LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SUKALAI (SUSU KACANG KEDELAI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

I PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Tempat dan Waktu Penelitian. (Canavalia ensiformis L.). Koro pedang (Canavalia ensiformis), secara luas

LAPORAN AKHIR PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHU BESI RENDAH LEMAK DAN TAHAN LAMA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN. Oleh :

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi

OLEH: YULFINA HAYATI

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

T E M P E 1. PENDAHULUAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK STUDI. harga pokok produksi (HPP) pada Pabrik Tahu Bu Gito yang berlokasi di Komplek

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

Deskripsi METODE PENURUN SIANIDA MENGGUNAKAN SISTEM SIRKULASI BERPENGADUK

I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein (Suherman, 2012). Koro pedang (Canavalia

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kapasitas Produksi Bubur Kedelai Bahan Baku Tahu dengan Variasi Debit Air Proses Penggilingan

JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS

3. METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III BAHAN DAN METODE

PROPOSAL PROGRAM KRETIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN ABON JAGUNG SEBAGAI PELUANG USAHA PENSEJAHTERA PETANI DESA MRAYUN

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

(Canavalia ensiformis)

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN


MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

a. Nama Lengkap : Chandra Serisa Rasi Kanya NIM. F

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

(Prof. Dr. Ir.Yonny Koesmaryono, MS) (Dr.Ir.Mujizat Kawaroe, M.Si) NIP NIP

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BASO KEJU NATURA Baso Isi Keju Berlapis Sayuran Berbasis Empat Sehat Lima Sempurna.

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TUMPEANG SEBAGAI SOLUSI KETERGANTUNGAN TERHADAP TEPUNG TERIGU BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS.

BAB III METODE PELAKSANAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SAPARI (SALE TANPA MATAHARI) PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

PENGOLAHAN SUSU SAPI MENJADI TAHU

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PELATIHAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KECAP DARI TEMPE BUSUK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ANTIKANKER. Endang Dwi Siswani Sri Atun Sri Handayani

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

DADAR GULING BERBAHAN DASAR TEPUNG UBI JALAR

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION) PADA INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA PADANG (IPTEKS) ABSTRAK

RANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan yang semakin meningkat, membuat produksi tahu. tempe sebagai bahan makanan pun akan meningkat pula.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM (SARUNG TANGAN TERBUAT DARI KAIN PERCA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SUSU KEDELAI

TTL : Boyolali, 07 Mei 1969 : Desa Mayajaya, kecamatan Pamona Selatan Kab.Poso, Provinsi Sulawesi Tengah

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah Palangka Raya, yaitu laboratorium Balai POM (Balai Pengawas

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS TAHU KEDELAI DISUSUN OLEH GUNTUR OCTOSA YUDHA WIJAYA

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

PRODUKSI SUTE KUTUB SUSU SARI KETELA POHON (Manihot utilissim) DENGAN SENSASI MINT (Mentha arvensis L.) TANPA BAHAN PENGAWET

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

Endhika Aulia Wildana ( Angkatan 2012 ) Maria Theresia Yessi K P ( Angkatan 2012 )

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA T-VALIA: TAHU DENGAN BAHAN DASAR KACANG KORO PEDANG (Canavalia ensiformis) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI KEDELAI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun Oleh: Ketua Kelompok Bambang Sutrisno A24090137 2009 Anggota Kelompok Syaidatul Rosidah A24090176 2009 Abubakar Ibrahim A24090187 2009 Iskandar Zulkarnaen A24100023 2010 Ricky Sidik Permana A24100038 2010 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : T-Valia; Tahu dengan bahan dasar kacang koro pedang (Canavalia ensiformis) sebagai bahan substitusi kedelai yang efektif dan efisien. 2. Bidang kegiatan : () PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM-M 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Bambang Sutrisno b. NIM : A24090137 c. Jurusan : Agronomi dan Hortikultura d. Universitas/Institut/politeknik : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Cihideung ilir no. 7-8, Cibanteng Proyek, Ciampea, Bogor /085714473745 f. Alamat email : Bambangs77@ymail.com 4. Anggota pelaksana kegiatan : 4 Orang 5. Dosen pendamping a. Nama lengkap dan gelar : Dr. Ir. Memen Surahman, MSc.Agr b. NIDN : 0028066306 c. Alamat rumah dan No.Telp/HP : Perumahan Taman Pagelaran Jalan Parkit Blok FF5 No. 17 Ciomas, Bogor, 16610/08128231160 6. Biaya kegiatan total a. DIKTI : Rp. 11.000.000,- b. Sumber lain : - 7. Jangka waktu pelaksanaan : 4 bulan ii

1 Abstrak Program kreativitas mahasiswa (PKM) mencakup proses produksi tahu, pengujian kandungan HCN (zat racun), serta pemasaran hasil produksi. Produksi dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2013. Produksi tahu dilakukan di Jalan Taman Cibalagung no 33 kelurahan Pasir Jaya 01/05 Bogor Barat, industri rumahan tahu salah satu warga. Pengujian kandungan HCN dilakukan di Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor. Pemasaran tahu dilakukan di sekitar kampus IPB. Luaran yang diharapkan yaitu dihasilkannya tahu dengan kacang koro sebagai bahan substitusi kedelai yang higienis, enak, dan disukai oleh konsumen. Tahu yang diproduksi memiliki rasa yang enak serta bebas dari bahaya racun dari zat HCN. Hasil penjualan memiliki nilai B/C ratio sebesar - 0.35. Kata kunci : B/C ratio, kacang koro,produksi tahu

2 A. TARGET LUARAN LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan yaitu dihasilkannya tahu dengan kacang koro sebagai bahan substitusi kedelai yang higienis, enak, dan disukai oleh konsumen. KEGUNAAN PROGRAM 1. Menghasilkan produk baru yang dapat di produksi secara masal oleh produsen tahu 2. Mengurangi kebutuhan kedelai yang digunakan untuk produksi tahu dalam negeri 3. Memanfaatkan potensi tanaman yang berpotensi tinggi dan belum dikembangkan oleh masyarakat luas 4. Membuka lapangan pekerjaan dan keuntukngan bagi pelaksana dan masyarakat luas. B. METODE PELAKSANAAN 1. Waktu dan Tempat Produksi dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2013. Produksi tahu dilakukan di Jalan Taman Cibalagung no 33 kelurahan Pasir Jaya 01/05 Bogor Barat, industri rumahan tahu salah satu warga. Pengujian kandungan HCN dilakukan di Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor. 2. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan adalah kacang koro pedang dan kedelai. Bahan kimia yang digunakan adalah koagulan. Alat yang digunakan dalam pembuatan tahu adalah panci, kompor, wadah untuk merendam, dandang, pengaduk, pisau, bak, alat cetak tahu, tungku, mesin penggiling kacang. 3. Pelaksanaan a. Proses Produksi Proses pembuatan tahu koro pedang diawali dengan pembersihan kacang koro pedang dengan pencucian mengunakan air. Kacang koro yang telah bersih kemudian direbus selama satu jam. Kacang koro pedang yang telah matang

3 kemudian dibuang kulitnya untuk mempermudah proses pencacahan. Setelah kacang koro dicacah menjadi lebih kecil, menyerupai besaran kacang kedelai, kacang koro siap di giling. Kacang koro dicampur dengan kacang kedelai yang telah direndam selama kurang lebih empat jam. Hasil pengilingan kedelai dan kacang koro kemudian dimasak dengan menggunakan tungku yang besar. Setelah matang, sari dari kacang koro yang dicampur dengan kedelai didiamkan beberapa menit dan disaring. Kacang koro yang telah disaring pahang kemudian dicetak dan dipress. Selanjutnya tahu dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Tahu yang telah dipotong kemudian dikemas. Berikut adalah diagram alir dalam pembuatan tahu kacang koro mulai dari pengolahan sampai pengemasan. Gambar 1. Tahap pembuatan tahu kacang koro Pembersihan + perebusan kacang koro pedang Kacang koro + kedelai Sari kacang koro + kedelai disaring mengunakan saringan tawon Digiling + direbus Dimasukkan dalam pahang Dicetak kemudian dimasak dipress

4 b. Pengujian HCN Tahu mengunakan bahan dasar kacang koro adalah tahu yang pertama diproduksi sehingga diperlukan pengujian kandungan racun atau zat tertentu sebelum dipasarkan. Pengujain HCN sebagai zat yang diduga racun dalam kacang koro dilaksanakan di BBIA ( Balai Besar Industri Agro) Bogor. C. KEMAJUAN PEKERJAAN A. Produksi Tahu Tahu dengan mengunakan kacang koro yang di targetkan untuk diproduksi telah berhasil dilakukan. Penggunaan bahan 100 % kacang koro menghasilkan tahu yang cair dan sulit untuk di konsumsi dan dipasarkan. Tahu dengan mengunakan campuran kacang koro dan kacang kedelai berhasil menjadi produk tahu dengan rasa yang enak dan tekstur yang menyerupai tahu pada umumnya. B. Pengujian Produk Pengujian toksisitas terhadap produk baru yang dihasilkan adalah hal yang seharusnya dilakukan sebelum produk tersebut dipasarkan. Kacang koro diduga mengandung zat HCN yang berbahaya bagi kesehatan. Setelah dilakukan pengujian, tahu yang diproduksi terbebas dari zat HCN yang berbahaya dan aman untuk dikonsumsi. C. Penjualan Produk Produk tahu belum dikomersialkan secara luas kepada masyarakat. Produk yang dihasilkan baru dalam tahapan tester kepada koresponden yang dipilih acak untuk mencoba tahu kacang koro campuran dengan kacang kedelai. D. KETERCAPAIAN TARGET LUARAN Kegiatan PKM-K telah sampai pada produksi tahu dan pengujian kadar HCN dalam tahu. Pengujian dilaksankan di Balai Besar Industri Agro. Produksi

5 sudah dilakukan sebanyak dua kali dengan hasil yang berbeda. Pada produksi tahu pertama, tahu yang dihasilkan berbentuk cair. Hal ini diduga karena pengunaan 100% kacang koro. Produksi yang kedua kacang koro dicampur dengan kacang kedelai menghasilkan tahu yang padat. Perbandingan kacang koro dan kacang kedalai adalah 1 :10. Tahu yang dihasilkan pada produksi yang ke dua dilakukan pengujian laboratorium terhadap HCN atau zat yang diduga membahayakan kesehatan. Hasil uji laboratorium mengindikasikan bahwa tahu yang diproduksi aman dari kandungan HCN yang berbahaya. Selain dilakukan pengujain laboratorium, dilakukan juga uji organoleptik oleh beberapa responden untuk mencari tahu rasa dan kelayakan dari produk tahu yang dihasilkan. Hampir semua responden menyatakan rasa tahunya hampir sama dengan tahu Sumedang dan rasanya enak. Secara umum tahu yang dihasilkan sudah layak untuk diproduksi dan dikonsumsi masyarakat luas. Tahu yang dihasilkan dengan campuran kacang koro dan kedelai memiliki rasa dan tekstur yang baik sehingga dapat dijadikan pilihan konsumsi tahu selain tahu yang diproduksi dengan bahan kedelai. Pengunaan kacang koro sebagai bahan dasar tahu dapat mengurangi ketergantungan terhadap kedelai. E. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN 1. Analisis Kandungan HCN Tahu yang diproduksi ketika dicoba oleh anggota tim, anggota tim mengalami pusing. Diduga terdapat kandungan racun atau zat tertentu didalam tahu kacang koro. Menurut referensi kacang koro mengandung zat HCN. Analisis kandungan HCN pada awalnya akan dilaksanakan di kampus IPB. Pengujian di kampus IPB tidak bisa dilaksanakan karena banyak kendala dari laboratorium yang berkompeten untuk pengujian HCN. Pengujian kemudian dilaksanakan di laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA). Pengujian ini memiliki hasil yang dapat dipercaya karena standar pengujian yang dimiliki BBIA, tetapi untuk mendapatkan hasilnya memakan waktu yang cukup lama yaitu 3 minggu atau 15 hari kerja.

6 Lamanya pengujian hasil ini menyebabkan tim tidak dapat memproduksi tahu yang dapat dikonsumsi dengan segera. 2. Pembuatan Tahu Pembuatan tahu sendiri memiliki kendala pada awal pembuatannya. Kacang koro yang memiliki tekstur yang keras tidak mudah untuk dicacah menjadi kecil. Pencacahan dilakukan mengunakan alat penumbuk. Penumbukan kacang koro sehingga dapat di giling membutuhkan waktu yang relatif lama. Waktu produksi menjadi lebih lama dan menguras tenaga. Produksi yang kedua kacang koro direbus dahulu sebelum diproses. Tahu yang telah direbus memiliki tekstur yang lebih lunak sehingga proses pencacahan menjadi lebih mudah. Waktu yang diperlukan menjadi lebih singkat dan pengunaan tenagamenjadi lebih efisien. 3. Komposisi kacang koro Pembuatan tahu dengan pada produksi pertama mengunakan 100% kacang koro menghasilkan cairan (tidak dapat menggumpal). Pada produksi yang ke dua komposisi kacang koro dikurangi sehingga didapatkan tahu siap konsumsi dengan tekstur yang padat.

7 F. REKAPITULASI PENGGUNAAN BIAYA Tabel 1. Rincian Penggunaan Biaya 1. Pemasukan Jumlah Pencairan dana I Rp 3.000.000 Pencairan Dana II Rp 2.000.000 Sub total Rp 5.000.000 2. Pengeluaran Pembelian Kacang Koro Rp 75.000 Pembelian Ember Rp 22.000 Pembelian kacang kedelai Rp 45.000 Transportasi Rp 10.000 Biaya produksi Rp 100.000 makan Rp 68.000 Beli gas Rp 16.000 Transportasi Rp 60.000 Makan malam Rp 49.000 Bingkisan (pisang) Rp 16.000 Makan siang Rp 60.000 Bingkisan (lapis legit) Rp 60.000 Pembelian kedelai Rp 40.000 Bayar pekerja Rp 85.000 Pembelian kacang koro Rp 30.000 Pembelian jeruk (bingkisan) Rp 34.000 Panci Rp 25.000 Makan malam Rp 79.000 Biaya pengujian contoh tahu Rp 200.000 Sub total Rp 1.074.000 pulsa Rp 50.000 Total pengeluaran Rp 1.124.000 Saldo Rp 3.876.000

8 F. DOKUMENTASI KEGIATAN Gambar kacang koro