SIMULASI ABSORPSI MULTIKOMPONEN HIDROKARBON DENGAN VISUAL BASIC 6.0 METODE BURNINGHAM-OTTO SUM RATES

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I DISTILASI BATCH

BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia?

OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN

KOLOM BERPACKING ( H E T P )

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL

SIMULASI DISTILASI BATCH BERBASIS PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. BAHAN YANG DIGUNAKAN Aquades Indikator PP NaOH 0,1 N Asam asetat pekat Trikloroetan (TCE)

PERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin

TRANSFER MASSA ANTAR FASE. Kode Mata Kuliah :

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.

Before UTS. Kode Mata Kuliah :

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

MODEL SIMULASI ABSORBSI GAS CO 2 DALAM LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) BERPROMOTOR PIPERAZINE (PZ) DALAM PACKED COLUMN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepat, menjadikan komputer

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGAMBILAN ASAM PHOSPHAT DALAM LIMBAH SINTETIS SECARA EKSTRAKSI CAIR-CAIR DENGAN SOLVENT CAMPURAN IPA DAN n-heksan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan

BAB II. KESEIMBANGAN

BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)

Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi.

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TUTORIAL III REAKTOR

PEMBUATAN PROGRAM PEMBELAJARAN TENTANG GAS IDEAL DENGAN DELPHI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PMD D3 Sperisa Distantina

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini komputer memegang peranan penting dalam mempermudah suatu

Pada proses pengeringan terjadi pula proses transfer panas. Panas di transfer dari

ANALISA PROSES ABSORBSI LARUTAN COSORB SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMURNIAN GAS CO. Fahriya P.S, Shofi M.S, Hadiyanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIMULASI PROSES EVAPORASI NIRA DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) B-399

PENGARUH KENAIKKAN REFLUX RATIO TERHADAP KEBUTUHAN PANAS PADA KOLOM DISTILASI DENGAN DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS)

ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER

BAB III ANALISIS SISTEM

Salah satu aplikasi data keseimbangan uap-cair adalah analisis flash distillation. FLASH DISTILATION

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan komputer pada masa sekarang ini sangat pesat dalam kehidupan

DESAIN ALAT DISTILASI UNTUK MEMPEROLEH ETANOL DENGAN KADAR OPTIMUM

Cara Menggunakan Tabel Uap (Steam Table)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah komputer, yang menjadi salah satu perkembangan ilmu

Pemodelan Numerik Reaksi Enzimatik Imobilisasi

KAJIAN EKSPERIMENTAL KINERJA KOLOM-VENTURI DAN KOLOM SEMBUR UNTUK PENYISIHAN TOLUEN SEBAGAI MODEL TAR DARI ALIRAN GAS PRODUSER

PENGURANGAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN LARUTAN CALSIUM CHLORIDE (CACL2) PADA WAKTU SIANG HARI DENGAN VARIASI SPRAYING NOZZLE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Praktikum Kimia Fisik

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH

MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan

PERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat

BAB 6 ANALISIS 6.2. Analisis Perhitungan dan Hasil Perhitungan Absorpsi CO2 dengan Air Menggunakan Analisis Gas

Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN

NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA

Wusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

Sistem tiga komponen

Kondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum

PACKED BED ABSORBER. Dr.-Ing. Suherman, ST, MT Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Edisi : Juni 2009

BAB I PENDAHULUAN. Selain berfungsi sebagai Sumber Pendapatan Daerah, bahwa PDAM juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR SIMBOL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRACT Latar Belakang Keaslian Penelitian 5

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) sudah semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Diagram Segitiga dan Kesetimbangan Cair-Cair

...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penghitungan Polusi Udara Dalam Ruangan dengan Metode Eliminasi Gauss

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

BAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Perancangan program aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN 101,33 kpa, 79,99 kpa dan 26,67 kpa

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum

Transkripsi:

PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 SIMULASI ABSORPSI MULTIKOMPONEN HIDROKARBON DENGAN VISUAL BASIC 6.0 METODE BURNINGHAM-OTTO SUM RATES M. Kis Harwanto, Shintoko Adjie dan Purwanto Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Program ini digunakan untuk melakukan simulasi absorpsi multikomponen hidrokarbon, dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan dilengkapi fasilitas database. Adapun metode yang digunakan adalah metode Burningham-Otto Sum Rates yang merupakan salah satu algoritma modern. Pada algoritma modern perhitungan stage demi stage dilakukan dari stage 1 (puncak kolom) sampai stage n (dasar kolom) dengan memanfaatkan matriks tridiagonal. Data yang diperlukan untuk perhitungan neraca panas diperoleh dari database yang dibuat menggunakan Visual Data Manager dengan format Microsoft Access. Dari program yang dibuat diperoleh hasil berupa laju alir uap dan cair pada masing-masing stage, komposisi hasil atas dan bawah, dan temperatur masing-masing stage. Program ini sudah dapat dijalankan dengan baik, akan tetapi memerlukan fasilitas tambahan berupa perluasan permasalahan dan fasilitas untuk menambah komponen yang belum ada dalam database sehingga halini dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut. Kata Kunci: absorpsi, multikomponen, matrik tridiagonal. PENDAHULUAN Perhitungan absorpsi multikomponen dapat menghabiskan waktu yang lama jika mengggunakan perhitungan stage demi stage secara manual dengan neraca panas dan neraca massa serta kesetimbangan uap cair. Adanya komputer memungkinkan penyelesaian absorpsi multikomponen lebih teliti, waktu dan biaya yang lebih sedikit, selain itu akan didapatkan hasil yang mendekati nilai eksak. Metode yang digunakan adalah metode Burningham-Otto Sum Rates dimana algoritmanya merupakan salah satu algoritma modern dan memanfaatkan matriks tridiagonal. Pada penelitian kali ini program dilengkapi dengan database sehingga memudahkan pengguna dalam memberikan input kepada program. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 karena mempunyai keunggulan antara lain program menggunakan GUI ( Graphical User Interface ) sehingga lebih mudah dipahami oleh pengguna, selain itu memudahkan programer untuk membuat listing program karena baris-baris perintah lebih tertata rapi dan bahasa pemrograman yang relatif lebih sederhana dibanding C ++. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat program komputer untuk perhitungan destilasi multikomponen metode Burningham-Otto Sum Rates dengan database menggunakan Visual Basic 6.0. TINJAUAN PUSTAKA 1. Absorpsi Absorpsi merupakan salah satu proses separasi yang digunakan dalam berbagai industri. Proses ini memanfaatkan sejumlah massa solvent untuk memisahkan suatu komponen tertentu dari komponennya melalui suatu mekanisme difusi. Dalam absorpsi, terjadi kontak antara fase gas dengan fase cair dan perpindahan massa yang terjadi hanya satu arah yaitu dari fase gas ke fase cairan. Perpindahan massa satu arah ini akan menyebabkan naiknya jumlah komponen yang lebih mudah larut dalam solvent. Absorpsi multikomponen merupakan proses absorpsi yang melibatkan lebih dari dua komponen. 2. Persamaan MESH (Material, Equilibria, Summation and Heat Balance) Untuk tiap komponen i yang berjumlah C pada tiap stage j yang berjumlah N persamaan MESH-nya sebagai berikut : a. persamaan neraca massa M ij = L j-1 x i,j-1 +V j+1 y i,j+1 +F j z ij (L j +U j )x ij -(V j +W j )y ij = 0.(1) b. persamaan keseimbangan tiap komponen (C persamaan tiap stage) E ij = y ij -K ij x ij =0...(2) c. penjumlahan fraksi mol C ( ) y 1 = 0 S =. (3) y ij j i= 1 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG D-5-1

C ( S x ) x 1 = 0 j = i= 1 ij d. persamaan neraca panas H j = L j-1 H Lj-1 +V j+1 H Vj+1 +F j H Fj -(L j +U j )H Lj -(V j +W j )H Vj -Q j =0. (4).(5) 3. Metode-Metode Yang Digunakan Pada Absorpsi Multikomponen 3.1. Metode Pendekatan Factor kesalahan dengan metode ini mencapai 10% atau lebih. Metode-metode yang digunakan antara lain : a. Metode Smith-Brinkley (SB Method) b. Metode Fenske-Underwood-Gilliland (FUG Method) 3.2. Metode Teliti Metode yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi dua algoritma, yaitu : a. Algoritma Klasik Cara klasik menggunakan perhitungabn stage demi stage, dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Metode yang termasuk kelompok ini antara lain :! Metode Lewis-Matheson! Metode Thiele-Geddes Perhitungan dengan algoritma klasik mempunyai dua kerugian, yaitu: # Perhitungan tersebut harus bertemu di suatu titik di kolom biasanya di stage umpan, dan jika ada lebih dari satu umpan, harus dipilih suatu titik temu untuk tiap komponen. Jika volatilitas komponen-komponennya berbeda jauh, titik temu yang sama tidak dapat digunakan untuk seluruh komponen apabila kita ingin menghindari perhitungan numeric yang terlalu sulit. # Prosedur yang berbeda harus dilakukan untuk menangani komponen yang tidak terdistribusi. Konsentrasi komponen tidak terdistribusi pada titik tertentu dianggap nol. b.algoritma Modern Pada algoritma modern, perhitungan stage demi stage dilakukan dari stage 1 sampai stage N, dengan memanfaatkan matrik tidiagonal. Ada tiga metode.! Metode Wang-Henke Bublepoint! Metode Sum Rates! Metode Simultan Correction JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG D-5-2

METODOLOGI MULAI Tentukan Fj; xi,j; kondisi umpan (TFj; PFj; atau HFj) Pj; Uj; Wj; Qj; N Tentukan harga tear variabel Tj, Vj Hitung x dengan metode Thomas (matriks tridiagonal) Evaluasi Matrik Tridiagonal (Satu komponen pada satu waktu) Hitung harga Lj baru dan Vj baru Evaluasi berikutnya (Satu persamaan pada satu waktu) Normalisasi harga baru x ij untuk setiap stage. Hitung y ij dari x ij. Normalisasi y ij Ubah harga tear variabel Hitung harga baru Tj Penyelasaian simultan dari persamaan dengan Newton-Raphson Tidak Tidak konvergen τ < 0.01N? Ya Ya Konvergen Selesai a. Validasi Program Program yang telah dibuat kemudian diperiksa apakah dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan, yaitu dengan cara membandingkan hasil simulasi dengan data sekunder mengenai permasalahan yang sama dan telah diselesaikan. Data sekunder yang digunakan diambil dari Perry s Chemical Engineers Handbook edisi keenam, chapter 13, example 5. b. Simulasi Program Simulasi yang dilakukan menggunakan variabel : a. Laju alir gas yang akan diabsorpsi b. Laju alir absorbent oil c. Laju alir secondary absorbent oil d. Besarnya panas yang ditambahkan atu dikeluarkan dari suatu stage. e. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG D-5-3

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil dari langkah validasi program menunjukkan bahwa program telah dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan data sekunder, seperti yang dalam tabel sebagai berikut : Stage Suhu Hasil Simulasi Suhu pada Data Sekunder % Kesalahan ( o F) ( o F) 1 84.66 84.9 0.28 2 86.13 86.0 0.15 3 86.99 86.7 0.33 4 86.97 85.8 1.36 5 87.91 86.5 1.63 6 88.42 87.1 1.51 7 85.65 85.0 0.76 8 91.01 91.3 0.31 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG D-5-4