ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PERGERAKAN PENDUDUK DI KAWASAN KEPULAUAN DENGAN VARIABEL BEBAS PARAMETER SOSIOEKONOMI (STUDI KASUS KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN) KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA

JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KELURAHAN TELING BAWAH KOTA MANADO Lintong Elisabeth

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

Arahan Transport Demand Management dalam Pergerakan Transportasi Regional Kabupaten Gresik

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana

ANALISA KINERJA LALU LINTAS AKIBAT DAMPAK DARI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN STUDI KASUS PADA PROYEK PERUMAHAN BANANA PARK RESIDENCE SIDOARJO

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PADA KECAMATAN DELI TUA

ANALISA MODEL SEBARAN PERJALANAN INTERNAL MASYARAKAT KOTA BATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI

PERENCANAAN TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1.Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi

OUTLINES PERKULIAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Tamin, 1997). Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundangan di Bidang LLAJ. Pasal 3 yang berisi menyataan transportasi jalan diselenggarakan

ANALISIS PEMILIHAN RUTE DALAM KAJIAN KEBUTUHAN PERGERAKAN PADA RENCANA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SEMITAU NANGA BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU

ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH

STUDI PERMODELAN BANGKITAN PERJALANAN DI PERKOTAAN

ABSTRAK. Kata kunci : Distribusi perjalanan, trip assignment, software Visum versi 15

No Tahun Kabupaten Gresik Jumlah PDRB per kapita

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK

TRANSPORTASI SEBAGAI SUATU SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

PENGARUH UKURAN SAMPEL TERHADAP MODEL BANGKITAN PERJALANAN KOTA PALANGKA RAYA. Nirwana Puspasari Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

STUDI ANALISA MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA MALANG

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai

BAB III LANDASAN TEORI

Bangkitan Perjalanan Pada Perumahan Baturaja Permai Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula,

Presentasi TESIS - PS 2399

Besar Bobot Kejadian. Kapasitas jalan (smp/jam) Kendaraan (smp/jam)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses mengangkut dan mengalihkan dengan menggunakan alat pendukung untuk

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

ANALISIS TARIKAN PERGERAKAN KAMPUS FAKULTAS TEKNIK GOWA

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS (SEPEDA MOTOR ATAU ANGKUTAN UMUM) DI KOTA MALANG

ANALISIS KINERJA JARINGAN JALAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN JALAN MARGONDA CINERE, DEPOK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Rumah Sakit Royal Di Kawasan Rungkut Industri Surabaya

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PELAJAR DAN MAHASISWA (STUDI KASUS DI KOTA BANDA ACEH)

MODEL KEBUTUHAN PARKIR PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MALANG: STUDI KASUS PLASA DIENG, PLASA GAJAHMADA, DAN MALANG PLASA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Bangkitan perjalanan adalah tahap pertama dalam perencanaan transportasi

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN PANDAAN-GEMPOL SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA JALAN TOL

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KOTA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Penelitian Suriani (2015), Pusat kegiatan Pendidikan sebagai salah

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

MODEL TARIKAN PERGERAKAN TRANSPORTASI PADA KOMPLEKS LIPPO PLAZA, FLOBAMORA MALL DAN HYPERMART BUNDARAN PU KOTA KUPANG

ANALISA HUBUNGAN ANTARA VOLUME LALU LINTAS DAN PRESENTASE PENGGUNAAN LAHAN PADA RUAS JALAN A. A. MARAMIS KOTA MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

STRATEGI PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA BERDASARKAN KONSEP SISTEM TRANSPORTASI ANTARMODA

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KERETA API DAN BUS RUTE MAKASSAR PAREPARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SD NEGERI KOTA MAKASSAR

BAB III LANDASAN TEORI. Tujuan utama dilakukannya analisis interaksi sistem ini oleh para

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

TARIKAN KENDARAAN PADA KAMPUS UNIVERSITAS BATANGHARI

BANGKITAN PERJALANAN PADA PERUMAHAN BOUGENVLLE DI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Lokasi rumah sakit Royal. Rencana Royal. PT. Katrolin. Bank Central Asia. Jl. Rungkut. Industri I

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

PENERAPAN KONSEP INTERAKSI TATA GUNA LAHAN-SISTEM TRANSPORTASI DALAM PERENCANAAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI 1

MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB I PENDAHULUAN. sarana angkutan berupa kendaraan atau tanpa kendaraan. Tujuan transportasi. mempererat hubungan antar bangsa.

PENGEMBANGAN MODEL PERILAKU HUBUNGAN ANTARA SISTEM TATA RUANG DAN SISTEM TRANSPORTASI DI WILAYAH PERKOTAAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SYSTEM DYNAMIC

Transkripsi:

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY Diane Sumendap Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi S. E. Wallah, L. Lefrandt Dosen Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi, Manado ABSTRAK Kawasan perkotaan Tobelo merupakan daerah transit yang paling ramai dilalui orang dari berbagai wilayah dalam pulau Halmahera. Meningkatnya perjalanan baik itu menuju (tarikan) ataupun meninggalkan (bangkitan) kawasan perkotaan Tobelo akan berdampak langsung terhadap sarana dan prasarana transportasi termasuk pelabuhan laut Tobelo. Agar supaya pengembangan pelabuhan sebagai supply menjadi terencana dengan baik yang dihitung berdasarkan kebutuhan pergerakan (demand) maka perlu memprediksi besarnya kebutuhan pergerakan yang terjadi melalui pelabuhan laut Tobelo dengan melakukan analisis prediksi sebaran perjalanan penumpang kapal laut melalui pelabuhan laut Tobelo. Penelitian ini meninjau sebanyak 9 zona daerah pelabuhan yang ada di Kepulauan Halmahera. Tujuan penelitian adalah untuk memprediksi sebaran perjalanan yang ditimbulkan oleh bangkitan/ tarikan pada masa mendatang/tahun rencana. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan Trip Distribusi adalah dengan menggunakan persamaan/model regresi linier tunggal dan regresi linier berganda yang akan menghasilkan persamaan bangkitan/tarikan terbaik dalam menghitung besarnya bangkitan/tarikan. Hasil analisis prediksi sebaran perjalanan penumpang kapal laut melalui pelabuhan laut pengumpan di Kepulauan Halmahera memberikan hasil bahwa 1). model bangkitan perjalanan yang terbaik adalah Y = 3325,592 + 0,297.X1, 2). Pada tahun rencana terjadi peningkatan arus perjalanan ratarata setiap zona sebesar 1,21078 (dari 157.245 pada masa sekarang menjadi 190.388 pada masa mendatang, 3). Peningkatan perjalanan yang paling siginifikan terjadi pada rute Buli-Tobelo yaitu 11.105 perjalanan pada tahun 2010 (masa sekarang) dan meningkat menjadi 28.191 pada tahun 2020 (tahun rencana/masa depan). Berdasarkan hasil penelitian ini maka pengembangan prasarana laut diprioritaskan pada pelabuhan laut Tobelo dan pelabuhan Laut Buli. Peningkatan kapasitas, frekuensi pelayanan khusus untuk rute Tobelo-Buli dan rute Tobelo-Morojaya agar ditingkatkan dari 2 kali pergerakan frekuensi kapal dalam seminggu menjadi 3 kali pergerakan frekuensi kapal dalam seminggu. Kata kunci: sebaran pergerakan, bangkitan, tarikan, regresi, trip distribusi PENDAHULUAN Latar Belakang Kepulauan Halmahera terbagi atas 4 (empat) kabupaten dan 1 (satu) kota. Sebagai wilayah kepulauan maka transportasi laut merupakan salah satu sarana perhubungan yang paling dibutuhkan oleh masyarakat setempat untuk menunjang aktivitas mereka. Kabupaten yang terletak paling utara dari pulau Halmahera adalah Kabupaten Halmahera Utara dengan kawasan perkotaan Tobelo sebagai ibukotanya. Kawasan perkotaan Tobelo merupakan daerah transit yang paling ramai dilalui orang dari berbagai wilayah di pulau Halmahera. Meningkatnya perjalanan baik itu menuju (tarikan) ataupun meninggalkan (bangkitan) kawasan perkotaan Tobelo akan berdampak langsung terhadap sarana dan prasarana transportasi termasuk pelabuhan laut Tobelo. Agar supaya pengembangan pelabuhan sebagai supply menjadi terencana dengan baik yang dihitung berdasarkan 144

kebutuhan pergerakan (demand) maka perlu memprediksi besarnya kebutuhan pergerakan yang terjadi melalui pelabuhan laut Tobelo dengan melakukan analisis prediksi sebaran perjalanan penumpang kapal laut melalui pelabuhan laut Tobelo. Perumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka peneliti bermaksud untuk melakukan analisis prediksi sebaran perjalanan penumpang kapal laut melalui pelabuhan laut pengumpan di Kepulauan Halmahera dengan menggunakan Model Gravity. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1) Merumuskan sebuah model bangkitan perjalanan yang terbaik. 2) Mengetahui besarnya arus penumpang pada masa mendatang/tahun rencana. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam melakukan pengembangan pelabuhan laut di kawasan kepulauan Halmahera. 2) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengantisipasi kebutuhan akan pergerakan pada masa mendatang di kawasan kepulauan Halmahera. TINJAUAN PUSTAKA Bangkitan Pergerakan Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan atau jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona (Tamin, 2000). Bangkitan pergerakan (Trip Generation) adalah banyaknya lalu lintas yang ditimbulkan oleh suatu zona atau tata guna lahan per satuan waktu (Wells, 1975). Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan yang terjadi dalam satuan waktu pada suatu zona tata guna lahan (Hobbs, 1995). Konsep Pemodelan Bangkitan Pergerakan Model dapat didefinisikan sebagai alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita secara terukur (Tamin, 2000). Semua model tersebut merupakan penyederhanaan realita untuk tujuan tertentu, seperti memberikan penjelasan, pengertian serta peramalan. Pemodelan transportasi hanya merupakan salah satu unsur dalam perencanaan transportasi. Lembaga pengambil keputusan, masyarakat, administrator, peraturan dan penegak hukum adalah beberapa unsur lainnya. Model merupakan penyederhanaan dari keadaan sebenarnya dan model dapat memberikan petunjuk dalam perencanaan transportasi. Proses Perencanaan Transportasi Dalam proses perencanaan transportasi terdapat beberapa konsep yang telah berkembang sarnpai dengan saat ini dan yang paling populer adalah Model Perencanuan Transportasi Empat Tahap. Model perencanaan ini merupakan gabungan dari beberapa seri sub model yang masingmasing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Submodel tersebut adalah aksesibilitas, bangkitan / tarikan pergerakan (Trip Generation), sebaran pergerakan (Trip Distribusi), pemilihan moda, pemiliban rute dan akhinya didapatkan arus lalulintas. Metode untuk menyelesaikan Trip Distribusi yang ada saat ini sangat banyak dan beraneka ragam, perencana transportasi dituntut ketelitian dan kejelian dalam memilih salah satu metode Trip Distribusi sehingga proses perhitungan yang dilakukan tidak terlalu rumit, lama, dan data yang diperlukan tidak terlalu banyak tetapi diperoleh hasil dengan ketelitian yang baik. Penelitian ini hanya mengkaji salah satu metode dalam menyelesaikan Trip Distribusi yaitu metode Analogy dan Sintetis berupa membandingkan hasil perhitungan dan menganalisis perbedaan dari kedua metode Trip Distribusi. Tujuan utama dari distribusi perjalanan 145

adalah untuk mendistribusikan atau mengalokasikan jumlah perjalanan yang berasal dari setiap zona dan diantara seluruh zona tujuan yang memungkinkan. Tahapan peramalan lalulintas ini dibentuk langsung dari hasil-hasil tahapan pembangkit perjalanan. Pola sebaran arus lalulintas antara zona asal i ke zona tujuan d adalah hasil dari dua hal yang terjadi secara bersamaan, yaitu lokasi dan intensitas tata guna lahan yang akan menghasilkan arus lalulintas, dan pemisahan ruang, interaksi antara dua buah tata guna lahan yang akan menghasilkan pergerakan manusia dan atau barang. Pola Pergerakan Pola pergerakan dapat dihasilkan jika suatu MAT dibebankan ke suatu sistem jaringan transportasi, dengan mempelajari pola pergerakan yang terjadi maka perencana dapat mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehingga beberapa solusi segera dapat dihasilkan. MAT dapat memberikan indikasi rinci mengenai kebutuhan akan pergerakan sehingga MAT memegang peran yang sangat penting dalam berbagai kajian perencanaan dan manajemen transportasi. Ada dua cara pendistribusian bangkitan/ pergerakan untuk metode konvensional yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Untuk metode tidak langsung dilakukan dengan meng-gunakan metode analogi dan metode sintetis. Metode yang digunakan untuk tahap trip Generation adalah dengan menggunakan persamaan/model regresi linier tunggal dan regresi linier berganda yang akan menghasilkan persamaan bangkitan/tarikan terbaik dalam menghitung besarnya bangkitan/tarikan. Metode Gravity Untuk tahap trip Distribusi, digunakan metode Sintetis Dua batasan (Doubly Constrained Gravity), yaitu: Batasan Bangkitan-Tarikan (Production Atraction Constrained Gravity - PACGR). Pengertian dua batasan di metode sintetis adalah nilai Ai dan Bd dihitung secara bergantian disetiap kali pengulangan. METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian berlangsung diwilayah Kepulauan Halmahera dengan melibatkan semua kabupaten dan kota yang ada di kawasaan Kepulauan Halmahera. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini akan dibahas tentang prediksi sebaran perjalanan penumpang kapal laut melalui pelabuhan laut pengumpan di Kepulauan Halmahera dengan menggunakan Model Gravity dengan kondisi-kondisi sebagai berikut : 1) Pelabuhan laut Tobelo sebagai lokasi penelitian 2) Pemodelan bangkitan/tarikan menggunakan 9 zona 3) Survey dilakukan dengan survey kedatangan dan keberangkatan kapal serta penumpang kapal laut di pelabuhan Laut Tobelo dan dibandingkan dengan hasil data Syahbandar Pelabuhan Laut Tobelo. 4) Melakukan survey Kuisioner terhadap penumpang kapal laut. 5) Data sosioekonomi berupa data Product Domestic Regional Bruto (PDRB). 6) Pengolahan data menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution). 7) Metode yang digunakan untuk tahap trip Generation adalah dengan menggunakan model regresi linier tunggal dan regresi linier berganda yang akan menghasilkan persamaan bangkitan/tarikan terbaik dalam menghitung besarnya bangkitan/ tarikan. 8) Bangkitan Pergerakan (Trip Generation), untuk distribusi perjalanan hanya ditinjau pada pola distribusi perjalanan. 9) Kalibrasi metode Sintetis Dua Batasan (Doubly Constrained Gravity), yaitu: Batasan Bangkitan-Tarikan (Production Attraction Constrained Gravity- PACGR) menggunakan analisis regresi linier. 10) Tahapan perencanaan adalah tahun 2010, 2015 dan 2020. 146

Bagan Alir Kerangka pemecahan masalah sangat berguna agar dapat dilihat secara jelas langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan memecahkan masalah tersebut. Bagan alir metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.. MULAI Identifikasi masalah Penentuan variabel Penelitian Studi Kepustakaan Pengumpulan Data Data Primer - Kedatangan penumpang - Keberangkatan Penumpang - Kuisioner penumpang kapal laut - Data tiket terjual di pelabuhan Laut Tobelo Data Sekunder - Profil Pulau Halmahera - Data PDRB Pengolahan Data Analisa dan Pembahasan - Menganalisa hubungan masing-masing variabel yang mempengaruhi bangkitan pergerakan. - Mencari varibel yang memiliki pengaruh terbesar yang mengakibatkan bangkitan pergerakan (uji korelasi,uji f dan uji t) - Memperoleh Model Bangkitan pergerakan. - Mempredikasi besarnya arus penumpang 2010, 2015 dan 2020. Kesimpulan dan Saran SELESAI Gambar 1. Bagan Alir Metode Penelitian Sumber : Hasil Analisa, 2013 147

HASIL PENELITIAN Hasil analisis prediksi sebaran perjalanan penumpang kapal laut melalui pelabuhan laut pengumpan di Kepulauan Halmahera memberikan hasil bahwa: 1). Model bangkitan perjalanan yang terbaik adalah Y = 3325,592 + 0,297.X1, 2). Pada tahun rencana terjadi peningkatan arus perjalanan rata-rata setiap zona sebesar 1,21078 (dari 157.245 pada masa sekarang menjadi 190.388 pada masa mendatang, 3). Peningkatan perjalanan yang paling signifikan terjadi pada rute Buli-Tobelo yaitu 11.105 perjalanan pada tahun 2010 (masa sekarang) dan meningkat menjadi 28.191 pada tahun 2020 (tahun rencana/masa depan). PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini maka pengembangan prasarana laut diprioritaskan pada pelabuhan laut Tobelo dan pelabuhan Laut Buli. Peningkatan kapasitas, frekuensi pelayanan khusus untuk rute Tobelo-Buli dan rute Tobelo- Morojaya agar ditingkatkan dari 2 kali pergerakan frekuensi kapal dalam seminggu menjadi 3 kali pergerakan frekuensi kapal dalam seminggu. Saran Saran yang dapat diberikan adalah dalam operasionalnya aktivitas pelayaran juga harus memperhatikan aspek keselamatan dimana rute ini melewati laut Pasifik yang beresiko karena gelombang yang cukup besar dan perlu penelitian lanjutan dengan menggunakan variabel peubah bebas yang lain. DAFTAR PUSTAKA Hobbs F. D., 1999. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Gajah Mada University Press. LPM ITB, 1997. Modul Pelatihan Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, ITB Bandung. Morlok, E. K., 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta. Ortuzar and Williumsen, 1990. Modelling Transport, John Willey & Sons Ltd, England. Riduwan dan Akdon, 2008. Rumus dan Data Dalam Analisis Statiska, Alfabeta, Bandung. Riduwan dan Sunarto, 2009. Pengantar Statistika, Alfabeta, Bandung. Santosa Purbayu Budi dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS, ANDI Yogyakarta. Supranto, J. 1993. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga, Jakarta. Tamin Ofyar, Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi kedua, ITB Bandung. Wells G.R. 1975. Comprehensive Transport Planning, Charles Griffin, London. 148