ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Isfenti Sadalia dan Khalijah Staf Pengajar FE USU Abstract: The purpose of this research is to proof the influence of dividend per share in industry goods consumption on Indonesia Stock Exchange. The research contains of five variables, such as Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Firm Size, Earning Per Share and data taken from 2006 to 2009. The result of F-test indicate that Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share were have significant effect to Dividend Per Share. While, the t-test indicate that Firm Size variable and Earning Per Share variable was partiality have positive and significant effect to Dividend Per Share, but Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Return on Asset has no significant effect to Dividend Per Share. Keywords : dividend per share and industry goods PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor industri barang konsumsi. Industri barang konsumsi bergerak cepat (fast moving consumergoods) tumbuh pesat sebesar 11,8% pada tahun 2010 seiring bergesernya perilaku belanja konsumen. Pertumbuhan industri barang konsumsi didukung bangkitnya perekonomian Indonesia dari krisis keuangan global pada tahun 2008 dan tahun 2009 dengan capaian produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% pada tahun 2010. Pembagian dividen sangat penting bagi perusahaan karena dengan membagikan dividen dapat membantu perusahaan dalam menjalankan operasi Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya ke dalam Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividen per share-nya yaitu besar dividen yang diberikan kepada para investor. Besar kecilnya dividen per share yang dibagikan akan mempengaruhi keputusan investasi para investor dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Bagi perusahaan masalah likuiditas merupakan masalah yang sangat penting karena mewakili kepentingan perusahaan b ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Dimana jika current ratio nya lebih dari satu maka semakin besar kemampuan perusahaan membayar kewajibannya. Sehingga kemampuan membayar dividennya juga tinggi. Debt to Equity Ratio merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan (Sartono,2001:66). Suatu perusahaan akan memprioritaskan keuntungan yang diperolehnya untuk membayar hutang sedangkan sisanya akan dibagikan sebagai dividen per share. Return On Asset (ROA) diukur dari laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total assetnya yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas perusahaan Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan 191
Isfenti Sadalia, Khalijah: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Dividend yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Ukuran perusahaan (firm size) menunjukkan dimana perusahaan besar cenderung membagi dividen yang besar dari pada perusahaan kecil. Perusahaan yang lebih besar yang memiliki asset yang besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga untuk menjaga nama baik perusahaan tersebut, mereka akan membagikan dividen dalam jumlah besar dibandingkan dengan perusahaan kecil yang lebih banyak menggunakan laba yang diperolehnya untuk mendanai operasi perusahaan dari pada membagikan dividen kepada pemegang saham. Setiap perusahaan yang menjalankan operasi perusahaanya tentu mampu menghasilkan keuntungan bersih (earning). Dividen akan dibayarkan jika perusahaan mampu mendapatkan keuntungan bersih, dengan begitu laba bersih per saham (EPS) akan mempengaruhi dalam pembagian dividen Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Dividen Per Share pada Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia?. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah ntuk mengetahui dan menganalisis hubungan pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, terhadap Dividend Per Share pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. METODE Defenisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah a.variabel Terikat (Variabel Dependen) Dividen Per Share (Y) Variabel terikat yang digunakan adalah nilai dividen per share masing-masing perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. b.variabel Bebas (Variabel Independen) Variabel independen merupakan variabel tidak terikat yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Current Ratio (X 1 ) Current Ratio adalah kemampuan aktiva lancar dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh Current Ratio= Aktiva Lancar Kewajiban Lancar 2) Debt to Equity Ratio (X 2 ) Merupakan perbandingan utang dengan ekuitas. Penggunaan hutang dalam perusahaan dapat mengurangi keuntungan perusahaan karena perusahaan harus membayar sejumlah biaya berupa bunga pinjaman. Debt to Equity Ratio = Total Hutang Total Modal Sendiri 3) Return On Asset (X 3 ) Merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam Return on Asset = Laba bersi h setela pajak Total Aktiva 4) Firm Size (X 4 ) Ukuran perusahaan mencerminkan ukuran berdasarkan kapitalisasi pasar. Perusahaan besar dengan mudah dapat masuk kepsar modal sementara perusahaan kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk masuk kepasar modal dan kemampuannya untuk meningkatkan modal akan terbatas. Perusahaan besar akan mempunyai tingkat dividen yang lebih tinggi dibanding perusahaan kecil. Firm Size = Natural Log Total Aktiva 5)Earning Per Share (X 5 ) Earning Per Share (EPS) menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba. 192
EPS = Laba bersi h setela h pajak Jumla h Saham yang beredar Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah Indutri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009. Kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a.perusahaan yang terdaftar pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu 2006-2009. b.perusahaan yang memiliki data laporan keuangan tahunan yang lengkap selama periode penelitian, yaitu 2006-2009. c.perusahaan yang membagikan dividen selama periode penelitian, yaitu 2006-2009. Berdasarkan karateristik penarikan sampel, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 13 Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diintrepretasikan secara objektif. b.analisis Statistik Untuk mengetahui pengaruh variabelvariabel bebas terhadap variabel terikat, dengan rumus : Y= a + bıxı + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana : Y = Dividen Per Share a = Konstanta X1 = Current Ratio X2 = Debt to Equity Ratio X3 = Return On Asset X4 = Firm Size X5 = Earning Per Share b 1,2,3,4,5 = Koefisien Regresi Variabel Independen 1,2,3,4,5 e = Standar error c. Koefisen Determinasi Koefesien determinasi merupakan seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar. d.pengujian Hipotesis 1. Uji-F (secara simultan) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : H 0 : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 =0, artinya variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Per Share. H 0 : b 1 #b 2 #b 3 b 4 #b 5 =0, artinya variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Per Share. Pada penelitian ini nilai F- hitung akan dibandingkan dengan F- tabel pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-f ini adalah : Terima H 0 bila F hitung F tabel Tolak H 0 (terima H 1 ) bila F hitung > Ftabel 2. Uji-t (secara parsial) Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual (secara parsial) dalam menerangkan variasi dependen. Bentuk pengujian : H 0 : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 =0, artinya variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Per Share. H 0 : b 1 #b 2 #b 3 b 4 #b 5 #0, artinya variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Per Share. Pada penelitian ini nilai t- hitung akan dibandingkan dengan t- tabel pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah : Terima H 0 bila t- tabel t- hitung t- tabel Tolak H 0 (terima H 1 ) bila t hitung < t tabel atau thitung > t tabel 193
Isfenti Sadalia, Khalijah: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Dividend HASIL DAN PEMBAHASAN a. Regresi Linear Berganda Tabel 1 menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan SPSS 17.0 for window. Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.699 6.272.909.368 LNCR 1.127.640.389 1.762.085 LNDER.006.631.003.010.992 LNROA -.098.472 -.030 -.208.836 LNFS -3.291 1.421 -.398-2.316.025 LNEPS.584.147.512 3.981.000 b. Koefisien Determinasi Tabel 2. Koefisen Determinasi Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.568 a.323.249 2.02984 1.685 C. Pengujian Hipotesis 1.Uji Secara Simultan (Uji F) Tabel 3. Uji Statistik F ANOVA (b) Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 90.372 5 18.074 4.387.002 a Residual 189.531 46 4.120 Total 279.902 51 t Sig. Dari Tabel 1 dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 5,699 + 1,127CR + 0.006DER 0,098ROA 3,291FS + 0,584EPS + e Dimana: Y = Dividen Per Share a = Konstanta = Current Ratio X 1 X2 = Debt to Equity Ratio X3 = Return On Asset X4 = Firm Size X5 = Earning Per Share b1,2,3,4,5 = Koefisien Regresi Variabel Independen 1,2,3,4,5 e = Standar error Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah 0,249, berarti pengaruh CR, DER, ROA, FS, EPS terhadap DPS adalah sebesar 24,9 % sedangkan 75,1 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model. Pada Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa nilai Sig.F adalah sebesar 0,002 (lebih kecil dari 0,05) sehingga dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (CR, DER, ROA, FS dan EPS ) terhadap variabel terikat (DPS pada industry barang konsumsi). Sedangkan nilai Fhitung 4,387, sedangkan nilai Ftabel 2,61 sehingga Fhitung > Ftabel (4,387 > 2,61) sehingga dapat dinyatakan H 0 ditolak yang artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel bebas terhadap variabel terikat. 194
2. Uji Secara Parsial (Uji t) Tabel 4. Uji Statistik t Coefficients (a) Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.699 6.272.909.368 LNCR 1.127.640.389 1.762.085 LNDER.006.631.003.010.992 LNROA -.098.472 -.030 -.208.836 LNFS -3.291 1.421 -.398-2.316.025 LNEPS.584.147.512 3.981.000 t Sig. Pada tabel 4 dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing-masing variable sebagai berikut: 1. Pengaruh CR terhadap DPS Variabel CR memiliki t hitung 1,762 > t tabel 1,662 tingkat signifikan sebesar 0,085 lebih besar dari ( ) 5%. Artinya nilai Ha diterima. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap DPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR berpengaruh secara positif terhadap DPS yang berarti apabila CR meningkat maka DPS yang dibagikan juga meningkat. Hasil pengujian hipotesis ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Brigham, semakin besar CR menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek termasuk kewajiban membayar DPS yang terutang. CR yang tinggi juga menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar dividen. 2. Pengaruh DER terhadap DPS memiliki t hitung 0,010 < t tabel 1,662 tingkat signifikan sebesar 0,992 lebih besar dari ( ) 5%. Artinya nilai Ho diterima. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap DPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER berpengaruh secara positif yang artinya apabila DER meningkat maka DPS yang dibagikan juga meningkat. Hasil pengujian hipotesis ini tidak sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Sartono (2001:66) bahwa suatu perusahaan lebih mengutamakan keuntungan yang diperolehnya untuk membayar hutang daripada membagikan dividen. Jika beban hutang tinggi maka kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen akan semakin rendah, sehingga DER memiliki hubungan yang negatif terhadap DPS. 3. Pengaruh ROA terhadap DPS Variabel ROA memiliki thitung -0,208 < t tabel 1,662 tingkat signifikan sebesar 0,836 lebih besar dari ( ) 5%. Artinya nilai Ho diterima. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap DPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA berpengaruh secara negatif yang artinya semakin besar ROA yang dihasilkan suatu perusahaan maka mengakibatkan menurunnya DPS yang dibagikan. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham yang menyatakan bahwa semakin tinggi rasio profitabilitas yang diwakili oleh ROA, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Apabila laba yang diperoleh perusahaan besar, maka DPS yang akan dibagikan oleh perusahaan juga semakin besar. 4. Pengaruh Firm Size terhadap DPS Variabel Firm Size memiliki t hitung -2,316 < t tabel 1,662 tingkat signifikan sebesar 0,025 lebih kecil dari ( ) 5%. Artinya nilai Ha diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Firm Size terhadap Dividen Per Share, angka diatas menunjukkan adanya pengaruh negatif yang signifikan antara Firm size terhadap Dividen Per Share yang artinya bahwa semakin besar Firm size suatu perusahaan maka mengakibatkan menurunnya Dividen Per Share yang dibagikan. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Keown (2000:621) dimana perusahaan besar dan mapan yang memiliki asset yang besar akan mudah mengakses ke pasar modal, sehingga memiliki fleksibilitas dan kemampuan lebih besar 195