1. BAB I INTRODUCTION. perbelanjaan dengan tema besar Post-Modern Vernacularism. Adapun definisi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek.

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan di Indonesia telah berlangsung kurang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I WHAT? Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI STUDI

daya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. BANTEN b. Bila ditinjau dari faktor tingkat pendidikan masyarakat yang berpendidikan dan

RESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

MANADO CONVENTION AND EXHIBITION CENTER NEO-VERNACULAR ARCHITECTURE Joseph Laurentius Agustian Linaldo 1 Octavianus H. A. Rogi 2 Johansen C.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil

BAB I PENDAHULUAN. ibu kota negara Indonesia. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL : Terminal Bus Induk Tipe A di Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kelayakan

BAB I PENDAHULUAN. Agria Tri Noviandisti, 2012 Perencanaan dan Perancangan Segreen Apartment Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

Redesain Pelabuhan Balohan Sebagai Landmark Baru Kota Wisata Pulau Weh

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

lebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing komponen kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

Apartemen Casa de Parco Tower Magnolia

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan. 1. Resort : adalah sebuah tempat untuk menginap dimana

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I INTRODUCING. revitalisasi kawasan yang berlokasi di Blok bekas fungsi bangunan: Gedung

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek

Sports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB VI KESIMPULAN. berikut : Investasi industri pariwisata dengan didukung keputusan politik ekonomi

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

HOTEL DAN CONVENTION CENTER BAB I PENDAHULUAN

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

HOTEL RESOR DI TANJUNG JAYA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEA SIDE HOTEL DI KAWASAN WISATA PANTAI PANGANDARAN

PROJECT SUMMARY PT. GLOBAL MUTIARA INTERNASIONAL 2014 DESA ALTEL JL. TB SIMATUPANG NO. 35 JAKARTA GMI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, tetapi juga lokal eksposur dan advokasi serta membantu membentuk

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT

Transkripsi:

1. BAB I INTRODUCTION Pada skripsi kali ini, perancang mendapatkan kesempatan untuk merancang kawasan terpadu khususnya pada tower yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dengan tema besar Post-Modern Vernacularism. Adapun definisi dari Post-Modernism menurut Charles Jencks adalah kelanjutan dari modernism, yang bahkan melampaui modernism yang ditandai dengan makna ganda yang menandakan pluralisme. Post-Modernism sendiri melambangkan kemunduran dari arsitektur modern yang lahir pada tahun 1890-an. Salah satu faktor yang menandakan berakhirnya arsitektur modern adalah dirubuhkannya sebuah bangunan yang bernama Pruitt-Igoe Housing di kota St.Louis, Missouri, Amerika Serikat yang dibangun berdasarkan ide CIAM (International Congresses of Modern Architecture). Bangunan ini menandakan gambar modernism, namun pada kenyataannya apartemen ini menjadi sarang kejahatan dan para perusuh. Ini membuktikan bahwa dasar filosofis dari arsitektur modern sudah tidak sesuai/relevan dengan tuntutan zaman, dengan didukung lagi dengan banyak faktor lainnya. Pengadopsian arsitektur Post-Modern pada sebuah kawasan terpadu bertaraf internasional juga menunjukkan kemajuan perkembangan suatu daerah sesuai dengan berkembangnya zaman. Di dalam arsitektur Post-Modernis terdapat beberapa aliran dimana salah satunya disebut Neo-Vernacular. Arsitektur Neo-Vernacular sendiri selain menerapkan elemen fisik yang 3

4 diterapkan dalam bentuk modern, tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, dan religi. Arsitektur ini muncul sebagai respon dari modernism yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi oleh revolusi industri. Bruce Allsopp mengatakan : Vernacular architecture is a generalized way of design derived from folk architecture, it uses the design skills of architects to develop folk architecture. Dari sana dapat kita tarik kesimpulan bahwa arsitektur vernakular merupakan perkembangan dari arsitektur rakyat yang memiliki nilai budaya dan ekologi yang alamiah sesuai dengan kaidah yang ada di masyarakat dan lingkungannya. Tema besar Post-modern Vernacularism secara keseluruhan dapat disimpulkan adalah sebuah arsitektur setelah era modern yang masih mengandung unsurunsur fisik maupun non-fisik seperti elemen, tata letak, dan budaya dalam pengaplikasiannya di perencanaan kawasan maupun bangunan. Maksud dan Tujuan Maksud dari perancangan proyek ini adalah : 1. Menciptakan sebuah kawasan landmark sebagai pusat pariwisata dan budaya Nias Selatan. 2. Menyuguhkan arsitektur tradisional Nias Selatan dalam sebuah kawasan untuk dinikmati oleh wisatawan lokal dan mancanegara

5 Tujuan yang ingin dicapai dalam proyek ini adalah : 1. Menciptakan sebuah bangunan monumental berupa menara (tower) sebagai ikon budaya Nias Selatan. 2. Menciptakan sebuah pusat perbelanjaan sebagai kawasan ekonomi dan pusat budaya dengan pendekatan arsitektur yang mengangkat identitas Nias Selatan. Permasalahan Perancangan Masalah yang akan dihadapi selama proses perancangan kawasan landmark adalah bagaimana penyusunan ruang, kebutuhan ruang, dan pendekatan arsitektur yang ada pada bangunan yang dirancang. Permasalahan umum : Perancangan bangunan menara yang bersinkronisasi dengan ruang terbuka hijau dan penyatuan bentuk ruang terhadap bangunan di sekitarnya. Penyusunan area terbuka untuk umum dalam penyusunan bentuk massa pusat perbelanjaan. Permasalahan khusus : Menentukan kebutuhan ruang dari masing-masing fungsi bangunan dalam tugas memfasilitasi pengguna bangunan. Memunculkan arsitektur Nias Selatan dalam tampak maupun bentukan massa bangunan.

6 Penggunaan sistem utilitas dan sistem struktur yang tepat terhadap bangunan yang dirancang. Menggunakan tema post-modern tanpa menghilangkan arsitektur asli Nias Selatan. Studi Kasus Perancangan Kawasan Ekonomi Khusus Neo Tokyo Plan & KEK Tanjung Lesung Salah satu contoh adalah sebuah kota Tokyo baru pada tahun 1960 oleh arsitek Kisho Kurokawa. Gambar 1.1 Tokyo City Plan (sumber : Wikipedia) Sumbu besar yang ada di tengah kota ini dibangun di Teluk Tokyo yang dirancang untuk memisahkan jalur mobil dengan pejalan kaki.

7 Gambar 1.2 Kapal Tempat Tinggal (sumber : Wikipedia) Gambar 1.3 Diagram Kapal (sumber : Wikipedia) Detail kapal besar ini memiliki lebar 300 meter, dengan atap seperti candi Jepang yang tampaknya mengambang di air yang difungsikan sebagai tempat tinggal. Sebagai bentuk integrasi kota pelabuhan dengan Teluk Tokyo, Kenzo Tange membuah tata kota yang sedemikian rupa dengan mengadopsi arsitektur Postmodernism dan mencampurkannya dengan arsitektur Vernakular yaitu dengan

8 elemen atap tradisional Jepang pada kapal tempat tinggal. Akan tetapi, karena beberapa faktor kota ini tidak jadi dibangun. Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Gambar 1.4 KEK Tanjung Lesung (sumber : setkab.go.id) KEK Tanjung Lesung terdapat di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Jarak dari Jakarta sekitar 180 km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. KEK ini terletak antara ikon wisata Banten yakni Gunung Krakatau dan Taman Nasional Ujung Kulon. Proyek tersebut antara lain mengembangkan pariwisata sebagai destinasi wisata berdaya saing global, memiliki ketersediaan lahan seluas 1.500 Ha, dan direncanakan untuk didirikan 26 hotel, resort, dan kondominium mewah.

9 Informasi Umum KABUPATEN NIAS SELATAN Letak Bagian Selatan Pulau Nias +/- 120 km dari Gunung Sitoli ke Teluk Dalam Ibukota Teluk Dalam Luas Wilayah 1.852 km 2 Jumlah Kecamatan Jumlah Kelurahan Jumlah Desa Populasi 18 kecamatan 2 kelurahan 354 desa 294.069 jiwa Kepadatan Penduduk 181 jiwa/km 2 Luas Lahan Idealand 320 Hektar Tabel 1.1 Informasi Umum PULAU TERBESAR Pulau Tanah Bala 39.67 km 2 Pulau Tanah Masa 32.16 km 2 Pulau Tello 18 km 2 Pulau Pini 24.36 km 2 Tabel 1.2 Pulau Terbesar

10 BATAS WILAYAH Utara Selatan Barat Timur Kabupaten Nias & Nias Barat Kepulauan Mentawai/Sumbar Samudera Hindia Kab.Madina & Kep. Mursala TapTeng Tabel 1.3 Batas Wilayah Besarnya lahan yang tersedia dan dukungan dari pemerintah akan membuat daerah ini sukses dalam menarik perhatian investor. Banyaknya kebijakan oleh pemerintah setempat yang mempermudah proses investasi memastikan daerah ini memiliki potensial yang sangat besar. Terwujudnya sebuah daerah pariwisata yang memiliki banyak fasilitas penunjang akan menjadikan kawasan ini kawasan yang sangat modern dan dinantikan oleh para turis, khususnya pertunjukkan budaya dan keindahan alam.

11 Beberapa fungsi fasilitas penunjang yang disediakan di KEK Pariwisata Idealand: Landmark o Hotel & cottage o Ya ahowu Tower o Rumah Sakit Tempat Tinggal o Akademi Kebidanan o Rumah Bupati o Plaza o Townhouse o Green School Kantor Pemerintahan o Convention Centre Pusat Olahraga Wisata o Gor o Camping Ground o Golf Course & Club House o Sea World & Waterpark o Gym o Mangrove Track Fasilitas Penunjang o Kebun Binatang o Pasar Seni Pada penulisan skripsi kali ini, akan lebih difokuskan ke daerah landmark dan komersial, antara lain : Ya ahowu Tower & Pusat Perbelanjaan Ofulo Junction.