TEKNOLOGI PERBANYAKAN BENIH BAWANG MERAH. BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang - Bandung Barat 40791
|
|
- Glenna Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEKNOLOGI PERBANYAKAN BENIH BAWANG MERAH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang - Bandung Barat 40791
2 PENDAHULUAN Bawang Merah komoditas penting, pemicu inflasi Permintaan tinggi Produksi fluktuatif dibatasi musim Rantai pasok panjang Sentra produksi: 70% di P.Jawa Daerah pengembangan baru yang potensial: Luar P. Jawa Penyebarluasan teknologi budidaya bawang merah
3 Syarat Tumbuh 1. Ketinggian tempat tumbuh mulai dataran rendah dataran tinggi optimal di dataran rendah (0-450 m dpl) - pembentukan umbi (T > 25 0 C) - T > 30 0 C, ketinggian 15 m dpl ukuran umbi lbh besar (Brebes, Tegal, Cirebon) Dataran Rendah-Brebes
4 Syarat Tumbuh di dataran medium-tinggi (T < 22 0 C) - ukuran umbi lebih kecil (kecuali varietas DT: Karet, Batu, Sembrani) - tidak berumbi, pertumbuhan daun (seperti varietas Kuning) - di dataran tinggi umur tanaman lebih lama Dataran Tinggi-Lembang
5 2. Jenis Lahan Syarat Tumbuh Tumbuh di lahan sawah (seperti di Brebes, Cirebon, Tegal) pada jenis tanah Alluvial Tumbuh di lahan kering (tegalan, kebun, pekarangan) latosol, podsolik, Andisol Sumber: Foto Rini Rosliani (2008) Dataran Rendah-Cirebon
6 Media tumbuh tanah Syarat Tumbuh - bertekstur sedang sampai liat, - mengandung BO yang cukup, - reaksi tanah tidak masam (ph ) - tanah yang cukup lembab dan air tidak menggenang. 3. Iklim - iklim kering/tidak banyak hujan, cahaya matahari penuh (minimal 70% cahaya) pembentukan umbi optimal - MK + ketersediaan air yang cukup waktu tanam yang tepat untuk bawang merah
7 Syarat Tumbuh - Perlu cahaya penuh untuk pertumbuhannya, jk ternaungi pepohonan /kurang cahaya etiolasi (daun memanjang, lemah, permukaan bergelombang) shg pembentukan umbi kurang - Peka terhadap iklim dengan curah hujan tinggi dan cuaca berkabut penyakit Antraknose/otomatis, mati pucuk/trotol, embun tepung/lodoh menyebabkan gagal panen
8 Pemilihan Varietas Berdasarkan: Permintaan pasar (rasa, warna, penampakan, ukuran, dll.): - var lokal : aroma lebih tajam; warna lebih merah - var impor: ukuran besar, aroma dan warna kurang menarik Produktivitas tinggi Adaptif terhadap kondisi agroekosistem dan iklim setempat (DR, DM dan DT atau MH/MK) MK: Bima Brebes, Sembrani, Trisula, Katumi, dan Maja MH: Bangkok, Filipin, Bima Brebes, Trisula, Sembrani, dan Katumi Lahan Gambut: Sumenep, Moujung dan Bima, Sembrani, Pancasona
9 Pemilihan Varietas Balai Penelitian Tanaman sayuran telah melepas 11 varietas unggul bawang merah yaitu Katumi, Bima Brebes, Kuning, Kramat-1, Kramat-2, Sembrani, Maja Cipanas, Trisula, Pikatan, Pancasona dan Mentes. Jatim : Bauji, Biru Lancor, Super Phillips NTB : Keta Monca
10 VARIETAS BAWANG MERAH 1. Bima Brebes 2. Maja Cipanas MAJA CIPANAS Umur Panen : 60 hari Potensi Hasil : 9,9 ton/ha Keunggulan :cukup tahan terhadap busuk umbi (Botrytis allii) Umur Panen : 60 hari Potensi Hasil : 10,9 ton/ha Keunggulan : cukup tahan terhadap busuk umbi (Botrytis allii)
11 VARIETAS BAWANG MERAH 3. Pikatan 4. Trisula Umur Panen : 55 hari Potensi Hasil : ton/ha Keunggulan : Tahan simpan sampai 6 bulan Umur Panen : 55 hari Potensi Hasil : ton/ha Keunggulan : Tahan simpan sampai 5 bulan
12 VARIETAS BAWANG MERAH 5. Pancasona 6. Mentes Umur Panen : 57 hari Potensi Hasil : ton/ha Keunggulan : Tahan simpan 3 4 bulan Umur Panen : 58 hari Potensi Hasil : ton/ha Keunggulan : Tahan simpan 3-4 bulan
13 VARIETAS BAWANG MERAH 7. Kuning 8. Sembrani Umur Panen : hari Potensi Hasil : 21,39 ton/ha Keunggulan : Cocok ditanam pada dataran rendah Umur Panen : hari Potensi Hasil : 24,4 ton/ha Keunggulan : Beradaptasi dengan baik di dataran rendah (6 80 m) dpl pada musim kemarau
14 VARIETAS BAWANG MERAH 9. Katumi Umur Panen : 60 hari Potensi Hasil : 17,60 ton/ha Keunggulan : Baik untuk dataran rendah - dataran medium pada musim kemarau
15 Pemilihan Benih yang Baik Kriteria : 1. Cukup umur tanam di lapangan ( > 65 hari) 2. Cukup umur simpan (3-4 bulan) dengan ciri tunas sudah sampai ujung. Apabila bawang merah belum cukup umur simpan, dilakukan pemotongan ujung umbi (0,5 cm) dengan tujuan untuk memecah masa dormansi
16 Pemilihan Benih yang Baik 3. penampilan segar dan sehat, tidak mengandung penyakit, bernas (padat atau kompak, tidak keriput) dan kulit umbinya tidak luka, serta warnanya berkilau dan cerah (tidak kusam) 4. umbi berukuran sedang (Ø1,5 1,8 cm) 2 siung
17 Perlakuan benih + Bibit (umur 3 bulan) sudah diprotol dan dibersihkan dari kulit luar yang mengelupas untuk mencegah serangan penyakit layu fusarium dilakukan perlakuan benih dengan cara setiap 1 kg benih bawang ditaburi dengan fungisida Mankozeb sebanyak 1-2 g Benih yang telah ditaburi fungisida disimpan dalam karung plastik selama 1 2 hari sebelum tanam
18 Persiapan Tanam Pengolahan Tanah Tujuan: untuk membuat lapisan olah yang gembur dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman bawang merah (untuk perkembangan akar dan menekan populasi OPT tanah) Lahan dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma Lahan bekas padi sawah: lebar bedengan m kedalaman parit 0,5 0,6 m, lebar parit 0,4 0,5 m, panjang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Lahan tegalan : lebar bedengan m kedalaman parit 0,3 0,4 m, lebar parit 0,4 0,5 m, panjang disesuaikan dengan kondisi lapangan
19 Persiapan Tanam Pengapuran. Tanaman dapat tumbuh baik pada tanah yang mempunyai kisaran ph tertentu, karena ph tanah berpengaruh terhadap penyerapan unsur hara oleh tanaman. Beberapa unsur hara tersedia/tidak tersedia di dalam tanah, tergantung ph tanah. Jika ph tanah tidak sesuai, maka pertumbuhan tanaman menjadi kurang optimum. Tanaman juga rentan terhadap serangan OPT. Pada umumnya kemasaman tanah untuk tanaman bawang merah pada ph 5,6-6,5. Jika ph tanah kurang dari kisaran angka tersebut dapat dilakukan pengapuran menggunakan dolomit atau kaptan yang dilakukan minimal 1 bulan sebelum tanam.
20 Pemulsaan Tujuan : memodifikasi iklim mikro. Aplikasi mulsa dapat meningkatkan suhu tanah, mempertahankan kelembaban tanah, menghindari erosi tanah bedengan, menekan pertumbuhan gulma di sekitar tanaman yang menjadi pesaing tanaman utama dalam pengambilan unsur hara dan air. Bedengan yang telah diberi pupuk dasar dan insektisida kemudian ditutup dengan mulsa plastik hitam perak. Di lahan Tegalan Dataran rendah: menggunakan jerami pada musim kemarau Di lahan kering Dataran Tinggi menggunakan mulsa plastik hitam perak (MH/MK)
21 PENANAMAN BAWANG MERAH Untuk mencegah serangan penyakit layu fusarium, sebelum ditanam benih bawang merah diberi perlakuan dengan fungisida Mankozeb (100 kg benih g fungisida), selanjutnya benih disimpan di dalam karung plastik selama 1-2 hari Jarak tanam yang dianjurkan adalah 15 cm x 20 cm (MK) atau 20 cm x 20 cm (MH) Modifikasi iklim mikro dapat dilakukan dengan pengaturan jarak tanam, Benih ditanam dengan cara dibenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah
22 Jarak tanam15 cm x 20 cm
23 PEMUPUKAN Tanaman memerlukan unsur makro dan mikro yang sesuai dengan kebutuhannya agar dapat tumbuh optimal. Tanaman yang kelebihan atau kekurangan unsur hara akan rentan terhadap serangan OPT. Pemupukan Nitrogen yang berlebihan akan mengakibatkan ukuran sel tanaman membesar dengan dinding sel yang lebih tipis. Akibatnya patogen dan hama lebih mudah menembus. Kekurangan unsur Fosfat dan Kalium akan mengakibatkan tanaman mudah terserang oleh penyakit. Fosfat dan Kalium juga berperan dalam pembentukan umbi dan kualitasnya. Dengan demikian pemupukan harus berimbang. Oleh karena itu sebelum tanam perlu dilakukan analisis tanah terlebih dahulu agar pemberian pupuk tepat.
24 Lakukan penyiangan sebelum dilakukan pemupukan Cara Pemupukan: - Disebar diatas bedengan pertanaman Lakukan penyiraman dengan segera setelah dilakukan pemupukan - Digarit pada barisan antar tanaman - Dicor/disiramkan ke lubang tanam (pake mulsa plastik hitam perak) Cara Pemupukan
25 Dosis Pemupukan I. Lahan bekas padi sawah atau tebu Waktu pemupukan 3 hari sebelum tanam Jenis pupuk hektar Dosis (kg) 1000 m2 Cara Aplikasi SP Disebar dan diaduk rata dengan tanah di atas bedengan pertanaman hst Urea Disebar /dialur di atas ZA 90 9 bedengan pertanaman dan KCl ditutup tanah hst Urea ZA 90 9 KCl
26 Dosis Pemupukan II. Lahan tegalan Waktu pemupukan Jenis pupuk Dosis (kg) Cara Aplikasi hektar 1000 m2 Seminggu sebelum Tanam Pukan sapi/kuda/ Domba atau Disebar dan diaduk rata dengan tanah di atas bedengan pertanaman Pukan ayam atau kompos SP umur Urea ,5-10 ZA KCl ,5 umur hari Urea ,5-10 ZA KCl ,5 Pada barisan antar tanaman Pada barisan antar tanaman
27 Dosis Pemupukan III. Lahan kering (Dataran Tinggi) Waktu pemupukan Jenis pupuk Dosis (kg) Cara Aplikasi hektar 1000 m2 7 hari sebelum tanam Pukan sapi/kuda/ Domba atau Disebar dan diaduk rata dengan tanah di atas bedengan pertanaman Pukan ayam atau kompos SP umur 15 hari NPK Dicor ke lubang tanam umur 35 hari NPK Dicor ke lubang tanam
28 PENYIRAMAN BAWANG MERAH Tanaman bawang merah membutuhkan air yang cukup banyak selama pertumbuhan dan pembentukan umbi, terutama pada musim kemarau Pada musim hujan, penyiraman ditujukan untuk membilas daun tanaman dari tanah yang menempel dan menghilangkan embun di ujung daun yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Umur 0-5 HST, dilakukan 2 kali penyiraman/hari (pagi dan sore hari) Umur 6-25 HST, dilakukan 1 kali penyiraman/ hari pada pagi hari Umur 26-50, dilakukan 2 kali penyiraman/ hari (pagi dan sore hari) Umur HST, dilakukan 1 kali penyiraman/ hari pada siang hari
29 Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan tumbuhan pengganggu (gulma) yang dijadikan inang bagi OPT. Penyiangan dilakukan 2-3 kali selama satu musim tanam, terutama pada umur 2 minggu setelah tanam Jika tanpa mulsa, Perbaikan pinggir bedengan dilakukan bersamaan dengan waktu penyiangan PENYIANGAN GULMA
30 PANEN BAWANG MERAH Panen pada umur hari (konsumsi) Panen umur hari (untuk benih) Keadaan tanah kering dan cuaca cerah untuk mencegah serangan penyakit busuk umbi.
31 Ciri-ciri fisik tanaman bawang merah yang siap dipanen Pangkal daun sudah lemas- leher batang kosong /gembos 80% daun rebah menguning Umbi sudah kompak, menyembul ke permukaan tanah Umbi berwarna merah
32 Bawang merah : PENANGANAN SEGAR Pelayuan dengan cara penjemuran daun untuk mendapatkan kulit umbi berwarna merah dan berkilau (2-3 hari) di bawah sinar matahari langsung Pengeringan dengan cara menjemur umbi bawang merah di bawah sinar matahari langsung (7-14 hari) dengan melakukan pembalikan setiap 2-3 hari
33 PERBENIHAN BAWANG MERAH DARI BIJI/ TSS (TRUE SHALLOT SEED) Balai Penelitian Tanaman Sayuran Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)
34 Pendahuluan Sumber benih Bawang merah A. Umbi Umumnya sbg bhn perbanyakan Pada periode tanam setelah off-season (Feb-Mei) terbatas ketersediaan sbg benih, Dormansi benih Nisbah perbanyakan benih (bulb to bulb) rendah (1:10) Umur simpan pendek
35 Pendahuluan B. Biji/TSS (True Shallot Seed) alternatif teknologi penyediaan benih sepanjang tahun nisbah perbanyakan benih (bulb to seed): tinggi (1: ) daya simpan : > 2 tahun tidak ada masa dormansi tidak perlu ruang simpan yang luas
36 Pendahuluan perlu penangkar khusus Tanaman asal TSS lebih sehat dan subur shg produktivitas lebih tinggi waktu produksi lebih lama (4 bulan) TSS potensial untuk Indonesia? - Wilayah pengembangan tersebar - Ada kendala distribusi antar daerah - off-season ---produksi benih umbi rendah
37 Pendahuluan Kendala utama dalam perbenihan bawang merah menggunakan TSS adalah ketersediaan benih TSS dengan varietas yang diminati petani masih sangat terbatas. Pendekatan pemecahan masalah 1. Pemilihan varietas 2. Teknologi Produksi Benih TSS 3. Teknologi Produksi Benih Umbi asal TSS 4. Alur Produksi Benih TSS Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)
38 Pemilihan Varietas - varietas yang disukai konsumen (warna merah, aroma tajam), adaptif thd hujan - varietas yang berbunga banyak (: Agrihort 1 & 2, Trisula, Bima Brebes, Maja, Pancasona dll)
39 Teknologi Produksi TSS Persyaratan Tumbuh: 1. Lokasi Produksi TSS: Dataran Tinggi (> 1000 m dpl), tidak berkabut untuk inisiasi bunga perlu suhu o C (TSS berkembang di negara sub-tropis) Sumber: Rini Rosliani (2012) Sumber: Foto Rini Rosliani (2013) DT (1250 m dpl) DR (100 m dpl)
40 2. Waktu Tanam: Musim Kemarau tdk ada serangan penyakit utama (antraknose, trotol, embun tepung) waktu yang cocok untuk berkemibang serangga penyerbuk (lebah, lalat) panen dan prosesing lebih cepat KEMARAU BERKABUT HUJAN
41 TEKNIK PRODUKSI TSS 1. Vernalisasi Perlakuan umbi bibit di Ruang Pendingin (10 0 C) selama 3-4 minggu Tujuan : menginduksi pembungaan (perubahan meristem daun menjadi meristem bunga antara C) Umur bibit + 2 bulan masuk Ruang Pendingin Sumber: Foto Rini Rosliani (2012) Sumber: Foto Rini Rosliani (2012) Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)
42 2. Aplikasi BAP dan Boron Aplikasi benzylamino purine (BAP) untuk meningkatkan umbel bunga Sumber: Foto Rini Rosliani (2012) Aplikasi unsur hara boron untuk memperbaiki pembijian dan kualitas biji Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)
43 3. Aplikasi Mulsa Plastik Hitam Perak Bedengan ditutup dengan mulsa plastik hitam perak yang diberi lubang tanam dengan jarak 20 cm x 20 cm Sumber: Foto Rini Rosliani (2012) Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)
44 4. Penggunaan Naungan Plastik Putih Fungsi : - melindungi bunga dari kerusakan oleh terpaan air hujan - mengurangi butiran embun pada ujung daun - meningkatkan pembentukan buah dan biji - tanaman lebih tegak dan lebih kekar Sumber: Foto Rini Rosliani (2012) Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)
45 5. Penyerbukan Menggunakan lebah madu Apis cerana dan/atau lalat hijau Atraktan lalat hijau dapat berupa udang, ikan, terasi dengan ditempatkan dalam wadah dan digantung Sumber: Foto Rini Rosliani (2013) Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)
46 Menggunakan tanaman tagetes untuk menarik serangga di alam berupa macammacam lebah Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)
47 6. Panen Panen pertama umur HST, 5 6 kali, interval 4 7 hari tergantung cuaca Ciri umbel siap panen : - sudah ada buah merekah, - warna buah sebagian berwarna kuning, - tangkai berwarna hijau agak kuning Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)
48 7. Prosesing benih Pengeringan Umbel Buah - dijemur di rumah plastik - menggunakan alat/gudang pengering mendung/ banyak hujan Sumber: Foto Rini Rosliani (2013) Sumber: Foto Rini Rosliani (2015)
49 umbel kering Perontokan biji Pembersihan biji Pengemasan Seleksi biji bernas
50 Panen umbi Sumber: Foto Rini Rosliani (2013) Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)
51 TERIMA KASIH
BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH
TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi sebagai bahan tanam (benih). Pemanfaatan umbi sebagai benih memiliki beberapa kelemahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh
Lebih terperinciBALITSA & WUR the Netherlands,
BALITSA & WUR the Netherlands, 2014 1 PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA KENTANG SECARA PREVENTIF Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan penyakit berdasarkan
Lebih terperinciBUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING
BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING Oleh:Heri Suyitno THL-TBPP BP3K Wonotirto 1. Pendahuluan Bawang Merah (Allium Ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan bernilai
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciTEKNOLOGI PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI TSS (TRUE SHALLOT SEED) S u w a n d i
TEKNOLOGI PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI TSS (TRUE SHALLOT SEED) S u w a n d i Dasar Pemikiran Sumber benih B. merah Umbi Masalah: benih bermutu terbatas: 15-16% (Dirjen Hort, 2010) produktivitas rendah:
Lebih terperinciTeknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR
Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR LATAR BELAKANG Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak
Lebih terperinciPERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI TSS (TRUE SHALLOT SEED) UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN PEMBIJIAN BAWANG MERAH
PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI TSS (TRUE SHALLOT SEED) UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN PEMBIJIAN BAWANG MERAH NANI SUMARNI SUWANDI NENI GUNAENI SARTONO PUTRASAMEJA PENDAHULUAN. Selain dengan umbi bibit,
Lebih terperinciBAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR
13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciOleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09
Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran
Lebih terperinciLampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST
38 Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman (cm) 2 MST Jumlah Rataan V1 20.21 18.41 25.05 63.68 21.23 V2 22.19 22.80 19.40 64.39 21.46 V3 24.56 23.08 21.39 69.03 23.01 V4 24.95 26.75 23.08 74.78 24.93 V5 20.44
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang (ketinggian tempat 1250 m di atas permukaan laut/dpl) dan di Kebun Percobaan
Lebih terperinciPENYIAPAN BENIH BAWANG MERAH
PENYIAPAN BENIH BAWANG MERAH Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali tentang persyaratan benih bawang
Lebih terperinciBAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara
BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk
Lebih terperinciNo. 02 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010
No. 02 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010 Perakitan Varietas dan Teknologi Perbanyakan Benih secara Massal (dari 10 menjadi 1000 kali) serta Peningkatan Produktivitas Bawang merah (Umbi dan TSS) (12
Lebih terperinciBlok I Blok II Blok III 30 cm
Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian Blok I Blok II Blok III 30 cm P 0 V 1 P 3 V 3 P 2 V 1 T 20 cm P 1 V 2 P 0 V 1 P 1 V 2 U S P 2 V 3 P 2 V 2 P 3 V 1 B P 3 V 1 P 1 V 3 P 0 V 3 Keterangan: P 0 V 2 P 0 V
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN DAN DI DALAM POT/POLYBAG
Seri Pertanian Perkotaan PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN DAN DI DALAM POT/POLYBAG BALAI PENGKAJIAN DAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2016 ISBN :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah
Lebih terperinciBudidaya Bawang Putih di Dataran Rendah
Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum dan termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH. S u w a n d i
TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH S u w a n d i DASAR PEMIKIRAN Bawang merah merupakan salah satu komoditi strategis dan ekonomis untuk pemenuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,
Lebih terperinciTEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU
TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU ( Nicotiana tabacum L. ) Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya A. Pendahuluan Penanam dan penggunaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jl. Kolam No.1 Medan Estate Kecamatan Medan Percut
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung
25 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung dengan dua kali percobaan yaitu Percobaan I dan Percobaan II. Percobaan
Lebih terperinciTeknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman
Lebih terperinciPengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) JAGUNG Penyusun Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri Design By WAHYUDI H Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI
PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI PTT menerapkan komponen teknologi dasar dan pilihan. Bergantung kondisi daerah setempat, komponen teknologi pilihan dapat digunakan sebagai komponen teknologi : Varietas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah
Lebih terperinciTeknologi Budidaya Kedelai
Teknologi Budidaya Kedelai Dikirim oleh admin 22/02/2010 Versi cetak Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi
Lebih terperinciSISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Unit Pelayanan Teknis (UPT), Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciPENYIAPAN BIBIT UBIKAYU
PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila
Lebih terperinciAgroteknologi Tanaman Rempah dan Obat
Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg
Lebih terperinciPenyusunan Atlas Peta Kesesuaian Lahan dan Rekomendasi Pengelolaan Lahan untuk Pengembangan Komoditas Pertanian Skala 1:50.
Penyusunan Atlas Peta Kesesuaian Lahan dan Rekomendasi Pengelolaan Lahan untuk Pengembangan Komoditas Pertanian Skala 1:50.000 di Indonesia Raker BBSDLP 2016 Pati, 25 April 2016 1 2 3 4 5 6 Latar Belakang/Justifikasi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Oktober 2014 hingga Maret
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Penelitian P1(a) P4 (2) P3 (a) P1 (b) P5 (a) P4 (b) P3 (1) P3 (a) P5 (a) P4 (1) P2 (2) P3 (2) P1 (a) P4 (a) P2 (1) P4 (a) P1 (2) P3 (1) P4 (1) P3 (2) P4 (b) P2 (b) P4 (2) P2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk sayuran unggulan nasional yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat, namun belum banyak keragaman varietasnya, baik varietas
Lebih terperinciCara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT
PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT Ir.. SISWANI DWI DALIANI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR : 26/1801.18/011/A/JUKLAK/2012 1. JUDUL RDHP :
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di desa Cengkeh Turi dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember sampai
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PROLIGA BAWANG MERAH 40 T/HA ASAL TSS (=True Shallot Seed) Oleh : Suwandi, Gyna A. Sopha, dan Catur Hermanto
PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PROLIGA BAWANG MERAH 40 T/HA ASAL TSS (=True Shallot Seed) Oleh : Suwandi, Gyna A. Sopha, dan Catur Hermanto Balai Penelitian Tanaman Sayuran Puslitbang Hortikultura, Badan Litbang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-
22 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat- Tongkoh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan jenis tanah Andosol, ketinggian tempat
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciBAWANG MERAH YANG DIRILIS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PENDAHULUAN
No. 004, Januari 2015 (Tanggal diunggah 21 Januari 2015) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikar di Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar BAWANG
Lebih terperinciPendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi
Tim Pengkaji Pendahuluan Rata-rata produktivitas kedelai di NTB pada Tahun 2014 yaitu 1,29 ton/ha. (BPS. 2015) Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan perluasan areal Pajale, BPTP bertugas menyediakan
Lebih terperinciTeknologi Produksi Ubi Jalar
Teknologi Produksi Ubi Jalar Selain mengandung karbohidrat, ubi jalar juga mengandung vitamin A, C dan mineral. Bahkan, ubi jalar yang daging umbinya berwarna oranye atau kuning, mengandung beta karoten
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciSumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.
PANEN BAWANG PUTIH Tujuan : Setelah berlatih peserta terampil dalam menentukan umur panen untuk benih bawang putih serta ciri-ciri tanaman bawang putih siap untuk dipanen 1. Siapkan tanaman bawang putih
Lebih terperinciCara Menanam Cabe di Polybag
Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciBuletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun
PENGARUH UMUR SIMPAN BIBIT BAWANG MERAH VARIETAS SUPER PHILIP DAN RUBARU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Yuti Giamerti dan Tian Mulyaqin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.
I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium
14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar Lampung dengan kondisi iklim tropis, memiliki curah hujan 2000 mm/th dan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lebih terperinciDibajak satu atau dua kali, digaru lalu diratakan. Tanah yang telah siap ditanami harus bersih dari gulma, dan buatlah saluran-saluran drainase.
1. Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor) mempunyai potensi penting sebagai sumber karbohidrat bahan pangan, pakan, dan komoditi ekspor. Selain memiliki potensi sebagai sumber karbohidrat, tanaman sorgum, mempunyai
Lebih terperinciPENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PENGENDALIAN OPT BAWANG MERAH Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN
No. 011, Juli 2016 (Tanggal diunggah 20 Juli 2016) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar PENINGKATAN
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciMODUL BUDIDAYA KACANG TANAH
MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH I. PENDAHULUAN Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimum. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor tanah yang makin keras (rusak) dan
Lebih terperinciGambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b)
45 Pembahasan Penggunaan benih yang bermutu baik merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan produksi tanaman bawang merah. Rendahnya produksi tanaman bawang merah khususnya di daerah sentra
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiayah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan salama dua bulan April
Lebih terperinciCara Menanam Tomat Dalam Polybag
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
4 TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai termasuk kedalam famili Solanaceae dengan sistem perakaran cukup menyebar. Sifat tanaman cabai keriting adalah tahan terhadap serangan
Lebih terperinciBAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun
16 BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono
Lebih terperinciBUDIDAYA BAWANG MERAH
BUDIDAYA BAWANG MERAH Budidaya bawang merah (Allium cepa) dihadapkan pada kendala serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya
Lebih terperinciTeknologi Bawang Merah Off-Season: Strategi dan Implementasi Budidaya
Teknologi Bawang Merah Off-Season: Strategi dan Implementasi Budidaya Suwandi Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Jln. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang, Bandung Barat 40391 E-mail : balitsa@litbang.pertanian.go.id;
Lebih terperinciSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan
Lebih terperinciBudi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut
Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Penyusun I Wayan Suastika
Lebih terperinciIII. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,
23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengamatan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi adalah bagian integral dari pembangunan nasional dan sangat terkait dengan tujuan pendidikan pada umumnya, yakni dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciTugas Mata Kuliah TBT Sayur dan Tanaman Hias BUDIDAYA BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH
Tugas Mata Kuliah TBT Sayur dan Tanaman Hias BUDIDAYA BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH Disusun Oleh : Dewi Ma rufah (H0106006) Muji Widyarso (H0106020) Ratsio Wibisono (H0106022) Triana R N (H0106026) Taufan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015
BAB III METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015 di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,
20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian
Lebih terperinciPEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH
PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai mempelajari pokok bahasan ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali penyulaman tanaman
Lebih terperinci