PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

Kata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU

Pengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Man 2 Model Palu

Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Sigi

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci: Metode Pictorial Riddle; Metode Demonstrasi; Hasil Belajar

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 3 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No.1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN : Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Langsung, Pemahaman Konsep

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PALU

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5E TERHADAP PERUBAHAN KONSEP TENTANG HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PALU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin Hatibe.

Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana

Penerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu

Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Dinamika Gerak Kelas X Man 2 Model Palu

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

PENGARUH PENERAPAN SIKLUS BELAJAR ABDUKTIF EMPIRIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR

Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SAMPUL LUAR (HARD COVER)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Desain Nonequivalent Control Group Design

MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, karena hasil observasi ketika KKN-PPL UNY Selain itu,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, pengetahuan awal, pemahaman konsep I. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

PENGARUH PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FLUIDA STATIS SISWA KELAS XI MAN 3 MALANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU M. Ashad. S 1* Muhammad Ali 1 dan Marungkil Pasaribu 1 Ashad_sukarman@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan MIPA, Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta KM.9 Palu, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Palu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan non equivalent control group design. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen hasil belajar berupa tes berbentuk soal pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan uji-t pada taraf signifikansi 0,05 dan dk= 52, dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t, dari hasil perhitungan statistik didapatkan harga t hitung sebesar 3,98 dan t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dan dk = 52 adalah 2,01, hasil ini berada pada daerah penolakan Ho yakni t tabel= 2,01< t hitung= 3,98 < t tabel= 2,01. Penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis (Ho) ditolak dan hipotesis penelitian (H 1) diterima atau terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Palu. Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Hasil Belajar I. PENDAHULUAN Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik. Proses pembelajaran berlangsung siswa ikut terlibat, agar siswa memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran. Upaya mengatasi permasalahan tersebut, pendidik berkewajiban untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan pemahaman siswa. Terkait dengan itu, maka cara terbaik bagi siswa untuk mempelajari sainsadalah dengan menghadapkan mereka pada masalah otentik yang menantang dan menggugah pikirannya, merangsang kebiasaan berpikir, mengeluarkan gagasan, dan melakukan tindakan yang berhubungan dengan pemecahan masalah yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran fisika sebaiknya menghadirkan permasalahan yang berkaitan dengan konsepkonsep fisika kemudian mengarahkan siswa pada pemecahan masalah tersebut, Sehingga pembelajaran fisika akan lebih menarik bagi siswa. Siswa akan lebih aktif dalam belajar dan mampu mengaitkan konsep-konsep fisika dalam menganalisis permasalahan-permasalahan yang ada. Terlebih jika permasalahan yang diberikan merupakan masalah-masalah yang sering mereka jumpai di lingkungan sekitar. Kegiatan pemecahan masalah terhadap permasalahan fisika yang ada di lingkungan pada akhirnya siswa akan terbiasa memecahkan masalah fisika yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas dan 39

meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, Pendekatan pembalajaran berbasis masalah adalah dapat memberikan penjelasan terhadap pemahaman tentang suatu masalah yang kompleks sebelum mencoba memecahkan masalahnya [1]. Berdasarkan penjelasan di atas, model pembelajaran yang diimplementasikan agar siswa terbiasa dengan masalah fisika yang menyangkut kehidupan sehari-hari yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasismasalahmerupakan sebuah pendekata n pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belaja [2]. Selain itu, model pembelajaran berdasarkan masalah dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa, karena mereka dapat terlibat langsung dalam pembelajaran lebih aktif dan terbiasa serta terlatih untuk mampu memecahkan atau menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah fisika pada siswa [3]. Memecahkan permasalahan fisika, dibutuhkan minat belajar siswa yang tinggi. Minat belajar siswa dapat ditingkatkan maka kemampuan dalam memecahkan permasalahan fisika yang diberikan akan lebih baik, sebab dengan adanya minat belajar, siswa akan cenderung tetap memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru memiliki peranan penting untuk menciptakan suasana belajar yang menarik yang dapat meningkatkan minat belajar pada siswa. Sehingga melalui pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. SMA Negeri 5 Palu merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada di kota Palu. Berdasarkan pengamatan di kelas khususnya kelas XI IPA dalam pembelajaran fisika masih menggunakan metode ceramah sehingga menimbulkan kejenuhan dalam proses pembelajaran. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran ini berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal. Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran di kelas masih kurang diterapkan. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang pengaruh model belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Palu II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan mengambil dua kelas secara purposive pada sekolah SMA Negeri 5 Palu. Kedua kelas ini yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol yang mengikuti model Pembelajaran konvensional. Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya mencakup pada hasil belajar kognitif siswa serta materi Hukum- Hukum Newton tentang Gerak dan Gravitasi. Data yang diambil dari penelitian ini yaitu hasil belajar siswa berupa tes yang diberikan pada awal pertemuan dan akhir pertemuan setelah diberikan perlakuan. Untuk lebih jelasnya desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. The non ekivalen pretest-postest design rancangan prates-pascates yang tidak ekuivalen Group Kelas eksperimen Awal Perlakuan Akhir O1 X1 O1 Kelas control O1 X2 O1 Keterangan : X1 : Model pembelajaran berbasis masalah X2 : Model pembelajaran konvensional O1 : awal (preetest) dan akhir (posttest) [4]. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data pretest digunakan untuk mengetahui keadaan awal kelas, dan data posttest digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda, sehingga dari 40

perbedaan tersebut dapat dilihat pengaruh dari belajar fisika. Tabel 2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Nilai Awal Akhir Rata-rata Nilai 8,70 20,35 Standar deviasi 3,06 3,16 Tabel 3. Model Pembelajaran Konvensional Nilai Rata-rata Nilai Standar deviasi Awal Akhir 9,00 16,64 3,16 3,68 Pada pengujian ini menggunakan uji Statistik yaitu uji-t (dua pihak) diperoleh t hitung untuk pretest = 0,35 t tabel = 2,01 H0 berdasarkan syarat dan ketentuan H0 diterima jika ttabel< thitung< ttabel harga lain H0 ditolak. Sedangkan t hitung untuk posttest = 3,98 berdasarkan syarat dan ketentuan H0 diterima jika ttabel< thitung< ttabel harga lain H0 ditolak. ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dan dk = n1 + n2 2= 26 + 28 2 = 52 pada tabel distribusi ttabel = 2,01 dan thit = 3,98, Dapat disimpulkan bahwa t hitung berada pada di daerah penolakan, yaitu ttabel= 2,01< thitung= 3,98 < ttabel= 2,01 dengan demikian Ho ditolak dan diterima. Sesuai dengan perencanaan penelitian, kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan, terdiri dari 4 kali tatap muka di kelas dalam proses pembelajaran dan dua kali pertemuan untuk pretest dan postest baik kelas kontrol mau pun kelas eksperimen. t hasil belajar yang diberikan berjumlah 30 butir soal yang telah diuji validitas. Pada penelitian ini digunakan model pembelajaran yang berbeda. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen peneliti menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, sedangakan pada kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Pada pertemuan pertama dilakukan pretest sesuai dengan desain penelitian pada kedua kelas. Pretest digunakan untuk mengetahui keadaan awal kedua kelas. Hasil dari pretest menunjukan tidak terdapat perbedaan hasil belajar kedua kelas. Berdasarkan hasil uji-t dua pihak yang dilakukan nilai thitung sebesar 0.35 sedangkan ttabel 2.01. Uji-t dua pihak ini menunjukan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak terlihat -ttabel= 2,01 < thitung= 0,35 < ttabel= 2,01, atau tidak terdapat perbedaan hasil belajar kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 yang dijadikan kelas kontrol. Kedua kelas memenuhi syarat dijadikan sampel penelitian karena kedua kelas memiliki keadaan hasil belajar yang sama. Hasil postest yang telah dilakukan selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk melihat signifikansi perbedaan hasil belajar ke dua kelas. Hasil uji hipotesis yang dilakukan membuktikan terdapat perbedaaan hasil belajar fisika antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Keputusan ini berdasarkan syarat pengambilan keputusan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Terlihat dari uji t 2 pihak menunjukan thitung 3,98 sedangkan ttabel 2,01. Temuan ini menunjukan bahwa Ho berada pada daerah penolakan terlihat -ttabel= 2,01 < thitung= 3,98 < ttabel= 2,01, sehingga H1 diteima dan Ho ditolak. Uji t 2 pihak menggambarkan signifikansi perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Perbedaan yang berarti (signifikan) yang telah ditemukan dari hasil tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan pengaruh dari perlakuan yang diberikan pada kedua kelas tersebut. Perbedaan ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh model belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Palu. Temuan lain yang diperolah selama penelitian sampai hasil analisis postest menunjukan bahwa model pembelajaran berbasis masalah mempunyai hasil belajar yang lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. Temuan ini diperkuat oleh data yang menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa yang 41

menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 20.35. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 16.64. Model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh terhadap hasil belajar fisika pada penelitian ini kerena dalam setiap tahap model pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk lebih aktif, kritis dan bertanggungjawab dalam proses pembelajaran sehingga dapat melatih siswa dalam menemukan gagasan baru. Semua ini tidak terlepas dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan keseriusan dalam setiap langkah pembelajaran. Pembagian kelompok yang heterogen dan setiap kelompok mencari dan memecahkan sendiri masalah yang terterah dalam lembar kerja siswa (LKS) yang merupakan media dari pembelajaran berbasis masalah. Keseriusan siswa dalam proses pemecahan masalah berdampak pada penguasaan konsep tiap indikator pembelajaran sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Tahap pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk siswa lebih aktif dalam proses pemebelajaran. Kegiatan inti pembelajaran bagian eksplorasi siswa dihadapkan pada masalah, sehingga siswa secara aktif mengeluarkan pendapat atau jawaban sederhana pada masalah tersebut. Masalah yang diberikan adalah masalah yang autentik, nyata dalam kehidupan sehari-hari. Menghadapkan siswa pada masalah terbukti dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam mencari dan menemukan jawaban dari masalah tersebut. Tahap elaborasi pada fase mengorientasikan siswa untuk belajar dan fase membimbing penyelidikan individu maupun kelompok merupakan tahap melatih siswa untuk mencari masalah sendiri dan memecahkan masalah tersebut sesuai dengan konsep yang dipelajari. Lembar kerja siswa yang dibagikan pada masing-masing kelompok dalam pemebelajaran berbasis masalah merupakan pengganti sebagian peran guru dalam proses pembelajaran. Tahap elaborasi membuat siswa lebih bertanggungjawab terhadap hasil karya atau hasil pemecahan masalah. Siswa mempresentasikan hasil pemecahan masalah yang telah dibuat. Fase mengembangkan dan menyajikan hasil karya kelompok dimamfaatkan siswa untuk tukar informasi kepada kelompok lain sehingga membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tahap konfirmasi pada pembelajaran berbasis masalah terdapat fase terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Tahap ini merupakan salah satu keunggulan pembelajaran berbasis masalah. Siswa bersama dengan guru membandingkan hasil pemecahan masalah yang telah dilakukan oleh siswa dengan pemecahan masalah yang dilakukan oleh para ahli atau dengan konsep yang sebenarnya. Keunggulan-keunggulan tahap pembelajaran ini yang membuat adanya pemngaruh positif model pembelajran berbasis masalah dibandingkan model pembelajran konvensional pada penelitian yang telah dilakukan. Lestari menyatakan berdasarkan temuan model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar fisika terutama bagi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi [5]. Menurut Sukandi, Pendekatan konvensional ditandai dengan guru lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan konpetensi, tujuannya adalah siswa mengetahui sesuai bukan untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan [6]. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan statistik didapatkan harga thitung sebesar 3,98 dan ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dan dk = 52 adalah 2,01, hasil ini berada pada daerah penolakan Ho yakni ttabel= 2,01< thitung= 3,98 < ttabel= 2,01. Penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis (Ho) ditolak dan hipotesis penelitian (H1) diterima atau terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Palu. 42

DAFTAR PUSTAKA [1] Barbara, L. (2012). Problem-based Learning applied to Team Environments: A Visual Literature Review. Information Technology Education. Capella University USA [2] Major, dkk. (2001). Assessing the Effectiveness of Problem- Based Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online]. Tersedia : www.rapidintellect.co m/ae Qweb/mop4spr01.htm [Oktober 2012] [3] Dawean, D. (2011). Penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah fisika pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Marawola. Jurnal: Tidak dipublikasikan [4] Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. [5] Lestari,S. ( 2010). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP Jurnal: diterbitkan [6] Sukandi. (2003), Model Pembelajaran Konvensional.tersedia:http://belajar nonstop.blogspot.com/2013/03/metode-pembelajarankonvensional.html [Desember 2012] 43