Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika

dokumen-dokumen yang mirip
KEMKOMINFO MENINGKATKAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP TIK DALAM RANGKA MEMPERKUAT KEDAULATAN NKRI MELALUI SINERGITAS PUSAT DAN DAERAH

PERANPEMERINTAH DALAMMENGURANGIKESENJANGAN DIGITALBAGIPENYANDANGDISABILITAS

PETA BISNIS PROSES KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING

2015 PERAN PKK DALAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN BAGI PENINGKATAN KUALITAS KEWARGANEGARAAN

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi

GATI GAYATRI Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang

KESIAPAN SKKNI UNTUK TENAGA KERJA INDUSTRI YANG KOMPETEN

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan

KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PROGRAM STUDI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

Strategi Peningkatan Peran dan Kontribusi Iptek dalam Kerangka SINas untuk Mendukung Keberhasilan MP3EI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pada era otonomi daerah ini pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

SMART ASN UNTUK MEWUJUDKAN WORLD CLASS GOVERNMENT

BAB I PENDAHULUAN. Dimulainya AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Kurikulum Edukasi untuk mendukung revolusi teknologi manufaktur 4.0

16 Maret Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

MUHIDIN M. SAID KOMISI V DPR RI

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

Revitalisasi Kompetensi Profesi TIK Disampaikan pada Rakornas APTIKOM

PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI PERSIAPAN PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya pendidikan yang memadai dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI.,

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG INVESTASI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 TAHUN 1998 TENTANG TIM KOORDINASI DAN SUB TIM KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI SUB REGIONAL

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

ORASI ILMIAH WISUDA DIPLOMA TIGA DAN SARJANA KE-41 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAKARTA STI&K

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA

Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

Ina Hagniningtyas Krisnamurthi Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri Madura, 27 Oktober 2015

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)

BAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAN PENDIDIK FISIKA DALAM MENGHADAPI MEA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2010

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al).

AKSELERASI PERTUMBUHAN BISNIS ICT. PASCA PAKET EKONOMI JILID XIV tentang E-COMMERCE MIRA TAYYIBA ASDEP PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI KAWASAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI

1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan

2 Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi pembangunan Tenaga Kerja Industri dan penggunaan konsultan Industri, pemanfaatan dan


Urgency Membangun Policy Circle. Dr Muhammad Taufiq DEA Deputi Kajian Kebijakan Lembaga Administrasi Negara

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI: MOTIVASI DAN PENGALAMAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

PENERAPAN ANTIKORUPSI PADA DUNIA BISNIS PERAN KADIN DALAM MEWUJUDKAN PENGUSAHA BERINTEGRITAS

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

KONSEP & IMPLEMENTASI SIDa

Kontribusi kadin dalam menyiapkan tenaga kerja kompeten

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

Pengembangan IPTEK utk Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ARSIPARIS DI INDONESIA DAN TANTANGANNYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Kurniatun. Abstrak

I. PENDAHULUAN. masyarakat baru, disebut masyarakat informasi (information society) (Wiryanto,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup

KEYNOTE ADDRESS PERAN HUMAS DALAM MEMPOSISIKAN CITRA PEMERINTAH DI ERA KETERBUKAAN INFORMASI

Transkripsi:

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SDM Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika Disampaikan oleh: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Dalam Rakornas Kominfo, Ciputat, 20 November 2014 Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

LATAR BELAKANG Kurangnya pemahaman Pengambil Keputusan akan peran penting atau peran strategis TIK di masa mendatang;

ICT Development Index (IDI) Negara Rank IDI Rank IDI 2012 2012 2011 2011 Korea Selatan 1 8.57 1 8.51 Jepang 12 7.82 8 7.77 Singapura 15 7.65 14 7.55 Brunei Darussalam 58 5.06 56 4.93 Malaysia 59 5.04 56 4.93 Vietnam 88 3.80 86 3.65 Thailand 95 3.54 94 3.42 Indonesia 97 3.43 97 3.14 Philipina 98 3.34 98 3.14 Kamboja 120 2.30 121 2.05 India 121 2.21 120 2.13 Lao P.D.R 123 2.10 122 1.99 Sumber : ITU, Measuring the Information Society 2013 Indikator IDI meliputi : kemajuan dan pembangunan; infrastruktur ICT, penggunaan ICT; dan keterampilan SDM TIK. Peringkat IDI Indonesia pada tahun 2011 dan 2012 yaitu pada peringkat 97 dari 157 negara Nilai IDI Indonesia mengalami peningkatan 0,29 poin (dari 3.14 menjadi 3.43). Posisi Indonesia masih berada di bawah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darrussalam, Vietnam maupun Thailand.

Global Competitiveness Index (GCI) Negara Peringkat GCI 2013-2014 (dari 148 Negara) Nilai GCI 2013-2014 (dari 148 Negara) Peringkat GCI 2012-2013 (dari 144 negara) Peringkat GCI 2011-2012 (dari 142 negara) Singapura 2 5,61 2 2 Japan 9 5,4 10 9 Malaysia 24 5,03 25 21 Korea 25 5,01 19 24 Brunei Darussalam 26 4,95 28 28 Thailand 37 4,54 38 39 Indonesia 38 4,53 50 46 Philipina 59 4,29 65 75 India 60 4,28 59 56 Vietnam 70 4,18 75 65 Kamboja 88 4,01 85 97 Lao PDR 81 4,08 - - GCI merupakan indikator yang komprehensif untuk mengukur daya saing nasional, terdiri dari 3 subindex yaitu basic requirement, eficiency enhancer serta innovation dan sophistication factor. Berdasar CGI 2013-2014 Indonesia mendapat peringkat 38 dari 148 negara, naik 12 peringkat dari tahun sebelumnya. Sumber The Global Competitiveness Report 2013 2014

Network Readiness Index (NRI) Peringkat Nilai NRI Peringkat Nilai NRI Peringkat Nilai NRI Negara NRI 2014 2014 NRI 2013 2013 NRI 2012 2012 (dari 148 (dari 148 (dari 144 (dari 144 (dari 142 (dari 142 negara) negara) negara) negara) negara) negara) Singapura 2 6 2 6 2 5,9 Korea 10 5,5 11 5,5 12 5,5 Japan 16 5,4 21 5,2 18 5,3 Malaysia 30 4,8 30 4,8 29 4,8 Brunei Darussalam 45 4,3 57 4,1 54 4 India 83 3,8 68 3,9 69 3,9 Indonesia 64 4 76 3,8 80 3,7 Thailand 67 4 74 3,9 77 3,8 Vietnam 84 3,8 84 3,7 83 3,7 Philipina 78 3,9 86 3,7 86 3,6 Kamboja 108 3,4 106 3,3 108 3,3 NRI (Network Readiness Index) merupakan indikator yang disusun oleh World Economic Forum untuk menunjukkan tingkat kesiapan suatu negara untuk menerapkan dan mengimplementasikan TIK secara konsisten, sistematis, dan dengan cara terstruktur untuk meningkatkan pembangunan ekonomi. NRI terdiri dari 4 subindex yaitu environmental, usage, readiness dan impact. Pada tahun 2014, Posisi Indonesia naik 12 peringkat dari tahun sebelumnya, dan mampu mengungguli Thailand dan India. Sumber: The Global Information Technology Report 2014

Pembangunan SDM TIK data ICT Pura Perbandingan Indeks Per Wilayah Secara Nasional Sumber : ICT Pura Ditjen PPI, 2013 Perbandingan i-literasi per wilayah dengan rata-rata nasional, yaitu : Wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatera dan Jawa memiliki indeks literasi yang tinggi ; Wilayah Indonesia tengah dan timur memiliki indeks literasi yang sedang; Dan wilayah Nusa Tenggara dan Maluku- Papua masih dibawah rata-rata nasional.

AKAR PERMASALAHAN 1) Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat industri Kominfo mengenai nilai strategis MEA 2015; 2) Belum terbangunnya budaya industri dan kurangnya kemampuan antisipatif tenaga kerja industri Kominfo terhadap dampak implementasi MEA 2015; 3) Kurangnya kesadaran masyarakat akan arti penting sertifikasi kompetensi SDM tenaga kerja dalam menghadapi persaingan dan pergerakan bebas tenaga kerja terampil secara mandiri dalam MEA 2015 dan implementasi kesepakatan-kesepakatan WTO; 4) Belum terpetakannya kebutuhan industri terhadap SDM bidang kominfo; 5) Belum terbangunnya mekanisme pembinaan terhadap badan usaha yang bergerak jasa konsultansi bidang kominfo untuk menjamin mutu hasil pekerjaan; 6) Belum siapnya kelembagaan dalam menghadapi MEA terkait pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP); 7) Transformasi Lembaga Diklat MMTC Yogyakarta menjadi Sekolah Tinggi Multi Media berdasarkan Perpres Nomor 33 tahun 2014 masih mengalami kendala terutama dalam bidang tenaga pengajar atau Dosen tetap dan infrastruktur; 8) Diarahkannya pengembangan BPPTIK Cikarang menjadi Lembaga Pendidikan Politeknik 9) Penguatan Kelembagaan Badan Litbang SDM

ORIENTASI STRATEGIS Orientasi 1 Menyiapkan kajian bagi formulasi kebijakan Orientasi 2 Melakukan riset untuk untuk mengetahui dan menjawab opini publik Orientasi 3 Meningkatkan keahlian dan kompetensi bidang kominfo Orientasi 4 Meningkatkan literasi TIK masyarakat Orientasi 5 Meningkatkan kualitas kelembagaan litbang

Penjabaran Orientasi Strategis ORIENTASI 1 : ORIENTASI 2 : ORIENTASI 3 : ORIENTASI 4 : ORIENTASI 5 : 1. Proactive analysis; 2. Policy-impact analysis (memberikan early warning analysis terhadap dampak suatu kebijakan) 3. Evaluasi Kebijakan; 4. Modelling pemberdayaan masyarakat Penelitian mengenai issuissu publik (Penelitian untuk mengetahui dan menjawab opini masyarakat) 1. Fasilitasi keikutsertaan dan kelulusan angkatan kerja dalam program sertifikasi; 2. Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI) bidang TIKPerancangan dan Peraturan Menteri Kominfo tentang Pemberlakuan SKKKNI 3. Penguatan STMM Yogyakarta 4. Pengembangan BPPTIK Cikarang manjjadi Politeknik TIK 1. Sosialisasi; 2. Pelatihan; 3. Bimtek. Yang bertujuan untuk pemanfaatan TIK untuk peningkatan produktifitas bagi kelompok tertentu dan kelompok yang tidak produktif (Perempuan dan anak-anak) Peningkatan kompetensi peneliti (penelitian mandiri, penelitian bersama/joint research, insentif bagi publikasi ilmiah internasional)

Beberapa Renaksi dalam Pengembangan SDM Melakukan Akselerasi peningkatan kesadaran dan kesiapan masyarakat industri dengan melaksanakan program/kegiatan sosialisasi secara massif, terstruktur dan sistematis kepada lembaga-lembaga industri Kominfo Melakukan fasilitasi sertifikasi bagi angkatan kerja muda dan masyarakat yang bersedia melakukan sertifikasi atau uji kompetensi berbasis SKKNI Penyusunan Peraturan Menteri Kominfo tentang Pemberlakuan SKKNI Mengembangkan public-privatepartnership dalam penyelenggaraan beasiswa S2 dan S3 luar negeri (di negara-negara yang menjadi sumber perkembangan IPTEK) Menyediakan anggaran khusus untuk akselerasi pembentukan LSP Pemetaan terhadap industri TIK Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan organisasi dan instansi pemerintah lainnya yang memiliki sumbersumber pembiayaan beasiswa sejenis Pengembangan BPPTIK Cikarang menjadi Politeknik Menjadikan STMM Yogyakarta sebagai salah satu inkubator industri kreatif Memberikan kebijakan anggaran dan affirmative action kepada STMM

Beberapa Kegiatan Pengembangan SDM di BLSDM Bimtek dan Sertifikasi Budaya Dokumentasi Sekolah Tinggi Multi Media Bimtek dan Sertifikasi GCIO Fasilitasi Sertifikasi Angkatan Kerja Muda Pelatihan, uji kompetensi dan sertifikasi bagi PNS dan masyarakat serta industri Fasilitasi Penyusunan RSKKNI Bidang kominfo Beasiswa DN dan LN Bimtek Literasi Pemanfaatan TIK (antara lain untuk UKM, Anak Sekolah, Ibu Rumah Tangga dll)

Beberapa capaian pengembangan SDM yang dilaksanakan BLSDM Kemkominfo 377

SKKNI dan RSKKNI Bidang Kominfo SKKNI RSKKNI

TERIMA KASIH