Dalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak. I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang

Transkripsi

1 Dalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang itu Ialu timbul adanya lembaga-lembaga keuangan baik yang sifatnya bank ataupun non bank yang bermunculan yang berkedudukan sebagai kreditur yang siap memberi kan hutang kepada pihak yang memer'l ukan atau debitur dengan imbalan adanya jaminan tertentu. Jadi di sini agar pihak-pihak pember.i hutang atau kreditur merasa dirinya aman atau tidak djrugikan oleh debitur, maka debitur memberikan sesuatu sebagai j ami nan atas pelunasan hutang-hutangnya. Jaminan barang bergerak yang diberikan oleh debitur kepada kreditur disebut dengan gada.j. cadai menurut pasal 1150 Kitab Undang-undang Hukum perdata : Suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya. Dan memberi kan kekuasaan kepada si be rpi ut ang itu unt uk mengambi I pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari orang-orang yang berpiutang Iainnya dengan kekecual ian biaya untuk melelang barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan. Gadai merupakan salah satu usaha yang diiakukan di dalam usahanya untuk membantu memperbai ki perekonomian nasional bagi seluruh rakyatnya. Perusahaan Umum Pegadaian adalah salah satu instansi pemerintah yang

2 memberi kan kredit dengan cara mudah, cepat, nyaman, prosedurnya t idak berbelit-bel it dan.i deal bagi orang yang mendesak akan keperluan sejumlah uang tuna.i dan tidak memberatkan beban bagi pihak debitur. Hal jni merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki taraf pemerintah hidup rakyat I ndones i a. Perusahaan Umum Pegadaian adalah lembaga yang memberi kan pinjaman uang kepada debitur dengan jaminan benda bergerak. Apabi la telah terjadi persetujuan atau kesepakatan diantara keduanya, maka barang jaminan ada di bawah kekuasaan kreditur dan sebaliknya debitur mendapat imbalan selain mendapat uang pinjaman juga membawa Surat Bukti Kredit sebagai alat bukti untuk mengambi I barang jaminan apabi la hutang debitur telah dilunasi. Apabila debitur tidak memenuhi kewajibannya, dalam hal ini debitur tidak melunas.i uang pinjaman, bunga serta biaya penyimpanan dan asuransi dalam perjanjian kredit dengan jaminan gadai di Perusaha4l Umum Pegadai an maka barang j ami nan akan di j ual pada Ie lang yang diiakukan sendiri oleh Perusahaan Umum pegadaia. Hal ini dikarenakan pelelangan yang dilakukan oleh perusahaan Umum Pegadaian adalah berdasarkan ketentuan

3 khusus ( I ex speci a1 i s ) yang berbeda dengan pel el angan pada umumnya ( 1ex generalis). Tegasnya mel al ui pel e langan berart i perusahaan Umum Pegadaian menuntut haknya dari debitur. Di sjni Perusahaan Umum Pegadaian dapat menuntut pemenuhan perikatan dan ganti rugi kepada debitur. Penyusunan skripsi ini diiakukan dalam beberaoa tahan atau fase sebagai berikut : - Fase persiapan : 4 minggu - Fase pengumpulan data : 4 minggu - Fase pengoiahan data : 4 minggu Pendekatan masalah yang dipergunakan dalam skripsi adalah secara yuridis normatif, yaitu pendekatan masalah yang didasarkan pada peraturan perundangundangan yang ber'l aku, dalam hal ini Kitab Undangundang Hukum Perdata pasal tentang gadai, tentang perjanj ian kredit serta wanprestasi dan Aturan Dasar Pegadaian dasar hukumnya adalah Reglement pegadaian, ditetapkan dengan Undang-undang pemerintah tertanggal 29 Maret 1928 Staatblad Nomor 81 dan Buku Tata Pekerjaan Pegadajan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Perusahaan Umum Pegadaian Nomor : pr. Z/4/45 Sumber data yang dipergunakan dalam skripsi.i n.i adal ah dat a sekunder yang terd.i ri dari :

4 - Bahan hukum primer, yaitu berupa peraturan perundangundangan yang ber'l aku, dalam hal ini Kitab Undangundang Hukum Perdata pasal tentang gadai dan perjanj ian kredit serta wanprestasi dan peraturan Perudahaan Umum Pegadaian yaitu Reglement pegadaian ditetapkan dengan Undang-undang pemerintah tertanggal 29 Maret 1928 Staatblad Nomor 81 tentang Aturan Dasar Pegadaian dan Surat Keputusan Kepala Umum pegadaian Nomor : Pr. 2/4/45 tentang Buku Tata pekerjaan pegada i an. - Bagan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang sifatnya menjelaskan bahan hukum primer, yang berupa Iiteratur, media cetak, karya ilmiah dan hasil kuliah yang membahas permasalahan yang sedang dibanas. Selain data sekunder tersebut di atas, sebagai pelengkap saya memperoleh data secara Iangsung dari Iapangan yaitu dj Perusahaan Umum Pegadaian Surabaya Cabang Di noyo Tangsi sebagai penunjang. Pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan membaca, mempelajari dan memahami bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, Serta diperoleh informasi dari Pimpinan Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Dinoyo Tangsi dengan jalan melakukan wawancara yaitu tanya jawab secara langsung dengan pimpinan Perusahaan Umum

5 Pegadaian Cabang Dinoyo Tangsi Surabaya. Pengolahan data dalam skripsi ini di lakukan dengan metode deduksi, yaitu metode yang bertolak dari hal-hal yang bersifat umum yaitu mengenai perjanjian gadai, perjanj ian kredit dan wanprestasi menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata kemudian ditetapkan pada permasalahan dalam skripsi yang terdapat di perusahaan Umum Pegadaian sehingga menghasjlkan suatu kesimpulan yang bersifat khusus yang merupakan j awaban atas permasalahan dalam skripsi ini. Sedangkan anal isis dengan berdasarkan atas pemikiran 1ogis, nalar dan runtut dar.i data-data peraturan sekunder dengan menelaah secara sistematis perundang-undangan yang demikian hasi'l-hasil anal isis tersebut dipergunakan untuk menjawab permasal ahan yang di kemukakan, Lokasi penelitian dalam skli psi ini pada Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Dinoyo Tangsi Surabaya, Hasi I pokok penel'i tian adalah bahwa dalam hal debitur wanprestasi yaitu debitur tidak melunasi uang pinjaman bunga dan biaya penyimpanan serta asurans.i. Kreditur dapat melelang barang jaminan untuk pelunasan hutang debitur, Kreditur dalam hal ini Perusahaan Umum Pegadaian melelang sendiri barang jamjnan. Pelelangan yang di lakukan Perusahaan Umum Pegadaian berdasarkarr pada ketentuan khusus (lex specialis).