BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKNA NOISE & UMPAN BALIK DALAM KOMUNIKASI

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial. Sebuah. pernyataan yang sekaligus menunjukkan identitas manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, Komunikasi berasal dari kata kerja bahasa Latin, Communicare,

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Program

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Caring merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan yang

Komunikasi dan Etika Profesi

Materi Minggu 1. Komunikasi

Modul Komunikasi Bisnis

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Interaksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

BAB II TINJAUAN TEORETIS

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

KOMUNIKASI POLITIK R O B B Y M I L A N A, S. I P M I K O M U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H J A K A RTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2000). Untuk hasil r hitung pada penelitian dapat dilihat pada kolom Corrected

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN MENGAJAR. RIYAN HIDAYATULLAH

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

Komunikasi dan Etika Profesi

ETIK UMB. Komunikasi Efektif. HARIS UTOMO, S.STP. M.Si. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanda-tanda (alamiah atau universal) berupa simbol-simbol (berdasarkan

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

KOMUNIKASI BISNIS. KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi.

Keterampilan Sosial Pustakawan Dalam Berkomunikasi Interpersonal

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association

BAB 2. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti. kata communico yang artinya membagi (Nasir dkk., 2011).

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB II LANDASAN TEORI

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

PENGERTIAN KOMUNIKASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan (Nurhasanah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran. Metodenya antara lain: berbicara dan mendengarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE KOMUNIKASI TUGAS. Kecakapan Antar Personil. Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak ( ) KELAS 4P45

Interpersonal Communication Skill

PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengirim pesan kepada penerima. Komunikasi merupakan aspek. pencapaian kesembuhan pasien (Siti Fatmawati, 2009:1)

KOMUNIKASI PESAN KOMUNI- KATOR KOMUNIKAN PENGIRIM PENERIMA SUMBER DISANDIKAN / ENCODING / DIUNGKAPKAN DIARTIKAN DECODING/ DIFAHAMI MEDIA UMPAN BALIK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II KAJIAN TEORITIS. agar terhubung dengan lingkungan dengan orang lain. Menurut Handoko (1994)

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

Pengertian Komunikasi Efektif

BAB 1. derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ahli komunikasi, antara lain adalah pendapat Hovland berikut : pendapatnya mengenai pengertian komunikasi sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya, istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa Latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Menurut Hybels dan Weafer II (dalam Liliweri, 2003) komunikasi merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan dan perasaan. Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis dengan katakata, atau yang disampaikan dengan bahasa tubuh, gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu di sekeliling kita sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya. Menurut Supraktiknya (1995) komunikasi dapat diartikan secara luas dan sempit. Komunikasi secara luas adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh pihak lain, sedangkan komunikasi secara sempit dapat diartikan sebagai pesan yang dikirim oleh seseorang kepada satu atau lebih 7

penerima, dengan maksud secara sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. Sedangkan Lasswell menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan: Who Says What In Which Channel To Whom With What Efect? Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu interaksi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan dari sumber pemberi pesan kepada penerima pesan melalui sebuah media dengan harapan adanya efek dari proses komunikasi tersebut. 2.1.2 Unsur dan Proses Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa unsur. Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam proses komunikasi yaitu: a. Pengirim (sender) atau sumber (resource) yaitu komunikator yang menyampaikan pesan atau mengirim informasi. b. Encoding adalah pengalihan gagasan ke dalam pesan. c. Pesan (message) adalah gagasan yang dinyatakan oleh pengirim kepada orang lain. d. Saluran (media) merupakan tempat dimana sumber menyalurkan pesan kepada penerima. e. Decoding adalah pengalihan pesan ke dalam gagasan. 8

f. Penerima (receiver) adalah individu atau kelompok yang menerima pesan. g. Respon (response) merupakan tanggapan atau reaksi yang timbul dari penerima pesan setelah menerima pesan. h. Umpan balik (feedback) merupakan reaksi terhadap pesan yang disampaikan kepada pengirim pesan. i. Gangguan (noise) merupakan efek internal atau eksternal akibat dari peralihan pesan. Secara sistematis, berdasarkan paradigma Harold Lasswell (dalam Effendy, 2006), maka proses komunikasi dapat dijelaskan sebagai berikut: Sender Encoding Message Media Decoding Receiver Noise Feedback Response Bagan 1. Proses Komunikasi Dalam proses komunikasi, sebuah informasi atau pesan disampaikan oleh seorang komunikator (sender). Sebelum menyampaikan pesan, komunikator terlebih dahulu melakukan encoding yang merupakan proses pengalihan gagasan ke dalam bentuk pesan yang selanjutnya 9

disampaikan melalui sebuah media. Pesan yang ditujukan kepada komunikan, selanjutnya menerima pesan dan melakukan proses decoding, yaitu mengalihkan pesan ke dalam sebuah gagasan untuk dapat menerima makna yang dimaksud oleh komunikator. Setelah melakukan decoding terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator, komunikan akan berespon terhadap pesan yang diterima dan melakukan umpan balik kepada komunikator. Komunikasi akan berhasil ketika komunikan mampu menerima pesan yang dimaksud oleh komunikator. Akan tetapi, selama proses komunikasi seringkali terjadi gangguan sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima oleh komunikan secara baik. 2.1.3 Bentuk Komunikasi Dalam proses komunikasi interpersonal, ada dua bentuk komunikasi yang dilakukan untuk dapat menyampaikan sebuah pesan, yaitu: a. Komunikasi verbal Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan ataupun yang ditulis. Melalui kata, seseorang dapat mengungkapkan ide atau gagasan yang ingin disampaikannya. 10

b. Komunikasi non verbal Komunikasi non verbal adalah transmisi pesan tanpa menggunakan kata-kata, dan merupakan salah satu cara yang terkuat bagi seseorang untuk mengirimkan pesan kepada orang lain (Potter & Perry, 2005). Komunikasi verbal lebih menekankan pada bahasa tubuh yang digunakan selama proses komunikasi yang dapat mendukung komunikasi verbal. 2.1.4 Keterampilan Dasar Berkomunikasi Menurut Johnson (dalam Supraktiknya, 1995), keterampilan dasar dalam berkomunikasi adalah sebagai berikut: a. Kemampuan untuk saling memahami yang meliputi sikap saling percaya, membuka diri, keinsafan dan penerimaan diri. Agar dapat saling memahami, maka diperlukan suatu sikap saling percaya yang selanjutnya saling membuka diri. Membuka diri berarti kemampuan untuk saling mengungkapkan tanggapan terhadap apa yang terjadi dengan menggunakan kata-kata maupun perbuatan. Sedangkan keinsafan diri dan penerimaan diri merupakan kemampuan untuk menyadari perasaan yang dialami dan kemampuan untuk mendengarkan oranglain. 11

b. Kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas. Kemampuan ini ditunjukkan dengan sikap hangat dan senang serta kemampuan untuk mendengarkan dengan menunjukkan pemahaman. c. Kemampuan untuk menerima dan saling memberikan dukungan, termasuk didalamnya kemampuan untuk menanggapi keluhan oranglain. d. Kemampuan untuk memecahkan konflik antarpribadi. Kemampuan yang dimaksud yaitu seperti kemampuan dalam menanggapi perbedaan pendapat. 2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Kemampuan seseorang dalam melakukan komunikasi, baik bagaimana cara menyampaikan pesan, mengemas dan menerima isi pesan serta merespon pesan yang disampaikan, akan berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor penting yang juga harus diperhatikan oleh setiap orang yang akan melakukan komunikasi. Faktor-faktor tersebut, antara lain (Potter & Perry, 2005) : a. Perkembangan Perkembangan manusia akan mempengaruhi kemampuan dalam menggunakan teknik komunikasi dan mempersepsikan pesan karena tingkat perkembangan 12

manusia bervariasi. Tingkat perkembangan akan berhubungan dengan perkembangan neurologi serta intelektual. b. Persepsi Persepsi adalah pandangan seseorang terhadap apa yang terjadi. Setiap orang akan menginterprestasikan dan memahami kejadian secara berbeda-beda. Perbedaan persepsi tersebut dapat mempengaruhi, menghambat bahkan memutuskan proses komunikasi dan kesalahan dalam menerima makna dari pesan yang dimaksud. c. Nilai Nilai merupakan hal apa yang dianggap penting dalam hidup seseorang dan pengaruh dari ekspresi pemikiran serta ide. Sehingga nilai dapat mempengaruhi seseorang dalam menginterpretasikan pesan. d. Emosi Emosi merupakan perasaan subjektif seseorang dan emosi akan mempengaruhi seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain. Emosi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk dapat menerima dan menginterprestasikan pesan yang dimaksud. 13

e. Sosiokultural Bahasa, pembawaan, nilai dan gerakan tubuh menunjukkan identitas budaya. Budaya akan mempengaruhi tata cara seseorang berkomunikasi. f. Jenis kelamin Laki-laki dan perempuan menunjukkan gaya komunikasi yang berbeda dan memiliki interprestasi yang berbeda dalam sebuah komunikasi. g. Tingkat pengetahuan Komunikasi dapat terhambat ketika orang yang berkomunikasi memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda dan kata-kata atau ungkapan yang digunakan tidak dimengerti oleh lawan bicara. h. Peran dan hubungan Perbedaan peran akan menimbulkan perbedaan teknik dan isi komunikasi dalam proses komunikasi. Sehingga untuk menjaga efektivitas komunikasi, setiap individu sebaiknya tetap memperhatikan peran mereka dalam suatu hubungan. i. Lingkungan Lingkungan yang nyaman dan tenang akan memberikan dampak pada proses komunikasi yang lebih baik dibandingkan pada lingkungan yang bising. Bising dapat 14

membuat pesan yang disampaikan mengalami bias dan distorsi atau bahkan tidak dapat tersampaikan. j. Ruang dan Teritorial Teritorial menjadi penting karena membuat orang memiliki identitas, keamanan dan kontrol. Dalam interaksi, orang secara sadar akan mempertahankan jarak antar mereka sendiri. 2.2 Konsep Caring Dan Komunikasi Terapeutik Caring merupakan jenis hubungan yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia yang akan mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh (Watson, dalam Dwidiyanti, 2008). Curruth; Steele; Moffet; Rehmeyer; Cooper & Burroughs (dalam Dwiyanti, 2008) mengatakan bahwa dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan memberikan harapan, selalu berada disamping klien dan bersikap caring sebagai media pemberian asuhan keperawatan. Dengan demikian, caring merupakan suatu jenis hubungan yang sebaiknya dilakukan perawat kepada pasien sebagai bentuk perhatian yang dapat membantu proses kesembuhan pasien. Penerapan caring antara 15

perawat dengan pasien, tidak akan terlepas dari sebuah proses komunikasi. Komunikasi yang direncanakan secara sadar dimana kegiatan dan tujuan dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Uripni, dalam Taufik & Juliane, 2010). Potter dan Perry (2005) mengatakan bahwa komunikasi terapeutik adalah proses di mana perawat yang menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien. Dengan demikian, komunikasi terapeutik dan caring merupakan suatu proses interaksi yang penting untuk diterapkan oleh perawat kepada pasien serta menjadi suatu ciri khas hubungan perawat dan pasien karena tujuan dari pelaksanaan komunikasi terapeutik yaitu membantu proses penyembuhan pasien. Setiap individu melakukan komunikasi secara unik, dimana individu memiliki respon yang berbeda-beda terhadap informasi yang diterima. Ketika berinteraksi dengan orang lain, teknik komunikasi yang digunakan juga berbeda-beda. Teknik komunikasi yang digunakan untuk mengembangkan komunikasi antara perawat dengan pasien, antara lain meliputi: a. Bertanya Bertanya merupakan teknik yang dapat mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. 16

Bentuk pertanyaan yang diajukan kepada pasien sebaiknya bentuk pertanyaan yang terbuka karena akan memberikan kesempatan kepada pasien untuk lebih lengkap membicarakan permasalahannya. b. Mendengarkan Mendengarkan merupakan proses aktif dan penerimaan informasi serta penelaahan reaksi seseorang terhadap pesan yang disampaikan. Mendengarkan berarti menunjukkan kepada pasien tentang minat dan penerimaan secara nonverbal. c. Mengulang Mengulang berarti mengulang kembali pikiran utama yang telah disampaikan oleh pasien. Hal ini menunjukkan bahwa perawat sedang mendengarkan dan memvalidasi, menguatkan dan mengembalikan perhatian pasien pada sesuatu yang telah disampaikan oleh pasien. d. Klarifikasi Klarifikasi yaitu menjelaskan kembali ide atau pikiran pasien yang tidak jelas atau meminta pasien untuk menjelaskan kembali arti dari ungkapannya. 17

e. Fokus Selama melakukan interaksi dengan pasien, perawat diharapkan mampu untuk memusatkan informasi pada elemen penting dan membatasi area komunikasi. f. Memberi Informasi Komunikasi yang efektif terjadi ketika komunikasi yang dilakukan dua arah, dimana pasien tidak hanya memberikan informasi kepada perawat tentang keluhannya, akan tetapi perawat dapat memberikan informasi tentang perkembangan kondisi pasien dan komunikasi yang terus menerus dapat memberikan informasi tambahan yaitu pendidikan kesehatan yang dapat memberikan pengertian dan pemahaman tentang masalah yang dihadapi pasien. g. Menetapkan Observasi Menetapkan observasi merupakan kemampuan perawat dalam memperhatikan pesan verbal dan non verbal yang dilakukan oleh pasien. Dalam menetapkan observasi, perawat harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan yang dimaksud untuk menghindari rasa marah atau tersinggung dari pasien. 18

h. Menyimpulkan Menyimpulkan yaitu mengulang kembali ringkasan utama dari pembicaraan yang telah dilakukan oleh perawat dan pasien. Selain mengulang infomasi, menyimpulkan juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan pasien bahwa perawat memahami pesan yang telah disampaikan. i. Mempertahankan Ketenangan Menciptakan suasana tenang membantu pasien untuk mempermudah dalam menerima, mengolah dan mengambil keputusan terhadap informasi yang disampaikan oleh perawat, demikian sebaliknya. Ketenangan dari perawat menunjukkan minat dan penerimaan perawat terhadap apapun yang akan diutarakan oleh pasien. 2.3 Komunikasi Antarbudaya Komunikasi dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan (Smith, dalam Liliweri 2009). Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ketika berbicara mengenai komunikasi maka erat kaitannya dengan budaya karena budaya akan mempengaruhi proses komunikasi. Sedangkan komunikasi antarbudaya merupakan komunikasi yang dilakukan oleh pemberi pesan kepada penerima pesan, dimana keduanya 19

memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Komunikasi antarbudaya dapat diartikan sebagai studi yang menekankan pada efek kebudayaan terhadap komunikasi (William B. Hart II, dalam Liliweri 2009). Ketika kita berkomunikasi dengan seseorang dari kebudayaan yang berbeda maka kita memiliki pula perbedaan dan sejumlah hal, misalnya derajat pengetahuan, derajat kesulitan dalam peramalan, derajat ambiguitas, kebingungan (Liliweri, 2003). Perbedaan bahasa, nilai, keyakinan dan halhal lain yang dipengaruhi oleh keberadaan budaya, memberikan dampak dari efektivitas proses komunikasi pada individu yang melakukan komunikasi dengan latar belakang budaya yang berbeda. Menurut Liliweri (2009), efektivitas komunikasi pada komunikasi antarbudaya merupakan kemampuan seorang komunikator untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan interaksi, relasi dan komunikasi diantara dua kebudayaan yang berbeda. Dalam suatu studi yang dilakukan oleh Hammer (dalam Liliweri, 2009) menetapkan bahwa ada tiga tema yang menjadi sentral efektivitas komunikasi, meliputi keterampilan berkomunikasi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tekanan antarbudaya dan kemampuan untuk membangun relasi-relasi antarbudaya. Selanjutnya Hammer 20

mengemukakan bahwa tema sentral dari komunikasi antarbudaya yang utama terletak pada kompetensi dan kemampuan berkomunikasi antarbudaya yang dalam hal ini kompetensi dan kemampuan tersebut terdapat pada individual. Dengan demikian, keterampilan dalam melakukan komunikasi akan mempengaruhi efektivitas komunikasi dan kemampuan melakukan komunikasi merupakan keterampilan individu. Keterampilan Komunikasi : Bentuk Komunikasi : - Komunikasi Verbal - Komunikasi Non Verbal Teknik Komunikasi : - Bertanya - Mendengarkan - Mengulang - Klarifikasi - Fokus - Memberi Informasi - Menetapkan Observasi - Menyimpulkan - Mempertahankan Ketenangan Bagan 2. Kerangka Berpikir Teoritis 21