BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati semakin tingginya kebutuhan manusia akan perumahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB II LANDASAN TEORI

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Atribut dan Level Atribut dalam Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sejarah Singkat Kartu Prabayar GSM (Global System for Mobile)

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem

ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU)

PREFERENSI SISWA DALAM TINGKAT KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN METODE ANALISIS KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS SISWA SMA NEGERI 14 MEDAN) SKRIPSI

(M.5) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Nasabah 4 Bank BUMN pada Tahun No Nama Bank Jumlah Nasabah 1. BRI BNI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS KONJOIN: METODE FULL PROFILE DAN CBC UNTUK MENELAAH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PILIHAN PEKERJAAN

III. METODE PENELITIAN. Gaplek merupakan ubi kayu yang sudah melewati proses pengeringan yang. selanjutnya akan diolah menjadi beras siger

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA UST TINGKAT AKHIR TERHADAP PEKERJAAN DENGAN PENERAPAN CONJOINT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI MUHAMMAD IQBAL NIM :

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Preferensi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Statistika Matematika Menggunakan Analisis Konjoin

Bab III METODA PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Semenjak dibuka pada tahun ajaran 1993/1994, Program Studi D-III Statistika

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUSU BERBASIS ANALISIS CONJOINT

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA FAKTOR- FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN SKRIPSI DOLMAR TOBING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bab 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Karir dipandang

Analisis Pemilihan Atribut Produk Baru Untuk Perilaku Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Biokos BOTU-LIKE Series

BAB I PENDAHULUAN. Nilai suatu produk tidak hanya ditentukan oleh harga, namun juga ditentukan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI BIAYA, KUALITAS PRODUK, DAN REPUTASI KAMPUS TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

S 4 Pendekatan Conjoin Analysis untuk Mengukur Tingkat Preferensi Mahasiswa terhadap Layanan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

METODE PENELITIAN. membeli saus sambal botol di Bandar Lampung meliputi kajian mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

KAJIAN ANALISIS KONJOIN DAN PENERAPANNYA PADA PREFERENSI MAHASISWA TINGKAT AKHIR IPB TERHADAP PEKERJAAN RIANA RISKINANDINI

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut :

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 (D)70/90 17 M/C 38P (B) 80/90 17 M/C 44P 1 (D)70/90 14 M/C 34P (B)80/90 14 M/C 40P

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN PENGGUNA JASA MASKAPAI PENERBANGAN UNTUK RUTE SEMARANG-JAKARTA DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN HASIL STIMULI RESPON NON METRIK DAN METRIK PADA METODE KONJOIN ERHADAP PREFERENSI KUALITAS DOSEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH MINAT MAHASISWA FMIPA USU MEMILIH LAPTOP DENGAN METODE KENDALL S W DAN ANALISIS KONJOIN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis, orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat dari pada orang yang menganggur. Orang yang bekerja akan mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh lagi, orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu. Setelah lulus kuliah setiap mahasiswa tentunya bercita-cita mendapatkan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan minat dan tipe kepribadian. Apabila seseorang bekerja di bidang yang sesuai dengan minat dan tipe kepribadian, pada umumnya akan lebih sukses. Kesesuaian itulah yang membuat seseorang lebih mencintai dan bahagia dalam menjalankan pekerjaannya, dampaknya pun bisa bekerja lebih giat dan rasa tanggung jawab pun semakin tinggi. Namun tidak mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan tipe kepribadian di tengah era persaingan yang sangat tinggi saat ini, diantara ribuan sarjana baru setiap tahunnya dan lowongan kerja yang semakin terbatas. Faktanya, di tahun 2012 sebanyak 493.000 sarjana mengantri pekerjaan (sumber : Detik finance) Oleh sebab itu, perlu persiapan yang matang untuk memperbesar peluang seorang mahasiswa lolos dari seleksi tersebut. Perencanaan kerja merupakan hal yang penting untuk mencapai kesuksesan. Pekerjaan seseorang tidak hanya

mencakup apa yang dijalani melainkan juga mempertimbangkan tingkat kesesuaian antara pekerjaan atau jabatan tersebut dengan potensi-potensi yang dimiliki, sehingga seseorang akan merasa puas dengan pekerjaan yang dimilikinya dan akan berusaha meningkatkan kinerja dan prestasinya semaksimal mungkin. Ginzberg et al. (1951) membagi perkembangan karir menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu: Tahap Fantasi (0 11 tahun, masa Sekolah Dasar), Tahap Tentatif (12 18 tahun, masa Sekolah Menengah), dan Tahap Realistis (19 25 tahun, masa Perguruan Tinggi). Pada tahap realistis, seseorang memasuki tahap di mana mereka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilainilai yang ingin dikejar. Lebih lagi, mereka juga sudah lebih menyadari berbagai bidang pekerjaan dengan segala konsekuensi dan tuntutannya masing-masing. Oleh sebab itu, pada tahap realistis seseorang sudah mampu memilih dan membuat perencanaan karir secara lebih rasional dan obyektif. (Abbas, 2012) Preferensi mahasiswa mengenai minat bidang kerja merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Pada dasarnya keputusan mengenai rencana kehidupan jangka panjang seorang individu merupakan cerminan keberpihakan pola pikir individu itu sendiri. Pola pikir itu terbentuk dari nilai-nilai prinsipil individu tersebut dan informasi-informasi yang banyak ia dapatkan dari lingkungannya. Terkait dengan analisis preferensi tentu saja banyak metode statistik yang dapat digunakan sebagai alat. Namun salah satu metode yang cukup baik dalam mengatasi masalah persepsi dan preferensi tersebut adalah analisis konjoin (Conjoint Analysis, Considered Jointly). Analisis ini digunakan untuk membantu mendapatkan kombinasi atau komposisi faktor-faktor berupa atribut suatu produk atau jasa baik baru maupun lama yang paling disukai konsumen. Dengan kata lain, metode ini dapat mengetahui bagaimana presepsi dan preferensi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian dan taraf. Metode ini juga mampu mengurangi jumlah kombinasi atribut yang harus dievaluasi responden, dibandingkan metode lain. Penilaian yang diberikan oleh responden dapat berupa peringkat (ranking) atau skor (rating). Dalam prosesnya analisis konjoin akan memberikan ukuran kuantitatif terhadap tingkat kegunaan (utility)

dan kepentingan relatif (relative importance) suatu atribut dibandingkan dengan atribut lain. Pendekatan analisis konjoin memberikan kesempatan kepada responden untuk menunjukkan tidak hanya produk-produk atau pelayanan alternatif yang ingin dipilih tetapi juga yang tidak ingin dipilih. Pendekatan tersebut mendekati realitas pelaku konsumen dalam membeli barang atau memilih pelayanan, dimana tidak semua alternatif perlu dipillih. Nilai atau utilitas relatif dari pilihan-pilihan alternatif yang tidak diminati responden tersebut dapat digunakan sebagai acuan yang harus dipenuhi oleh setiap produk atau pelayanan baru sebelum dipublikasikan kepada masyarakat. Ada 2 metode pengukuran dalam analisis konjoin yang akan dibandingkan dalam penelitian ini, yaitu metode full-profile atau evaluasi banyak faktor dan pairwise comparison atau evaluasi dua faktor. Perbandingan ini ditinjau dari aspek pengumpulan data dan hasil prosedur analisis. Aspek pengumpulan data meliputi kemudahan responden dalam mengevaluasi. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin mengkaji atribut-atribut apa saja yang dinilai mempengaruhi preferensi mahasiswa terhadap pekerjaan dengan membandingkan hasil pengukurannya menggunakan metode full profile dan metode pairwise comparison dalam analisis konjoin. Oleh karena itu penulis memilih judul yaitu PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN (Studi Kasus Mahasiswa S1 FMIPA USU). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih pekerjaan.

2. Metode mana yang lebih efisien dan mudah untuk digunakan dalam penelitian ini. 1.3 Batasan Masalah Agar pembatasan masalah lebih jelas, maka penulis memberikan batasan yang akan dilakukan yaitu: 1. Responden adalah mahasiswa Strata-1 Reguler FMIPA USU 2. Mahasiswa berstatus masih aktif kuliah dan sedang menjalani semester 6 dan semester 8. 3. Sampel mahasiswa diambil dengan menggunakan metode proportional stratified sampling. 1.4 Tinjauan Pustaka Analisis konjoin (conjoint analysis) diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh psikologi matematika dan statistisi yaitu Luce dan Tukey pada tahun 1964, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan para pemakainya. Analisis konjoin yang mulai dikembangkan pada tahun 1970-an mulai banyak digunakan pada bidang ilmu, seperti Psikologi, Biologi, dan ilmu sosial lainnya. Analisis konjoin merupakan sebuah teknik peubah ganda yang digunakan untuk mengetahui preferensi atau keinginan konsumen terhadap produk atau jasa. Teknik ini didasarkan pada penilaian terhadap kombinasi nilai atau utilitas yang disediakan oleh masing-masing analisis atribut. (Santoso, 2010) Analisis konjoin digunakan untuk memahami bagaimana responden mengembangkan preferensi terhadap suatu produk atau jasa. Peneliti mula-mula merancang suatu daftar pertanyaan (kuesioner) yang memuat semua kemungkinan atribut dan masing-masing tingkat atribut produk tersebut. Daftar pertanyaan (kuesioner) tersebut dinamakan produk hipotesis. Produk hipotesis itu selanjutnya disajikan kepada responden yang akan memberikan evaluasi keseluruhan tentang

produk atau pelayanan tersebut. Dan dalam penelitian ini, akan membandingkan hasil pengukuran dengan menggunakan 2 metode, yakni metode presentasi full profile dan metode pairwise comparison. Berdasarkan penelitian Riskinandini (2006), atribut yang dinilai mempengaruhi mahasiswa dalam memilih pekerjaannya adalah kesesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerjaan, bidang kerja (pemerintahan, swasta, profesional, wiraswasta), reputasi tempat kerja, dan gaji yang diperoleh. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa atribut yang dianggap paling berpengaruh dalam menentukan preferensi mahasiswa terhadap bidang kerjanya adalah gaji lalu disusul dengan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang kerja. Pada kenyataannya selain keempat atribut yang telah disebutkan, masih ada atribut lain yang kemungkinan mempengaruhi mahasiswa dalam memilih bidang kerjanya, misalnya saja lokasi tempat kerja dan fasilitas yang diberikan oleh tempat kerja. Oleh sebab itu, pada penelitian ini penulis menggunakan 6 atribut yaitu bidang kerja (pemerintahan, non-pemerintah, wirausaha), kesesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerjaan, reputasi tempat kerja, gaji, lokasi tempat kerja dan fasilitas tempat kerja. Model dasar analisis konjoin secara matematis sebagai berikut : mm ii kk ii Keterangan : UU(XX) = iiii ii=1 jj =1 XX iiii U(X) : Utilitas total. α ij : Nilai kegunaan dari atribut ke-i (i = 1,2,3, m) dan taraf ke-j (j = 1,2,3,...,m) k j m i X ij : Jumlah taraf atribut ke-i. : Jumlah atribut ke-i. : Atribut variabel dummy ke-i taraf ke-j. (1= taraf muncul; 0 = tidak muncul)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006), preferensi adalah pilihan, kesukaan, kecendrungan, atau hal yang didahulukan, diprioritaskan dan diutamakan daripada yang lain. Sedangkan menurut Simamora (2003), preferensi berasal dari kata prefer adalah kecenderungan atau kesukaan seseorang memilih sesuatu. Menurut Supranto (2004), data preferensi mengurutkan merek atau stimulus dinyatakan dalam preferensi responden untuk beberapa atribut/ciri/sifat. Cara yang biasa dilakukan ialah bahwa data diperoleh melalui peringkat preferensi. Responden diminta untuk membuat peringkat merek paling disukai sampai yang paling tidak disukai. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Proportional Stratified Sampling. Dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok (misalnya strata) N 1, N 2, N 3, N i, sehingga N 1 + N 2 + N 3 + + N i = N. Kemudian membuat simple random sample dari f = n/n pada setiap strata. (Fatkhurohim, 2009). 1.5 Tujuan Penelitian 1. Mengukur nilai kegunaan (utility function) dari taraf-taraf tiap atribut dan membandingkan nilai kepentingan relatif (relative importance) atau NPR dari atribut-atribut yang mempengaruhi responden dalam memilih pekerjaan. 2. Membandingkan efisiensi dan efektifitas metode pengukuran full profile dan pairwise comparison dalam hal pengumpulan data maupun hasil analisisnya. 1.6 Kontribusi Penelitian Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu bahan informasi/input bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

USU untuk memperkaya literatur dalam bidang statistika yang berhubungan dengan analisis konjoin. Bagi Pembaca/pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian serupa pada agenda penelitian mendatang dengan menggunakan pendekatan variabel-variabel penelitian lainnya. 1.7 Metodologi Penelitian Adapun metodologi penelitian dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Perumusan masalah dan pemilihan atribut beserta tarafnya. a. Dalam penelitian ini ada 6 atribut yang akan diteliti yaitu bidang kerja, kesesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerjaan, reputasi tempat kerja, gaji, lokasi tempat kerja, fasilitas tempat kerja. b. Menyusun taraf dari setiap atribut : Tabel 1.1. Atribut dan Taraf Atribut No. Atribut Taraf Atribut Keterangan 1 Pemerintahan 1. Bidang Kerja 2 Non-Pemerintah 3 Wirausaha Kesesuaian latar belakang 1 Sesuai 2. pendidikan dengan pekerjaan 2 Tidak Sesuai 1 Sangat Baik 3. Reputasi tempat kerja 2 Cukup Baik 1 >Rp4.000.000 2 Rp3.001.000 Rp4.000.000 4. Gaji 3 Rp2.001.000 Rp3.000.000 5. Lokasi tempat kerja 6. Fasilitas tempat kerja 4 <Rp2.000.000 1 <10 km 30 km 2 >30 km 1 Tunjangan Kesehatan 2 Penggunaan Inventaris

2. Perancangan penelitian (design research), seperti penentuan responden dan teknik pengambilan sampel yang dilakukan. 3. Perancangan kuesioner, dimana dilakukan perancangan kombinasi dari taraf-taraf atribut stimuli). Rancangan kombinasi yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk metode full profile ada 15-6+1 atau 10 stimuli (minimal), dan pairwise comparison karena terdapat 6 atribut, maka kartu yang dievaluasi responden pada metode ini ada 6(6-1)/2 yaitu 15 kartu stimuli. 4. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden (mahasiswa) untuk kedua metode pengukuran tersebut. Data respon yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah rating (menilai) untuk metode full profile, dan ranking (mengurutkan) untuk metode pairwise comparison. 5. Melakukan uji validitas dan reliabilitas. 6. Menganalisa data yang telah dikumpulkan. Diawali dengan mengeksplorasi data secara keseluruhan, dilanjutkan dengan menganalisis data untuk pengukuran full-profile menggunakan software SPSS For Windows 17.0, sedangkan analisis untuk pengukuran pairwise comparison menggunakan pendekatan metode Thurstone Case V. 7. Membandingkan hasil analisis data untuk kedua pengukuran.