PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. ISLAM DAN ISU-ISU KONTEMPORER Oleh E.S

dokumen-dokumen yang mirip
Assalamu alaikum wr. wb.

BAB VI PENUTUP. Setelah melihat data tentang relasi jender pada tafsir al-sya`râwî, dan

STUDI TENTANG KESETARAAN GENDER

ISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas.

PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER

GENDER DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT. Agustina Tri W, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HAK NAFKAH PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF FEMINISME

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER. By : Basyariah L, SST, MKes

BAB IV. Refleksi Teologis

BAB IV TAFSIR QUR AN SURAT AL-NISÂ AYAT 34 PERSPEKTIF ASGHAR ALI ENGINEER. A. Konsep Kesetaraan Gender Perspektif Asghar Ali Engineer

Pendidikan Perempuan Ke Arah Pembebasan Gender. Yuyun Yunarti STAIN Jurai Siwo Metro

RAPOR MERAH KAUM FEMINIS Kritik atas Relativitas Tafsir Feminisme terhadap Al-Quran. Nunuy Nurjanah

MEMAHAMI GENDER UNTUK MENGATASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BABA V PENUTUP A. KESIMPULAN. Dari beberapa penjelasan yang diuraikan di muka terhadap

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT MASDAR FARID MAS UDI DAN KIAI HUSEN MUHAMMAD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. A. Analisis hukum formil terhadap putusan perkara no. sebagai tempat untuk mencari keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB V PENUTUP. A. Simpulan Perkawinan menurut Pasal 1 UU 1/1974 adalah ikatan lahir bathin

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB II LANDASAN TEORI. Kata gender dalam istilah bahasa indonesia sebenarnya berasal dari bahasa

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN RIFFAT HASSAN DAN MANSOUR FAKIH TENTANG KESETARAAN JENDER DALAM ISLAM: SEBUAH PERBANDINGAN

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. 1. Kesimpulan

MODUL 1 KONTRAK PERKULIAHAN RUANG LINGKUP MATA KULIAH AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Sebelum diturunkannya al-quran perempuan kedudukannya

GENDER DALAM PERSPEKTIF AGAMA (ISLAM)

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Tujuan

HANIFAH MUYASSARAH FAK. DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM GHAZALI CILACAP

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir batin ini harus ada, karena

BAB I PENDAHULUAN. membentuk organ tubuh masyarakat. Jika keluarga baik, masyarakat secara

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jender merupakan salah satu isu yang sampai saat ini masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam

BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

BAB I PENDAHULUAN. yang bermacam-macam, seperti politik, keyakinan agama, rasisme dan ideologi

BAB V PENUTUP. dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Realitas Patriarkhi dalam Pesantren di Kabupaten Kediri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

Merupakan metodologi penafsiran Al Qur an Bertujuan untuk menghasilkan produk tafsir berkeadilan Gender Kerangka berpikir didasari oleh Pemikiran

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

PENGANTAR KULIAH GENDER KH. HUSEIN MUHAMMAD

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

I. PENDAHULUAN. tidak sesuai dengan perundang-undangan. Sebagai suatu kenyataan sosial,

BAB II. Kajian Pustaka. hukum adat. Harta orangtua yang tidak bergerak seperti rumah, tanah dan sejenisnya

BAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan akibat lahir maupun batin baik terhadap keluarga masing-masing

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

02/07/2014. Oleh Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. talak adalah ikrar suami di hadapan sidang pengadilan Agama. Dengan. mengatur putusnya hubungan perkawinan sebagaimana berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

PENDIDIKAN ADIL GENDER DALAM KELUARGA 1. Siti Rohmah Nurhayati, M.Si. 2

BAB 5 RINGKASAN. orang-orang dari negara lain. Perkawinan masyarakat Jepang didasarkan pada konsep ie.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. surga ada neraka, ada pria ada wanita dan sebagainya. 1. semua mahluknya, baik pada manusia hewan maupun tumbuh-tumbuhan.

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dalam perjalanan di dunia mengalami 3 peristiwa yang

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TENTANG HARTA BERSAMA. A. Gambaran Sengketa Harta Bersama pada Tahun 2008 di PA Banjarmasin

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG

Kesiapan menikah hasil identifikasi dari jawaban contoh mampu mengidentifikasi tujuh dari delapan faktor kesiapan menikah, yaitu kesiapan emosi,

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERSAMAAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN DIRI. Oleh Marmawi 1

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB 5 PENUTUP. Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. dasar dari susunan masyarakat, untuk itulah lahir Undang-undang Nomor 1

WAWANCARA KEPADA PELAKU TALAK DI LUAR PENGADILAN

Warisan Wanita Digugat!

BAB III KAJIAN OBYEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Telukawur Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara

BAB VI REALISASI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara pada umumnya. Sebuah keluarga dibentuk oleh suatu. tuanya dan menjadi generasi penerus bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

Transkripsi:

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN ISU-ISU KONTEMPORER Oleh E.S

ISLAM dan ISU-ISU KONTEMPORER P A I Demokrasi dan Kepemimpinan Islam Musyawarah Islam Versus Demokrasi Teokrasi dan Demokrasi Titik Temu Demokrasi Gender dalam Wacana Islam Konsep Gender Keadilan Gender Keadilan Gender dalam Keluarga Demokrasi dan Muslim Indonesia Hak Talak Waris

Musyawarah Islam Versus Demokrasi Demokrasi yang oleh sebagian kaum muslimin hampir diidentikan dengan musyawarah secara terbuka. Tapi sebetulnya sesuai dengan Al-Qur an surat Ali-Imran ayat 159 Allah menyuruh kita untuk bermusyawarah, maka dari itu didalam Islam tidak ada yang namanya demokrasi.

Prinsip Dasar Musyawarah Memelihara amanat Allah dengan sebaikbaiknya, menyampaikan hak kepada ahlinya dan mengakui segala hak dengan penuh. Menegakkan keadilan dalam segala urusan ekonomi, sosial, dan politik, baik terhadap diri sendiri, keluarga atau masyarakat. Taat dan patuh pada undang-undang yang telah ditetapkan.

Dari tiga prinsip tadi timbul yang lebih fundamental azaz yang mutlak diperlukan dalam penyelanggaran pemerintahan, yaitu: Syura harus dilaksanakan dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan umum Keadilan umum wajib dilaksanakan oleh seluruh aparat pemerintahan Bantuan dari orang-orang kuat dan jujur perihal yang perlu dimintakan bantuannya oleh imam

Teokrasi dan demokrasi Suara mayoritas dalam musyawarah bukanlah tolak ukur kebenaran menurut konsep Islam,karena dalam berbagai ayat dan surat dalam al-qur an jelas tidak membenarkan asumsi bahwa suara mayoritas mutlak kebenarannya. Melainkan dalam konteks teokrasi model kekuasaan ada di tangan Allah.

Sementara demokrasi sebagai ideologi adalah konsepsi produk manusia yang merelatifkan pandangan dogmatis serta absolut dan senantiasa mengasumsikan proses tawar menawar antara sesama manusia secara horizontal.

Titik Temu Demokrasi Islam yang diturunkan Allah kepada manusia maknanya teraktualisasi dan terwujud pada saat Islam dipahami, dihayati, dan diprakteka dalam realitas budaya. Dari hasil kebudayaan tersebut mulai berkembang proses pemikiran manusia sehingga dari hasil pemikiran tersebut melahirkan demokrasi.

Demokrasi dan Muslim Indonesia Dalam pancasila prinsip demokrasi itu terungkap dalam sila keempat. Menurut Notonegoro pancasila itu adalah monodualisme perpaduan antar nilai-nilai spiritual dan pemuasan material yang ukhrawi dan yang duniawi. Disini ada keunikan pancasila dalam kekuasaan yang diletakan dibawah Tuhan dan rakyat. Tuhan dan rakyat harus dibaca dengan satu dengan sebutan teodemokrasi namun istilah yang dimunculkan ini kemudian tidak dikenal dinegri ini kecuali yang populer yang dikenal dengan demokrasi pancasila.

1. Konsep Gender Di Indonesia kata gender atau (jender) dipinjam dari bahasa Inggris yang sebenarnya sulit mencari padanan kata untuk istilah ini. Dalam bahasa Indonesia, istilah pria/wanita dipakai untuk kedua konsep tersebut sangatlah berbeda dengan konsep gender. Istilah jenis kelamin mengacu pada jenis organ biologis seperti rahim, payudara, vagina, untuk wanita serta penis dan sperma untuk pria.

Sebagai respon atas konsep-konsep gender, Rebeka Harsono di Indonesia meminjamkan konsep ANN OAKLEY berpendapat bahwa hubungan yang berdasarkan gender merupakan : a. Hubungan anatara manusia yang berjenis kelamin berbeda dan itu merupakan hubungan hirarkis yang bisa menimbulkan masalah sosial. b. Gender merupakan explanatoris tentang tingkah laku, kedudukan sosial, dan pengamalan konsep yang cenderung diskriminatif daripada anatar pria wanita c. Gender memformulasikan bahwa hubungan asimetris pria wanita sebagai natural order atau normal (Harsono, 1997 : 284)

Keadilan Gender Konsep keadilan dalam gender menurut Islam, bahwa Islam mengakui kesamaan martabat laki-laki dan perempuan tanpa membedakan jenis kelamin. Keduanya mempunyai hak dan kewajiban yang sejajar dalam berbagai bidang. Konsep kesejajaran yang mencerminkan keadilan tampak secara normatif ditegaskan dalam QS 33 : 35, 3 : 195, 2 : 187, 33 : 73, dll.

Keadilan Gender dalam Keluarga Al-Quran mengunggulkan laki-laki atas perempuan dalam QS 4 : 34 adalah karena sebab kesadaran perempuan pada zaman itu rendah dan berkewajiban perempuan untuk melakukan pekerjaan domestik. Realita yang dialami dunia bisnis kita saat ini banyak kaum perempuan yang mandiri secara ekonomi dan bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Karena itu keunggulan para lelaki bersifat kontekstual.

a. Hak Talak Dalam konsep Islam tentang talak atau perceraian suami istri diakui adanya hak cerai dari istri yang disebut khulu. Selain itu bentuk perceraian lain yang memihak kaum perempuan adalah talaq tafwid. Maksudnya pendelegasian kuasa untuk menceraikan yaitu memberikan hak cerai kepada istri.

b. Waris Secara keseluruhan hak waris itu bila terjadi kesepakatan antara para ahli waris baik pembagian secara normatif maupun substansial dapat dilakukan secara sama rata maupun proporsional sesuai kesepakatan karena ada dua hal yang dapat diperhatikan, yaitu : 1. Ketika diturunkannya ajaran ini perempuan tidak mendapat waris 2. Jumlah pembagian waris perempuan hanya setengah dari pembagian laki-laki dapoat dilihat dari sudut pandang ekonomi di masa itu, yakni beban keluarga atau nafkah sepenuhnya menjadi tanggung jawab lakilaki.