Penyusunan Atlas Peta Kesesuaian Lahan dan Rekomendasi Pengelolaan Lahan untuk Pengembangan Komoditas Pertanian Skala 1:50.000 di Indonesia Raker BBSDLP 2016 Pati, 25 April 2016
1 2 3 4 5 6 Latar Belakang/Justifikasi Komoditas Unggulan Basis dan Acuan Rekomendasi Prosedur penyusunan rekomendasi Modul Rekomendasi Teknologi Tim Terpadu Balitbangtan
Padi sawah (Varietas apa???) Padi gogo (Varietas?), Jagung (Varietas?), Kedelai (KD2111-..) Kakao (Varietas?), Sawit (Varietas?) Jagung (Varietas?), Sawit (Varietas?) 1) Peta arahan komoditas perlu dilengkapi dengan rekomendasi pengelolaan lahan dihasilkan dari overlay peta kesesuaian lahan dengan peta existing landuse dan peta status kawasan/rtrw (APL, HP, HPK) yang kemudian dilengkapi dengan modul rekomendasi pengelolaan lahan.
2) Informasi hasil inovasi teknologi berbagai Komoditas tersedia tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan pakan ternak (Deskripsi varietas unggul dan Teknologi budidaya) CONTOH: Teknologi B. Merah di lahan Sawah, Dataran Rendah Musim Kemarau Teknologi B.Merah di lahan Kering, Dataran rendah, Musim Hujan
Komoditas Unggulan PANGAN: Padi (PD), Jagung (JG), Kedelai (KD) HORTIKULTURA: Bawang Merah (BM), Cabe Merah (CM) PERKEBUNAN: Tebu (TB), Kakao (KK), Sawit (KS) TERNAK: Pakan Ternak (PT)
Basis & Acuan Rekomendasi o o BASIS PENYUSUNAN Peta Kesesuaian Lahan dan Arahan Komoditas (Prioritas penggunaan lahan, P1 P2 P3) ACUAN REKOMENDASI Agro-ekosistem tipe lahan (sawah, lahan kering, lahan rawa), ketinggian tempat (dataran rendah/tinggi, iklim basah atau kering, tipe luapan, dll), Inovasi Teknologi (Varietas, Pupuk, Teknologi Budidaya dengan musim, OPT, konservasi tanah dan air, dll). Karakteristik lahan/tanah dan faktor pembatas
Prosedur Penyusunan Rekomendasi KLASTERING Varietas dan Tekn-Budidaya Penyusunan MODUL TEKNOLOGI FGD WORK- SHOPS INDEXING MODUL TEKN (Komoditas, Agro ekositem, Kabupaten) KLASTERING Agroekosistem AUDIENSI LAPANG SEMINAR PETA ARAHAN KOMODITAS BUKU REKOMENDASI PENGELOLAAN LAHAN
Tahap I: Klastering Agroekosistem dan Inovasi Teknologi AGROEKOSISTEM INOVASI TEKNOLOGI Tipe Lahan Elevasi (lainnya) Iklim (lainnya) Musim VUB Pupuk Teknologi Budidaya Sawah (Irigasi, Tadah Hujan) Lahan kering (Tegalan, Kebun campuran) Rawa pasang surut Rawa lebak Gambut Lainnya (mix) Dataran Tinggi (>700 m dpl) Dataran Rendah (<700 m dpl) Basah (CH >2000 mm/ta hun) Kering (CH <2000 mm/ tahun) MH MK I MK II Jenis (anorg, organik, kapur, dll) Dosis Waktu Penyiap lahan (bedeng, dll) Jarak tanam, Alsin OPT, KTA, dst
5 + 1 AGROEKOSISTEM SAWAH (Lahan basah nonrawa) RAWA LEBAK LAHAN KERING LAHAN GAMBUT RAWA PASANG SURUT CAMPUR (MISCEL) Dibagi/dipisahkan menurut: - Ketinggian tempat - Iklim (basah/kering) - Terkena pasang surut - Kedalaman genangan - Ketebalan gambut - Salinitas - Naungan
SAWAH (Lahan basah Non-Rawa) IK IB IK Modul lengkap Dataran Tinggi Modul dilengkapi dengan faktor pembatas pada Satuan Lahan Dataran Rendah MODUL Teknologi (Dasar) Irigasi Tadah hujan Sawah tadah hujan, DT, IK
KLASTER Agroekosistem SAWAH (1) (Padi, Jagung, Kedelai, Cabai Merah, Bawang Merah) Sawah IRIGASI (1) Sawah TADAH HUJAN (2) DR (1) DT (2) DR (1) DT (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) MH MK1 MK2 = 2 x 2 x 2 = 8 AE/komoditas Modul 1 Modul 2 Modul 3 1111 s/d 1222
KLASTER Agroekosistem LAHAN KERING (2) (Semua Komoditas) TEGALAN (1) KEBUN CAMPURAN (2) DR (1) DT (2) DR (1) DT (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) MH MK1 MK2 = 2 x 2 x 2 = 8 AE/komoditas Modul 1 Modul 2 Modul 3 2111 s/d 2222
KLASTER Agroekosistem PASANG SURUT (3) (Komoditas???) Luapan A (1) Luapan B (2) Luapan C (3) Luapan D (4) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) MH MK1 MK2 = 4 x 2 = 8 AE/komoditas Modul 1 Modul 2 Modul 3 3101 s/d 3402
KLASTER Agroekosistem RAWA LEBAK (4) (Komoditas???) Lebak DANGKAL (1) Lebak TENGAHAN (2) Lebak DALAM (3) DR (1) DT (2) DR (1) DT (2) DR (1) DT (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) MH MK1 MK2 = 3 x 2 x 2 = 12 AE/Komoditas Modul 1 Modul 2 Modul 3 4111 s/d 4322
KLASTER Agroekosistem GAMBUT (5) (Komoditas???) Gambut DANGKAL (1) Gambut SEDANG (2) Gambut DALAM (3) DR (1) DT (2) DR (1) DT (2) DR (1) DT (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) MH MK1 MK2 = 3 x 2 x 2 = 12 AE/Komoditas Modul 1 Modul 2 Modul 3 5111 s/d 5322
KLASTER Agroekosistem Campuran (6) (Padi dan Kedelai) NAUNGAN SALIN DR (1) DT (2) DR (1) DT (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) IB (1) IK (2) MH MK1 MK2 = 2 x 2 x 2 = 8 AE/komoditas Modul 1 Modul 2 Modul 3 1111 s/d 1222
Matriks Modul Rekomendasi Tipe lahan Sub tipe Komoditas Dataran Iklim Faktor Pembatas Teknologi Budidaya Kode Modul Rekomendasi Irigasi DR IB ph, BO Varietas, Musim, pupuk, jarak tanam, OPT, dll BM1111 BAWANG MERAH Sawah DT IK IB IK Tadah Hujan DR DT IB IK IB IK
Modul Rekomendasi
Contoh Modul Rekomendasi SAWAH (1) IRIGASI (1), DR (1), IB (1) atau IK (2) BAWANG MERAH (BM) BM1111.. BM1112.. Varietas: Bima, Kuning, Trisula, Mentes, Pikatan. MK I dan II (MH tidak direkomendasikan) Sistim bedengan (Lbr 1,2 1,5 m) dan Kedalaman parit lebih dari 60 cm Jarak Tanam 15 x 15/20 cm Pemupukan Dasar (2 5 t/ha pupuk organic/kompos, dan SP- 36 = 200-300 kg/ha + (50-100) kg KCl. Pemupukan susulan (10 & 30 Hst) = @ 100 kg urea + 150 kg ZA Pemupukan susulan-2 (20 hst) = 100 Kg NPK Mutiara untuk lahan Ultisiol). Sistim Penyiraman dilakukan secara intensif setiap pagi kecuali pada fase awal ( 0-1 Hst) pagi dan sore, Pengendalian OPT berdasarkan sistim PHT (preventif & curative) Penggunaan Feromon Exi sebanyak 20 buah/ha Alternatif (bila memungkinkan) menggunakan shadingnet. Panen mengikuti SOP Penanganan Pasca panen sesuai tujuan produksi konsumsi atau untuk Benih Faktor pembatas lain, mis: ph tanah masam, bahan organik sangat rendah, dll
LAHAN KERING (2), Tegalan (1) atau kebun campuran (2), DR (1), IB (1) atau IK (2) BAWANG MERAH (BM) BM2111.. BM2211.. Varietas = Bima, Katumi, Pancasona, Maja & Sembrani. MH (MK tidak direkomendasikan) Sistim bedengan ( Lbr 100 cm), Kedalaman parit 30-40 cm dan Jarak Tanam 15 x 15/20 cm Pengapuran dengan Kaptan/Dolomit sekitar 2 4 t/ha Pemupukan Dasar (2 5 t/ha pupuk organic/kompos, SP- 36 = 200-300 kg/ha, Ponska NPK (15-15-15) = 300-500 kg/ha. Pemupukan susulan (10 &30 Hst) = @ 100 kg urea + 150 kg ZA Pemupukan susulan-2 (20 hst) = 100 Kg NPK Mutiara untuk lahan Ultisiol). Pemakaian mulsa plastic hitam perak. Pemupukan susulan (15 &30 Hst) = @ 100 kg urea + 150 kg ZA + 50 Kg KCl, + 100 Kg NPK Mutiara pada susulan ke 2. Penyiraman dilakukan pagi untuk menurunkan embun apabila ada hujan malam hari, Pengendalian OPT berdasarkan sistim PHT Penggunaan Feromon Exi sebanyak 20 buah/ha Panen mengikuti SOP Penanganan Pasca panen sesuai tujuan produksi konsumsi atau untuk Benih Faktor pembatas lain, mis: status hara rendah, erosi/lereng, tekstur tanah, dll BM2212..
Indexing Modul Teknologi o o o Indexing berdasarkan KOMODITAS, Contoh: untuk Bawang Merah. BM111..., BM222..., dst Buku INDUK Rekomendasi Pengelolaan Lahan untuk Bawang Merah Indexing berdasarkan AGROEKOSISTEM, Contoh: untuk Lahan Pasang Surut. KD111..., CM222..., dst Buku INDUK Rekomendasi Pengelolaan Lahan Pasang Surut Indexing berdasarkan KABUPATEN, Contoh: untuk Kabupaten Majalengka. PD006, JG005, KK075, BM012, PT121, dst Buku Rekomendasi Pengelolaan Lahan Kabupaten
Tim Terpadu Balitbangtan POSISI PenanggungJawab Peneliti/Teknisi Tim Pakar Tim Daerah Nara Sumber NAMA Dr. Edi Husen, M.Sc Ir. Anny Mulyani, MS, Ir. Suratman, M.Si, Prof. Dr. Irsal Las, Prof. Dr. Fahmuddin, Dr. Mamat HS, Dr. Yiyi Sulaeman, M.Sc, Ropik, S.IP., M.Si., Oksanti Saparina, ST, pm. Peneliti dari Unit Kerja KOMODITAS Peneliti dari BALIT Lingkup BBSDLP Balitbangtan, Perguruan Tinggi, BPPT, LIPI, dll BPTP, Pemda Propinsi dan Kabupaten (Distan) Dr. Dedi Nursyamsi, Dr Haryono, Ka Kelti ESDL, Ka Bid Proram, Ka Balittanah, Ka Balitklimat, Ka Balitra, Ka Balingtan