BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM, DAN KEGIATAN

KATA PENGANTAR Dr SUYANTO WASPO TONDO W,M.Si

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

RENCANA KERJA (RENJA) BAPPEDA

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan. SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

P E N D A H U L U A N

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI NAGAN RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2015

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pembangunan Kota (RKPK) Banda Aceh Tahun 2011 I - 1

BAB I PENDAHULUAN I-1

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pemerintah Kota Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG

Strategi. Arah Kebijakan. RPJP Nasional. RPJM Daerah. RPJP Daerah. Program. Indikator. Visi Misi Tujuan Sasaran Kebijakan Program/ Kegiatan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Februari 2018 KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BARITO UTARA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 1A TAHUN 2014

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

Transkripsi:

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Aceh Selatan adalah penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Bappeda tersebut. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (RENJA) Bappeda Kabupaten Aceh Selatan ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Aceh Selatan selama tahun 2012 dan perkiraan target tahun 2013. Keberhasilan yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan pada Bappeda Kabupaten Aceh Selatan pada Tahun 2012 ditentukan dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang disesuaikan dengan Renja tahun bersangkutan dan APBK Kabupaten Aceh Selatan. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan atau yang telah direalisasikan sesuai dengan pagu anggaran yang ditetapkan pada tahun 2012 pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Aceh Selatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.836.556.500,- dengan realisasi Rp. 5.743.776.003,- atau (98,41%) yang digunakan untuk melaksanakan program dan Kegiatan dengan rincian sebagai berikut : a. Pelayanan administrasi perkantoran, jumlah anggaran yang ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2012 adalah sebesar Rp.998.102.000,- dan terealisasi sebesar Rp.982.016.403,- atau 98,39 %. II-1

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran yang ditetapkan dalam DPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp.297.745.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.283.229.000,- atau 95,12 %. c. Pengembangan Data/informasi, program ini bertujuan menyusun data-data/informasi pokok sebagai bahan pertimbangan didalam penyusunan dokumen perencnaan pembangunan. Anggaran yang ditetapkan dalam DPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp.1.947.510.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.1.889.470.500,- atau 97,02 %. d. Kerja Sama Pembangunan, bertujuan untuk meningkatkan koordinasi pembangunan daerah antar Satuan Kerja Perangkat Daerah, disamping itu juga untuk melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan agar sasaran pembangunan dapat tercapai sebagaimana yang direncanakan. Anggaran yang ditetapkan dalam DPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp.116.690.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.111.640.000,- atau 99,96%. e. Pengembangan Wilayah Perbatasan, bertujuan untuk mengkoordinasikan penyelesaiaan perbatasan antar daerah dengan sasaran programnya adalah meningkatnya koordinasi dan kerja sama Pembangunan daerah secara sektoral maupun lintas sektoral. Anggaran yang ditetapkan dalam DPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp.200.000.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.199.910.000,- atau 99,96%. f. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan dengan sasaran yang diinginkan adalah peningkatan kapasitas tenaga teknis perencanaan pembangunan daerah. Anggaran yang ditetapkan dalam DPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 227.760.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 227.560.000,- atau 99,91%. g. Perencanaan Pembangunan Daerah, bertujuan untuk menyusun dokumen-dokumen perencanaan pembangunan daerah, sasaran programnya adalah tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan dan terlaksananya koordinasi, pemantauan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Anggaran yang ditetapkan dalam DPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp.1.335.999.500,- dan telah terealisasi sebesar Rp.1.334.340.500,- atau 99,88%. II-2

h. Perencanaan Pembangunan Ekonomi, anggaran yang ditetapkan dalam DPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp.373.920.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.373.920.000,- atau 100%. i. Perencanaan Sosial dan Budaya, anggaran yang ditetapkan dalam DPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp.318.830.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.317.639.600,- atau 99,63%. Uraian Kegiatan dari masing-masing Program dapat dilihat pada Tabel 2.1. sebagai berikut: II-3

II-4

2.2. ANALISIS KERJA PELAYANAN SKPK Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Sampai saat ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggungjawab langsung kepada Bupati Aceh Selatan. Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Aceh Selatan terdiri dari : 1. Kepala 2. Sekretaris membawahi : a. Subbag Umum dan Kepegawaian b. Subbag Keuangan c. Subbag Program 3. Unsur Pelaksana yaitu : a. Bidang Ekonomi dan Ketenagakerjaan yang terdiri dari Subbid Pengembangan Produksi dan Produktifitas dan Subbid Investasi Pengembangan Investasi Usaha dan Pembiayaan Pembangunan. b. Bidang Sarana dan Prasarana yang terdiri dari Subbid Pengembangan Sumberdaya Penataan Wilayah dan Kerjasama Pembangunan dan Subbid Pengembangan Infrastuktur Ilmu Pengetahuan Tehnologi dan Energi c. Bidang Keistimewaan Aceh dan Sumberdaya Manusia yang terdiri dari Subbid Pengembangan Kelembagaan Kependudukan dan Kesejahteraan Sosial dan subbid Pengembangan Kwalitas SDM Keistimewaan Aceh dan Budaya d. Bidang Penelitian Pengendalian dan Evaluasi Pengembangan yang terdiri dari Subbid Penelitian dan Pengembangan dan Subbid Data, Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan. II-5

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka diperlukan adanya penyesuaian terhadap keberadaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Selatan yang akan dipakai landasan penyusunan program dengan mengantisipasi perkembangan di masa mendatang, sebagai berikut : Membuat perumusan kebijakan teknis bidang tata usaha, sosial budaya, perekonomian, sarana dan prasarana wilayah, pemerintahan dan aparatur, pendataan dan pelaporan serta penelitian dan pengembangan. Menyusun pedoman teknis perencanaan pembangunan, kriteria teknis, norma standar, prosedur dan manual. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan program perencanaan pembangunan. Menyelenggarakan koordinasi dan pengendalian atas pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah ditetapkan. Berdasarkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah mengubah pola perencanaan yang ada, dimana Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan produk perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom-up dan top down, yang disebut dengan istilah dari shopping list ke working plan. Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai pelengkap dalam proses perencanaan. Kecilnya realisasi dari usulan yang disampaikan masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang dapat tertampung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah selama ini, memberikan indikasi terhadap kebenaran pernyataan diatas. II-6

Untuk dapat mendukung kondisi yang diinginkan, kemampuan teknis perencanaan perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya aspirasi masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang memang benar-benar dibutuhkan untuk membawa kearah yang lebih baik lagi, bukan kegiatan kegiatan yang diinginkan seperti kebanyakan usulan selama ini. Kondisi tersebut diatas sangat erat kaitannya dengan keberadaan institusi perencana dalam hal ini Bappeda Kabupaten Aceh Selatan yang membantu Bupati Aceh selatan dalam Perencanaan Pembangunan Daerah, sehingga semakin profesional dalam bidang tugasnya. Untuk itu kualitas aparatur, sikap aparatur sangatlah menentukan dalam mewujudkan good governance. Pada umumnya kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Aceh Selatan mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tersebut meliputi : 1. Tersedianya sarana/prasarana dan sumber pembiayaan yang cukup untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Bappeda Kabupaten Aceh Selatan. 2. Adanya penyelenggaraan mekanisme perencanaan pembangunan yang bersifat partisipatif. 3. Adanya keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain : DPRK, LSM, Lembaga masyarakat tingkat desa, organisasi profesi, perguruan tinggi dan sektor swasta. 4. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran. 5. Meningkatnya efektifitas produk-produk pengembangan dan penelitian berupa hasil kajian, yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan. II-7

Namun peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan tersebut belum diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Beberapa permasalahan yang dihadapi Bappeda Kabupaten Aceh Selatan dalam peningkatan kualitas produk perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut : 1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan; 2. Kemampuan Sumber Daya Manusia yang masih terbatas; 3. Masih kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi; 4. Belum tersedianya prosedur standar operasional perencanaan untuk mendukung pelaksanaan tupoksi; 5. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat Desa, Kecamatan dan di tingkat SKPK yang menyebabkan kurang optimalnya proses koordinasi perencanaan sehingga berdampak pada kualitas produk rencana pembangunan tahunan, contoh penyusunan prioritas usulan pembangunan; 6. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan; 7. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu/tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan; 8. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan; 9. Adanya kepentingan-kepentingan yang bersifat politis yang harus diakomodasi dalam perencanaan maupun penganggaran. II-8

Berdasarkan laporan evaluasi pencapaian realisasi fisik dan keuangan per 31 Desember 2012 realisasi anggaran mencapai 98,41 %, sesuai hasil pencapaian realisasi tersebut, terindikasi bahwa secara umum Bappeda Kabupaten Aceh Selatan telah mampu merealisasikan secara maksimal seluruh target indikator kegiatan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahun 2012. Secara rinci analisa pelaksanaan kinerja pelayanan SKPK disajikan dalam Tabel. 2.2 sebagai berikut : II-9

II-10

2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPK Melalui pencermatan terhadap lingkungan internal menghasilkan penemukenalan atas sejumlah potensi kekuatan dan potensi kelemahan. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diidentifikasi kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan yang sangat mempengaruhi keberhasilan Bappeda Kabupaten Aceh Selatan dalam mencapai tugas pokok dan fungsi sebagai mandat dari Bupati Aceh Selatan. Untuk itu dapat diidentifikasi beberapa isu strategis yang berkaitan dengan tupoksi dan peran Bappeda sebagai berikut: 1. Koordinasi dan komunikasi perencanaan pembangunan daerah belum berjalan optimal 2. Dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran daerah belum sepenuhnya terbit tepat waktu dan dipengaruhi kontribusi/peran SKPK lainnya. 3. Pengawalan dan fasilitasi proses dan mekanisme perencanaan partisipatif belum berjalan optimal 4. Masih terjadi inkonsistensi dan insinkronisasi perencanaan hasil musrenbang (buttom Up) dengan Top Down 5. Keterbatasan sarana, prasarana kantor dan keterbatasan jumlah personil dan SDM Bappeda. Melihat struktur organisasi BAPPEDA Kabupaten Aceh Selatan sebagaimana diuraikan terdahulu merupakan salah satu pendorong dan modal dasar menciptakan professional perencanaan, mengingat keberhasilan suatu pelaksanaan rencana pembangunan terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Dengan demikian berdasarkan jumlah dan kualifikasi pendidikannya, keadaan pegawai dinilai cukup memadai sesuai beban kerja selama ini. Sekalipun jumlah dan kualifikasi pendidikan pegawai relatif cukup baik, tetapi proporsi mereka yang berkualifikasi perencanaan masih sangat terbatas jumlahnya. Kondisi yang diinginkan dan diproyeksikan ke depan, BAPPEDA Kabupaten Aceh Selatan perlu dukungan dana, ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup memadai serta adanya mandat dan dukungan pimpinan yang diberikan untuk mengemban tugas-tugas perencanaan kedepan. Sistem Organisasi dan Managemen juga masih dipandang belum efektif terutama aspek ketatalaksanaan baik tatalaksana kepegawaian, keuangan,maupun tatalaksana perlengkapan serta aspek menagemen yang dinilai belum sepenuhnya memberdayaan kelembagaan Bappeda II-11

sehingga mengurangi kemauan untuk melakukan inovasi-inovasi kedalam berbagai kegiatan perencanaan. Selain sistem monitoring dan evaluasi yang berlangsung selama ini dinilai belum optimal menyangkut metodologi maupun pelaksanaannya, termasuk hasil analisis, penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan monitoring yang terlihat dan belum di manfaatkannya secara memadai dan konsisten sebagai dasar bagi kebutuhan perencanaan berikutnya. Upaya untuk melakukan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Aceh Selatan didukung oleh posisi Aceh Selatan yang sangat strategis. Potensi pengembangan daerah ini didukung oleh sumber daya alam, sumber daya sosial dan ekonomi yang cukup baik jika dikelola secara terencana, merupakan peluang untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum kondisi yang diinginkan dan proyeksi ke depan dengan faktorfaktor kunci keberhasilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Aceh Selatan adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya produk-produk Dokumen perencanaan yang berkualitas dan tepat waktu; 2. Terciptanya sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan sosial, ekonomi, dan infrastruktur daerah; 3. Adanya sistem informasi dan petunjuk teknis perencanaan pembangunan daerah. 4. Optimalnya pelaksanaan monitoring evaluasi dan sistem pengendalian perencanaan pembangunan daerah; 5. Meningkatnya kemampuan organisasi dan manajemen BAPPEDA Kabupaten Aceh Selatan. 6. Terciptanya fasilitasi, pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan daerah 7. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan konsistensi perencanaan pada setiap dokumen perencanaan dan setiap jenjang pemerintahan. 8. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung serta profesionalisme dan kesejahteraan aparatur perencana. II-12

2.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPK Dari rancangan awal yang telah disusun pada Bappeda Kabupaten Aceh Selatan telah disesuaikan dengan perencanaan kinerja pada Bappeda Kabupaten Aceh Selatan. Perencanaan kinerja merupakan proses penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Aceh Selatan yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam dokumen Rencana Kerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai berikut indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya yang merupakan representasi tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Aceh Selatan. Disamping itu dokumen Rencana Kerja juga memuat informasi tentang program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Melalui dokumen kinerja ini akan diketahui keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada Bappeda Kabupaten Aceh Selatan. Secara rinci review terhadap Rancangan Awal RKPK Aceh Selatan tersebut disajikan dalam Tabel 2.4. dari Renja Bappeda Kabupaten Aceh selatan Tahun 2014 ini adalah sebagai berikut : II-13

II-14

II-15

II-16

II-17

II-18

II-19

2.5. PENELAHAAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Aceh Selatan akan menambah usulan program dan kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi yang langsung ditujukan kepada SKPK Aceh Selatan maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPK Aceh Selatan dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan. II-20

II-21