BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yang bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 2), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian terletak di Jl Magelang, Karangwaru Lor. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ki Ageng Giring No.3, Trimulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lampiran 9. Catatan Lapangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas disebut Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

Disusun oleh : Ika Candra Nugraheni

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 1 CIPATAT yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI.. LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN.. i ABSTRAK.. ii KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Judul Penelitian ini adalah Manajemen Sarana Praktik Program Studi

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain melalui penerapan teknik GQGA dalam pembelajaran IPS di kelas VII C SMP N 1 Saptosari. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang digunakan sebagai suatu strategi yang dapat untuk memecahkan permasalahan yang ada di kelas dengan tindakan yang nyata, kemudian melakukan refleksi dari hasil tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi tersebut, nantinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk pemilihan tindakan berikutnya sesuai permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk pemecahan masalah dengan melakukan tindakan nyata yang telah diperhitungkan dalam memecahkan masalah tersebut. Penelitian tindakan kelas ini mengambil model dari Kemmis & McTaggart. Menurut Hopkins (dalam Rochiati Wiriaatmaja, 2009: 66) model ini terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Empat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Adapun model dari penelitian tindakan kelas ini adalah : 36

37 Gambar 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & McTaggart Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi, di mana peneliti bekerjasama dengan guru kelas serta seorang teman sejawat yaitu teman mahasiswa untuk membantu dalam kegiatan observasi. Secara garis besar prosedur penelitian tindakan kelas dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Siklus I 1) Tahap Perencanaan Langkah-langkah yang akan dilakukan pada tahap perencanaan antara lain meliputi: a) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), serta menyiapkan media pembelajaran seperti handout, dan gambar yang terkait dengan materi yang akan diajarkan. b) Menyiapkan instrumen penelitian seperti lembar observasi, lembar angket untuk peserta didik, dan catatan lapangan.

38 c) Menyiapkan pre test dan post test untuk peserta didik. d) Mempersiapkan dua macam kartu indeks untuk peserta didik sebagai penunjang teknik Giving Questions and Getting Answer. e) Mengadakan koordinasi dengan guru sebagai observer dan teman sejawat untuk proses pembelajaran. 2) Pelaksanaan tindakan Tindakan yang dilakukan merupakan bagian dari penerapan perencanaan yang telah dibuat. Pada tahap ini ada tiga kegiatan yang harus dilalui yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dengan menerapkan teknik Giving Questions and Getting Answer (GQGA) dalam pembelajaran IPS. Dalam pelaksaanaan ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan guru sebagai observer. 3) Observasi Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung pada peserta didik untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan dan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi. Pengamatan atau observasi dilakukan selama berjalannya proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup dengan mengunakan lembar observasi yang sebelumnya telah disusun. Hal yang perlu diobservasi antara lain observasi terhadap guru terkait keterlaksanaan pembelajaran IPS dengan teknik Giving Questions and Getting Answer (GQGA), serta kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain.

39 4) Refleksi Tahap refleksi dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran. Permasalahan dan kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran dapat digunakan untuk bahan perbaikan agar tidak terulang lagi pada siklus berikutnya. Apabila ada kelebihan-kelebihan dapat dipertahankan dan dapat dikembangkan untuk lebih baik lagi. Kegiatan refleksi ini meliputi peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang telah diperoleh yaitu meliputi data dari hasil observasi, angket dan catatan lapangan. Hasil dari analisa data yang telah diperoleh tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui kekurangan maupun ketercapaian pada pelaksanaan siklus I. Pada intinya, dalam tahap ini digunakan untuk pengembagan penerapan pada siklus II. b. Siklus II Pada siklus II, rencana tindakan telah disusun berdasarkan hasil dari refleksi siklus I. Tahapan kerja pada siklus II mengikuti tahapan kerja pada siklus I. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan untuk menyempurnakan atau memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Penelitian tindakan kelas ini akan dilanjutkan kesiklus berikutnya atau siklus III, apabila siklus II belum terjadi peningkatan atau keberhasilan.

40 B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Teknik Giving Questions and Getting Answer adalah salah satu teknik pembelajaran yang dikembangkan untuk melatih atau memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertanya mengenai hal yang belum dimengerti atau dipahami dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjelaskan hal yang sudah dimengerti atau dipahami kepada peserta didik yang lain. Adapun langkah-langkah teknik Giving Questions and Getting Answer tersebut adalah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari. b. Guru membagikan dua macam kartu indeks kepada peserta didik yang setiap kartunya memiliki fungsi yang berbeda yaitu kartu indeks pertama berisi pertanyaan tentang apa yang sudah dipahami dan bisa dijelaskan oleh peserta didik sedangkan kartu indeks kedua berisikan pertanyaan mengenai apa yang belum dipahami oleh peserta didik. c. Guru membagi peserta didik kedalam kelompok-kelompok kecil. d. Peserta didik mengumpulkan dua macam kartu indeks pertama dan kartu indeks kedua yang sebelumnya telah mereka isi. Untuk selanjutnya didiskusikaan dalam kelompok yang telah dibagi. Dengan demikian, nantinya jumlah kartu hijau kemungkinan dapat berkurang dikarenakan anggota kelompok yang kebetulan mengerti materi/ pertanyaan dapat memberikan penjelasan pada anggota kelompoknya.

41 e. Guru meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk membacakan kartu indeks yang belum dikuasai dalam kelompok tersebut. f. Ketika kelompok satu membacakan isi dari kartu indeks pertama maka kelompok yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan. g. Guru mengumpulkan kartu indeks yang kedua, selanjutnya dipilih secara acak untuk mengetahui pemahaman peserta didik. h. Setelah seluruh kelompok presentasi maka peserta didik melakukan kesimpulan dan guru melakukan penguatan-penguatan. 2. Kemandirian belajar merupakan suatu usaha di mana seseorang dapat menentukan sendiri sumber belajarnya, dapat mentukan cara belajar mereka sesuai dengan kebutuhan baik belajar sendiri maupun dengan orang lain, serta mampu menyelesaikan dengan baik setiap tugas yang diberikan padanya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Adapun indikator dari kemandirian belajar adalah sebagai berikut : a. Kesadaran diri dan tanggung jawab akan kewajibannya b. Percaya diri c. Berpikir kritis d. Mampu mengatasi masalah e. Tidak selalu bergantung pada orang lain. 3. Sikap menghargai pendapat orang lain adalah suatu sikap di mana seseorang memiliki rasa hormat dan mampu menerima setiap perbedaan yang ada tanpa melihat siapa dan apa yang dimiliki oleh individu lain.

42 Adapun indikator dari sikap menghargai pendapat orang lain yaitu sebagai berikut : a. Menghormati atau menjunjung tinggi pendapat orang lain b. Mengindahkan setiap perkataan dan perintah orang lain c. Tidak menganggap dirinya yang paling benar C. Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N 1 Saptosari, yang terletak di jalan Wonosari-Panggang Km.22, Kepek, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian diperkirakan berlangsung pada bulan April-Mei 2012. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian karena banyaknya permasalahan yang ada di sekolah ini khususnya pada kelas VII C SMP N 1 Saptosari. Berdasarkan dialog dengan guru kemandirian dan sikap menghargai pendapat orang lain di kelas VII C SMP N 1 Saptosari, masih tergolong rendah. D. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik yang berada di kelas VII C SMP N 1 Saptosari sebanyak 32 peserta didik. Pemilihan kelas VII C di SMP N 1 Saptosari sebagai subyek penelitian adalah berdasar hasil observasi dan dialog dengan guru IPS yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa kemauan untuk belajar di kelas VII C ini masih tergolong rendah di banding dengan kelas VII lainnya di SMP N 1 Saptosari. Peserta didik yang ada dalam kelas ini juga tergolong sulit diatur. Selama proses pembelajaran IPS berlangsung, kelas VII C memiliki

43 kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain yang rendah hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik tidak memperhatikan penjelasan guru, peserta didik gaduh di dalam kelas, peserta didik malu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, peserta didik melamun, kurang bersemangat, tiduran, ngobrol dengan peserta didik yang lain, adanya perilaku saling ejek diantara peserta didik, serta peserta didik tidak mengindahkan teguran dari guru. Dengan dijadikannya kelas tersebut sebagai subyek penelitian, maka diharapkan adanya peningkatan kemandirian belajar dan sikap menghargai orang lain dengan menerapkan teknik Giving Questions and Getting Answer dalam pembelajaran IPS. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan dengan beberapa instrumen yaitu : 1. Observasi Pada penelitian tindakan kelas ini, observasi yang dilakukan adalah pengamatan langsung, di mana observer mengamati, melihat sendiri dan mencatat segala perilaku peserta didik pada saat proses pembelajaran, untuk mengetahui kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain selama penerapan teknik GQGA serta mengobservasi guru selama melaksanakan teknik GQGA dalam proses pembelajaran IPS. Teknik observasi dilakukan dengan menggunakan alat berupa daftar cek ( ) sesuai dengan indikator yang telah disusun dengan pilihan jawaban, yaitu YA atau TIDAK pada kolom yang tersedia.

44 2. Angket Angket dalam penelitian tindakan kelas ini sebelum digunakan untuk penelitian terlebih dahulu dikonsultasikan dan divalidasi oleh dosen pembimbing dan dosen lain apakah sudah layak atau belum layak. Validasi yang dilakukan adalah validasi expert judgement. Angket dalam penelitian ini, dibagikan kepada semua peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran IPS dengan teknik GQGA. Lembar angket dibagikan pada saat pra tindakan dan pada setiap akhir siklus setelah penerapan teknik GQGA. Angket dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang sudah dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga peserta didik (responden) tinggal memberi check list ( ) pada kolom yang tersedia. Skala pengukuran menggunakan alternatif jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju) dengan skor masing-masing untuk pernyataan positif 5, 4, 3, 2, 1 sedangkan untuk pernyataan negatif 1, 2, 3, 4, 5. 3. Catatan lapangan, Catatan lapagan ini merupakan catatan yang dibuat berisi kegiatan, uraian selama penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan baik itu yang didengar, dilihat, maupun yang diamati pada saat melakukan pengamatan. Dalam penelitian ini catatan lapangan berfungsi sebgai pendukung observasi.

45 4. Dokumentasi Peneliti akan menggunakan dokumen berupa catatan harian, daftar absensi, dan foto-foto selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan teknik GQGA. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berkaitan dengan alat bantu yang akan digunakan untuk mengukur data yang terkait dengan variabel dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain berupa angket (kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain), lembar observasi pembelajaran IPS dengan teknik Giving Questions and Getting Answer, lembar observasi kemandiran belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain, serta catatan lapangan. 1. Lembar Observasi Lembar observasi dalam penelitian tindakan kelas ini, digunakan untuk memperoleh data mengenai proses pembelajaran IPS di kelas VII C SMP N 1 Saptosari dengan penerapan teknik Giving Questions and Getting Answer, serta untuk memperoleh data kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain.

46 Tabel 1. Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Teknik Giving Questions and Getting Answer No. Aspek Deskriptor Indikator Item Proses Kondisi Guru dan Membuka pelajaran salam, 1, 2 Pembelajaran peserta didik saat doa, absensi jalannya proses Menyampaikan apersepsi 3 pembelajaran Menyampaikan tujuan 4 pembelajaran Memberikan motivasi 5 Tahap-tahap proses pembelajaran dengan teknik GQGA Penerapan teknik GQGA Guru Mengadakan Pre Test 6 Penyampaian materi dan tanya jawab Penjelasan prosedur teknik GQGA 7,8, 9,10 11 Pembagian 2 kartu indeks 12 Pembentukan kelompok, dan diskusi 13, 14 Presentasi dan tanya jawab 15,16,17 Kondisi kelas atau peserta didik 18,19,20 Kegiatan Penutup Refleksi 21,22,23 Penyampaian untuk materi selanjutnya 24 salam, doa 25 Tabel 2. Kisi-kisi Observasi Kemandirian Belajar No. Indikator 1. Kesadaran diri dan tanggung jawab akan kewajibannya 2. Percaya diri 3. Berpikir kritis 4. Mampu mengatasi masalah 5. Tidak selalu bergantung pada orang lain

47 Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Sikap Menghargai Pendapat Orang Lain No. Indikator 1. Menghormati atau menjunjung tinggi pendapat orang lain 2. Mengindahkan setiap perkataan dan perintah orang lain 3. Tidak menganggap dirinya yang paling benar 2. Lembar Angket Lembar angket digunakan untuk mengukur kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain sebelum dan sesudah penerapan teknik Giving Guestions and Getting Answer dalam pembelajaran IPS. Tabel 4. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar Pra Tindakan No. Indikator No. Item 1. Kesadaran diri dan tanggung jawab akan kewajibannya 1, 2, 3, 4, 5*, 6*, 7* 2. Percaya diri 8, 9*, 10*, 11, 3. Berpikir kritis 12*,13, 14, 15 4. Mampu mengatasi masalah 16, 17*, 18 5. Tidak selalu bergantung pada 19*, 20* orang lain Keterangan : * : Pernyataan negatif

48 Tabel 5. Kisi-kisi Angket Sikap Menghargai Pendapat Orang Lain Pra Tindakan No. Indikator No. Item 1. Menghormati atau menjunjung tinggi pendapat orang lain 1, 2*, 3*, 4*, 5 2. Mengindahkan setiap perintah dan 6, 7 perkataan orang lain 3. Tidak menganggap dirinya yang paling benar 8*, 9*, 10 Keterangan : * : Pernyataan negatif Tabel 6. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar Setelah Penerapan Teknik GQGA No. Indikator No. Item 1. Kesadaran diri dan tanggung jawab akan kewajibannya 1, 2, 3, 4*, 5, 6, 7 2. Percaya diri 8, 9*, 10*, 11, 3. Berpikir kritis 12*,13, 14, 15 4. Mampu mengatasi masalah 16*, 17*, 18 5. Tidak selalu bergantung pada 19*, 20* orang lain Keterangan : * : Pernyataan negatif

49 Tabel 7. Kisi-kisi Angket Sikap Menghargai Pendapat Orang Lain Setelah Penerapan Teknik GQGA No. Indikator No. Item 1. Menghormati atau menjunjung tinggi pendapat orang lain 1, 2*, 3*, 4*, 5 2. Mengindahkan setiap perintah dan perkataan orang lain 3. Tidak menganggap dirinya yang paling benar Keterangan : * : Pernyataan negatif 3, 4 8*, 9*, 10 G. Keabsahan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Teknik ini merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. (Lexy J. Moleong, 2005: 330). Penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode dapat dicapai dengan cara mengukur derajat kesamaan hasil penelitian dengan membandingkan berbagai metode pengumpulan data yang digunakan seperti obsrvasi, angket, dan catatan lapangan. H. Teknik Analisis Data Menurut Patton, 1980 (dalam Lexy J. Moleong 2005: 208) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis data kualitatif dan perhitungan skor observasi dan angket.

50 1. Analisis Data Kualitatif Menurut Sugiyono (2009: 338) langkah-langkah teknik analisis data kulitatif terdiri dari : a. Reduksi data, yaitu merangkum, menyeleksi, meyederhanakan, dan memfokuskan data yang masih mentah menjadi terarah dan membentuk pola yang jelas. b. Penyajian data, merupakan penyusunan informasi dengan menggunakan informasi teks yang bersifat naratif dan dapat dilengkapi dengan tabel, grafik, dan sebagainya. Sehingga mudah untuk dipahami. c. Penarikan kesimpulan, adalah data yang telah terkumpul disajikan dalam kalimat yang singkat, pada dan jelas. Dengan kata lain tahap ini adalah cara untuk mencari makna atau arti dari data yang telah diperoleh. 2. Perhitungan Skor Observasi dan Angket Perhitungan skor observasi dan angket diperoleh dari perhitungan sebagai berikut: a. Data Hasil Observasi Kemandirian Belajar dan Sikap Menghargai Pendapat Orang Lain Lembar Observasi menggunakan pedoman pengisian YA dan TIDAK dengan memberi tanda ( ) pada setiap nomornya. Langkahlangkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

51 1) Mengelompokkan masing-masing butir pernyataan sesuai dengan indikator yang diamati. 2) Menghitung jumlah skor tiap-tiap butir pernyataan sesuai dengan indikator yang diamati, dengan berpedoman pada penskoran yang telah dibuat. 3) Menghitung rata-rata persentase dari lembar observasi kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain. Dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : NP = R SM X 100% Keterangan : NP R SM = Nilai persen yang akan dicari = Skor mentah yang didapat peserta didik = Skor maksimum ideal 100 = Bilangan Tetap (Ngalim Purwanto, 1994: 103). b. Data Angket Kemandirian Belajar dan Sikap Menghargai Pendapat Orang Lain Skala pengukuran menggunakan alternatif jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju) dengan skor masing-masing untuk pernyataan positif 5, 4, 3, 2, 1 sedangkan untuk pernyataan negatif 1, 2, 3, 4, 5. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

52 1) Mengelompokkan masing-masing butir pernyataan sesuai dengan indikator yang diamati. 2) Menghitung jumlah skor tiap-tiap butir pernyataan sesuai dengan indikator yang diamati, dengan berpedoman pada penskoran yang telah dibuat. 3) Menghitung rata-rata persentase dari lembar angket kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain. Dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : NP = R SM X 100% Keterangan : NP R SM = Nilai persen yang akan dicari = Skor mentah yang didapat peserta didik = Skor maksimum ideal 100 = Bilangan Tetap (Ngalim Purwanto, 1994: 103). I. Kriteria Keberhasilan Tindakan Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah adanya perubahan setelah dilakukan tindakan, terjadi peningkatan kemandirian belajar dan sikap menghargai pendapat orang lain dan masingmasing dapat mencapai batas minimal 75%. Menurut Zainal Aqib (2009: 41) kriteria keberhasilan tindakan adalah sebagai berikut.

53 Tabel 8. Kriteria tingkat keberhasilan Tindakan Peserta Didik (%) Tingkat keberhasilan Keterangan >80% Sangat tinggi 75-79% Tinggi 70-74% Sedang 65-69% Rendah Kriteria di atas dapat dijadikan sebagai acuan untuk menilai gagal maupun berhasilnya sebuah penelitian. Apabila peserta didik dapat mencapai batas minimal 75% untuk kemandirian belajar dan untuk sikap menghargai pendapat orang lain, maka penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil. Namun, apabila setelah penerapan teknik Giving Questions and Getting Answer dalam pembelajaran IPS menurun dan tidak mencapai standar yang telah ditentukan maka penelitian tersebut dikatakan belum berhasil.