DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

dokumen-dokumen yang mirip
MESIN KOMPOSTER LISTRIK SKALA INDUSTRI KECIL SEBAGAI PENDEGRADASI SAMPAH ORGANIK

III. METODE PENELITIAN

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS SAMPAI 30 KG/JAM SKRIPSI

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Perancangan Desain Pisau Mesin Sampah Organik. David Gracia Hutagalung, Fedia Restu,S.T. Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam

METODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tugas Akhir RM 0504 RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK PADA RUMAH TANGGA. Oleh : Ellza Gita Wardhany ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

Mesin pemecah buah dan pemisah biji kakao - Syarat mutu dan metode uji

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

APLIKASI DAN UJI KINERJA DISKSAW CHOPPER UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Penampungan Sampah Sementara (TPS) untuk selanjutnya dibuang ke. yang muncul berkepanjangan antara pemerintah daerah dan masyarakat

PETERNAKAN DALAM PERSPEKTIF TEKNIK PERTANIAN 1 (Animal Husbandry in Agricultural Engineering Perspective)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER

BAB II LANDASAN TIORI

Presentasi Tugas Akhir

PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PENGHANCUR LIMBAH BATU MERAH DAN GENTENG (Studi kasus : Perusahaan Genteng ATIN Karanggeneng Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. sampah yang dihasilkan tiap harinya. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia

Perancangan Proses Manufaktur Mata Pisau Bintang Pada Mesin Pencacah Botol Plastik. Oleh MAULANA MUNAZAT

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODIFIKASI DESAIN DAN UJI UNJUK KERJA MESIN PENGEMPA BRIKET MEKANIS TIPE KEMPA ULIR (SCREW PRESSING) SKRIPSI. Oleh : IRWAN DARMAWAN F

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PISAU TIPE REEL

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

MENGOPTIMALKAN EFISIENSI MESIN PELEMBUT SEBAGAI PENGOLAH AWAL PROSES DAUR ULANG SAMPAH RUMAH TANGGA BERKAPASITAS 3 m³ PER JAM

BAB III. Metode Rancang Bangun

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK PP (polypropylene)

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MESIN PERAJANG SINGKONG

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)

PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair

BAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK

III. METODE PENELITIAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL Gatot Pramuhadi 1), Abdul Wahhaab 2), Gina Rahmayanti 2), Nurwan Wahyudi 2), Syahidin Nurul Ikhwan 2) 1) Dosen Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, PO Box 220 Bogor 16002, 0251-8623026, gpramuhadi@yahoo.com, 081310989617 2) Mahasiswa Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Abstrak Sampah yang berasal dari rumahtangga dan pasar tradisional umumnya mengandung 65% bahan organik. Sampah-sampah tersebut dapat diolah menjadi kompos sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Salah satu metode untuk dapat mengubah sampah menjadi kompos adalah dengan menggunakan mesin komposter. Tujuan penelitian yaitu mendesain, membuat, dan mengaplikasikan mesin komposter skala industri kecil. Mesin ini terdiri atas bagian pemasukan sampah, bagian pencacah, bagian penyampur, dan bagian penampung. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat dan menguji mesin komposter terdiri atas: motor listrik, plat seng, bantalan (bearing), besi poros, puli dan sabuk, besi siku, plat besi, plat baja, sampah organik, bioactivator, dan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin komposter yang didesain mempunyai kapasitas pencacahan rata-rata sebesar 200 kg/jam. Mesin ini mempunyai keunggulan dapat mencacah sampah organik dalam keadaan kering ataupun basah (semi-basah), ramah lingkungan, aman, mudah dioperasikan, serta efektif dan efisien. Kata kunci: sampah organik, komposter, kapasitas pencacahan PENDAHULUAN Latar Belakang Sampah adalah semua material yang dibuang atau tidak dimanfaatkan, antara lain berasal dari kegiatan rumahtangga, perdagangan, industri, dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumahtangga dan tempat perdagangan (misal: pasar) umumnya dikenal sebagai limbah yang tidak berbahaya dan mengandung 65% bahan organik. Sampah dalam jumlah banyak dan tidak ditangani dengan benar akan menjadi sumber pencemaran lingkungan. *) Disampaikan dalam Seminar Nasional PERTETA di Universitas Soedirman, Purwokerto pada tanggal 08 10 Juli 2010 1) Dosen Departemen Teknik Pertanian (sekarang Teknik Mesin dan Biosistem), Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, PO Box 220 Bogor 16002, 0251-8623026 (T/F), gpramuhadi@yahoo.com, 0813 1098 9617 2) Mahasiswa Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 1

Sampah organik yang berasal dari pasar, seperti Pasar Darmaga, Bogor, memiliki permasalahan bau yang tidak sedap dan kesan kumuh karena banyak sampah yang menumpuk di sudut-sudut pasar. Untuk menanganinya, pengelola pasar harus mengeluarkan dana sebesar Rp 70.000,00/hari untuk mengangkut sampah yang dihasilkan (1 mobil pick-up/hari) ke tempat pembuangan akhir di TPA Galuga, Bogor. Di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Muttaqien, Parung, dihasilkan sampah organik sebanyak 2 mobil pick-up yang berasal dari kegiatan sehari-hari para santri dan limbah pertanian. Pengelola Ponpes secara rutin menangani sampah tersebut dengan cara membakarnya. Tindakan ini memberikan dampak negatif berupa asap yang dapat menyebabkan bahaya polusi udara bagi penduduk sekitar dan warga Ponpes itu sendiri. Berdasarkan contoh-contoh kasus di atas, maka diperlukan suatu penanganan secara efektif dan efisien agar permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cepat dan ramah lingkungan. Salah satu upaya tersebut adalah mengubah sampah organik menjadi kompos sehingga memberikan nilai tambah dan menguntungkan. Sampah organik yang dapat dimanfaatkan dan dibuat menjadi pupuk kompos diantaranya adalah limbah sisa sayuran dan buah-buahan. Pengolahan kompos tersebut dapat dilakukan dengan menimbun sampah organik tersebut ke dalam suatu penampungan lalu didiamkan hingga aroma sampah tidak tercium lagi selama kurang lebih 1-2 bulan. Proses pembuatan kompos tersebut dapat dipercepat dengan menggunakan mesin komposter. Pengomposan dengan teknologi komposter adalah proses penguraian sampah organik secara aerob dengan menggunakan mikroba pengurai dan organic agent (bahan mineral organik). Teknologi ini dapat memproses pengomposan dalam waktu sekitar 10 hingga 14 hari. Proses pengomposan tersebut dapat dipercepat karena mesin komposter dilengkapi dengan pencacah sampah untuk mereduksi ukuran sampah yang merupakan salah satu syarat untuk mempercepat proses pengomposan. Tujuan Tujuan penelitian adalah mendesain, membuat, menguji unjuk kerja (performance), dan mengaplikasikan mesin komposter skala industri kecil. Manfaat Aplikasi mesin komposter dapat turut berperan dalam penanganan sampah organik yang berasal dari rumahtangga, tempat perdagangan (pasar) dan lainnya yang dapat diubah menjadi kompos sebagai pupuk organik yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat untuk melaksanakan penelitian, mulai dari desain, pembuatan, pengujian unjuk kerja, dan aplikasi mesin komposter disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Waktu dan tempat penelitian mesin komposter skala industri kecil Waktu Tempat penelitian Kegiatan penelitian Januari Februari 2010 Kampus IPB Darmaga, Bogor Desain mesin komposter Maret 2010 Bengkel di Bogor Pembuatan mesin Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 2

April 2010 Laboratorium Lapangan Teknik Pertanian IPB di Leuwikopo, Darmaga, Bogor Mei 2010 Pondok Pesantren Daarul Muttaqien, Parung, Bogor komposter Pengujian unjuk kerja mesin komposter Aplikasi mesin komposter Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat dan menguji unit-unit dari mesin komposter terdiri atas: motor listrik, plat seng, bantalan (bearing), besi poros, puli dan sabuk, besi siku, plat besi, plat baja, sampah organik, bio-activator, dan air. Metode Penelitian Bagan alir solusi penanganan sampah dan proses pembuatan kompos menggunakan mesin komposter skala industri kecil ditunjukkan dalam Gambar 1 dan Gambar 2. Gambar 1. Bagan alir solusi penanganan sampah menggunakan mesin komposter Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 3

Gambar 2. Bagan alir proses pembuatan kompos menggunakan mesin komposter Bagan alir rancangan penelitian untuk mendesain, membuat, menguji, dan mengaplikasikan mesin komposter skala industri kecil diperlihatkan dalam Gambar 3. Gambar 3. Bagan alir rancangan penelitian mesin komposter skala industri kecil Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Spesifikasi Mesin Komposter Spesifikasi teknik mesin komposter skala industri kecil disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Spesifikasi teknik mesin komposter skala industri kecil Parameter Satuan Spesifikasi Mesin Komposter Dimensi total: Panjang x lebar x tinggi mm 960 x 380 x 1400 Bobot kosong kg 40 Motor penggerak: Jenis Motor listrik Daya tersedia kw 0.37 Putaran poros rpm 1300 Sistem transmisi: Jenis transmisi Puli dan sabuk-v (pulleys and V-belts) Bagian pemasukan (hopper): Bentuk Corong trapesium vertikal Panjang x lebar x tinggi mm 480 x 230 x 240 Volume hopper m 3 0.03 Bagian pencacah (chopper): Diameter x lebar mm 380 x 610 Volume chopper m 3 0.07 Jenis pisau pencacah Pisau segi-4 (rectangular blade), baut (bolt) Jumlah pisau pencacah (4 x 19) pisau segi-4, (4 x 9 + 4 x 10) baut 30 (rectangular blade), 50 (bolt) Jarak antar pisau mm pencacah Putaran poros rpm 650 Bagian penyampur (mixer): Diameter x lebar mm 380 x 610 Volume mixer m 3 0.07 Jenis tangkai penyampur Jumlah tangkai buah 3 penyampur Putaran poros rpm 375 Bagian penampung (container): Volume container m 3 0.02 Plat segi-4 Konstruksi Mesin Komposter Konstruksi mesin komposter skala industri kecil disajikan pada Tabel 3, Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar 6. Tabel 3. Konstruksi mesin komposter skala industri kecil Bagian / Komponen Bahan Konstruksi Mesin Komposter Bagian pemasukan (hopper) Plat besi Tebal 1.2 mm Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 5

Bagian pencacah (chopper): Rectangular blade Plat baja Tebal 7 mm Bolt Baja Panjang 75 mm, diameter 10 mm Silinder pisau pencacah Plat baja Tebal 3 mm Plat besi Tebal 3 mm Poros pisau pencacah Besi kolom Diameter 18.5 mm Penutup Plat seng Tebal 0.8 mm galvanis Bagian penyampur (mixer): Tangkai penyampur Plat baja Tebal 3 mm Poros tangkai Besi kolom Diameter 18.5 mm penyampur Penutup Plat seng Tebal 0.8 mm galvanis Bagian penampung Plat besi Tebal 1.2 mm (container) Rangka Besi siku (30 x 30) mm dan (50 x 50) mm Gambar 3. Konstruksi bagian pemasukan (hopper) Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 6

Gambar 4. Konstruksi chopper menggunakan rectangular blades (kiri) dan bolts (kanan) Gambar 5. Konstruksi bagian penyampur (mixer) Gambar 6. Konstruksi unit mesin komposter skala industri kecil Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 7

Unjuk Kerja Mesin Komposter Pengujian kapasitas kerja mesin komposter dilakukan dengan menggunakan bahan sampah organik yang berasal dari Pasar Darmaga, Bogor berupa limbah sayuran dan buah-buahan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kapasitas kerja mesin (pencacahan dan penyampuran) rata-rata mencapai 200 kg/jam lebih. Data hasil pengujian menggunakan pisau pencacah rectangular blades disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil pengujian mesin komposter skala industri kecil Percobaan Waktu Bobot (detik) (kg) I 35 2 206 II 110 5 164 III 115 6.5 203 IV 124 8 232 V 150 10 240 Rata-rata 209 Kapasitas Kerja Mesin (kg/jam) Aplikasi Mesin Komposter Sebelum diaplikasikan, mesin komposter dioperasikan dengan menggunakan pisau pencacah tipe bolts dan rectangular blades. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa kinerja rectangular blades lebih bagus dibanding kinerja bolts karena banyak sampah tak terpotong yang membelit di baut-baut (bolts). Disamping itu, tipe rectangular blades dapat mencacah sampah dalam keadaan kering maupun basah, sedangkan tipe bolts mengalami kesulitan mencacah sampah basah. Dengan demikian, direkomendasikan untuk menggunakan pisau pencacah tipe rectangular blades. Mesin komposter skala industri kecil sangat mudah dioperasikan, aman, dan ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan asap dan tidak gaduh, serta efektif dan efisien. Efektivitas mesin ini ditunjukkan dengan tercacahnya sampahsampah organik berukuran kecil-kecil sebesar < 30 mm sehingga menyebabkan efisiensi pengomposan meningkat karena hanya membutuhkan waktu 10 hingga 14 hari untuk terbentuk kompos. Selain itu, biaya operasional mesin ini cukup rendah, yaitu untuk mencacah 1 ton sampah diperlukan waktu sekitar 5 jam x 0.37 kw = 1.85 kwh. Apabila harga konsumsi energi listrik sebesar Rp 6.000,00/kWh, maka biaya operasionalnya hanya sebesar Rp 11.100,00. Di Ponpes Daarul Muttaqien mesin komposter ini tidak hanya digunakan untuk mengolah sampah menjadi kompos, tetapi juga dapat digunakan untuk membuat pakan ternak dari rerumputan. Hal ini menunjukkan bahwa mesin ini dapat diaplikasikan untuk lebih dari satu fungsi (multifungsi) dengan tanpa menghilangkan fungsi utamanya untuk membuat kompos. Biaya pembuatan mesin ini adalah Rp 6.044.550,00/unit ditambah 15% untuk inovasi teknologi, sehingga mesin ini dapat dijual dengan harga Rp 7.000.000,00/unit. Harga yang cukup pantas untuk mesin komposter skala industri kecil. SIMPULAN Simpulan 1. Mesin komposter skala industri kecil adalah mesin pengolah sampah organik menjadi kompos secara efektif dan efisien, mudah dioperasikan, aman, dan ramah lingkungan Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 8

2. Kapasitas kerja (pencacahan dan penyampuran) rata-rata mesin komposter skala industri kecil adalah sebesar 200 kg/jam 3. Mesin komposter skala industri kecil dapat diaplikasikan untuk mengolah sampah organik dalam keadaan kering maupun basah, dan multifungsi Saran 1. Oleh karena mesin komposter skala industri kecil ini efektif dan efisien, serta multifungsi, maka mesin ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi mesin komposter skala industri yang lebih besar 2. Modifikasi terhadap mesin ini masih dapat dilakukan guna meningkatkan kapasitas kerja mesin, misalnya dengan mempersempit celah antar pisau pencacah, memperbesar kecepatan putar poros pisau pencacah, mengurangi kecepatan putar poros penyampur, dan mengubah mekanisme penyampuran menggunakan sistem auger (screw conveyor) Daftar Pustaka Wahhaab, A., G. Rahmayanti, N. Wahyudi, S.N. Ikhwan, dan G. Pramuhadi. 2010. Mesin Komposter Listrik Skala Industri Kecil Sebagai Pendegradasi Sampah Organik. Laporan Akhir Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknik (PKMT) Institut Pertanian Bogor Seminar Nasional PERTETA Universitas Soedirman, Purwokerto, 09 11 Juli 2010 9