 400 kali pada daun. Pada frekuensi 9000-10000 hz Gambar 7 menunjukkan pembesaran 400 kali pada daun dan menunjukkan bahwa pada frekuensi 5000-6000 hz memiliki : Jumlah stomata 24 buah dan jumlah stomata yang terbuka sebanyak 18 buah atau jumlah pembukaan stomata sebanyak 75%. Dari jumlah stomata yang terbuka dikali dengan luas ratarata pembukaan stomata : 18 x 0.54 = 0.972 mm. Pada frekuensi 7000-8000 hz Gambar 9 : Pembesaran 400 kali pada daun. Gambar 9 menunjukkan pembesaran 400 kali pada daun dan menunjukkan bahwa pada pembukaan frekuensi 9000-10000 hz memiliki : 57 Jumlah stomata 50 buah dan jumlah stomata yang terbuka 45 buah ataupun jumlah

5000-6000 hz 7000-8000 hz 9000-10000 hz kontrol Panjang daun(cm) 15.6 ± 0.05 11.8 ± 0.05 14.3 ± 0.1 11.4 ± 0.05 Lebar daun(cm) 9.6 ± 0.05 7.7 ± 0.15 9.7 ± 0.05 7.4 ± 0.05 Jumlah stomata(buah) 24 16 50 29 Bukaan stomata(cm) 18 15 45 22 Luas stomata(mm) 0.097 0.6 2.88 0.88 pembukaan stomata sebesar 90 %. Dari jumlah stomata yang terbuka dikali dengan luas ratarata pembukaan stomata : 45 x 0.64 = 2.88 mm. Walaupun mempunyai luas stomata kalah dari frekuensi 7000-8000 hz tapi luas secara keseluruhan frekuensi 9000-1000 hz memiliki luas paling besar yaitu 2.88 mm. Tabel 1 : menunjukkan panjang, lebar daun, jumlah stomata,jumlah pembukaan stomata dan luas stomata. Pada saat pengambilan sampel daun yang menunjukkan stomata pada pembesaraan 400 kali, peneliti menggunakan alat microskop binukuler yang menunjukkan sekala 0-100 dan setiap 37 skala binukuler menunjukkan 0,1 mm pada skala penggaris seperti pada gambar berikut : Pada sawi tanpa perlakuan. Gambar 11 : hasil pembesaran daun yang mempunyai frekuensi 5000-6000 hz dan diukur panjang dan lebar stomata. Dari gambar 11 menunjukkan daun yang diperbesar dan diberi skala untuk membantu pengukuran stomata. Didapatkan panjang dan lebar pembukaan stomata adalah : Panjang x lebar bukaan stomata Gambar 10 : Pembesaran 800x pada daun. Gambar 10 menunjukkan pembesaran 400 kali pada daun dan menunjukkan bahwa pada sawi tanpa perlakuan memiliki : Jumlah stomata 29 buah dan stomata yang terbuka 22 buah ataupun jumlah pembukaan stomata sebesar 75.8 %. Dari jumlah stomata yang terbuka dikali dengan luas rata-rata pembukaan stomata : 18 x 0.4 = 0.88 mm. 58 (3) x (4) = 12 skala 12 skala x 0.0027 = 0.032 mm Didapatka bahwa pembukaan pelebaran stomata sebesar 0.0032 mm. KESIMPULAN Kesimpulan yang ditarik pada penelitian ini adalah :

1. Dilihat dari daun yang paling panjang frekuensi 5000 hz 6000 hz memiliki daun yang paling panjang yaitu 15.6 ± 0.05 cm. 2. Dilihat dari daun yang paling lebar frekuensi 9000-10000 hz memiliki daun yang paling lebar yaitu 9.7 ± 0.05 cm. 3. Pada sawi yang diberi frekuensi 9000-1000 hz mempunyai berat yang paling besar yaitu 78,86 gram. 4. Dilihat dari segi banyaknya stomata, jumlah pembukaannya frekuensi 9000-1000 hz paling baik yaitu 45 buah atau dalam pembukaan stomata 90%. 5. Pembukaan stomata paling lebar yaitu 2.88 mm dilihat dari frekuensi 9000 10000 hz. (6,07±0,04) 10 3 hz terhadap pertumbuhan dan produktifitas tanaman kacang dieng (vicia faba linn). Prosiding seminar nasional penelitian, pendidikan dan penerapan MIPA, UNY. [4]. Dwi ratna, nina. 2002. pengaruh penggunaan getaran suara dan pemberian nutrisiterhadap lajua pertumbuhan tanamanteh (camellia sinensis(l) O kuntze). Bogor : Institut pertanian bogor. DISKUSI Pertanyaan : Apakah penggunaan Frekuensi yang berbeda hanya mempengaruhi pertumbuhan saja ataukah lumpur lumpur seperti vitamin A juga? Jawab : riset ini hanya terbatas pada pembukaan stomata dan pertumbuhan sawi sendok saja, belum sampai pada analisis vitamin dan lainnya SARAN Untuk pelitian lebih lanjut dapat dicoba pada penanaman tanaman pada bedengan, untuk dapat memberikan nutrisi yang lebih banyak pada tanaman. DAFTAR PUSTAKA [1]. Yulianto, 2007. Pengaruh gelombang suara dan nutrisirumput laut tehadap hasil kentang.agrosains(1):13-18. [2]. Tesar Aditya, Made Rai Suci Shanti, Adita Sutrisno. Studi pengaruh frekuensi 6000-9600 hz pada musik gamelan jawa terhadap pertumbuhan sawi hijau jenisbrassica rapa var. parachinensis L dan Brassica juncea. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains dan Matematika, UKSW, ISSN:2087-0922 [3]. Yeni widyawati, nur kandarisma, agus purwanto. Pengaruh suara GARENGPUNG (dundubia manifera) termanipulasi pada peak frekuensi 59