PENGADILAN AGAMA PARIAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LKjlP) Pengadilan Agama Pangkalpinang tahun 2016, yang intinya memuat laporan

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KATA PENGANTAR. Barru, 20 Januari 2014 PENGADILAN NEGERI BARRU Wakil Ketua K A Y A T, SH, MH NIP

L K J I P. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN AGAMA SOLOK TAHUN Alamat Kantor : Jln. Kapten. Bahar Hamid Laing Kota Solok

PENGADILAN AGAMA BANGLI

RENCANA STRATEGIS TAHUN

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

PENGADILAN AGAMA DEMAK

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

REVIU RENSTRA

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGADILAN NEGERI BANGLI LkjIP TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN AGAMA KRUI Jl. Mawar No. 10 Way Mengaku, Telp: Website : www. pa-krui.go.id

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

PENGADILAN AGAMA DEMAK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Kabupaten Sanggau merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Barat yang. pada awalnya mempunyai luas wilayah km² berdasarkan Undang-Undang Nomor

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

KATA PENGANTAR. Renstra Pengadilan Agama Tondano

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KOTABUMI BAB 1 PENDAHULUAN

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN

RIVIEW RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT KELAS IA KHUSUS

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAGAN STRUKTUR PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KELAS I.B

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pengadilan Agama Sijunjung BAB I PENDAHULUAN

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang dalam menjalankan tugas dan fungsi

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

55 RANGKASBITUNG KAB. LEBAK PROVINSI BANTEN TLP./FAX (0252) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG 1

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU FOTO PENGADILAN NEGERI KLAS II MANNA PENGADILAN PENGADILAN NEGERI KLAS II MANNA

LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAB I PENDAHULUAN

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

[REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)] PTUN SEMARANG P F

TAHUN 2018 RENCANA KINERJA TAHUNAN PTA JAWA BARAT

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI TUBEI PENGADILAN NEGERI TUBEI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

PENGADILAN AGAMA ANDOOLO

PENGADILAN AGAMA SERUI

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM PENGADILAN AGAMA SIJUNJUNG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا الله مسب

KATA PENGANTAR JAMSER SIMANJUNTAK,SH. NIP

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

KATA PENGANTAR. Wassalam, Jakarta, Januari H. Achmad Zainullah, SH., MH. Page i

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur. Bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil, makmur, sejahtera,

REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Tahun

Transkripsi:

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PENGADILAN AGAMA PARIAMAN Jl. Syekh Burhanuddin No. 106 Karan Aur Kota Pariaman www.pa-pariaman.go.id admin@pa-pariaman.go.id pengadilanagamapariaman@gmail.com Tlp. / Fax : 0751-91900

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 ini. Shalawat dan salam semoga tercurah bagi Nabi Muhammad SAW. Penyusunan LAKIP ini merupakan serangkaian tahapan yang diawali oleh penetapan Indikator Kinerja Utama, Perencanaan Stratejik, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja Tahun 2014 dan Pengukuran Kinerja. Dari hasil pengukuran kinerja dapat diketahui keberhasilan dan kegagalan dalam mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan pada awal tahun. Keberhasilan yang dicapai merupakan upaya optimal untuk memberdayakan potensi dan peluang yang ada. Terakhir kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya dan terlaksananya target dan sasaran yang telah ditetapkan serta penghargaan yang setingi-tingginya atas atensi dan bantuan semua pihak atas tersusunya LAKIP ini, semoga semua bantuan dinilai ibadah disisi-nya. Pariaman, 2 Januari 2015 KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN Mohammad H. Daud LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 i

DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi 2 C. Sistematika Penyajian. 4 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA.. 6 A. Indikator Kinera Utama Pengadilan Agama Pariaman.. 8 B. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Pariaman. 10 C. Penetapan Kinerja Tahun 2014 12 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 15 A. Pengukuran Kinerja 15 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja 17 C. Akuntabilitas Keuangan 35 BAB IV PENUTUP. 36 LAMPIRAN A. Struktur Organisasi B. SK Reviu IKU C. Reviu Indikator Kinerja Utama D. SK Reviu Renstra 2010-2014 E. Reviu Matriks Renstra 2010-2014 F. Pernyataan Penetapan Kinerja 2014 G. PKT 2014 H. RKT 2014 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 ii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan kinerja tahunan berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi tugas pokok dan fungsi pengadilan (TUPOKSI) yang telah dilakukan selama satu tahun, selain sebagai bahan evaluasi kinerja yang telah disusun berdasarkan Indikator Kinerja Utama juga sebagai tolok ukur dalam menyusun IKU dan Renstra pada tahun-tahun berikutnya. Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Agama Pariaman merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Agama Pariaman dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Arah kebijakan Pengadilan Agama Pariaman yang tertuang dalam indikator kinerja utama yang telah ditetapkan telah sejalan dengan sasaran pembangunan bidang hukum dan aparatur dalam RPJMN yaitu terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik yang mencerminkan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia yang didukung oleh aparatur negara yang bersih, berwibawa, bertanggung jawab serta profesional melalui: 1) Terwujudnya tertib peraturan perundang-undangan 2) Terwujudnya peradilan yang bersih dan berwibawa 3) Terwujudnya pemenuhan, perlindungan, pemajuan dan penegakan HAM, 4) Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 1

5) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik dan akses masyarakat terhadap pelayanan publik berkualitas. Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Pariaman merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 005/SEK/01/2010 tanggal 13 Januari 2010 dan sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008 tertanggal 10 Desember 2008 serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing pengadilan. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 2

Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2010 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Pengadilan Agama Pariaman merupakan lingkungan peradilan agama dibawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Agama, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang sekarang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas undnag-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 3

2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya. 3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan). 4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Nomor 50 Tahun 2010 tentang Peradilan Agama. 5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 6. Waarmerking akta keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/tabungan, pensiunan dan sebagainya. 7. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syari ah sesuai dengan pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah diperbaharuai yang kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010. 8. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, memberikan/melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun hijriyah. Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. C. Sistematika Penyajian Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan Agama Pariaman adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan : pada bagian ini menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan fungsi, serta sistematika Penyajian. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 4

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja : pada bagian ini dijelaskan mengenai rencana strategis 2010-2014 dan rencana kinerjatahun 2014 serta Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2014. juga akan disampaikan visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategis, program utama dan kegiatan pokok. BAB III Akuntabilitas Kinerja : Pada bagian ini disajikan pengukuran kinerja (perbandingan antara target dan reaslisasi kinerja) dan analisis akuntabilitas kinerja (pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil-hasil pengukuran kinerja). BAB IV Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Agama Pariaman serta strategi pemecahan masalah. Kemudian disampaikan pula saransaran untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang. Lampiran Pada bagian ini dilampirkan dokumen-dokumen pendukung penyusunan Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 5

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2010 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapantahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Pariaman diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 2014. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Pariaman. Adapun visi dari Pengadilan Agama Pariaman adalah: Terwujudnya Pengadilan Agama Pariaman yang Agung Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Pariaman menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Pariaman; 2. Memberikan pelayanan yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Agama Pariaman; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Pariaman. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 6

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Pariaman. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Pariaman adalah sebagai berikut: 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Pariaman memenuhi butir 1 dan 2 di atas. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Pariaman adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Pariaman untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Pariaman dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 7

1. Penyelesaian Perkara yang menjadi kewenangan peradilan agama 2. Penyelesaian Sisa Perkara 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Pariaman Pengadilan Agama Pariaman telah menetapkan Reviu Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK Ketua Pengadilan Agama Pariaman Nomor: W3- A2/13/OT.01.3/I/2014 tanggal 2 Januari 2014 dapat dilihat sebagai berikut : NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya a. Prosentase mediasi yang b. Prosentase mediasi yang menjadi akta perdamaian LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 8

penyelesaian perkara 2. Meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Hakim 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) c. Prosentase perkara perkawinan yang d. Prosentase perkara kewarisan yang e. Prosentase perkara wasiat yang f. Prosentase perkara hibah yang g. Prosentase perkara wakaf yang h. Prosentase perkara shadaqah yang i. Prosentase perkara ekonomi syariah yang j. Prosentase perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang k. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang l. Prosentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Prosentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali - Perlawanan a. Prosentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Prosentase akta cerai yang diterbitkan f. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat g. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA h. Prosentase perkara tabayun online i. Prosentase pendaftaran perkara online a. Prosentase layanan pembebasan biaya perkara yang. b. Prosentase perkara yang dapat dengan cara layanan sidang diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh 5. Meningkatnya Prosentase permohonan eksekusi yang bersifat LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 9

kepatuhan terhadap putusan pengadilan. eksekutabel 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. B. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 berikut : Adapun rencana kinerja tahunan pengadilan Agama Pariaman, sebagai NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Prosentase mediasi yang 15,00 b. Prosentase mediasi yang 2,00 menjadi akta perdamaian c. Prosentase perkara perkawinan 92,00 yang d. Prosentase perkara kewarisan 92,00 yang e. Prosentase perkara wasiat yang 90,00 f. Prosentase perkara hibah yang 90,00 g. Prosentase perkara wakaf yang 90,00 h. Prosentase perkara shadaqah 90,00 yang i. Prosentase perkara ekonomi 90,00 syariah yang j. Prosentase perkara lainnya 90,00 (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang k. Prosentase sisa perkara tahun LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 10

2. Meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Hakim 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan lalu yang l. Prosentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Prosentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali - Perlawanan a. Prosentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Prosentase akta cerai yang diterbitkan f. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat g. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA h. Prosentase perkara tabayun online i. Prosentase pendaftaran perkara online a. Prosentase layanan pembebasan biaya perkara yang. b. Prosentase perkara yang dapat dengan cara layanan sidang diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh Prosentase permohonan eksekusi yang bersifat eksekutabel 2,00 0,25 0,20 0,15 0,25 1 : 125 92,00 80,00 0,00 22,00 20,00 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 11

pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. C. Penetapan Kinerja Tahun 2014 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Pariaman, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Agama Pariaman, sebagai berikut: NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Prosentase mediasi yang b. Prosentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Prosentase perkara perkawinan yang d. Prosentase perkara kewarisan yang e. Prosentase perkara wasiat yang f. Prosentase perkara hibah yang g. Prosentase perkara wakaf yang h. Prosentase perkara shadaqah yang 15,00 2,00 92,00 92,00 90,00 90,00 90,00 90,00 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 12

2. Meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Hakim 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan i. Prosentase perkara ekonomi syariah yang j. Prosentase perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang k. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang l. Prosentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Prosentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali - Perlawanan a. Prosentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Prosentase akta cerai yang diterbitkan f. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat g. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA h. Prosentase perkara tabayun online i. Prosentase pendaftaran perkara online a. Prosentase layanan pembebasan biaya perkara yang. b. Prosentase perkara yang dapat dengan cara layanan 90,00 90,00 2,00 0,25 0,20 0,15 0,25 1 : 125 92,00 80,00 0,00 22,00 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 13

(acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. sidang diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh Prosentase permohonan eksekusi yang bersifat eksekutabel 20,00 6. Meningkatnya kualitas pengawasan c. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti d. Prosentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 14

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Pariaman tahun 2014, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2014 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) PROSENTAS E Meningkatnya penyelesaian perkara. 1 2 4 5 6 a. Prosentase mediasi yang 15 11,25 75,00 b. Prosentase Mediasi yang menjadi akta perdamaian 2 2,22 111,11 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 15

c. Prosentase perkara Perkawinan yang. d. Prosentase perkara Kewarisan yang 92 86,65 94,18 92 108,70 Meningkatny a kepuasan pencari keadilan terhadap putusan hakim e. Prosentase perkara Wasiat yang f. Prosentase perkara Hibah yang g. Prosentase perkara Wakaf yang h. Prosentase perkara Shadaqah yang i. Prosentase perkara Ekonomi Syariah yang j. Prosentase perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang 90 0 0 90 0 0 90 0 0 90 0 0 90 0 0 90 0 0 k. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang 100 k. Prosentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Prosentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum 2 1,74 87,21 - Banding 0,25 0,25 100,38 - Kasasi 0,20 0,13 62,74 - Peninjauan Kembali. 0,15 - Perlawanan 0,25 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian a. Prosentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 16

perkara. b. Prosentase berkas yang diregister dan siap 100 didistribusikan ke Majelis. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 1 : 125 1: 132 103.39 d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. 92 108,70 e. prosentase akta cerai yang diterbitkan 100 96,50 96,50 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatny a kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatny a kualitas pengawasan. f. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat. g. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA 100 0 0 100 h. Prosentase perkara tabayun online 80 125,00 i. Prosentase pendaftaran perkara online a. Prosentase layanan pembebasan biaya perkara yang. b. Prosentase perkara yang dapat dengan cara layanan sidang diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh Prosentase permohonan eksekusi yang bersifat eksekutabel a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. 0 0 0 100 22 8,28 37,64 20 49,44 247,18 100 0 0 100 0 0 100 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 17

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2014, Pengadilan Agama Pariaman telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : 1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2014 sebagai berikut : a. Porsentase mediasi yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase mediasi yang adalah dengan cara Membandingkan antara perkara yang diproses secara mediasi dengan perkara yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 15% terealisasi 11,25% atau 90 perkara kontensius yang dimediasi dari 800 perkara yang masuk, sehingga capaian kinerja sebesar 75,00% meningkat 7,98% dibanding tahun sebelumnya. Dilihat dari porsentase capaian masih kurang memuaskan, hal ini terjadi banyaknya perkara yang saat persidangan hanya dihadiri oleh Penggugat/Pemohon saja sementara Terugugat/Termohon walaupun telah dipanggil dengan patut dan resmi tidak datang menghadap ke persidangan. Adapun sebagai perbandingan Porsentase mediasi yang, sebagai berikut : No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara masuk 930 800 2. Jumlah perkara yang dimediasi 79 90 b. Porsentase Mediasi yang menjadi akta perdamaian Indikator kinerja kegiatan indikator kinerja Porsentase Mediasi yang menjadi akta perdamaian adalah dengan cara membandingkan antara perkara yang berhasil selesai dengan perdamaian dengan perkara yang dimediasi oleh mediator. Dari target yang ditetapkan sebesar 2,00% terealisasi 2,22% atau 2 perkara perkawinan yang berhasil dimediasi dan diterbitkan akta perdamaian LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 18

dari 90 perkara perkawinan yang dimediasi, sehingga capaian kinerja sebesar 111,11%. Adapun sebagai perbandingan Porsentase mediasi yang menjadi akta perdamaian (mediasi berhasil), sebagai berikut : No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang dimediasi 79 90 2. Jumlah perkara yang berhasil dimediasi 1 2 Jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi kenaikan capaian porsentase mediasi yang menjadi akta perdamaian sebesar 47,82%. Berhasil tidaknya mediasi selain diukur dari upaya mediator namun sangat tergantung kepada itikad para pihak. Mediator hanya menyarankan dan berusaha mencari jalan terbaik, akan tetapi keputusan damai atau tidaknya tergantung para pihak itu sendiri sebab perkara yang dimediasi Pengadilan Agama Pariaman sebagian besar adalah perkara perkawinan. c. Porsentase perkara Perkawinan yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase perkara Perkawinan yang adalah dengan cara membandingkan antara perkara perkawinan yang diminutasi dengan perkara perkawinan yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 92% terealisasi 86,65% atau 688 perkara perkawinan yang selesai dari 794 perkara perkawinan yang diterima, sehingga capaian kinerja sebesar 94,18%. Realisasi tersebut turun 0,18% dari capaian tahun lalu. Adapun sebagai perbandingan Porsentase perkara Perkawinan yang, sebagai berikut : No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara perkawinan yang diterima 837 794 2. Jumlah perkara perkawinan yang diminutasi 774 688 d. Porsentase perkara Kewarisan yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase perkara Kewarisan yang adalah dengan cara membandingkan antara perkara kewarisan yang LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 19

diminutasi dengan perkara kewarisan yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 92% terealisasi 100% yaitu sebanyak 3 perkara yang dari 3 perkara yang masuk sehingga porsentase capaian kinerja 108,70%. Dibandingkan tahun lalu meningkat sebesar 1,17%. Adapun sebagai perbandingan Porsentase perkara Kewarisan yang, sebagai berikut: No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara kewarisan yang diterima 2 3 2. Jumlah perkara kewarisan yang diminutasi 2 3 e. Porsentase perkara wasiat yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase perkara wasiat yang adalah dengan cara membandingkan antara perkara wasiat yang diminutasi dengan perkara wasiat yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 90% ternyata tidak satupun perkara wasiat yang diterima pada tahun 2014 sehingga realisasi tidak bisa diukur sama dengan tahun sebelumnya. No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara wasiat yang diterima - - 2. Jumlah perkara wasiat yang diminutasi - - f. Porsentase perkara hibah yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase perkara hibah yang adalah dengan cara membandingkan antara perkara hibah yang diminutasi dengan perkara hibah yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 90% ternyata tidak satupun perkara hibah yang diterima pada tahun 2014 sehingga realisasi tidak bisa diukur sama dengan tahun sebelumnya. No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara hibah yang diterima - - 2. Jumlah perkara hibah yang diminutasi - - LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 20

g. Porsentase perkara wakaf yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase perkara wakaf yang adalah dengan cara membandingkan antara perkara wakaf yang diminutasi dengan perkara wakaf yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 90% ternyata tidak satupun perkara wakaf yang diterima pada tahun 2014 sehingga realisasi tidak bisa diukur sama dengan tahun sebelumnya. No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara wakaf yang diterima - - 2. Jumlah perkara wakaf yang diminutasi - - h. Porsentase perkara shadaqah yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase perkara shadaqah yang adalah dengan cara membandingkan antara perkara shadaqah yang diminutasi dengan perkara shadaqah yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 90% ternyata tidak satupun perkara shadaqah yang diterima pada tahun 2014 sehingga realisasi tidak bisa diukur sama dengan tahun sebelumnya. No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara shadaqah yang diterima - - 2. Jumlah perkara shadaqah yang diminutasi - - i. Porsentase perkara ekonomi syariah yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase perkara ekonomi syariah yang adalah dengan cara membandingkan antara perkara ekonomi syariah yang diminutasi dengan perkara ekonomi syariah yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 90% ternyata tidak satupun perkara ekonomi syariah yang diterima pada tahun 2014 sehingga realisasi tidak bisa diukur sama dengan tahun sebelumnya. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 21

No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara ekonomi syariah yang diterima - - 2. Jumlah perkara ekonomi syariah yang diminutasi - - j. Porsentase perkara lainnya yang diselesaiakan Indikator kinerja kegiatan Porsentase perkara lainnya yang adalah dengan cara membandingkan antara perkara lainnya yang diminutasi dengan perkara lainnya yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar 90% ternyata tidak satupun perkara ekonomi syariah yang diterima pada tahun 2014 sehingga realisasi tidak bisa diukur sama dengan tahun sebelumnya : No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara lainnya yang diterima 3 0 2. Jumlah perkara lainnya yang diminutasi 3 0 k. Porsentase sisa perkara tahun lalu yang Indikator kinerja kegiatan Porsentase sisa perkara tahun lalu yang adalah dengan cara membandingkan antara sisa perkara tahun lalu yang diminutasi dengan sisa perkara tahun lalu. Dari target yang ditetapkan sebesar 100% terealisasi 100% atau 63 sisa perkara yang selesai dari 63 sisa perkara Tahun 2013 sehingga capaian kinerja sebesar 100% sama dengan tahun lalu. Adapun sebagai perbandingan jumlah sisa perkara tahun 2013 dan 2014, sebagai berikut : 2013 2014 Sisa Sisa Perkara No Jenis Perkara Sisa Perkara Sisa Perkara TYL Perkara Tahun Lalu Tahun Lalu (2012) yang diminutasi TYL yang (2013) diminutasi 1. Perkawinan 88 88 63 63 2. Ekonomi Syariah - - - - 3. Kewarisan - - - - 4. Wasiat - - - - 5. Hibah - - - - 6. Wakaf - - - - 7. Shadaqah - - - - Jumlah 88 88 63 63 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 22

l. Porsentase perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Indikator kinerja kegiatan prosentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan adalah cara membandingkan antara perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan dengan jumlah perkara yang diminutasi. Semakin sedikit jumlah perkara yang lebih dari 6 bulan, maka semakin baik kinerjanya. Dari target yang ditetapkan sebesar 2,00% terealisasi 1,74% atau 12 perkara yang selesai lebih dari 6 bulan dari 688 perkara yang tahun 2014 sehingga capaian kinerja sebesar 87,21%. Hal ini berarti 87,21% perkara selesai tepat waktu (kurang dari 6 bulan) dan terdapat peningkatan 52,41% dibanding tahun lalu, berarti kinerja dibandingkan tahun 2013 menurun sebesar 52,41%: No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang telah 862 688 (minutasi) 2. Jumlah perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. 6 12 2. Sasaran Meningkatnya Kepuasan Pencari Keadilan Terhadap Putusan Hakim Pencapaian sasaran meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan hakim pada tahun 2014 sebagai berikut : SASARAN TARGET REALI CAPAI INDIKATOR KINERJA STRATEGIS (%) SASI (%) AN (%) Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim. Porsentase perkara yang mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali. - Perlawanan 0,25 0,20 0,15 0,25 0,25 0,13 - - 100,38 62,74 - - LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 23

Porsentase perkara yang mengajukan upaya hukum (banding, kasasi, PK dan perlawanan) 1) Indikator kinerja prosentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum banding adalah perbandingan antara jumlah perkara yang diajukan upaya hukum banding dengan perkara yang diputus. Semakin sedikit upaya hukum banding yang diajukan, maka semakin baik kinerja. Dari target yang ditetapkan sebesar 0.25% terealisasi 0.25% atau 2 perkara yang diajukan banding dari 797 perkara yang diputus, sehingga capaian kinerja sebesar 100,38%%. Dilihat dari capaian kinerja, maka hasilnya memuaskan karena jika perkara yang dimohonkan banding dan perlawanan lebih kecil porsentasenya akan lebih baik (rumus terbalik) yang berarti bahwa putusan pengadilan tingkat pertama memenuhi rasa keadilan dan dapat diterima kedua belah pihak yang berperkara. Capaian tahun ini naik 84,17% dari tahun lalu. 2) Ukuran capaian indikator perkara yang mengajukan upaya kasasi adalah perbandingan antara perkara yang diajukan kasasi dengan perkara yang diputus. Dari target 0,20% yang ditetapkan terealisasi 0,13 % atau 1 perkara yang diajukan kasasi dari 797 perkara yang diputus, sehingga capaian kinerja sebesar 62,74%. Capaian kinerja tahun ini turun 62,74% dari tahun lalu. 3) Ukuran capaian indikator perkara yang mengajukan upaya PK adalah perbandingan antara perkara yang diajukan PK dengan perkara yang diputus. Dari target 0,15% yang ditetapkan tidak ada yang terealisasi karena tidak ada yang mengajukan PK tahun 2014 sehingga tidak dapat diukur capaian kinerjanya. 4) Ukuran capaian indikator perkara yang mengajukan upaya perlawanan adalah perbandingan antara perkara yang diajukan perlawanan dengan perkara yang diputus (verzet). Dari target 0,25% yang ditetapkan tidak ada yang terealisasi karena tidak ada yang mengajukan PK tahun 2014 sehingga tidak dapat diukur capaian kinerjanya. Adapun sebagai perbandingan jumlah perkara yang yang mengajukan upaya hukum dengan perkara yang diputus tahun 2013 dan 2014, sebagai berikut: LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 24

No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang diputus 867 797 2. Jumlah perkara yang diajukan banding 4 2 3. Jumlah perkara yang diajukan kasasi - 1 4. Jumlah perkara yang diajukan PK - - 5. Jumlah perkara yang diajukan perlawanan 1-3. Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Pencapaian sasaran Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara pada tahun 2014 sebagai berikut : SASARAN TARGET REALI CAPAI INDIKATOR KINERJA STRATEGIS (%) SASI (%) AN (%) Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Porsentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Porsentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. d. Porsentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. porsentase akta cerai yang diterbitkan. f. Porsentase Penyitaan 1 :125 92,00 1 : 132 96,50 0,00 103,39 108,70 96,50 0,00 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 25

dan eksekusi tepat waktu dan tempat. g. Porsentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA h. Prosentase perkara 80,00 125,00 tabayun online i. Prosentase 0,00 0,00 0,00 pendaftaran perkara online a. Porsentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Indikator Porsentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap adalah perbandingan antara jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap (terdiri dari bundle A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK. Dari target yang ditetapkan sebesar 100% terealisasi 100% atau 3 perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dari 3 perkara diajukan banding, kasasi dan PK, sehingga capaian kinerja sebesar 100%. Berikut tabel perbandingannya: No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang diajukan upaya hukum: a. Banding 4 3 b. Kasasi - - c. PK - - 2. Jumlah berkas perkara yang diajukan upaya hukum yang lengkap 4 3 b. Porsentase berkas yang diregister dan siap disidangkan oleh Majelis Indikator Porsentase berkas yang diregister dan siap disidangkan oleh Majelis adalah perbandingan antara berkas perkara yang didistribusikan ke LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 26

majelis/ditetapkan PMH dengan berkas perkara yang diterima kepaniteraan. Dari target yang ditetapkan sebesar 100% terealisasi 100% atau 800 perkara yang telah diinput dalam register /ditetapkan PMH dari 800 perkara masuk, sehingga capaian kinerja sebesar 100%. No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang diterima 842 800 2. Jumlah perkara yang telah ditetapkan PMH 842 800 c. Ratio majelis hakim terhadap perkara. Indikator Ratio majelis hakim terhadap perkara adalah perbandingan antara jumlah majelis hakim dengan jumlah perkara yang diputus. Tahun 2014 jumlah majelis hakim adalah 6 majelis sedangkan jumlah perkara yang putus sebanyak 797 perkara. Target ratio jumlah hakim dengan perkara masuk adalah 1 : 125, realisasi tahun 2013 1 : 132, sehingga capaian kinerja hakim dengan jumlah perkara putus adalah 103,39%. Adapun perbandingan ratio kinerja hakim terhadap perkara adalah sebagai berikut: No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang diputus 867 797 2. Jumlah majelis hakim 6 6 4. Rata-rata jumlah perkara per-majelis 145 132 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa beban kerja hakim tahun 2014 turun dibanding tahun 2013. Sehingga capaian kinerja hakim tahun 2014 turun 17,20% dibanding tahun 2013, namun capaian telah melebihi target. d. Porsentase Penyampaian Pemberitahuan Isi Putusan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak Indikator porsentase penyampaian pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak adalah perbandingan antara peberitahuan isi putusan yang disampaikan ke para pihak yang tepat waktu dengan berkas putusan yang BHT. Dari target yang ditetapkan sebesar 100% terealisasi % LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 27

atau 301 perkara yang telah diberitahukan isi putusannya dari 301 perkara putus, sehingga capaian kinerja sebesar %. Berikut tabel perbandingan jumlah perkara putus dengan jumlah PBT yang tidak tepat waktu, pihak dan tempat: No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang BHT 867 301 2. Peberitahuan isi putusan yang disampaikan ke para pihak 867 301 e. porsentase akta cerai yang diterbitkan Indikator Porsentase akta cerai yang diterbitkan adalah perbandingan antara akta cerai yang diterbitkan dengan perkara perceraian yang telah BHT. Dari target yang ditetapkan sebesar % terealisasi 96,50% atau 496 akta cerai yang telah diterbitkan dari 514 perkara perceraian yang telah BHT sehingga capaian kinerja sebesar 96,50%. Jml Perkara Perceraian (CG Jml Akta Cerai yang Telah Terbit dan CT) yang telah BHT 2013 2014 2013 2014 0 514 pkr 0 496 pasang f. Porsentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat Indikator Porsentase Penyitaan dan eksekusi tepet waktu dan tempat adalah perbandingan antara pelaksanaan penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat dengan permohonan penyitaan dan eksekusi. Dari target yang ditetapkan sebesar % tidak ada realisasi sehingga capaian 0%. Berikut perbandingan porsentase penyitaan sesuai dengan penetapan majelis tahun 2013 dan 2014: No Uraian Jml. Telah Disita/dieksekusi Jml. Belum Disita/dieksekusi 2013 2014 2013 2014 1. Permohonan Penyitaan 0 0 2. Permohonan Eksekusi 0 0 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 28

g. Porsentase perkara yang telah diinput dalam aplikasi SIADPA Indikator Porsentase perkara yang telah diinput dalam aplikasi SIADPA adalah perbandingan antara jumlah perkara yang telah diinput dalam aplikasi SIADPA dengan jumlah perkara yang diterima. Dari target yang ditetapkan sebesar % terealisasi % atau 800 perkara yang telah diinput dalam aplikasi SIADPA dari 800 perkara masuk, sehingga capaian kinerja sebesar %. Capaian kinerja tahun 2014 sama dengan tahun lalu : No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang diterima 842 800 2. Jumlah perkara yang diinput dalam SIADPA 842 800 h. Porsentase perkara Tabayun online Indikator Porsentase perkara tabayun online adalah perbandingan antara jumlah perkara tabayun PA Pariaman yang telah diinput pada aplikasi tabayun online dengan jumlah perkara tabayun. Dari target yang ditetapkan sebesar 80,00% terealisasi % atau 97 perkara tabayun PA Pariaman yang telah diinput pada aplikasi tabayun online dari 97 perkara tabayun, sehingga capaian kinerja sebesar 125,00%. Capaian kinerja tahun 2014 sama dengan tahun lalu : No Uraian Jml. Perkara Tabayun Jml. Perkara dalam Tabayun Online 2013 2014 2013 2014 1. Perkara 0 97 0 97 Tabayun Keluar (Kode Prm) 2. Perkara Tabayun Masuk 0 61 0 61 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 29

i. Porsentase pendaftaran perkara online Indikator Porsentase pendaftaran perkara online adalah perbandingan antara jumlah pendaftaran perkara online dengan jumlah pendaftaran perkaramanual (offline). Dari target yang ditetapkan sebesar 0,00% terealisasi 0,00% atau 0 pendaftaran perkara online dari 800 pendaftaran perkara manual (offline), sehingga capaian kinerja sebesar 0,00%. Jumlah Perkara yang Didaftarkan secara Manual Jumlah Perkara yang Didaftarkan secara Online 2013 2014 2013 2014 0 800 0 0 4. Sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice) Pencapaian sasaran peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan pada tahun 2014 sebagai berikut : SASARAN TARGET REALI CAPAI INDIKATOR KINERJA STRATEGIS (%) SASI (%) AN (%) Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan a. Prosentase layanan pembebasan biaya perkara yang b. Prosentase perkara yang dapat 100 22 100 8,28 37,64 (acces to dengan cara layanan justice) sidang diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh 20 49,44 247,18 LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 30

a. Prosentase layanan pembebasan biaya perkara yang Indikator Porsentase perkara layanan pembebasan biaya perkara yang adalah perbandingan perkara layanan pembebasan biaya perkara yang dengan layanan pembebasan biaya perkara yang masuk. Dari target yang ditetapkan sebesar % terealisasi % atau 17 layanan pembebasan biaya perkara yang dari 17 layanan pembebasan biaya perkara yang masuk/dikabulkan, sehingga capaian kinerja sebesar %. Capaian kinerja sama dengan tahun lalu : No Uraian 2013 2014 1. Jumlah Layanan Pembebasan Biaya Perkara Yang 28 17 Diterima 3. Jumlah Layanan Pembebasan Biaya Perkara yang Diminutasi 28 17 b. Porsentase perkara yang dapat dengan cara sidang diluar gedung pengadilan Indikator Porsentase perkara yang dapat dengan cara sidang diluar gedung pengadilan adalah perbandingan jumlah perkara yang dengan sidang diluar gedung pengadilan dengan perkara yang disidangkan di ruang sidang pengadilan (zetting plate). Dari target yang ditetapkan sebesar 22,00% terealisasi 8,28% atau 66 perkara sidang diluar gedung pengadilan dari 797 perkara yang disidangkan di ruang sidang pengadilan, sehingga capaian kinerja sebesar 37,64%. Capaian tahun ini turun 72,74%. No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang disidangkan di 673 797 lokasi zetting plate (ruang sidang tetap) 2. Jumlah perkara sidang diluar gedung pengadilan 169 66 c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh Indikator Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh adalah Perbandingan antara putusan yang telah di unggah dengan jumlah perkara LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 31

yang diputus. Dari target yang ditetapkan sebesar 20,00% terealisasi 49,44% atau 394 putusan yang diunggah ke direktori putusan MARI dari 797 perkara putus, sehingga capaian kinerja sebesar 247,18%. Dilihat dari porsentase realisasi telah memuaskan hal ini disebabkan karena majelis hakim maupun Panitera pengganti telah menghimpun putusan di server dan telah ditugaskan 2 orang petugas yang melakukan pengaburan identitas dan telah mengunggah ke direktori putusan Mahkamah Agung : No Uraian 2013 2014 1. Jumlah perkara yang diputus 867 797 2. Jumlah putusan PA Pariaman yang telah diunggah pada direktori putusan MARI 64 394 5. Sasaran Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan Pencapaian sasaran peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan pada tahun 2014 sebagai berikut: SASARAN TARGET REALI CAPAI INDIKATOR KINERJA STRATEGIS (%) SASI (%) AN (%) Meningkatnya Prosentase permohonan 0 0 kepatuhan eksekusi yang bersifat terhadap putusan pengadilan. eksekutabel Porsentase eksekusi sesuai amar putusan Indikator Prosentase permohonan eksekusi yang bersifat eksekutabel adalah Perbandingan antara putusan yang eksekutabel dengan permohonan eksekusi yang diajukan (semakin rendah jumlah permohonan eksekusi, maka semakin baik kinerja). Dari target yang ditetapkan sebesar 100% tidak dapat diukur pencapaian kinerjanya karena tidak ada perkara yang dimohonkan eksekusi. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 32

No Uraian 2013 2014 1. Jumlah - - permohonan eksekusi 2. Jumlah putusan yang eksekutabel - - 6. sasaran meningkatnya kualitas pengawasan. Pencapaian sasaran peningkatan kualitas pengawasan pada tahun 2014 sebagai berikut: SASARAN TARGET REALI CAPAI INDIKATOR KINERJA STRATEGIS (%) SASI (%) AN (%) Meningkatnya kualitas pengawasan. a. Porsentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Porsentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. 0 92,73 0 92,73 a. Porsentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Indikator Porsentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Dari target 100% yang ditetapkan tidak dapat diukur capaian kinerja karena tidak ada pengaduan yang masuk pada tahun 2014. Berikut perbandingan porsentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti tahun 2013 dan 2014 : LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 33

No Uraian 2013 2014 Penjelasan 1. Jumlah pengaduan yang 0 0 - dilaporkan 2. Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti 0 0 - b. Porsentase temuan hasil pemeriksaan internal eksternal yang ditindaklanjuti Indikator Porsentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dengan hasil temuan. Dari target yang ditetapkan sebesar 100% terealisasi sebesar % atau 55 temuan yang ditindaklanjuti dari 55 temuan sehingga capaian kinerja %. Berikut perbandingan porsentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti tahun 2013 dan 2014: No Uraian Jml. Temuan yang Jml. Temuan Penjelasan telah Ditindaklanjuti TLHP 2013 2014 2013 2014 1. Temuan BPK-RI 2 0 2 0-2. Temuan Bawas 0 0 0 0 - MA-RI 3. Temuan 0 4 0 4 - HATIWASDA 4. Temuan HAWASBID 0 51 0 51 - JUMLAH 2 55 2 55 Berdasarkan evaluasi kinerja yang diolah dari Formulir PKK dan PPS diperoleh kesimpulan sementara bahwa pada Tahun 2014 semua Program dan Kegiatan telah memberikan Kontribusi kepada Visi dan Misi Pengadilan Agama LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 34

Pariaman, namun masih terdapat beberapa target yang belum terealisasi 100%, sehingga kinerja Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 belum sesuai target. Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu dalam rangka mewujudkan kegiatan yang sangat prioritas (TUPOKSI) dengan merujuk kepada rencana hasil yang akan capai. Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan Agama Pariaman dapat meningkat pada masa yang akan datang. C. Akuntabilitas Keuangan Pengadilan Agama Pariaman memiliki pagu anggaran yang tertampung dalam DIPA Nomor : SP DIPA-005-04.2.401917/2014 tanggal 05-12-2013 dengan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama, sebesar Rp. 31.285.000,- (tiga puluh satu juta dua ratus delapan puluh lima ribu rupiah), terdiri dari Pembebasan biaya perkara Rp. 5.100.000, Minutasi berkas perkara Rp. 575.000, pengiriman berkas kasasi dan PK Rp. 21.000, anonimisasi putusan 600.000, biaya perjalanan sidang diluar gedung pengadilan Rp. 24.989.000. Dari target capaian 100% sampai akhir Tahun 2014 Pengadilan Agama Pariaman Klas IB berhasil mencapai realisasi sebesar 99,72%. Sisa 0,28%. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 35

BAB IV. PENUTUP Berdasarkan evaluasi kinerja yang diolah dari Formulir PKK dan PPS diperoleh kesimpulan bahwa pada Tahun 2014 semua Program dan Kegiatan telah memberikan Kontribusi kepada Visi dan Misi Pengadilan Agama Pariaman.Usahausaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu dalam rangka mewujudkan kegiatan yang sangat prioritas (TUPOKSI) dengan merujuk kepada rencana hasil yang akan capai. Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan Agama Pariaman dapat meningkat pada masa yang akan datang. A. Kesimpulan Dengan laporan ini dapat terukur keberhasilan dan kegagalan kinerja Pengadilan Agama PariamanTahun 2014. Keberhasilan akan dipertahankan dan ditingkatkan, sementara kegagalan akan diupayakan untuk meningkatkan kinerja.. Keberhasilan dalam mewujudkan sasaran kinerja yang telah ditetapkan antara lain: 1. Mediasi yang menjadi akta perdamaian; 2. Perkara kewarisan yang ; 3. Penyelesaian sisa perkara tahun lalu; 4. Upaya hukum PK dan Perlawanan; 5. Lengkapnya berkas yang diajukan kasasi dan PK; 6. Registrasi berkas perkara; 7. Ratio majelis hakim terhadap perkara; 8. Penyampaian PBT putusan; 9. Data perkara yang diinput dalam aplikasi Siadpa; 10. Perkara tabayun online; LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 36

11. Layanan pembebasan biaya perkara; 12. Publikasi putusan; dan 13. Temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal. Adapun capaian yang kurang maksimal pada sasaran kinerja antara lain : 1. Peningkatan upaya mediasi, hal ini disebabkan kurangnya hakim / madiator yang mengikuti sosialisasi mediator. Dari 10 hakim baru satu orang hakim yang pernah mengikuti sosialisasi; 2. Peningkatan pelayanan sidang keliling, hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi baik dari pengadilan maupun dari KUA mengenai pelaksanaan sidang keliling, sehingga masyarakat banyak yang tidak mengetahuinya. 3. Meningkatnya upaya hukum banding dan kasasi. Strategi pemecahan masalah antara lain : 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Mediator dan Hakim melalui diklat mediator dan diklat teknis lainnya. 2. Peningkatan sarana pendukung untuk pelaksanaan sidang keliling seperti kendaraan dinas roda 4 untuk operasional sidang keliling; 3. Peningkatan SDM hakim. B. Saran Dalam rangka meningkatkan kinerja perlu didukung oleh sarana dan prasarana penunjang yang memadai dan standar serta SDM yang berkualitas. Disamping itu mengingat penyusunan Indikator Kegiatan Utama senantiasa mengalami perkembangan dan perubahan, maka diperlukan masukan dan saran dari semua pihak. LAKIP Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2014 37

BAGAN STRUKTUR PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS I B KETUA Drs. MOHAMMAD H. DAUD. HAKIM 1. Drs. AMIRUDDIN DARSA 2. Drs. BASRI.S 3. M. FADHLI ASE, SHI. WAKIL KETUA Dra. MIMIN, MH. PANITERA/SEKRETARIS Drs. H. KAUZI HAKIM 4. ERTATI, S.Ag. 5. Dra. Hj. BUSMANIAR 6. Dra. ELIZA 7. Dra. DESTINA 8. NURHEMA, M.Ag WAKIL PANITERA Drs. H. YUSNEDI WAKIL SEKRETARIS ICANG WAHYUDIN,S.Ag,SH PANITERA MUDA PERMOHONAN KUTUNG SARAINI, S.Ag PANITERA MUDA GUGATAN NORA OKTAVIA, SH PANITERA MUDA HUKUM ROSLIAR S.Ag. KASUBAG UMUM MEIRITA, SH. KASUBAG KEPEGAWAIAN JUSRA KASUBAG KEUANGAN SANYA AMALYA RIZQI, SHI. PANITERA PENGGANTI 1. SYAMSU RIDWAN, SH. 2. INDRA SYAMSU, SH. 3. YULIHENDRA, SH. 4. USDAYATI, SH. 5. H. ERMANSYAH, M.HUM Garis tanggung jawab Garis koordinasi PANITERA PENGGANTI 6. SYAFRIJON 7. BASRIL 8. EPI ERMAN, SH. 9. HJ. NELLI SUARMI, SHI. 10. ARISAL, SH JURUSITA 1. JUSRA 2. MEIRITA, SH. JURUSITA PENGGANTI 1. HUSNI 2. H. MARTIAS 3. RINA ANDAYANI, SH. 4. NURASIYAH HANDAYANI R, SH. 5. IHSAN SAPUTRA, SE 6. MUHAMMAD ARIF ANWAR

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS I B KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB Nomor : W3-A2/13/OT.01.3/I/2014 TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB Menimbang : a. b. c. Bahwa keputusan Ketua Pengadilan Agama Pariaman nomor W3-A2/55/OT.01.3/II/2013 tanggal 11 Maret 2013 perlu direviu; Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2004-2009, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010 2015 maka Pengadilan Agama Pariaman perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU); Bahwa Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Pariaman yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Pariaman Nomor: W3-A2/05.A/OT.01.3/I/2010 tanggal 5 Januari 2010 perlu direviu; Memperhatikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung; Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009; Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja; Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung; Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9.M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja; Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 31 Desember 2013 tentang Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU). MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN;

Kesatu Kedua Ketiga Keempat : : : : Reviu Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Agama Pariaman Klas IB, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Pariaman Klas IB; Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh Tim Penyusunan LAKIP dan disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Agama Padang; Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Hakim Pengawasan Bidang diberikan tugas untuk: a. Melakukan revieu atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja; b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama Pariaman Klas IB; Keputusan ini mulai berlaku semenjak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan dibetulkan kembali sebagaimana mestinya; Ditetapkan di : PARIAMAN Pada tanggal : 02 Januari 2014 KETUA, PAET HASIBUAN SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia; 2. Sekretariat Mahkamah Agung Republik Indonesia; 3. Dirjen Badilag Mahkamah Agung Republik Indonesia; 4. Ketua Pengadilan Tinggi Agama di Padang.

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMAPARIAMAN NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB 1. Meningkatnya a. Prosentase mediasi yang Perbandingan antara perkara yang Panitera/Sekretaris penyelesaian diproses secara mediasi dengan perkara perkara yang masuk b. Prosentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Prosentase perkara perkawinan yang d. Prosentase perkara kewarisan yang e. Prosentase perkara wasiat yang f. Prosentase perkara hibah yang g. Prosentase perkara wakaf yang h. Prosentase perkara shadaqah yang i. Prosentase perkara ekonomi syariah yang Perbandingan antara akta perdamaian (sebahagian atau seluruhnya) dengan perkara yang diproses secara mediasi. Perbandingan antara perkara perkawinan yang diminutasi dengan perkara perkawinan yang masuk Perbandingan antara perkara kewarisan yang diminutasi dengan perkara kewarisan yang masuk Perbandingan antara perkara wasiat yang diminutasi dengan perkara wasiat yang masuk Perbandingan antara perkara hibah yang diminutasi dengan perkara hibah yang masuk Perbandingan antara perkara wakaf yang diminutasi dengan perkara wakaf yang masuk Perbandingan antara perkara shadaqah yang diminutasi dengan perkara shadaqah yang masuk Perbandingan antara perkara ekonomi syariah yang diminutasi dengan perkara ekonomi syariah Mediator Panitera/Sekretaris Majelis Hakim Majelis Hakim Majelis Hakim Majelis Hakim Majelis Hakim Majelis Hakim Majelis Hakim SUMBER DATA Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan, Laporan Mediasi. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

2. Meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Hakim 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara j. Prosentase perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang k. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang l. Prosentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Prosentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - PK - Perlawanan a. Prosentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara yang masuk Perbandingan antara perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang diminutasi dengan perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang masuk Perbandingan antara sisa perkara tahun lalu yang diminutasi dengan sisa perkara tahun lalu Perbandingan antara perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan dengan jumlah perkara yang diminutasi Perbandingan antara jumlah perkara yang diajukan upaya hukum dengan perkara yang diputus. Semakin sedikit upaya hukum yang diajukan, maka semakin baik kinerja. Perbandingan antara berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK Perbandingan antara berkas perkara yang telah ditetapkan PMH dengan berkas perkara yang diterima. Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara Majelis Hakim Majelis Hakimdan Panitera/Sekretaris Majelis HakimPanitera/ Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan

4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Prosentase akta cerai yang diterbitkan f. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat g. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA h. Prosentase perkara tabayun online i. Prosentase pendaftaran perkara online a. Prosentase layanan pembebasan biaya perkara yang. b. Prosentase perkara yang dapat dengan cara layanan sidang diluar gedung pengadilan yang diputus Perbandingan antara pemberitahuan isi putusan yang disampaikan ke para pihak yang tepat waktu dengan berkas putusan Perbandingan antara akta cerai yang diterbitkan dengan putusan BHT Perbandingan antara pelaksanaan penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat dengan permohonan penyitaan dan eksekusi Perbandingan antara jumlah perkara yang telah diinput dalam aplikasi SIADPA dengan jumlah perkara yang diterima Perbandingan antara jumlah perkara tabayun PA.Prm yang telah diinput pada aplikasi tabayun online dengan jumlah perkara tabayun PA.Prm Perbandingan antara jumlah pendaftaran perkara online dengan jumlah pendaftaran perkara manual (offline) Perbandingan jumlah layanan pembebasan biaya perkara dengan jumlah perkara prodeo yang diterima Perbandingan jumlah perkara yang dengan sidang diluar gedung pengadilan dengan perkara yang disidangkan di ruang Panitera/Sekretaris dan Juru Sita Panitera/Sekretaris dan Juru Sita Panitera/Sekretaris dan Tim SIADPA Panitera/Sekretaris dan Tim SIADPA Panitera/Sekretaris, Tim SIADPA dan Tim IT Majelis Panitera Majelis Panitera Hakim/ Hakim/ Tahunan Laporan dan Tahunan Laporan dan Tahunan Bulanan Laporan Bulanan Laporan Laporan Bulanan, Aplikasi SIADPA dan Info Perkara Badilag Laporan Bulanan, Aplikasi SIADPA dan Info Perkara Badilag Laporan Bulanan, Aplikasi SIADPA dan Info Perkara Badilag Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan dan Tahunan Bulanan Laporan

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh Prosentase permohonan eksekusi yang bersifat eksekutabel a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. sidang pengadilan Perbandingan antara putusan yang telah di unggah dengan jumlah perkara yang diputus Perbandingan antara putusan yang eksekutabel dengan permohonan eksekusi yang diajukan (semakin rendah jumlah permohonan eksekusi, maka semakin baik kinerja). Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Perbandingan jumlah temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dengan hasil temuan Kepanitera/Kesekreta riatan Ketua Pengadilan & Pan/Sek Ketua Pengadilan & Pan/Sek Wakil Ketua Laporan dan Tahunan Laporan dan Tahunan Laporan Pengaduan LHP Bulanan Laporan Bulanan Laporan Pariaman, 02 Januari 2014 KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN PAET HASIBUAN

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS I B KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB Nomor : W3-A2/14/OT.01.3/I/2014 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB Menimbang : a. b. Bahwa dengan akan berakhirnya perencanaan strategis 2010-2014, perlu segera menyusun rencana strategis berdasarkan indikator kinerja utama (IKU) Pengadilan Agama Pariaman; Bahwa IKU yang telah ditetapkan dipandang perlu segera dijabarkan dalam Renstra. Memperhatikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung; Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009; Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja; Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung; Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9.M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja; Memperhatikan : Keputusan Ketua Pengadilan Agama Pariaman Nomor : W3- A2/13/OT.01.3/I/2014 MEMUTUSKAN Menetapkan Kesatu : : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB TAHUN 2010-2014; Perencanaan Strategis sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Agama Pariaman Klas IB, unutuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran,

Kedua Ketiga : : menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja Pengadilan Agama Pariaman Klas IB; Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan ini, Hakim Pengawasan Bidang diberikan tugas untuk: a. Melakukan revieu atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja; b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan ini dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama Pariaman Klas IB; Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan dibetulkan kembali sebagaimana mestinya; Ditetapkan di : PARIAMAN Pada tanggal : 02 Januari 2014 KETUA, PAET HASIBUAN SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia; 2. Sekretariat Mahkamah Agung Republik Indonesia; 3. Dirjen Badilag Mahkamah Agung Republik Indonesia; 4. Ketua Pengadilan Tinggi Agama di Padang.

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA PARIAMAN Jl. Syekh Burhanuddin No. 106 Karan Aur Kota Pariaman www.pa-pariaman.net admin@pa-pariaman.net Tlp. / Fax : 0751-91900

KATA PENGANTAR Dengan Memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Reviu Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2010-2014. Shalawat dan salam untuk Rasulullah SAW. Pengadilan Agama Pariaman adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan tingkat pertama guna menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan ujung tombak Pengadilan Tinggi Agama Padang yang menjadi kawal depan Mahkamah Agung. Penyusunan Reviu Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 perlu dilakukan karena adanya reviu Indikator Kinarja Utama Pengadilan Agama Pariaman sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Agama Pariaman. Pariaman, 2 Januari 2014 KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN, PAET HASIBUAN i

DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI i ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Kondisi Umum.. 1 1.2. Potensi dan Permasalahan.. 3 BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN. 8 2.1. Visi 8 2.2. Misi 8 2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis.. 9 2.4. Program dan Kegiatan 11 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. 13 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Agama Pariaman. 13 BAB IV PENUTUP 15 LAMPIRAN - SK Indikator Kinerja Utama - Matrik Indikator Kinerja Utama - SK Rencana Strategis Pengadilan Agama Pariaman - Matrik Rencana Strategis Pengadilan Agama Pariaman ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi birokrasi dan sistem peradilan telah membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Agama Pariaman dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, baik dibidang Administrasi perkara, administrasi persidangan, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Pariaman sebagai salahsatu peradilan di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia yang melaksanakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama Pariaman sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang diterima di tingkat pertama. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi; 2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya; 3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan); 4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Nomor 50 Tahun 2010 tentang Peradilan Agama; 5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 6. Mengeluarkan penetapan keahliwarisan berdasarkan permohonan penetapan ahliwaris untuk pengambilan deposito/tabungan, pensiunan dan sebagainya; 1

7. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syari ah sesuai dengan pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah diperbaharuai yang kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010; 8. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, memberikan/melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun hijriyah. Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. Perencanaan stratejik suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Agama Pariaman. Rencana Strategis ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana Strategis ini harus didukung anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Pariaman, baik lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis. Pengadilan Agama Pariaman dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut dimaksudkan untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia. Gambaran umum Pengadilan Agama Pariaman saat ini antara lain : Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 022/SEK/SK/V/2009 tanggal 13 Mei 2009 Pengadilan Agama Pariaman telah naik kelas dari klas II menjadi klas I B; Jumlah pegawai hanya 37 orang per tanggal 1 januari 2014; Gedung Kantor belum prototype; Rumah dinas rusak berat akibat gempa bumi dan tidak dapat dihuni; Telah memiliki website; Aplikasi dalam pelayanan dan administrasi telah dioptimalkan sebanyak 17 aplikasi; 2

Fasilitas sarana gedung tidak memadai dan telah banyak yang dalam kondisi rusak; Struktur organisasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 tahun 1996. 1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN Untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi dapat diidentifikasi adanya beberapa faktor pendorong dan faktor penghambat yang dapat mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut adalah : A. Kekuatan (strengths) Kekuatan (strengths) Pengadilan Agama Pariaman yang dimaksud adalah kekuatan yang berasal dari lingkungan internal Pengadilan Agama Pariaman, Kekuatan ini merupakan faktor pendorong bagi tercapainya sasaran yang hendak dicapai. Faktor tersebut antara lain : 1. Telah adanya standard operating procedures (SOP) dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat; 2. Telah adanya standar pelayanan; 3. Adanya dukungan pimpinan dan segenap pegawai untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai; 4. Telah diberlakukannya standar kinerja pegawai (SKP) sebagai bentuk kontrak kinerja mulai tahun 2014; 5. Adanya website Pengadilan Agama Pariaman yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara di www.pa-pariaman.net; 6. Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama Pariaman berupa internet dan website Pengadilan Agama Pariaman; 7. Administrasi perkara telah menggunakan aplikasi Siadpa Plus sehingga proses administrasi perkara bisa lebih cepat; 8. Sarana berupa ruang sidang dan ruang tunggu sidang telah memadai. 3

B. Kelemahan (weaknesses) Kelemahan-kelemahan yang berasal dari lingkungan internal yang merupakan faktor penghambat dalam mencapai sasaran. Kelemahan di Pengadilan Agama Pariaman dirinci dalam beberpa aspek yaitu : 1. Aspek Proses Peradilan Putusan Pengadilan Agama Pariaman yang dapat diunduh/ diakses cepat oleh masyarakat masih sedikit karena kekurangan SDM dan perangkat IT. 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan Jumlah SDM masih sangat kurang dibandingkan dengan prototype Mahkamah Agung, padahal Klas Pengadilan Agama Pariaman sudah Klas IB, jumlah pegawai saat ini sebanyak 37 orang pegawai yang sebelumnya 32 orang pegawai; Pengadilan Agama Pariaman belum mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan; Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Agama Pariaman. 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan Laporan hasil pengawasan yang masih lambat ditindaklanjuti; Adanya perbedaan (disparitas) solusi yang sampaikan terhadap LHP. 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan Sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi telah ada namun terkendala dengan kurangnya perangkat pendukung seperti P.c, Lap Top dan alat pengolah data lainnya. 5. Aspek Sarana dan Prasarana Anggaran yang diterima Pengadilan Agama Pariaman dari pusat belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan; Belum adanya meja sidang dan kursi set ruang tunggu sidang sebagai bentuk pelayanan prima; Anggaran belanja modal masih minim, bahkan tahun anggaran 2014 belanja modal nihil; Peralatan dan sarana pendukung berupa lemari arsip, meja sidang, kursi dan meubelair lainnya belum memadai; Gedung kantor belum prototype; 4

Rumah dinas rusak berat dan belum dapat diusulkan rekonstruksi karena menunggu penetapan status dan ketersediaan anggaran. C. Peluang (oppotunities) Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Agama Pariaman untuk melakukan perbaikan, yang dimaksud adalah peluang yang berasal dari lingkungan eksternal Pengadilan Agama Pariaman, Kekuatan ini merupakan faktor pendorong bagi tercapainya sasaran yang hendak dicapai antara lain : 1. Merupakan Pengadilan Klas I B di wilayah Provinsi Sumatera Barat; 2. Adanya dukungan dari pemerintah daerah karena Pengadilan Agama Pariaman merupakan unsur Muspida dan memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman; 3. Merupakan pengusul untuk pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan mutasi) pegawai sewilayah hukum Pengadilan Agama Pariaman; 4. Memiliki wilayah hukum yang luas yang mencakup dua kabupaten/kota; 5. Adanya undang-undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Agama; 6. Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja; 7. Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Agama Pariaman maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia; 8. Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik untuk internal maupun eksternal ke pengadilan agama sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Padang; 9. Dukungan dan koordinasi yang baik antara Badilag dan Pengadilan Agama Pariaman dalam penerapan Sistim Administrasi Pengadilan Agama (SIADPA) untuk mendukung Teknologi informasi dibidang administrasi perkara, pengawasan dan pelaporan perkara yang online dengan Badilag melalui www.infoperkara.badilag.net D. Hambatan yang dihadapi (threats) Berikut adalah tantangan-tantangan yang tidak bisa dipengaruhi langsung oleh Pengadilan Agama Pariaman yang berasal dari lingkungan eksternal. Hambatan ini antara lain : 5

1. Aspek Proses Peradilan Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan;. 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan Personil di Pengadilan Agama Pariaman belum seluruhnya menguasai dan menghayati visi dan misi Pengadilan Agama Pariaman; Jumlah SDM yang sedikit sehingga pegawai banyak yang rangkap jabatan/tugas. 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan. 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan Administrasi manual masih dipakai sementara administrasi berbasis teknologi telah ada dan harus dijalankan secara berdampingan. 5. Aspek Sarana dan Prasarana Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana tidak mencukupi kebutuhan; Lokasi Pengadilan Agama pariaman ditepi pantai yang hanya berjarak ± 100 meter dari bibir pantai dapat merusak peralatan elektronik karena pengaruh penggaraman yang dapat mengakibatkan korosi; Lokasi Pengadilan Agama Pariaman yang tidak dilalui trayek angkutan umum sehingga menyulitkan masyarakat yang kurang mampu; Lokasi Pengadilan Agama pariaman ditepi pantai yang hanya berjarak ± 100 meter dari bibir pantai merupakan zona merah bahaya tsunami. Berdasarkan peluang dan ancaman diatas dapat diformulasikan dengan strategi SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Ini adalah kerangka analisis untuk membantu meringkas dengan cara cepat dan singkat risiko dan peluang bagi setiap organisasi di seluruh rantai nilai. Analisis SWOT yang baik harus melihat ke dalam faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi masalah. Sebuah analisis SWOT membantu menyesuaikan sumber daya organisasi dan kemampuan terhadap ancaman dan peluang dalam lingkungan yang kompetitif. 6

Analisis SWOT dapat membantu memilih strategi terbaik untuk menerapkan dan mengambil keputusan. Srategi ini akan menghasilkan formulasi antara lain : 1. Strategi SO yaitu Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memaksimalkan peluang; 2. Strategi ST yaitu Strategi yang menggunakan kekuatan untuk meminimalkan ancaman; 3. Strategi WO yaitu Strategi yang meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang; 4. Strategi WT yaitu Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. 7

BAB II- VISI, MISI, TUJUAN 2.1. VISI Rencana Strategis Pengadilan Agama Pariaman Tahun 2010 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja, namun dalam pelaksanaannya terdapat perubahan dan perkembangan sesuai dengan kebijakan, kegiatan dan anggaran sehingga perlu dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama yang harus diringi dengan reviu Rencana Strategis. Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Pariaman diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 2014. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Pariaman. Visi Pengadilan Agama Pariaman mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN YANG AGUNG 2.2. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Agama Pariaman, adalah sebagai berikut : 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Pariaman; 2. Memberikan pelayanan yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Agama Pariaman; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Pariaman. 8

2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Pariaman. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Pariaman adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi; 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan; 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Pariaman memenuhi butir 1 dan 2 di atas. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Pariaman adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara; 2. Meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Hakim; 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara; 4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice); 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan; 6. Meningkatnya kualitas pengawasan. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolok ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Prosentase mediasi yang b. Prosentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Prosentase perkara perkawinan yang 9

2. Meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Hakim 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan d. Prosentase perkara kewarisan yang e. Prosentase perkara wasiat yang f. Prosentase perkara hibah yang g. Prosentase perkara wakaf yang h. Prosentase perkara shadaqah yang i. Prosentase perkara ekonomi syariah yang j. Prosentase perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang k. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang l. Prosentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Prosentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali - Perlawanan a. Prosentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Prosentase akta cerai yang diterbitkan f. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat g. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA h. Prosentase perkara tabayun online i. Prosentase pendaftaran perkara online a. Prosentase layanan pembebasan biaya perkara yang. b. Prosentase perkara yang dapat dengan cara layanan sidang diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh Prosentase permohonan eksekusi yang bersifat eksekutabel a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. 10

2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Pariaman untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Pariaman dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1. Penyelesaian Perkara yang menjadi kewenangan Peradilan Agama; 2. Penyelesaian Sisa Perkara; 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu; 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu; 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara. b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial; 2. Tindak lanjut pengaduan yang diterima; 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa. c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. 11

Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. Untuk merealisasikan program ini Pengadilan Agama Pariaman melakukan penelitian terhadap kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang dimiliki sesuai dengan perbandingan jumlah pegawai dan melakukan perencanaan dan pengadaan, baik pengadaan dan penghapusan terhadap barang-barang inventaris, sehingga sarana dan prasarana Pengadilan Agama Pariaman dari tahun ketahun semakin tercapai. 12

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA PARIAMAN Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Agama Pariaman menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut : 1. Peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja : Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi; Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat; Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya; Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja. 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan; Memiliki mekanisme penanganan pengaduan; 13

Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik; Tersedianya mobilitas berupa alat transportasi yang memadai untuk pimpinan dan operasional dalam melaksanakan berbagai kegiatan teknis yang berhubungan dengan lapangan seperti penyitaan, pemerikasaan setempat (descente), sidang keliling dan eksekusi. 14

BAB IV PENUTUP Reviu Rencana strategis Pengadilan Agama Pariaman tahun 2010-2014 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan. Reviu Rencana stretegis Pengadilan Agama Pariaman harus terus disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola. Dengan Reviu Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Agama Pariaman memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2010-2014, sehingga visi dan misi Pengadilan Agama Pariaman dapat terwujud dengan baik. 15

MATRIK RENCANA STRATEGIS 2010-2014. Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi; 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan; 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Pariaman memenuhi butir 1 dan 2 di atas. NO SARARAN STRATEGIS 1. Meningkatnya penyelesaian perkara INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 a. Prosentase mediasi yang 8,57 9,00 20,00 14,00 15,00 b. Prosentase mediasi yang menjadi akta 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 perdamaian c. Prosentase perkara perkawinan yang 95,78 96,00 97,00 98,00 92,00 d. Prosentase perkara kewarisan yang 90,00 91,00 92,00 93,00 92,00 e. Prosentase perkara wasiat yang 90,00 91,00 92,00 93,00 90,00 f. Prosentase perkara hibah yang 90,00 91,00 92,00 92,00 90,00 g. Prosentase perkara wakaf yang 90,00 91,00 92,00 93,00 90,00 h. Prosentase perkara shadaqah yang 90,00 91,00 92,00 93,00 90,00 i. Prosentase perkara ekonomi syariah yang 90,00 91,00 92,00 93,00 90,00 j. Prosentase perkara lainnya (selain - - - - 90,00 perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang

k. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang l. Prosentase penurunan perkara yang 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 2. Meningkatnya Prosentase penurunan perkara yang kepuasan pencari mengajukan upaya hukum: keadilan terhadap - Banding 6,00 0,75 0,50 0,25 0,25 putusan Hakim - Kasasi - Peninjauan Kembali - Perlawanan 0,50 0,25 0,50 0,25 0,25 0,50 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,20 0,15 0,25 3. Meningkatnya a. Prosentase berkas yang diajukan efektifitas Banding, Kasasi dan PK yang pengelolaan penyelesaian disampaikan secara lengkap b. Prosentase berkas yang diregister dan perkara siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 129 1 : 139 1 : 101 1 : 110 1 : 125 d. Prosentase penyampaian pemberitahuan 92,00 putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Prosentase akta cerai yang diterbitkan f. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat g. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA h. Prosentase perkara tabayun online - - - - 80,00 i. Prosentase pendaftaran perkara online - - - - 0,00 4. Meningkatnya a. Prosentase layanan pembebasan biaya 95,00 95,00 95,00 95,00 aksesibilitas masyarakat perkara yang. b. Prosentase perkara yang dapat 3,75 4,80 10,00 22,75 22,00 terhadap peradilan dengan cara layanan sidang (acces to justice) diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang dapat diunduh 5,00 20,00 20,00 20,00 5. Meningkatnya Prosentase permohonan eksekusi yang

kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan bersifat eksekutabel a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. Pariaman, 02 Januari 2014 KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN PAET HASIBUAN

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENGADILAN AGAMA PARIAMAN Jl. Syekh Burhanuddin No. 106 Karan Aur Kota Pariaman www.pa-pariaman.net admin@pa-pariaman.net Tlp. / Fax : 0751-91900

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KELAS I B PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : DRS. H. KAUZI Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Pariaman Kelas I B Selanjutnya disebut Pihak Pertama. Nama : Drs. H. PAET HASIBUAN, SH., MA. Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Pariaman Kelas I B Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi. Ketua, Pariaman, 02 Januari 2014 Panitera/Sekretaris, Drs. H. PAET HASIBUAN, SH., MA. Drs. H. K A U Z I

PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KELAS I B TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Hakim 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase perkara perkawinan yang d. Persentase perkara kewarisan yang e. Persentase perkara wasiat yang f. Persentase perkara hibah yang g. Persentase perkara wakaf yang h. Persentase perkara shadaqah yang i. Persentase perkara ekonomi syariah yang j. Persentase perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang k. Persentase sisa perkara tahun lalu yang l. Persentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Persentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali - Perlawanan a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 15,00 2,00 92,00 92,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 2,00 0,25 0,20 0,15 0,25 1 : 125 92,00

4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. e. Prosentase akta cerai yang diterbitkan f. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat g. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA h. Prosentase perkara tabayun online 80,00 i. Prosentase pendaftaran perkara online 0,00 a. Persentase layanan pembebasan biaya perkara yang. b. Persentase perkara yang dapat 22,00 dengan cara layanan sidang diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang 20,00 dapat diunduh Persentase permohonan eksekusi yang bersifat eksekutabel 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. Jumlah Anggaran kegiatan Rp.31.285.000,- Ketua, Pariaman, 02 Januari 2014 Panitera/Sekretaris, Drs. H. PAET HASIBUAN, SH., MA. Drs. H. K A U Z I

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KELAS I B TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Meningkatnya kepuasan pencari keadilan terhadap putusan Hakim 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara m. Persentase mediasi yang n. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian o. Persentase perkara perkawinan yang p. Persentase perkara kewarisan yang q. Persentase perkara wasiat yang r. Persentase perkara hibah yang s. Persentase perkara wakaf yang t. Persentase perkara shadaqah yang u. Persentase perkara ekonomi syariah yang v. Persentase perkara lainnya (selain perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah) yang w. Persentase sisa perkara tahun lalu yang x. Persentase penurunan perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Persentase penurunan perkara yang mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali - Perlawanan j. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap k. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis l. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara m. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 15,00 2,00 92,00 92,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 2,00 0,25 0,20 0,15 0,25 1 : 125 92,00

4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. n. Prosentase akta cerai yang diterbitkan o. Prosentase Penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat p. Prosentase data perkara yang telah diinput ke dalam Aplikasi SIADPA q. Prosentase perkara tabayun online 80,00 r. Prosentase pendaftaran perkara 0,00 online a. Persentase layanan pembebasan biaya perkara yang. b. Persentase perkara yang dapat 22,00 dengan cara layanan sidang diluar gedung pengadilan c. Prosentase publikasi putusan yang 20,00 dapat diunduh Persentase permohonan eksekusi yang bersifat eksekutabel 6. Meningkatnya kualitas pengawasan c. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti d. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti. Jumlah Anggaran kegiatan Rp.31.285.000,- Ketua, Pariaman, 02 Januari 2014 Panitera/Sekretaris, Drs. H. PAET HASIBUAN, SH., MA. Drs. H. K A U Z I

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS I B KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB Nomor : W3-A2/1.A/OT.01.2/I/2015 TENTANG PENGANGKATAN TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014, PENYUSUN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS I B TAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penerapan reformasi birokrasi Mahkamah Agung pada area akuntabilitas dan untuk mewujudkan manajemen perencanaan kinerja dilingkungan Mahkamah Agung perlu segera menyesuaikan dan menetapkan Indikator Kinerja Utama, Perencanaan Strategis, Dokumen Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; b. Bahwa pejabat yang ditunjuk dipandang mampu, cakap dan memenuhi syarat untuk diangkat Tim Penyusun sebagaimana point a diatas; c. Bahwa untuk mengangkat tim sebagaimana point a dan b diatas perlu ditetapkan dengan keputusan Ketua Pengadilan Agama Pariaman Klas IB. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan ditambah dengan Undang- Undang Nomor 5 tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2009; 2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2009; 3. Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak mampu di Pengadilan; 7. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. KMA/006/SK/III/1994 tentang Pengawasan dan evaluasi; 8. Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: KMA/080/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pengawasan di Lingkungan Lembaga Peradilan; 9. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. KMA/096/SK/X/2006 tentang Tanggung Jawab Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dalam Melaksanakan Tugas Pengawasan;