TAKUITAS HUI(UII U]IIYERSITAS SURABAYA SURABAYA t992 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELARANGAN ABSTRAK SKN.IPSI OLEH ASNI SOEWANDAYANA

dokumen-dokumen yang mirip
TIIIIAUAII YURIDIS IERITI AP IGiIERDEKAAII AFRII$ BARAT DTYA ( ilalrllbla ) DATAM HUt(Utrl t]tierlrast( ilat ABSTRAK SKRIPSI

FAI(UITAS HUI(UM UIIIYERSITAS SURABAYA SURABAYA r993 ABSTRAK SKRIPSI

PENJAHAT PERANG DITINJAU MENURUT HUKUM INTERNASIONAL ABSTRAK SKRIPSI. OLEH RUSTYATTITO TRIST{O DJATMIKO 1{RP xtrm

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT

rs93 DAII\M MASALAH PERAI IG IRAht - IRAK PENERAPAN HI.'KT,IM HI,JMAMIER RAHAYU WIJAYANI ilrp xnil 8it. 7.0o4.t ABTITRAK SKRIPSI

FAI(UITAS HUtruil UilIVERSIIIS SURABAYA SURTBAYT t993

IIAI iieiidiaiii RUMAII PEIIII{GGAIAII YAIIG DIBAIIGUII ITTPA PERSETUIUAII AHII WARIS YAIIO IAIT.: DtTtiltAU l AR SE0t HUt(Ut PERDATA

t993 otell RAHPANTJA.BUDI IlllfAuAll IERHADAP ttsltltas KREI IT lellgall ltlellggullal$] lailill{all Blllcul{lll Ytll0 BERDIRI Dl ATAS TlllrH Hll(

PENYELESAIAN KONFLIK HIZBULLAH ISRAEL DI LIBANON OLEH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL

FAKUI.IAS HUI(UM UIIIYERSITAS SURABAYA SURABAYA lg92 ABSTRAK SKRIPSI. otell. YAPTO WITLY SItrATRA Nn,P 2870t15 ttffrm A7.7. O{0[,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai. perlindungan pihak ICRC ditinjau dari Konvensi Jenewa 1949 dan

t993 SURABAYA AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ARI NURLITA WAHYUDI ilrp ABSiTRAK SKRIPSI

ABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI

TINDAKAN ISRAEL ATAS PENGUSIRAN

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

ASPEK IIUIruM CEII ATAS BAWA YAIIG TAIIGGAL PEIIERBITAIIIIYA TUIIOUR DAiI DITIILAK I LEII BAIIK DE]IGAII ATASAII REIGIII]IOilTA IELAH DITUTUP

TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP KASUS PENGGUNAAN SENJATA KIMIA OLEH SURIAH S K R I P S I

PERAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA BANGSA DALAM PEMBATASAN PENGGUNAAN SENJATA

t993 SURABAYA GANTI RUGI AKIBAT PENCEMARAN NAMA BAIK BENNY KOSASIH ABSTRAK SKRIPSI SEBAGAI PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OIEH t{rp

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

t99 4 TAI{GGUNG JAWAB PERANTARA DAGAT'IG EFEK DALAI\{ MELAKUI(AN PENYERAHAT{ SAHAM YAI\G TERI"AMBAT PADA IIWESTOR ABSTRAK SKRIPSI

Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERLINDUNGAN HUKI.'M BAGI PEMBELI YANG BERITIKAD BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Humaniter Internasional bertujuan untuk memanusiawikan perang agar korban

BAB I PENDAHULUAN. Konflik bersenjata atau dalam bahasa asing disebut sebagai armed conflict

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

Serikat (telah menandatangani, namun belum bersedia meratifikasi), menguatkan keraguan akan perjanjian ini.

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

BAB I. PENDAHULUAN. negara dalam rangka mencapai tujuan tujuan tertentu telah banyak dipraktekan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAKALAH. Hukum Hak Asasi Manusia & Hukum Humaniter. Oleh: Dr. Fadillah Agus, S.H., M.H. FRR Law Office FH Unpad

BAB I PENDAHULUAN. negara dimana wilayah daratnya berbatasan dengan laut. menimbulkan kerenggangan hubungan dan apabila berlarut-larut akan

BAB III. PENUTUP. internasional dan merupakan pelanggaran terhadap resolusi-resolusi terkait

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Perang Dunia II tepatnya tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, dunia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Frffirlts utur su. utfvflstlas surtbayt. XlRt : tl?.oof.t2oa.0 t12 I'IAII AGTXITINE DWASTI'TI

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROTOKOL OPSIONAL PADA KONVENSI TENTANG HAK ANAK TENTANG KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA)

BAB I PENDAHULUAN. perdamaian dan keamanan internasional. PBB/United Nations lahir pada tanggal 24

. SURABAYA. l t z0ltt Etolt( il Et$ruusr ABSTRAK SKRIPSI. rnp 2aaol ta rurm {. t2oct.olotl

IIIIDAI(AII - TI]IIIAKAII PERSERIKATA]I BA]IOSA - BAIIGSA DAI.AM IIEIIYETESAIKAII SEIIOIGTA BERSEII'ATA AlITARA SERBIA DAII BOS]IIA

rg94 OtEH ATAS DASAR KEPENTINGAN NASIONAL RIENA WAHYUNINGRUM ]{RP t{lrm OO4. t206r. 0609:l

FAKULTAS HOKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

suntbtyr tllil( YAI G ltulilrt( lt DtItltfAU DtRl t993 tnp 2!tor 0E RUDY ANDRIYANTO ilfnu ra7.00a.rzgia.wt ABSTRAK SKRIPSI

LEGALITAS PENGGUNAAN BOM CURAH (CLUSTER BOMB) PADA AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

-2- Konvensi Jenewa Tahun 1949 bertujuan untuk melindungi korban tawanan perang dan para penggiat atau relawan kemanusiaan. Konvensi tersebut telah di

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SERANGAN AMERIKA SERIKAT KE AFGHANISTAN DAN IMPLIKASINYA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG HUKUM INTERNASIONAl

IGDUDUKAII IIIAI( IIIGI(IT DALAiI PEIYARISAI{ ME]IURUI HUI(UiI ADAT IATUA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

OtEH ABSTRAK SKRTPSI. DESSY EVALINA NRP N RM t. 36&n IIUI(UM BAOI PEI{ERIMA GIR(I BITYIT DIBATAI.I(AI{ {IIEII PEI{ARII(

Dalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak. I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang

POKOK-POKOK HUKUM HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP INTERVENSI PIHAK ASING ATAS KONFLIK INTERNAL LIBYA BERDASARKAN RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PBB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam memahami hukum Organisasi Internasional. tidak dapat dipisahkan dari sejarah pembentukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

r994 FAKUTTAS IIUI(UilI UIIIYERSITAS SURABAYT SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL

Sumber Hk.

ATURAN PERILAKU BAGI APARAT PENEGAK HUKUM

LEGALITAS PENGANCAMAN DAN PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

TINJAUAN HUKUM DALAM PRAKTIK AKUISISI TERHADAP PERUSAHAAN YANG GO - PUBLIC

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1998 TENTANG

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia memiliki cita-cita dan tujuan utama untuk

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA OLEH ISRAEL TERHADAP WARGA SIPIL PALESTINA DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini yang berjudul Tindakan Amerika Serikat dalam

HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL PERTEMUAN XXVII, XXVIII & XXIX. By Malahayati, SH, LLM

penting dalam menciptakan hukum internasional sendiri.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PELANGGARAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM KONFLIK BERSENJATA ISRAEL-HEZBOLLAH Oleh

Tuduhan Amnesty Internasional terhadap Sudan terkait penggunaan senjata kimia di Jabal Murrah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Kompas 18 Maret 2004, Perlindungan terhadap konsumen di Indonesia ternyata masih

TANGGUNG GUGAT PERJANJIAN WARALABA PADA,ES TELER 77" 01 SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI

Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata

SEI{OKETA YURISIIII(SI TAIIDAS K(INTIIITT{ IGPUTAUAII I{ATUI{ AIITARA NECARA IIIlt(lI{ESIA DENGAI{ VIETI{AI ABSTRAK SKRIPSI

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

Tlltf^Uilt vunldts,?ent(saltaalt tsurailst mntsta l[ perusrhmil $unfitst ftst tltdoltesta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELARANGAN.SENJATA KIMIA DAN BIOLOGI ABSTRAK SKN.IPSI OLEH ASNI SOEWANDAYANA ilrp 2t70086 iltrm t7. t.ooa. 1m6t. toa:to TAKUITAS HUI(UII U]IIYERSITAS SURABAYA SURABAYA t992

Surabaya, Mahas i swa Agustus 1992 yang ber sangkut an Asn i soewandayana Dekan Menge t ahu i Pemb /t o7" Danie I Djoko Tarlinan, S. /,//,/ f //r.-'rz" 74 // / U_=-- J.M. Atik Krustiyati' S.H. ' M.S

ABSTRAK Pengaruh kemajuan bidang teknologi terlihat pula dalam Hukum Int'ernasional. Hal ini disebabkan iarak jangkau suatu sisten senjata sudah tidak dapat dipertahankan lagi, artinya tidak ada ternpat di dunia ini yang tidak dapat dijangkau oleh senjata lagi. Demikian pula senjata kimia dan biologi tetap pada kelasnya sesuai dengan klasifikasinya dalam senjata-senjata modern. Pengguna&n senjata-senjata kimia dan biologi semakin meluas pada s&at Perang Dunia Pertama, Hal ini nengakibatkan kerusakan fatal yaitu 1.300.000 nanusia menjadi korban dan lebih dari 100,000 keadaannya parah, Gambaran tragis tersebut menimbulkan kesadaran untuk mencegah terjadinya perang kimia. Upaya masyarakat Internasional untuk menanggulangi bahaya senjata ini sebenarnya telah cukup jauh dan panjang bahkan sebelum Perang Dunia Pertama, Kemudian usaha-usaha tersebut diintensifkan hingga timbul peraturan baru. yaitu Protokol Genewa 1925 yang mengatur secara khusus larangan penggunaan senjata-senjata kimia dan biologi. Namun peraturan tersebut ternyata nasih mempunyai beberapa ke lemahan yang dapat menimbulkan

adanya terobosan-terobosan untuk melakukan pelanggaran. Sehubungan ha1 tersebut protokol ini dibicarakan lagi dan terdapat beberapa sup I emen/ t ambahan yang diwujudkan dalam perjanjian Internasional misal konvensi senjata biologi Iahur. 1972. Perjanjian ini jelas dipengaruhi oleh kemajuan dalan bidang teknologi yang lebih canggih, dan ini dianggap sebagai satu langkah dalam penyempurnaan Protokol Genewa 1925 walaupun belum mencakup senjata kimia. Namun akhir-akhir ini dunia dikejutkan kembal i dengan terdengarnya berita penggunaan dan produksi senjata kimia dan biologi di berbagai media massa, misal : Perang Teluk antara Irak dan Iran, Afghanistan, Irak dalam aneksas inya ke Kuwait. Terhadap permasalahan tersebut, maka saya rnengadakan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas dari pe laksanaan pelarangan senjata kimia dan biologi dan upaya-upaya yang dapat di lakukan oleh PBB sebagai organisasi internasional satu-satunya. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran teori dalam hai ini adalah berdasarkan peraturan pelarangan senjata kimia dan biologi yang berlaku, Piagam PBB, Hukum Internasional Humaniter dengan kenyataan yang ada.

Dalam skripsi ini pendekatan masalah di lakukan dengan metode pendekatan yuridis normatif karena pembahasan masalah dalarn skripsi ini berdasarkan pada peraturan tentang pelarangan senjata kimia dan biologi yang ada dan masih berlaku' kebiasaan internasionql yaitu piagam PBB dan statuta Mahkamah Internasional yang terkait dengan permasalahan yang saya kemukakan, Sumber data yang dipergunakan dalam skripsi edalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer yaitu peraturan pe rundang-undangan (per&turan yang mengatur tentang Iarangan pemakaian senjata kimia dan biologi) dan bahan hukum sekunder yang berupa bukubuku literatur dan tulisan para ahli yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam skripsi. Pengumpulan data dalam skripsi ini di lakukan dengan jalan membaca, mempelajari dan mengklasifikasi bahan hukum primer serta bahan hukum sekunder agar dapat diketahui suatu gambaran yang jelas dalam hubungennya dengan pernasalahan yang d ibahas. Pengolahan data di lakukan dengan menggunakan metode deduksi yang bertolak dari hal-hal yang umum menuju kepada hal-hal yang khusus. Dalam arti bahwa peraturan pelarangan pernakaian senjata kimia dan biologi akan diterapkan terhadap permasalahan yang dibahas

sedangkan analisis data di lakukan dengan metode kualitatif yaitu suatu netode yang berdasarkan atas pernikiran yang logis, bernalar dan runtut dengan mene laah secara sistenatis peraturan pe rundang-undangan yang berkaitan dengan nasalah yang dibahas sehingga menghasi 1- kan uraian yang bersifat deskriptif analistis, Penelitian dalam skripsi ini memerlukan uraian yang dibagi dalam beberapa fase. a. Fase pengumpulan dat& : 6 minggu. b. Fase pengolahan data : 8 minggu. c. Fase anal ist is data : 8 minggu, Pokok hasil penelitian dalam skripsi ini adalah pe larangan pemakaian senjata kimia dan biologi pada saat perang telah diatur dalam protokol Genewa 1925, Namun karena protokol ini mempunyai banyak kelemahan dan setelah adanya kesepakatan bersama untuk nenberlakukan secara bebas atau terpisah kemudian ada tambahan dalam protokol ini. Tambahan/ sup I emen ini diwujudkan dalam Konvensi Senjata Biologi Tahun 1972 yang merupakan langkah penyempurnaan protokol Genewa 1925. Walaupun hanya mencakup senjata biologi. Dalam konvensi ini tidak hanya mengatur larangan penggunaan tetapi juga batas-batas produksi, pengembangan dan penyimpannya. Dengan demikian peraturan ini juga telah dipengaruhi

oleh perkembangan teknologi yang Iebih canggih.. Pelaksanaan Konvensi Senjata Biologi Tahun 1972 telah ditinjau dua kali, sedangkan yang terakhir diadakan juga konferensi yang ketiga tahun 1991 yang bermaksud agar pe larangan senjata biologi dapat mencakup keseluruhan permasalahan. Sejajar pengaturan terhadap senjata biologi maka pengaturan secara terpisah pun terus diupayakan, Kemudian PBB sebagai organisasi juga terus berupaya demi terlaksananya Internasional dengan baik pelarangan ini, misalnya: adanya Dewan perlucutan Senjata dan menge luarkan Resolusi apabila hal tersebut menpengaruhi Perdamaian dan Keamanan Internasional. Dengan demikian kesimpulannya pelaksanaan pe- Iarangan senjata kimia dan biologi adalah relatif efektif. Upaya yang dapat di lakukan oleh pbb dalam kaitannya dengan pelaksanaan pelarangan senjata kimia dan biologi tidak terlepas dari ketentuan yang tercantum dalam Piagam PBB sebagai dasar untuk bertindak dalan mencapai tujuan yaitu perdamaian dan keamanan Internasional.